SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LIBERALISME DAN SOSIALISME
SEBAGAI PERJUANGAN MORAL
Disusun Oleh :
Sopyan 12010110120015
Alifia Palokoto 12010110120062
Dito Surya Wijaya 12010110120130
Gilang Prasidya Jati 12010110130184
Yesica Yulian Adicondro 12010111130160
Dosen Pengampu :
Erman Denny Arfianto, S.E., M.M.
Eisha Lataruva, SE.,MM
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012/2013
Membahas masalah keadilan muncul antara lain dalam kaitan dengan milik, dan dalam hal ini
liberalisme dan sosialisme mempunyai pandangan yang sangat berbeda. Liberalisme
menekankan milik pribadi sebagai salah satu hak manusia yang terpenting. Sosialisme
berpendapat bahwa milik tidak boleh dibatasi pada kepentingan individu saja, melainkan
mempunyai fungsi sosial.
1. Tinjauan Historis
 John Locke dan milik pribadi
John Locke (1632 – 1740), seorang filsuf Inggris yang banyak mendalami
masalah – masalah sosial politik, secara umum diakui sebagai orang yang
pertama kali mendasarkan teori liberalisme tentang milik. Menurut Locke
manusia mempunyai tiga “hak kodrat” (natural rights) : “life, freedom, and
property”. Yang penting adalah hak atas milik karena kehidupan dan
kebebasan kita miliki juga. Jadi, hak atas milik menyediakan pola untuk
memahami kedua hak lain juga. Secara mendalam dapat mempengaruhi
pemikiran tentang milik. Pemikiran ini di uraikan dalam buku Two Treatises
of Government (1690). Bila sesuatu yang tidak bertuan diolah oleh pekerjaan
manusia, maka dengan itu ia menjadi pemiliknya. Tetapi, ada pembatasan bagi
cara menjadi pemilik itu. Dari bahan tidak bertuan orang hanya boleh
mengambil sebanyak dapat dikonsumsi oleh orang itu sendiri (bersama
keluarga dan kenalan) sehingga masih tertinggal cukup banyak dan sama baik
mutunya untuk orang lain. Dalam pandangan Locke ini, sudah tampak
beberapa ciri kaptalisme liberal yang dengan tegas akan ditolak oleh Karl
Marx.
 Adam Smith dan pasar bebas
Tokoh lain yang pantas dibahas dalam rangka liberalisme adalah orang
Skotlandia, Adam Smith (1723 – 1790). Karena buku yang berjudul “An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” Adam Smith
dianggap sebagi perintis ilmu ekonomi. Adam Smith menjadi terkenal karena
dengan gigih membela pasar bebas di bidang ekonomi. Seperti Locke, Smith
pun memandang pekerjaan sebagai sumber hak milik. Karena itu, ia melihat
tenaga kerja sebagai “milik yang paling suci dan tidak boleh diganggu gugat”.
Smith merinci lagi bahwa manusia secara khusus memiliki produktivitas dari
pekerjaannya, dan terutama produktivitas kerja itulah yang menghasilkan
kemakmuran. Karena produktivitas kerja, suatu ekonomi dapat tumbuh.
Dalam konteks ini, Smith menggaris bawahi pentingnya pembagian kerja yang
sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas kerja.
 Marxisme dan Kritiknya atas milik pribadi
Marxisme merupakan ajaran sosial – ekonomis – politik yang sangat kompleks
dan tidak mudah untuk disingkatkan tanpa mengorbankan cukup banyak unsur
yang sebenarnya hakiki juga. Kita ingin memandang marxisme sebagai kritik
atas teori liberalistis tentang milik yang serentak juga merupakan usaha untuk
menyajikan suatu alternatif. Usaha tersebut meliputi dua aspek : aspek ilmiah
dan aspek etis.
2. Pertentangan dan Perdamaian antara Liberalisme dan Sosialisme
Liberalisme hak untuk mempunyai milik pribadi sebagai suatu kebebasan dasar bagi
setiap manusia, sedangkan sosialisme menilai masyarakat diatur tidak adil, terutama
karena lembaga milik pribadi. Pada kenyataannya berbagai negara, liberalisme dan
sosialisme mempunyai sejarahnya sendiri yang tidak selalu melintasi pola – pola yang
sama.
 Liberalisme
Inti pemikiran liberalisme adalah tekanannya pada kebebasan individual.
Tugas pokok negara menurut pandangan liberalisme secara klasik dilukiskan
sebagai “negara jaga malam”, karena negara harus membatasi diri pada
perlindungan dan pengamanan para warga negara.
Pokok-pokok Liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog
Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and
Property). Berikut adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar
Liberalisme tadi:
 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang
kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena
kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan
kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-
masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu
nilai yang mutlak dari demokrasi.
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam
setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan
politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi
dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk
menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)
 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak
boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut
kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)
 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela
dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan
hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah
adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan
rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang),
persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.
 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)
 Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan
bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri,
dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara
sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogatism).Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
(1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan
pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
Dua Masa Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua
macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern.
Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme
Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada
Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau
tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari
Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-
hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain,
nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja
dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak
pernah berakhir.
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah
diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing –
yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi
(politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti
kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena
kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi,
tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas
yang sebebas-bebasnya.
 Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Titik
berat paham ini pada masyarakat bukan pada individu sebagai suatu aliran
pemikiran / paham tidak dapat dilepaskan dari pengaruh “liberalisme”. Inti
dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara
kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang
layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan
hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi
manusia juga harus saling tolong-menolong. Ciri utama sosialisme adalah
pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu
faktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan
penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara
feodal.
Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai reaksi
terhadap liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme abad ke 19 adalah
kelas menengah yang memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di
pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar.
Sosialime adalah suatu reaksi atas ketidak beresan dalam masyarakat dalam yg
disebabkan oleh liberalism. Sosialisme berasal dari kata latin socius yg berarti
teman atau kawan sosialisme memandang manusia sebagai mahluk social atau
seebagai sesame yang hidup dengan sesama lainnya. Masyarakat yg diatur
oleh sosialisme mempunyai rasa soliditas yg tinggi. Sosialisme terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Sosialisme komunistis
Sosialime komunistis atau komunime menolak milik pribadi menurut mereka
milik harus menjadi milik bersama atau milik kolektif tetapi sebagaimana
telah diketahui karl marx menolak segala bentuk milik pribadi marx beserta
pengikutnya membedakan antara pemilikan barang konsumsi dan pemilikan
barang sarana produksi, komunisme tidak berkeberatan dalam pemilikan
secara pribadi barang barang konsumsi.
2) Sosialisme demokratis
Sosialisme demokratis juga menempatkan masyarakat diatas individu tetapi
berbeda dengan komunisme. Mereka tidak bersedia mengorbankan sistem
pemerintahan yang demokratis yang mereka anggap sebagai sebuah perolehan
modern yang sangat berharga oleh karena itu mereka ingin mewujudkan cita-
cita sosialistis melaluijalan demokratis, Marx dan Engels pernah
menyerukankaum buruh sedunia bersatulah maka denga itu mereka terjun ke
dunia politik dengan mendirikan partai sosialis yang tulang punggungnya
serikat buruh.
 Kekuatan dan kelemahan
Liberalisme
Kekuatan liberalism adalah milik pribadi diakui sebagai cara penting untuk
mewujudkan kebebasan pribadi.
Tetapi kelemahanya yang utama adalah mereka kurang memperhatikan kaum
miskin dan orang yang kurang beruntung didalam masyarakat berindustri kalau
bisa dikatakan secara ekstrem yaitu miskin sama dengan malas dengan
anggapan apabila bekerja keras maka akan maju.
Sosialisme
Kekuatan sosialisme adalah mereka menemukan dimensi transindividualisme
dari milik. Milik selalu mempunyai suatu fungsi social dan tidak boleh dibatasi
pada kepentingan pribadi saja.
Kelemahan nya adalah ekonomi yang direncanakan dengan ketat dari atas
ternyata tidak berhasil.
 Menuju perdamaian
Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideology antagonis yang
berjuang merebut hegemoni dipanggung politik ekonomi selama kurang lebih
setengah abad pada saat sekarang tampaknya dua ideology ini tampaknya
mencapai titik perdamaian walaupun belum terlihat suatu sintetis yg jelas,
keseimbangan dua ideology ini rupanya sudah tercipta dengan memanfaatkan
kelebihan kelebihan masing masing dan mengesampingkan kelemahanya, pada
saat ini kita menyaksikan suatu situasi paradoksal dimana dua ideology ini
secara bersamaan berhasil dan serentak pula berhasil.
3. Kapitalisme dan demokratisasi
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip
tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan
bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung
kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak
memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli
mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada
abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun
kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun
melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal,
seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi.
Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan
baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk
mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya
sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan
sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya
dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.
Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan
kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat kearah
demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan.
Keputusan deomkratis adalah keputusan rata – rata semua warga negara.
4. Etika pasar bebas
David Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas
dimana pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan
sempurna. Dalam situasi itu tidak dibutuhkan ditegakanya rambu rambu moral karena
kepentingan kepentingan pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social
masyarakat yang pada kenyataanya situasi diatas tidak mungkin terjadi. Pentingnya
etika dalam semua ini terutama tampak dari dua segi, pertama dari segi keadilan sosial
supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama. Kedua yaitu sebagai
jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral.
Keuntungan sebagai tujuan perusahaan, keuntungan termasuk definisi bisnis yang
sering dilukiskan sebagai “to provide product or service for a profit” menyediakan
suatu barang atau jasa secara percuma bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu
berbeda dengan karya amal menawarkan sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan
bisnis apabila dalam masa promosi tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan
ekonomis menghasilkan keuntungan. Keuntungan baru muncul dalam kegiatan
ekonomi yg memakai sistem keuangan .
Maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme
Profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam
ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi
mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan .
kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan
sendirinya akan muncul keadaan tidak etis. Sekurang kurangya karena alas an itu
karyawan diperalat begitu saja, tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa
maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara
harfiah dan juga tidak ditafsirkan sebagai pernyataan moral .maksimalisasi
keuntungan hanya sebagai sekedar model ekonomis yang bisa berhasil maka kurang
tepat apabila orang mengukurnya secara etika.
-o0o-
5. david Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas dmana
pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan sempurna
dalam situasi itu tidak dibutuhkna ditegakanya rambu rambu moral karena kepentinga
kepentinga pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social masyarakat .
yang pada kenyataanya situasi di-o0oa--tas tidak mungkin terjadi
pentingnya etika dalam semua ini teru-jhffj-tama tampak dari dua segi . pertama dari
segi keadilan social supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama
ke dua yaitu sebagai jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral
6. keuntungan sebagai tujuan perusahaan
keuntungan termasuk definisi bisnis , bisnis sering dilukiskan sebagai “to provide
product or service for a profit” menyediakan suatu barang atau jasa secara percuma
bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu berbeda dengan karya amal menawarkan
sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan bisnis apabila dalam masa promosi
.tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan ekonomis menghasilkan keuntungan
. keuntungan baru muncul dalam kegiatan ekonomi yg memakai sistem keuangan .
• maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme
profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam
ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi
mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan .
kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan
sendirinya akan muncul keadaan tidak etis . sekurang kurangya karena alas an itu
karyawan diperalat begitu saja ,
tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai
tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara harfiah dan juga tidak ditafsirkan
sebagai pernyataan moral .maksimalisasi keuntungan hanya sebagainomis yang bisa
berhasil . salah besar apabila orang mengukurnya secara etika .penjelasan protes ini
bisa dimaklumi
7. david Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas dmana
pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan sempurna
dalam situasi itu tidak dibutuhkna ditegakanya rambu rambu moral karena kepentinga
kepentinga pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social masyarakat .
yang pada kenyataanya situasi diatas tidak mungkin terjadi
pentingnya etika dalam semua ini terutama tampak dari dua segi . pertama dari segi
keadilan social supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama
ke dua yaitu sebagai jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral
8. keuntungan sebagai tujuan perusahaan
keuntungan termasuk definisi bisnis , bisnis sering dilukiskan sebagai “to provide
product or service for a profit” menyediakan suatu barang atau jasa secara percuma
bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu berbeda dengan karya amal menawarkan
sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan bisnis apabila dalam masa promosi
.tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan ekonomis menghasilkan keuntungan
. keuntungan baru muncul dalam kegiatan ekonomi yg memakai sistem keuangan .
• maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme
profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam
ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi
mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan .
kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan
sendirinya akan muncul keadaan tidak etis . sekurang kurangya karena alas an itu
karyawan diperalat begitu saja ,
tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai
tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara harfiah dan juga tidak ditafsirkan
sebagai pernyataan moral .maksimalisasi keuntungan hanya sebagai sekedar model
ekonomis yang bisa berhasil . salah besar apabila orang mengukurnya secara etika
.penjelasan protes ini bisa dimaklumi

More Related Content

What's hot

Aspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiAspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiEga Jalaludin
 
e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital RoroKuntiWulandari
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)nurul khaiva
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Ine Indriastuti
 
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"Universitas Islam Indonesia
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisYesica Adicondro
 
Keuntungan sebagai tujuan perusahaan
Keuntungan sebagai tujuan perusahaanKeuntungan sebagai tujuan perusahaan
Keuntungan sebagai tujuan perusahaanYesica Adicondro
 
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar KompetitifJenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitifcelinatavi
 
Keuntungan perusahaan sebagai tujuan
Keuntungan perusahaan sebagai tujuanKeuntungan perusahaan sebagai tujuan
Keuntungan perusahaan sebagai tujuanYesica Adicondro
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHOnal Lensun
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKstephaniejessey
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaPuw Elroy
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 

What's hot (20)

Aspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam EkonomiAspek Hukum dalam Ekonomi
Aspek Hukum dalam Ekonomi
 
e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital e-commerce pasar digital, barang digital
e-commerce pasar digital, barang digital
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah teori serta beberapa potretn...
 
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"
Proposal Perencanaan Bisnis - Business Plan "SANGAPIT"
 
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
 
Keuntungan sebagai tujuan perusahaan
Keuntungan sebagai tujuan perusahaanKeuntungan sebagai tujuan perusahaan
Keuntungan sebagai tujuan perusahaan
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar KompetitifJenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
Jenis Pasar, Latar Belakang Monopoli, Etika Dalam Pasar Kompetitif
 
Keuntungan perusahaan sebagai tujuan
Keuntungan perusahaan sebagai tujuanKeuntungan perusahaan sebagai tujuan
Keuntungan perusahaan sebagai tujuan
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
 
Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
Analisa Pulang Pokok
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biaya
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 

Similar to Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1

Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralYesica Adicondro
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalBagus Aji
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamwasunu
 
Ideologi ideologi besar
Ideologi ideologi besarIdeologi ideologi besar
Ideologi ideologi besaridbloginfo
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDavid Jones
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaWashfa Aulia
 
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi aliwafa1998
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajibannorma 28
 

Similar to Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1 (20)

Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moralLiberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberalPertemuan xii, sistem ekonomi liberal
Pertemuan xii, sistem ekonomi liberal
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islam
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Ideologi ideologi besar
Ideologi ideologi besarIdeologi ideologi besar
Ideologi ideologi besar
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Bab 4 civil society
Bab 4 civil societyBab 4 civil society
Bab 4 civil society
 
Demokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modernDemokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modern
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kel filosofi sosial dan politik(1)
Kel  filosofi sosial dan politik(1)Kel  filosofi sosial dan politik(1)
Kel filosofi sosial dan politik(1)
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
 
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
Perkembangan liberalisme, sosialisme, dan demokrasi
 
Bahan 2 mazhab
Bahan 2 mazhabBahan 2 mazhab
Bahan 2 mazhab
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 

More from Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 

More from Yesica Adicondro (20)

Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 

Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1

  • 1. LIBERALISME DAN SOSIALISME SEBAGAI PERJUANGAN MORAL Disusun Oleh : Sopyan 12010110120015 Alifia Palokoto 12010110120062 Dito Surya Wijaya 12010110120130 Gilang Prasidya Jati 12010110130184 Yesica Yulian Adicondro 12010111130160 Dosen Pengampu : Erman Denny Arfianto, S.E., M.M. Eisha Lataruva, SE.,MM FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012/2013
  • 2. Membahas masalah keadilan muncul antara lain dalam kaitan dengan milik, dan dalam hal ini liberalisme dan sosialisme mempunyai pandangan yang sangat berbeda. Liberalisme menekankan milik pribadi sebagai salah satu hak manusia yang terpenting. Sosialisme berpendapat bahwa milik tidak boleh dibatasi pada kepentingan individu saja, melainkan mempunyai fungsi sosial. 1. Tinjauan Historis  John Locke dan milik pribadi John Locke (1632 – 1740), seorang filsuf Inggris yang banyak mendalami masalah – masalah sosial politik, secara umum diakui sebagai orang yang pertama kali mendasarkan teori liberalisme tentang milik. Menurut Locke manusia mempunyai tiga “hak kodrat” (natural rights) : “life, freedom, and property”. Yang penting adalah hak atas milik karena kehidupan dan kebebasan kita miliki juga. Jadi, hak atas milik menyediakan pola untuk memahami kedua hak lain juga. Secara mendalam dapat mempengaruhi pemikiran tentang milik. Pemikiran ini di uraikan dalam buku Two Treatises of Government (1690). Bila sesuatu yang tidak bertuan diolah oleh pekerjaan manusia, maka dengan itu ia menjadi pemiliknya. Tetapi, ada pembatasan bagi cara menjadi pemilik itu. Dari bahan tidak bertuan orang hanya boleh mengambil sebanyak dapat dikonsumsi oleh orang itu sendiri (bersama keluarga dan kenalan) sehingga masih tertinggal cukup banyak dan sama baik mutunya untuk orang lain. Dalam pandangan Locke ini, sudah tampak beberapa ciri kaptalisme liberal yang dengan tegas akan ditolak oleh Karl Marx.  Adam Smith dan pasar bebas Tokoh lain yang pantas dibahas dalam rangka liberalisme adalah orang Skotlandia, Adam Smith (1723 – 1790). Karena buku yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” Adam Smith dianggap sebagi perintis ilmu ekonomi. Adam Smith menjadi terkenal karena dengan gigih membela pasar bebas di bidang ekonomi. Seperti Locke, Smith pun memandang pekerjaan sebagai sumber hak milik. Karena itu, ia melihat tenaga kerja sebagai “milik yang paling suci dan tidak boleh diganggu gugat”. Smith merinci lagi bahwa manusia secara khusus memiliki produktivitas dari
  • 3. pekerjaannya, dan terutama produktivitas kerja itulah yang menghasilkan kemakmuran. Karena produktivitas kerja, suatu ekonomi dapat tumbuh. Dalam konteks ini, Smith menggaris bawahi pentingnya pembagian kerja yang sangat membantu untuk meningkatkan produktivitas kerja.  Marxisme dan Kritiknya atas milik pribadi Marxisme merupakan ajaran sosial – ekonomis – politik yang sangat kompleks dan tidak mudah untuk disingkatkan tanpa mengorbankan cukup banyak unsur yang sebenarnya hakiki juga. Kita ingin memandang marxisme sebagai kritik atas teori liberalistis tentang milik yang serentak juga merupakan usaha untuk menyajikan suatu alternatif. Usaha tersebut meliputi dua aspek : aspek ilmiah dan aspek etis. 2. Pertentangan dan Perdamaian antara Liberalisme dan Sosialisme Liberalisme hak untuk mempunyai milik pribadi sebagai suatu kebebasan dasar bagi setiap manusia, sedangkan sosialisme menilai masyarakat diatur tidak adil, terutama karena lembaga milik pribadi. Pada kenyataannya berbagai negara, liberalisme dan sosialisme mempunyai sejarahnya sendiri yang tidak selalu melintasi pola – pola yang sama.  Liberalisme Inti pemikiran liberalisme adalah tekanannya pada kebebasan individual. Tugas pokok negara menurut pandangan liberalisme secara klasik dilukiskan sebagai “negara jaga malam”, karena negara harus membatasi diri pada perlindungan dan pengamanan para warga negara. Pokok-pokok Liberalisme Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Berikut adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:  Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing- masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
  • 4.  Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)  Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)  Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.  Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)  Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.  Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism).Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
  • 5. Dua Masa Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal- hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir. Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.  Sosialisme Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Titik berat paham ini pada masyarakat bukan pada individu sebagai suatu aliran pemikiran / paham tidak dapat dilepaskan dari pengaruh “liberalisme”. Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif. Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong-menolong. Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu
  • 6. faktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal. Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai reaksi terhadap liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme abad ke 19 adalah kelas menengah yang memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar. Sosialime adalah suatu reaksi atas ketidak beresan dalam masyarakat dalam yg disebabkan oleh liberalism. Sosialisme berasal dari kata latin socius yg berarti teman atau kawan sosialisme memandang manusia sebagai mahluk social atau seebagai sesame yang hidup dengan sesama lainnya. Masyarakat yg diatur oleh sosialisme mempunyai rasa soliditas yg tinggi. Sosialisme terbagi menjadi dua yaitu : 1) Sosialisme komunistis Sosialime komunistis atau komunime menolak milik pribadi menurut mereka milik harus menjadi milik bersama atau milik kolektif tetapi sebagaimana telah diketahui karl marx menolak segala bentuk milik pribadi marx beserta pengikutnya membedakan antara pemilikan barang konsumsi dan pemilikan barang sarana produksi, komunisme tidak berkeberatan dalam pemilikan secara pribadi barang barang konsumsi. 2) Sosialisme demokratis Sosialisme demokratis juga menempatkan masyarakat diatas individu tetapi berbeda dengan komunisme. Mereka tidak bersedia mengorbankan sistem pemerintahan yang demokratis yang mereka anggap sebagai sebuah perolehan modern yang sangat berharga oleh karena itu mereka ingin mewujudkan cita- cita sosialistis melaluijalan demokratis, Marx dan Engels pernah menyerukankaum buruh sedunia bersatulah maka denga itu mereka terjun ke dunia politik dengan mendirikan partai sosialis yang tulang punggungnya serikat buruh.  Kekuatan dan kelemahan Liberalisme Kekuatan liberalism adalah milik pribadi diakui sebagai cara penting untuk mewujudkan kebebasan pribadi.
  • 7. Tetapi kelemahanya yang utama adalah mereka kurang memperhatikan kaum miskin dan orang yang kurang beruntung didalam masyarakat berindustri kalau bisa dikatakan secara ekstrem yaitu miskin sama dengan malas dengan anggapan apabila bekerja keras maka akan maju. Sosialisme Kekuatan sosialisme adalah mereka menemukan dimensi transindividualisme dari milik. Milik selalu mempunyai suatu fungsi social dan tidak boleh dibatasi pada kepentingan pribadi saja. Kelemahan nya adalah ekonomi yang direncanakan dengan ketat dari atas ternyata tidak berhasil.  Menuju perdamaian Liberalisme dan sosialisme dapat dilihat sebagai dua ideology antagonis yang berjuang merebut hegemoni dipanggung politik ekonomi selama kurang lebih setengah abad pada saat sekarang tampaknya dua ideology ini tampaknya mencapai titik perdamaian walaupun belum terlihat suatu sintetis yg jelas, keseimbangan dua ideology ini rupanya sudah tercipta dengan memanfaatkan kelebihan kelebihan masing masing dan mengesampingkan kelemahanya, pada saat ini kita menyaksikan suatu situasi paradoksal dimana dua ideology ini secara bersamaan berhasil dan serentak pula berhasil. 3. Kapitalisme dan demokratisasi Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan
  • 8. baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. Demokratisasi adalah suatu perubahan baik itu perlahan maupaun secara cepat kearah demokrasi. Demokratisasi ini menjadi tuntutan global yang tidak bisa dihentikan. Keputusan deomkratis adalah keputusan rata – rata semua warga negara. 4. Etika pasar bebas David Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas dimana pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan sempurna. Dalam situasi itu tidak dibutuhkan ditegakanya rambu rambu moral karena kepentingan kepentingan pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social masyarakat yang pada kenyataanya situasi diatas tidak mungkin terjadi. Pentingnya etika dalam semua ini terutama tampak dari dua segi, pertama dari segi keadilan sosial supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama. Kedua yaitu sebagai jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral. Keuntungan sebagai tujuan perusahaan, keuntungan termasuk definisi bisnis yang sering dilukiskan sebagai “to provide product or service for a profit” menyediakan suatu barang atau jasa secara percuma bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu berbeda dengan karya amal menawarkan sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan bisnis apabila dalam masa promosi tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan ekonomis menghasilkan keuntungan. Keuntungan baru muncul dalam kegiatan ekonomi yg memakai sistem keuangan . Maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme Profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan .
  • 9. kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan sendirinya akan muncul keadaan tidak etis. Sekurang kurangya karena alas an itu karyawan diperalat begitu saja, tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara harfiah dan juga tidak ditafsirkan sebagai pernyataan moral .maksimalisasi keuntungan hanya sebagai sekedar model ekonomis yang bisa berhasil maka kurang tepat apabila orang mengukurnya secara etika. -o0o- 5. david Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas dmana pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan sempurna dalam situasi itu tidak dibutuhkna ditegakanya rambu rambu moral karena kepentinga kepentinga pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social masyarakat . yang pada kenyataanya situasi di-o0oa--tas tidak mungkin terjadi pentingnya etika dalam semua ini teru-jhffj-tama tampak dari dua segi . pertama dari segi keadilan social supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama ke dua yaitu sebagai jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral 6. keuntungan sebagai tujuan perusahaan keuntungan termasuk definisi bisnis , bisnis sering dilukiskan sebagai “to provide product or service for a profit” menyediakan suatu barang atau jasa secara percuma bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu berbeda dengan karya amal menawarkan sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan bisnis apabila dalam masa promosi .tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan ekonomis menghasilkan keuntungan . keuntungan baru muncul dalam kegiatan ekonomi yg memakai sistem keuangan . • maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan .
  • 10. kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan sendirinya akan muncul keadaan tidak etis . sekurang kurangya karena alas an itu karyawan diperalat begitu saja , tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara harfiah dan juga tidak ditafsirkan sebagai pernyataan moral .maksimalisasi keuntungan hanya sebagainomis yang bisa berhasil . salah besar apabila orang mengukurnya secara etika .penjelasan protes ini bisa dimaklumi 7. david Gauthier mengungkapkan pasar sempurna tidak membutuhkna moralitas dmana pasar sempurna yg dimaksudkan adalah pasar dimana kompetisi berjalan sempurna dalam situasi itu tidak dibutuhkna ditegakanya rambu rambu moral karena kepentinga kepentinga pribadi secara sempurna sesuai dengan kepentingan social masyarakat . yang pada kenyataanya situasi diatas tidak mungkin terjadi pentingnya etika dalam semua ini terutama tampak dari dua segi . pertama dari segi keadilan social supaya semua peserta di pasar diberikan kesempatan yang sama ke dua yaitu sebagai jaminan bahwa kompetisi berjalan dengan baik dari sudut moral 8. keuntungan sebagai tujuan perusahaan keuntungan termasuk definisi bisnis , bisnis sering dilukiskan sebagai “to provide product or service for a profit” menyediakan suatu barang atau jasa secara percuma bukanlah bisnis itu sebabnya bisnis selalu berbeda dengan karya amal menawarkan sesuatu secara percuma masih bisa dikatakan bisnis apabila dalam masa promosi .tidak bisa dikatakan juga bahwa setiap kegiatan ekonomis menghasilkan keuntungan . keuntungan baru muncul dalam kegiatan ekonomi yg memakai sistem keuangan . • maksimalisasi keuntungan sebagai cita cita liberalisme profit maximization atau maksimalisasi keuntungan merupakan tema penting dalam ilmu manajemen ekonomi .metode kuantitatif yang dipakai manajemen ekonomi mengandaikan keuntungan sebagai tujuan perusahaan . kalau maksimalisasi keuntungan merupakan satu satunya tujuan perusahaan dengan sendirinya akan muncul keadaan tidak etis . sekurang kurangya karena alas an itu karyawan diperalat begitu saja , tentu saja para ekonom akan menjelaskan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan perusahaan tidak boleh dimengerti secara harfiah dan juga tidak ditafsirkan sebagai pernyataan moral .maksimalisasi keuntungan hanya sebagai sekedar model
  • 11. ekonomis yang bisa berhasil . salah besar apabila orang mengukurnya secara etika .penjelasan protes ini bisa dimaklumi