[Ringkasan]
1. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa penting karena perkembangan organ reproduksi. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan emosi yang cepat.
2. Beberapa masalah yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi remaja adalah gizi, pendidikan, lingkungan, seksualitas, perkawinan dini dan kehamilan.
3. Perilaku berisiko remaja yang dapat merusak kesehatan reproduksi ad
6. Pengertian
R
E
P
R
O
D
U
K
S
I
► Berasal dari kata:
►Re kembali
►Produksi menghasilkan
► Reproduksi mempunyai
arti suatu proses
kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidupnya
7. Pengertian
KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA
Kesehatan reproduksi
remaja adalah suatu
kondisi sehat yang
menyangkut sistem,
fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki
oleh remaja.
Pengertian sehat disini
tidak semata-mata berarti
bebas penyakit atau bebas
dari kecacatan namun juga
sehat secara mental /psikis,
sosial serta kultural
8. Data: Keadaan Alamiah
1. Perkembangan Biologis Remaja
Usia menarche
menstruasi pertama kali
2002, median
menarche:13 thn
Usia menikah
cenderung naik
1994, median
menikah:18,5 thn
2002, median
menikah:19,5 thn
Usia lajang
makin panjang
Butuh
kemampuan
mengelola
kehidupan
reproduksi
yang
bertanggung
jawab
pengetahuan
Kesehatan
Reproduksi
yang
memadai
sikap yang
bertanggung
jawab
9.
10. 1. Masa Remaja (usia 10-19 tahun)
merupakan masa yang khusus dan penting,
karena merupakan periode pematangan
organ reproduksi. Sering disebut masa
pubertas/akil balig dan ditandai oleh
berbagai perubahan fisik, psikis dan emosi
2. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik
(organobiologis) secara cepat dan tidak
seimbang dengan perubahan kejiwaannya
(mental-emosional)
11.
12.
13. Menurut ciri perkembangannya:
1. Masa Remaja Awal (10-12 tahun)
Lebih dekat dengan teman sebaya
Tidak mau dikekang
Lebih banyak mengamati tubuhnya dan mulai berpikir abstrak
2. Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)
Mencari identitas diri
Timbul rasa tertarik dengan teman lawan jenis
Mempunyai rasa cinta yang mendalam
Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
Berkhayal tentang aktivitas seksual
3. Masa Remaja Akhir (15-19 tahun)
Pengungkapan kebebasan diri
Lebih selektif memilih teman sebaya
Mempunyai citra tubuh
Dapat mewujudkan rasa cinta
16. Perubahan kejiwaan remajaberlangsung lebih lambat
daripada perubahan fisik, yang meliputi:
1. Perubahan Emosi
Sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan
tertawa)
Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar
Lebih banyak mengamati tubuhnya dan mulai berpikir
abstrak
2. Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)
Senang memberikan kritik
Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul
perilaku ingin mencoba-coba hal baru yang sangat
penting bagi kesehatan reproduksi dalam masa
remaja.
17.
18. • Prilaku mencoba hal-hal baru yang
didorong oleh rangsangangan seksual
• Bisa terjerumus dalam pergaulan bebas
dan seks pranikah
• Kematangan organ seks memungkinnkan
untuk mengalami Kehamilan Tidak
Dinginkan (KTD), abortus, penularan
penyakit kelamin, Napza, rokok, alkohol
19. Masalah apa saja yang berpengaruh buruk terhadap
kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi remaja?
20. 1. Masalah gizi
Anemia dan kurang gizi remaja putri (diet ketat)
Pertumbuhan terhambat panggul sempit dan susah
dalam melahirkan dan resiko bayi berat lahir rendah
2. Masalah pendidikan
Pendidikan rendah pekerjaan seadanya kurang
mampu memenuhi kebutuhan diri dan keluarga
pendidikan anak-anaknya juga rendah
Remaja tidak mau mengakses pengetahuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan
3. Masalah lingkungan dan pekerjaan
Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan
kesehatan remaja mengganggu kesehatan remaja
Lingkungan sosial di tempat kerja yang kurang sehat dan
kondusif akan menghambat dan merusak kesehatan remaja
baik fisk maupun mental
21. 4. Masalah seks dan seksualitas
Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak benar percaya
mitos
Kurangnya bimbingan yang positif tentang seksualitas
Penyalahgunaan NAPZA resiko tertular HIV/AIDS melalui jarum
suntik dan seks bebas saat sedang “on”
Penyalahgunaan seksualitas
Kehamilan remaja kehamilan pra nikah organ reproduksi
belum matang
5. Masalah perkawinan dan kehamilan dini
Ketidakmatangan fisik dan mental
Ketidak siapan menjadi orangtua dan membina keluarga baru
Resiko komplikasi pada ibu dan bayi
Kehilangan kesempatan mengembangkan diri dan mempunyai
pendidikan yang tinggi
Resiko melakukan aborsi yang tidak aman
22. Beberapa penelitian tentang Remaja
• Zainal Fatoni dan Augustina Situmorang (tahun 2018) di kota Medan: tentang
faktor-faktor perilaku yang berkaitan dengan seksualitas pada 401 remaja.
Ternyata 11 % memiliki perilaku beresiko tinggi, 34% sedang dan 55% rendah.
• Khotimah Nur Risma, Asri Masitha dan Ade Saputra (tahun 2021) di kota
Bogor tentang pengetahuan remaja SMA mengenai seksual pranikah.
Responden 80 orang dengan hasil 23,8% (19 0rang) memiliki perilaku seksual
pranikah dan 21,3% (17 orang) memiliki pengetahuan seksual yang rendah.
• Rani Elviyanti Siregar, Apriliani, Nur fadhilah Hasanah dan Sarah Fadhila
(tahun 2020) di kota Medan pada 108 remaja menyebutkan bahwa 81,5%
mengaku pernah berpacaran, 100% pernah melakukan aktivitas seksual
(berciuman, berpelukan dan bahkan berhubungan intim).
• Fitrian Hendri, Linda Suwarni dan Dwi Andri Hermawan (tahun 2019) tentang
Detrminan perilaku seks pranikah remaja di kota Pontianak pada 281 remaja
SMP dan SMA. Hasil: 70.8% orangtua, tabu dalam membicarakan tentang
seksualitas, 66.2% remaja terpapar pornografi, dan 34.2% mengakui pernah
melakukan perilaku seks pranikah (kissing, necking, petting, intercourse).
24. 1. Tekanan pasangan Pembuktian cinta
2. Merasa sudah siap melakukan hubungan
seks
3. Keinginan dicintai
4. Keingintahuan mengenai seks dan
merasakan hubungan seks
5. Tidak ingin dibilanga cupu atau dibully tidak
pernak pacaran, ciuman dsb.
6. Sosmed, tanyangan TV (sinetron, film dsb)
menempakkan bahwa hubungan seksual
remaja adalah hal yang wajar dan normal
36. a. Seks pranikah
b. Kehamilan tak
diinginkan
c. Aborsi
d. Kekerasan
seksual
Data: Perilaku Berisiko
1. Remaja & Kehidupan Seksual
►laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan
(5% vs 1%)
►Di perkotaan lebih tinggi
daripada di perdesaan
(6% vs 4%)
►Kelompok 20-24 th lebih
tinggi daripada kelompok
15-19 th
(9% vs 2%)
►Semakin tinggi tingkat
pendidikan, perilaku seks
pranikah cenderung lebih
tinggi
(sumber:SKRRI 2002-2003:81)
37. a. Seks pranikah
b. Kehamilan tak
diinginkan
c. Aborsi
d. Kekerasan
seksual
Data: Perilaku Berisiko
1. Remaja & Kehidupan Seksual
Penelitian di beberapa
wilayah :
► JABAR (12-17 th) : 6,9%
► BALI (15-19 th) :
5,1%
(UNFPA, 2002:118)
38. a. Seks pranikah
b. Kehamilan tak
diinginkan
c. Aborsi
d. Kekerasan
seksual
Data: Perilaku Berisiko
1. Remaja & Kehidupan Seksual
►Secara umum sekitar 2
juta per tahun
►53 % kasus terjadi di kota
39. a. Seks pranikah
b. Kehamilan tak
diinginkan
c. Aborsi
d. Kekerasan
seksual
Data: Perilaku Berisiko
1. Remaja & Kehidupan Seksual
► 50 % korban berusia 15-
20 tahun
(Sumber:UNFP
A, 2002:129)
40. 2. Remaja & HIV/AIDS
a. Gambaran umum
Global
Nasional
b. Kasus AIDS
berdasarkan usia
c. Kasus HIV/AIDS
meninggal
d. Penularan
HIV/AIDS
Data: Perilaku Berisiko
► > 10 juta remaja tertular
HIV di dunia.
► Setiap tahun 42% dari
infeksi baru HIV terjadi di
kalangan remaja usia
produktif, yaitu antara 15
– 24 th
► 58 % terjadi pada usia 0-
24 th
(FHI, 2000)
41. Global
Nasional
• tercatat
Data: Perilaku Berisiko
2. Remaja & HIV/AIDS
a. Gambaran
umum
96 83
403
732
648
168 144
4 5
4 9
4 4 6 18
13 17 23 41
137
71 20689 271705
382
465
126
591
178
769
1172
1904
2552
2720
2864
3300
3000
2700
2400
2100
1800
1500
1200
900
600
300
0
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
HIV Cumulative
Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004
Perkembangan kasus HIV di Indonesia
42. meninggal
d. Penularan
HIV/AIDS
Data: Perilaku Berisiko
2. Remaja & HIV/AIDS
a. Gambaran umum
b. Kasus AIDS
berdasarkan usia
c. Kasus HIV/AIDS
5 17 4
62
14
47
170
82
800
700
600
500
400
300
200
100
0
≤1 thn 1-4 thn 5-14 thn 15-19 thn 20-29 thn 30-39 thn 40-49 thn 50-59 thn ≥60 thn TdkDiket
Kumulatif KasusAIDS di Indonesiaberdasarkan Golongan Umur (sd30
Juni 2004)
Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004
680
444
43. Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004
Propinsi ∑
Kasus
Meninggal
Papua 404 149
DKI Jakarta 358 102
Bali 89 25
Riau 87 41
Kalbar 43 12
Sulut 26 11
Maluku 15 11
Data: Perilaku Berisiko
2. Remaja & HIV/AIDS
a. Gambaran umum
b. Kasus AIDS
berdasarkan usia
c. Kasus HIV/AIDS
meninggal
d. Penularan
HIV/AIDS
44. Data: Perilaku Berisiko
2. Remaja & HIV/AIDS
a. Gambaran umum
b. Kasus AIDS
berdasarkan usia
c. Kasus HIV/AIDS
meninggal
d. Penularan
HIV/AIDS
tercatat
Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004
45. Data: Perilaku Berisiko
3. Remaja & NAPZA
a. Gambaran umum
pengguna NAPZA
b. Remaja pengguna
narkoba
c. Remaja
pengkonsumsi
alkohol
►Jml tercatat= 130.000
orang (0,0065 %)
►Jml yg diduga= + 1,3 juta
(10 x)
►Angka kematian di antara
pengguna sebesar 17,16%
(Sumber:UNFP
A, 2002: 126)
46. ► 8% dari remaja laki-laki 15-24
tahun pernah menggunakan
narkoba,
► <1 % remaja perempuan
menggunakan narkoba
(Sumber:SKRRI 2002-2003 :63)
Data: Perilaku Berisiko
3. Remaja & NAPZA
a. Gambaran umum
pengguna NAPZA
b. Remaja pengguna
narkoba
c. Remaja
pengkonsumsi
alkohol
47. Remaja yang sudah pernah
minum alkohol
►laki-laki
►15-19 th : 27%
►20-24 th : 44%
►perempuan
►15-19 th : 2%
►20-24 th : 3%
Catatan:
Data ini merupakan puncak gunung es,
jumlah sebenarnya tidak diketahui
dengan pasti.
(Sumber:SKRRI 2002-2003 :61)
Data: Perilaku Berisiko
3. Remaja & NAPZA
a. Gambaran umum
pengguna NAPZA
b. Remaja pengguna
narkoba
c. Remaja
pengkonsumsi
alkohol
48. Data: Pengetahuan Kespro
1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia
a. Akil balik
b. Masa subur
c. Anemia
d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan
seksual
49. a. Akil balik
b. Masa subur
c. Anemia
d. Resiko kehamilan
dari sekali
berhubungan
seksual
Data: Pengetahuan Kespro
1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia
tahu ciri-ciri akil balik pada
anak laki-laki
► Responden Laki-laki 82,9 %
► Responden Perempuan 79 %
tahu ciri-ciri akil balik pada
anak perempuan
► Responden Laki-laki 72 %
► Responden Perempuan 89,3 %
(Sumber :SKRRI 2002-2003)
50. a. Akil balik
b. Masa subur
c. Anemia
d. Resiko kehamilan
dari sekali
berhubungan
seksual
Data: Pengetahuan Kespro
1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia
tahu dengan benar ttg masa
subur
► Laki-laki 32,3 %
► Perempuan 29 %
(Sumber :SKRRI 2002-2003)
51. a. Akil balik
b. Masa subur
c. Anemia
d. Resiko kehamilan
dari sekali
berhubungan
seksual
Data: Pengetahuan Kespro
1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia
pernah dengar
► Laki-laki 60 %
► Perempuan 80 %
tahu dgn benar
► Laki-laki 44 %
► Perempuan 65 %
tahu penyebab
► Laki-laki 42,12 %
► Perempuan 62,88 %
tahu mengatasi
► Laki-laki 46,62 %
► Perempuan 65,92 %
(Sumber :SKRRI 2002-2003)
52. a. Akil balik
b. Masa subur
c. Anemia
d. Resiko kehamilan
dari sekali
berhubungan
seksual
Data: Pengetahuan Kespro
1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia
Umum
► Laki-laki 46,4 %
► Perempuan 51,5 %
Di kota
► Laki-laki 54 %
► Perempuan 54,4 %
Di desa
► Laki-laki 35,5 %
► Perempuan 40,4 %
(Sumber :SKRRI 2002-2003)
53. 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS
a. Pernah mendengar HIV/AIDS
b. Percaya ada cara menghindari
c. Tahu cara menghindari
Data: Pengetahuan Kespro
54. a. Pernah
mendengar
HIV/AIDS
b. Percaya ada cara
menghindari
c. Tahu cara
menghindari
Data: Pengetahuan Kespro
2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS
►Laki-laki 82 %
►Perempuan 87,8 %
(Sumber:SKRRI 2002-2003)
55. a. Pernah
mendengar
HIV/AIDS
b. Percaya ada cara
menghindari
c. Tahu cara
menghindari
Data: Pengetahuan Kespro
2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS
►Laki-laki 53,8 %
►Perempuan 61,4 %
(Sumber:SKRRI 2002-2003)
56. a. Pernah
mendengar
HIV/AIDS
b. Percaya ada cara
menghindari
c. Tahu cara
menghindari
Perempuan
Laki-laki
Data: Pengetahuan Kespro
2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS
Tahu cara menghindari
HIV/AIDS (usia 15-24
th)
►18 % dengan kondom
►24 % membatasi
pasangan seks
►9 % tahu 2 atau 3 cara
menghindari
(sumber: SKRRI 2002-2003)
57. a. Pernah
mendengar
HIV/AIDS
b. Percaya ada cara
menghindari
c. Tahu cara
menghindari
Perempuan
Laki-laki
Data: Pengetahuan Kespro
2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS
Tahu cara menghindari
HIV/AIDS (usia 15-24
th)
►34 % dengan kondom
►16 % membatasi
pasangan seks
►10 % tahu 2 atau 3 cara
menghindari
(sumber: SKRRI 2002-2003)
58. 3. Pengetahuan ttg IMS
a. Pernah mendengar IMS
b. Bisa menyebutkan jenis IMS
Data: Pengetahuan Kespro
59. a. Pernah
mendengar IMS
b. Bisa
menyebutkan
jenis PMS
Data: Pengetahuan Kespro
3. Pengetahuan ttg IMS
►Laki-laki 40 %
►Perempuan 34 %
(Sumber:SKRRI 2002-2003)
63. 1. KTD
– Pengertian
– Sebab
– Dampak
2. Aborsi
3. IMS
kehamilan yang tidak
diinginkan
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
64. 1. KTD
– Pengertian
– Sebab
– Dampak
2. Aborsi
3. IMS
• Pengetahuan ttg seks
minim
• Tidak menggunakan alat
kontrasepsi
• Alat kontrasepsi gagal
• pemerkosaan
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
65. 1. KTD
– Pengertian
– Sebab
– Dampak
2. Aborsi
3. IMS
Fisik:
Pertumbuhan fisik belum
selesai
• Psikologis
Tidak siap mengasuh
dan mendidik anak
• Sosial Ekonomi
Tidak siap membiayai
segala kebutuhan anak
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
66. 1. KTD
2. Aborsi
– Pengertian
– Alasan
– Dampak aborsi
tidak aman
– Pesan
3. IMS
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
berakhirnya kehamilan
sebelum 20 minggu
Aborsi
Spontan
(keguguran)
Sengaja
(menggugurkan)
Aman Tidak
aman
67. 1. KTD
2. Aborsi
– Pengertian
– Alasan
– Dampak
aborsi tidak
aman
– Pesan
3. IMS
• Mau terus sekolah
• Takut orangtua
• Ekonomi belum siap
• Malu pada sosial
• Tidak mencintai yang
menghamili
• (perkosaan) bingung
dengan status anaknya
nanti
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
68. 1. KTD
2. Aborsi
– Pengertian
– Alasan
– Dampak aborsi
tidak aman
– Pesan
3. IMS
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
•Pendarahan
•Infeksi alat reproduksi
•ruptur uterus
(robek rahim)
•Fistula genital
69. 1. KTD
2. Aborsi
– Pengertian
– Alasan
– Dampak aborsi
tidak aman
– Pesan
3. IMS
Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman
Informasi mengenai
aborsi tidak dimaksudkan
untuk mempromosikan
pelayanan aborsi,
tetapi agar remaja
mengerti bahaya yang
diakibatkan tindakan
aborsi