SlideShare a Scribd company logo
Tahi lalat
• Tahi lalat adalah tumor jinak pada kulit yang
paling umum dijumpai pada manusia.
• Dalam istilah kedokteran tahi lalat disebut
dengan nevus pigmentosus.
• Rata-rata orang memiliki 10-40 tahi lalat di
tubuhnya. Kebanyakan tahi lalat adalah bawaan
lahir.
• Sebagian besar tahi lalat muncul selama 20 tahun
pertama kehidupan, meskipun ada juga yang
terus berkembang hingga usia 40-an.
• biasanya sebagian tahi lalat menghilang seiring
bertambahnya usia.
• Tahi lalat secara umum tidak berbahaya, dan
biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis,
meski dapat pula berubah menjadi kanker
• Tahi lalat yang datar umumnya bersifat jinak, tapi
bisa juga berubah menjadi ganas.
• Untuk tahi lalat yang berupa benjolan, atau
tumor dalam bahasa kedokteran, bisa
digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu jinak, bakal
kanker (pra kanker), dan ganas.
• Tahi lalat dapat berubah semakin besar, terasa
gatal, dan akhirnya menjadi kanker kulit yang
sangat ganas.
• Tanda-tanda tahi lalat yang berubah menjadi
ganas (melanoma maligna), yaitu bila muncul
- rasa gatal atau nyeri,
- perubahan warna menjadi lebih gelap,
ukurannya membesar,
- melebar tidak teratur,
- permukaan menjadi tidak rata,
- sering diganggu (dikorek atau digaruk),
- gampang berdarah,
- menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh-
sembuh.
Hemangioma
• Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang
sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak
berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%).
• Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi
dilahirkan (30%)
• atau muncul setelah beberapa minggu setelah
kelahiran (70%).
• Hemangioma muncul di setiap tempat pada
permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki
atau dada.
• Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena
sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang sendiri
Gejala
• Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau
beberapa hari sesudah lahir.
• Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin
besar.
• Warnanya menjadi merah menyala, tegang, dan berbentuk
lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan.
• ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang
subkutan berwarna kebiruan.
• Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di
daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih
mendatar.
• Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma
akan mengalami pembesaran dalam bulan-
bulan pertama, kemudian mencapai besar
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi
spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus
mengadakan regresi sampai umur 5 tahun
Pengobatan
1.Edukasi dan Observasi
• Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir
dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun.
• Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan
observasi saja .
• Setelah sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami
kecacatan yang minimal.
• Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit
dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan.
• Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala
untuk follow-up perkembangan
2.Terapi kortikosteroid
a. Kortikosteroid topical
b. Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-
20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB
dapat diberikan padahemangioma yang meluas
dengan cepat dan menimbulkankomplikasi
berupa ulserasi.
c. Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini
pertama untuk hemangioma infantil yang besar,
destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison dapat
diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada
pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya
dilakukan tapering dosis selama beberapa bulan
3.Terapi Bedah
• Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi,
terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami
involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi
pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang
berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,saluran
nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil
yang mengancam jiwa anak. [3]
Indikasi :
• a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,
misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih
besar.
• b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
• c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi
pengecilan sesudah 6-7 tahun. [
Indikasi operasi:
a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang
terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
b. Hemangioma raksasa dengan
trombositopenia.
c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak
terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun. [
4. Terapi Radiasi
• Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai
saat ini masih sering dilakukan.
• Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan
epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan
glandula tiroid.
• Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma
pernah dilaporkan. [3]
• Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini
sudah banyak ditinggalkan karena :
a. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-
anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat
aktif
b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada
jangka waktu lama
c. Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih
sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan
suatu tindakan. [3]
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosus

More Related Content

What's hot

Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Ariesta Mp
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
fikri asyura
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
Phil Adit R
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Syscha Lumempouw
 
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoreseinPemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
prastika1
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
fikri asyura
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
Semiani Satsuki
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Seascape Surveys
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Syscha Lumempouw
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
fikri asyura
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
fikri asyura
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
fikri asyura
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Aris Rahmanda
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
fikri asyura
 
Inguinal Hernia
Inguinal HerniaInguinal Hernia
Inguinal Hernia
Alda Simbolon
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
fikri asyura
 

What's hot (20)

Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoreseinPemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Ulkus kornea
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Inguinal Hernia
Inguinal HerniaInguinal Hernia
Inguinal Hernia
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
 
Abses mamae
Abses mamaeAbses mamae
Abses mamae
 

Viewers also liked

Benign Skin Tumor
Benign Skin TumorBenign Skin Tumor
Benign Skin Tumor
Siti Nurul Afiqah Johari
 
Nevus
NevusNevus
Nevus
maurin
 
Melanocytic naevus
Melanocytic naevusMelanocytic naevus
Melanocytic naevus
Dr Yugandar
 
Renal pathology
Renal pathologyRenal pathology
Renal pathologyraj kumar
 

Viewers also liked (7)

Benign Skin Tumor
Benign Skin TumorBenign Skin Tumor
Benign Skin Tumor
 
Epidermal nevus
Epidermal nevusEpidermal nevus
Epidermal nevus
 
Nevus
NevusNevus
Nevus
 
Melanocytic naevus
Melanocytic naevusMelanocytic naevus
Melanocytic naevus
 
Nevus
NevusNevus
Nevus
 
3
33
3
 
Renal pathology
Renal pathologyRenal pathology
Renal pathology
 

Similar to Nevus pigmentosus

Hemangioma
HemangiomaHemangioma
Hemangioma
Hanifa Rahmadilla
 
ppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptxppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptx
RonalRon2
 
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptxCSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
UtayNurmalia
 
FRAMBUSIA.pptx
FRAMBUSIA.pptxFRAMBUSIA.pptx
FRAMBUSIA.pptx
WendewinaVictorin
 
vk,b.pptx
 vk,b.pptx vk,b.pptx
vk,b.pptx
IrfanHadiwijaya
 
CC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptxCC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptx
AgungBudiLaksono7
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
 
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptxPATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
NandaSatria18
 
condyloma acuminata
condyloma acuminatacondyloma acuminata
condyloma acuminata
Takeru Ferry
 
Pityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptxPityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptx
InezTasya3
 
KANKER ANAK.pptx
KANKER ANAK.pptxKANKER ANAK.pptx
KANKER ANAK.pptx
MisbahUdin13
 
hemangioma
hemangiomahemangioma
hemangioma
sri wahyuni
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen pptSalimah Aj
 
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
RudiRuhdiat
 
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptxppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
RisaAstriana
 
Sekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kustaSekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kusta
fitriamfk
 

Similar to Nevus pigmentosus (20)

Hemangioma
HemangiomaHemangioma
Hemangioma
 
ppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptxppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptx
 
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptxCSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
 
Hemangioma
HemangiomaHemangioma
Hemangioma
 
FRAMBUSIA.pptx
FRAMBUSIA.pptxFRAMBUSIA.pptx
FRAMBUSIA.pptx
 
vk,b.pptx
 vk,b.pptx vk,b.pptx
vk,b.pptx
 
CC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptxCC vita mbak zozo agung.pptx
CC vita mbak zozo agung.pptx
 
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
 
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptxPATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
PATOFISIOLOGI KANGKER NASOFARING (1).pptx
 
Melanoma
MelanomaMelanoma
Melanoma
 
condyloma acuminata
condyloma acuminatacondyloma acuminata
condyloma acuminata
 
Pityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptxPityriasis Rosea 210.pptx
Pityriasis Rosea 210.pptx
 
Askep kanker kulit
Askep kanker kulitAskep kanker kulit
Askep kanker kulit
 
KANKER ANAK.pptx
KANKER ANAK.pptxKANKER ANAK.pptx
KANKER ANAK.pptx
 
hemangioma
hemangiomahemangioma
hemangioma
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
 
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-13.pptx
 
Kanker
KankerKanker
Kanker
 
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptxppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
ppt_kel.2_farmakologi (obat cacing & obat jamur).pptx
 
Sekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kustaSekilas mengenal penyakit kusta
Sekilas mengenal penyakit kusta
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 

Nevus pigmentosus

  • 2. • Tahi lalat adalah tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. • Dalam istilah kedokteran tahi lalat disebut dengan nevus pigmentosus. • Rata-rata orang memiliki 10-40 tahi lalat di tubuhnya. Kebanyakan tahi lalat adalah bawaan lahir. • Sebagian besar tahi lalat muncul selama 20 tahun pertama kehidupan, meskipun ada juga yang terus berkembang hingga usia 40-an. • biasanya sebagian tahi lalat menghilang seiring bertambahnya usia.
  • 3. • Tahi lalat secara umum tidak berbahaya, dan biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis, meski dapat pula berubah menjadi kanker • Tahi lalat yang datar umumnya bersifat jinak, tapi bisa juga berubah menjadi ganas. • Untuk tahi lalat yang berupa benjolan, atau tumor dalam bahasa kedokteran, bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu jinak, bakal kanker (pra kanker), dan ganas. • Tahi lalat dapat berubah semakin besar, terasa gatal, dan akhirnya menjadi kanker kulit yang sangat ganas.
  • 4. • Tanda-tanda tahi lalat yang berubah menjadi ganas (melanoma maligna), yaitu bila muncul - rasa gatal atau nyeri, - perubahan warna menjadi lebih gelap, ukurannya membesar, - melebar tidak teratur, - permukaan menjadi tidak rata, - sering diganggu (dikorek atau digaruk), - gampang berdarah, - menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh- sembuh.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Hemangioma • Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). • Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) • atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). • Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. • Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang sendiri
  • 9. Gejala • Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks) Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. • Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. • Warnanya menjadi merah menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. • ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. • Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
  • 10. • Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan- bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun
  • 11. Pengobatan 1.Edukasi dan Observasi • Perjalanan alamiah penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun. • Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja . • Setelah sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. • Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan. • Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan
  • 12. 2.Terapi kortikosteroid a. Kortikosteroid topical b. Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10- 20 mg/mL dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi. c. Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama untuk hemangioma infantil yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada pagihari selama 4 – 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering dosis selama beberapa bulan
  • 13. 3.Terapi Bedah • Tindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi eksisi, terutama pada hemangioma infantil yang tidak mengalami involusi komplet, hemangioma infantil yang memberi pengaruh kosmetik pada wajah,hemangioma infantil yang berlokasi pada region periorbita, hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak. [3] Indikasi : • a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar. • b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia. • c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun. [
  • 14. Indikasi operasi: a. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar. b. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia. c. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun. [
  • 15. 4. Terapi Radiasi • Terapi ini masih kontroversial, meskipun sampai saat ini masih sering dilakukan. • Komplikasi yang terjadi dapat berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan glandula tiroid. • Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah dilaporkan. [3]
  • 16. • Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena : a. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak- anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif b. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama c. Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan. [3]