Dokumen tersebut membahas tentang kondiloma akuminata yang merupakan manifestasi dari infeksi Human Papilloma Virus (HPV) pada daerah genital. Kondiloma akuminata disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11 dan memiliki berbagai gejala klinis seperti nodul merah pada daerah genital. Pengobatan yang dianjurkan untuk kondiloma akuminata adalah kombinasi antara terapi topikal dan bedah.
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandungrafaclinic
Â
Klinik kecantikan rafa bandung, klinik kecantikan di bandung yang bagus, klinik kecantikan rafa, dokter kecantikan bandung, biaya konsul klinik kecantikan bandung, klinik kecantikan paling bagus di bandung, dokter cantik, dokter kecantikan bagus, dokter kecantikan terbaik, dokter trifena rafa
Dokter kecantikan di bandung yang bagus
LAPORAN KASUS VERUKA VULGARIS FATTIA PRATIWI 22360180.docxFattia Pratiwi
Â
Berisi Laporan Kasus tentang Veruka Vugaris dalam aspek Definisi, Etiologi dan Faktor Risiko, Epidemiologi, Patogenesis dan Patofisiologi, Manifestasi Klinik, Tata Laksana Farmakologi dan Non Farmakologi.
1. Pendahuluan
Beberapa manifestasi paling umum dari infeksi Human Papilloma Virus (HPV) pada kelamin yaitu
Kondiloma Akuminata dan Papulosis Bowenoid. Penyakit ini paling sulit didiagnosis oleh ahli kulit, dokter
kandungan, ginekolog dan urolog1,2.
Kondiloma akuminata merupakan salah satu manifestasi klinis yang disebabkan oleh infeksi Human
Papillomavirus Virus (HPV), paling sering ditemukan di daerah genital dan jarang di selaput lendir. Sering
terkait dengan HPV 6 dan 11 dengan masa inkubasi 3 minggu sampai 8 bulan. Cara penularan infeksi
biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya, penularan ke janin
atau bayi dari ibu yang telah terinfeksi sebelumnya dan risiko mengembangkan karsinoma sel
skuamosa.3
Kondiloma akuminata merupakan salah satu manifestasi klinis yang disebabkan oleh infeksi Human
Papillomavirus Virus (HPV) terutama disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Penyakit ini biasanya
asimptomatik dan terdiri dari papilomatous papula atau nodul pada perineum, genitalia dan anus. Ada
dua bentuk umum Kondiloma Akuminata, yaitu kondiloma akuminata dan gigantea, yang dikenal
sebagai tumor Buschke-Löwenstein.1,3
II. Gambaran Umum Penyakit
Kondiloma akuminata (kondiloma akuminata, genital warts, kutil kelamin) atau lebih dikenal dengan
istilah penyakit Jengger Ayam, mungkin karena bentuknya yang mirip jengger ayam pada kondiloma
yang luas, adalah kelainan kulit berbentuk kutil dengan permukaan berlekuk-lekuk mirip jengger ayam
yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu2.
HPV pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1907. Kini, lebih 120 jenis subtipe HPV telah dapat
diidentifikasi. Tapi tidak semua tipe dapat menyebabkan kondiloma akuminata. Sekitar 90 % kondiloma
akuminata diyakini berhubungan dengan tipe 6 dan tipe 11. Para ahli mencurigai HPV tipe tertentu
memiliki kecenderungan onkogenik (potensial menjadi kanker), terutama tipe 16 dan tipe 18.2
III. Etiologi dan Transmisi
Anogenital kutil (juga dikenal sebagai kutil kelamin, kondiloma acuminata, condylomas) adalah lesi
proliferatif jinak yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11. Cara penularan
infeksi biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi sebelumnya, penularan ke
janin atau bayi dari ibu yang telah terinfeksi sebelumnya, dan resiko mengembangkan karsinoma sel
skuamosa.3,4
2. HPV dapat menembus sel-sel basal epidermis. Hal ini dapat mengaktifkan pembentukan protein,
meningkatkan sel-sel proliferasi, penebalan lapisan yang keras sehingga dapat menimbulkan
papillomatosa.1
IV. Epidemiologi
Saat ini kondiloma akuminata sekarang menjadi penyebab paling utama suatu penyakit menular seksual
bahkan melebihi herpes genital. Kondiloma akuminata terjadi pada 5,5 juta orang Amerika setiap tahun
dan diperkirakan memiliki prevalensi 20 juta. Kondiloma akuminata adalah infeksi anorektal yang paling
umum yang mempengaruhi pria homoseksual. Namun, juga sering terjadi pada pria biseksual dan
heteroseksual dan wanita. Meskipun cara penularan paling umum melalui hubungan seksual namun
penyebab non seksual juga dapat terjadi. 5
Pada pasien HIV positif prevalensi HPV adalah 30%. Pengaruh infeksi HIV pada perjalanan penyakit HPV
tidak jelas tetapi dapat dipengaruhi oleh tingkat keparahan immunocompromise dan terapi penggunaan
antiretroviral. Infeksi oleh jenis risiko tinggi HPV dikaitkan dengan SIL (Squamous Intraepithelial Lesion)
yang merupakan prekursor diduga menjadi kanker invasif. 5
V. Patofisiologi
Kondiloma akuminata dapat disebabkan kontak dengan penderita yang terinfeksi HPV. Sampai saat ini
dikenal lebih dari 100 macam jenis HPV, yang sering menyebabkan kondiloma akuminata yaitu tipe 6
dan 11. HPV ini masuk melalui mikro lesi pada kulit, biasanya pada daerah kelamin dan melakukan
penetrasi pada kulit sehingga menyebabkan abrasi permukaan epitel. Human Papilloma Virus adalah
epiteliotropik; yang sifatnya mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya tergantung pada
adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA (Deoxyribonucleic Acid) dapat ditemukan pada lapisan
terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus infeksius ditemukan pada lapisan superfisial sel-sel yang
berdiferensiasi. HPV dapat masuk ke lapisan basal, menyebabkan respon radang. Pada wanita
menyebabkan keputihan dan infeksi mikroorganisme. HPV yang masuk ke lapisan basal sel epidermis
dapat mengambil alih DNA dan mengalami replikasi yang tidak terkendali. Fase laten virus dimulai
dengan tidak adanya tanda dan gejala yang dapat berlangsung sebulan bahkan setahun. Setelah fase
laten, produksi virus DNA, kapsid dan partikel dimulai. Sel dari tuan rumah menjadi infeksius dari
struktur koilosit atipik dari kondiloma akuminata (morphologic atypical koilocytosis of condiloma
acuminate) berkembang.1,2 Lamanya inkubasi sejak pertama kali terpapar virus sekitar 3 minggu sampai
8 bulan atau dapat lebih lama.3 HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini dapat menyebabkan nodul
kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul merah ini membentuk gambaran seperti bunga kol.
Nodul ini bisa pecah dan terbuka sehingga terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena
3. pelepasan virus bersama epitel.6
HPV yang masuk ke epitel dapat menyebabkan respon radang yang merangsang pelepasan mediator
inflamasi yaitu histamin yang dapat menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini menghantarkan pesan gatal
ke otak dan timbul impuls elektrokimia sepanjang nervus ke dorsal spinal cord kemudian ke thalamus
dan dipersepsikan sebagai rasa gatal di korteks serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat
menyebabkan keputihan dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau, gatal dan rasa terbakar
sehingga tidak nyaman pada saat melakukan hubungan seksual.6
VI. Manifestasi Klinis
Kebanyakan pasien dengan kondiloma akuminata datang dengan keluhan ringan. Keluhan yang paling
sering adalah ada bejolan atau terdapat lesi di perianal.4
1. Gejala
Kebanyakan pasien hanya mengeluhkan adanya lesi, yang dinyatakan tanpa gejala. Jarang terdapat
gejala seperti gatal, perdarahan, atau dispaurenia4.
2. Tanda-Tanda Fisik
Lesi sering ditemukan di daerah yang mengalami trauma selama hubungan seksual dan mungkin soliter
tetapi sering akan ada 5 sampai 15 lesi dari 1-5 mm diameter. Kutil dapat menyatu menjadi plak yang
lebih besar dan ini lebih sering terlihat dengan imunosupresi dan diabetes. Pada pria yang tidak disunat,
rongga prepusium (glans penis, sulkus koronal, frenulum) yang paling sering terkena, sementara pria
yang telah di disunat biasanya terdapat di batang penis.4
Kandiloma Akuminata pada pria dapat juga terjadi pada orificium uretra, pubis, skrotum, pangkal paha,
perineum, daerah perianal, dan anus. Pada perempuan, lesi dapat terjadi pada labia minora, labia
mayora, pubis, klitoris, orificium uretra, perineum, daerah perianal, anus, introitus, vagina, dan
ectocervix.4
Kutil anogenital dapat bervariasi secara signifikan dalam warna, dari merah muda ke salmon merah,
putih keabu-abuan sampai coklat (lesi berpigmen). Kondiloma Akuminata umumnya berupa lesi yang
tidak berpigmen. Lesi berpigmen sebagian besar dapat terlihat pada labia mayora, pubis, selangkang,
perineum, dan daerah perianal4.
VII. Diagnosis
4. Dalam beberapa kasus diagnosis kondiloma akuminata sulit ditetapkan, karena langka dan memiliki
gambaran klinis yang berbeda-beda.
Adapun cara diagnosis yang menjadi poin kunci sebagai berikut4:
a. Periksa dengan cahaya yang baik, sebuah lensa yang mungkin berguna untuk lesi kecil.
b. Pada pria, selalu periksa meatus, dan memiliki ambang yang rendah untuk memeriksa daerah
perianal proktoskopi untuk memeriksa lubang anus. Pada wanita, selalu memeriksa daerah perianal dan
melakukan pemeriksaan spekulum untuk membedakan serviks atau lesi pada vagina.
c. Biopsi tidak diperlukan untuk kutil anogenital yang khas, biopsi harus selalu dilakukan jika ada
kecurigaan pra-kanker atau kanker, dan dapat berguna untuk diferensial diagnosis.
d. Tidak semua lesi papular disebabkan oleh HPV. Selalu mempertimbangkan varian yang normal.
VIII. Diagnosis Banding
Diagnosis banding kondiloma akuminata adalah :
1. Veruka Vulgaris: Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna abu-abu atau sama dengan
warna kulit.6
Gambar 3. Veruka vulgaris pada tangan. Tampak multipel veruka pada tangan.7
2. Karsinoma Sel Skuamosa: Vegetasi yang seperti kembang kol. Mudah berdarah, dan berbau.6
Gambar 4. Karsinoma Sel skuamosa: Penis.7
IX. Pengobatan
Karena risiko penularan, serta risiko untuk pengembangan karsinoma sel skuamosa, lesi umumnya harus
diobati. Banyak metode pengobatan kondiloma akuminata tetapi secara umum dapat dibedakan
menjadi topikal, dan bedah.5
1. Topikal
a. Podophyllin
5. Podophyllin adalah bahan kimia yang paling terkenal dan paling banyak tersedia dalam bentuk topikal.
Pertama direkomendasikan untuk pengobatan kondiloma oleh Culp dan Kaplan pada tahun 1942, bahan
ini adalah agen sitotoksik yang berasal dari resin podofilum emodi dan peltatum podofilum yang
mengandung senyawa lignin biologis aktif, termasuk podofilox, yang merupakan komponen paling aktif
terhadap kondiloma akuminata. Podophyllin memiliki keuntungan menjadi mudah digunakan dan
sangat murah. Konsentrasi dari 5 sampai 50% telah digunakan tanpa banyak perbedaan dalam
keberhasilan. Podophyllin diterapkan langsung ke kondiloma akuminata dengan hati-hati untuk
menghindari kulit normal yang berdekatan.5
Beberapa kelemahan, termasuk keterbatasan penggunaan dan toksisitas sistemik. Podophyllin harus
dicuci setelah 6 jam karena sangat mengiritasi kulit normal di sekitarnya dan menyebabkan reaksi lokal
yang parah berupa dermatitis, nekrosis, dan jaringan parut. 5
b. Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid
Bichloracetic Acid adalah keratolitik kuat dan telah berhasil digunakan untuk terapi kondiloma
akuminata. Seperti podophyllin, Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid murah dan mudah
diterapkan. Namun, juga dapat menyebabkan iritasi kulit lokal dan seringkali memerlukan kunjungan
beberapa kali, umumnya pada interval mingguan. Dalam sebuah studi oleh Swerdlow dan Salvati,
bichloracetic acid dan trichloracetic acid lebih nyaman digunakan oleh pasien dan memiliki kemungkinan
kekambuhan yang minimal dibandingkan yang lain5.
c. Kemoterapi
Berbagai agen kemoterapi digunakan untuk pengobatan kondiloma telah diuraikan, termasuk 5-
fluorouracil (5-FU) sebagai krim atau asam salisilat, thiotepa, bleomycin, dinitrochlorobenzene dalam
aseton, krim dan idoxuridine.5
2. Bedah Terapi
a. Elektrokauter
Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma akuminata di anus internal dan
eksternal tetapi teknik ini memerlukan anestesi lokal dan tergantung pada keterampilan operator untuk
mengontrol kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut. Mengontrol kedalaman luka penting untuk
mencegah jaringan parut dan luka pada sfingter ani mendasarinya. Luka bakar melingkar harus dihindari
untuk mencegah stenosis ani. Jika penyakit ini sangat luas atau melingkar, upaya-upaya harus dilakukan
untuk mempertahankan kontinuitas kulit.5
b. Terapi Laser
6. Terapi laser karbon dioksida untuk menghancurkan kondiloma pertama kali dilaporkan oleh Baggish
pada tahun 1980. Sebuah tingkat keberhasilan keseluruhan dari 88 sampai 95% telah dilaporkan. Ini
mirip dengan elektrokauter, namun ablasi laser memiliki tingkat kekambuhan tinggi dan menimbulkan
nyeri pasca operasi.5
c. Eksisi bedah
Eksisi bedah telah lama digunakan untuk mengobati kondiloma akuminata dengan tingkat keberhasilan
tinggi. Kombinasi eksisi dan elektrokauter dianggap sebagai gold standard untuk pengobatan kondiloma
akuminata.5
X. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut4:
1. Pasien wanita harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai dengan pedoman
lokal/nasional. Rekomendasi di Inggris adalah bahwa perempuan dengan kondiloma akuminata harus
diskrining sesuai dengan pedoman standar.
2. Konseling tentang PMS (Penyakit Menular Seksual) dan pencegahan penularannya.
3. Analisis apakah kondom melindungi terhadap penularan HPV yang lebih kompleks dengan hasil
yang beragam. Namun data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan kondom laki-laki dapat
melindungi perempuan terhadap penularan HPV.
XI. Komplikasi
1. Fisik dan Psikoseksual Implikasi
Kondiloma Akuminata sering dianggap sebagai dampak dari gaya hidup seksual yang buruk.. Dapat
menimbulkan perasaan cemas, rasa bersalah, kemarahan, dan kehilangan harga diri, dan membuat
kekhawatiran tentang kesuburan masa depan dan risiko kanker4.
2. Pra-Kanker dan Kanker
7. Pra-Kanker (vulva, dubur, dan penis intra-epitel neoplasia, yaitu VIN (Vulva Intraepithelial Neoplasia),
AIN (Anal Intraepithelial Neoplasia), dan PIN (Penis Intraepithelial Neoplasia)) atau lesi invasif (vulva,
dubur, dan kanker penis) dapat muncul bersamaan dengan kondiloma akuminata, dan salah didiagnosa
sebagai kondiloma akuminata. Bowenoid papulosis (BP) adalah lesi coklat kemerahan terkait dengan
onkogenik jenis HPV dan merupakan bagian dari spektrum klinis neoplasia intraepithelial anogenital.
Kecurigaan klinis perubahan neoplastik harus dipertimbangkan oleh banyaknya perdarahan banyak.
Melakukan biopsi atau rujukan spesialis yang tepat harus dipertimbangkan. Varian lain yang jarang HPV
6/11 adalah kondiloma raksasa atau Buschke-Lowenstein tumor. Bentuk ini merupkan suatu karsinoma
verukosa, ditandai dengan infiltrasi lokal yang agresif hingga ke bagian dasar. Keadaan ini diperlukan
penanganan lebih lanjut (spesialis bedah onkologi). Suatu laporan menunjukkan hasil yang baik dengan
kemo-radioterapi. 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Bakardzhiev I, Pehlivanov G, Stransky D, Gonevski M. Treatment of Candylomata Acuminata and
Bowenoid Papulosis With CO2 Laser and Imiquimod. J of IMAB- Annual Procceding (Scientific Papers).
2012;18:246-9.
2. Hatmoko. Condyloma Acuminata. 2009:2-5.
3. Dias EP, Gouvea ALF, Eyer CC. Condyoma Acuminatum: its histopathological Pattern. São Paulo
Medical Journal. 1997.
4. Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of anogenital
warts. IUSTI GW Guidelines. 2011:2-11.
5. Chang GJ, Welton M. Human Papilloma Virus, Condylonata Acuminata, and Anal Naoplasia. Clinic in
Colon and Rectal Surgery. 2004., 17(4), p. 221-230.
6. Djuanda A. Penyakit Virus. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p. 112-4.
7. Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology , 6th edition. New
York: McGraw-Hill Inc, 2009.p. 789,861-9,910.