SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEWINTERVIEW
SEBELUM
MERDEKA
SUDAH
ADAUN
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
MENDIKBUD M. NUH:
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEWINTERVIEW
ELAIN masalah ujian nasional (UN)
yang masih menjadi polemik, merebak-
nya aksi kekerasan di sekolah membuat
Menteri Pendidikan M. Nuh disorot ma-
syarakat. Ia dipersalahkan dan dianggap
tak becus menangani masalah pendidik-
an nasional. Tapi Nuh tak gentar.
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya, itu justru menyatakan
polemik soal UN sebetulnya sudah basi.
Sebab, UN sudah dilaksanakan bertahun-ta-
hun sebelumnya, bahkan sebelum Indonesia
merdeka.
Terkait penggunaan beberapa soal berstan-
darinternasionalyangsengajadiambildariPro-
gramme for International Student Assessment
(PISA), diperlukan untuk mengukur kemam-
puan analisis dan logika anak-anak kita. “Kalau
tidak, saat bertanding (dengan siswa negara
lain), mereka bisa jablas (kalah telak),” tuturnya
kepada majalah detik, yang menemuinya
di ruang kerjanya di kompleks Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal
Sudirman, Senayan, Jakarta, 20 Mei lalu. Ber-
ikut ini petikan perbincangan selengkapnya.
Kenapa ujian nasional tetap dijalankan,
padahal banyak yang mengkritik?
Pemikiran seperti itu (menolak ujian nasio-
nal) dan isu itu sebenarnya sudah usang. Ka-
"KALAU UJIAN NASIONAL TIDAK ADA KONSEKUENSI, ITU TAK ADA BEDA DENGAN
KUESIONER, SEMUA BISA MENJAWAB SEENAKNYA."
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEWINTERVIEWINTERVIEW
rena ini sudah lama diembuskan, dan, selama
kami laksanakan, banyak yang meminta agar
terus dilakukan. Faktanya, banyak sekali man-
faatnya.
Karena dengan dasar apa pun, ditinjau dari
segi apa pun, baik akademis maupun yuridis,
ujian nasional itu tetap diperlukan sampai saat
ini. Alasannya apa? Karena evaluasi itu ada
tahapan-tahapan.
Ada evaluasi yang dilakukan satuan kerja,
yaitu sekolah untuk mengetahui capaian pro-
ses belajar-mengajar di sekolah, dan evaluasi
yang dilakukan secara nasional. Tujuannya
untuk mengetahui apakah anak-anak (murid
sekolah) sudah mencapai standar.
Lantas, apa yang diujikan? Ya, tentu saja apa-
apa yang sudah diajarkan. Tetapi, apakah (yang
dijadikan soal) itu yang diujikan? Belum tentu.
Namun, jika guru yang mengajar tidak meng-
ajarkan apa yang diujikan, tentu saja (murid)
tidak bisa. Itulah ujian nasional.
Jadi, evaluasi dari sekolah saja, seperti
yang diminta masyarakat, tidak cukup?
Ya, belum cukup. Sebab, ujian sekolah me-
rupakan evaluasi internal dan menjadi pintu
masuk bagi penilaian yang mengevaluasi si-
kap/perilaku, keterampilan, dan pengetahuan.
Adapun ujian nasional merupakan evaluasi
VIDEO / MYTRANS
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEWINTERVIEW
eksternal dan bisa menjadi pintu masuk untuk
memasukitingkatpendidikanyanglebihtinggi.
Memang, ujian nasional saat ini belum sepe-
nuhnya bisa seperti itu. Sebab, selama ini, an-
tara ujian sekolah dan ujian nasional terdapat
disparitas yang menunjukkan kualitas masih
rendah.
Sejak 2011, sebenarnya kami menggabung-
kan nilai ujian sekolah dengan UN. Peran
dari nilai ujian sekolah mencapai 40 persen,
sedangkan UN 60 persen. Karena itu, kalau
banyak siswa yang lulus UN, karena memang
ada faktor nilai ujian sekolah itu. Ke depan,
kami akan memberikan kisi-kisi ujian sekolah
agar kualitasnya semakin baik.
Banyak yang menilai ujian itu mubazir,
toh sebenarnya sama dengan ujian seko-
lah…
Kalau ada orang yang memperdebatkan ini,
tentu tidak berdasar. Dasar yang terbaru ada
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasio-
Padaujiansekolah,hampirsemuasiswa
mendapatkannilai8.Tapi,begituUN,
nilainya3,4,5. RESNU DWI ANDHIKA / MYTRANS
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
nal Pendidikan. Dalam peraturan itu disebut,
untuk ujian nasional bagi sekolah dasar dise-
rahkan ke provinsi. Kemudian, di dasar hukum
baru itu juga disebutkan bahwa ujian nasional,
selain sebagai pemetaan (kualitas sekolah dan
lulusannya), juga untuk perbaikan mutu, untuk
(sebagai syarat) melanjutkan ke pendidikan
yang lebih tinggi, serta sebagai syarat kelulus-
an.
Banyak kok yang menyatakan, “Saya setuju,
Pak, kalau ujian nasional itu untuk pemetaan",
"Saya setuju, Pak, ujian nasional untuk (syarat)
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi", "Saya
setuju untuk pemetaan", dan sebagainya. Be-
INTERVIEWINTERVIEW
Suasana ujian nasional di
Jakarta, Senin (14/4).
GRANDY/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
gitulah bentuk dukungan. La, terus untuk apa
kita pertentangkan?
Kalau ujian nasional tidak ada konsekuensi,
itutidakadabedanyadengankuesioner.Orang
akan mengerjakan itu seperti menjawab perta-
nyaan biasa yang tidak memiliki konsekuensi
apa pun, seenaknya.
Tetapi, karena ini ada konsekuensi lulus atau
tidak lulus, ada upaya serius. Ada effort sekuat
tenaga, ikhtiarnya, karena mereka ingin yang
terbaik, sehingga mengerjakan sebaik-baiknya.
Tapi nilai ujian sekolah juga menunjuk-
kan prestasi siswa…
(Sebelum menjawab, M. Nuh menunjuk-
kan beberapa lembaran berisi data). Coba
Anda bayangkan, di sini ada data yang me-
nunjukkan hasil ujian sekolah. Hasilnya ham-
pir semua siswa mendapatkan nilai 8, 9, dan
9 lebih. Sehingga rata-ratanya 8,9. Lantas,
bagaimana membedakan siapa sebenarnya
yang terbaik, yang mendapat nilai tinggi
yang sebenarnya?
Kemudian, setelah kami lakukan ujian nasio-
nal terbukti, ada siswa yang mendapatkan nilai
3, 4, 5, dan lebih tinggi. Sehingga rata-ratanya
6,12. Nah, yang kurang-kurang itu bisa kami
lakukan pembinaan dan perbaikan. Inilah pe-
metaan, sekaligus pembinaan atau perbaikan,
serta sebagai syarat untuk kelulusan. Jadi beda
antara ujian sekolah dan UN.
Kalau ada yang mempertanyakan pa-
yung hukumnya?
Sekarang begini saja, kalau mempermasa-
lahkan soal itu, mbok ya mengajukan judicial
review. Tapi, kenapa tidak dimintakan judicial
review? Artinya, ya memang ada cantolannya,
payung hukumnya. Ada dua ayat di undang-
INTERVIEWINTERVIEW
Survei2012menunjukkan,Indonesiadi
peringkatterbawahdalamkemampuan
matematika,membaca,sertasains.
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
undang, yaitu “ujian itu dilakukan oleh sekolah”
dan satu lagi (ayat) yang menyebut bahwa “itu
dilakukan oleh lembaga independen”. Nah,
itulah ujian nasional.
Jadi, keberatan terhadap ujian nasional
itu tidak berdasar?
Ya, tentu saja. Sekarang saya tanya, ujian
nasional itu kapan mulai dilakukan? Kalau
membaca sejarah, ujian nasional itu sudah ada
dari dulu. Hanya namanya yang berbeda-beda,
ada ujian nasional, ada evaluasi belajar tahap
akhir, ada ujian akhir. Jadi, sejak dulu, sebelum
kita merdeka, yang namanya ujian nasional itu
sudah ada. Hakikatnya sama, untuk menguji
apakahanak-anaksekolahitusudahmemenuhi
standar secara nasional.
Kabarnya,persentasepesertayanglulus
menurun dibanding tahun lalu?
Memang, tapi itu kan hanya 0,01 persen.
Kalau sebesar itu masih wajarlah, sesuatu yang
masih masuk akal. Kecuali kalau sebelumnya
99,5 persen kemudian menjadi 90 persen, itu
yang menjadi geger.
Melayani orang hampir tiga juta: siswa SMA
1,6 juta orang, siswa SMK 1,1 juta orang. Ham-
pir tiga juta, sesuatu kalau naik-turun sedikit ya
masih wajar.
Tentang soal ujian, kenapa ada yang
M. Nuh saat mengecek
persiapan ujian nasional di
Jakarta, Rabu (16/4).
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
mengkopi soal dari Programme for Inter-
national Student Assessment (PISA)?
Orang selalu berdebat, mengkritik kenapa
TIMSS (Trends in International Mathematics
and Science Study) dan PISA. PISA, yang diko-
ordinasikan oleh Organization Economic Coo-
peration and Development (OECD), pada 2012
merilis survei bahwa Indonesia menduduki
peringkat paling bawah dari 65 negara dalam
hal kemampuan matematika, membaca, serta
sains. Karena itulah saat ini kita coba. Metode
ini adalah metode untuk mengukur kemampu-
an pengetahuan dengan standar internasional.
Kalau dari PISA, matematika dan ilmu penge-
tahuan alam 41 persen.
Apa urgensi penggunaan soal dari PISA
ini?
Tentu saja untuk mengukur kemampuan
analisis dan logika para siswa. Dengan meng-
gunakan soal itu, kita ingin tahu sebenarnya
kemampuan anak-anak kita dibanding anak-
anakdiluarnegeri.La,kalautidakkitaukur,kita
khawatir nanti kalau pas bertanding (mereka
bisa) jablas (tumbang), lewat.
Tidak mempersulit siswa?
Ya, buktinya tingkat kelulusan yang ada saat
ini 95 persen lebih. Ini karena kisi-kisi ujian itu
diberikan sejak dua-tiga tahun lalu. Dan soal
yang diujikan pun tidak menyimpang jauh dari
pelajaran yang sebelumnya diajarkan di seko-
lah.
Tapi banyak anak yang protes ke Anda
lewat media sosial?
Ya, enggak apa-apa. Anak-anak memang
kritis. Dan itu bisa dimaklumi, sejauh dalam
batas-batas yang wajar. Tetapi, saya katakan,
bahwa soal-soal itu akan bisa dikerjakan oleh
anak-anak yang telah tekun belajar.
INTERVIEW
Pengawasanmemangperlu,tapitakmungkin
guru-gurumengawasiparamuriddaridetik
kedetik.
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
Kenapa soalnya harus menyalin persis?
Oh, enggak apa-apa. Kan ini dalam kerangka
kerja sama negara-negara di dunia yang diko-
ordinasikan oleh OECD.
Masak anggaran sampai Rp 660 miliar
tapi bikin soal masih mengkopi?
Lo, jangan melihat anggaran itu secara ge-
londongan, bulat sebesar itu. Kalau seperti itu,
ya tentu saja akan terlihat besar. Tetapi, coba
lihat, berapa jumlah orang (murid peserta ujian
yang dilayani). Hampir empat juta orang. Lalu
bagi besar anggaran itu dengan jumlah orang
yang dilayani, apakah masih besar?
Yang pasti, anak-anak kita mampu mengerja-
kan soal itu. Ya, kalau ada satu-dua orang yang
kesulitan ya masih wajar. Kita bertujuan baik.
M. Nuh meninjau pameran
mobil listrik di Jakarta,
Selasa (29/4).
RENGGA SENCAYA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
Terkait soal kekerasan di sekolah, ba-
nyak yang menilai sekolah telah lalai....
Jangan mudah memberikan penilaian seper-
ti itu. Jangan karena ada kejadian kemudian
dengan mudah menuding sekolah lalai, guru
lalai. Sebab, pola perilaku anak juga dibentuk
oleh lingkungan, baik di masyarakat maupun
keluarga.
Memang, ekspresi perilaku bisa saja di
sekolah. Pengawasan memang diperlukan,
tetapi kan tidak mungkin dari detik ke detik
guru-guru harus melakukan pengawasan
kepada mereka.
Di sekolah kedinasan, kekerasan diang-
gap bagian pendidikan agar disiplin....
Kedisiplinan bukan berarti kekerasan.
Kedisiplinan bisa ditegakkan melalui aturan
main yang benar-benar dijalankan. Jadi, unsur
akademis tetap harus menjadi acuan dalam
pembinaan. Semuanya akan terukur.
Ada rencana mengambil alih pengelo-
laan?
Kami ingin agar lembaga seperti ini juga
menonjolkan aspek akademis, bukan teknis
semata-mata. Inginnya, kewenangan kemen-
terian juga diperbesar, sehingga pembinaan
lebih besar. ARIFARIANTO
GRANDY/DETIKCOM
Dua siswi tunanetra SMP
226 mengikuti ujian nasional
di Jakarta, Senin (5/5).
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014
INTERVIEW
BIODATA
NAMA: Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh,
DEA
TEMPAT/TANGGALLAHIR:
Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959
ISTRI: Drg. Laily Rachmawati
ANAK:Rachma Rizqina Mardhotillah
PENDIDIKAN:
1990, Doktor Jurusan Signaux et
System, Universite Science et
Technique du Languedoc
Montpellier Prancis.
1987, Pascasarjana Jurusan Signaux
et System, Universite Science
et Technique du Languedoc
Montpellier Prancis.
1983, Fakultas Teknik Elektro ITS.
KARIER:
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, 2009-2014.
Menteri Komunikasi dan Informasi
Rektor ITS, 2003-2006.
Guru Besar ITS, 2004.
Direktur Politeknik Negeri Surabaya
ITS, 1997-2003.
Ketua Jurusan Teknik Elektronika,
Politeknik Negeri Surabaya ITS, 1992-
1993.
KARYA:
Buku Strategi dan Arah Kebijakan
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (disingkat
Indonesia-SAKTI)

More Related Content

What's hot

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
 
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggipengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggiPPs Unsri
 
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...egi faisal jubaedi
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Arvina Frida Karela
 
Sekali Lagi Tentang Ujian Nasional
Sekali Lagi Tentang Ujian NasionalSekali Lagi Tentang Ujian Nasional
Sekali Lagi Tentang Ujian NasionalDenny Kodrat
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pbCha Aisyah
 
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarMakalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarendah kurnia
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pbFppi Unila
 

What's hot (16)

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
 
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggipengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
 
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...
Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity Terhadap Keterampilan Me...
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
108 235-1-sm
108 235-1-sm108 235-1-sm
108 235-1-sm
 
Risqi rahman
Risqi rahmanRisqi rahman
Risqi rahman
 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
 
Sekali Lagi Tentang Ujian Nasional
Sekali Lagi Tentang Ujian NasionalSekali Lagi Tentang Ujian Nasional
Sekali Lagi Tentang Ujian Nasional
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb
 
Analsisis pisa
Analsisis pisaAnalsisis pisa
Analsisis pisa
 
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukarMakalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
Makalah daya pembeda_dan_tingkat_kesukar
 
Ipi288304
Ipi288304Ipi288304
Ipi288304
 
kak
kakkak
kak
 
2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb2132 4233-1-pb
2132 4233-1-pb
 
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
Jurnal widodo winarso at-tarbiyah_2014
 

Similar to Mohammad Nuh: Sebelum merdeka sudah ada UN

Tanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalTanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalMuhsin Hariyanto
 
Artikel ujian nasional dilema dan tantangan
Artikel  ujian nasional dilema dan tantanganArtikel  ujian nasional dilema dan tantangan
Artikel ujian nasional dilema dan tantanganTri Tjandra
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptGusgusZatnikaSle
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptJunaediJunaedi31
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptssuserbf6c77
 
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...Yekti Hanani
 
Proposal Penelitian.pptx
Proposal Penelitian.pptxProposal Penelitian.pptx
Proposal Penelitian.pptxrizky948647
 
Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Farah Waheeda
 
Isu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAIsu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAikhwankmk92
 
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISAKumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISAIrma Gurlz
 
Review 1 home learning - summary (in)
Review 1 home learning - summary (in)Review 1 home learning - summary (in)
Review 1 home learning - summary (in)SonyaRahmathika
 
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatifNurulFaqih3
 

Similar to Mohammad Nuh: Sebelum merdeka sudah ada UN (20)

Tanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasionalTanya jawab tentang ujian nasional
Tanya jawab tentang ujian nasional
 
Kejujuran sekolah kr
Kejujuran sekolah krKejujuran sekolah kr
Kejujuran sekolah kr
 
Artikel ujian nasional dilema dan tantangan
Artikel  ujian nasional dilema dan tantanganArtikel  ujian nasional dilema dan tantangan
Artikel ujian nasional dilema dan tantangan
 
Utamakan kualitas
Utamakan kualitasUtamakan kualitas
Utamakan kualitas
 
Tugasan 7
Tugasan 7Tugasan 7
Tugasan 7
 
AKM2021.docx
AKM2021.docxAKM2021.docx
AKM2021.docx
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
 
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.pptBahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
Bahan+Ajar+Kajian+Kurikulum++MNRUT+MENDIKBUD.ppt
 
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
 
Proposal Penelitian.pptx
Proposal Penelitian.pptxProposal Penelitian.pptx
Proposal Penelitian.pptx
 
Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)Programe International Student Assessment (PISA)
Programe International Student Assessment (PISA)
 
Slide pisa
Slide pisaSlide pisa
Slide pisa
 
Isu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISAIsu Berkaitan Dengan PISA
Isu Berkaitan Dengan PISA
 
Slide pisa
Slide pisaSlide pisa
Slide pisa
 
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISAKumpulan 4   Isu Berkaitan dengan PISA
Kumpulan 4 Isu Berkaitan dengan PISA
 
PISA
PISAPISA
PISA
 
Review 1 home learning - summary (in)
Review 1 home learning - summary (in)Review 1 home learning - summary (in)
Review 1 home learning - summary (in)
 
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif
 
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif
 

More from Bukik Setiawan

Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal
Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru CikalSiaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal
Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru CikalBukik Setiawan
 
Pendidikan yang Menumbuhkan
Pendidikan yang MenumbuhkanPendidikan yang Menumbuhkan
Pendidikan yang MenumbuhkanBukik Setiawan
 
Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015 Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015 Bukik Setiawan
 
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan KebudayaanPeraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan KebudayaanBukik Setiawan
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Bukik Setiawan
 
Seputar Penghentian Kurikulum 2013
Seputar Penghentian Kurikulum 2013Seputar Penghentian Kurikulum 2013
Seputar Penghentian Kurikulum 2013Bukik Setiawan
 
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan Bukik Setiawan
 
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPI
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPIHasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPI
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPIBukik Setiawan
 
Melakukan lean interview
Melakukan lean interviewMelakukan lean interview
Melakukan lean interviewBukik Setiawan
 
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan Digital
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalLiterasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan Digital
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalBukik Setiawan
 
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan Anak
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan AnakFestival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan Anak
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan AnakBukik Setiawan
 
Transformasi peran guru di era pendidikan digital
Transformasi peran guru di era pendidikan digitalTransformasi peran guru di era pendidikan digital
Transformasi peran guru di era pendidikan digitalBukik Setiawan
 
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren?
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren? Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren?
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren? Bukik Setiawan
 
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat Anak
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat AnakPendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat Anak
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat AnakBukik Setiawan
 
Optimalisasi bakat anak
Optimalisasi bakat anakOptimalisasi bakat anak
Optimalisasi bakat anakBukik Setiawan
 
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukLaporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukBukik Setiawan
 
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy PapskiBukik Setiawan
 
Profil Indonesia Bercerita
Profil Indonesia BerceritaProfil Indonesia Bercerita
Profil Indonesia BerceritaBukik Setiawan
 
Personal brand & social media
Personal brand & social mediaPersonal brand & social media
Personal brand & social mediaBukik Setiawan
 
Buku dan generasi digital
Buku dan generasi digitalBuku dan generasi digital
Buku dan generasi digitalBukik Setiawan
 

More from Bukik Setiawan (20)

Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal
Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru CikalSiaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal
Siaran Pers Temu Pendidik Nusantara 2015 - Kampus Guru Cikal
 
Pendidikan yang Menumbuhkan
Pendidikan yang MenumbuhkanPendidikan yang Menumbuhkan
Pendidikan yang Menumbuhkan
 
Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015 Infografis Ujian Nasional 2015
Infografis Ujian Nasional 2015
 
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan KebudayaanPeraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Presiden No 14 Tahun 2015 Tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
 
Seputar Penghentian Kurikulum 2013
Seputar Penghentian Kurikulum 2013Seputar Penghentian Kurikulum 2013
Seputar Penghentian Kurikulum 2013
 
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan
Appreciative Inquiry untuk meningkatkan efektivitas pelatihan
 
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPI
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPIHasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPI
Hasil Survei Pengalaman UN 2004 - 2013, P2T Psikologi UPI
 
Melakukan lean interview
Melakukan lean interviewMelakukan lean interview
Melakukan lean interview
 
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan Digital
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalLiterasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan Digital
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan Digital
 
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan Anak
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan AnakFestival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan Anak
Festival #BakatAnak - Suka Cita Merayakan Keistimewaan Anak
 
Transformasi peran guru di era pendidikan digital
Transformasi peran guru di era pendidikan digitalTransformasi peran guru di era pendidikan digital
Transformasi peran guru di era pendidikan digital
 
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren?
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren? Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren?
Mengapa Menjadi Blogger Anak itu Keren?
 
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat Anak
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat AnakPendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat Anak
Pendidikan Digital, Cara Lain Mengembangkan Bakat Anak
 
Optimalisasi bakat anak
Optimalisasi bakat anakOptimalisasi bakat anak
Optimalisasi bakat anak
 
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan MajemukLaporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
Laporan Ringkas Riset Tes Kecerdasan Majemuk
 
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski
5 Pelajaran Menjadi Seorang Happy Papski
 
Profil Indonesia Bercerita
Profil Indonesia BerceritaProfil Indonesia Bercerita
Profil Indonesia Bercerita
 
Personal brand & social media
Personal brand & social mediaPersonal brand & social media
Personal brand & social media
 
Buku dan generasi digital
Buku dan generasi digitalBuku dan generasi digital
Buku dan generasi digital
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Mohammad Nuh: Sebelum merdeka sudah ada UN

  • 1. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEWINTERVIEW SEBELUM MERDEKA SUDAH ADAUN MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 MENDIKBUD M. NUH:
  • 2. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEWINTERVIEW ELAIN masalah ujian nasional (UN) yang masih menjadi polemik, merebak- nya aksi kekerasan di sekolah membuat Menteri Pendidikan M. Nuh disorot ma- syarakat. Ia dipersalahkan dan dianggap tak becus menangani masalah pendidik- an nasional. Tapi Nuh tak gentar. Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, itu justru menyatakan polemik soal UN sebetulnya sudah basi. Sebab, UN sudah dilaksanakan bertahun-ta- hun sebelumnya, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Terkait penggunaan beberapa soal berstan- darinternasionalyangsengajadiambildariPro- gramme for International Student Assessment (PISA), diperlukan untuk mengukur kemam- puan analisis dan logika anak-anak kita. “Kalau tidak, saat bertanding (dengan siswa negara lain), mereka bisa jablas (kalah telak),” tuturnya kepada majalah detik, yang menemuinya di ruang kerjanya di kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 20 Mei lalu. Ber- ikut ini petikan perbincangan selengkapnya. Kenapa ujian nasional tetap dijalankan, padahal banyak yang mengkritik? Pemikiran seperti itu (menolak ujian nasio- nal) dan isu itu sebenarnya sudah usang. Ka- "KALAU UJIAN NASIONAL TIDAK ADA KONSEKUENSI, ITU TAK ADA BEDA DENGAN KUESIONER, SEMUA BISA MENJAWAB SEENAKNYA."
  • 3. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEWINTERVIEWINTERVIEW rena ini sudah lama diembuskan, dan, selama kami laksanakan, banyak yang meminta agar terus dilakukan. Faktanya, banyak sekali man- faatnya. Karena dengan dasar apa pun, ditinjau dari segi apa pun, baik akademis maupun yuridis, ujian nasional itu tetap diperlukan sampai saat ini. Alasannya apa? Karena evaluasi itu ada tahapan-tahapan. Ada evaluasi yang dilakukan satuan kerja, yaitu sekolah untuk mengetahui capaian pro- ses belajar-mengajar di sekolah, dan evaluasi yang dilakukan secara nasional. Tujuannya untuk mengetahui apakah anak-anak (murid sekolah) sudah mencapai standar. Lantas, apa yang diujikan? Ya, tentu saja apa- apa yang sudah diajarkan. Tetapi, apakah (yang dijadikan soal) itu yang diujikan? Belum tentu. Namun, jika guru yang mengajar tidak meng- ajarkan apa yang diujikan, tentu saja (murid) tidak bisa. Itulah ujian nasional. Jadi, evaluasi dari sekolah saja, seperti yang diminta masyarakat, tidak cukup? Ya, belum cukup. Sebab, ujian sekolah me- rupakan evaluasi internal dan menjadi pintu masuk bagi penilaian yang mengevaluasi si- kap/perilaku, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ujian nasional merupakan evaluasi VIDEO / MYTRANS
  • 4. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEWINTERVIEW eksternal dan bisa menjadi pintu masuk untuk memasukitingkatpendidikanyanglebihtinggi. Memang, ujian nasional saat ini belum sepe- nuhnya bisa seperti itu. Sebab, selama ini, an- tara ujian sekolah dan ujian nasional terdapat disparitas yang menunjukkan kualitas masih rendah. Sejak 2011, sebenarnya kami menggabung- kan nilai ujian sekolah dengan UN. Peran dari nilai ujian sekolah mencapai 40 persen, sedangkan UN 60 persen. Karena itu, kalau banyak siswa yang lulus UN, karena memang ada faktor nilai ujian sekolah itu. Ke depan, kami akan memberikan kisi-kisi ujian sekolah agar kualitasnya semakin baik. Banyak yang menilai ujian itu mubazir, toh sebenarnya sama dengan ujian seko- lah… Kalau ada orang yang memperdebatkan ini, tentu tidak berdasar. Dasar yang terbaru ada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasio- Padaujiansekolah,hampirsemuasiswa mendapatkannilai8.Tapi,begituUN, nilainya3,4,5. RESNU DWI ANDHIKA / MYTRANS
  • 5. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW nal Pendidikan. Dalam peraturan itu disebut, untuk ujian nasional bagi sekolah dasar dise- rahkan ke provinsi. Kemudian, di dasar hukum baru itu juga disebutkan bahwa ujian nasional, selain sebagai pemetaan (kualitas sekolah dan lulusannya), juga untuk perbaikan mutu, untuk (sebagai syarat) melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta sebagai syarat kelulus- an. Banyak kok yang menyatakan, “Saya setuju, Pak, kalau ujian nasional itu untuk pemetaan", "Saya setuju, Pak, ujian nasional untuk (syarat) melanjutkan ke jenjang lebih tinggi", "Saya setuju untuk pemetaan", dan sebagainya. Be- INTERVIEWINTERVIEW Suasana ujian nasional di Jakarta, Senin (14/4). GRANDY/DETIKCOM
  • 6. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW gitulah bentuk dukungan. La, terus untuk apa kita pertentangkan? Kalau ujian nasional tidak ada konsekuensi, itutidakadabedanyadengankuesioner.Orang akan mengerjakan itu seperti menjawab perta- nyaan biasa yang tidak memiliki konsekuensi apa pun, seenaknya. Tetapi, karena ini ada konsekuensi lulus atau tidak lulus, ada upaya serius. Ada effort sekuat tenaga, ikhtiarnya, karena mereka ingin yang terbaik, sehingga mengerjakan sebaik-baiknya. Tapi nilai ujian sekolah juga menunjuk- kan prestasi siswa… (Sebelum menjawab, M. Nuh menunjuk- kan beberapa lembaran berisi data). Coba Anda bayangkan, di sini ada data yang me- nunjukkan hasil ujian sekolah. Hasilnya ham- pir semua siswa mendapatkan nilai 8, 9, dan 9 lebih. Sehingga rata-ratanya 8,9. Lantas, bagaimana membedakan siapa sebenarnya yang terbaik, yang mendapat nilai tinggi yang sebenarnya? Kemudian, setelah kami lakukan ujian nasio- nal terbukti, ada siswa yang mendapatkan nilai 3, 4, 5, dan lebih tinggi. Sehingga rata-ratanya 6,12. Nah, yang kurang-kurang itu bisa kami lakukan pembinaan dan perbaikan. Inilah pe- metaan, sekaligus pembinaan atau perbaikan, serta sebagai syarat untuk kelulusan. Jadi beda antara ujian sekolah dan UN. Kalau ada yang mempertanyakan pa- yung hukumnya? Sekarang begini saja, kalau mempermasa- lahkan soal itu, mbok ya mengajukan judicial review. Tapi, kenapa tidak dimintakan judicial review? Artinya, ya memang ada cantolannya, payung hukumnya. Ada dua ayat di undang- INTERVIEWINTERVIEW Survei2012menunjukkan,Indonesiadi peringkatterbawahdalamkemampuan matematika,membaca,sertasains.
  • 7. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW undang, yaitu “ujian itu dilakukan oleh sekolah” dan satu lagi (ayat) yang menyebut bahwa “itu dilakukan oleh lembaga independen”. Nah, itulah ujian nasional. Jadi, keberatan terhadap ujian nasional itu tidak berdasar? Ya, tentu saja. Sekarang saya tanya, ujian nasional itu kapan mulai dilakukan? Kalau membaca sejarah, ujian nasional itu sudah ada dari dulu. Hanya namanya yang berbeda-beda, ada ujian nasional, ada evaluasi belajar tahap akhir, ada ujian akhir. Jadi, sejak dulu, sebelum kita merdeka, yang namanya ujian nasional itu sudah ada. Hakikatnya sama, untuk menguji apakahanak-anaksekolahitusudahmemenuhi standar secara nasional. Kabarnya,persentasepesertayanglulus menurun dibanding tahun lalu? Memang, tapi itu kan hanya 0,01 persen. Kalau sebesar itu masih wajarlah, sesuatu yang masih masuk akal. Kecuali kalau sebelumnya 99,5 persen kemudian menjadi 90 persen, itu yang menjadi geger. Melayani orang hampir tiga juta: siswa SMA 1,6 juta orang, siswa SMK 1,1 juta orang. Ham- pir tiga juta, sesuatu kalau naik-turun sedikit ya masih wajar. Tentang soal ujian, kenapa ada yang M. Nuh saat mengecek persiapan ujian nasional di Jakarta, Rabu (16/4). AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM
  • 8. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW mengkopi soal dari Programme for Inter- national Student Assessment (PISA)? Orang selalu berdebat, mengkritik kenapa TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA. PISA, yang diko- ordinasikan oleh Organization Economic Coo- peration and Development (OECD), pada 2012 merilis survei bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah dari 65 negara dalam hal kemampuan matematika, membaca, serta sains. Karena itulah saat ini kita coba. Metode ini adalah metode untuk mengukur kemampu- an pengetahuan dengan standar internasional. Kalau dari PISA, matematika dan ilmu penge- tahuan alam 41 persen. Apa urgensi penggunaan soal dari PISA ini? Tentu saja untuk mengukur kemampuan analisis dan logika para siswa. Dengan meng- gunakan soal itu, kita ingin tahu sebenarnya kemampuan anak-anak kita dibanding anak- anakdiluarnegeri.La,kalautidakkitaukur,kita khawatir nanti kalau pas bertanding (mereka bisa) jablas (tumbang), lewat. Tidak mempersulit siswa? Ya, buktinya tingkat kelulusan yang ada saat ini 95 persen lebih. Ini karena kisi-kisi ujian itu diberikan sejak dua-tiga tahun lalu. Dan soal yang diujikan pun tidak menyimpang jauh dari pelajaran yang sebelumnya diajarkan di seko- lah. Tapi banyak anak yang protes ke Anda lewat media sosial? Ya, enggak apa-apa. Anak-anak memang kritis. Dan itu bisa dimaklumi, sejauh dalam batas-batas yang wajar. Tetapi, saya katakan, bahwa soal-soal itu akan bisa dikerjakan oleh anak-anak yang telah tekun belajar. INTERVIEW Pengawasanmemangperlu,tapitakmungkin guru-gurumengawasiparamuriddaridetik kedetik.
  • 9. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW Kenapa soalnya harus menyalin persis? Oh, enggak apa-apa. Kan ini dalam kerangka kerja sama negara-negara di dunia yang diko- ordinasikan oleh OECD. Masak anggaran sampai Rp 660 miliar tapi bikin soal masih mengkopi? Lo, jangan melihat anggaran itu secara ge- londongan, bulat sebesar itu. Kalau seperti itu, ya tentu saja akan terlihat besar. Tetapi, coba lihat, berapa jumlah orang (murid peserta ujian yang dilayani). Hampir empat juta orang. Lalu bagi besar anggaran itu dengan jumlah orang yang dilayani, apakah masih besar? Yang pasti, anak-anak kita mampu mengerja- kan soal itu. Ya, kalau ada satu-dua orang yang kesulitan ya masih wajar. Kita bertujuan baik. M. Nuh meninjau pameran mobil listrik di Jakarta, Selasa (29/4). RENGGA SENCAYA/DETIKCOM
  • 10. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW Terkait soal kekerasan di sekolah, ba- nyak yang menilai sekolah telah lalai.... Jangan mudah memberikan penilaian seper- ti itu. Jangan karena ada kejadian kemudian dengan mudah menuding sekolah lalai, guru lalai. Sebab, pola perilaku anak juga dibentuk oleh lingkungan, baik di masyarakat maupun keluarga. Memang, ekspresi perilaku bisa saja di sekolah. Pengawasan memang diperlukan, tetapi kan tidak mungkin dari detik ke detik guru-guru harus melakukan pengawasan kepada mereka. Di sekolah kedinasan, kekerasan diang- gap bagian pendidikan agar disiplin.... Kedisiplinan bukan berarti kekerasan. Kedisiplinan bisa ditegakkan melalui aturan main yang benar-benar dijalankan. Jadi, unsur akademis tetap harus menjadi acuan dalam pembinaan. Semuanya akan terukur. Ada rencana mengambil alih pengelo- laan? Kami ingin agar lembaga seperti ini juga menonjolkan aspek akademis, bukan teknis semata-mata. Inginnya, kewenangan kemen- terian juga diperbesar, sehingga pembinaan lebih besar. ARIFARIANTO GRANDY/DETIKCOM Dua siswi tunanetra SMP 226 mengikuti ujian nasional di Jakarta, Senin (5/5).
  • 11. MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW MAJALAH DETIK 26 MEI - 1 JUNI 2014 INTERVIEW BIODATA NAMA: Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA TEMPAT/TANGGALLAHIR: Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959 ISTRI: Drg. Laily Rachmawati ANAK:Rachma Rizqina Mardhotillah PENDIDIKAN: 1990, Doktor Jurusan Signaux et System, Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier Prancis. 1987, Pascasarjana Jurusan Signaux et System, Universite Science et Technique du Languedoc Montpellier Prancis. 1983, Fakultas Teknik Elektro ITS. KARIER: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2009-2014. Menteri Komunikasi dan Informasi Rektor ITS, 2003-2006. Guru Besar ITS, 2004. Direktur Politeknik Negeri Surabaya ITS, 1997-2003. Ketua Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Surabaya ITS, 1992- 1993. KARYA: Buku Strategi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI)