Berisi tentang Macam - macam komponen listif aktif dan pasif. seperti : Transistor, Dioda , Trafo , Resitor , Elco dll
Dilengkapi penjelasan dan gambar
Modul ini membahas tentang rangkaian digital dan logika kombinasi. Terdapat penjelasan tentang tabel kebenaran, gerbang logika dasar, bentuk persamaan logika, dan teknik minimisasi untuk menyederhanakan persamaan logika."
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Silicon Controlled Rectifier (SCR) yang merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik. SCR memiliki tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. 2. Dokumen menjelaskan karakteristik SCR seperti membutuhkan tegangan positif pada gate untuk mengaktifkan, hanya dapat menghantar arus satu arah, serta cara kerja SCR yang mirip dengan dua buah transistor bipolar
Dokumen tersebut membahas tentang dasar sistem kontrol, mulai dari pengertian sistem kontrol, input, output, plant, kontrol, contoh sistem kontrol elevator dan antena, perbedaan sistem kontrol open loop dan close loop, serta komponen-komponen pada sistem kontrol seperti sensor, aktuator, kontroler.
1. Model matematis sistem mewakili hubungan input dan output sistem melalui persamaan matematis. 2. Transfer function menjelaskan hubungan antara transformasi Laplace dari input dan output sistem. 3. Blok diagram dan signal flow graph digunakan untuk merepresentasikan model matematis sistem secara visual.
Modul ini membahas tentang rangkaian digital dan logika kombinasi. Terdapat penjelasan tentang tabel kebenaran, gerbang logika dasar, bentuk persamaan logika, dan teknik minimisasi untuk menyederhanakan persamaan logika."
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Silicon Controlled Rectifier (SCR) yang merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik. SCR memiliki tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. 2. Dokumen menjelaskan karakteristik SCR seperti membutuhkan tegangan positif pada gate untuk mengaktifkan, hanya dapat menghantar arus satu arah, serta cara kerja SCR yang mirip dengan dua buah transistor bipolar
Dokumen tersebut membahas tentang dasar sistem kontrol, mulai dari pengertian sistem kontrol, input, output, plant, kontrol, contoh sistem kontrol elevator dan antena, perbedaan sistem kontrol open loop dan close loop, serta komponen-komponen pada sistem kontrol seperti sensor, aktuator, kontroler.
1. Model matematis sistem mewakili hubungan input dan output sistem melalui persamaan matematis. 2. Transfer function menjelaskan hubungan antara transformasi Laplace dari input dan output sistem. 3. Blok diagram dan signal flow graph digunakan untuk merepresentasikan model matematis sistem secara visual.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang dapat menghasilkan keluaran gelombang sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Osilator dibagi menjadi osilator sinusoidal dan relaksasi, serta digunakan dalam berbagai aplikasi seperti radio, televisi, dan perangkat digital. Osilator jembatan Wien merupakan osilator sinusoidal yang paling sederhana.
1. Transformasi Z berfungsi untuk mengubah sinyal waktu diskrit menjadi bentuk kompleks dalam domain frekuensi dan berguna untuk menyelesaikan persamaan beda.
2. Transformasi Z didefinisikan sebagai deret tak hingga dari koefisien sinyal x(n) yang dikalikan dengan z^(-n) dan hanya berlaku di Region of Convergence tertentu.
3. Contoh kasus transformasi Z antara lain transformasi sinyal konstan, impulse, dan deret waktu
Dokumen tersebut membahas tentang satuan-satuan yang digunakan dalam teknik penerangan seperti kandela, lumen, lux, dan steradian. Juga menjelaskan konsep flux cahaya, intensitas cahaya, intensitas penerangan, luminasi, luas permukaan semu, hukum kuadrat, dan hukum cosinus yang digunakan untuk menghitung besaran-besaran tersebut.
Generator sinkron menghasilkan listrik AC tiga fasa. Terdiri dari rotor bermedan magnet yang berputar dan stator berbelitan. Fluks rotor menginduksi tegangan pada belitan stator. Frekuensi tegangan tergantung kecepatan rotor. Konstruksi kuncinya meliputi bentuk rotor dan stator, sistem penguatan, serta distribusi dan kisar belitan stator untuk menghasilkan tegangan yang efisien.
Laporan praktikum ini menjelaskan cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan LED dan memprogramnya untuk mengontrol nyala LED. Dilakukan 5 percobaan dengan menggunakan berbagai kode biner dan heksadesimal untuk mengatur nyala LED secara bergantian selama 1 detik setiap pergantian.
Transistor dan dioda merupakan komponen elektronika penting yang ditemukan pada abad ke-20. Transistor berfungsi sebagai saklar dan penguat arus, sedangkan dioda memiliki dua elektroda yang memungkinkan aliran arus searah. Berbagai jenis integrated circuit seperti IC linear dan digital kini mengintegrasikan berbagai komponen tersebut menjadi sirkuit terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki 3 terminal dan dapat berfungsi sebagai penguat arus, tegangan, atau daya. Terdapat 3 jenis transistor yaitu bipolar, unipolar, dan unijunction. Transistor bipolar bekerja dengan 2 jenis pembawa muatan sedangkan unipolar hanya 1 jenis. Transistor dapat dikelompokkan menjadi jenis PNP atau NPN berdasarkan tipe materialnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang dapat menghasilkan keluaran gelombang sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Osilator dibagi menjadi osilator sinusoidal dan relaksasi, serta digunakan dalam berbagai aplikasi seperti radio, televisi, dan perangkat digital. Osilator jembatan Wien merupakan osilator sinusoidal yang paling sederhana.
1. Transformasi Z berfungsi untuk mengubah sinyal waktu diskrit menjadi bentuk kompleks dalam domain frekuensi dan berguna untuk menyelesaikan persamaan beda.
2. Transformasi Z didefinisikan sebagai deret tak hingga dari koefisien sinyal x(n) yang dikalikan dengan z^(-n) dan hanya berlaku di Region of Convergence tertentu.
3. Contoh kasus transformasi Z antara lain transformasi sinyal konstan, impulse, dan deret waktu
Dokumen tersebut membahas tentang satuan-satuan yang digunakan dalam teknik penerangan seperti kandela, lumen, lux, dan steradian. Juga menjelaskan konsep flux cahaya, intensitas cahaya, intensitas penerangan, luminasi, luas permukaan semu, hukum kuadrat, dan hukum cosinus yang digunakan untuk menghitung besaran-besaran tersebut.
Generator sinkron menghasilkan listrik AC tiga fasa. Terdiri dari rotor bermedan magnet yang berputar dan stator berbelitan. Fluks rotor menginduksi tegangan pada belitan stator. Frekuensi tegangan tergantung kecepatan rotor. Konstruksi kuncinya meliputi bentuk rotor dan stator, sistem penguatan, serta distribusi dan kisar belitan stator untuk menghasilkan tegangan yang efisien.
Laporan praktikum ini menjelaskan cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan LED dan memprogramnya untuk mengontrol nyala LED. Dilakukan 5 percobaan dengan menggunakan berbagai kode biner dan heksadesimal untuk mengatur nyala LED secara bergantian selama 1 detik setiap pergantian.
Transistor dan dioda merupakan komponen elektronika penting yang ditemukan pada abad ke-20. Transistor berfungsi sebagai saklar dan penguat arus, sedangkan dioda memiliki dua elektroda yang memungkinkan aliran arus searah. Berbagai jenis integrated circuit seperti IC linear dan digital kini mengintegrasikan berbagai komponen tersebut menjadi sirkuit terpadu.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai komponen elektronika aktif seperti transistor, UJT, FET, MOSFET, thyristor, DIAC, SCR, dan TRIAC beserta contoh penerapannya. Juga dijelaskan berbagai jenis diode seperti diode penyearah, diode Zener, dan diode varactor beserta penerapannya.
Transistor adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan berperan penting dalam sirkuit elektronika. Terdiri dari 3 terminal, tegangan atau arus di satu terminal mengatur arus lebih besar di 2 terminal lainnya. Jenis transistor utama adalah transistor bipolar dan transistor efek medan. Transistor digunakan sebagai penguat, saklar, dan komponen logika dalam sirkuit analog dan digital.
Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir searah. Dioda digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penyearah, pengaman, indikator, dan lainnya.
Dokumen ini membahas karakteristik berbagai komponen elektronika aktif seperti transistor, diode, LDR, DIAC, diode varaktor, dan FET. Komponen-komponen tersebut memiliki sifat dan tegangan kerja yang berbeda-beda. Diode dapat mengalirkan arus saat tegangan lebih besar dari 0.3 Volt, sedangkan DIAC dapat menyalurkan arus ke arah mana pun sehingga dapat digunakan untuk mengontrol motor. Kapas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Operational amplifier (op-amp) adalah penguat linier yang dikemas dalam integrated circuit dan memiliki karakteristik seperti gain tinggi, resistansi input dan output rendah;
(2) Op-amp dapat digunakan untuk berbagai pengkondisi sinyal seperti voltage follower, penguat inverting, non-inverting, summing amplifier, differential amplifier, dan instrumentation amplifier;
(3) Pengkondisi sinyal tersebut bermanfaat untuk menyesuaikan s
Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Komponen-komponen tersebut dijelaskan fungsi dan prinsip kerjanya serta contoh aplikasinya dalam rangkaian elektronika. Termasuk dijelaskan transformator sebagai komponen yang dapat mengubah tegangan listrik.
This document provides details for an EE 101 measurement practical session held the second week of December 2011. The session includes a briefing on laboratory safety and an exercise to recognize the type of resistor and determine resistor value through color coding. The class learning outcome is to correctly classify standards and equipment for electrical measurement.
Komponen elektronika terdiri atas komponen pasif seperti resistor, kapasitor dan induktor serta komponen aktif seperti dioda, transistor dan IC. Komponen pasif bekerja tanpa sumber daya eksternal sedangkan komponen aktif membutuhkan sumber daya eksternal. Resistor berfungsi untuk menghambat aliran listrik, kapasitor menyimpan muatan listrik dan induktor sebagai pengatur frekuensi. Dioda mengalirkan arus secara sear
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen elektronika dasar seperti resistor, kapasitor, induktor, dan dioda. Dijelaskan fungsi, jenis, dan rangkaian dari masing-masing komponen tersebut.
Catu daya merupakan sistem penting untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dan memasok listrik ke perangkat elektronik. Komponen utamanya terdiri dari transformator, dioda, dan kondensator yang berfungsi sebagai penyearah dan penyaring tegangan. Komponen pendukung seperti resistor dan IC digunakan untuk menstabilisasi tegangan keluaran.
Bab 1 membahas tentang elektronika dasar, termasuk pengertian elektronika, komponen aktif seperti dioda dan transistor, komponen pasif seperti resistor dan kapasitor, serta pengukuran menggunakan multimeter. Komponen elektronik berfungsi mengendalikan aliran elektron untuk membangun sirkuit. Komponen aktif memerlukan arus listrik sedangkan pasif tidak. Dioda, transistor, dan IC adalah contoh komponen aktif.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar teknik elektronika, termasuk komponen-komponen elektronika pasif dan aktif seperti resistor, kapasitor, transistor, dioda, induktor, dan transformator beserta fungsi dan jenisnya.
Materi pembelajaran Elektronika Dasar untuk SMK kelas X TEAV. Materi ini membahas mengenai komponen aktif elektronika yaitu Dioda. Dioda adalah sebuah komponen aktif berbahan semikonduktor.
7. Pengertian Dioda
Diode adalah Komponen
Elektronika Aktif yang
berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik
ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Diode
terdiri dari 2 Elektroda yaitu
Anoda dan Katoda.
8. Macam – macam Dioda
Dioda Biasa atau Dioda
Penyearah
Dioda Zener (Zener Diode)
LED (Light Emitting Diode)
atau Diode Emisi Cahaya
Dioda Foto (Photo Diode)
Dioda Schottky (SCR atau
Silicon Control Rectifier)
Dioda Laser (Laser Diode)
DiodaVaractor
11. Pengertian Dioda Penyearah
Dioda jenis ini merupakan
dioda penyearah arus atau
tegangan yang diberikan,
contohnya seperti arus
berlawanan (AC) disearahkan
sehingga menghasilkan arus
searah (DC). Dioda jenis ini
memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan
kapasitas tegangan yang
dimiliki.
12. Fungsi Dioda Penyearah
Dioda Penyearah
berfungsi sebagai
penyearah arus
bolak balik (AC) ke
arus searah (DC).
14. Pengertian Dioda Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
memiliki kegunaan sebagai penyelaras
tegangan baik yang diterima maupun
yang dikeluarkan, sesuai dengan
kapasitas dari dioda tersebut, contohnya
jika dioda tersebut memiliki kapasitas
5,1V, maka jika tegangan yang diterima
lebih besar dari kapasitasnya, maka
tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1
tetapi jika tegangan yang diterima lebih
kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda
ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai
dengan inputnya.
15. Fungsi Dioda Zener
Untuk dioda biasa dan dioda zener sebenarnya
memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai
penyearah arus listrik. Namun perbedaannya
adalah pada arah yang disearahkannya, apabila
pada dioada biasa arus yang disearahkan itu
selalu ke satu arah saja, namun pada dioda jenis
zener arus yang disearahkan akan selalu
kembali, atau akan disearahkan pada arah yang
berlawanan dari arus. Pada sirkuit atau
komponen elektronik biasanya zener
difungsikan untuk menstabilkan suatu arus atau
tegangan. Apabila zener dipasang dengan cara
catu balik, maka setiap tegangan yang tidak
memenuhi kapasitas sudah tentu akan
menyebabkan hubungan pendek arus atau
dikenal juga dengan istilah konslet. Maka dari itu
tegangan akan terus stabil karena adanya dioda
zener.
17. Pengertian LED (Light Emitting
Diode) atau Diode Emisi Cahaya
Dioda yang sering disingkat LED
ini merupakan salah satu piranti
elektronik yang menggabungkan
dua unsur yaitu optik dan
elektronik yang disebut juga
sebagai Opteolotronic.dengan
masing-masing elektrodanya
berupa anoda (+) dan katroda (-),
dioda jenis ini dikategorikan
berdasarkan arah bias dan
diameter cahaya yang dihasilkan,
dan warna nya.
20. PengertianDiodaFoto(PhotoDiode)
Dioda jenis ini merupakan
dioda yang peka terhadap
cahaya, yang bekerja pada
pada daerah-daerah reverse
tertentu sehingga arus cahaya
tertentu saja yang dapat
melewatinya, dioda ini biasa
dibuat dengan menggunakan
bahan dasar silikon dan
geranium.
21. Fungsi Dioda Foto ( Photo Diode )
Dioda cahaya saat ini banyak
digunakan untuk alarm, pita
data berlubang yang
berguna sebagai sensor, dan
alat pengukur cahaya (Lux
Meter).
23. Pengertian Dioda SCR
SCR singkatan dari Silicon Control
Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai
pengendali. SCR atauTyristor masih
termasuk keluarga semikonduktor
dengan karateristik yang serupa
dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate (G).
SCR sering disebutTherystor.
SCR sebetulnya dari bahan campuran
P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) dan
biasanya disebut PNPNTrioda.
24. Fungsi Dioda SCR
Fungsi Dioda Schottky
(SCR) :
Sebagai rangkaian Saklar
(switch control)
Sebagai rangkaian
pengendali (remote control)
26. Pengertian Dioda Laser
Dioda laser adalah sejenis laser di
mana media aktifnya sebuah
semikonduktor persimpangan p-n
yang mirip dengan yang terdapat
pada dioda pemancar cahaya.
Dioda aser kadang juga disingkat
LD atau ILD.
Dioda laser baru ditemukan pada
akhir abad ini oleh ilmuwan
Universitas Harvard.
28. Pengertian Dioda Varactor
Dioda jenis ini merupakan dioda yang
unik, karena dioda ini memiliki kapasitas
yang dapat berubah-ubah sesuai dengan
besar kecilnya tegangan yang diberikan
kepada dioda ini, contohnya jika tegangan
yang diberikan besar, maka kapasitasnya
akan menurun,berbanding terbalik jika
diberikan tegangan yang rendah akan
semakin besar kapasitasnya, pembiasan
dioda ini secara reverse. Dioda jenis ini
banyak digunakan sebagai pengaturan
suara pada televisi, dan pesawat penerima
radio.
29. Fungsi Dioda Varactor
Dioda jenis ini banyak
digunakan sebagai
pengaturan suara pada
televisi, dan pesawat
penerima radio.
31. Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor (E) dan Kolektor (C).Tegangan yang di satu terminalnya
misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada
keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam
dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor
digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
32. Fungsi Transistor
Transistor Fungsi transistor sangatlah besar dan
mempunyai peranan penting untuk memperoleh
kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika.
Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah
sebagai berikut:
Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Stabilisasi tegangan (stabilisator).
Sebagai perata arus.Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus.
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
33. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog ini
meliputi pengeras suara, sumber listrik stabil,
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi. Beberapa diantara
transistor dapat juga dirangkai sedemikian rupa
sehingga fungsi transistor menjadi sebagai logic
gate, memori, dan komponen-komponen
lainnya.
34. Jenis – Jenis Transistor
TipeSecara umum, transistor dapat dibeda-bedakan
berdasarkan banyak kategori:
Materi semikonduktor:Germanium, Silikon, Gallium
Arsenide
Kemasan fisik:Through Hole Metal,Through Hole
Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT,
MISFET,VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta
pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated
Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-
channelMaximum
35. kapasitas daya: Low Power, Medium Power,
High Power
Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau
High Frequency, RF transistor, Microwave,
dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose,
Audio,TeganganTinggi, dan lain-lain
37. Pengertian IC
Integrated Circuit adalah suatu komponen
elektronik yang dibuat dari bahan semi
konduktor dan merupakan pengembangan dari
transistor. Dalam sebuah IC terdapat beberapa
jenis komponen pasif maupun komponen aktif
yang tersusun dalam kemasan (pckages).
Jenis -jenis kemasan pada IC yang umum
digunakan antara lain: Single In-Line (SIP), Dual
In-Line Packege (DIP), Q!uad In-Line Package
(QIP), dan flat Pack.
38. Fungsi IC
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC
(Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi
IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari
keduanya.
39. IC Linear :
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah
IC yang pada umumnya berfungsi sebagai :
Penguat Daya (Power Amplifier)
Penguat Sinyal (SignalAmplifier)
Penguat Operasional (OperationalAmplifier / Op
Amp)
Penguat Sinyal Mikro (MicrowaveAmplifier)
Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
Voltage Comparator
Multiplier
Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
RegulatorTegangan (Voltage Regulator)
40. IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang
tegangan Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu
“Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan
dengan “1” dan “0”.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
42. Pengertian LED (Light Emitting
Diode) atau Diode Emisi Cahaya
Dioda yang sering disingkat LED
ini merupakan salah satu piranti
elektronik yang menggabungkan
dua unsur yaitu optik dan
elektronik yang disebut juga
sebagai Opteolotronic.dengan
masing-masing elektrodanya
berupa anoda (+) dan katroda (-),
dioda jenis ini dikategorikan
berdasarkan arah bias dan
diameter cahaya yang dihasilkan,
dan warna nya.
45. Pengertian
Komponen pasif merupakan komponen yang
dapat bekerja tanpa sumber tegangan.
Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau
tahanan (resistor), kapasitor atau
kondensator, induktor atau kumparan.
47. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan
adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan
Kode angka ataupun Gelang Warna yang
terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor
sering disebut juga dengan Resistansi atau
Resistance.
c
48. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
Resistor yang NilainyaTetap
Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering
disebut juga denganVariable Resistor ataupun
Potensiometer.
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan
intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR
atau Light Dependent Resistor
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan
perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC
(PositiveTemperature Coefficient) dan NTC (Negative
Temperature Coefficient)
50. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat
memilih gelombang radio pada rangkaianTuner,
sebagai perata arus pada rectifier dan juga
sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply
(Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor
(Kondensator) adalah Farad (F).
51. jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
Kapasitor yang nilainyaTetap dan tidak ber-
polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka
Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari
Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor
Polyster dan Kapasitor Keramik.
Kapasitor yang nilainyaTetap tetapi memiliki
Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut
adalah
Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator
(ELCO) dan KapasitorTantalum
Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor
jenis ini sering disebut denganVariable
Capasitor.
52.
53. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil
(Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi,
Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung).
Induktor atau Coil banyak ditemukan pada
Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang
berkaitan dengan Frekuensi sepertiTuner untuk
pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk
Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
Induktor yang nilainya tetap
Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering
disebut dengan CoilVariable.
54.
55.
56. Cara Membaca Nilai/Hitungan
Resistor
Resistor merupakan komponen penting
dan sering dijumpai dalam sirkuit
Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap
sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi
banyak diantara kita yang bekerja di
perusahaan perakitan Elektronik maupun
yang menggunakan peralatan Elektronik
tersebut tidak mengetahui cara membaca
kode warna ataupun kode angka yang ada
ditubuh Resistor itu sendiri.
57. Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya
pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk
Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk
bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili
oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui
cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang
terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk
komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu
sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor
dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm
Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah
Ohm (Ω).
58. Cara menghitung nilai
Resistor berdasarkan Kode
Warna
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor
yang berbentuk Axial adalah diwakili olehWarna-
warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu
sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4
Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5
Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak
agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda
gelang terakhir. GelangTerakhirnya ini juga
merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang
bersangkutan.
61. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1
(pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau
pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
MerupakanToleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2;
atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak =Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000
Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
63. Masukkan angka langsung dari kode warna
Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna
Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna
Gelang k3-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang
ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n)
MerupakanToleransi dari nilai Resistor tersebut
64. Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka
gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak =Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105
= 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.
65. Cara menghitung nilai Resistor
berdasarkan Kode Angka
Membaca nilai Resistor yang berbentuk
komponen Chip lebih mudah dari Komponen
Axial, karena tidak menggunakan kode warna
sebagai pengganti nilainya. Kode yang
digunakan oleh Resistor yang berbentuk
Komponen Chip menggunakan Kode Angka
langsung jadi sangat mudah dibaca atau
disebut dengan Body Code Resistor (Kode
Tubuh Resistor)
66.
67. Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan
Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3
nol) atau kalikan dengan 103
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo
Ohm (47 kOhm)
68. Ucapan Terima Kasih
kepada
Ibu Dra. Hj.Tri Rahayu
Kepala Sekolah SMPN 1 Cibinong
Bapak Deni Sukmara , S.Pd
Guru Mata Pelajaran Prakarya
Bapak Drs. H. MadThohir, MM
Ibu SriYatmini
Kedua OrangTua Saya
dr. Suci Sri Rahayu
Siti Nurmalaela S.Km
Andhika Kurniawan, S.T
Ketiga Kakak Saya
Teman –Teman Kelas 8F
Yang NamanyaTidak Bisa Saya Sebutkan Satu - Persatu