3. PENGERTIAN NEMATODA
Nematoda berasal dari kata nema: benang
dan oidos : bentuk. Nematoda merupakan
cacing silindris tidak bersegmen, dan
hidup bebas maupun parasitik.
Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig
(berbentuk bulat panjang). Dapat
ditemukan pada perairan, tanah basah,
jaringan tumbuhan, dan jaringan hewan
atau manusia.
4. CIRI-CIRI NEMATODA
Tubuh nematoda memiliki ukuran yang
bervariasi antara 1 mm – 1 cm, alat
pencernaan sempurna, hidup bebas atau
parasit, sifat jenisnya terpisah (jantan,
betina), belum mempunyai peredaran
darah dan pernapasan, tubuhnya
transparan, dan tidak memiliki silia
maupun kaki,
5. CARA REPRODUKSI NEMATODA
Nematoda umumnya melakukan reproduksi
secara seksual. Sistem reproduksi
bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin
jantan dan betina terpisah pada individu
yg berbeda,
dan fertilisasi terjadi secara internal.
6. PERANAN NEMATODA
Nematoda mampu memodifikasi
lingkungan dan menyediakan unsur hara
bagi organisme lain.
Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai
obat penyakit tifus dan sebagai bahan
kosmetik dalam bentuk tepung untuk
menghaluskan kulit.
Nematoda berperan sebagai parasit
pada manusia, tanaman dan hewan.
14. KLASIFIKASI NEMATODA
1.Cacing gelang (Ascaris lumbrricoides)
Hidup pada usus manusia, bersifat
kosmopolit (terdapat disemua tempat).
Dinding tubuh tersusun dari kutikula,
epidermis dan lapisan otot yang
memanjang dimana terdapat saluran
eksresi lateral, bentuk tubuh bulat
panjang dengan bagian ujung-ujung yang
meruncing.
15. 2.Cacing tambang (Anylostoma)
Hidup parasit diusus manusia dan banyak
dijumpai pada daerah pertambangan, terutama
di daerah beriklim panas. Cacing ini menghisap
darah sehingga dapat mengakibatkan kematian,
pada saat menghisap darah, cacing ini
mengeluakan zat anti koagulan yang mencegah
terjadinya pembekuan darah.
16. 3.Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Hidup dalam usus besar manusia, panjang
tubuh antara 9-15mm. pada saat bertelur,
cacing menuju anus untuk memperoleh oksigen
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Gerakan
cacing ini dapat menyebabkan rasa gatal di
bagian anus.
17. 4.Cacing filaria (Wuchereria bancrofti)
Cacing filaria mempunyai inang perantara
hewan arthropoda, misalnya nyamuk, dan inang
tetap yaitu manusia. Apabila cacing filaria mati
menyumbat pembuluh getah bening, maka
menyebabkan pembengkakan atau terjadinya
penyakit elephantiasis (kaki gajah).
Mikrofilaria dapat masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk culex.
18. 5.Cacing otot (Trichinella spiralis)
Cacing ini menyebabkan penyakit trichinosis
pada manusia, babi atau tikus. Cacing tersebut
masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging
babi yang dimasak kurang matang. Dalam usus
manusia, larva berkembang biak menjadi cacing
muda selanjutnya menjadi cacing dewasa.