PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
SISTEM INFORMASI BISNIS
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
NAMA : MELISA ANASTHASIA FADIRUBUN
Fakultas : Ekonomi
Prodi : Manajemen
NIM : 2015-6120-1131
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
TAHUN AJARAN 2015-2016
2. BAB I
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN
BISNIS
Dalam bab ini menjelaskan tentang peranan sistem informasi
dalam bisnis saat ini termasuk adalah bagaimana mengubah sistem
informasi bisnis, peluang globalisasi, perusahaan digital yang sedang
berkembang, tujuan bisnis strategi sistem informasi.
1. Mengapa sistem informasi sangat penting dalam bisnis saat ini.
Sistem informasi merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini. Di
banyak industri kelangsungan hidup perusahaan sangatlah sulit tanpa
penggunaan luas dari teknologi informasi. Sistem informasi menjadi
penting dalam membantu jalannya perusahaan dalam ekonomi global.
Organisasi mencoba untuk lebih kompetitif dan efisiensi dengan
mengubah dirinya menjadi perusahaan digital yang menggunakan
teknologi digital dalam hal proses bisnis, hubungan pelanggan,
pemasok, dan karyawan. Bisnis saat ini menggunakan system
informasi untuk mencapai tujuan utama organisasi.
3. keunggulan operasional, produk baru, pelayanan dan model bisnis,
hubungan pelanggan-pemasok, meningkatkan proses pengambilan
keputusan, keunggulan dan kelangsungan hidup dari hari ke hari.
2. Mendefinisikan sistem informasi dari perspektif bisnis dan teknis.
Dari pandangan teknis, sebuah sistem informasi mengumpulkan
meyimpan, dan menyebarkan informasi dari lingkungan organisasi
dan operasi internal untuk menunjang fungsi organisasi dan
pengambilan keputusan, komunikasi, koordinator, pengawasan,
analisis, dan penggambaran.
4. Sistem informasi mengubah data mentah menjadi informasi yang
berguna melalui tiga kegiatan dasar meliputi :
– Input Menangkap data mentah dari organisasi atau
lingkungan eksternal
– Proses Mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang
berarti
– Output Transfer informasi yang diproses untuk orang atau
kegiatan yang menggunakannya
Dari perspektif bisnis, sistem informasi memberikan solusi
atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan dan memberikan nilai ekonomi nyata bagi
perusahaan.
5. Identifikasi dan Menjelaskan tiga dimensi sistem informasi.
Sistem informasi merupakan kombinasi dari elemen majemen,
organisasi dan teknologi.
a. Aspek manajemen sistem informasi meliputi kepemimpinan,
strategi, dan perilaku manajemen.
b. Aspek teknologi terdiri atas peranti keras, peranti lunak komputer,
teknologi manajemen data dan teknologi jaringan/telekomunikasi
(termasuk internet).
c. Aspek Organisasi dari sistem informasi melibatkan hierarki
organisasi, keahlian fungsional, proses bisnis, budaya dan kelompok
politis.
3. Mengevaluasi aset komplementer yang dibutuhkan bagi teknologi
informasi agar dapat memberikan hasil atau nilai yang bagus. Sistem
informasi merupakan bagian dari urutan kegiatan menambah nilai
untuk mendapatkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi
dengan tujuan dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan,
meningkatkan kinerja perusahaan, dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
6. Teknologi informasi tidak dapat memberikan nilai ini jika tidak diikuti
dengan perubahan dalam organisasi dan manajemen yang disebut
sebagai aset komplementer. Aset-aset komplementer termasuk dalam
model bisnis baru, proses bisnis baru, budaya organisasi yang
menunjang, insentif atas dukungan manajemen inovasi,pelatihan, dan
aset sosial seperti standar, hukum dan peraturan, dan infastruktur
telekomunikasi.
4. Mengidentifikasi dan menjelaskan pendekatan kontemporer untuk
mepelajari sistem informasi dan mebedakan antara keahlian dalam
bidang komputer dan sistem informasi. Studi sistem informasi
berurusan dengan isu dan pendekatan yang dikontribusikan dari
disiplin teknis dan prilaku. Disiplin ilmu yangberkontribusi pada
pendekatan teknis adalah ilmu komputer, metode kuantitatif,dan riset
operasi. Sedangkan pada pendekatan prilaku adalah
psikologi,sosiologi, dan ekonomi. Keahlian sistem informasi
membutuhkan pemahaman aspek organisasi dan manajemen atas
sistem informasi. Begitu juga dari aspek teknis yang ditujukan bagi
keahlian komputer. Bidang sistem informasi menciptakan keahlian
system informasi dengan mengombinasikan
7. semua disiplin ini dengan orientasi praktik dalam solusi pengembangan
sistem atas permasalahan dunia nyata danpengelolaan sumber daya
teknologi informasi.
Peran Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis
1.Bagaimana system informasi mentransformasikan bisnis
– Menambah penggunaan teknologi nirkabel, web site.
– Menambah penggunaan teknologi web bisnis.
– Komputasi, platform mobilitas digital yang memungkinkannya lebih
terdistribusi suatu pekerjaan, pengambilan keputusan dan kolaborasi.
2.Peluang globalisasi
– Telah secara drastis mengurangi biaya operasi pada skala global.
– Menyakinkan baik tantangan dan peluang.
3.Dalam perusahaan sepenuhnya digital baru muncul
– Hubungan bisnis yang signifikan secara digital diaktifkan dan
dimediasi.
– Proses bisnis inti yang dicapai melalui jaringan digital.
– Kunci aset perusahaan dikelola secara digital.
8. 4.Perusahaan Digital menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam
organisasi dan manajemen
– Waktu pergeseran, ruang pergeseran.
5.Tumbuh saling ketergantungan antara kemampuan untuk
menggunakan teknologi informasi dan kemampuan untuk menerapkan
strategi perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan
6.Perusahaan Bisnis berinvestasi dalam sistem informasi untuk
mencapai enam tujuan bisnis strategis:
– Keunggulan operasional.
– New produk, jasa, dan model bisnis.
– Pelanggan dan pemasok keintiman.
– Peningkatan pengambilan keputusan.
– Keunggulan kompetitif.
– Kelangsungan Hidup.
7. Keunggulan operasional:
– Peningkatan efisiensi untuk mencapai profitabilitas yang lebih tinggi.
– Sistem informasi, teknologi alat penting dalam mencapai efisiensi
dan produktivitas yang lebih besar.
– Sistem RetailLink Walmart menghubungkan pemasok ke toko-toko
untuk sistem pengisian superior.
9. Perspektif pada Sistem Informasi
• Informasi: – Mengatur komponen yang saling terkait –
Mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi – Dukungan pengambilan keputusan, koordinasi, dan
kontrol
• Informasi vs Data – data yang aliran fakta mentah – Informasi Data
dibentuk menjadi bentuk yang berarti
10. Fungsi dari sebuah Informasi: Suatu sistem informasi berisi informasi
tentang organisasi dan lingkungan sekitarnya .Tiga dasar kegiatan-
input, pengolahan, dan output-menghasilkan informasi organisasi
yang diperlukan. Umpan balik output kembali ke orang atau kegiatan
yang sesuai dalam organisasi tersebut untuk mengevaluasi dan
memperbaiki faktor input. Lingkungan, seperti pelanggan, pemasok,
pesaing, pemegang saham, dan badan pengatur, berinteraksi dengan
organisasi dan sistem informasinya.
11. Sistem Lebih Dari Komputer. Menggunakan sistem informasi secara
efektif membutuhkan pemahaman tentang organisasi, manajemen, dan
teknologi informasi membentuk sistem. Sebuah sistem informasi
menciptakan nilai bagi perusahaan sebagai solusi organisasi dan
manajemen untuk tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan.
– Sistem Informasi adalah alat untuk menciptakan nilai
– Investasi dalam teknologi informasi akan menghasilkan
pengembalian superior:
• Produktivitas meningkat
• kenaikan Pendapatan
• posisi strategis jangka panjang Unggul
Investasi di bidang teknologi informasi tidak menjamin hasil yang
baik
• variasi yang cukup dalam perusahaan kembali diterima dari investasi
sistem
• Faktor: – Mengadopsi model bisnis yang tepat – berinvestasi di aset
komplementer (organisasi dan manajemen modal)
12. Aset Pelengkap
– Aset diperlukan untuk mendapatkan nilai dari investasi utama
– Perusahaan mendukung investasi teknologi dengan investasi dalam
aset komplementer menerima pengembalian superior
– Misalnya: berinvestasi dalam teknologi dan orang-orang untuk
membuatnya bekerja dengan baik.
Aset pelengkap meliputi:
– aset Organisasi, misalnya
• model bisnis yang tepat
• proses bisnis Efisien
– aset Manajerial, misalnya
• Insentif untuk pekerjaan manajemen inovasi
• Tim dan lingkungan kerja kolaboratif
– aset Sosial, misalnya
• Internet dan telekomunikasi infrastruktur
• standar Teknologi
13. Pendekatan kontemporer untuk Sistem Informasi : Studi tentang sistem
informasi berkaitan dengan isu-isu dan wawasan kontribusi dari
disiplin teknis dan perilaku.
Pendekatan teknis – Menekankan model berbasis matematis – Ilmu
komputer, ilmu manajemen, riset operasi
Pendekatan Perilaku – Masalah perilaku (integrasi bisnis strategis,
pelaksanaan, dll) – Psikologi, ekonomi, sosiologi
Sistem Informasi Manajemen : Menggabungkan ilmu komputer, ilmu
manajemen, riset operasi dan orientasi praktis dengan masalah
perilaku
-Empat aktor utama
– Pemasok hardware dan software
– perusahaan Bisnis
– Manajer dan karyawan
– lingkungan Firma (hukum,, konteks sosial budaya)
14. • Peranan Sistem Informasi dalam Bisnis
Saat ini trend sistem informasi sudah berkembang pesat, dari
segi teknologinya dan manajemennya. Saat ini ponsel
digital/smartphone, layanan perangkat lunak online dan cloud
computing sudah banyak yang menggunakannya. Cloud
compting ini merupakan gabungan dari pemanfaatan dari
teknologi komputasi dan pengembangan basis internet. Dari
segi organisasi, perubahan yang terjadi adalah penggunaan basis
Web dalam bekerjasama/ berkolaborasi, baik dengan karyawan
dan pelanggan. Bahkan budaya “telework”meningkat dalam
lingkungan kerja.
15. Sistem informasi sangat penting dalam menjalankan bisnis
untuk saat ini karena informasi merupakan pondasi dasar yang
jika diintensifkan penggunaannya maka akan membantu dalam
pencapaian tujuan bisnis strategis perusahaan, yaitu:
1. keunggulan operasional.
2. produk baru, jasa, dan model bisnis.
3. kedekatan pelanggan dan pemasok.
4. meningkatkan pengambilan keputusan.
5. keunggulan kompetitif.
6. kelangsungan hidup
16. • Pandangan dalam Sistem Informasi
System informasi didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau
mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan ,
koordinasi, dan pengawasan dalam suatu organisasi. Secara
teknis, sistem informasi itu mengumpulkan, menyimpan, dan
menyebarkan informasi dari lingkungan organisasi dan operasi
internal untuk mendukung fungsi-fungsi organisasi dan
pengambilan keputusan, komunikasi, dan pengendalian.
Sistem informasi didapat dari data mentah yang diubah
menjadi sebuah informasi yang berguna melalui kegiatan,
input, proses, output, dan feedback.
17. PENDEKATAN KONTEMPORER
TERHADAP SISTEM INFORMASI
• Sistem informasi adalah sistem sociotechnical.
Meskipun mereka terdiri dari mesin, perangkat, dan
teknologi fisik “keras”, mereka memerlukan investasi
sosial, organisasi, dan intelektual yang cukup besar
untuk membuat mereka bekerja dengan baik.
• Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis untuk sistem informasi menekankan
berdasarkan model matematis
untuk mempelajari sistem informasi, serta teknologi
fisik dan kemampuan formal.
18. • Pendekatan Perilaku
Bagian penting dari bidang sistem informasi yang
bersangkutan dengan masalah perilaku yang timbul dalam
pengembangan dan pemeliharaan jangka panjang sistem
Informasi. Isu-isu seperti integrasi strategis bisnis, desain,
pelaksanaan, pemanfaatan, dan manajemen tidak dapat
dieksplorasi dengan model yang digunakan dalam pendekatan
teknis. Pendekatan perilaku tidak mengabaikan teknologi.
Memang, teknologi sistem informasi sering stimulus untuk
masalah perilaku atau masalah. Tetapi fokus dari pendekatan
ini umumnya bukan pada solusi teknis. Sebaliknya,
berkonsentrasi pada perubahan sikap, manajemen dan
kebijakan organisasi, dan perilaku.
19. • Pendekatan sociotechnical
Studi tentang sistem informasi manajemen (MIS) muncul
untuk fokus pada penggunaan sistem informasi berbasis
komputer dalam perusahaan bisnis dan lembaga pemerintah .
MIS menggabungkan karya ilmu komputer, manajemen ilmu
pengetahuan, dan riset operasi dengan orientasi praktis untuk
mengembangkan solusi system mengenai masalah dunia nyata
dan mengelola informasi sumber daya teknologi. Hal ini juga
berkaitan dengan perilaku isu seputar pengembangan,
penggunaan, dan dampak dari sistem informasi, yang biasanya
dibahas dalam bidang sosiologi, ekonomi, dan psikologi.
20. BAB II
E-Business Global
• PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI
Agar dapat beroperasi,bisnis harus berhubungan dengan
banyak bagian berbeda dari informasi mengenai
pemasok,pelanggan,karyawan,tagihan dan pembayaran,dan
tentu jasa produk dan jasa mereka. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk mengelolah seluruh
informasinya,membuat keputusan yang lebih baik,dan
meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.
• PROSES BISNIS
Proses bisnis adalah arus kerja dari bahan baku,informasi
dan pengetahuan seperangkat aktivitas.
21. INTRANET DAN EKSTRANET
Intranet dan ekstranet lebih merupakan dasar teknologi
dibandingkan aplikasi tertentu,tetapi pantas untuk disebutkan
disini sebagai salah satu peralatan yang digunakan Perusahaan
untuk meningkatkan integrasi dan mempercepat arus informasi
didalam perusahaan,dan dengan pelanggan dan pemasok.
Intranet adalah jaringan internal yang dibangun dengan
peralatan yang dan standar komunikasi yang sama dengan
internet dan digunakan untuk distribusi informasi secara
internalkepada karyawan,dan sebagai penyimpan
kebijakan,program,dan data perusahaan.
Ekstranet adalah intranet yang diperpanjangkepada pengguna
yang diizinkan diluar perusahaan.
22. 1. Menjelaskan dan menggambarkan proses bisnis
dan hubungannya dengan sistem informasi.• Proses bisnis adalah seperangkat aktivitas yang berhubungan
secara logis yang menjelaskan bagaimana tugas bisnis tertentu
dilaksanakan,dan bisnis dapat dipandang sebagai sekumpulan
proses bisnis.
• Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan
baku,informasi dan pengetahuan.Proses ini juga menunjukan
cara yang unik dimana perusahaan mengoordinasikan
pekerjaan.Para manajer perlu memerhatikan proses bisnis
karena mereka menentukan seberapa baik perusahaan dapat
menjalankan bisnisnya,sehingga menjadi sumber yang
potensial dari keberhasilan atau kegagalan
23. stategi.Meskipun setiap fungsi bisnis utama memiliki serangkaian
proses bisnisnya sendiri,banyak proses bisnis lainnya mencapai
efesiensi yang besar dengan mengotomatiskan bagian dari proses
ini atau dengan membantu mendesain ulang dan mempersingkat
proses tersebut.prusahaan dapat menjadi lebih fleksibel dan
efisien dengan mengoordinasikan proses bisnisnya secara
dekat,dan dalam beberapa hal,mengintegrasikan proses ini
sehingga berfokus pada manajemen sumber daya dan layanan
pelangan yang efisien.
24. 2.Menggambarkan sistem informasi yang mendukung
fungsi bisnis utama:penjualan dan pemasaran,
manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi
dan sumber daya manusia.
Pada setiap tingkatan organisasi, sistem informasi mendukung
area fungsional utama dari bisnis. Sistem penjualan dan
pemasaran membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan
produk dan jasa perusahaan, mengembangkan produk dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mempromosikan produk
dan jasa, menjual produk dan jasa, dan memberikan dukungan
pelanggan yang berkelanjutan. Sistem manufaktur dan produksi
berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan produksi
barang dan jasa, dan mengendalikan aliran produksi. Sistem
keuangan dan akuntansi menjaga data aset keuangan dan alira
dana perusahaan.Sistem SDM menjaga catatan karyawan,
menelusuri kemampuan karyawan, kinerja, dan pelatihan, dan
mendukung perencanaan kompensasi dan pengembangan karier
karyawan.
25. 3. Mengevaluasi peran yang dimainkan oleh
sistem yang melayani berbagai tingkatan
manajemen pada bisnis dan hubungannya satu
sama lain.
• Ada empat jenis utama sistem informasi dalam organisasi
kontemporer melayani manajemen operasi,menengah,dan
senior.Sistem yang melayani manajemen operasi antara lain
sistem pemrosesan transaksi(TPS),Seperti sistem penggajian
dan pemesanan.yang melacak aliran transaksi rutin harian
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.SIM dan DSS
memberikan laporan dan akses ke kinerja perusahaan saat ini
dan catatan historis pada perusahaan.Kebanyakan laporan SIM
memadatkan informasi dari TPS dan tidak benar-banar bersifat
analitis.DSS mndukung keputusan manajemen ketika
keputusan ini unik,berubah dengan cepat,dan tidak dapat
dispesifikasikan dengan mudah sebelumnya.
26. DSS memiliki model analitis dan kemampuan analisis data yang
lebih maju dari pada SIM dan seringkali menggunakan informasi
dari sumber eksternal dan internal.ESS mendukung manajemen
senior dengan memberikan data kepentingan terbesar pada
pembuat keputusan manajemen senior,seringkali dalam bentuk
grafik mau pun diagram yang dikirimkan melalui portal.ESS
memiliki kemampuan analitis yang terbatas namun dapat
menggunakan peranti llunak grafis canggih dan berbagai sumber
informasi eksternal dan internal.
27. 4.Menjelaskan bagaimana aplikasi perusahaan dan
intranet mempromosikan integrasi proses bisnis dan
meningkatkan kinerja organisasional
• Hubungan pelanggan, dan sistem manajemen pengetahuan,
didesain untuk menunjang koordinasi dan integrasi proses
keseluruhan organisasi sehingga organisasi dapat beroperasi
secara efisien. Aplikasi ini mencakup berbagai fungsi dan
proses bisnis dan bisa terkait dengan proses bisnis organisasi
lain. Sistem perusahaan mengintegrasikan prses bisnis internal
perusahaan kedalam sebuah sistem peranti lunak sehingga
informasi bisa mengalir disepanjang organisasi, meningkatkan
koordinasi, efisiensi, dan pembuatan keputusa. Sistem
manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mengelolah
hubungan nya dengan pemasok untuk mengoptimalkan
perencanaan, pengadaan, produksi,dan pengiriman barang dan
jasa.
28. Manajemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi
untuk mengoordinasikan smua proses bisnis disekitar interaksi
perusahaan dengan pelanggan nya untuk mengoptimalkan
pendapatan perusahaan dan kepuasan pelanggan. sistem
manajemen pengetahuan membuat perusahaan dapat
mengoptimalkan penciptaan, pembagian dan distribusi pengetahuan
untuk meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen.
29. 5. Menilai peran fungsi sistem informasi pada bisnis.
Departemen sistem informasi adalah unit organisasi
formal yang bertanggung jawab atas layanan teknologi
informasi.Departemen sistem informasi bertanggung jawab
memelihara peranti keras,peranti lunak,penyimpanan data,dan
jaringan yang mencakup intrastuktur TI perusahaan.Sistem
informasi terdiri atas spesialis,seperti programer,analisis
sistem,pemimpin proyek,manajemen sistem informasi,dan
sering dikepalai CIO.
30. Ada cara alternatif untuk mengorganisasikan fungsi TI
dalam perusahaan.Perusahaan yang sangat kecil tidak akan
mempunyai kelompok sistem informasi formal. Perusahaan yang
lebih besar akan memiliki departemen sistem informasi yang
terpisah, yang dapat diorganisasikan bersama beberapa lini yang
berbeda, tegantung pada sifat dan kepentingan perusahaan. Setiap
area fungsional dalam bisnis bisa memiliki departemen sistem
informasinya sendiri, yang diawali oleh CIO perusahaan. Fungsi
sistem informasi bekerja sebagai departemen terpisah seperti
departemen fungsional lainnya. pengaturan ketiga yang
ditemukan pada perusahaan yang besar dengan banyak divisi dan
lini produk adalah meminta departemen sistem informasi untuk
setiap divisi melaporkan oada kelompok sistem informasi tingkat
tinggi dan CIO.
31. BAB III
SISTEM INFORMASI DAN
STRATEGIS
A. TEKNOLOGI INFORMASI & SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun
dengan basis utama teknologi komputer. Perkembangan
teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi
utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang
berujung pada informasi. Hasil keluaran dari teknologi
komputer yang merupakan komponen yang lebih berguna dari
sekedar tumpukan data, membuat teknologi komputer dan
teknologi pendukung proses operasinya mendapat julukan
baru, yaitu teknologi informasi.
32. Teknologi informasi disusun oleh
tiga matra utama teknologi yaitu :
• 1. Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama
perkembangan teknologi informasi
• 2. Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses
penyebaran informasi.
• 3. Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi
faktor pendorong utama implementasi teknologi informasi.
33. Kenyataan sejarah dunia mencatat masing-masing dari
ketiga matra penyusun teknologi informasi di atas, pada awalnya
berkembang saling terpisah. Teknologi komputer berkembang
dalam lingkup matematika dan cenderung lebih teoritis.
Teknologi telekomunikasi berkembang luas dalam dunia bisnis
dan ekonomi menjadi pilar pendukung teknologi transportasi
dalam revolusi industri. Sedangkan ilmu informasi muncul pada
awal perang dunia II. Kemenangan dan kekalahan sebuah
pasukan di medan perang dunia II ditentukan oleh akurasi
informasi. Setelah itu, konsep ilmu informasi berkembang pesat.
34. B. AKTIVITAS SISTEM INFORMASI
• Aktivitas proses pengolahan informasi pada dasarnya terbagi
atas aktivitas input, proses, output, storage, dan control.
1. Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen berhubungan dengan banyak
teknologi yang kompleks, behavioral concept, dan aplikasi
khusus pada area bisnis dan non bisnis yang tidak terhitung
banyaknya.
Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi :
• ü Foundation Concepts (Membuat konsep sistem informasi)
• ü Development Procesess (pengembangan sistem informasi)
• ü Business Aplications
• ü Management Challenges
• ü Information Technologies
35. • Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah
mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus
ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM
menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus
berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah
satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya
dengan munculnya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis.
Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat
terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan
munculnya pemecahan yang memadai. Sistem informasi
manajemen SIM bukan sistem informasi keseluruhan, karena
tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan
secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek
utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem
komputer.
36. • Manfaat SIM Dalam Organisasi Bisnis
Pengembangan SIM memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan
memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. SIM
yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya
dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan
menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur
yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
• Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis
dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan
menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan
diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan
keuntungan dan uang.
37. • Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah
SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa
bantuan kemampuan pemrosesan komputer.
• Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti
agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi
manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua
manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam
bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model
matematika.
38. C. PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM
BISNIS
1. Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah
organisasi, yaitu:
• ü Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
• ü Mendukung pengambilan keputusan manajemen
• ü Mendukung persaingan keuntungan strategis
• Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai
sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang
lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.
1. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional
• Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk
memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan
mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara
efisien.
39. • a. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses
data elektronik (electronic data processing systems). TPS
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti
penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan
internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat
pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
• b. Process Control Systems (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan
yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan
pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi
fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak
petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis
menggunakan sistem ini.
40. c. Office Automation Systems (OAS)
OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi
kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah
word processing, surat elektronik. electronic mail,
teleconferencing, dan lain-lain
41. 2. Peranan Pengambilan Keputusan
• Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini
terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
• a. Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer
dikerjakan oleh information reporting systems ( sistem
pelaporan informasi).
• b. Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan
keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support
systems (sistem pendukung keputusan).
• c. Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh
executive information systems ( sistem informasi eksekutif)
• d. Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional
atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar)
dan knowledge-based information systems (sistem informasi
berbasis pengetahuan lainnya).
42. e. Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan
manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing
systems.
f. Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi
bisnis ditetapkan oleh business function information systems.
g. Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai
keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information
systems.
Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan
merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi
yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan
tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang.
cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai
fungsi.
43. • 3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis
• Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam
mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah
perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan
kekuatan persaingan yang berupa :
• ü Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang
sama,
• ü Ancaman dari perusahaan baru,
• ü Ancaman dari produk pengganti,
• ü Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan
• ü Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
• Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk
memenangkan persaingan adalah:
44. • ü Cost leadership. keunggulan biaya-menjadi produsen produk
atau jasa dengan biaya rendah.
• ü Product differentiation. perbedaan produk-mengembangkan
cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda
dengan pesaing.
• ü Innovation-menemukan cara baru untuk menjalankan usaha,
termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara
baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
45. MANFAAT STRATEGIS UNTUK SISTEM
INFORMASI
• Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong
perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem
informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan
untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan
jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun
hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
46. 2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam
perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam
hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah
sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan
kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi
terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
47. 3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
• Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis
sistem informasi, dan melatih end users.
• Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis
informasi strategis (strategic information base) yang dapat
menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga
dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang
efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen
mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.
48. • Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses
transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan
keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang
menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi
tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif
dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial
dengan tantangan manajerial yang besar
49. BAB IV
BASIS DATA
• Pengertian Database
• Hampir semua aplikasi komputer didukung fasilitas database.
• Database merupakan komponen terpenting dalam
pembangunan SI, sebagai tempat menampung dan
mengorganisasi seluruh data yang ada dalam sistem.
• Database merupakan himpunan sekelompok data yang saling
berkaitan, yang diolah dan diorganisasikan sehingga menjadi
sebuah informasi yang berguna.
50. Pengertian Database
Basis Data:
• Lemari arsip
• Penyimpanan data
Basis Data:
• Basis: markas/gudang, tempat
bersarang/berkumpul
• Data : representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu obyek, spt:
manusia (pegawai,siswa,pelanggan,dll), barang,
hewan, peristiwa,
konsep, dsb. Yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, teks,
gambar atau suara suara.
51. Prinsip kerja Basis Data:
• Pengaturan data / arsip
Tujuan Basis Data:
• Kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data (speed)
• Efisiensi ruang penyimpanan (space) Mengurangi /
menghilangkan redudansi (pengulangan) data
• Keakuratan (Accuracy)
Pembentukan kode & relasi antar data berdasar aturan /
batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data,
untuk menekan ketidakakuratan saat entry / penyimpanan data.
• Ketersediaan (Avaibility)
Pemilahan data yang sifatnya pasif dari database aktif.
• Kelengkapan (Completeness)
Kompleksnya data menyebabkan perubahan struktur
database.
52. • Keamanan (Security). Memberikan keamanan atas hak akses data.
• Kebersamaan pemakaian (Sharability). Bersifat multiuser.
Sistem Basis Data
Sistem : Tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah
komponen fungsional yang saling berhubungan dengan tujuan
memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Sistem Basis Data
Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel yang saling
berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang
memungkinkan berbagai user dan/atau program lain
dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
53. Pengguna Basis Data:
• Kepegawaian & Administrasi
• Pergudangan
• Akuntansi
• Reservasi
• Customer Service
• Produksi
• Perhotelan dan Pariwisata
• Rumah Sakit
• Institusi Pendidikan, dll.
54. Komponen Sistem Basis Data
• Komponen Sistem Basis Data:
• Perangkat Keras (Hardware)
Komputer, memori, storage (Harddisk), peripheral, dll.
• Sistem Operasi (Operating System)
Program yang menjalankan sistem komputer,
mengendalikan resource
komputer dan melakukan berbagai operasi dasar sistem
komputer.
• Basis Data (Database)
Menyimpan berbagai obyek database (struktur tabel,
indeks,dll)
55. • DBMS (Database Management System).
Perangkat lunak yang memaintain data dalam jumlah besar.
• Pemakai (User).
Para pemakai database.
• Aplikasi (perangkat lunak) lain.
Program lain dalam DBMS.
56. SISTEM PENGORGANISASIAN DATABASES
• Para ahli telah melakukan perbaikan dalam sistem
pengorganisasian database tradisional, yaitu dengan
mengembangkan sebuah sistem pengolahan database sehingga
seluruh data yang terdapat di dalam SI dapat di integrasikan.
Dengan pengorganisasian yang terintegrasi ini, aplikasi
pedepartemental dapat melakukan akses database yang ada
sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Fokus utama dalam
sistem pengorganisasian database kontemporer yaitu pada
pengaturan hak akses. Sehingga dengan sistem
pengorganisasian yang baik ini dapat dilakukan akses database
lintas departemental tanpa khawatir adanya kebebasan akses
pada data khusus.
57. ABSTRAKSI DATA
• Dalam database, data disimpan dan dipelihara dengan baik dan
terstruktur oleh DBMS. Sistem menyembunyikan detail
tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara. Sehingga
seringkali data yang terlihat oleh user, berbeda dengan data
yang tersimpan secara fisik.Abstraksi data merupakan
tingkatan/level dalam melihat bagaimana menampilkan data
dalam sebuah sistem database.
58. Terdapat 3 Level abstraksi data:
• Level Konseptual (Conceptual Level)
- Level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan
bagaimana
• Sesungguhnya suatu data disimpan.
- User melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya
sendiri.
- Tingkatan ini berurusan dengan:
- Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan
- Penempatan record data
- Teknik kompresi dan enkripsi data.
59. Level Fisik (Physical Level)
- Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan
dalam database, serta hubungannya (relationship)
dengan data lainnya.
- Berisi struktur logik database yang hanya dapat dilihat
oleh DBA.
- Tingkat konseptual ini menyatakan: Entitas, atribut dan
relasinya
- Konstrain-konstrain terhadap data
- Informasi semantiks data
- Informasi keamanan dan integritas data
60. • Level Pandangan (View Level)
- Level tertinggi dari abstraksi data, yang hanya menampilkan
hanya sebagian dari database.
- Tidak semua user membutuhkan semua data dalam database.
61. BAHASA BASIS DATA
• DBMS merupakan perantara antara user dengan database.
• Cara komunikasi diatur dalam suatu bahasa khusus yang telah
ditetapkan oleh DBMS.
• Contoh: SQL, dBase, QUEL, dsb.
• Bahasa database, dibagi dalam 2 bentuk:
- Data Definition Language (DDL)
- Data Manipulation Language (DML)
62. • Data Manipulation Language (DML)
• Digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data
pada database.
• Manipulasi data, dapat mencakup:
- Pemanggilan data yang tersimpan dalam
database (query)
- Penyisipan/penambahan data baru ke database
- Penghapusan data dari database
- Pengubahan data pada database
63. Terdapat dua (2) jenis DML:
Prosedural.
Menghendaki user untuk menspesifikasikan data apa yang
diperlukan dan bagaimana cara mendapatkan data itu.
Contoh: bahasa C/C++, PL/SQL, dsb.
Nonprosedural.
Menghendaki user untuk menspesifikasikan data apa yang
dibutuhkan, tanpa harus menspesifikasikan bagaimana
cara mendapatkan data tersebut.
Contoh: SQL
64. BAB V
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
1. Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-
personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri
dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
65. Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan
dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan
dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan
berdasarkan kebutuhan.
2. Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di
sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan sistem yang lama.
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan
sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan.
66. Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume
pengolahan data semakin meningkat, perubahan
prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang
lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi
semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan
manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan
informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau
tidaknya strategi dan rencana rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar,
sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk
meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen.
67. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan
pemerintah Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi
karena adanya instruksiinstruksi dari atas pimpinan ataupun
dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
68. 11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi.
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.
69. 4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi
peningkatan dalam
hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada
suatu saat tertentu Respon time : Rata-rata waktu tertunda di
antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan
jumlah
sumber daya yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
70. 5. Prinsip Pengembangan Sistem.
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang
besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan
2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang
terdidik.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam
proses pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam
pengembangan sistem.
71. 6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan
masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat
diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan
proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut
dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup Pengembangan
Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
informasi.
72. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi
atas enam fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
73. Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat
digambarkan seperti pada Gambar di bawah ini.
74. a. Fase Perencanaan Sistem.
Dalam fase perencanaan sistem :
• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan
pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan
prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih
untuk pengembangan.
• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan
untuk mendukung pengembangan sistem.
75. Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
• faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang
berkaitan dengan : kemungkinan berhasilnya sistem
informasi yang dikembangkan dan digunakan.
• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang
berkaitan dengan : pendukung sistem informasi dari
sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang
diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk
menentukan proyek sistem mana yang akan menerima
prioritas yang tertinggi.
76. Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang
diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan
dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah
teknologi yang baru dibutuhkan.
Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang
tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk
sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara
sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan
perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
77. Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur
dan keahlianp egawai yang ada cukup untuk
mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah
diperlukan penambahan/ pengurangan prosedur dan keahlian.
Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan
harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung
faktor-faktor strategis,seperti :
Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan
oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah
mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak
berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara
biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
78. Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat
menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda
dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi
dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi,
penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang
lebih rendah.
Manajemen melihat bagaimana sistem informasi
menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam
merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan
tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
79. b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi
komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam
pengembangan sistem definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kendala sistem ditambah identifikasi
biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang
berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan
kegiatan analisis sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk
membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis
sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas
tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
80. • Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini.
Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja
dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari
penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin
tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis
dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup
pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem
disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan
rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap
untuk memulai fase perancangan sistem secara umum.
81. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan
analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
- Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
- Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
- Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
82. Tujuan Perancangan Sistem
- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan
ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat
83. Sasaran Perancangan Sistem
- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi,pelaporan manajemen dan mendukung keputusan
yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas
yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masingmasing komponen dari sistem informasi yang
meliputi data dan informasi,simponan data, metode-metode,
prosedur-prosedur, orang-orang,perangkat keras, perangkat
lunak dan pengendalian intern.
84. Dalam fase ini :
• Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk
pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan
kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual
memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih
rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
• Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan
mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan
dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing
laporan ditentukan.
85. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau
tampilan Yang mereka harapkan bila sistem telah selesai
dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan
komputer.
• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk
menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen
perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali,
database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini
juga menerangkan data yang akan dimasukkan,dihitung atau
disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau
bahkan filefile dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis
menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan
output.
86. d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point
utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase
evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/
keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara
hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang
dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti
dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya,
beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah
satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila
satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan
rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk
Perancangan detailnya.
87. e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan
spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini
semua komponen dirancang dan dijelaskan secara
detail.Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar,
form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua
output direview dan disetujui oleh
pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan
format input baik untuk layar dan form-form biasa direview dan
disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.Berdasarkan
perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk
mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan
dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model
dikembangkan untuk
88. mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk
membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja
dengan sistem yang sedang dikembangkan.Database dirancang
untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali
yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam
macam ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek
sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang
kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan
jaringan telekomunikasi. Pada akhir fase ini, laporan rancangan
sistem secara detail dihasilkan.Laporan ini mungkin berisi
beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing
masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan.
Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang
lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem;
instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
89. Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap
komponen rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem
secara detail harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan
lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen,
sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam
kegiatan ini.Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini
adalah untuk menemukan error dan kekurangan rancangan
sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau
sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem,
sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahanyang
tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara
menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat
dan pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan
perancangan secara detail.
90. Alat-alat Perancangan
Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk
Membentuk struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan
pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat perancangan sistem
yang digunakan adalah :
Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data
ditransformasikan menjadi informasi, seperti Pseudocode,
Structure english, dan Tabel keputusan.
Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk
merepresentasikan hirarki modul-modul program tidak
termasuk dokumentasi interface antar modul.
Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul
modul program termasuk dokumentasi interface antar
modul.
91. Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk
merepresentasikan struktur program dari
gambaran umum sampai detail.
Diagram Jackson untuk merepresentasikan
struktur program.
fsistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk
implementasi sistem baru.
• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua
bagian, yaitu o rencana implementasi dalam bentuk Gantt
Chart atau Program and. Fase Implementasi Sistem dan
Pemeliharaan Sistem.Pada fase ini :
92. • Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan o penjadwalan
proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi
sistem, seperti :
− pengembangan perangkat lunak
− Persiapan lokasi peletakkan sistem
− Instalasi peralatan yang digunakan
− Pengujian Sistem
− Pelatihan untuk para pemakai sistem
− Persiapan dokumentasi
93. 7. Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem,
Yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan
Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.
Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan
Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan
Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan
Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan
tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan
bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada
System Life Cycle.
94. Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada
Pendekatan Klasik adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
• Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-
teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya
proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan
sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan
pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram
arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel
keputusan (decision table). diagram IPO, baganterstruktur
(structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan
pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat
dan teknik-teknik tersebut
95. 2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik
Disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan
kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini
merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang
digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh
alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak
lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas,
sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar.
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara
untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan
kesalahankesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
96. 4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-
personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem,
padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan
pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang
dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan
proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Mulai awal tahun
1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan
Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya
mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat
dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping
tetap mengikuti ide dari system life cycle.
97. Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
Teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem,
sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan
didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur
telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku, maupun
oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.
Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik
teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Konsep
pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep
yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan
sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini
yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang
relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem
98. informasi untuk dihasilkan produk sistem yang
memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan permasalahan kompleks dalam organisasi dapat
dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara,
fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan
anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
99. Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai
Dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi
dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari
pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan
pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis,
karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul
mengikuti datanya. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down
Approach) Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi.
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini
100. adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah
kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke
pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data,
prosedurprosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga
merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun
bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan
istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah
informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh
manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah
didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
101. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu
kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di
sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi
secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi
itu saja).
Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan
menekankan sasaran organisasi secara global.
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,
sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
102. Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek
menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih
mudah dipahami dan dikembangkan, tepat twaktu, mudah
dipelihara (ciri terstruktur)
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan
menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi
canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu
mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
103. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk
aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan
untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi
yang ada.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
3. Standarisasi (standardization).
4. Orientasi ke masa datang (future orientation).
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on
artistry).
104. 8. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat
yangdigunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin
lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk
mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti
metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang
akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Uruturutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan
istilah Algoritma Metodologi pengembangan sistem adalah
metode-metode, prosedurprosedur, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
105. Klasifikasi dari metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke
dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan
lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang
termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement
(ISR)
- Information Hiding
106. 2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan
diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat
digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar
fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam
metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem.
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
107. 3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System),
merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of
Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses
pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua
komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen
utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan
pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang
sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA.
PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan
bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat
lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan
digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan,
dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
108. 9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya
adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat
digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu
bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
- Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
109. - Bagan alir program komputer (Detailed computer program
Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga
Bagan alir formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship
Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal
relationship charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)
110. Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method)
dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik
ini digunakan untuk penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu
teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan
menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang
ada. Teknik ini diantaranya adalah
- Wawancara (Interview)
- Persiapan yang dilakukan :
- buat janji pertemuan
- pokok permasalahan
- Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
- Siapa yang akan diwawancarai
- Pokok permasalahan
- Tanggapan
111. - Kapan akan bertemu kembali
- Observasi (Observation)
- Daftar pertanyaan (Questionaires)
- Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau
Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan
sistem informasiseperti ;
- biaya pengadaan
- biaya persiapan
- biaya proyek
- biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
- manfaat mengurangi biaya
- manfaat mengurangi kesalahan
112. - manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
- manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk;
- mendefinisikan masalah
- mengumpulkan ide-ide
- memecahkan permasalahan-permasalahan
- menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
- menganalisis kemajuan proyek
- mengumpulkan data atau fakta
- perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan ;
- merencanakan rapat
- menjalankan rapat
- menindaklanjuti hasil rapat
113. 5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini
dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap
pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut
dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut
Walkthrough.
114. 10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan
pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
115. BAB VI
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI
INFORMASI SEBAGAI PENGEMBANGAN
SISTEM INVORMASI
Tujuan :
1. Memahami Infrastruktur Pembangunan Sistem Informasi
2. Mengenal Bentuk-bentuk Jaringan Komputer
3. Mengenal Teknologi Infastruktur alternatif sistem informasi.
116. Infrastruktur Teknologi Sistem Informasi
2.1 Infrastruktur Teknologi informasi
Teknologi informasi merupakan hal yang membantu manusia
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan
menyebarkan informasi. Dengan adanya teknologi informasi
mempermudah manusia dalam mendapatkan informasi secara
cepat. Dalam proses penyebaran informasi, teknologi
informasi didukung oleh suatu infrastruktur yang membantu
proses tersebut berjalan dengan lancar. Infrastruktur yang
dimaksud adalah infrastruktur teknologi informasi.
2.1.1 Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi
Defenisi umum dari infrastruktur adalah istilah yang erat
kaitannya dengan maknanya yaitu struktur di bawah struktur.
Definisi ini menandakan adanya perbedaan layer dari struktur
yang berada di atasnya, layaknya menyediakan layanan atau
support.
118. Pengertian infrastruktur teknologi informasi yang dikemukakan
antara lain:
Menurut Garlic ( 2011, 1) bahwa:
―Infrastruktur teknologi informasi merupakan pondasi dasar dari
kapabilitas teknologi informasi. Kapabilitas teknologi
informasi ini meliputi internal technical (equipment, software
dan cabling) maupun human expertise yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan yang dapat dipercaya.
Menurut Weill (1993) bahwa:
―Infrastruktur teknologi informasi memberikan pondasi dasar
bagi kapabilitas teknologi informasi yang digunakan untuk
membangun aplikasi bisnis dan biasanya dikelola oleh
kelompok sistem informasi‖.
119. Menurut Bryd dan Turner (2000) bahwa:
―Infrastruktur teknologi informasi sebagai penggunaan bersama-sama
sumber daya teknologi informasi yang terdiri dari teknikal fisik dasar
dari hardware, software, teknologi komunikasi, data dan aplikasi inti
dan komponen manusia yaitu keahlian khusus, komitmen, nilai-nilai,
norma-norma dan pengetahuan yang merubah kembali beberapa
perangkat lunak , perangkat keras, atau komponen data dari
infrastruktur dengan mudah dan dengan tidak semuanya menimbulkan
efek. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa infrastruktur
teknologi informasi merupakan penggabungan dua komponen berbeda
berupa komponen teknik dan komponen manusia yang saling
mendukung dan memiliki hubungan. Suatu organisasi yang memiliki
kualitas-kualitas berupa connectivity, compatibility, modularity tinggi
dipandang mempunyai tingkat fleksibilitas infrastruktur teknologi
informasi aspek teknik dan manusia yang tinggi, sehingga mempunyai
potensi untuk merubah dengan cepat infrastruktur untuk disesuaikan
120. 1. Efficiency, dengan tersedianya komponen-komponen yang dapat
dimanfaatkan bersama oleh berbagai sistem aplikasi baik lama
maupun baru.
2. Efectiveness, dengan komponen-komponen yang mudah dipadukan
(interoperable) dan di integrasikan.
3. Agility, dengan komponen-komponen yang mudah dirombak, di-
upgrade, atau diganti.
Sedangkan tolak ukur dari dari infrastruktur adaptif, adalah:
1. Time to market, kecepatan implementasi layanan baru.
2. Scalability, mampu mengakomodasi peningkatan penggunaan beban.
3. Extensibility, kemudahan menambah komponen baru.
4. Complexity Partitioning, partisi arsitektur aplikasi kedalam
komponen-komponen yang dapat dikelola secara terpisah (modular).
5. Reusability, pemnafaatan ulang/silang komponen-komponen
infrastruktur oleh berbgai layanan teknologi informasi perushaan.
121. 6. Integration, pemanfaaatan teknologi open standart yang
memungkinkan integrasi antar komponen-komponen
infrastruktur.
Permasalahan yang sering timbul adalah penerapan infrastruktur
teknologi informasi yang tidak terencana dengan baik serta
tidak terkoordinasinya perencanaan infrastruktur dengan strategi
dan pengembangan sistem informasi. Seringkali pengembangan
infrastruktur menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
aplikasi-aplikasi baru tanpa adanya standarisasi.
Penyelesaian dari masalah di atas, adalah dengan mengembangkan
infrastruktur teknologi informasi yang adaptif. .
122. Menurut Robertson dan Sribar (2001), pengembangan infrastruktur
teknologi yang adaptif dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1. Merencanakan infrastruktur secara menyeluruh, mencakup seluruh
institusi dengan berbagai tingkatan struktur yang ada.
2. Mempertimbangkan kebutuhan infrastruktur di masa depan dengan
mengakomodasi perubahan dan pertumbuhan.
3. Memaksimalkan penggunanaan ulang dan silang (reuse) komponen
infrastruktur termasuk didalamnya infrastruktur sumber daya
manusia.
4. Memilih teknologi yang tepat. Dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi di masa depan , penerapan teknologi open
standart dapat lebih efisien untuk menjamin interoperabilitas dan
kebebasan dari ktergatungan pada vendor tertentu. Selain itu, harus
dilihat juga kesesuaian dengan kebutuhan bisnis, kesiapan serta
kemampuan institusi untuk mengadopsinya.
5. Menerapkan prosedur standar dalam perencanaan dan pengelolaan
infrastruktur.
123. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan
infrastruktur teknologi informasi yang adaptif sangat bermanfaat bagi
institusi-institusi dalam mengelola infrastruktur teknologi informasi
yang dimiliki baik yang lama maupun yang baru secara terencana,
sehingga dapat menghemat biaya operasi dan pemeliharaan. 2.2 Akses
Internet
Teknologi semakin berkembang pesat sehingga teknologi diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Salah satu
teknologi tersebut adalah teknologi informasi yang menjadikan
informasi sebagai hal yang paling dibutuhkan oleh siapa saja.
Informasi berkembang begitu cepat sehingga manusia menciptakan
suatu teknologi untuk dapat mengakses informasi salah satunya
dengan cara bertukar informasi yaitu dengan cara mengakses internet.
Internet di zaman modern seperti sekarang tidak lepas dari kehidupan
manusia, dengan mengakses internet memberikan manfaat salah
satunya dalam kegiatan perkuliahan yang memerlukan ketersediaan
informasi yang beragam.
124. 2.2.1 Pengertian Akses Internet
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
akses adalah jalan masuk. Sedangkan akses internet adalah
media yang digunakan para pengguna untuk koneksi ke
internet. Mengakses internet adalah sebuah kegiatan yang
berkaitan dengan komputer yang terkoneksi dengan internet.
Akses internet bisa menggunakan bermacam media komputer
pribadi, handphone, tv kabel dan lain-lain. Akses internet
dapat berjalan bila sudah tersedianya internet.
125. Menurut Allen yang dikutip oleh Hasugian (2005, 9) internet adalah
sistem komputer yang saling berhubungan sehingga memungkinkan
komputer dekstop yang kita miliki dapat bertukar data, pesan dan file-
file dengan berjuta-juta komputer lain yang berhubungan ke internet.
Menurut Bustami (2000, 1) menyatakan bahwa internet adalah jaringan
global yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk
jaringan-jaringan lokal. Dari segi pengetahuan, internet didefenisikan
sebagai sebuah perpustakaan besar dengan segudang informasi
lengkap didalamnya.
Menurtu Vicky (2013), menyatakan bahwa internet menurut segi ilmu
pengetahuan adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya
terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat
berupa teks,
126. kecepatan akses internet adalah:
1. Unit komputer
Komputer sangat berperan dalam kecepatan akses internet karena di
dalam komputer ada harddisk, RAM dan processor yang berperan
penting pada proses kerja komputer tersebut. Bila harddisk yang
dipakai berkecepatan rendah maka kecepatan akses internet pun juga
rendah, begitu juga bila menggunakan RAM atau processor yang
kecepatan rendah, ini sangat mempengaruhi kecepatan internet.
2. Modem
Modem juga sangat mempengaruhi kecepatan akses internet. Modem
mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Modem yang sering
digunakan adalah modem yang berkecepatan 56 kbps.
127. 3. Jaringan komunikasi yang digunakan untuk akses internet
Untuk mengakses internet bisa menggunakn layanan line telepon,
CDMA, GPRS, dan satelit. Masing-masing layanan tersebut
mempunyai kecepatan yang berbeda. Kecepatan yang paling
rendah adalah menggunakan line telepon.
4. Besar Bandwitdh
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang
digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth
biasanya di ukur grafik, audio maupun animasi dan lain-lain
dalam bentuk media elektronik.
128. 2.2.2 Faktor –faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Akses Internet
Pada saat mengakses internet terkadang kecepatan akses terasa cepat dan
terasa lambat. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan akses
internet tersebut. Koneksi internet menggunakan banyak perangkat
dari penyedia layanan yang berbeda. Menurut Atmanto (2009), faktor-
faktor yang mempengaruhi kecepatan akses internet adalah:
1. Unit komputer
Komputer sangat berperan dalam kecepatan akses internet karena di
dalam komputer ada harddisk, RAM dan processor yang berperan
penting pada proses kerja komputer tersebut. Bila harddisk yang
dipakai berkecepatan rendah maka kecepatan akses internet pun juga
rendah, begitu juga bila menggunakan RAM atau processor yang
kecepatan rendah, ini sangat mempengaruhi kecepatan internet.
2. Modem
Modem juga sangat mempengaruhi kecepatan akses internet. Modem
mempunyai kecepatan yang berbeda-beda. Modem yang sering
digunakan adalah modem yang berkecepatan 56 kbps.
129. 3. Jaringan komunikasi yang digunakan untuk akses internet
Untuk mengakses internet bisa menggunakn layanan line telepon,
CDMA, GPRS, dan satelit. Masing-masing layanan tersebut
mempunyai kecepatan yang berbeda. Kecepatan yang paling
rendah adalah menggunakan line telepon.
4. Besar Bandwitdh
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang
digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth
biasanya di ukur
130. perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
memungkinkan kita dapat menoneksikan komputer dengan internet
melalui beberapa cara. Menurut Atmanto ( 2009), terdapat pilihan
tipe/jenis kecepatan internet yang digunakan. Berikut adalah
kecepatan internet sesuai dengan saluran yang dipilih.
1. Koneksi Dial-Up
Sebelum ada handphone, umumnya komunikasi dilakukan melalui
saluran telepon, yaitu dengan cara menghubungkan komputer ke kabel
telepon rumah melalui modem analog (konvensional). Cara ini disebut
dengan koneksi dial-up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched
Telephone Network) adalah cara terhubung ke ISP (Internet Servive
Provider) melalui jaringan telepon regular (PSTN), contohnya adalah
Telkomnet Instan dari ISP Telkom.
2. Koneksi ADSL
ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi
modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz.
Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan antara modem ADSL
131. dengan satuan Hertz. Semakin besar bandwidth yang
disediakan oleh ISP, maka semakin cepat pula akses
internetnya.
3. Jumlah pengguna yang mengakses server secara
bersamaan.
Kecepatan akses internet pada jam-jam tertentu biasanya
sangat lambat, dikarenakan banyaknya pengguna
internet yang mengakses internet secara bersamaan.
Pada jam 08.00 – 15.00 WIB biasanya jaringan sedang
sibuk-sibuknya.
132. 2.2.3 Jenis - Jenis Kecepatan Akses Internet
Kecepatan akses akan sangat bergantung pada teknologi jaringan
di sekitar jarak dan jarak/kondisi lingkungan saat koneksi
internet dilakukan. Adanya perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat
menoneksikan komputer dengan internet melalui beberapa
cara. Menurut Atmanto ( 2009), terdapat pilihan tipe/jenis
kecepatan internet yang digunakan. Berikut adalah kecepatan
internet sesuai dengan saluran yang dipilih.
133. 1. Koneksi Dial-Up
Sebelum ada handphone, umumnya komunikasi dilakukan melalui
saluran telepon, yaitu dengan cara menghubungkan komputer ke kabel
telepon rumah melalui modem analog (konvensional). Cara ini disebut
dengan koneksi dial-up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched
Telephone Network) adalah cara terhubung ke ISP (Internet Servive
Provider) melalui jaringan telepon regular (PSTN), contohnya adalah
Telkomnet Instan dari ISP Telkom.
2. Koneksi ADSL
ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi
modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz.
Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan antara modem ADSL
ponsel tipe GSM dan IS-136 walaupun jaringan GPRS saat ini
terpisah dari GSM.
134. Kecepatan GPRS sangat tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
b. Software yang dipergunakan
c. Dukungan fitur dan aplikasi yang digunakan
4. Koneksi 3G
3G adalah singkatan dari third-generation technology. Istilah ini
umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi
telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel bisa
memberikan kecepatan akses internet sebesar:
- 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat
- 384 Kbps untuk kondisi berjalan
- 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat
135. Jaringan 3G bukan merupakan upgrade dari 2G. Operator 2G
yang berafisiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak
komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan
operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih
mudah dalam upgrade ke 3G dengan modem konvensional
yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz. Keuntungan
ADSL adalah memberikan kemampuan akses internet
berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan
136. Berikut ini merupakan bandwidth maksimum yang didapat apabila
menggunakan akses internet menggunakan ADSL:
a. Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan
mendekati 337 kbps.
b. Untuk line rate 384 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download)
yang bisa didapatkan sekitar 40 Kb/s.
c. Untuk line rate 512 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan
mendekati 450 kbps.
d. Untuk line rate 512 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download)
yang bisa didapatkan sekitar 52 Kb/s.
Contoh koneksi ADSL adalah Speedy dari Telkom. Dibandingkan
koneksi dial-up koneksi ADSL.
137. 3. Koneksi GPRS
GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service
yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan
menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan
untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat
komunikasi bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan
untuk transfer data dalam bentuk paket data yang berkaitan
dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran
(browsing) internet. Layana GPRS dipasang pada jenis ponsel
tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringan GPRS saat ini
terpisah dari GSM.
138. Kecepatan GPRS sangat tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
b. Software yang dipergunakan
c. Dukungan fitur dan aplikasi yang digunakan
4. Koneksi 3G
3G adalah singkatan dari third-generation technology. Istilah ini
umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi
telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel bisa
memberikan kecepatan akses internet sebesar:
- 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat
- 384 Kbps untuk kondisi berjalan
- 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat
139. Jaringan 3G bukan merupakan upgrade dari 2G. Operator 2G
yang berafisiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti
banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G.
Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi
3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G menggunakan
aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses kecepatan
tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau
mengunduh audio dan video. Kelebihan lain HSDPA,
meningkatkan kapasitas sistem tanpa memerlukan spektrum
frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya
biaya layanan mobile data secara signifikan.
140. BAB VII
TELEKOMUNIKASI DAN
JARINGAN
Pengertian Networking Enterprise
Menurut Manuel Castells, network enterprise adalah jaringan
yang terbentuk dari beberapa perusahaan, atau beberapa bagian
dari beberapa perusahaan, atau sebagian internal dari beberapa
perusahaan.Salah satu ciri dari network enterprise adalah
access network yang terbuka lebar, yang memungkinkan siapa
saja, baik itu produsen, pelanggan, maupun hacker dan
cracker, untuk mengetahui transaksi on-line yang terjadi.Suatu
sistem yang dikatakan baik, termasuk jaringan enterprise,
minimal harus mampu menjawab kriteria dasar keamanan
berikut ini:
1. Kerahasiaan
2. Kendali akses
141. 3. Autentifikasi
4. Integritas
5. Non-repudiation
kawat tembaga saja, melainkan dapat menggunakan serat optik,
gelombang mikro, atau satelit.
Konsep Jaringan Berdasarkan Letak Geografis
a. LAN (Local Area Network)
LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil; seperti jaKonsep Jaringan
Dua buah komputer dikatakan terkoneksi jika bila komputer
dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus
melalui ringan komputer kampus,
gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.
Area terbatas, hingga + 100 mikro komputer (PC)
Terdapat fasilitas office automation
142.
143. b. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN adalah Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer
data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi
seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya.
Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan
dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan
jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantorkantor dalam
satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam
jangkauannya.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan komputer yang mencakup area yang besar
sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau
bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan
komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.
144. Topologi Jaringan.
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris
antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan
station.
Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti
di bawah ini.
a. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang
berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan
biaya menengah.
145. b. Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik
terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar
membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat
terganggu jika satu titik mengalami gangguan.
c. Topologi Bus adalah kedua unjung jaringan harus diakhiri
dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan
untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran
kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin
terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap
Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk
layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap
simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung
dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul
lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masingmasing
hanya terhubung ke satu simpul lainnya.
146. d. Topologi mesh Menerapkan hubungan antar sentral secara
penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk
jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah
sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian
disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam
pengoperasiannya.
147. e. Topologi Pohon disebut juga sebagai
topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar
sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih
rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin
keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
149. Tren Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah pertukaran informasi dalam bentuk apapun
(suara, teks, gambar, data, audio, video) melalui jaringanberbasis
komputer.
Tren utama yang terjadi di bidang telekomunikasi memiliki dampak
yang signifikan terhadap keputusan manajemen di bidang ini.
Revolusi Internet
Pertumbuhan internet yang sangat pesat adalah fenomena
revolusioner dalam komputasi dan telekomunikasi. Internet telah
menjadi jaringan yang terbesar dan terpenting dari jaringan saat
ini, dan telah berevolusi menjadi jalan tol informasi (information
superhighway) global. Internet semakin meluas seiring dengan
semakin banyaknya bisnis, organisasi, komputer dan jaringan
yang bergabung dengan web global ini. Internet tidak memiliki
pusat atau pusat telekomunikasi.
150. Bisnis Menggunakan Internet
Aplikasi seperti kerja sama antara mitra bisnis, penyediaan
dukungan pelanggan dan pemasok serta e-commerce telah
menjadi penggunaan bisnis utama dari internet. Perusahaan
menggunakan teknologi internet untuk pemasaran, penjualan,
dan aplikasi manajemen hubungan pelanggan, serta aplikasi
bisnis lintas fungsi, dan aplikasi dalam bidang tekhnik,
manufaktur, sumber daya dan akuntansi.
151. Business Value pada Internet
Kebanyakan perusahaan membangun situs web e-business
dan e-commerce untuk mencapai enam nilai bisnis utama:
1. Menghasilkan pendapatan baru dari penjualan online.
2. Mengurangi biaya transaksi melalui penjualan online dan
dukungan pelanggan.
3. Menarik pelanggan baru melalui iklan dan pemasaran web
serta penjualan online.
4. Meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini melalui perbaikan
dukungan dan layanan pelanggan web.
5. Mengembangkan pasar baru berbasis web dan saluran
distribusi untuk produk yang ada saat ini.
6. Mengembangkan produk baru berbasis informasi yang dapat
diakses di web.
152. Peranan Intranet dan Extranet
a. Intranet
Intranet adalah jaringan privat yang menggunakan software
internet dan protokol TCP/IP. Intranet memberikan akses yang
mudah bagi karyawan untuk memperoleh informasi perusahaaan.
Intranet merupakan media yang efektif untuk mengirim aplikasi
mengenai informasi perusahaan, seperti kebijakan, prosedur, dan
bentuk SDM, direktory telepon organisasi, program pelatihan,
search
engines, basis data pelanggan, katalog produk dan manual kerja,
groupware, bagan organisasi, berita terbaru mengenai organisasi,
peringatan akan krisis, serta gudang data dan akses pendukung
keputusan.
153. Peran intranet antara lain :
1. Untuk memperbaiki komunikasi dan kerja sama antar
individu dan
tim didalam perusahaan
2. Untuk mempublikasikan dan berbagi informasi bisnis yang
berharga dengan lebih mudah, tidak mahal, dan efektif melalui
portal informasi perusahaan dan situs web intranet serta
layanan intranet lainnya.
3. Untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi kritis
untuk
mendukung opersional bisnis dan pengambilan keputusan.
154. b. Extranet
Extranet adalah jaringan privat yang menggunakan teknologi
internet dan system telekomunikasi public untuk membentuk
hubungan yang aman antara pemasok, vendor, mitra kerja,
pelanggan dan pihak bisnis lainnya dalam rangka mendukng
operasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis.Extranet dapat
digunakan untuk melakukan pertukaran data dengan volume
besar menggunakan EDI (Electronic Data Interchange), berbagai
catalog produk dengan pedagang, kerjasama dengan perusahaan
lain dalam usaha pengembangkan patungan, menyediakan
layanan oleh sebuah perusahaan terhadap sejumlah perusahaan
dalam grupnya, berbagi informasi yang ditujukan secara khusus
untuk perusahaan perusahaan mitra.
155. Alternatif Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi adalah sebuah teknik yang mampu mengubah
sistem teknologi informasi. Sangat penting bagi pengguna untuk
mengerti beberapa karateristik penting dari komponen dasar jaringan
telekomunikasi. Hal tersebut dapat membantu pengguna untuk
berpartisipasi secara efektif dalam membuat keputusan mengenai
alternatif telekomunikasi. Saluran telekomunikasi dapat diartikan
sebagai data dan bentuk telekomunikasi yang ditransmisikan
diantara pengirim dan penerima dalam suatu jaringan
telekomunikasi.
Model Jaringan Telekomunikasi
Secara umum jaringan telekomunikasi dibeberapa pengaturan
dimana pengirim mengirimkan pesan kepada penerima melalui
saluran yang terdiri dari beberapa tipe medium. Telekomunikasi
memungkinkan setiap orang untuk salaing berkomunikasi secara
cepat dalam jarak yang jauh sekalipun.
157. Gambar di atas menggambarkan jaringan telekomunikasi yang terdiri
dari 5 (lima) kategori komponen dasar :
1. Terminal.
2. Tele3. Media dan saluran telekomunikasi berakhir yang mana data
diterima dan dikirim.
4. Komputer.
5. Software pengendali telekomunikasi.
• Sinyal Analog dan Digital
Sinyal Digital, Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal
tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 untuk proses
informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut
sebuah bit. Sinyal analog, merupakan pemanfaatan gelombang
elektromagnetik. Proses pengiriman suara, misalnya pada teknologi
telepon, dilewatkan melalui gelombang elektromagnetik.communications
Processors.
158. Media Telekomunikasi
Jenis-jenis media telekomunikasi :
a. Twisted Pair Wire Cable
Komponen ini terdiri dari atas 2 jenis, yaitu Unshielded Twisted-
Pair(UTP) dan Shielded (STP).
UTP terdiri atas 2,3,4 atau lebih pasang kabel. Tiap pasang kabel
dipilin 6 kali per inchi. Hal ini dilakukan untuk menghindari listrik
dan impedansi listrik. Sensitif terhadap interferensi listrik, seperti
derau listrik oleh cahaya fluorescent atau elevator berjalan.Kabel
jenis ini disebut juga dengan Kabel IBM jenis 3.
STP pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dengan
UTP. Perbedaaannya terletak pada besar kawat dan adanya
selubung isolasi yang berfungsi untuk menghindari interferensi
listrik.
159. b. Coaxial Cable
Karakteristik kabel ini terdiri atas 2 kabel yang diselubungi oleh
2 tingkat isolasi. Isolasi pertama (isolator dalam) adalah isolasi
yang menyelubungi kawat tembaga pejal. Selain dilindungi
oleh isolator, kawat tembaga pejal ini juga dilindungi oleh
kertas timah yang dipasang diatas isolator, untuk melindungi
dari pengaruh medan elektromagnet.
160. c. Fiber Optic Cable
Fiber Optic memiliki karakteristik sebagai berikut :
Data yang dikirimkan dalam bentuk pulsa cahaya kecepatan
transmisinya paling tinggi. Tipis dan fleksibel, sehingga mudah
dipindahkan. Tidak terganggu oleh cuaca dan panas.
d. Wireless
Wireless memiliki karakteristik :
Tidak menggunakan kabel, kerna data dikirimkan dalam bentuk
gelombang atau inframerah. Setiap workstation berhubungan
dengan hub atau concentrator melalui gelombang radio atau
inframerah.
161. Teknologi Wireless
Dalam perkembangan perangkat telekomunikasi tentunya kita
sering mendengar kata wireless, wireless merupakan penghubung
dua perangkat yang tidak mengunakan media kabel (nirkabel)
teknologi wireless merupakan teknologi tanpa kabel, dalam
melakukan hubungan telekomunikasi tidak lagi mengunakan media
atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Pada saat ini perkembangan
teknologi wireless tumbuh dan berkembang dengan pesat, dimana
setiap saat kita selalu membutuhkan sarana telokominikasi, hal ini
dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian telepon selular,
selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk
akses :
• internet : Infrared (IR) ; Wireless wide area network (bluetooth) ;
• Radio Frequency (RF) ; Wireless personal area network /telepon
• seluler(GSM/CDMA) ; Wireless lan (802.11)
162. Beberapa Contoh Teknologi Wireless
1. Teknologi yang sudah lama namun, pasti kita tidak begitu sadar itu
merupakan salah satu Wireless, yaitu Frekuensi Radio. Frekuensi
Radio ini merupakan salah satu perintis Wireless, yang sekarang
sudah banyak digunakan dalam teknologi selanjutnya seperti ponsel,
bluetooth dan lain-lain.
2. Selanjutnya yaitu Sinar Infra Merah atau lebih dikenal Infra Red. Infra
Red ini ternyata sebelum dipakai di ponsel sebagai alat transmisi data,
sudah dipakai dalam Remote TV atau berbagai Remote lain-nya.
3. Lalu teknologi yang paling booming pada ponsel sampai
sekarang, yaitu BlueTooth. Pasti Anda sudah tahu semua.
Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari Frekuensi
Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium
cahaya. BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standardpada ponsel
yang berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan
frekuensi radio sebesar 2,4Ghz.
Perkembangan Wireless 1G sampai 4G
163. 1. Generasi pertama (1G)
Pengembangan teknologi nirkabel ditandai dengan
pengembangan sistem analog dengan kecepatan rendah
(low speed) dan suara sebagai obyek utama. Dua contoh
dari pengembangan teknologi nirkabel pada tahap
pertama ini adalah NMT (Nordic Mobile Telephone) dan
AMPS (Analog Mobile Phone System).
164. 2. Generasi kedua (2G)
Pengembangan teknologi nirkabel dijadikan standar komersial
dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh:
GSM dan CDMA2000 1xRTT. Sebelum masuk ke
pengembangan
teknologi Generasi ketiga (3G), banyak pihak sering menyisipkan
satu tahap pengembangan, Generasi 2,5 (2,5G) yaitu teknologi
komunikasi data wireless secara digital, kecepatan menengah
(hingga 150 Kbps). Teknologi yang termasuk kategori 2,5 G
adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet
Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM
Evolution)
pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain
CDMA.