SlideShare a Scribd company logo
Analisis Obat dan Makanan
28 April 2024
M. Bahrun Ni’am
Pengertian Analisis
Kata analisis diadaptasi
dari bahasa Inggris
“analysis” yang secara
etimologis berasal dari
bahasa Yunani kuno
yang dibaca Analusis.
Kata Analusis terdiri dari
dua suku kata, yaitu
“ana” yang artinya
kembali, dan “luein”
yang artinya melepas
atau mengurai. Bila
digabungkan maka kata
tersebut memiliki arti
menguraikan kembali
Jika menilik dari kata
Analusis ini, pengertian
analisis adalah melepas
atau mengurai sesuatu
yang dilakukan dengan
metode tertentu.
Menurut asal katanya
tersebut, pengertian
analisis adalah proses
memecah topik atau
substansi yang
kompleks menjadi
bagian-bagian yang
lebih kecil untuk
mendapatkan
pemahaman yang lebih
baik.
Menurut KBBI, analisis
adalah penyelidikan
terhadap suatu
peristiwa (karangan,
perbuatan, dan
sebagainya) untuk
mengetahui keadaan
yang sebenarnya
(sebab-musabab,
duduk perkaranya, dan
sebagainya).
Secara umum,
pengertian analisis
adalah aktivitas yang
terdiri dari serangkaian
kegiatan seperti;
mengurai,
membedakan, dan
memilah sesuatu untuk
dikelompokkan kembali
menurut kriteria
tertentu dan kemudian
dicari kaitannya lalu
ditafsirkan maknanya.
Pendapat lain
menyebutkan
pengertian analisis
adalah usaha dalam
mengamati sesuatu
secara mendetail
dengan cara
menguraikan
komponen-komponen
pembentuknya atau
menyusun komponen
tersebut untuk dikaji
lebih lanjut.
Tujuan Analisis
a. Mengidentifikasi suatu zat/senyawa/analit dalam suatu sampel.
b. Menentukan kadar suatu zat/senyawa/analit dalam suatu sampel.
c. Menentukan struktur suatu zat/senyawa/analit dalam suatu
sampel.
Dasar Pemilihan Prosedur Analisa
• Tujuan analisis
• Sifat fisika-kimia analit yang dianalisis
• Potensi interferen dari komponen lain yang terdapat dalam cuplikan
• Komposisi suatu bahan yang akan dianalisa
• Tingkat ketelitian dan ketepatan yang dikehendaki
• Range konsentrasi analit yang diperlukan.
• Jumlah sampel yang tersedia.
• Waktu yang dibutuhkan
• Fasilitas laboratorium yang tersedia
Analisis
Obat dan Makanan
a. Penilaian Subjektif
• Uji organoleptik
b. Penilaian Objektif
• Uji fisik
• Uji mikrobiologi
• Uji kimia
Pengertian Uji Organoleptik
Penilaian dengan indra menjadi bidang ilmu setelah
prosedur penilaian dibakukan, dirasionalkan,
dihubungkan dengan penilaian secara obyektif,
analisa data menjadi lebih sistematis, demikian pula
metode statistik digunakan dalam analisa serta
pengambilan keputusan.
Cara Uji Organoleptik
• Menilai tekstur suatu bahan adalah satu unsur kualitas bahan pangan yang
dapat dirasa dengan rabaan ujung jari, lidah, mulut atau gigi.
• Faktor kenampakan yang meliputi warna dan kecerahan dapat dinilai
melalui indera penglihatan.
• Flavor adalah suatu rangsangan yang dapat dirasakan oleh indera pembau
dan perasa. Penilaian flavor langsung berhubungan dengan indera manusia,
sehingga merupakan salah satu unsur kualitas yang hanya bisa diukur secara
sujektif.
• Suara merupakan hasil pengamatan dengan indera pendengaran yang akan
membedakan antara kerenyahan (dengan cara mematahkan sampel),
melempar, dan sebagainya.
Tujuan Uji Organoleptik
1. Pengembangan produk dan perluasan pasar
2. Pengawasan mutu terhadap bahan mentah, produk, dan komoditas.
3. Perbaikan produk.
4. Membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing.
5. Evaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
Kelebihan dan Kekurangan
Uji Organoleptik
Kelebihan
• Mampu mendeskripsikan sifat-sifat
tertentu yang tidak dapat digantikan
dengan cara pengukuran
menggunakan mesin, instrumen
ataupun peralatan lain
• Disenangi karena dapat dilaksanakan
dengan cepat dan langsung.
Kekurangan
• Bisa terjadi bias
• Kesalahan panelis
• Kesalahan pengetesan
• Subjektivitas
• Ketidak lengkapan informasi
Uji Fisik
• Kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan hal-hal fisik
yang tampak dari suatu produk.
• Metode pengukuran uji fisik digunakan untuk menguji warna,
volume, tekstur, viskositas atau kekentalan dan konsistensi,
keempukan dan keliatan serta bobot jenis.
Kelebihan dan Kekurangan
Uji Fisik
Kelebihan uji fisik
• Memiliki relevansi yang tinggi dengan
mutu produk
• Metode ini cukup mudah dan cepat untuk
dilakukan, hasil pengukuran dan
pengamatannya juga cepat diperoleh
• Dapat membantu analisa usaha untuk
meningkatkan produksi atau
pemasarannya
Kekurangan uji fisik
• Keterbatasan akibat beberapa sifat indrawi
tidak dideskripsikan.
• Objektif alat/instrument harus dapat
dilakukan selalu terkalibrasi untuk dengan
menjamin keakuratan menggunakan alat-
alat dan kecermatan hasil alat yang
sederhana.
• Dapat terjadi pula salah komunikasi antara
manajer dan panelis.
Alat atau Instrumen Uji Fisik
a) Sakarometer.
b) Penetrometer
c) AW-meter
d) Teksturometer
e) Hydrometer
f) Lactometer
g) Alcoholmeter
h) Refractometer
Uji Mikrobiologi
• Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain
dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat
digunakan sebagai indikator sanitasi makanan atau indikator
keamanan makanan.
• Pengujian mikrobiologi di antaranya meliputi uji kualitatif untuk
menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kuantitatif
bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanannya, dan uji
bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi makanan tersebut
Uji Kimia
Metode pengukuran uji kimia adalah uji dimana kualitas
produk diukur secara objektif berdasarkan kandungan
kimia yang terdapat dalam suatu produk.
Metode pengukuran uji kimia dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
a. Analisis kualitatif Analisis untuk mengetahui
keberadaan (identifikasi) suatu unsur atau senyawa
kimia, baik organik maupun inorganik sehingga
memberikan indikasi identitas spesies kimia di dalam
sampel..
Analisis Kualitatif
METODA
1. KLASIK
• Dasar : Reaksi dalam larutan
• Pengamatan : warna, bau, bentuk kristal, dsb
2. MODERN
• Biasanya menggunakan instrumen, misalnya spektrofotometri, kromatografi
• Analisis kualitatif dapat dilakukan:
 dalam skala mikro, semi mikro, makro
 dengan cara kering dan cara basah
Analisis Kualitatif
CARA PENGENALAN
1. Sifat yang langsung dapat diamati
Contoh : Warna, bau, bentuk kristal
2. Sifat fisik
Contoh : titik didih, titik leleh, indeks bias
3. Reaksi dengan zat lain
Pengenal : endapan, gas, kompleks yang berwarna
Analisis Kualitatif
Tahapan-tahapan dalam analisis kualitatif
• Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus
mewakili populasi yang diteliti
• Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi
• Proses identifikasi analit yang dikehendaki
• Analisis data identifikasi yang diperoleh
Analisis Kuantitatif
a. Metode klasik (konvensional) :
Analisis gravimetri dan Analisis volumetri
b. Metode modern
Metode ini menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi, limit deteksi
kecil, jumlah sampel yang sedikit, waktu pengerjaan relatif lebih
cepat dibanding metode klasik dengan menggunakan alat atau
instrumen yang canggih.
Ex. Metode spektrofotometri
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan jumlah sampel, metode analisis dapat dibagi menjadi :
• Makro: berat sampel lebih dari 0,1 gram,
• Semimikro; berat sampel 0,01-0,1 gram,
• Mikro: berat sampel 0,001-0,01 gram dan
• Ultramikro: berat sampel kurang dari 1 mikrogram.
Jumlah sampel yang akan ditentukan merupakan faktor penting dalam analisis
kuantitatif.
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan informasi analisis yang diberikan, maka macam analisis dibedakan
menjadi:
• Analisis proksimat:
penetapan banyaknya tiap unsur tanpa memperhatikan senyawa yang sebenarnya
ada dalam sampel tersebut
• Analisis parsial:
Penetapan konstituen – konstituen terpilih dalam sampel tersebut
• Analisis konstituen runutan:
penetapan komponen- komponen yang jumlahnya sangat kecil
• Analisis lengkap:
Proporsi tiap komponen dalam sampel yang ditetapkan
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan kadar zat/konstituen yang dianalisis dalam
suatu sampel, maka analisis dibedakan menjadi:
• jika kadar lebih besar dari 1%, maka disebut sebagai
analisis konstituen utama atau mayor,
• jika kadar berkisar antara 0,01-1 % maka disebut
sebagai analisis konstituen minor
• jika kadar kurang dari 0,01 % maka disebut sebagai
analisis perunut(trace)
Analisis Kuantitatif
Tahapan-tahapan dalam analisis kuantitatif:
• Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus mewakili
populasi yang diteliti
• Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi dan diukur
• Proses pengukuran analit yang dikehendaki
• Perhitungan
• Analisis data yang diperoleh
Kelebihan dan Kekurangan
Uji Kimia
Kelebihan Uji Kimia
a) Sangat objektif, memiliki prosedur
terstandar.
b) Hasil dapat dipercaya (realibility
tinggi).
c) Dapat menentukan kualitas
makanan dari kimia zat gizi yang
terkandung di dalamnya.
Kekurangan Uji Kimia
a) Mahal.
b) Kompleks.
c) Menuntut keahlian dan
pengetahuan di bidang analisa
kimia.
d) Membutuhkan ketelitian dan
kehati-hatian dalam
pengerjaannya, karena
melibatkan reagen-reagen kimia.
Uji Kimia
• Uji proksimat (karbohidrat, lemak, protein dan serat)
• Uji benedict (karbohidrat)
• Uji alergen
• Gravimetri
• Volumetri
• Spektrometri (IR. Uv-Vis, NMR)
• Kromatografi
Analisis Obat
• Kimia analisis memainkan peranan krusial
dalam ilmu farmasi dengan berbagai
aplikasinya yang penting untuk
pengembangan, produksi, dan pengujian
produk farmasi.
Tujuan Analisis Obat
 Mengenali sejumlah data yang didapat dari populasi tertentu, dalam rangka
mendapatkan kesimpulan yang akan digunakan para pelaku analisis untuk
menetapkan kebijakan, mengambil keputusan dalam mengatasi suatu
permasalahan.
 Menilai kualitas obat, terutama selama fase pengembangan obat ketika
memberikan jaminan kualitas, keamanan, dan kemanjuran obat baru.
 Memastikan jenis bahan obat atau bahan baku pembantu/bahan tambahan
obat.
 Memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan oleh masyarakat aman,
efektif, dan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Analisis Kualitatif Obat
• Analisis kualitatif obat diarahkan pada pengenalan senyawa obat
• Mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisik
maupun sifat-sifat kimianya
• Teknik analisis kualitatif obat didasarkan pada golongan obat
menurut jenis senyawanya secara kimia
• Sebagian besar senyawa-senyawa anorganik merupakan senyawa-
senyawa ionik yang dapat ditentukan dengan suatu bagan tertentu
dalam identifikasinya secara konvensional (kimiawi)
• Senyawa obat umumnya senyawa organik sehingga identifikasi
pemastian jenis senyawanya dilakukan secara modern.
Analisis Kualitatif Obat
 Analisis kualitatif fisik: Warna, bau, titik leleh, kelarutan dalam
asam dan basa
 Percobaan pendahuluan: pemeriksaan nitrogen, pemeriksaan
sulfur dan pemeriksaan halogen (beilstein)
 Reaksi golongan senyawa
 Reaksi khusus: reaksi Murexid, reaksi Zwikker, reaksi Vitali-
Morin
 Kromatografi lapis tipis (KLT)
Analisis Kualitatif Obat
Reaksi Golongan Senyawa
a. Reaksi golongan (N)
 Pemeriksaan amin alifatik primer dan aromatik(Reaksi Isonitril)
 Pemeriksaan asam amino (Reaksi Ninhidrin )
 Pemeriksaan golongan guanidine (Reaksi Sakaguchi)
 Pemeriksaan turunan piridin
b. Reaksi golongan (pereduksi)
 Reaksi Fehling (asam askorbat, isoniazid, hidrokortison, sakarosa)
 Reaksi kalium permanganate dalam suasana asam (asam askorbat, isoniazid,
olefin)
 Reaksi adisi dengan brom
Analisis Kualitatif Obat
Reaksi Golongan Senyawa
c. Reaksi golongan (asam orgnik, ester, aldehid)
 Pemeriksaan asam organic
 Pemeriksaan ester (reaksi asam hidroksamat)
 Pemeriksaan aldehida (reaksi Schiff)
d. Reaksi golongan (hasil uraian formaldehid, gugus aktif metilen, idioform)
 Pemeriksaan hasil uraian formaldehida (reaksi asam kromatopat)
 Pemeriksaan gugus aktif metilen
 Reaksi idioform
Instrumen-Instrumen
Analisis Kualitatif Obat
• Spektrofotometri UV-Vis
• Spektrofotometri IR
• Spektrofotometri massa
• Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau HPLC
• Kromatografi gas (GC)
• Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR)
Analisis Kuantitatif Obat
Teknik analisis kuantitatif anorganik didasarkan pada:
 Penampilan kuantitatif reaksi-reaksi yang cocok/pengukuran
banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan
reaksi atau pemastian banyaknya reaksi
 Pengukuran sifat-sifat kelistrikan
 Pengukuran sifat optic tertentu
 Kombinasi pengukuran ooptik atau listrik dan reaksi kuantitatif
Analisis Kuantitatif Obat
Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:
 Gravimetri
 Volumetri
 Reaksi pengendapan
 Reaksi asam basa
 Reaksi Redoks
 Reaksi Pembentukan Kompleks
Instrumen-Instrumen
Analisis Kuantitatif Obat
• Spektrofotometri UV-Vis
• Spektrofotometri IR
• Spektrofotometri massa
• Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau HPLC
• Kromatografi gas (GC)
Analisis Makanan
• Analisis bahan makanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui senyawa yang terkandung dalam bahan makanan.
• Tujuan analisis makanan
a) Untuk memastikan kualitas produk
b) Mendeteksi metabolit beracun
c) Menentukan gizi
d) Menentukan kadar suatu makanan
e) Mengentahui senyawa
Tujuan Analisis Makanan
 Menguraikan komponen-komponen bahan pangan (jenis dan
jumlah)
 Menentukan suatu komponen bahan untuk menentukan kualitas
dan gizi bahan pangan
 Menentukan suatu komponen bahan untuk menyusun menu
 Menentukan ada atau tidak bahan tambahan dalam makanan
 Mendeteksi adanya bahan metabolik senyawa beracun dalam
makanan
Analisis Bahan Makanan
 Organoleptik makanan
 Sifat kenampakan (bentuk, ukuran, warna, dll)
 Bau (odor, aroma, fragrance)
 Tekstur (viskositas, konsistensi, dll)
 Flavor
 Rasa
 Suara
 Kandungan bahan makanan (gizi): karbohidrat, lipid, protein, vitamin, mineral dan kadar abu)
 Bahan kimia tambahan (pengawet, pemanis dan penyedap)
 Bahan cemaran (cemaran logam berat, cemaran pestisida dan cemaran mikroba).
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Materi 1 Pengantar Analisis Kualitattif dan Kuantitatif Obat dan Makanan.pptx

Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
Agnescia Sera
 
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptxPendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
AhmadHafiz61
 
pemantapan kualitas
pemantapan kualitaspemantapan kualitas
pemantapan kualitas
Non Pesek
 
RUANG LINGKUP Kimia Analisis .pptx
RUANG LINGKUP Kimia Analisis       .pptxRUANG LINGKUP Kimia Analisis       .pptx
RUANG LINGKUP Kimia Analisis .pptx
AndiNursanti1
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
pjj_kemenkes
 
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptxAnalisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
AhmadHafiz61
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
Tenia Wahyuningrum
 
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptxBu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
IndahShaliha1
 
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratoriumAnalisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
muhammadahan
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
Agnescia Sera
 
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptxMetode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
yulianti447914
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
pjj_kemenkes
 
husnul yaqin
husnul yaqinhusnul yaqin
husnul yaqin
uqii
 
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
VianaRojaniAlAwwaliy
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
AinulUyuni1
 
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptxVerifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
aliframdani4
 
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.pptKUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
DewiAnti3
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Lazuardi ardi
 
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh CateringPenilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
ramadonatan
 
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdfLab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
mul yono
 

Similar to Materi 1 Pengantar Analisis Kualitattif dan Kuantitatif Obat dan Makanan.pptx (20)

Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptxPendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
Pendahuluan Kimia Anlaitik-1.pptx
 
pemantapan kualitas
pemantapan kualitaspemantapan kualitas
pemantapan kualitas
 
RUANG LINGKUP Kimia Analisis .pptx
RUANG LINGKUP Kimia Analisis       .pptxRUANG LINGKUP Kimia Analisis       .pptx
RUANG LINGKUP Kimia Analisis .pptx
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptxAnalisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
Analisis Farmasi-2 Pertemuan I.pptx
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptxBu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
Bu Marlia - Validasi metode analisis mikrobiologi.pptx
 
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratoriumAnalisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptxMetode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
Metode Penelitian, Konsep dasar, sampel, populasi dan analisa data.pptx
 
Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan KebidananStandar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan
 
husnul yaqin
husnul yaqinhusnul yaqin
husnul yaqin
 
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
10 Profesi Analis kesehatan laboratorium.pptx
 
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docxPENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
PENELITIAN_PRE_EKSPERIMEN_DAN_TRUE_EKSPE.docx
 
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptxVerifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
Verifikasi Metode thdp Sampel Terkontrol.pptx
 
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.pptKUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
KUALITAS PENELITIAN, ETIKA PENELITIAN DAN HIRARKI EVIDENCE.ppt
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh CateringPenilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
Penilaian Gizi terhadap Makanan Jemaah Haji Sakit oleh Catering
 
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdfLab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
Lab sensori bersatandar ISO 17025.pdf
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 

Materi 1 Pengantar Analisis Kualitattif dan Kuantitatif Obat dan Makanan.pptx

  • 1. Analisis Obat dan Makanan 28 April 2024 M. Bahrun Ni’am
  • 2. Pengertian Analisis Kata analisis diadaptasi dari bahasa Inggris “analysis” yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani kuno yang dibaca Analusis. Kata Analusis terdiri dari dua suku kata, yaitu “ana” yang artinya kembali, dan “luein” yang artinya melepas atau mengurai. Bila digabungkan maka kata tersebut memiliki arti menguraikan kembali Jika menilik dari kata Analusis ini, pengertian analisis adalah melepas atau mengurai sesuatu yang dilakukan dengan metode tertentu. Menurut asal katanya tersebut, pengertian analisis adalah proses memecah topik atau substansi yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Menurut KBBI, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Secara umum, pengertian analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti; mengurai, membedakan, dan memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya. Pendapat lain menyebutkan pengertian analisis adalah usaha dalam mengamati sesuatu secara mendetail dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
  • 3. Tujuan Analisis a. Mengidentifikasi suatu zat/senyawa/analit dalam suatu sampel. b. Menentukan kadar suatu zat/senyawa/analit dalam suatu sampel. c. Menentukan struktur suatu zat/senyawa/analit dalam suatu sampel.
  • 4. Dasar Pemilihan Prosedur Analisa • Tujuan analisis • Sifat fisika-kimia analit yang dianalisis • Potensi interferen dari komponen lain yang terdapat dalam cuplikan • Komposisi suatu bahan yang akan dianalisa • Tingkat ketelitian dan ketepatan yang dikehendaki • Range konsentrasi analit yang diperlukan. • Jumlah sampel yang tersedia. • Waktu yang dibutuhkan • Fasilitas laboratorium yang tersedia
  • 5. Analisis Obat dan Makanan a. Penilaian Subjektif • Uji organoleptik b. Penilaian Objektif • Uji fisik • Uji mikrobiologi • Uji kimia
  • 6. Pengertian Uji Organoleptik Penilaian dengan indra menjadi bidang ilmu setelah prosedur penilaian dibakukan, dirasionalkan, dihubungkan dengan penilaian secara obyektif, analisa data menjadi lebih sistematis, demikian pula metode statistik digunakan dalam analisa serta pengambilan keputusan.
  • 7. Cara Uji Organoleptik • Menilai tekstur suatu bahan adalah satu unsur kualitas bahan pangan yang dapat dirasa dengan rabaan ujung jari, lidah, mulut atau gigi. • Faktor kenampakan yang meliputi warna dan kecerahan dapat dinilai melalui indera penglihatan. • Flavor adalah suatu rangsangan yang dapat dirasakan oleh indera pembau dan perasa. Penilaian flavor langsung berhubungan dengan indera manusia, sehingga merupakan salah satu unsur kualitas yang hanya bisa diukur secara sujektif. • Suara merupakan hasil pengamatan dengan indera pendengaran yang akan membedakan antara kerenyahan (dengan cara mematahkan sampel), melempar, dan sebagainya.
  • 8. Tujuan Uji Organoleptik 1. Pengembangan produk dan perluasan pasar 2. Pengawasan mutu terhadap bahan mentah, produk, dan komoditas. 3. Perbaikan produk. 4. Membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing. 5. Evaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
  • 9. Kelebihan dan Kekurangan Uji Organoleptik Kelebihan • Mampu mendeskripsikan sifat-sifat tertentu yang tidak dapat digantikan dengan cara pengukuran menggunakan mesin, instrumen ataupun peralatan lain • Disenangi karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Kekurangan • Bisa terjadi bias • Kesalahan panelis • Kesalahan pengetesan • Subjektivitas • Ketidak lengkapan informasi
  • 10. Uji Fisik • Kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan hal-hal fisik yang tampak dari suatu produk. • Metode pengukuran uji fisik digunakan untuk menguji warna, volume, tekstur, viskositas atau kekentalan dan konsistensi, keempukan dan keliatan serta bobot jenis.
  • 11. Kelebihan dan Kekurangan Uji Fisik Kelebihan uji fisik • Memiliki relevansi yang tinggi dengan mutu produk • Metode ini cukup mudah dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat diperoleh • Dapat membantu analisa usaha untuk meningkatkan produksi atau pemasarannya Kekurangan uji fisik • Keterbatasan akibat beberapa sifat indrawi tidak dideskripsikan. • Objektif alat/instrument harus dapat dilakukan selalu terkalibrasi untuk dengan menjamin keakuratan menggunakan alat- alat dan kecermatan hasil alat yang sederhana. • Dapat terjadi pula salah komunikasi antara manajer dan panelis.
  • 12. Alat atau Instrumen Uji Fisik a) Sakarometer. b) Penetrometer c) AW-meter d) Teksturometer e) Hydrometer f) Lactometer g) Alcoholmeter h) Refractometer
  • 13. Uji Mikrobiologi • Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi makanan atau indikator keamanan makanan. • Pengujian mikrobiologi di antaranya meliputi uji kualitatif untuk menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kuantitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanannya, dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi makanan tersebut
  • 14. Uji Kimia Metode pengukuran uji kimia adalah uji dimana kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan kandungan kimia yang terdapat dalam suatu produk. Metode pengukuran uji kimia dibagi menjadi dua kelompok yaitu : a. Analisis kualitatif Analisis untuk mengetahui keberadaan (identifikasi) suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik sehingga memberikan indikasi identitas spesies kimia di dalam sampel..
  • 15. Analisis Kualitatif METODA 1. KLASIK • Dasar : Reaksi dalam larutan • Pengamatan : warna, bau, bentuk kristal, dsb 2. MODERN • Biasanya menggunakan instrumen, misalnya spektrofotometri, kromatografi • Analisis kualitatif dapat dilakukan:  dalam skala mikro, semi mikro, makro  dengan cara kering dan cara basah
  • 16. Analisis Kualitatif CARA PENGENALAN 1. Sifat yang langsung dapat diamati Contoh : Warna, bau, bentuk kristal 2. Sifat fisik Contoh : titik didih, titik leleh, indeks bias 3. Reaksi dengan zat lain Pengenal : endapan, gas, kompleks yang berwarna
  • 17. Analisis Kualitatif Tahapan-tahapan dalam analisis kualitatif • Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasi yang diteliti • Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi • Proses identifikasi analit yang dikehendaki • Analisis data identifikasi yang diperoleh
  • 18. Analisis Kuantitatif a. Metode klasik (konvensional) : Analisis gravimetri dan Analisis volumetri b. Metode modern Metode ini menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi, limit deteksi kecil, jumlah sampel yang sedikit, waktu pengerjaan relatif lebih cepat dibanding metode klasik dengan menggunakan alat atau instrumen yang canggih. Ex. Metode spektrofotometri
  • 19. Analisis Kuantitatif Berdasarkan jumlah sampel, metode analisis dapat dibagi menjadi : • Makro: berat sampel lebih dari 0,1 gram, • Semimikro; berat sampel 0,01-0,1 gram, • Mikro: berat sampel 0,001-0,01 gram dan • Ultramikro: berat sampel kurang dari 1 mikrogram. Jumlah sampel yang akan ditentukan merupakan faktor penting dalam analisis kuantitatif.
  • 20. Analisis Kuantitatif Berdasarkan informasi analisis yang diberikan, maka macam analisis dibedakan menjadi: • Analisis proksimat: penetapan banyaknya tiap unsur tanpa memperhatikan senyawa yang sebenarnya ada dalam sampel tersebut • Analisis parsial: Penetapan konstituen – konstituen terpilih dalam sampel tersebut • Analisis konstituen runutan: penetapan komponen- komponen yang jumlahnya sangat kecil • Analisis lengkap: Proporsi tiap komponen dalam sampel yang ditetapkan
  • 21. Analisis Kuantitatif Berdasarkan kadar zat/konstituen yang dianalisis dalam suatu sampel, maka analisis dibedakan menjadi: • jika kadar lebih besar dari 1%, maka disebut sebagai analisis konstituen utama atau mayor, • jika kadar berkisar antara 0,01-1 % maka disebut sebagai analisis konstituen minor • jika kadar kurang dari 0,01 % maka disebut sebagai analisis perunut(trace)
  • 22. Analisis Kuantitatif Tahapan-tahapan dalam analisis kuantitatif: • Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasi yang diteliti • Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi dan diukur • Proses pengukuran analit yang dikehendaki • Perhitungan • Analisis data yang diperoleh
  • 23. Kelebihan dan Kekurangan Uji Kimia Kelebihan Uji Kimia a) Sangat objektif, memiliki prosedur terstandar. b) Hasil dapat dipercaya (realibility tinggi). c) Dapat menentukan kualitas makanan dari kimia zat gizi yang terkandung di dalamnya. Kekurangan Uji Kimia a) Mahal. b) Kompleks. c) Menuntut keahlian dan pengetahuan di bidang analisa kimia. d) Membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam pengerjaannya, karena melibatkan reagen-reagen kimia.
  • 24. Uji Kimia • Uji proksimat (karbohidrat, lemak, protein dan serat) • Uji benedict (karbohidrat) • Uji alergen • Gravimetri • Volumetri • Spektrometri (IR. Uv-Vis, NMR) • Kromatografi
  • 25. Analisis Obat • Kimia analisis memainkan peranan krusial dalam ilmu farmasi dengan berbagai aplikasinya yang penting untuk pengembangan, produksi, dan pengujian produk farmasi.
  • 26. Tujuan Analisis Obat  Mengenali sejumlah data yang didapat dari populasi tertentu, dalam rangka mendapatkan kesimpulan yang akan digunakan para pelaku analisis untuk menetapkan kebijakan, mengambil keputusan dalam mengatasi suatu permasalahan.  Menilai kualitas obat, terutama selama fase pengembangan obat ketika memberikan jaminan kualitas, keamanan, dan kemanjuran obat baru.  Memastikan jenis bahan obat atau bahan baku pembantu/bahan tambahan obat.  Memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan oleh masyarakat aman, efektif, dan memenuhi standar kualitas yang tinggi.
  • 27. Analisis Kualitatif Obat • Analisis kualitatif obat diarahkan pada pengenalan senyawa obat • Mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kimianya • Teknik analisis kualitatif obat didasarkan pada golongan obat menurut jenis senyawanya secara kimia • Sebagian besar senyawa-senyawa anorganik merupakan senyawa- senyawa ionik yang dapat ditentukan dengan suatu bagan tertentu dalam identifikasinya secara konvensional (kimiawi) • Senyawa obat umumnya senyawa organik sehingga identifikasi pemastian jenis senyawanya dilakukan secara modern.
  • 28. Analisis Kualitatif Obat  Analisis kualitatif fisik: Warna, bau, titik leleh, kelarutan dalam asam dan basa  Percobaan pendahuluan: pemeriksaan nitrogen, pemeriksaan sulfur dan pemeriksaan halogen (beilstein)  Reaksi golongan senyawa  Reaksi khusus: reaksi Murexid, reaksi Zwikker, reaksi Vitali- Morin  Kromatografi lapis tipis (KLT)
  • 29. Analisis Kualitatif Obat Reaksi Golongan Senyawa a. Reaksi golongan (N)  Pemeriksaan amin alifatik primer dan aromatik(Reaksi Isonitril)  Pemeriksaan asam amino (Reaksi Ninhidrin )  Pemeriksaan golongan guanidine (Reaksi Sakaguchi)  Pemeriksaan turunan piridin b. Reaksi golongan (pereduksi)  Reaksi Fehling (asam askorbat, isoniazid, hidrokortison, sakarosa)  Reaksi kalium permanganate dalam suasana asam (asam askorbat, isoniazid, olefin)  Reaksi adisi dengan brom
  • 30. Analisis Kualitatif Obat Reaksi Golongan Senyawa c. Reaksi golongan (asam orgnik, ester, aldehid)  Pemeriksaan asam organic  Pemeriksaan ester (reaksi asam hidroksamat)  Pemeriksaan aldehida (reaksi Schiff) d. Reaksi golongan (hasil uraian formaldehid, gugus aktif metilen, idioform)  Pemeriksaan hasil uraian formaldehida (reaksi asam kromatopat)  Pemeriksaan gugus aktif metilen  Reaksi idioform
  • 31. Instrumen-Instrumen Analisis Kualitatif Obat • Spektrofotometri UV-Vis • Spektrofotometri IR • Spektrofotometri massa • Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau HPLC • Kromatografi gas (GC) • Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier (FTIR)
  • 32. Analisis Kuantitatif Obat Teknik analisis kuantitatif anorganik didasarkan pada:  Penampilan kuantitatif reaksi-reaksi yang cocok/pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau pemastian banyaknya reaksi  Pengukuran sifat-sifat kelistrikan  Pengukuran sifat optic tertentu  Kombinasi pengukuran ooptik atau listrik dan reaksi kuantitatif
  • 33. Analisis Kuantitatif Obat Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan cara:  Gravimetri  Volumetri  Reaksi pengendapan  Reaksi asam basa  Reaksi Redoks  Reaksi Pembentukan Kompleks
  • 34. Instrumen-Instrumen Analisis Kuantitatif Obat • Spektrofotometri UV-Vis • Spektrofotometri IR • Spektrofotometri massa • Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) atau HPLC • Kromatografi gas (GC)
  • 35. Analisis Makanan • Analisis bahan makanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam bahan makanan. • Tujuan analisis makanan a) Untuk memastikan kualitas produk b) Mendeteksi metabolit beracun c) Menentukan gizi d) Menentukan kadar suatu makanan e) Mengentahui senyawa
  • 36. Tujuan Analisis Makanan  Menguraikan komponen-komponen bahan pangan (jenis dan jumlah)  Menentukan suatu komponen bahan untuk menentukan kualitas dan gizi bahan pangan  Menentukan suatu komponen bahan untuk menyusun menu  Menentukan ada atau tidak bahan tambahan dalam makanan  Mendeteksi adanya bahan metabolik senyawa beracun dalam makanan
  • 37. Analisis Bahan Makanan  Organoleptik makanan  Sifat kenampakan (bentuk, ukuran, warna, dll)  Bau (odor, aroma, fragrance)  Tekstur (viskositas, konsistensi, dll)  Flavor  Rasa  Suara  Kandungan bahan makanan (gizi): karbohidrat, lipid, protein, vitamin, mineral dan kadar abu)  Bahan kimia tambahan (pengawet, pemanis dan penyedap)  Bahan cemaran (cemaran logam berat, cemaran pestisida dan cemaran mikroba).