SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
Persepsi, Efektivitas, dan Kepatuhan
Masyarakat dalam Peneraparan Protokol
Kesehatan COVID-19
Periode Survei: 13-18 Januari 2021
Member of
Laporan hasil survei
laporan dapat diunduh di
covid19.csis.or.id/survei
Metode Survei
3
Populasi
Populasi survei adalah seluruh penduduk yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sample
sepenuhnya dipilih menggunakan metode acak
Lokasi Survei Survei dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta
Penarikan Sample
Penarikan sample sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample
mempertimbangkan dua aspek, yaitu: (1) proporsi antara jumlah sample dengan jumlah penduduk di setiap provinsi; dan (2) proporsi
sample berjenis kelamin perempuan dan laki-laki
Jumlah Sample
Total sample sebesar 800, pada setiap provinsi dipilih secara acak 400 orang sample. 800 sample berada di 80 PSU (40 PSU di Jakarta
dan 40 di DI Yogyakarta
Margin of Error (MoE)
Margin of error survei pada level agregat dua provinsi dengan 800 sample sebesar +/- 3,46% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Sementara margin of error pada level provinsi sebesar +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95%
Wawancara
Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara. Dalam wawancara enumerator dan
responden menerapkan protokol kesehatan. Pewawancara telah telah mengikuti proses pelatihan oleh koordinator provinsi
Quality Control Quality control dilakukan menelpon kembali 50% responden secara acak dari total sample
Periode Survei 13–18 Januari 2021
Dana Survei Survei didukung oleh Knowledge Sector Initiative (KSI)
Keanggotaan Profesi
CSIS adalah Ketua Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) dan pelaksanaan survei sudah memperoleh izin dari
Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Disclamer: Survei ini dilakukan di provinsi Jakarta dan DI Yogyakarta dan tidak berpretensi
melakukan generalisasi pada tingkat nasional
Tahapan Survei
4
Kegiatan Waktu
Perizinan Survei 4-8 Januari 2021
Sampling Frame 8-10 Januari 2021
Finalisasi kuesioner 5-8 Januari 2021
Pelatihan Enumerator di Daerah
12 Januari 2021 : Jakarta
13 Januari 2021 : Yogyakarta
Pengumpulan Data Lapangan 13 - 18 Januari 2021
Pengumpulan data ke koordinator provinsi 19 Januari 2021
Validasi dan verifikasi Data 20-21 Januari 2021
Pengiriman dan Data diterima di Jakarta 22-23 Januari 2021
Call-back data 23-24 Januari 2021
Data Entry 25-27 Januari 2021
Data cleaning 27-29 Januari 2021
Analisis Data dan Pembuatan Laporan 1 Februari – 7 Februari 2021
Distribusi dan Validasi Sample
5
Keterangan
% Populasi (BPS
2020)
% Sample
DKI JAKARTA
JAKARTA SELATAN 21.50 21.25
JAKARTA TIMUR 27.89 27.5
JAKARTA PUSAT 8.81 8.75
JAKARTA BARAT 24.59 25
JAKARTA UTARA 17.21 17.5
DI YOGYAKARTA
KULONPROGO 12.2 12.5
BANTUL 26.0 25.0
GUNUNGKIDUL 21.0 20.0
SLEMAN 29.4 30.0
YOGYAKARTA 11.3 12.5
Protokol wawancara
6
Penggunaan Protokol Kesehatan dalam
Survei
1. Sebelum memulai wawancara
surveyor wajib menggunakan masker
dan faceshied.
2. Surveyor memberikan masker dan
meminta kesediaan responden untuk
menggunakan masker selama proses
wawancara berlangsung.
3. Saat proses wawancara wajib
menjaga jarak minimal 1 meter dan
tidak boleh berkerumun.
No Keterangan Ya Tidak
1 Batuk parah 1 2
2 Sesak nafas 1 2
3 Demam tinggi 1 2
4 Kehilangan penciuman 1 2
Screning Responden
Sebelum wawancara dimulai, sesuai dengan
standar dan prosedur pelaksanaan survei
dalam masa pandemi COVID-19,
enumerator menanyakan kondisi kesehatan.
Bila responden mengalami gejala sakit,
wawancara dibatalkan.
Fokus dan pertanyaan survei
1) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kepatuhan publik dalam menerapkan protokol
kesehatan?
2) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kekhawatiran publik terhadap penyebaran COVID-
19?
3) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kepercayaan publik program vaksinasi?
4) Faktor apakah yang mempengaruhi kesediaan publik untuk mengikuti program vaksinasi?
5) Bagaimana hubungan antara tanggung jawab sosial masyarakat, vaksin, dan faktor-faktor
demografi seperti umur, pendidikan, gender, dan tingkat pengeluaran?
6) Bagaimana persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani COVID-19?
7) Bagaimana dampak ekonomi keluarga akibat COVID-19?
7 of 72
Struktur presentasi survei
1. Pengetahuan, dan kepatuhan publik dalam menerapkan protokol kesehatan
2. Persepsi terhadap Kebijakan Penanganan COVID-19
3. Tanggungjawab sosial dan COVID-19
4. Persepsi dan kekhawatiran publik terhadap risiko penyebaran COVID-19
5. Persepsi terhadap vaksin COVID-19
6. Dampak ekonomi akibat COVID-19
7. Demografi
8 of 72
Pengetahuan, dan
kepatuhan publik dalam
menerapkan protokol
kesehatan
9 of 72
Pengenalan terhadap transmisi COVID-19 dan
kekhawatiran terhadap penularan
10
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui cara penyebaran (transmisi) COVID-19 melalui medium di
bawah ini? Bila mengetahui, apakah Bapak/Ibu khawatir atau tidak dengan penularan COVID-19 melalui
medium tersebut?
Secara umum sebagian besar responden yang berada di Jakarta dan Yogyakarta sudah mengetahui cara penyebaran COVID-
19
Jakarta Yogyakarta
91,0%
88,8%
87,5%
84,0%
82,8%
75,0%
94,0%
92,1%
88,3%
90,2%
90,9%
90,0%
Penyebaran melalui kontak langsung dengan
orang yang telah terinfeksi
Penyebaran melalui air liur saat seseorang
berbicara/batuk)
Penyebaran melalui kontak erat dengan orang
lain (berada dalam jarak kurang dari 1 meter)
Penyebaran melalui kontak langsung (seperti
bersentuhan)
Penyebearan melalui benda-benda yang telah
terkontamisasi Covid-19
Penyebaran melalui udara
Tahu Khawatir (dari yang tahu)
94,8%
91,5%
89,5%
87,5%
86,3%
77,0%
91,3%
90,2%
86,9%
87,7%
89,6%
82,8%
Penyebaran melalui kontak langsung dengan
orang yang telah terinfeksi
Penyebaran melalui air liur saat seseorang
berbicara/batuk)
Penyebaran melalui kontak langsung (seperti
bersentuhan)
Penyebaran melalui kontak erat dengan orang
lain (berada dalam jarak kurang dari 1 meter)
Penyebearan melalui benda-benda yang telah
terkontamisasi Covid-19
Penyebaran melalui udara
Tahu Khawatir (dari yang tahu)
Pengenalan terhadap gejala-gejala COVID-19
11
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui gejala-gejala COVID-19 di bawah ini
Sebagian besar responden mengetahui gejala-gejala COVID-19
93,6 93,1 91,5 89,1
6,4 6,9 8,5 10,9
Sulit bernafas/sesak Batuk Demam /meriang Nyeri tenggorokan
Tahu Tidak Tahu
Frekuensi melakukan aktivitas untuk mencegah
penyebaran COVID-19
12
Q: Seberapa seringkah Bapak/Ibu/Saudara melakukan aktivitas di bawah ini untuk mencegah penyebaran
COVID-19?
Dari 7 aktivitas yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, aktivitas yang lebih rendah dilakukan
adalah melakukan olahraga secara rutin dan menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci
tangan
Jakarta Yogyakarta
97,8%
96,5%
86,0%
81,8%
81,0%
76,8%
52,3%
2,3%
3,5%
14,0%
18,3%
19,0%
23,3%
47,8%
Menggunakan masker saat berada di luar
rumah
Mencuci tangan menggunakan sabun
Menjaga jarak minimal 1 meter saat
berada di luar rumah
Menghindari kerumunan
Menghindari kontak erat dengan orang
yang sakit
Menghindari menyentuh mata, hidung
dan mulut sebelum mencuci tangan
Melakukan olahraga secara rutin
Sering/cukup sering Jarang/tidak pernah
93,8%
93,0%
83,0%
82,0%
80,5%
69,0%
47,5%
6,3%
7,0%
17,0%
18,0%
19,5%
31,0%
52,5%
Menggunakan masker saat berada di luar
rumah
Mencuci tangan menggunakan sabun
Menghindari kerumunan
Menjaga jarak minimal 1 meter saat
berada di luar rumah
Menghindari kontak erat dengan orang
yang sakit
Menghindari menyentuh mata, hidung
dan mulut sebelum mencuci tangan
Melakukan olahraga secara rutin
Sering/cukup sering Jarang/tidak pernah
Pengenalan terhadap kelompok yang berisiko
tertular COVID-19
13
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa berisikokah orang-orang di bawah ini tertular
COVID-19?
Keterangan Berisiko tinggi Sama saja Tidak berisiko Tidak tahu
Jakarta
Orang-orang dengan penyakit penyerta (hipertensi,
diabetes, jangtung, asma, gagal ginjal)
83.5% 6.0% 2.3% 8.3%
Orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) 90.3% 5.5% .5% 3.8%
Orang dengan daya tahan (imunitas) yang rendah 89.5% 6.3% 1.3% 3.0%
Orang dengan berat badan yang berlebih (obesitas) 50.3% 17.5% 7.3% 25.0%
Yogyakarta
Orang-orang dengan penyakit penyerta (hipertensi,
diabetes, jangtung, asma, gagal ginjal)
82.0% 6.8% 3.0% 8.3%
Orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) 83.5% 8.0% 2.5% 6.0%
Orang dengan daya tahan (imunitas) yang rendah 88.0% 3.8% 2.0% 6.3%
Orang dengan berat badan yang berlebih (obesitas) 53.0% 15.3% 10.8% 21.0%
Sebagian besar responden mengetahui kelompok-kelompok yang berisiko tertular COVID-19. Pengenalan terendah adalah
pada kelompok obesitas
Pengenalan terhadap kondisi penyakit bawaan
(komorbid)
14
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mempunyai penyakit bawaan (komorbid) di bawah ini?
Keterangan Ya
Data
Riskesdas
(2018)
Tidak
Tidak
bersedia
menjawab
Hipertensi 9.9 8.4 89.1 1.0
Diabetes melitus 5.1 2.0 93.9 1.0
Penyakit jantung 1.9 1.5 97.1 1.0
Penyakit auto imun 1.6 0.5* 96.3 2.1
Tuberkolosis/penyakit
paru
1.6 0.4 97.3 1.1
Tumor/kanker 1.6 1.8 97.4 1.0
Penyakit ginjal 1.4 3.8 97.8 0.9
Penyakit hipertensi dan diabetes adalah dua penyakit bawaan yang banyak dimiliki oleh responden
*data penyakit auto imun tahun 2017
Persentase positif COVID-19 di keluarga/lingkungan
15
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara memiliki teman, kenalan, saudara, keluarga atau tetangga yang
pernah positif COVID-19?
27,5%
24,5%
14,0%
4,3%
39,0%
13,3% 12,8%
9,5%
1,0%
30,5%
Teman Kenalan Keluarga/kerabat yang
tidak serumah
Anggota keluarga dalam
satu rumah
Tetangga
Jakarta Yogyakarta
Dari beberapa kelompok yang diuji, rata-rata 21,86% responden di Jakarta dan 13,42% (Yogyakarta) mengenal seseorang
yang pernah positif COVID-19
Persentase kematian akibat COVID-19 di keluarga/
lingkungan
16
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara memiliki teman, kenalan, saudara, keluarga atau tetangga yang
meninggal karena positif COVID-19?
5,3%
8,5%
1,5%
,5%
9,5%
3,8%
4,8%
2,5%
,5%
6,0%
Teman Kenalan Keluarga/kerabat yang
tidak serumah
Anggota keluarga dalam
satu rumah
Tetangga
Jakarta Yogyakarta
Dari beberapa kelompok yang diuji, rata-rata 14,5% responden di Jakarta dan 3,52% (Yogyakarta)
mengenal seseorang yang meninggal akibat COVID-19
Jumlah kasus meninggal COVID-19 di DKI (per 13 Januari 2021) – 3.634 orang (Pemprov DKI)
Jumlah kasus meninggal COVID-19 di DIY (per 13 Januari 2021) – 341 orang (Pemprov DIY)
Ketersediaan fasilitas cuci tangan di ruang publik
17
Q: Sepengetahuan Bapak/Ibu apakah sudah tersedia fasilitas cuci tangan pada tempat-tempat
di bawah ini?
96,0% 93,8% 91,5%
87,5% 86,3%
81,5%
2,5% 4,5% 5,8% 8,0% 10,8%
15,5%
1,5% 1,8% 2,8% 4,5% 3,0% 3,0%
Rumah
ibadah
Swalayan Pertokoan Mall Pasar
modern
Pasar
tradisional
Tersedia Tidak tersedia Tidak tahu
96,0% 93,8% 91,5%
87,5% 86,3%
81,5%
2,5% 4,5% 5,8% 8,0% 10,8%
15,5%
1,5% 1,8% 2,8% 4,5% 3,0% 3,0%
Rumah
ibadah
Swalayan Pertokoan Mall Pasar
modern
Pasar
tradisional
Tersedia Tidak tersedia Tidak tahu
Jakarta Yogyakarta
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-
19
18
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara manakah diantara faktor di bawah ini yang menyebabkan
orang tidak patuh pada aturan/protokol kesehatan penanggulangan COVID-19?
47,0%
9,0%
6,0%
7,8%
8,8%
1,8%
13,0%
6,8%
36,5%
8,8%
6,5%
4,0%
11,0%
3,5%
24,8%
5,0%
Masyarakat sudah jenuh dengan situasi Covid-19
Sanksi hukum terlalu longgar sehingga tidak ada efek jera
Tidak ada kontrol dari pemerintah terhadap kebijakan yang ditetapkan
Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten
Adanya kepercayaan di masyarakat bahwa hidup mati seseorang di tangan Tuhan
Tidak ada teladan yang dapat memberi contoh yang baik untuk taat aturan
Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya Covid-19
TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Data ini menunjukkan ketidakpatuhan responden bervariasi, baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Di Jakarta, sebagian besar
ketidakpatuhan dipengaruhi oleh faktor kejenuhan. Sementara di Yogyakarta tingkat kejenuhan terhadap Covid lebih rendah
dibandingkan Jakarta
Hal yang paling efektif dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan
19
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara manakah diantara hal di bawah ini yang paling efektif
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan?
46,0%
8,5%
30,0%
7,5%
4,0%
4,0%
45,5%
6,3%
31,3%
8,0%
3,3%
5,8%
Sanksi hukum dipertegas
Masyarakat diberi penghargaan bila menerapkan protokol kesehatan
Dibuka ruang dialog antara masyarakat dengan pemerintah untuk sosialisasi kebijakan
Memasukkan faktor kearifan lokal masyarakat dalam kebijakan
Lainnya
TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden di Jakarta dan Yogyakarta menilai penegakan hukum yang tegas akan efektif dalam peningkatan
kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan
Persepsi terhadap
Kebijakan Penanganan
COVID-19
20
Kemampuan pemerintahan pusat dan daerah dalam
menangani COVID-19
21
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa mampukah pemerintah pusat dan pemerintahan provinsi dalam
menangani Pandemi COVID-19?
75,8%
23,5%
,8%
79,0%
20,0%
1,0%
Sangat mampu/cukup
mampu
Kurang mampu/tidak
mampu sama sekali
TT/TJ
Pemerintahan pusat Pemerintahan daerah
77,0%
20,8%
2,3%
77,8%
19,8%
2,5%
Sangat
mampu/cukup
mampu
Kurang
mampu/tidak
mampu sama sekali
TT/TJ
Pemerintah pusat Pemerintah daerah
Jakarta Yogyakarta
Sebagian besar responden menilai pemerintahan pusat dan daerah mampu dalam menangani COVID-19
Penilaian terhadap konsistensi pemerintah dalam
menangani Covid-19
78,5%
20,8%
,8%
76,5%
21,0%
2,5%
Sangat konsisten/cukup konsisten Kurang konsisten/tidak konsisten sama
sekali
TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Q: Secara umum, bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Saudara terhadap kebijakan pemerintah terkait upaya
penanggulangan COVID-19?
Sebagian besar responden di Jakarta dan Yogyakarta menilai kebijakan pemerintah konsisten dalam penanganan Covid-19
Persepsi terhadap transparansi pemerintah pusat dan
daerah dalam memberikan informasi COVID-19
23
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa transparankah pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam
memberikan informasi tentang COVID-19?
83,8%
15,8%
,5%
86,3%
12,8%
1,0%
Sangat transparan/cukup
transparan
Kurang transparan/tidak
transparan sama sekali
TT/TJ
Pemerintah pusat Pemerintah daerah
79,0%
17,8%
3,3%
80,8%
16,0%
3,3%
Sangat
transparan/cukup
transparan
Kurang
transparan/tidak
transparan sama sekali
TT/TJ
Pemerintah pusat Pemerintah daerah
Jakarta Yogyakarta
Secara umum pemerintahan pusat dan nasional dinilai transparan dalam memberikan informasi COVID-19
Pemberlakuan protokol kesehatan pada Masa
Darurat Bencana dan Masa New Normal
24
Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa ketatkah pemberlakuan protokol kesehatan COVID-19 saat Status
Darurat Bencana pada 29 Februari sampai 29 Mei 2020 dibandingkan saat Kondisi New Normal mulai 1 Juni 2020
sampai saat ini?
88,8%
10,8%
,5%
71,3%
28,3%
,5%
Sangat ketat/cukup
ketat
Kurang ketat/tidak ketat
sama sekali
TT/TJ
Masa Darurat Bencana Masa New Normal
87,5%
12,3%
,3%
70,8%
29,0%
,3%
Sangat ketat/cukup
ketat
Kurang ketat/tidak
ketat sama sekali
TT/TJ
Masa Darurat Bencana Masa New Normal
Jakarta Yogyakarta
Terjadi penurunan persepsi responden terhadap pemberlakukan protokol kesehatan dari Masa Darurat Bencara ke Masa New
Normal, baik responden di Jakarta atau Yogyakarta
Pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiataan keagamaan
pada Masa Darurat Bencana dan Masa New Normal
25
Q: Seberapa ketatkah penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan keagamaan pada saat Status Darurat Bencana
pada 29 Februari sampai 29 Mei 2020, dibandingkan Kondisi New Normal pada 1 Juni 2020 sampai saat ini?
94,0%
4,8% 1,3%
71,5%
27,3%
1,3%
Sangat ketat/cukup
ketat
Kurang ketat/tidak ketat
sama sekali
TT/TJ
Masa Darurat Bencana Masa New Normal
92,3%
6,8%
1,0%
77,3%
21,8%
1,0%
Sangat ketat/cukup
ketat
Kurang ketat/tidak
ketat sama sekali
TT/TJ
Masa Darurat Bencana Masa New Normal
Jakarta Yogyakarta
Data di atas menunjukkan turunnya pengetatan protokol kesehatan dalam kegiatan keagamaan pada saat Masa Darurat Bencana dan
Masa New Normal
Sikap terhadap penerapan PSBB dalam beberapa
kegiatan
26
Q: Pada bulan April tahun 2020 lalu, sejumlah pemerintahan daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dalam PSBB dilakukan kebijakan peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan
kegiatan di tempat umum. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap pembatasan kegiatan di bawah ini dalam PSBB?
63,5%
65,5%
80,8%
87,5%
36,3%
34,3%
18,8%
12,3%
,3%
,3%
,5%
,3%
Peliburan tempat kerja
Pembatasan kegiatan keagamaan
Peliburan tempat sekolah
Pembatasan kegiatan di tempat umum
Sangat mendukung/cukup mendukung
Kurang mendukung/tidak mendukung sama sekali
TT/TJ
Jakarta Yogyakarta
Di atas 80% responden yang berada di Jakarta dan Yogyakarta mendukung peliburan tempat sekolah dan pembatasan
kegiatan di tempat umum. Sementara di atas 60% mendukung peliburan tempat kerja dan pembatasan kegiatan keagamaan
88,3%
75,0%
72,5%
55,5%
11,5%
25,0%
27,5%
44,0%
,3%
,5%
Pembatasan kegiatan di tempat
umum
Peliburan tempat sekolah
Pembatasan kegiatan keagamaan
Peliburan tempat kerja
Sangat mendukung/cukup mendukung
Kurang mendukung/tidak mendukung sama sekali
TT/TJ
Kepercayaan terhadap penyampaian informasi
COVID-19 oleh sejumlah pihak
27
Q: Secara umum seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap informasi COVID-19
yang disampaikan oleh pihak-pihak di bawah ini?
85,5% 89,3% 86,3% 85,5%
91,8%
14,5% 10,8% 13,8% 14,0%
8,0%
,5% ,3%
Informasi dari
Pemerintah
Pusat
Informasi dari
Gubernur
Informasi dari
Tokoh Agama
Informasi dari
Tokoh
Masyarakat
Informasi dari
Petugas
Kesehatan
(Dokter, Perawat,
Bidan)
Sangat percaya/cukup percaya
Kurang percaya/tidak percaya sama sekali
TT/TJ
87,0% 89,0% 87,5% 89,0% 92,0%
12,0% 9,8% 11,3% 10,3% 7,0%
1,0% 1,3% 1,3% ,8% 1,0%
Informasi dari
Pemerintah
Pusat
Informasi dari
Gubernur
Informasi dari
Tokoh Agama
Informasi dari
Tokoh
Masyarakat
Informasi dari
Petugas
Kesehatan
(Dokter,
Perawat, Bidan)
Sangat percaya/cukup percaya
Kurang percaya/tidak percaya sama sekali
TT/TJ
Sumber informasi dari petugas kesehatan paling dipercaya publik terkait COVID-19
Jakarta Yogyakarta
Khusus responden di Yogyakarta (N=400)
Efektivitas kearifan lokal keraton seperti Sapa Aruh dalam meningkatkan
kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di Yogyakarta
28
Q: Secara umum seberapa efektifkah kearifkan lokal Keraton seperti Sapa Aruh atau Sabda
Raja dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan COVID-
19?
25,5
52,8
7,5
1,3
13,0
Sangat efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif sama sekali TT/TJ
Sebagian besar publik menilai kearifan lokal kraton efektif dalam menangani COVID-19
Tanggung jawab sosial
dan COVID-19
29
Hal yang dilakukan ketika berada dalam keadaan
sakit
30
Q: Dalam satu tahun terakhir, apa yang Bapak/Ibu/Saudara lakukan bila berada dalam keadaan
sakit?
Lebih dari 50% responden melakukan tiga kegiatan utama ketika sedang sakit, yaitu beristirahat, berkonsultasi ke dokter
atau berobat ke rumah sakit
13,50%
52,80%
4,00%
28,70%
0
20,00%
55,80%
4,30%
20,00%
Tetap melakukan
aktivitas/mengganggap
sebagai sesuatu yang biasa
Beristirahat/berkonsultasi
dengan tenaga
kesehatan/segera berobat
Lainnya Tidak pernah sakit dalam 1
tahun terakhir
TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Persepsi terhadap kemungkinan menularkan COVID-19
pada orang lain
31
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa dapat menularkan COVID-19 pada orang lain?
51,3%
48,0%
,8%
50,3% 48,8%
1,0%
Ya Tidak TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Responden terbelah saat ditanyakan kemungkinannya dapat atau tidak dapat menularkan COVID-19 pada orang lain
Inisiatif dalam memberikan masker pada orang lain
32
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mempunyai inisiatif untuk memberikan masker pada
orang lain?
79,3%
20,8%
60,8%
39,3%
Pernah Tidak
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Inisiatif memberikan masker kepada orang lain lebih tinggi di Jakarta dibandingkan Yogyakarta
Perasaan bila melihat seseorang tidak menggunakan
masker
33
Q: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu/Saudara bila melihat seseorang yang tidak menggunakan
masker berinteraksi dengan orang lain di luar rumah?
72,0%
27,5%
,5%
61,3%
36,5%
1,8% ,5%
Kesal Biasa saja Tidak kesal TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Responden di Jakarta lebih kesal kepada seseorang yang tidak menggunakan masker dibandingkan responden di Yogyakarta
Perasaan malu bila melanggar protokol kesehatan
34
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa malu bila melakukan hal-hal di bawah ini?
Data di atas menunjukkan tantangan penerapan protokol kesehatan adalah sosialisasi menjaga jarak menimal 1 meter
92,5%
87,3% 85,0%
7,5%
12,8% 15,0%
Tidak menggunakan
masker di tempat umum
Tidak menjaga jarak saat
menghadiri acara yang
melibatkan kerumunan
Tidak menjaga jarak
minimal 1 meter dari
orang lain
Ya Tidak
87,0%
81,0% 79,5%
13,0%
19,0% 20,5%
Tidak menggunakan
masker di tempat umum
Tidak menjaga jarak saat
menghadiri acara yang
melibatkan kerumunan
Tidak menjaga jarak
minimal 1 meter dari
orang lain
Ya Tidak
Jakarta Yogyakarta
Perasaan bersalah bila melanggar protokol kesehatan
35
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa bersalah bila melakukan hal-hal di bawah ini?
Data di atas menunjukkan tantangan penerapan protokol kesehatan adalah sosialisasi menjaga jarak menimal 1 meter
Jakarta Yogyakarta
96,3%
91,3% 87,5%
3,8%
8,8% 12,5%
Tidak menggunakan
masker di tempat umum
Tidak menjaga jarak saat
menghadiri acara yang
melibatkan kerumunan
Tidak menjaga jarak
minimal 1 meter dari orang
lain
Ya Tidak
94,8%
89,8% 87,5%
5,3%
10,3% 12,5%
Tidak menggunakan
masker di tempat umum
Tidak menjaga jarak saat
menghadiri acara yang
melibatkan kerumunan
Tidak menjaga jarak
minimal 1 meter dari
orang lain
Ya Tidak
Kesediaan menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan
36
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara bersedia menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan
COVID-19?
88,0%
8,0%
4,0%
82,3%
16,8%
1,0%
Bersedia Tidak bersedia TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden mengaku bersedia menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan
Ketakutan yang dirasakan bila terkonfirmasi positif
COVID-19
37
Q: Apakah Bapak/Ibu takut atau tidak akan mengalami hal-hal di bawah ini bila terinfeksi
positif COVID-19?
74,8%
87,8% 89,8% 87,3% 84,8%
80,3%
90,5% 91,5%
87,0% 90,8%
Dikucilkan di masyarakat Biaya perawatan yang
mahal
Rasa sakit yang parah Meninggal dunia Belum ada obat
Jakarta Yogyakarta
Sebagian besar responden baik di Jakarta dan Yogyakarta mengkhawatirkan dampak sosial, kesehatan dan ekonomi bila
terkonfirmasi COVID-19
Perlakuan masyarakat terhadap seseorang yang
positif COVID-19
38
Q: Sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana perlakuan masyarakat sekitar terhadap seseorang
yang positif COVID-19?
49,0%
7,0%
38,3%
5,0%
,8%
50,8%
5,3%
38,5%
1,3%
4,3%
Masyarakat memberikan
dukungan bagi orang
tersebut
Masyarakat
mengucilkannya
Masyarakat membatasi
interaksi dengan keluarga
orang tersebut
Lainnya TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Setengah dari responden memberikan dukungan kepada seseorang yang positif COVID-19
Keaktifan organisasi sosial, keagamaan, kepemudaan dan
petugas desa/kelurahan dalam menyosialisasikan
informasi COVID-19
39
Q: Secara umum menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa aktifkah organisasi di bawah ini dalam menyosialisasikan informasi
terkait COVID-19 kepada masyarakat di daerah ini?
Jakarta Yogyakarta
Petugas kelurahan dianggap mayoritas responden paling aktif dalam menyosialisasikan informasi COVID-19, sementara partai politik
paling tidak aktif
82,8%
61,8% 55,8% 48,3%
20,5% 20,0%
17,0%
37,5% 44,0% 50,5%
78,8% 78,0%
,3% ,8% ,3% 1,3% ,8% 2,0%
Sangat aktif/cukup aktif Kurang aktif/tidak aktif sama sekali TT/TJ
78,5%
56,0% 50,3% 50,3%
19,0% 17,3%
20,8%
40,3% 45,5% 46,5%
73,0% 74,8%
,8% 3,8% 4,3% 3,3% 8,0% 8,0%
Sangat aktif/cukup aktif Kurang aktif/tidak aktif sama sekali TT/TJ
Rencana bepergian ke luar kota
40
Q: Apakah dalam satu minggu ke depan, Bapak/Ibu/Saudara akan merencanakan bepergian ke
luar kota?
Ya, 5,1
Tidak, 94,9
Persepsi dan kekhawatiran
publik terhadap risiko
penyebaran COVID-19
41
Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19
42
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap penyebaran COVID-19?
89,5%
10,3%
,3%
93,8%
6,3%
0%
Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden percaya terhadap penyebaran COVID-19
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19
berdasarkan usia
43
Jakarta Yogyakarta
Ketidakpercayaan terhadap penyebaran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya
81,8%
88,8% 88,5%
93,8%
18,2%
11,2% 10,9%
6,2%
,5%
Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun)
Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ
78,6%
93,2% 94,4% 96,7%
81,3%
21,4%
6,8% 5,6% 3,3%
18,8%
Gen Z (17-22
tahun)
Millennials (23-38
tahun)
Gen X (39-54
tahun)
Boomers (55-73
tahun)
Silent (Di atas 74
tahun)
Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19
berdasarkan kepercayaan pada vaksin
44
Sebagian besar responden yang tidak percaya COVID-19, tidak percaya pada kemanjuran vaksin
Keterangan Baseline
Percaya
vaksin
Tidak percaya
vaksin
TT/TJ Total
Jakarta
Percaya Covid 89.5 59.5% 38.8% 1.7% 100.0%
Tidak percaya Covid 10.3 24.4% 75.6% 100.0%
Yogyakarta
Percaya Covid 93.8 69.9% 27.7% 2.4% 100.0%
Tidak percaya Covid 6.3 40.0% 56.0% 4.0% 100.0%
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19
berdasarkan kesediaan untuk divaksin
45
Sebagian besar responden yang tidak percaya COVID-19, tidak bersedia mengikuti program vaksinasi
Keterangan Baseline
Bersedia
divaksin
Tidak
bersedia
divaksin
TT/TJ Total
Jakarta
Percaya Covid 89.5 59.5% 37.2% 3.4% 100.0%
Tidak percaya Covid 10.3 29.3% 63.4% 7.3% 100.0%
Yogyakarta
Percaya Covid 93.8 72.8% 25.6% 1.6% 100.0%
Tidak percaya Covid 6.3 40.0% 56.0% 4.0% 100.0%
Persepsi terhadap risiko tertular COVID-19
46
Q: Seberapa berisikokah Bapak/Ibu/Saudara akan tertular COVID-19?
28,3%
71,5%
,3%
39,3%
60,0%
,8%
Tidak berisiko sama sekali/kurang berisiko Cukup berisiko/Sangat berisiko TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Responden yang berada di Jakarta merasa lebih berisiko tertular COVID-19 dibandingkan responden yang berada di
Yogkarta
Kekhawatiran terhadap penularan COVID-19
47
Q: Seberapa khawatirkah Bapak/Ibu/Saudara akan tertular COVID-19?
11,5%
88,3%
,3%
20,5%
79,5%
Tidak khawatir sama sekali/kurang khawatir Cukup khawatir/sangat khawatir TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden merasa khawatir dengan penularan COVID-19. Namun responden di Jakarta lebih khawatir
dengan responden yang berada di Yogyakarta
Kekhawatiran terhadap penyebaran COVID-19 di
lingkungan tempat tinggal
48
Q: Seberapa khawatirkan Bapak/Ibu/Saudara dengan penyebaran COVID-19 di daerah ini?
10,8%
89,0%
,3%
27,8%
72,0%
,3%
Tidak khawatir sama sekali/kurang khawatir Cukup khawatir/sangat khawatir TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden merasa khawatir dengan penyebaran COVID-19 lingkungan tempat tinggalnya. Namun
responden di Jakarta lebih khawatir dengan responden yang berada di Yogyakarta
Uji Regresi: kekhawatiran terhadap penyebaran
COVID-19 di lingkungan tempat tinggal
49
Q: Seberapa khawatirkan Bapak/Ibu/Saudara dengan penyebaran COVID-19 di daerah ini?
Kekhawatiran akan
penyebaran COVID-
19
Model (1) Model (2) Model (3)
Persepsi akan risiko
tertular COVID-19
2.383***
(3.76)
2.425***
(3.79)
2.511***
(3.88)
Tingkat
kekhawatiran
tertular COVID-19
14.03***
(10.91)
13.94***
(10.75)
14.04***
(10.62)
Merasa dapat
menularkan COVID-
19
1.607*
(2.04)
1.551
(1.88)
1.404
(1.38)
Kontrol usia dan
gender
✓ ✓
Kontrol pendidikan
dan pengeluaran
keluarga
✓
• Kekhawatiran masyarakat terhadap
situasi penyebaran COVID-19 sangat
bergantung kepada pemahaman atas
risiko yang bisa menimpa mereka.
• Semakin individu mempersepsikan
dirinya berisiko tertular, ia akan
cenderung lebih khawatir terhadap
kondisi penyebaran COVID-19 saat
ini.
• Dengan demikian komunikasi dan
informasi terkait bahaya dari virus
dan bagaimana risiko seseorang
dapat tertular masih merupakan hal
penting agar masyarakat lebih
waspada dan disiplin mengikuti
protokol kesehatan.
Exponentiated coefficients; t statistics in parentheses
* p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001
Persepsi terhadap vaksin
COVID-19
50
Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19
51
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan
penyebaran COVID-19?
55,8%
42,5%
1,8%
68,0%
29,5%
2,5%
Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Kepercayaan responden di Yogyakarta terhadap kemanjuran vaksin lebih tinggi dibandingkan responden di Jakarta. 68% responden di
Yogyakarta percaya pada kemanjuran vaksin, dan hanya 55,8% di Jakarta yang percaya kemanjuran vaksin
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin
COVID-19 Berdasarkan Usia
52
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran
COVID-19?
36,4%
46,9%
53,6%
73,2%
63,6%
53,1%
43,2%
25,8%
3,3%
1,0%
Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38
tahun)
Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73
tahun)
Sangat percaya/cukup percaya
Kurang percaya/tidak percaya sama sekali
TT/TJ
44,4%
53,8%
58,7%
75,7% 75,0%
55,6%
45,7%
38,4%
21,6%
25,0%
,5%
2,9% 2,8%
Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38
tahun)
Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73
tahun)
Silent (Di atas 74
tahun)
Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ
Jakarta Yogyakarta
Ketidakpercayaan pada kemanjuran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin
COVID-19 Berdasarkan Jenis Kelamin
53
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran
COVID-19?
Jakarta Yogyakarta
Tidak terdapat perbedaan yang mencolok kepercayaan terhadap vaksi berdasarkan jenis kelamin
56,5%
42,0%
1,5%
55,0%
43,0%
2,0%
Sangat
percaya/cukup
percaya
Kurang
percaya/tidak
percaya sama sekali
TT/TJ
Laki-laki Perempuan
70,5%
28,0%
1,5%
65,5%
31,0%
3,5%
Sangat
percaya/cukup
percaya
Kurang
percaya/tidak
percaya sama sekali
TT/TJ
Laki-laki Perempuan
Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin
COVID-19 Berdasarkan Pendidikan
54
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran
COVID-19?
Jakarta Yogyakarta
Di Jakarta responden berpendidikan tinggi cenderung lebih percaya terhadap vaksin dibandingkan pendidikan rendah. Sementara di
Yogyakarta tidak terdapat perbedaan mencolok antara pendidikan rendah dan tinggi
57,3%
41,1%
1,6%
52,4%
47,1%
,5%
63,6%
30,3%
6,1%
Sangat percaya/cukup
percaya
Kurang percaya/tidak
percaya sama sekali
TT/TJ
Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana)
71,7%
24,1%
4,2%
63,9%
34,9%
1,2%
69,1%
29,4%
1,5%
Sangat percaya/cukup
percaya
Kurang percaya/tidak
percaya sama sekali
TT/TJ
Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana)
Kesediaan mengikuti program vaksin COVID-19 &
Alasan tidak bersedia divaksin (Jakarta N = 159/400; Yogyakarta 110/400)
55
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara bersedia mengikuti program vaksinasi COVID-19?
Q: JIKA TIDAK BERSEDIA, apakah alasan Bapak/Ibu tidak bersedia menerima vaksin COVID-19?
56,3%
39,8%
4,0%
70,8%
27,5%
1,8%
Bersedia Tidak bersedia TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Kesediaan Divaksin
43,4%
14,5%
3,8%
15,1%
8,8%
2,5%
4,4%
2,5%
5,0%
30,9%
15,5%
2,7%
20,9%
5,5% 5,5%
13,6%
4,5%
0,9%
Belum
yakin
dengan
kualitasnya
Belum
teruji
Belum
aman
Ada efek
samping
dari vaksin
Ragu
kehalalan
vaksin
Lainnya Takut
disuntik
Tidak
memenuhi
syarat
untuk
divaksin
TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Alasan tidak bersedia (N = Jakarta 159/400 dan
N = Yogyakarta 110/400
Alasan tidak
bersedia
Kesediaan responden di Yogyakarta lebih tinggi untuk
divaksin dibandingkan responden di Jakarta
Hampir setengah dari responden di Jakarta (43,4%) yang tidak bersedia divaksin karena alasan
belum yakin dengan kualitasnya dan kurang dari sepertiga (30,9% responden di Yogya yang
mengatakan tidak bersedia karena alasan kualitas
Uji Regresi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19
56
Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19?
(1) (2) (3)
Percaya dengan
Covid-19
Percaya Vaksin
Covid-19
Bersedia di-
Vaksin Covid-19
Percaya dengan Covid-19
Sikap terhadap Vaksin
2.579**
(2.84)
2.148*
(2.34)
Percaya Vaksin 2.593**
9.787***
(2.86) (12.61)
Bersedia di-Vaksin 2.172
*
9.799
***
(2.37) (12.62)
Tanggung jawab sosial
Merasa bisa menularkan Covid-19 2.410**
1.139 1.252
(2.75) (0.70) (1.19)
Malu tidak bermasker 2.486
*
0.600 1.506
(2.09) (-1.41) (1.16)
Malu ikut kerumunan 0.734 1.615 1.487
(-0.57) (1.22) (1.02)
Malu tidak menjaga jarak 1.928 0.990 1.055
(1.35) (-0.03) (0.15)
Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi saat ini 0.891 1.107 1.442*
(-0.40) (0.56) (2.02)
Kondisi ekonomi tahun kemarin 1.740
*
1.118 0.843
(2.55) (0.89) (-1.36)
N 800 800 800
Exponentiated coefficients; t statistics in parentheses
*
p < 0.05, **
p < 0.01, ***
p < 0.001
Variabel kontrol demografi (umur, pendidikan, pengeluaran, gender)
• Terlihat ada hubungan yang kuat antara kepercayaan orang
terhadap penyebaran COVID-19 dengan kepercayaan orang
terhadap vaksin dan bersedia di vaksin. Dari data masih ada
sekitar 10.5 persen masyarakat di Yogyakarta dan 6.2 persen
masyarakat di Jakarta yang tidak percaya dengan COVID-19.
• Kepercayaan terhadap vaksin sangat berhubungan dengan
bersedia/tidak bersedianya orang mengikuti program vaksin.
Kelompok yang percaya terhadap vaksin berpeluang 9 kali
lipat lebih tinggi untuk di vaksin dibandingkan kelompok yang
tidak percaya dengan vaksin.
• Temuan ini membuat dengan sendirinya, sosialisasi tentang
vaksin mutlak sangat diperlukan untuk meyakinkan
masyarakat.
• Kesadaran/tanggung jawab sosial seperti malu tidak memakai
masker dan merasa bisa menularkan COVID-19 juga
berhubungan dengan kepercayaan yang tinggi terhadap
COVID-19.
• Dari varibel yang di kontrol, terlihat bahwa kelompok umur
usia tua lebih cenderung percaya dengan vaksin dibandingkan
kelompok umur muda. Terlihat pula bahwa kelompok laki-laki
lebih bersedia mengikuti program vaksin dibandingkan
kelompok perempuan.
Dampak ekonomi akibat
COVID-19
60
Kondisi ekonomi keluarga saat ini dibandingkan
sebelum COVID-19
61
Q: Secara umum bagaimanakah kondisi ekonomi keluarga Bapak/Ibu/Saudara saat ini
dibandingkan sebelum pandemi COVID-19?
1,3%
27,5%
71,3%
3,5%
30,0%
66,5%
Lebih baik Sama saja Lebih buruk
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Sebagian besar responden mengaku COVID-19 memperburuk situasi ekonomi keluarga dibandingkan sebelum COVID-19
Perkiraan kondisi ekonomi keluarga pada tahun ini
62
Q: Bagaimana perkiraan Bapak/Ibu/Saudara terhadap kondisi ekonomi keluarga pada tahun
ini?
18,5%
39,5%
42,0%
19,3%
47,0%
33,3%
,5%
Lebih baik Sama saja Lebih buruk TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Hanya sekitar seperlima responden yang mengaku kondisi ekonomi keluarga lebih baik pada tahun ini.
Pernah/tidak mengalami pemutusan hubungan kerja
(PHK) saat masa pandemi COVID-19
63
Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) saat masa
COVID-19 ini?
8,5%
47,8%
3,3%
34,8%
5,8%
4,5%
70,3%
1,5%
20,0%
3,8%
Pernah Tidak Belum bekerja karena
masih sekolah/kuliah
Ibu rumah tangga Pensiunan
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Pemutusan hubungan kerja di Jakarta lebih tinggi dibandingkan Yogyakarta
Menurut BPS (2020) terdapat kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta dari 6,54 persen (Aug 2019) menjadi 10,95 persen (Aug 2020).
Sedangkan di provinsi DIY, terdapat kenaikan TPT dari 3,18 persen (Aug 2019) menjadi 4,57 persen (Aug 2020)
Demografi
64 of 72
Demografi: Usia
65
Q: Berapakah usia Bapak/Ibu/Saudara saat ini?
5,5%
24,5%
45,8%
24,3%
0,0%
3,5%
22,0%
40,3%
30,3%
4,0%
Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Silent (Di atas 74 tahun)
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Demografi: Agama
66
Q: Apakah agama yang Bapak/Ibu/Saudara anut?
94,3%
2,3% 3,0% ,3% ,3%
92,3%
3,0% 4,8%
Islam Protestan Katolik Budha Hindu
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Demografi: Suku Bangsa
67
Q: Termasuk suku bangsa apakah Bapak/Ibu/Saudara?
40,0%
37,3%
11,8%
2,8% 2,3% 1,5% 1,3% ,5% ,5% ,3% ,3% ,3% ,3% 1,3% Jawa,
97,8%
Lainnya,
2,2%
Jakarta Yogyakarta
Demografi: Pendidikan Terakhir
68
Q: Apakah tingkat pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara
31,0%
52,5%
16,5%
41,5% 41,5%
17,0%
Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana)
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Demografi: Status Pekerjaan
69
Q: Apakah saat ini Bapak/Ibu/Saudara bekerja atau memiliki pekerjaan?
24,8%
17,3%
14,2%
3,3%
34,8%
5,8%
46,8%
23,5%
4,0%
1,5%
20,0%
4,3%
Memiliki pekerjaan
tetap
Bekerja tidak
tetap/serabutan
Belum bekerja dan
saat ini menganggur
Belum bekerja karena
masih sekolah/kuliah
Ibu rumah tangga Pensiunan
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Demografi: Jenis Pekerjaan
(Hanya ditanyakan kepada responden yang memiliki pekerjaan tetap atau
bekerja serabutan/tidak tetap)
70
Q: Apakah mata pencaharian Bapak/Ibu/Saudara?
26,8%
25,6%
17,3%
5,4%
4,2%
3,6%
1,8%
1,2%
,6%
13,7%
17,8%
12,1%
19,9%
,7%
4,6% 4,3%
1,1%
2,1%
,7%
1,8%
24,9%
10,0%
Pedagang
kecil/menengah
Pegawai swasta Buruh Pengemudi ojek Tukang Guru Honorer Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Pegawai
BUMN/BUMD
Pedagang besar Petani Lainnya
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Demografi: rata-rata pengeluaran keluarga dalam 1
bulan terakhir
71
Q: Secara umum berapakah rata-rata pengeluaran keluarga Bapak/Ibu/Saudara dalam
satu bulan terakhir?
12,8%
49,8%
30,0%
6,8%
,8%
24,3%
62,5%
9,0%
3,0% 1,3%
Dibawah Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp
3.000.000
Rp 3.000.001 - Rp
5.000.000
Diatas Rp 5.000.000 TT/TJ
DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
Temuan utama
72
Isu 1 : Penyebaran COVID-19
• Tingkat pengetahuan publik di Jakarta dan Yogyakarta terhadap COVID-19, baik dari metode
transmisi, gejala, dan jenis-jenis penyakit komirbid sudah cukup tinggi.
• Penegakan hukum dianggap masyarakat sebagai cara yang paling efektif untuk menerapkan protokol
kesehatan.
• Masyarakat mempersepsikan terjadi penurunan pelaksanaan protokol kesehatan pada masa New
Normal dibandingkan masa Darurat Bencara.
• Informasi dari petugas kesehatan adalah informasi yang dianggap paling kredibel oleh masyarakat
terkait Covid. Dari sisi partisipasi organisasi, petugas desa/kelurahan dianggap paling aktif
menyosialisasi informasi seputar Covid.
• Sekitar 10,3% responden di Jakarta dan 6.3% responden di Yogyakarta mengaku tidak percaya pada
penyebaran COVID-19. Dari sisi usia, ketidakpercayaan terhadap penyebaran vaksin lebih tinggi pada
Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya.
• Ketidakpercayaan pada Covid mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap vaksin serta kesediaan
mengikuti program vaksinasi.
Temuan utama
73
Isu 2 : Tanggung jawab sosial
• Tanggung jawab sosial publik menjadi pekerjaan rumah untuk mengerem laju penyebaran
COVID-19. Masih terdapat 28.3% responden di Jakarta yang berpendapat dirinya tidak
berisiko tertular dan 29,3% di Yogyakarta. Dan 50% responden juga merasa tidak dapat
menularkan Covid pada orang lain.
• Uji statistik menunjukkan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dipengaruhi
oleh kepercayaan terhadap COVID-19.
• Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran COVID-19 dipengaruhi oleh
pemahaman mereka atas risiko penularan covid-19.
Temuan utama
74
Isu 3: Program Vaksinasi
• Hampir 40% responden di Jakarta dan 27,5% di Yogyakarta mengaku tidak bersedia
divaksin. Saat ditanyakan alasan tidak bersedia, 43% responden di Jakarta dan 30,9%
responden di Yogyakarta mengaku belum yakin dengan kualitas vaksin.
• Kepercayaan responden di Jakarta terhadap kemanjuran vaksin lebih rendah daripada
responden yang berada di Yogyakarta. Dari sisi usia, ketidakpercayaan pada kemanjuran
vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya.
• Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kepercayaan pada penyebaran
COVID-19 dengan kepercayaan terhadap vaksin dan bersedia untuk divaksin.

More Related Content

Similar to PERSEPSI, EFEKTIVITAS DAN KEPATUHAN

Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...
Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...
Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...JimmyLin486692
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxIRFANPERMANA7
 
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfigdsadikin
 
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Tati D. Wardi Ph.D.
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptxIrhariandi20
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLutfiCesc1
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxdennisetiawan022
 
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfTM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfElvaRosida
 
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19CIkumparan
 
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkg
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkgFilosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkg
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkgLaurensiuaNongObet
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...Muhammad Nasrullah
 
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...abdulaziz15068
 
proposal power point penelitian_091233 (1).pptx
proposal power point penelitian_091233 (1).pptxproposal power point penelitian_091233 (1).pptx
proposal power point penelitian_091233 (1).pptxMarilyaChandra
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptVaniaGirsang1
 
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptx
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptxmateri Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptx
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptxhardinurdiansyah22
 
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdfPerilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdfMarfianRizkyErsanta
 

Similar to PERSEPSI, EFEKTIVITAS DAN KEPATUHAN (20)

Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...
Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...
Persepsi Risiko Virus COVID-19 di Periode Adaptasi Kebiasaan Baru pada Genera...
 
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptxPeran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
Peran PERAWAT SEBAGAI KONSELOR hiv dan aids.pptx
 
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
 
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
 
KPU.pdf
KPU.pdfKPU.pdf
KPU.pdf
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
 
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docxLAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
LAPORAN KASUS KANKER SERVIKS_5 (Autosaved).docx
 
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdfTM 7_Surveilans PTVZ.pdf
TM 7_Surveilans PTVZ.pdf
 
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19
Perilaku masyarakat di masa pandemi covid-19
 
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkg
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkgFilosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkg
Filosofi-Pendataan-PE.pptxkkamsmkcacakkg
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN PENYAKIT HIV AIDS DALAM KALANGAN PELAJAR TINGKATAN 5...
 
JHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptxJHSKDJGOK.pptx
JHSKDJGOK.pptx
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG WABAH COVID-19 DAN ATURAN KEKARANTINAAN TERHADAP...
 
proposal power point penelitian_091233 (1).pptx
proposal power point penelitian_091233 (1).pptxproposal power point penelitian_091233 (1).pptx
proposal power point penelitian_091233 (1).pptx
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.ppt
 
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptx
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptxmateri Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptx
materi Remaja dan HIV Aids sept 2016.pptx
 
Remaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksiRemaja dan kesehatan reproduksi
Remaja dan kesehatan reproduksi
 
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdfPerilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19.pdf
 

More from Avida Virya

WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdf
WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdfWORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdf
WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdfAvida Virya
 
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...Avida Virya
 
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdf
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdfJOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdf
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdfAvida Virya
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020Avida Virya
 
You gov global-media-consumption-report-2021
You gov global-media-consumption-report-2021You gov global-media-consumption-report-2021
You gov global-media-consumption-report-2021Avida Virya
 
Survei pendengar podcast
Survei pendengar podcastSurvei pendengar podcast
Survei pendengar podcastAvida Virya
 
Strategi radio hadapi krisis pandemi
Strategi radio hadapi krisis pandemiStrategi radio hadapi krisis pandemi
Strategi radio hadapi krisis pandemiAvida Virya
 
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL Avida Virya
 
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah Tangga
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah TanggaPengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah Tangga
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah TanggaAvida Virya
 
National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020Avida Virya
 
Laporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakLaporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakAvida Virya
 
Perkawinan anak-factsheet-2020
Perkawinan anak-factsheet-2020Perkawinan anak-factsheet-2020
Perkawinan anak-factsheet-2020Avida Virya
 
Medical tourism index 2020-2021
Medical tourism index 2020-2021Medical tourism index 2020-2021
Medical tourism index 2020-2021Avida Virya
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsAvida Virya
 
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020final
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020finalVaccine acceptance-survey-en-12-11-2020final
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020finalAvida Virya
 
Paparan kajian program kartu prakerja 2020
Paparan kajian program kartu prakerja 2020Paparan kajian program kartu prakerja 2020
Paparan kajian program kartu prakerja 2020Avida Virya
 
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalEdisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalAvida Virya
 
Paparan kemendikbud (1)
Paparan kemendikbud (1)Paparan kemendikbud (1)
Paparan kemendikbud (1)Avida Virya
 
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020Avida Virya
 
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020Presentasi men keu hari ini. apbn 2020
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020Avida Virya
 

More from Avida Virya (20)

WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdf
WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdfWORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdf
WORK 3.0 - reimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-ID.pdf
 
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...
WORK 3.0 - INDONESIA eimagining-leadership-in-a-hybrid-world-research-report-...
 
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdf
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdfJOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdf
JOB OUTLOOK REPORT 2022_9June2022.pdf
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
 
You gov global-media-consumption-report-2021
You gov global-media-consumption-report-2021You gov global-media-consumption-report-2021
You gov global-media-consumption-report-2021
 
Survei pendengar podcast
Survei pendengar podcastSurvei pendengar podcast
Survei pendengar podcast
 
Strategi radio hadapi krisis pandemi
Strategi radio hadapi krisis pandemiStrategi radio hadapi krisis pandemi
Strategi radio hadapi krisis pandemi
 
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL
WINNING RAMADHAN 2021 WITH DIGITAL
 
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah Tangga
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah TanggaPengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah Tangga
Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19 di Rumah Tangga
 
National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020
 
Laporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakLaporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anak
 
Perkawinan anak-factsheet-2020
Perkawinan anak-factsheet-2020Perkawinan anak-factsheet-2020
Perkawinan anak-factsheet-2020
 
Medical tourism index 2020-2021
Medical tourism index 2020-2021Medical tourism index 2020-2021
Medical tourism index 2020-2021
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bps
 
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020final
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020finalVaccine acceptance-survey-en-12-11-2020final
Vaccine acceptance-survey-en-12-11-2020final
 
Paparan kajian program kartu prakerja 2020
Paparan kajian program kartu prakerja 2020Paparan kajian program kartu prakerja 2020
Paparan kajian program kartu prakerja 2020
 
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi GlobalEdisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
Edisi I 2020: Bertahan di Tengah Potensi Resesi Ekonomi Global
 
Paparan kemendikbud (1)
Paparan kemendikbud (1)Paparan kemendikbud (1)
Paparan kemendikbud (1)
 
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020
Jumlah bakal calon pasangan kepala daerah pilkada 2020
 
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020Presentasi men keu hari ini. apbn 2020
Presentasi men keu hari ini. apbn 2020
 

Recently uploaded

ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 

Recently uploaded (12)

ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 

PERSEPSI, EFEKTIVITAS DAN KEPATUHAN

  • 1. Persepsi, Efektivitas, dan Kepatuhan Masyarakat dalam Peneraparan Protokol Kesehatan COVID-19 Periode Survei: 13-18 Januari 2021 Member of Laporan hasil survei laporan dapat diunduh di covid19.csis.or.id/survei
  • 2. Metode Survei 3 Populasi Populasi survei adalah seluruh penduduk yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sample sepenuhnya dipilih menggunakan metode acak Lokasi Survei Survei dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta Penarikan Sample Penarikan sample sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan dua aspek, yaitu: (1) proporsi antara jumlah sample dengan jumlah penduduk di setiap provinsi; dan (2) proporsi sample berjenis kelamin perempuan dan laki-laki Jumlah Sample Total sample sebesar 800, pada setiap provinsi dipilih secara acak 400 orang sample. 800 sample berada di 80 PSU (40 PSU di Jakarta dan 40 di DI Yogyakarta Margin of Error (MoE) Margin of error survei pada level agregat dua provinsi dengan 800 sample sebesar +/- 3,46% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Sementara margin of error pada level provinsi sebesar +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95% Wawancara Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara. Dalam wawancara enumerator dan responden menerapkan protokol kesehatan. Pewawancara telah telah mengikuti proses pelatihan oleh koordinator provinsi Quality Control Quality control dilakukan menelpon kembali 50% responden secara acak dari total sample Periode Survei 13–18 Januari 2021 Dana Survei Survei didukung oleh Knowledge Sector Initiative (KSI) Keanggotaan Profesi CSIS adalah Ketua Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) dan pelaksanaan survei sudah memperoleh izin dari Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disclamer: Survei ini dilakukan di provinsi Jakarta dan DI Yogyakarta dan tidak berpretensi melakukan generalisasi pada tingkat nasional
  • 3. Tahapan Survei 4 Kegiatan Waktu Perizinan Survei 4-8 Januari 2021 Sampling Frame 8-10 Januari 2021 Finalisasi kuesioner 5-8 Januari 2021 Pelatihan Enumerator di Daerah 12 Januari 2021 : Jakarta 13 Januari 2021 : Yogyakarta Pengumpulan Data Lapangan 13 - 18 Januari 2021 Pengumpulan data ke koordinator provinsi 19 Januari 2021 Validasi dan verifikasi Data 20-21 Januari 2021 Pengiriman dan Data diterima di Jakarta 22-23 Januari 2021 Call-back data 23-24 Januari 2021 Data Entry 25-27 Januari 2021 Data cleaning 27-29 Januari 2021 Analisis Data dan Pembuatan Laporan 1 Februari – 7 Februari 2021
  • 4. Distribusi dan Validasi Sample 5 Keterangan % Populasi (BPS 2020) % Sample DKI JAKARTA JAKARTA SELATAN 21.50 21.25 JAKARTA TIMUR 27.89 27.5 JAKARTA PUSAT 8.81 8.75 JAKARTA BARAT 24.59 25 JAKARTA UTARA 17.21 17.5 DI YOGYAKARTA KULONPROGO 12.2 12.5 BANTUL 26.0 25.0 GUNUNGKIDUL 21.0 20.0 SLEMAN 29.4 30.0 YOGYAKARTA 11.3 12.5
  • 5. Protokol wawancara 6 Penggunaan Protokol Kesehatan dalam Survei 1. Sebelum memulai wawancara surveyor wajib menggunakan masker dan faceshied. 2. Surveyor memberikan masker dan meminta kesediaan responden untuk menggunakan masker selama proses wawancara berlangsung. 3. Saat proses wawancara wajib menjaga jarak minimal 1 meter dan tidak boleh berkerumun. No Keterangan Ya Tidak 1 Batuk parah 1 2 2 Sesak nafas 1 2 3 Demam tinggi 1 2 4 Kehilangan penciuman 1 2 Screning Responden Sebelum wawancara dimulai, sesuai dengan standar dan prosedur pelaksanaan survei dalam masa pandemi COVID-19, enumerator menanyakan kondisi kesehatan. Bila responden mengalami gejala sakit, wawancara dibatalkan.
  • 6. Fokus dan pertanyaan survei 1) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kepatuhan publik dalam menerapkan protokol kesehatan? 2) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kekhawatiran publik terhadap penyebaran COVID- 19? 3) Faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kepercayaan publik program vaksinasi? 4) Faktor apakah yang mempengaruhi kesediaan publik untuk mengikuti program vaksinasi? 5) Bagaimana hubungan antara tanggung jawab sosial masyarakat, vaksin, dan faktor-faktor demografi seperti umur, pendidikan, gender, dan tingkat pengeluaran? 6) Bagaimana persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani COVID-19? 7) Bagaimana dampak ekonomi keluarga akibat COVID-19? 7 of 72
  • 7. Struktur presentasi survei 1. Pengetahuan, dan kepatuhan publik dalam menerapkan protokol kesehatan 2. Persepsi terhadap Kebijakan Penanganan COVID-19 3. Tanggungjawab sosial dan COVID-19 4. Persepsi dan kekhawatiran publik terhadap risiko penyebaran COVID-19 5. Persepsi terhadap vaksin COVID-19 6. Dampak ekonomi akibat COVID-19 7. Demografi 8 of 72
  • 8. Pengetahuan, dan kepatuhan publik dalam menerapkan protokol kesehatan 9 of 72
  • 9. Pengenalan terhadap transmisi COVID-19 dan kekhawatiran terhadap penularan 10 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui cara penyebaran (transmisi) COVID-19 melalui medium di bawah ini? Bila mengetahui, apakah Bapak/Ibu khawatir atau tidak dengan penularan COVID-19 melalui medium tersebut? Secara umum sebagian besar responden yang berada di Jakarta dan Yogyakarta sudah mengetahui cara penyebaran COVID- 19 Jakarta Yogyakarta 91,0% 88,8% 87,5% 84,0% 82,8% 75,0% 94,0% 92,1% 88,3% 90,2% 90,9% 90,0% Penyebaran melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi Penyebaran melalui air liur saat seseorang berbicara/batuk) Penyebaran melalui kontak erat dengan orang lain (berada dalam jarak kurang dari 1 meter) Penyebaran melalui kontak langsung (seperti bersentuhan) Penyebearan melalui benda-benda yang telah terkontamisasi Covid-19 Penyebaran melalui udara Tahu Khawatir (dari yang tahu) 94,8% 91,5% 89,5% 87,5% 86,3% 77,0% 91,3% 90,2% 86,9% 87,7% 89,6% 82,8% Penyebaran melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi Penyebaran melalui air liur saat seseorang berbicara/batuk) Penyebaran melalui kontak langsung (seperti bersentuhan) Penyebaran melalui kontak erat dengan orang lain (berada dalam jarak kurang dari 1 meter) Penyebearan melalui benda-benda yang telah terkontamisasi Covid-19 Penyebaran melalui udara Tahu Khawatir (dari yang tahu)
  • 10. Pengenalan terhadap gejala-gejala COVID-19 11 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui gejala-gejala COVID-19 di bawah ini Sebagian besar responden mengetahui gejala-gejala COVID-19 93,6 93,1 91,5 89,1 6,4 6,9 8,5 10,9 Sulit bernafas/sesak Batuk Demam /meriang Nyeri tenggorokan Tahu Tidak Tahu
  • 11. Frekuensi melakukan aktivitas untuk mencegah penyebaran COVID-19 12 Q: Seberapa seringkah Bapak/Ibu/Saudara melakukan aktivitas di bawah ini untuk mencegah penyebaran COVID-19? Dari 7 aktivitas yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19, aktivitas yang lebih rendah dilakukan adalah melakukan olahraga secara rutin dan menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan Jakarta Yogyakarta 97,8% 96,5% 86,0% 81,8% 81,0% 76,8% 52,3% 2,3% 3,5% 14,0% 18,3% 19,0% 23,3% 47,8% Menggunakan masker saat berada di luar rumah Mencuci tangan menggunakan sabun Menjaga jarak minimal 1 meter saat berada di luar rumah Menghindari kerumunan Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan Melakukan olahraga secara rutin Sering/cukup sering Jarang/tidak pernah 93,8% 93,0% 83,0% 82,0% 80,5% 69,0% 47,5% 6,3% 7,0% 17,0% 18,0% 19,5% 31,0% 52,5% Menggunakan masker saat berada di luar rumah Mencuci tangan menggunakan sabun Menghindari kerumunan Menjaga jarak minimal 1 meter saat berada di luar rumah Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan Melakukan olahraga secara rutin Sering/cukup sering Jarang/tidak pernah
  • 12. Pengenalan terhadap kelompok yang berisiko tertular COVID-19 13 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa berisikokah orang-orang di bawah ini tertular COVID-19? Keterangan Berisiko tinggi Sama saja Tidak berisiko Tidak tahu Jakarta Orang-orang dengan penyakit penyerta (hipertensi, diabetes, jangtung, asma, gagal ginjal) 83.5% 6.0% 2.3% 8.3% Orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) 90.3% 5.5% .5% 3.8% Orang dengan daya tahan (imunitas) yang rendah 89.5% 6.3% 1.3% 3.0% Orang dengan berat badan yang berlebih (obesitas) 50.3% 17.5% 7.3% 25.0% Yogyakarta Orang-orang dengan penyakit penyerta (hipertensi, diabetes, jangtung, asma, gagal ginjal) 82.0% 6.8% 3.0% 8.3% Orang berusia lanjut (di atas 60 tahun) 83.5% 8.0% 2.5% 6.0% Orang dengan daya tahan (imunitas) yang rendah 88.0% 3.8% 2.0% 6.3% Orang dengan berat badan yang berlebih (obesitas) 53.0% 15.3% 10.8% 21.0% Sebagian besar responden mengetahui kelompok-kelompok yang berisiko tertular COVID-19. Pengenalan terendah adalah pada kelompok obesitas
  • 13. Pengenalan terhadap kondisi penyakit bawaan (komorbid) 14 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara mempunyai penyakit bawaan (komorbid) di bawah ini? Keterangan Ya Data Riskesdas (2018) Tidak Tidak bersedia menjawab Hipertensi 9.9 8.4 89.1 1.0 Diabetes melitus 5.1 2.0 93.9 1.0 Penyakit jantung 1.9 1.5 97.1 1.0 Penyakit auto imun 1.6 0.5* 96.3 2.1 Tuberkolosis/penyakit paru 1.6 0.4 97.3 1.1 Tumor/kanker 1.6 1.8 97.4 1.0 Penyakit ginjal 1.4 3.8 97.8 0.9 Penyakit hipertensi dan diabetes adalah dua penyakit bawaan yang banyak dimiliki oleh responden *data penyakit auto imun tahun 2017
  • 14. Persentase positif COVID-19 di keluarga/lingkungan 15 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara memiliki teman, kenalan, saudara, keluarga atau tetangga yang pernah positif COVID-19? 27,5% 24,5% 14,0% 4,3% 39,0% 13,3% 12,8% 9,5% 1,0% 30,5% Teman Kenalan Keluarga/kerabat yang tidak serumah Anggota keluarga dalam satu rumah Tetangga Jakarta Yogyakarta Dari beberapa kelompok yang diuji, rata-rata 21,86% responden di Jakarta dan 13,42% (Yogyakarta) mengenal seseorang yang pernah positif COVID-19
  • 15. Persentase kematian akibat COVID-19 di keluarga/ lingkungan 16 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara memiliki teman, kenalan, saudara, keluarga atau tetangga yang meninggal karena positif COVID-19? 5,3% 8,5% 1,5% ,5% 9,5% 3,8% 4,8% 2,5% ,5% 6,0% Teman Kenalan Keluarga/kerabat yang tidak serumah Anggota keluarga dalam satu rumah Tetangga Jakarta Yogyakarta Dari beberapa kelompok yang diuji, rata-rata 14,5% responden di Jakarta dan 3,52% (Yogyakarta) mengenal seseorang yang meninggal akibat COVID-19 Jumlah kasus meninggal COVID-19 di DKI (per 13 Januari 2021) – 3.634 orang (Pemprov DKI) Jumlah kasus meninggal COVID-19 di DIY (per 13 Januari 2021) – 341 orang (Pemprov DIY)
  • 16. Ketersediaan fasilitas cuci tangan di ruang publik 17 Q: Sepengetahuan Bapak/Ibu apakah sudah tersedia fasilitas cuci tangan pada tempat-tempat di bawah ini? 96,0% 93,8% 91,5% 87,5% 86,3% 81,5% 2,5% 4,5% 5,8% 8,0% 10,8% 15,5% 1,5% 1,8% 2,8% 4,5% 3,0% 3,0% Rumah ibadah Swalayan Pertokoan Mall Pasar modern Pasar tradisional Tersedia Tidak tersedia Tidak tahu 96,0% 93,8% 91,5% 87,5% 86,3% 81,5% 2,5% 4,5% 5,8% 8,0% 10,8% 15,5% 1,5% 1,8% 2,8% 4,5% 3,0% 3,0% Rumah ibadah Swalayan Pertokoan Mall Pasar modern Pasar tradisional Tersedia Tidak tersedia Tidak tahu Jakarta Yogyakarta
  • 17. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan COVID- 19 18 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara manakah diantara faktor di bawah ini yang menyebabkan orang tidak patuh pada aturan/protokol kesehatan penanggulangan COVID-19? 47,0% 9,0% 6,0% 7,8% 8,8% 1,8% 13,0% 6,8% 36,5% 8,8% 6,5% 4,0% 11,0% 3,5% 24,8% 5,0% Masyarakat sudah jenuh dengan situasi Covid-19 Sanksi hukum terlalu longgar sehingga tidak ada efek jera Tidak ada kontrol dari pemerintah terhadap kebijakan yang ditetapkan Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten Adanya kepercayaan di masyarakat bahwa hidup mati seseorang di tangan Tuhan Tidak ada teladan yang dapat memberi contoh yang baik untuk taat aturan Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya Covid-19 TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Data ini menunjukkan ketidakpatuhan responden bervariasi, baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Di Jakarta, sebagian besar ketidakpatuhan dipengaruhi oleh faktor kejenuhan. Sementara di Yogyakarta tingkat kejenuhan terhadap Covid lebih rendah dibandingkan Jakarta
  • 18. Hal yang paling efektif dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan 19 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara manakah diantara hal di bawah ini yang paling efektif dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan? 46,0% 8,5% 30,0% 7,5% 4,0% 4,0% 45,5% 6,3% 31,3% 8,0% 3,3% 5,8% Sanksi hukum dipertegas Masyarakat diberi penghargaan bila menerapkan protokol kesehatan Dibuka ruang dialog antara masyarakat dengan pemerintah untuk sosialisasi kebijakan Memasukkan faktor kearifan lokal masyarakat dalam kebijakan Lainnya TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden di Jakarta dan Yogyakarta menilai penegakan hukum yang tegas akan efektif dalam peningkatan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan
  • 20. Kemampuan pemerintahan pusat dan daerah dalam menangani COVID-19 21 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa mampukah pemerintah pusat dan pemerintahan provinsi dalam menangani Pandemi COVID-19? 75,8% 23,5% ,8% 79,0% 20,0% 1,0% Sangat mampu/cukup mampu Kurang mampu/tidak mampu sama sekali TT/TJ Pemerintahan pusat Pemerintahan daerah 77,0% 20,8% 2,3% 77,8% 19,8% 2,5% Sangat mampu/cukup mampu Kurang mampu/tidak mampu sama sekali TT/TJ Pemerintah pusat Pemerintah daerah Jakarta Yogyakarta Sebagian besar responden menilai pemerintahan pusat dan daerah mampu dalam menangani COVID-19
  • 21. Penilaian terhadap konsistensi pemerintah dalam menangani Covid-19 78,5% 20,8% ,8% 76,5% 21,0% 2,5% Sangat konsisten/cukup konsisten Kurang konsisten/tidak konsisten sama sekali TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Q: Secara umum, bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Saudara terhadap kebijakan pemerintah terkait upaya penanggulangan COVID-19? Sebagian besar responden di Jakarta dan Yogyakarta menilai kebijakan pemerintah konsisten dalam penanganan Covid-19
  • 22. Persepsi terhadap transparansi pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan informasi COVID-19 23 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa transparankah pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam memberikan informasi tentang COVID-19? 83,8% 15,8% ,5% 86,3% 12,8% 1,0% Sangat transparan/cukup transparan Kurang transparan/tidak transparan sama sekali TT/TJ Pemerintah pusat Pemerintah daerah 79,0% 17,8% 3,3% 80,8% 16,0% 3,3% Sangat transparan/cukup transparan Kurang transparan/tidak transparan sama sekali TT/TJ Pemerintah pusat Pemerintah daerah Jakarta Yogyakarta Secara umum pemerintahan pusat dan nasional dinilai transparan dalam memberikan informasi COVID-19
  • 23. Pemberlakuan protokol kesehatan pada Masa Darurat Bencana dan Masa New Normal 24 Q: Menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa ketatkah pemberlakuan protokol kesehatan COVID-19 saat Status Darurat Bencana pada 29 Februari sampai 29 Mei 2020 dibandingkan saat Kondisi New Normal mulai 1 Juni 2020 sampai saat ini? 88,8% 10,8% ,5% 71,3% 28,3% ,5% Sangat ketat/cukup ketat Kurang ketat/tidak ketat sama sekali TT/TJ Masa Darurat Bencana Masa New Normal 87,5% 12,3% ,3% 70,8% 29,0% ,3% Sangat ketat/cukup ketat Kurang ketat/tidak ketat sama sekali TT/TJ Masa Darurat Bencana Masa New Normal Jakarta Yogyakarta Terjadi penurunan persepsi responden terhadap pemberlakukan protokol kesehatan dari Masa Darurat Bencara ke Masa New Normal, baik responden di Jakarta atau Yogyakarta
  • 24. Pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiataan keagamaan pada Masa Darurat Bencana dan Masa New Normal 25 Q: Seberapa ketatkah penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan keagamaan pada saat Status Darurat Bencana pada 29 Februari sampai 29 Mei 2020, dibandingkan Kondisi New Normal pada 1 Juni 2020 sampai saat ini? 94,0% 4,8% 1,3% 71,5% 27,3% 1,3% Sangat ketat/cukup ketat Kurang ketat/tidak ketat sama sekali TT/TJ Masa Darurat Bencana Masa New Normal 92,3% 6,8% 1,0% 77,3% 21,8% 1,0% Sangat ketat/cukup ketat Kurang ketat/tidak ketat sama sekali TT/TJ Masa Darurat Bencana Masa New Normal Jakarta Yogyakarta Data di atas menunjukkan turunnya pengetatan protokol kesehatan dalam kegiatan keagamaan pada saat Masa Darurat Bencana dan Masa New Normal
  • 25. Sikap terhadap penerapan PSBB dalam beberapa kegiatan 26 Q: Pada bulan April tahun 2020 lalu, sejumlah pemerintahan daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam PSBB dilakukan kebijakan peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat umum. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap pembatasan kegiatan di bawah ini dalam PSBB? 63,5% 65,5% 80,8% 87,5% 36,3% 34,3% 18,8% 12,3% ,3% ,3% ,5% ,3% Peliburan tempat kerja Pembatasan kegiatan keagamaan Peliburan tempat sekolah Pembatasan kegiatan di tempat umum Sangat mendukung/cukup mendukung Kurang mendukung/tidak mendukung sama sekali TT/TJ Jakarta Yogyakarta Di atas 80% responden yang berada di Jakarta dan Yogyakarta mendukung peliburan tempat sekolah dan pembatasan kegiatan di tempat umum. Sementara di atas 60% mendukung peliburan tempat kerja dan pembatasan kegiatan keagamaan 88,3% 75,0% 72,5% 55,5% 11,5% 25,0% 27,5% 44,0% ,3% ,5% Pembatasan kegiatan di tempat umum Peliburan tempat sekolah Pembatasan kegiatan keagamaan Peliburan tempat kerja Sangat mendukung/cukup mendukung Kurang mendukung/tidak mendukung sama sekali TT/TJ
  • 26. Kepercayaan terhadap penyampaian informasi COVID-19 oleh sejumlah pihak 27 Q: Secara umum seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap informasi COVID-19 yang disampaikan oleh pihak-pihak di bawah ini? 85,5% 89,3% 86,3% 85,5% 91,8% 14,5% 10,8% 13,8% 14,0% 8,0% ,5% ,3% Informasi dari Pemerintah Pusat Informasi dari Gubernur Informasi dari Tokoh Agama Informasi dari Tokoh Masyarakat Informasi dari Petugas Kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ 87,0% 89,0% 87,5% 89,0% 92,0% 12,0% 9,8% 11,3% 10,3% 7,0% 1,0% 1,3% 1,3% ,8% 1,0% Informasi dari Pemerintah Pusat Informasi dari Gubernur Informasi dari Tokoh Agama Informasi dari Tokoh Masyarakat Informasi dari Petugas Kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Sumber informasi dari petugas kesehatan paling dipercaya publik terkait COVID-19 Jakarta Yogyakarta
  • 27. Khusus responden di Yogyakarta (N=400) Efektivitas kearifan lokal keraton seperti Sapa Aruh dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di Yogyakarta 28 Q: Secara umum seberapa efektifkah kearifkan lokal Keraton seperti Sapa Aruh atau Sabda Raja dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan COVID- 19? 25,5 52,8 7,5 1,3 13,0 Sangat efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif sama sekali TT/TJ Sebagian besar publik menilai kearifan lokal kraton efektif dalam menangani COVID-19
  • 29. Hal yang dilakukan ketika berada dalam keadaan sakit 30 Q: Dalam satu tahun terakhir, apa yang Bapak/Ibu/Saudara lakukan bila berada dalam keadaan sakit? Lebih dari 50% responden melakukan tiga kegiatan utama ketika sedang sakit, yaitu beristirahat, berkonsultasi ke dokter atau berobat ke rumah sakit 13,50% 52,80% 4,00% 28,70% 0 20,00% 55,80% 4,30% 20,00% Tetap melakukan aktivitas/mengganggap sebagai sesuatu yang biasa Beristirahat/berkonsultasi dengan tenaga kesehatan/segera berobat Lainnya Tidak pernah sakit dalam 1 tahun terakhir TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 30. Persepsi terhadap kemungkinan menularkan COVID-19 pada orang lain 31 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa dapat menularkan COVID-19 pada orang lain? 51,3% 48,0% ,8% 50,3% 48,8% 1,0% Ya Tidak TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Responden terbelah saat ditanyakan kemungkinannya dapat atau tidak dapat menularkan COVID-19 pada orang lain
  • 31. Inisiatif dalam memberikan masker pada orang lain 32 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mempunyai inisiatif untuk memberikan masker pada orang lain? 79,3% 20,8% 60,8% 39,3% Pernah Tidak DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Inisiatif memberikan masker kepada orang lain lebih tinggi di Jakarta dibandingkan Yogyakarta
  • 32. Perasaan bila melihat seseorang tidak menggunakan masker 33 Q: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu/Saudara bila melihat seseorang yang tidak menggunakan masker berinteraksi dengan orang lain di luar rumah? 72,0% 27,5% ,5% 61,3% 36,5% 1,8% ,5% Kesal Biasa saja Tidak kesal TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Responden di Jakarta lebih kesal kepada seseorang yang tidak menggunakan masker dibandingkan responden di Yogyakarta
  • 33. Perasaan malu bila melanggar protokol kesehatan 34 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa malu bila melakukan hal-hal di bawah ini? Data di atas menunjukkan tantangan penerapan protokol kesehatan adalah sosialisasi menjaga jarak menimal 1 meter 92,5% 87,3% 85,0% 7,5% 12,8% 15,0% Tidak menggunakan masker di tempat umum Tidak menjaga jarak saat menghadiri acara yang melibatkan kerumunan Tidak menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain Ya Tidak 87,0% 81,0% 79,5% 13,0% 19,0% 20,5% Tidak menggunakan masker di tempat umum Tidak menjaga jarak saat menghadiri acara yang melibatkan kerumunan Tidak menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain Ya Tidak Jakarta Yogyakarta
  • 34. Perasaan bersalah bila melanggar protokol kesehatan 35 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara merasa bersalah bila melakukan hal-hal di bawah ini? Data di atas menunjukkan tantangan penerapan protokol kesehatan adalah sosialisasi menjaga jarak menimal 1 meter Jakarta Yogyakarta 96,3% 91,3% 87,5% 3,8% 8,8% 12,5% Tidak menggunakan masker di tempat umum Tidak menjaga jarak saat menghadiri acara yang melibatkan kerumunan Tidak menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain Ya Tidak 94,8% 89,8% 87,5% 5,3% 10,3% 12,5% Tidak menggunakan masker di tempat umum Tidak menjaga jarak saat menghadiri acara yang melibatkan kerumunan Tidak menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain Ya Tidak
  • 35. Kesediaan menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan 36 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara bersedia menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan COVID-19? 88,0% 8,0% 4,0% 82,3% 16,8% 1,0% Bersedia Tidak bersedia TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden mengaku bersedia menerima sanksi bila melanggar protokol kesehatan
  • 36. Ketakutan yang dirasakan bila terkonfirmasi positif COVID-19 37 Q: Apakah Bapak/Ibu takut atau tidak akan mengalami hal-hal di bawah ini bila terinfeksi positif COVID-19? 74,8% 87,8% 89,8% 87,3% 84,8% 80,3% 90,5% 91,5% 87,0% 90,8% Dikucilkan di masyarakat Biaya perawatan yang mahal Rasa sakit yang parah Meninggal dunia Belum ada obat Jakarta Yogyakarta Sebagian besar responden baik di Jakarta dan Yogyakarta mengkhawatirkan dampak sosial, kesehatan dan ekonomi bila terkonfirmasi COVID-19
  • 37. Perlakuan masyarakat terhadap seseorang yang positif COVID-19 38 Q: Sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana perlakuan masyarakat sekitar terhadap seseorang yang positif COVID-19? 49,0% 7,0% 38,3% 5,0% ,8% 50,8% 5,3% 38,5% 1,3% 4,3% Masyarakat memberikan dukungan bagi orang tersebut Masyarakat mengucilkannya Masyarakat membatasi interaksi dengan keluarga orang tersebut Lainnya TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Setengah dari responden memberikan dukungan kepada seseorang yang positif COVID-19
  • 38. Keaktifan organisasi sosial, keagamaan, kepemudaan dan petugas desa/kelurahan dalam menyosialisasikan informasi COVID-19 39 Q: Secara umum menurut Bapak/Ibu/Saudara seberapa aktifkah organisasi di bawah ini dalam menyosialisasikan informasi terkait COVID-19 kepada masyarakat di daerah ini? Jakarta Yogyakarta Petugas kelurahan dianggap mayoritas responden paling aktif dalam menyosialisasikan informasi COVID-19, sementara partai politik paling tidak aktif 82,8% 61,8% 55,8% 48,3% 20,5% 20,0% 17,0% 37,5% 44,0% 50,5% 78,8% 78,0% ,3% ,8% ,3% 1,3% ,8% 2,0% Sangat aktif/cukup aktif Kurang aktif/tidak aktif sama sekali TT/TJ 78,5% 56,0% 50,3% 50,3% 19,0% 17,3% 20,8% 40,3% 45,5% 46,5% 73,0% 74,8% ,8% 3,8% 4,3% 3,3% 8,0% 8,0% Sangat aktif/cukup aktif Kurang aktif/tidak aktif sama sekali TT/TJ
  • 39. Rencana bepergian ke luar kota 40 Q: Apakah dalam satu minggu ke depan, Bapak/Ibu/Saudara akan merencanakan bepergian ke luar kota? Ya, 5,1 Tidak, 94,9
  • 40. Persepsi dan kekhawatiran publik terhadap risiko penyebaran COVID-19 41
  • 41. Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19 42 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap penyebaran COVID-19? 89,5% 10,3% ,3% 93,8% 6,3% 0% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden percaya terhadap penyebaran COVID-19
  • 42. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19 berdasarkan usia 43 Jakarta Yogyakarta Ketidakpercayaan terhadap penyebaran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya 81,8% 88,8% 88,5% 93,8% 18,2% 11,2% 10,9% 6,2% ,5% Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ 78,6% 93,2% 94,4% 96,7% 81,3% 21,4% 6,8% 5,6% 3,3% 18,8% Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Silent (Di atas 74 tahun) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali
  • 43. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19 berdasarkan kepercayaan pada vaksin 44 Sebagian besar responden yang tidak percaya COVID-19, tidak percaya pada kemanjuran vaksin Keterangan Baseline Percaya vaksin Tidak percaya vaksin TT/TJ Total Jakarta Percaya Covid 89.5 59.5% 38.8% 1.7% 100.0% Tidak percaya Covid 10.3 24.4% 75.6% 100.0% Yogyakarta Percaya Covid 93.8 69.9% 27.7% 2.4% 100.0% Tidak percaya Covid 6.3 40.0% 56.0% 4.0% 100.0%
  • 44. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap penyebaran COVID-19 berdasarkan kesediaan untuk divaksin 45 Sebagian besar responden yang tidak percaya COVID-19, tidak bersedia mengikuti program vaksinasi Keterangan Baseline Bersedia divaksin Tidak bersedia divaksin TT/TJ Total Jakarta Percaya Covid 89.5 59.5% 37.2% 3.4% 100.0% Tidak percaya Covid 10.3 29.3% 63.4% 7.3% 100.0% Yogyakarta Percaya Covid 93.8 72.8% 25.6% 1.6% 100.0% Tidak percaya Covid 6.3 40.0% 56.0% 4.0% 100.0%
  • 45. Persepsi terhadap risiko tertular COVID-19 46 Q: Seberapa berisikokah Bapak/Ibu/Saudara akan tertular COVID-19? 28,3% 71,5% ,3% 39,3% 60,0% ,8% Tidak berisiko sama sekali/kurang berisiko Cukup berisiko/Sangat berisiko TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Responden yang berada di Jakarta merasa lebih berisiko tertular COVID-19 dibandingkan responden yang berada di Yogkarta
  • 46. Kekhawatiran terhadap penularan COVID-19 47 Q: Seberapa khawatirkah Bapak/Ibu/Saudara akan tertular COVID-19? 11,5% 88,3% ,3% 20,5% 79,5% Tidak khawatir sama sekali/kurang khawatir Cukup khawatir/sangat khawatir TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden merasa khawatir dengan penularan COVID-19. Namun responden di Jakarta lebih khawatir dengan responden yang berada di Yogyakarta
  • 47. Kekhawatiran terhadap penyebaran COVID-19 di lingkungan tempat tinggal 48 Q: Seberapa khawatirkan Bapak/Ibu/Saudara dengan penyebaran COVID-19 di daerah ini? 10,8% 89,0% ,3% 27,8% 72,0% ,3% Tidak khawatir sama sekali/kurang khawatir Cukup khawatir/sangat khawatir TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden merasa khawatir dengan penyebaran COVID-19 lingkungan tempat tinggalnya. Namun responden di Jakarta lebih khawatir dengan responden yang berada di Yogyakarta
  • 48. Uji Regresi: kekhawatiran terhadap penyebaran COVID-19 di lingkungan tempat tinggal 49 Q: Seberapa khawatirkan Bapak/Ibu/Saudara dengan penyebaran COVID-19 di daerah ini? Kekhawatiran akan penyebaran COVID- 19 Model (1) Model (2) Model (3) Persepsi akan risiko tertular COVID-19 2.383*** (3.76) 2.425*** (3.79) 2.511*** (3.88) Tingkat kekhawatiran tertular COVID-19 14.03*** (10.91) 13.94*** (10.75) 14.04*** (10.62) Merasa dapat menularkan COVID- 19 1.607* (2.04) 1.551 (1.88) 1.404 (1.38) Kontrol usia dan gender ✓ ✓ Kontrol pendidikan dan pengeluaran keluarga ✓ • Kekhawatiran masyarakat terhadap situasi penyebaran COVID-19 sangat bergantung kepada pemahaman atas risiko yang bisa menimpa mereka. • Semakin individu mempersepsikan dirinya berisiko tertular, ia akan cenderung lebih khawatir terhadap kondisi penyebaran COVID-19 saat ini. • Dengan demikian komunikasi dan informasi terkait bahaya dari virus dan bagaimana risiko seseorang dapat tertular masih merupakan hal penting agar masyarakat lebih waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan. Exponentiated coefficients; t statistics in parentheses * p<0.05, ** p<0.01, *** p<0.001
  • 50. Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19 51 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19? 55,8% 42,5% 1,8% 68,0% 29,5% 2,5% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Kepercayaan responden di Yogyakarta terhadap kemanjuran vaksin lebih tinggi dibandingkan responden di Jakarta. 68% responden di Yogyakarta percaya pada kemanjuran vaksin, dan hanya 55,8% di Jakarta yang percaya kemanjuran vaksin
  • 51. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19 Berdasarkan Usia 52 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19? 36,4% 46,9% 53,6% 73,2% 63,6% 53,1% 43,2% 25,8% 3,3% 1,0% Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ 44,4% 53,8% 58,7% 75,7% 75,0% 55,6% 45,7% 38,4% 21,6% 25,0% ,5% 2,9% 2,8% Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Silent (Di atas 74 tahun) Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Jakarta Yogyakarta Ketidakpercayaan pada kemanjuran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya
  • 52. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19 Berdasarkan Jenis Kelamin 53 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19? Jakarta Yogyakarta Tidak terdapat perbedaan yang mencolok kepercayaan terhadap vaksi berdasarkan jenis kelamin 56,5% 42,0% 1,5% 55,0% 43,0% 2,0% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Laki-laki Perempuan 70,5% 28,0% 1,5% 65,5% 31,0% 3,5% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Laki-laki Perempuan
  • 53. Crosstabulasi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19 Berdasarkan Pendidikan 54 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19? Jakarta Yogyakarta Di Jakarta responden berpendidikan tinggi cenderung lebih percaya terhadap vaksin dibandingkan pendidikan rendah. Sementara di Yogyakarta tidak terdapat perbedaan mencolok antara pendidikan rendah dan tinggi 57,3% 41,1% 1,6% 52,4% 47,1% ,5% 63,6% 30,3% 6,1% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana) 71,7% 24,1% 4,2% 63,9% 34,9% 1,2% 69,1% 29,4% 1,5% Sangat percaya/cukup percaya Kurang percaya/tidak percaya sama sekali TT/TJ Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana)
  • 54. Kesediaan mengikuti program vaksin COVID-19 & Alasan tidak bersedia divaksin (Jakarta N = 159/400; Yogyakarta 110/400) 55 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara bersedia mengikuti program vaksinasi COVID-19? Q: JIKA TIDAK BERSEDIA, apakah alasan Bapak/Ibu tidak bersedia menerima vaksin COVID-19? 56,3% 39,8% 4,0% 70,8% 27,5% 1,8% Bersedia Tidak bersedia TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Kesediaan Divaksin 43,4% 14,5% 3,8% 15,1% 8,8% 2,5% 4,4% 2,5% 5,0% 30,9% 15,5% 2,7% 20,9% 5,5% 5,5% 13,6% 4,5% 0,9% Belum yakin dengan kualitasnya Belum teruji Belum aman Ada efek samping dari vaksin Ragu kehalalan vaksin Lainnya Takut disuntik Tidak memenuhi syarat untuk divaksin TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Alasan tidak bersedia (N = Jakarta 159/400 dan N = Yogyakarta 110/400 Alasan tidak bersedia Kesediaan responden di Yogyakarta lebih tinggi untuk divaksin dibandingkan responden di Jakarta Hampir setengah dari responden di Jakarta (43,4%) yang tidak bersedia divaksin karena alasan belum yakin dengan kualitasnya dan kurang dari sepertiga (30,9% responden di Yogya yang mengatakan tidak bersedia karena alasan kualitas
  • 55. Uji Regresi: Kepercayaan terhadap kemanjuran vaksin COVID-19 56 Q: Seberapa percayakah Bapak/Ibu/Saudara terhadap kemanjuran vaksin untuk pencegahan penyebaran COVID-19? (1) (2) (3) Percaya dengan Covid-19 Percaya Vaksin Covid-19 Bersedia di- Vaksin Covid-19 Percaya dengan Covid-19 Sikap terhadap Vaksin 2.579** (2.84) 2.148* (2.34) Percaya Vaksin 2.593** 9.787*** (2.86) (12.61) Bersedia di-Vaksin 2.172 * 9.799 *** (2.37) (12.62) Tanggung jawab sosial Merasa bisa menularkan Covid-19 2.410** 1.139 1.252 (2.75) (0.70) (1.19) Malu tidak bermasker 2.486 * 0.600 1.506 (2.09) (-1.41) (1.16) Malu ikut kerumunan 0.734 1.615 1.487 (-0.57) (1.22) (1.02) Malu tidak menjaga jarak 1.928 0.990 1.055 (1.35) (-0.03) (0.15) Kondisi ekonomi Kondisi ekonomi saat ini 0.891 1.107 1.442* (-0.40) (0.56) (2.02) Kondisi ekonomi tahun kemarin 1.740 * 1.118 0.843 (2.55) (0.89) (-1.36) N 800 800 800 Exponentiated coefficients; t statistics in parentheses * p < 0.05, ** p < 0.01, *** p < 0.001 Variabel kontrol demografi (umur, pendidikan, pengeluaran, gender) • Terlihat ada hubungan yang kuat antara kepercayaan orang terhadap penyebaran COVID-19 dengan kepercayaan orang terhadap vaksin dan bersedia di vaksin. Dari data masih ada sekitar 10.5 persen masyarakat di Yogyakarta dan 6.2 persen masyarakat di Jakarta yang tidak percaya dengan COVID-19. • Kepercayaan terhadap vaksin sangat berhubungan dengan bersedia/tidak bersedianya orang mengikuti program vaksin. Kelompok yang percaya terhadap vaksin berpeluang 9 kali lipat lebih tinggi untuk di vaksin dibandingkan kelompok yang tidak percaya dengan vaksin. • Temuan ini membuat dengan sendirinya, sosialisasi tentang vaksin mutlak sangat diperlukan untuk meyakinkan masyarakat. • Kesadaran/tanggung jawab sosial seperti malu tidak memakai masker dan merasa bisa menularkan COVID-19 juga berhubungan dengan kepercayaan yang tinggi terhadap COVID-19. • Dari varibel yang di kontrol, terlihat bahwa kelompok umur usia tua lebih cenderung percaya dengan vaksin dibandingkan kelompok umur muda. Terlihat pula bahwa kelompok laki-laki lebih bersedia mengikuti program vaksin dibandingkan kelompok perempuan.
  • 57. Kondisi ekonomi keluarga saat ini dibandingkan sebelum COVID-19 61 Q: Secara umum bagaimanakah kondisi ekonomi keluarga Bapak/Ibu/Saudara saat ini dibandingkan sebelum pandemi COVID-19? 1,3% 27,5% 71,3% 3,5% 30,0% 66,5% Lebih baik Sama saja Lebih buruk DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Sebagian besar responden mengaku COVID-19 memperburuk situasi ekonomi keluarga dibandingkan sebelum COVID-19
  • 58. Perkiraan kondisi ekonomi keluarga pada tahun ini 62 Q: Bagaimana perkiraan Bapak/Ibu/Saudara terhadap kondisi ekonomi keluarga pada tahun ini? 18,5% 39,5% 42,0% 19,3% 47,0% 33,3% ,5% Lebih baik Sama saja Lebih buruk TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Hanya sekitar seperlima responden yang mengaku kondisi ekonomi keluarga lebih baik pada tahun ini.
  • 59. Pernah/tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) saat masa pandemi COVID-19 63 Q: Apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) saat masa COVID-19 ini? 8,5% 47,8% 3,3% 34,8% 5,8% 4,5% 70,3% 1,5% 20,0% 3,8% Pernah Tidak Belum bekerja karena masih sekolah/kuliah Ibu rumah tangga Pensiunan DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA Pemutusan hubungan kerja di Jakarta lebih tinggi dibandingkan Yogyakarta Menurut BPS (2020) terdapat kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta dari 6,54 persen (Aug 2019) menjadi 10,95 persen (Aug 2020). Sedangkan di provinsi DIY, terdapat kenaikan TPT dari 3,18 persen (Aug 2019) menjadi 4,57 persen (Aug 2020)
  • 61. Demografi: Usia 65 Q: Berapakah usia Bapak/Ibu/Saudara saat ini? 5,5% 24,5% 45,8% 24,3% 0,0% 3,5% 22,0% 40,3% 30,3% 4,0% Gen Z (17-22 tahun) Millennials (23-38 tahun) Gen X (39-54 tahun) Boomers (55-73 tahun) Silent (Di atas 74 tahun) DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 62. Demografi: Agama 66 Q: Apakah agama yang Bapak/Ibu/Saudara anut? 94,3% 2,3% 3,0% ,3% ,3% 92,3% 3,0% 4,8% Islam Protestan Katolik Budha Hindu DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 63. Demografi: Suku Bangsa 67 Q: Termasuk suku bangsa apakah Bapak/Ibu/Saudara? 40,0% 37,3% 11,8% 2,8% 2,3% 1,5% 1,3% ,5% ,5% ,3% ,3% ,3% ,3% 1,3% Jawa, 97,8% Lainnya, 2,2% Jakarta Yogyakarta
  • 64. Demografi: Pendidikan Terakhir 68 Q: Apakah tingkat pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara 31,0% 52,5% 16,5% 41,5% 41,5% 17,0% Rendah (SD-SLTP) Menengah (SLTA) Tinggi (Diploma-Sarjana) DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 65. Demografi: Status Pekerjaan 69 Q: Apakah saat ini Bapak/Ibu/Saudara bekerja atau memiliki pekerjaan? 24,8% 17,3% 14,2% 3,3% 34,8% 5,8% 46,8% 23,5% 4,0% 1,5% 20,0% 4,3% Memiliki pekerjaan tetap Bekerja tidak tetap/serabutan Belum bekerja dan saat ini menganggur Belum bekerja karena masih sekolah/kuliah Ibu rumah tangga Pensiunan DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 66. Demografi: Jenis Pekerjaan (Hanya ditanyakan kepada responden yang memiliki pekerjaan tetap atau bekerja serabutan/tidak tetap) 70 Q: Apakah mata pencaharian Bapak/Ibu/Saudara? 26,8% 25,6% 17,3% 5,4% 4,2% 3,6% 1,8% 1,2% ,6% 13,7% 17,8% 12,1% 19,9% ,7% 4,6% 4,3% 1,1% 2,1% ,7% 1,8% 24,9% 10,0% Pedagang kecil/menengah Pegawai swasta Buruh Pengemudi ojek Tukang Guru Honorer Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai BUMN/BUMD Pedagang besar Petani Lainnya DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 67. Demografi: rata-rata pengeluaran keluarga dalam 1 bulan terakhir 71 Q: Secara umum berapakah rata-rata pengeluaran keluarga Bapak/Ibu/Saudara dalam satu bulan terakhir? 12,8% 49,8% 30,0% 6,8% ,8% 24,3% 62,5% 9,0% 3,0% 1,3% Dibawah Rp 1.000.000 Rp 1.000.001 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.001 - Rp 5.000.000 Diatas Rp 5.000.000 TT/TJ DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA
  • 68. Temuan utama 72 Isu 1 : Penyebaran COVID-19 • Tingkat pengetahuan publik di Jakarta dan Yogyakarta terhadap COVID-19, baik dari metode transmisi, gejala, dan jenis-jenis penyakit komirbid sudah cukup tinggi. • Penegakan hukum dianggap masyarakat sebagai cara yang paling efektif untuk menerapkan protokol kesehatan. • Masyarakat mempersepsikan terjadi penurunan pelaksanaan protokol kesehatan pada masa New Normal dibandingkan masa Darurat Bencara. • Informasi dari petugas kesehatan adalah informasi yang dianggap paling kredibel oleh masyarakat terkait Covid. Dari sisi partisipasi organisasi, petugas desa/kelurahan dianggap paling aktif menyosialisasi informasi seputar Covid. • Sekitar 10,3% responden di Jakarta dan 6.3% responden di Yogyakarta mengaku tidak percaya pada penyebaran COVID-19. Dari sisi usia, ketidakpercayaan terhadap penyebaran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya. • Ketidakpercayaan pada Covid mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap vaksin serta kesediaan mengikuti program vaksinasi.
  • 69. Temuan utama 73 Isu 2 : Tanggung jawab sosial • Tanggung jawab sosial publik menjadi pekerjaan rumah untuk mengerem laju penyebaran COVID-19. Masih terdapat 28.3% responden di Jakarta yang berpendapat dirinya tidak berisiko tertular dan 29,3% di Yogyakarta. Dan 50% responden juga merasa tidak dapat menularkan Covid pada orang lain. • Uji statistik menunjukkan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap COVID-19. • Selain itu, kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran COVID-19 dipengaruhi oleh pemahaman mereka atas risiko penularan covid-19.
  • 70. Temuan utama 74 Isu 3: Program Vaksinasi • Hampir 40% responden di Jakarta dan 27,5% di Yogyakarta mengaku tidak bersedia divaksin. Saat ditanyakan alasan tidak bersedia, 43% responden di Jakarta dan 30,9% responden di Yogyakarta mengaku belum yakin dengan kualitas vaksin. • Kepercayaan responden di Jakarta terhadap kemanjuran vaksin lebih rendah daripada responden yang berada di Yogyakarta. Dari sisi usia, ketidakpercayaan pada kemanjuran vaksin lebih tinggi pada Gen Z (Usia 17-22 tahun) dibandingkan kelompok usia lainnya. • Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kepercayaan pada penyebaran COVID-19 dengan kepercayaan terhadap vaksin dan bersedia untuk divaksin.