Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang amplifier dan op-amp. Amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal suara sehingga menjadi lebih keras, sedangkan op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang dapat beroperasi dalam berbagai mode seperti penguat pembalik, non-pembalik, dan diferensial. Kedua komponen elektronika ini memiliki bagian-bagian penting seperti input, penguat, dan output untuk mengolah sinyal listrik.
Tugas membuat presentasi tentang transformator guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Penguat (Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya. Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk analog dari sumber suara yaitu memperkuat signal/gain arus (I) dan tegangan (V) listrik berbentuk sinyal AC dari inputnya menjadi arus listrik AC dan tegangan yang lebih besar, juga dayanya akan menjadi lebih besar di bagian outputnya.
Gain atau perolehan arus yang dihasilkan oleh transistor, biasanya disebut sebagai gain arus sinyal kecil, sedangkan besaran gain ditulis dengan simbol hfe. Gain ini telah ditentukan nilainya pada saat transistor dibuat, dan dengan kisaran yang sangat beragam. Amplifier adalah komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum. Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Amplifier
Penguat (Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang
dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam
bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk
analog dari sumber suara yaitu memperkuat signal/gain arus (I) dan
tegangan (V) listrik berbentuk sinyal AC dari inputnya menjadi arus
listrik AC dan tegangan yang lebih besar, juga dayanya akan menjadi
lebih besar di bagian outputnya.
3. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari
gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain
power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal Jadi gain
merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di
bagian inputnya (Pin) dalam bentuk bentuk frekuensi listrik AC. Ukuran
dari gain (G) ini satuannya adalah decibel (dB). Dalam bentuk rumus
dinyatakan sebagai berikut :
G(dB)=10log(Pout/Pin)
Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya
pada bagian inputnya.
4. Jenis-jenis Amplifier
1. OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo), yaitu
rangkaian amplifier yang menggunakan elco sebagai ganti
transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang memiliki
watt besar. Umumnya tegangan rangkaianamplifier ini hanya +
(positif) dan – (negatif / ground).
2. BTL (Bridge Transformator Less) , yaitu rangkaian Amplifier OCL
yang digabung dengan metode Bridge (jembatan). Sehingga power
outputnya menjadi 2 kali lipat dari power Rangkaian Amplifier OCL.
5. 3. OCL (Output Capacitor Less = keluaran tanpa kapasitor), yaitu
rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari
transistor/IC penguat final langsung ke speaker output (tanpa
pelantara apapun). Umumnya tegangan amplifier ini simetris yaitu
+ (positif), 0 (nol), – (negatif).
7. 1. Bagian input
Merupakan bagian yang bertugas untuk meyalurkan sinyal suara
yang berasal dari tape recorder, microphone, dll menuju Amplifier.
Bagian input ini di buat dengan nilai impedansi yang tinggi
dibanding dengan impedansi bagian outputnya, dengan maksud
untuk menyesuaikan impedansi sumber arus Amplifier tersebut.
8. 2. Penguat mula
Bagian ini juga disebut sebagai bagian pre-Amplifier yang
digunakan untuk memperkuat sinal input yang masih lemah. Untuk
memperoleh penguatan yang cukup baik bagian ini dapat di buat
lebih dari satu penguat. Untuk menghubungkan rangkaian penguat
satu dengan yang lain dibutuhkan sebuah komponen sebagai
kopling (penghubung) untuk mengurangi kerusakan komponen aktif
akibat konsleting. Kompenen yang di gunakan biasanya resistor,
kapasitor, maupun transformator.
9. 3. Pengatur nada
Bagian ini sering di sebut dengan tone control, yang di gunakan
untuk menyesuaikan menyesuaikan frekuensi-frekuensi tertentu
sehingga di peroleh nada yang di inginkan. Secara garis besar ada
dua macam pengatur nada, yaitu pengatur nada rendah BASS dan
nada tinggi TREBLE. Namun dalam perkembanganya, Amplifier
sekarang sudah dilengkapi pengatur nada dengan nada sedang
MID dan juga FILTER untuk menyaring suara atau menghilangkan
noise.
10. 4. Penguat akhir
Bagian ini adalah bagian utama Amplifier. Berfungsi untuk
memperkuat sinyal suara yang telah di olah pada bagian penguat
mula atau pre- Amplifier dan tone control. Penguat akhir ini
diperlukan Karena hasil penguatan pada bagian penguat mula
masih kecil sehingga dayanya belum cukup kuat untuk
menggetarkan membrane speaker.Bagian ini juga sering di sebut
sebagai penguat daya (Power Amplifier).
11. Catatan
• Ampifier berfungsi menguatkan sinyal suara yang ditransmisikan ke
speaker agar keras dan maksimal outputnya.
• Besarnya penguatan ampifier sering dikenal dengan istilah gain,
nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut
sebagai fungsi transfer.
• Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai
dari 10 Watt sampai ribuan Watt.
• Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt sudah cukup
memadai, tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka dibutuhkan
power output yang lebih besar sesuai dengan medan.
• Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus
mampu merespon frekuensi audio dari 0 – 20.000 Hz.
12. Op-Amp
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana
rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-
Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan
suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
14. Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah
membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-
inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp
tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya
maka output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional
amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
15. Sebagai penguat operasional ideal , operasional amplifier (Op-Amp)
memiliki karakteristik sebagai berikut :
•Impedansi Input (Zi) besar = ∞
•Impedansi Output (Z0) kecil= 0
•Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞
•Band Width respon frekuensi lebar = ∞
•V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1
•Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung
temperatur / suhu.
16. Mode operasi dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp).
1.Penguat pembalik