Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk definisi, penyebab, dampak kesehatan, klasifikasi, dan tips mencegah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih besar dari 30 kg/m2. Penyebab obesitas antara lain gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, konsumsi obat tertentu, dan penuaan. Obesitas dapat memengaruhi ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Balita (usia 1-5 tahun) merupakan masa pertumbuhan yang kritis bagi perkembangan fisik dan mental. Pemberian gizi yang seimbang melalui ASI atau susu formula, daging, sayur, buah, dan karbohidrat penting untuk pertumbuhan yang sehat. Faktor lingkungan dan genetik mempengaruhi tumbuh kembang balita.
1. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan atau minuman tambahan lain untuk bayi hingga berumur 6 bulan.
2. ASI mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan memberikan perlindungan terhadap alergi dan infeksi.
3. Ibu harus sering menyusui dan mengonsumsi makanan bergizi untuk memperbanyak asupan ASI bayi.
Dokumen tersebut membahas penilaian status gizi melalui tiga metode yaitu antropometri, biokimia, dan klinis. Antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Biokimia memeriksa status gizi melalui spesimen darah, urin, hati, dan otot. Sedangkan penilaian klinis didasarkan pada perubahan yang terjadi akibat ketidakcukupan zat gizi seperti rambut
Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk definisi, penyebab, dampak kesehatan, klasifikasi, dan tips mencegah obesitas. Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih besar dari 30 kg/m2. Penyebab obesitas antara lain gaya hidup tidak sehat, faktor genetik, konsumsi obat tertentu, dan penuaan. Obesitas dapat memengaruhi ke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Balita (usia 1-5 tahun) merupakan masa pertumbuhan yang kritis bagi perkembangan fisik dan mental. Pemberian gizi yang seimbang melalui ASI atau susu formula, daging, sayur, buah, dan karbohidrat penting untuk pertumbuhan yang sehat. Faktor lingkungan dan genetik mempengaruhi tumbuh kembang balita.
1. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan atau minuman tambahan lain untuk bayi hingga berumur 6 bulan.
2. ASI mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan memberikan perlindungan terhadap alergi dan infeksi.
3. Ibu harus sering menyusui dan mengonsumsi makanan bergizi untuk memperbanyak asupan ASI bayi.
Dokumen tersebut membahas penilaian status gizi melalui tiga metode yaitu antropometri, biokimia, dan klinis. Antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Biokimia memeriksa status gizi melalui spesimen darah, urin, hati, dan otot. Sedangkan penilaian klinis didasarkan pada perubahan yang terjadi akibat ketidakcukupan zat gizi seperti rambut
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah serta stroke. Diet disarankan untuk menurunkan kadar lemak darah, mengurangi berat badan, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertimbangkan kondisi medis mereka. Diet dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung gejala pasien dan disarankan mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak tak jenuh, s
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
Dokumen tersebut membahas tahapan pemberian makanan pendamping ASI mulai dari usia 6 bulan hingga 2 tahun. Tahapan tersebut meliputi pemberian bubur susu dan nasi tim yang secara bertahap meningkatkan teksturnya menjadi lebih padat seiring pertumbuhan bayi, serta menambahkan berbagai jenis lauk pauk protein hewani dan sayuran. Pemberian makanan harus sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi dengan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan diabetes mellitus (DM) dalam konteks keluarga di rumah. Dokumen menjelaskan pengertian DM, gejala, diagnosis, dan faktor risiko DM seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dan dislipidemia. Dokumen juga membahas tahapan asuhan keperawatan untuk klien DM mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi gizi, kelompok zat gizi yang dibutuhkan tubuh, 13 pesan dasar gizi seimbang, pedoman makanan sehari, prinsip makanan sesuai kebutuhan gizi, dan cara menghitung kebutuhan kalori harian.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan kebutuhan gizi pada lanjut usia akibat perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi selama proses penuaan. Perubahan tersebut meliputi penurunan fungsi organ pencernaan dan penyerapan zat gizi, penurunan kekebalan tubuh, serta berkurangnya aktivitas fisik dan sosial yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan serat p
Konseling gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan penyakit, serta meningkatkan status gizi pasien. Tahapannya meliputi membangun hubungan, mengidentifikasi masalah gizi, menegakkan diagnosis, merencanakan intervensi, memperoleh komitmen pasien, dan memantau hasilnya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menghitung umur balita dengan tepat karena pertumbuhan dan kecepatan tumbuh balita berbeda pada setiap bulan umurnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara yang benar untuk menghitung umur balita berdasarkan selisih tanggal lahir dan tanggal kunjungan posyandu.
Gizi seimbang bagi remaja merupakan bagian penting dalam pemenuhan gizi dalam siklus hidup perempuan. Pada masa ini peristiwa pubertas harus didukung dengan gizi yang baik agar perempuan dapat matang secara reproduktif dan mempersiapkan diri mereka memasuki masa dewasa.
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah serta stroke. Diet disarankan untuk menurunkan kadar lemak darah, mengurangi berat badan, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertimbangkan kondisi medis mereka. Diet dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung gejala pasien dan disarankan mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak tak jenuh, s
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
Dokumen tersebut membahas tahapan pemberian makanan pendamping ASI mulai dari usia 6 bulan hingga 2 tahun. Tahapan tersebut meliputi pemberian bubur susu dan nasi tim yang secara bertahap meningkatkan teksturnya menjadi lebih padat seiring pertumbuhan bayi, serta menambahkan berbagai jenis lauk pauk protein hewani dan sayuran. Pemberian makanan harus sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi dengan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan diabetes mellitus (DM) dalam konteks keluarga di rumah. Dokumen menjelaskan pengertian DM, gejala, diagnosis, dan faktor risiko DM seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dan dislipidemia. Dokumen juga membahas tahapan asuhan keperawatan untuk klien DM mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi gizi, kelompok zat gizi yang dibutuhkan tubuh, 13 pesan dasar gizi seimbang, pedoman makanan sehari, prinsip makanan sesuai kebutuhan gizi, dan cara menghitung kebutuhan kalori harian.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan kebutuhan gizi pada lanjut usia akibat perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi selama proses penuaan. Perubahan tersebut meliputi penurunan fungsi organ pencernaan dan penyerapan zat gizi, penurunan kekebalan tubuh, serta berkurangnya aktivitas fisik dan sosial yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan serat p
Konseling gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan penyakit, serta meningkatkan status gizi pasien. Tahapannya meliputi membangun hubungan, mengidentifikasi masalah gizi, menegakkan diagnosis, merencanakan intervensi, memperoleh komitmen pasien, dan memantau hasilnya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menghitung umur balita dengan tepat karena pertumbuhan dan kecepatan tumbuh balita berbeda pada setiap bulan umurnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara yang benar untuk menghitung umur balita berdasarkan selisih tanggal lahir dan tanggal kunjungan posyandu.
Gizi seimbang bagi remaja merupakan bagian penting dalam pemenuhan gizi dalam siklus hidup perempuan. Pada masa ini peristiwa pubertas harus didukung dengan gizi yang baik agar perempuan dapat matang secara reproduktif dan mempersiapkan diri mereka memasuki masa dewasa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan gizi pada obesitas, meliputi penjelasan tentang obesitas, patofisiologi obesitas, sindrom metabolik, dan intervensi gizi untuk penanganan obesitas.
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihatFarah Rahman
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kronik yang berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan tidak seimbang serta langkah-langkah untuk mencegahnya melalui pemilihan makanan yang sehat dan aktifitas fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Daily Allowance (RDA) yang merupakan standar konsumsi zat gizi harian yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi sebagian besar orang sehat. Dokumen tersebut menjelaskan metode penetapan dan penggunaan AKG serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian makanan pada bayi dan anak serta diet untuk penyakit saluran pencernaan dan gagal ginjal. Termasuk jenis-jenis makanan yang sesuai untuk bayi dan anak berdasarkan usia, serta diet rendah protein dan jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita gagal ginjal dan penyakit saluran pencernaan."
1. Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan anak usia sekolah dan remaja, termasuk kebutuhan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah dijelaskan, seperti perilaku makan, ekonomi keluarga, dan gaya hidup.
3. Pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan an
Unit ini menjelaskan pentingnya makanan sihat dan piramid makanan untuk menjaga kesihatan dan berat badan. Ia menyarankan makan bijirin, sayur-sayuran dan buah-buahan lebih banyak daripada daging, hasil tenusu, lemak dan gula serta minum air kosong untuk mengekalkan pemakanan seimbang dan sihat.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. REKOMENDASI
01 02 03 04
Ditegakkan anam, PF,
antropometri, PP (deteksi
dini comorbid)
Tatalaksana
pola makan,
aktivitas,
modifikasi
perilaku (orang
tua)
Orang tua dan
lingkungan
sekitar harus
dilibatkan dalam
tatalaksana
Terapi intensif
(farmakologi)
dan terapi bedah
05
Pencegahan
primer,
sekunder, tersier
10. 1. BB ↓ 20% diatas BBI
2. Pola makan dan aktivitas fisis yang sehat jangka panjang
mempertahankan BB tetapi tidak menghambat
tumbuh kembang
REKOMENDASI 2
TARGET
11. Metode food rules :
1. Terjadwal : makan besar 3x/hari, camilan 2x/hari (diutamakan buah segar), air
putih di antara makan utama & camilan, lama makan 30 menit/kali
2. Lingkungan netral : tidak memaksa mengonsumsi makanan & jumlah tertentu
3. Prosedur dilakukan dengan makan sesuai RDA menurut height age x BBI
menurut TB, kalori ↓ ± 200–500 kalori/hari target BB ↓ 0,5 kg/minggu
4. Seimbang : karbo 50-60%, lemak 30%, protein 15-20%
5. Tinggi serat : mengenyangkan (meskipun kandungan energinya rendah), rasa
lapar ↓, oksidasi lemak ↑ lemak yang disimpan ↓, anak > 2 tahun pemberian
serat (umur dalam tahun + 5) g per hari
Pola makan yang benar
12. The traffic light diet
Green Food Yellow Food Red Food
Definisi • Tinggi vitamin, mineral, serat,
tetapi rendah energi, lemak
jenuh, gula, garam (<20
kalori/porsi)
• Boleh dimakan setiap hari
• Vitamin, mineral, energi, lemak
jenuh, gula, dan garam dalam
jumlah sedang
• Boleh dikonsumsi dalam porsi
kecil, tetapi tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi setiap hari
• Rendah vitamin, mineral,
tetapi tinggi energi, lemak
jenuh, gula, garam
• Makanan yang boleh dimakan
1x/minggu
Contoh • Yoghurt rendah lemak,
sandwich gandum, bubur,
kacang panggang, jus buah
kalengan, ikan tuna kalengan,
buah, sayuran segar atau
beku, daging sapi, babi atau
domba tanpa lemak, ayam
tanpa kulit
• Daging babi, sereal olahan, roti,
keju, pancakes, atau biskuit manis
• Kentang goreng, sosis, salami,
pie, hot dogs, nuget ayam,
keripik kentang, makanan
manis seperti kue coklat,
muffins, donat, soft drink
13. • Aktivitas ↑ dapat ↓ napsu makan dan ↑ laju metabolisme
• Latihan aerobik teratur + pengurangan energi BB ↓ lebih besar
dibandingkan hanya dengan diet saja
• Latihan fisis pada anak disesuaikan dengan tingkat perkembangan
motorik, kemampuan fisis, dan umur :
• 6-12 tahun atau usia sekolah : keterampilan otot (bersepeda,
berenang, menari, karate, senam, sepak bola, basket)
• > 10 tahun : olahraga dalam bentuk kelompok
Pola aktivitas fisik yang benar
14. Intensitas sedang
(jalan cepat) /
intensitas bugar
(berlari) min
3x/minggu durasi
30-60 menit
Senam / push-up
min 3x/minggu
durasi ≥ 60 menit
Lompat tali /
berlari 3x/minggu
durasi ≥ 60 menit
Aktivitas
aerobik
Penguatan
otot
Penguatan
tulang
•Aktivitas sehari-hari dioptimalkan (berjalan kaki/bersepeda ke
sekolah, menempati kamar tingkat agar naik dan turun tangga, ↓
lama menonton televisi atau bermain games komputer,
menganjurkan bermain di luar rumah)
15. Modifikasi perilaku
•Peran orangtua sebagai komponen intervensi
•Cara pengubahan perilaku berdasarkan metode food rules :
1.Pengawasan sendiri (BB, intake, aktivitas fisis, serta mencatat perkembangan)
2.Kontrol terhadap rangsangan/stimulus (nonton TV diusahakan tidak makan)
Orangtua dapat meniadakan semua stimulus di sekitar anak
3.Mengubah perilaku makan (kontrol porsi, jenis makanan, ↓ camilan)
4.Penghargaan, orangtua memberikan dorongan, pujian terhadap keberhasilan
atau perilaku sehat anaknya (makan menu baru yang sesuai dengan program
gizi yang diberikan, BB ↓, mau melakukan olahraga
5.Pengendalian diri, dapat mengatasi apabila pergi atau pertemuan sosial yang
berisiko untuk makan terlalu banyak (memilih makanan kalori rendah atau
mengimbanginya dengan latihan tambaha)
16. REKOMENDASI 3
• Peran orangtua sangat efektif
• Orangtua menyediakan nutrisi yang seimbang sesuai
dengan metode food rules
• Seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam
program diet, mengubah perilaku makan, aktivitas yang
mendukung keberhasilan anak
• Guru, teman sekolah juga diharapkan ikut mendukung
tata laksana obesitas (beri pujian bila anak yang gemuk
berhasil mengikuti program diet / BB ↓ dan sebaliknya
tidak mengejek anak gemuk.
17. REKOMENDASI 4
Diet sangat rendah kalori (600-800 kalori/hari) tidak boleh
diterapkan pada anak dan remaja obes karena berisiko batu
empedu, hiperurisemia, hipoproteinemia, hipotensi ortostatik,
halitosis, dan diare.
19. B. TERAPI BEDAH
Bedah bariatrik
- ↓ asupan makanan (restriksi)
- memperlambat pengosongan lambung
- Gastric banding
- Vertical-banded gastroplasty
- Gastric bypass (lambung ke bagian akhir usus halus)
20. Indikasi
Gagal ↓ BB setelah
program terencana ≥
6 bulan + memenuhi
persyaratan
antropometri, medis,
psikologis
Superobes
(WHO IMT
≥40)
Sudah mencapai
maturitas tulang
(♀≥13 tahun,
♂≥15 tahun)
komplikasi obesitas
yang hanya dapat
diatasi dengan BB ↓
22. CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.
TERIMA KASIH
MOHON ASUPAN
Editor's Notes
Sibutramin anak usia lebih = 16 tahun
Orlistat anak usia > 12 tahun