SlideShare a Scribd company logo
30
Bab III
Operational Amplifier
31
3.1. Masalah Interfacing
Interfacing sebagai cara untuk menggabungkan antara setiap komponen
sensor dengan pengontrol. Dalam diagram blok terlihat hanya berupa garis
saja diantara kotak, tetapi pada kenyataannya sangat sukar untuk
menyambungkan suatu sensor dengan pengontrol. Misalnya suatu sensor
bekerja secara analog sedangkan pengontrol hampir sebagian besar adalah
digital sehingga perlu interfacing dari analog ke digital. Masalah yang terjadi
adalah resolusi alat, waktu konversi ke digital dan tegangan. Selain itu
masalah lain adalah penyamaaan tegangan (voltage matching), sensor
menghasilkan tegangan keluaran antara 0 – 5 V sedangkan pengkondisi sinyal
atau pengontrol mensyaratkan teganan antara 0 – 10 V sehingga perlu
interfacing sebagai penyesuai. Masalah lain adalah sensor tidak linier sehingga
keluaran sensor tidak berbanding lurus dengan besaran yang diukur.
Beberapa kondisi mensyaratkan sinyal keluaran yang dihasilkan sensor tidak
boleh ada yang hilang padahal setiap kabel memiliki tahanan listrik yang akan
menyebabkan rugi-rugi daya. Masalah lain adalah alat listrik termasuk sensor
tidak terlepas dari pengaruh gangguan berupa noise, sehingga perlu adanya
interfacing yang dapat mengurangi pengaruh noise tersebut.
3.2. Operational Amplifier (Op-Amp)
Operational Amplifier adalah penguat linier yang biasanya dikemas di dalam
suatu IC (Integrated Circuit). Satu IC bisa berisi satu atau empat Op-Amp
biasanya. Operational amplifier merupakan penguat analog yang cukup baik
karena memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki gain open loop yang sangat tinggi : A = 100.000
2. Tahanan input yang sangat tinggi : Rin> 1 MΩ
3. Tahanan output yang sangat rendah : Rout = 50 – 70 ohm
Karakteristik ini memudahkan perancangan misalnya kita dapat membuat
penguat dengan gain open loop yang tinggi dan stabil antara 1 sampai 1000
atau lebih. Sedangkan keuntungan dari tahanan input yang sangat tinggi
adalah Op-Amp menyita arus yang sangat kecil sehingga tidak membebani
rangkaian yang dihubungkan ke input Op-Amp. Sedangkan tahanan output
yang besar berarti Op-Amp dapat menggerakan beban tanpa terbebani.
Tapi Op-amp adalah penguat sinyal bukan penguat daya sehingga tidak dapat
langsung dihubungkan ke beban dengan arus yang besar seperti loudspeaker
atau motor secara langsung.
Gambar 3.1.
Gambar 3.1. memperlihatkan simbol dari Op-amp yang terdiri dari dua
tegangan input (V1 dan V2) serta satu tegangan output (Vout). Selain itu
diperlihatkan juga dua daya masukan (Vsupply). Pada Op-amp tidak ada
32
ground. Tegangan output dapat berkisar sampai 80% dari tegangan input.
Hampir semua Op-Amp adalah penguat diffrensial artinya keluaranya
merupakan perkalian dari selisih tegangan input seperti yang dituliskan pada
persamaan di bawah ini
Vout = A (V2 – V1)
A adalah gain open loop
V1 = inverting input
V2 = non inverting input
Gain open loop adalah gain (penguat) dari Op-Amp sebelum dihubungkan
dengan rangkaian tambahan besarnya sekitar 100.000 atau lebih. Sedangkan
non inverting input adalah tegangan input yang sefasa dengan keluaran. Jika
non inverting input positif maka keluaran akan menjadi positif. Sebaliknya
terjadi pada inverting input. Tetapi secara serempak input dari Op-Amp hanya
satu tegangan yaitu selisih dari V1-V2 pada persamaan tadi.
Bisa juga memang kalau kita ingin memasang satu input saja pada Op-Amp,
misalanya bila kita menginginkan output dari Op-Amp sefasa dengan input
maka kita dapat menghubungkan Input non inverting dengan tegangan input
(Vin) dan input non inverting dengan ground (Gambar 3.2a). Jika ingin
outputnya berlawanan fasa yaitu saat input negatif maka outputnya positif
maka dapat dilakukan cara pada gambar 3.2 b
Gambar 3.2 Input tunggal
Banyak jenis Op-Amp yang ada dipasaran misalnya jenis general purpose,
wide-bandwidth, low noise dan high frequency. Tapi untuk pengaturan
biasanya penguat sinyal cukup menggunakan Op-Amp 741 (MC741) seperti
yang diperlihatkan pada datasheet di gambar 3.3. Disamping pin untuk
tegangan input dan tegangan output terdapat juga dua pin yang disebut offset
null, kegunaan dari offset nul ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar
3.3 adalah untuk mengatur tegangan output naik atau turun agar bisa
menghilangkan tegangan offset DC. Tegangan offset DC adalah tegangan kecil
DC yang terjadi pada tegangan output saat selisih tegangan input nol.
Seharusnya tegangan output juga nol, maka offset null ini digunakan untuk
menolkan tegangan output.
Kalau melihat datasheet pada gambar 3.3. tertulis gain voltage adalah 50-200
V/mV. Ini berarti bila input yang masuk 1 mV maka keluaran dari Op-Amp
sebesar 50V atau sebesar penguatan 50.000. Op-Amp 741 merupakan Op-
Amp versi lama yang masih dipakai di laboratorium, sekarang ini sudah
banyak tipe-tipe lain yang lebih canggih dan lebih baru misalnya LF355,
LM308, LF411. LF411 memiliki tegangan input yang sangat tinggi dan tanpa
tegangan offset. Hampir semua pengkondisi sinyal dapat dibuat dari Op-Amp.
Beberapa pengkondisi sinyal akan dibahas pada bab ini
33
Gambar 3.3. Data Sheet Op-Amp 741
3.2.1. Voltage Follower (Pengikut Tegangan)
Rangkaian Voltage Follower berguna untuk meningkat arus tanpa mengubah
tegangannya. Digunakan untuk mengubah sinyal berimpedansi tinggi (mudah
terbebani) menjadi sinyal berimpedansi rendah (sukar terbebani) yang kokoh
(robust). Gain tegangannya 1.
34
Gambar 3.4. Voltage Follower
Rin adalah tahananan yang sangat besar dan Rout adalah tahananan yang
sangat kecil. Kembali ke persamaan awal saat Vout sama dengan V1 maka
persamaan awal menjadi :
Vout = A(V2-Vout) sehingga bila Vout yang dicari maka persamaan menjadi
A
AV
Vout += 1
2
≈ V2
dengan V2 adalah Vin jadi Vout = Vin. Gambar 3.5a memperlihatkan sensor yang
mengalami beban turun saat dihubungkan dengan pengatur (controller)
sehingga tegangan yang diterima pengatur lebih rendah. Sedangkan Gambar
3.5c memperlihatkan pemasangan voltage follower yang menyebabkan tidak
adanya pembebanan turun.
Gambar 3.5. Pemasangan voltage follower untuk mencegah tegangan drop
3.2.2. Inverting Amplifier (Penguat Inverting)
Penguat inverting adalah penguat yang paling sering digunakan.
Rangkaiannya hanya memerlukan dua tahanan yaitu Ri dan Rf. Saat tegangan
input positif masuk hasilnya akan dikuatkan tetapi dengan fasa yang berbeda
yaitu menjadi negatif.
35
Gambar 3.6. Penguat Inverting
Semua arus Iin hanya melewati Ri dan Iin besarnya sama dengan If. Dengan
hukum kirchoff dapat dicari persamaan tegangan keluaran sebagai berikut:
Vout = -(Rf/Ri) Vin
3.2.3. Non Inverting Amplifier (Penguat non inverting)
Penguat noninverting mirip dengan penguat inverting tetapi fasa dari
tegangan input akan sama dengan fasa tegangan output. Biasanya penguat
non inverting lebih sering dipakai saat dihubungkan dengan pengatur.
Gambar 3.7. Penguat Non inverting
Hubungan antara tegangan output dan tegangan input dinyatakan dengan
persamaan ini
3.2.4. Summing Amplifier (Penjumlah)
Summing Amplifier digunakan sebagai penjumlah tegangan. Summing
amplifier dapat digunakan untuk menjumlah tegangan dari beberapa sumber
yang memiliki arus yang berbeda. Menjumlahkan ini tidak mudah, bila kita
menghubungkan tiga kabel biasa dengan tegangan 1 V, 2 V dan 4 Volt
Gambar 3.8.b hasilnya tidak 7 Volt karena tergantung dari kabel yang
memiliki tahanan terkecil, mungkin antara 1 – 4 Volt
Gambar 3.8 ilustrasi penjumlahan tegangan
36
Gambar 3.9. Summing Amplifier
Persamaan tegangan keluaran ditentukan sebagai berikut:
Misalkan sebuah air conditioning akan dinyalakan jika jumlah tegangan dari
sensor temperatur dan kelembaban (humadity) lebih dari 1 V. Tetapi air
conditioning memiliki batas tegangan minimum 5 Volt untuk meng-on kannya
maka dibuat rangkaian yang terdiri dari summing amplifier dan penguat
inverting seperti gambar di bawah ini (Gambar 3.10)
Gambar 3.10 Penyalaan Air conditioning (AC) dengan bantuan summing
amplifier dan penguat inverting
3.2.5. Differential Amplifier
Differential Amplifier merupakan amplifier yang digunakan untuk mencari
selisih tegangan dari dua sinyal yang masuk. Persamaan tegangan outputnya
dinyatakan sebagai berikut:
Tegangan Output merupakan tegangan tunggal yang mengacu pada ground
biasanya disebut single-ended-voltage
37
Gambar 3.11. Differential Amplifier
3.2.6. Instrumentation Amplifier
Instrumentation Amplifier adalah jenis Differential Amplifier yang pada
inputnya dihubungkan dengan sebuah voltage follower. Kegunaan dari voltage
follower ini adalah : (1) meningkatkan tahanan input sehingga sumber
(seperti sensor) tidak mengalami beban turun (2) membuat kedua tahanan
input sama (3) Penguatan tidak ditentukan oleh tahanan dari sumber
Gambar 3.12 Instrumentation Amplifier
Salah satu contoh adalah instrumentation amplifier dari Burr-Brown PGA204
yang gainnya dapat diatur menggunakan input digital, jenis ini disebut
programmable gain instrumentation amplifier (Gambar 3.14)
3.2.7. Integrator Amplifier dan Differentiator Amplifier
Op-Amp dapat digunakan sebagai integrator maupun sebagai differensiator
dari suatu bentuk gelombang. Biasanya digunakan pada pengatur analog.
Gambar 3.13. Integrator Amplifier
38
Gambar 3.14. Data Sheet Instrumentation Amplifier dari Burr-Brown PGA 204
Pada integrator amplifier tegangan outputnya berupa luas dari di bawah
bentuk gelombang dari sinyal input seperti yang ditunjukkan pada gambar
3.15. Sedangkan sebagai differensiator amplifier, tegangan output sebanding
dengan laju dari perubahan (kemiringan) tegangan input
39
Gambar 3.15 Hasil keluaran dari integrator amplifier
Gambar 3.16 Differentiator Amplifier

More Related Content

What's hot

Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Ahmad Mukholik
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
Simon Patabang
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Modulator
ModulatorModulator
Modulator
Frans Tutun
 
Analisa Mesh
Analisa MeshAnalisa Mesh
Analisa Mesh
Pamor Gunoto
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
zaidabdrrhmns
 
Cara mengukur potensiometer
Cara mengukur potensiometerCara mengukur potensiometer
Cara mengukur potensiometer
Maulana Norman Kharis
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
TEMMY NGEDY
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhUniv of Jember
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
rezon arif
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
Nasaruddin Nasaruddin
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsMuhammad Dany
 
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIKEFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
MohammadAgungDirmawa
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
Sofia Christine Samosir
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
Ridwan Satria
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetik
Prayitno Joko Hadi
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Indra S Wahyudi
 

What's hot (20)

Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
 
Modulator
ModulatorModulator
Modulator
 
Analisa Mesh
Analisa MeshAnalisa Mesh
Analisa Mesh
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
Cara mengukur potensiometer
Cara mengukur potensiometerCara mengukur potensiometer
Cara mengukur potensiometer
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
Teknik transformator
Teknik transformatorTeknik transformator
Teknik transformator
 
RL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton TheoremsRL - Thevenin and Norton Theorems
RL - Thevenin and Norton Theorems
 
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIKEFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Laporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter cLaporan 5 gelombang filter c
Laporan 5 gelombang filter c
 
hukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetikhukum ampere dan medan magnetik
hukum ampere dan medan magnetik
 
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggiDasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
Dasar pembangkit dan pengukuran teknik tegangan tinggi
 

Viewers also liked

Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaAbel Tasfir
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
Universitas Tidar Magelang
 
penguat dan op amp
penguat dan op amppenguat dan op amp
penguat dan op amp
Aprilia Ningsih
 
Sistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitikSistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitik
Utami Islami
 
Mengidentifikasi Komponen 2
Mengidentifikasi Komponen 2Mengidentifikasi Komponen 2
Mengidentifikasi Komponen 2
fairuz059
 
Bab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_ampBab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_amp
Arii Fajar
 
Operational Amplifiers
Operational AmplifiersOperational Amplifiers
Operational Amplifiers
Mahesh_Naidu
 
Op amp comparator
Op amp comparatorOp amp comparator
Op amp comparator
Ahmadoof
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponen
fairuz059
 
Elektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasarElektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasar200508
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
risal07
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktorrisal07
 
Operational Amplifier + Active Filters
Operational Amplifier + Active FiltersOperational Amplifier + Active Filters
Operational Amplifier + Active Filters
American International University-Bangladesh
 
Komponen aktif
Komponen aktifKomponen aktif
Komponen aktif
Ipensius Tua
 
Komponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasifKomponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasif
selvynurazizah
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Yuda Wardiana
 
Karakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktifKarakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktif
Fauzan Mahanani
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
University Of Polytechnic Malang
 

Viewers also liked (20)

Modul Dasar Elektronika
Modul Dasar ElektronikaModul Dasar Elektronika
Modul Dasar Elektronika
 
Penguat transistor
Penguat transistorPenguat transistor
Penguat transistor
 
penguat dan op amp
penguat dan op amppenguat dan op amp
penguat dan op amp
 
Sistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitikSistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitik
 
Mengidentifikasi Komponen 2
Mengidentifikasi Komponen 2Mengidentifikasi Komponen 2
Mengidentifikasi Komponen 2
 
Bab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_ampBab iii materi_op-_amp
Bab iii materi_op-_amp
 
Operational Amplifiers
Operational AmplifiersOperational Amplifiers
Operational Amplifiers
 
Op amp comparator
Op amp comparatorOp amp comparator
Op amp comparator
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponen
 
Elektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasarElektronika analog dan digital dasar
Elektronika analog dan digital dasar
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
 
Operational Amplifier + Active Filters
Operational Amplifier + Active FiltersOperational Amplifier + Active Filters
Operational Amplifier + Active Filters
 
Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor  Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor
 
Komponen aktif
Komponen aktifKomponen aktif
Komponen aktif
 
Komponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasifKomponen listrik aktif & pasif
Komponen listrik aktif & pasif
 
Modul mikroelektronika
Modul mikroelektronikaModul mikroelektronika
Modul mikroelektronika
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
 
Karakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktifKarakteristik komponen aktif
Karakteristik komponen aktif
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
 

Similar to rangkaian Opamp

bab 4
bab 4bab 4
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 aBab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
sarahadhitia
 
Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3
Yuwan Kilmi
 
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
Trisni Wulansari
 
Penguat operasional
Penguat operasionalPenguat operasional
Penguat operasional
Rahmaamin13
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
liatakun
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
oktavianoki
 
electronics
electronicselectronics
electronics
laily ramdhani
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
Abdurrochman Soewarno
 
Amplifier & Operational Amplifier
Amplifier & Operational AmplifierAmplifier & Operational Amplifier
Amplifier & Operational Amplifier
M Cahyo Ardi Prabowo
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Percobaan II
Percobaan IIPercobaan II
Percobaan II
Rizal Harun
 
M1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronikaM1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronika
PPGhybrid3
 
Percobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurPercobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurTriaRizkiana
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Marina Natsir
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
RosaLiya Iendah PermataSarie
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
kemenag
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bLingga arum
 

Similar to rangkaian Opamp (20)

bab 4
bab 4bab 4
bab 4
 
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 aBab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
Bab 4 elekronik ( instrumentasi ) 2 a
 
Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3Laporan ikb acara 3
Laporan ikb acara 3
 
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)
 
Penguat operasional
Penguat operasionalPenguat operasional
Penguat operasional
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
 
electronics
electronicselectronics
electronics
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Laporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op ampLaporan rangkaian dasar op amp
Laporan rangkaian dasar op amp
 
Amplifier & Operational Amplifier
Amplifier & Operational AmplifierAmplifier & Operational Amplifier
Amplifier & Operational Amplifier
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Percobaan II
Percobaan IIPercobaan II
Percobaan II
 
M1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronikaM1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronika
 
Percobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukurPercobaan alat alat ukur
Percobaan alat alat ukur
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
 
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufronPenguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
Penguat nirsam slamet harjono_aziz gufron
 
Kelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 bKelompok 4 kelas 2 b
Kelompok 4 kelas 2 b
 

Recently uploaded

Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
AINARAHYUBINTISULAIM
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
ShintaKurniawatiSs
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
DaraAOi
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
Dialog Prestasi Peperiksaan Akhir Tahun 2023
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 

rangkaian Opamp

  • 2. 31 3.1. Masalah Interfacing Interfacing sebagai cara untuk menggabungkan antara setiap komponen sensor dengan pengontrol. Dalam diagram blok terlihat hanya berupa garis saja diantara kotak, tetapi pada kenyataannya sangat sukar untuk menyambungkan suatu sensor dengan pengontrol. Misalnya suatu sensor bekerja secara analog sedangkan pengontrol hampir sebagian besar adalah digital sehingga perlu interfacing dari analog ke digital. Masalah yang terjadi adalah resolusi alat, waktu konversi ke digital dan tegangan. Selain itu masalah lain adalah penyamaaan tegangan (voltage matching), sensor menghasilkan tegangan keluaran antara 0 – 5 V sedangkan pengkondisi sinyal atau pengontrol mensyaratkan teganan antara 0 – 10 V sehingga perlu interfacing sebagai penyesuai. Masalah lain adalah sensor tidak linier sehingga keluaran sensor tidak berbanding lurus dengan besaran yang diukur. Beberapa kondisi mensyaratkan sinyal keluaran yang dihasilkan sensor tidak boleh ada yang hilang padahal setiap kabel memiliki tahanan listrik yang akan menyebabkan rugi-rugi daya. Masalah lain adalah alat listrik termasuk sensor tidak terlepas dari pengaruh gangguan berupa noise, sehingga perlu adanya interfacing yang dapat mengurangi pengaruh noise tersebut. 3.2. Operational Amplifier (Op-Amp) Operational Amplifier adalah penguat linier yang biasanya dikemas di dalam suatu IC (Integrated Circuit). Satu IC bisa berisi satu atau empat Op-Amp biasanya. Operational amplifier merupakan penguat analog yang cukup baik karena memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Memiliki gain open loop yang sangat tinggi : A = 100.000 2. Tahanan input yang sangat tinggi : Rin> 1 MΩ 3. Tahanan output yang sangat rendah : Rout = 50 – 70 ohm Karakteristik ini memudahkan perancangan misalnya kita dapat membuat penguat dengan gain open loop yang tinggi dan stabil antara 1 sampai 1000 atau lebih. Sedangkan keuntungan dari tahanan input yang sangat tinggi adalah Op-Amp menyita arus yang sangat kecil sehingga tidak membebani rangkaian yang dihubungkan ke input Op-Amp. Sedangkan tahanan output yang besar berarti Op-Amp dapat menggerakan beban tanpa terbebani. Tapi Op-amp adalah penguat sinyal bukan penguat daya sehingga tidak dapat langsung dihubungkan ke beban dengan arus yang besar seperti loudspeaker atau motor secara langsung. Gambar 3.1. Gambar 3.1. memperlihatkan simbol dari Op-amp yang terdiri dari dua tegangan input (V1 dan V2) serta satu tegangan output (Vout). Selain itu diperlihatkan juga dua daya masukan (Vsupply). Pada Op-amp tidak ada
  • 3. 32 ground. Tegangan output dapat berkisar sampai 80% dari tegangan input. Hampir semua Op-Amp adalah penguat diffrensial artinya keluaranya merupakan perkalian dari selisih tegangan input seperti yang dituliskan pada persamaan di bawah ini Vout = A (V2 – V1) A adalah gain open loop V1 = inverting input V2 = non inverting input Gain open loop adalah gain (penguat) dari Op-Amp sebelum dihubungkan dengan rangkaian tambahan besarnya sekitar 100.000 atau lebih. Sedangkan non inverting input adalah tegangan input yang sefasa dengan keluaran. Jika non inverting input positif maka keluaran akan menjadi positif. Sebaliknya terjadi pada inverting input. Tetapi secara serempak input dari Op-Amp hanya satu tegangan yaitu selisih dari V1-V2 pada persamaan tadi. Bisa juga memang kalau kita ingin memasang satu input saja pada Op-Amp, misalanya bila kita menginginkan output dari Op-Amp sefasa dengan input maka kita dapat menghubungkan Input non inverting dengan tegangan input (Vin) dan input non inverting dengan ground (Gambar 3.2a). Jika ingin outputnya berlawanan fasa yaitu saat input negatif maka outputnya positif maka dapat dilakukan cara pada gambar 3.2 b Gambar 3.2 Input tunggal Banyak jenis Op-Amp yang ada dipasaran misalnya jenis general purpose, wide-bandwidth, low noise dan high frequency. Tapi untuk pengaturan biasanya penguat sinyal cukup menggunakan Op-Amp 741 (MC741) seperti yang diperlihatkan pada datasheet di gambar 3.3. Disamping pin untuk tegangan input dan tegangan output terdapat juga dua pin yang disebut offset null, kegunaan dari offset nul ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.3 adalah untuk mengatur tegangan output naik atau turun agar bisa menghilangkan tegangan offset DC. Tegangan offset DC adalah tegangan kecil DC yang terjadi pada tegangan output saat selisih tegangan input nol. Seharusnya tegangan output juga nol, maka offset null ini digunakan untuk menolkan tegangan output. Kalau melihat datasheet pada gambar 3.3. tertulis gain voltage adalah 50-200 V/mV. Ini berarti bila input yang masuk 1 mV maka keluaran dari Op-Amp sebesar 50V atau sebesar penguatan 50.000. Op-Amp 741 merupakan Op- Amp versi lama yang masih dipakai di laboratorium, sekarang ini sudah banyak tipe-tipe lain yang lebih canggih dan lebih baru misalnya LF355, LM308, LF411. LF411 memiliki tegangan input yang sangat tinggi dan tanpa tegangan offset. Hampir semua pengkondisi sinyal dapat dibuat dari Op-Amp. Beberapa pengkondisi sinyal akan dibahas pada bab ini
  • 4. 33 Gambar 3.3. Data Sheet Op-Amp 741 3.2.1. Voltage Follower (Pengikut Tegangan) Rangkaian Voltage Follower berguna untuk meningkat arus tanpa mengubah tegangannya. Digunakan untuk mengubah sinyal berimpedansi tinggi (mudah terbebani) menjadi sinyal berimpedansi rendah (sukar terbebani) yang kokoh (robust). Gain tegangannya 1.
  • 5. 34 Gambar 3.4. Voltage Follower Rin adalah tahananan yang sangat besar dan Rout adalah tahananan yang sangat kecil. Kembali ke persamaan awal saat Vout sama dengan V1 maka persamaan awal menjadi : Vout = A(V2-Vout) sehingga bila Vout yang dicari maka persamaan menjadi A AV Vout += 1 2 ≈ V2 dengan V2 adalah Vin jadi Vout = Vin. Gambar 3.5a memperlihatkan sensor yang mengalami beban turun saat dihubungkan dengan pengatur (controller) sehingga tegangan yang diterima pengatur lebih rendah. Sedangkan Gambar 3.5c memperlihatkan pemasangan voltage follower yang menyebabkan tidak adanya pembebanan turun. Gambar 3.5. Pemasangan voltage follower untuk mencegah tegangan drop 3.2.2. Inverting Amplifier (Penguat Inverting) Penguat inverting adalah penguat yang paling sering digunakan. Rangkaiannya hanya memerlukan dua tahanan yaitu Ri dan Rf. Saat tegangan input positif masuk hasilnya akan dikuatkan tetapi dengan fasa yang berbeda yaitu menjadi negatif.
  • 6. 35 Gambar 3.6. Penguat Inverting Semua arus Iin hanya melewati Ri dan Iin besarnya sama dengan If. Dengan hukum kirchoff dapat dicari persamaan tegangan keluaran sebagai berikut: Vout = -(Rf/Ri) Vin 3.2.3. Non Inverting Amplifier (Penguat non inverting) Penguat noninverting mirip dengan penguat inverting tetapi fasa dari tegangan input akan sama dengan fasa tegangan output. Biasanya penguat non inverting lebih sering dipakai saat dihubungkan dengan pengatur. Gambar 3.7. Penguat Non inverting Hubungan antara tegangan output dan tegangan input dinyatakan dengan persamaan ini 3.2.4. Summing Amplifier (Penjumlah) Summing Amplifier digunakan sebagai penjumlah tegangan. Summing amplifier dapat digunakan untuk menjumlah tegangan dari beberapa sumber yang memiliki arus yang berbeda. Menjumlahkan ini tidak mudah, bila kita menghubungkan tiga kabel biasa dengan tegangan 1 V, 2 V dan 4 Volt Gambar 3.8.b hasilnya tidak 7 Volt karena tergantung dari kabel yang memiliki tahanan terkecil, mungkin antara 1 – 4 Volt Gambar 3.8 ilustrasi penjumlahan tegangan
  • 7. 36 Gambar 3.9. Summing Amplifier Persamaan tegangan keluaran ditentukan sebagai berikut: Misalkan sebuah air conditioning akan dinyalakan jika jumlah tegangan dari sensor temperatur dan kelembaban (humadity) lebih dari 1 V. Tetapi air conditioning memiliki batas tegangan minimum 5 Volt untuk meng-on kannya maka dibuat rangkaian yang terdiri dari summing amplifier dan penguat inverting seperti gambar di bawah ini (Gambar 3.10) Gambar 3.10 Penyalaan Air conditioning (AC) dengan bantuan summing amplifier dan penguat inverting 3.2.5. Differential Amplifier Differential Amplifier merupakan amplifier yang digunakan untuk mencari selisih tegangan dari dua sinyal yang masuk. Persamaan tegangan outputnya dinyatakan sebagai berikut: Tegangan Output merupakan tegangan tunggal yang mengacu pada ground biasanya disebut single-ended-voltage
  • 8. 37 Gambar 3.11. Differential Amplifier 3.2.6. Instrumentation Amplifier Instrumentation Amplifier adalah jenis Differential Amplifier yang pada inputnya dihubungkan dengan sebuah voltage follower. Kegunaan dari voltage follower ini adalah : (1) meningkatkan tahanan input sehingga sumber (seperti sensor) tidak mengalami beban turun (2) membuat kedua tahanan input sama (3) Penguatan tidak ditentukan oleh tahanan dari sumber Gambar 3.12 Instrumentation Amplifier Salah satu contoh adalah instrumentation amplifier dari Burr-Brown PGA204 yang gainnya dapat diatur menggunakan input digital, jenis ini disebut programmable gain instrumentation amplifier (Gambar 3.14) 3.2.7. Integrator Amplifier dan Differentiator Amplifier Op-Amp dapat digunakan sebagai integrator maupun sebagai differensiator dari suatu bentuk gelombang. Biasanya digunakan pada pengatur analog. Gambar 3.13. Integrator Amplifier
  • 9. 38 Gambar 3.14. Data Sheet Instrumentation Amplifier dari Burr-Brown PGA 204 Pada integrator amplifier tegangan outputnya berupa luas dari di bawah bentuk gelombang dari sinyal input seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.15. Sedangkan sebagai differensiator amplifier, tegangan output sebanding dengan laju dari perubahan (kemiringan) tegangan input
  • 10. 39 Gambar 3.15 Hasil keluaran dari integrator amplifier Gambar 3.16 Differentiator Amplifier