4. 3. Akses terhadap Media Massa
• Akses terhadap Media Massa Penggunaan Internet
• Akses terhadap media massa (baik wanita maupun pria) yang paling dominan adalah
menonton televisi. Wanita lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki.
5. 4. Median Umur Pertama Kawin dan Median
Umur Melakukan Hubungan Sek Pertama Kali
PERKAWINAN
Median umur kawin pertama pria (24,9 tahun) lebih tinggi daripada wanita
(21,3 tahun), Median umur melakukan hubungan sek pertama kali wanita
(21,8 tahun) lebih tinggi daripada median umur kawin pertama (21,2), tetapi
untuk pria median umur pertama kali melakukan hubungan sek (24,2 tahun)
lebih rendah daripada median umur kawin pertama (24,9 tahun)
6. 5. TREN ASFR DAN TFR
TREN ASFR SDKI 2007-2017 TREN TFR SDKI 2002-2017
7. Tren ASFR dan TFR
Tren ASFR sejak SDKI 2007-2017 mengikuti pola yang sama, dari
umur 15-19 tahun terus beranjak naik dan mencapai puncaknya
umur 24-34 tahun, kemudian mengalamai penurunan pada
kelompok umur di atasnya. Pada SDKI 2017 ASFR pada umur 40-
49 tahun lebih tinggi daripada SDKI 2012 dan SDKI 2007.
Tren TFR SDKI 2002 (3,2) mengalami penurunan signifikan pada
SDKI 2007 menjadi (2,7), tetapi kemudian naik lagi pada SDKI
2012 menjadi (2,9) dan stagnan pada SDKI 2017 (2,9). Hal
tersebut menjadi tantangan untuk diturunkan di tahun
mendatang untuk menuju penduduk tumbuh seimbang dengan
TFR 2,1.
10. Tingkat pengetahuan semua responden (wanita umur 15-49 tahun, wanita
kawin umur 15-49 tahun maupun pria kawin umur 15-54 tahun) tentang
alat/cara KB modern sudah sangat bagus, hampir 100 persen responden
mengetahui alat/cara KB modern.
Tigkat putus pakai kontrasepsi untuk semua alat/cara KB sebesar 34 persen.
Akseptor pil memiliki tingkat putus pakai yang paling tinggi (40%), kemudian
disusul suntik (28%), kondom (27%), IUD dan suntik masing-masing 9 persen
dan 6 persen.
Unmet Needs pada SDKI 2017 sedikit mengalami penurunan dari 11,8
persen turun 0,3 persen menjadi 11,5 persen.
11. 8, Tingkat Putus Pakai Alat/Cara KB, SDKI 2012-2017
46
28 27
6
9
34
Pil Suntik Kondom pria Susuk KB IUD Semua cara
14. Pendidikan berkorelasi positif dengan pengetahuan responden tentang
HIV/AIDS, makin tinggi pendidikan, makin tinggi pengetahuan mereka tentang
HIV/AIDS.
Jumlah penduduk Provinsi Riau yang terpapar HIV/AIDS secara kumulatif dari
tahun 1997-2018 sebanyak 4.820 kasus, dari jumlah tersebut 548 meninggal
dunia. Selama 3 tahun terakhir penderita HIV/AIDS pada tahun 2016 sebanyak
571 kasus, kemudian turun menjadi 293 kasus, tetapi kemudian naik lagi pada
tahun 2018 menjadi 393 kasus. Hal tersebut diduga karena mobilitas
penderita cukup tinggi.
Dilihat dari kelompok umur didominasi oleh kelompok puncak umur produktif
25-49 tahun sebesar 293 kasus. LGBT memberikan kontribusi sangat besar
(124 kasus). Satu hal yang harus diingat adalah bahwa HIV/AIDS merupakan
fenomena gunung es, sehingga angka yang sebenarnya akan lebih besar dari
yang terdata.