SlideShare a Scribd company logo
Obat Syaraf Pusat, Syaraf Otonom,
dan Antibiotik
Semester 02
Kegiatan Belajar III
Farmakologi
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Siti Lestari, MN
http://kopihijau.info/wp-content/uploads/2013/05/obat-HIV-AIDS-terbaru.jpg
Obat Sistem Syaraf Pusat
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sistem
Syaraf Pusat
Pada sistem syaraf pusat, rangsang seperti sakit, panas,
rasa, cahaya, dan suara mula-mula diterima oleh reseptor,
kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang
belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa
sakit diotak besar.
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sistem
Syaraf Pusat
Sistem syaraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan
saraf pusat yang tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik.
Obat yang dapat merangsang SSP disebut analeptika
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sistem
Syaraf Pusat
Perangsang sistem saraf pusat, Penekan sistem saraf pusat,
Analgesik-Antipiretik, Anti konvulsi, Psikofarmaka
Klasifikasi obat
Obat Sistem Syaraf Pusat
Perangsang Sistem
Saraf Pusat1
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian
Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur,
gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa masalah
kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia)
Amfetamin
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek- efek yang
buruk pada sistem saraf pusat, kardiovaskuler,
gastroinstestinal, dan endokrin.
Amfetamin
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan
keracunan depresan SSP, syndrom hiperkinetik pada anak
Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen,
nyeri kepala, Tachicardia
Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal.
Metilfenidat
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya
pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan
fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi
prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia,
pernafasan lebih cepat
Kafein
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan kejang
Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat pemberian
tapi lebih efektif dari IV
Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan
Niketamid
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Perangsang
Sistem
Saraf Pusat
Indikasi: perangsang pernafasan
Efek samping: hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku,
muntah
Farmakokinetik: mempunyai masa kerja singkat dalam SSP
Dosis: 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV
Doksapram
Obat Sistem Syaraf Pusat
Penekan
Sistem Saraf Pusat2
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penekan
Sistem
Saraf Pusat
Anestetik Lokal: Obat yang merintangi secara reversible
penerusan impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf
pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat
menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.
Anestik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penekan
Sistem
Saraf Pusat
Anestetika Umum : Obat yang dapat menimbulkan suatu
keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang
bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran
ditiadakan
Anestik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penekan
Sistem
Saraf Pusat
Hipnotik atau obat tidur , adalah obat yang diberikan malam
hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh
normal untuk tidur, mempermudah atu menyebabkan tidur
Obat Hipnotik dan Sedatif
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penekan
Sistem
Saraf Pusat
Sedative adalah obat obat yang menimbulkan depresi
ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek
menenangkan dan mencegah kejang-kejang. Yang termasuk
golongan obat sedative-hipnotik adalah: Ethanol (alcohol),
barbiturate, fenobarbital, Benzodiazepam, methaqualon.
Obat Hipnotik dan Sedatif
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penekan
Sistem
Saraf Pusat
Merupakan obat atau zat-zat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika.
Analgetik-Antipiretik
Obat Sistem Syaraf Pusat
Analgetik-
Antipiretik3
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Analgetik-
Antipiretik Atas kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu: analgetik perifer (non-narkotik dan
analgetik narkotik)
Analgetik-Antipiretik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Atas kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu: analgetik perifer (non-narkotik dan
analgetik narkotik)
Analgetik-AntipiretikAnalgetik-
Antipiretik
Obat Sistem Syaraf Pusat
Obat Psikofarmaka4
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Psiko
farmaka
Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif
pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama
terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk
terapi gangguan psikiatrik.
Psikofarmaka
Obat Sistem Syaraf Pusat
Obat Anti Konvulsi5
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat
Anti
Konvulsi
Obat yang dapat menghentikan penyakit epilepsi, yaitu
suatu penyakit gangguan syaraf yang ditimbul secara tiba-
tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan-perubahan
kesadaran.
Obat Anti Konvulsi
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penggolongan obat anti konvulsi dibagi menjadi 5, yaitu:
Golongan hidantoin, Golongan barbiturate, Golongan
karbamazepin, Golongan benzodiazepine, Golongan asam
valproat
Obat Anti KonvulsiObat
Anti
Konvulsi
Obat Syaraf Otonom
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat otonom yaitu obat-obat yang bekerja pada susunan
syaraf otonom, mulai dari sel syaraf sampai sel efektor.
Obat ini berpengaruh secar spesifik dan bekerja pada dosis
kecil
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat otonom mempengaruhi transmisi neurohormonal
dengan cara menghambat atau mengintensifkannya
Cara Kerja
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Efek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan
oleh aktivitas susunan saraf parasimpatis.
Kolinergik atau Parasimpatomimetik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Yakni obat-obat yang merangsang system syaraf simpatis,
karena obat-obat ini menyerupai neurotransmitter
(norepinafrin dan epinephrine
Simpatomimetik atau Adrenergic
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat-obat ini bekerja pada suatu reseptor adrenergic yang
terdapat pada sel-sel otot polos, seperti pada jantung,
dinding bronkiolus saluran gastrointestinal, kandung kemih
dan otot siliaris pada mata. Reseptor adrenergic meliputi
alfa1, alfa2, beta1 dan beta2
Simpatomimetik atau Adrenergic
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin dengan
menempati reseptor-reseptor asetilkolindisebut dengan
antikolinergik atau parasimpatolitik
Parasimpatolitik atau Antikolinergik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat ini mempengaruhi organ jantung, saluran pernapasan,
saluran gastrointestinal, kandung kemih, mata dan kelenjar
eksokrin dengan menghambat saraf parasimpatis, sehingga
system saraf simpatis (adrenergic) menjadi dominan
Parasimpatolitik atau Antikolinergik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat-obat antiadrenergik umumnya mengahambat efek
neurotransmitter adrenergic dengan menempati reseptor alfa
dan beta baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasar tempat kerjanya, golongan obat ini dibagi atas
antagonis adrenoreseptor (adrenoreseptor bloker) dan
penghambat saraf adrenergic.
Simpatolitik atau Antiadrenergik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Obat-obat antiadrenergik umumnya mengahambat efek
neurotransmitter adrenergic dengan menempati reseptor alfa
dan beta baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasar tempat kerjanya, golongan obat ini dibagi atas
antagonis adrenoreseptor (adrenoreseptor bloker) dan
penghambat saraf adrenergic.
Simpatolitik atau Antiadrenergik
α-blocker
β-blocker
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Untuk masing-masing adrenoreseptor α dan β memiliki
penghambat yang efektif yakni α-blocker dan β-blocker
Simpatolitik atau Antiadrenergik
Antiadrenergik Reseptor Dosis Pemakaian dalam klinis
Tolazolin (proscoline) alfa
D:IM: IV: 25mg, q.i.d.
bayi baru lahir: IV: 1-
2mg/kg selama 10
menit
Gangguan pembuluh darah
tepi (raynaud), hipertensi
Fentolamin (regitine) alfa D: IM: IV: 5 mg, A: , IM:
IV: 1 mg
Gangguan pembuluh darah
perifer, hipertensi.
Prazosin (minipress) alfa D: PO: 1-5 mg, t.i.d; ≤ 20
mg/hari Hipertensi
Propanolol (inderal) Beta1, beta2
D: PO: 10-20 mg, t.i.d
atau q.i.d; dosis dapat
disesuaikan
IV: 1-3 mg, dapat
diulang bila perlu
Hipertensi, aritmia, angina
pectoris, pasca infark
miokardium
Nadolol (corgard) Beta1, beta2 D: PO:40-80 mg/hari, ≤
240 mg/hari Hipertensi, angina pektoris
Timolol (blocarden) Beta1, beta2 D: PO:10-20 mg, b.i.d
≤60 mg/hari
Hipertensi pasca infark
miokardium
Meetoprolol
(lopressor) Beta1
D: PO: 100-450 mg,
q.i.d; q rata-rata 50 mg
b.i.d
Hipertensi, angina, pasca
infark miokardium
Atenolol (temormin) Beta1 D: PO:50-100 mg/hari Hipertensi, angina
Asebutolol (spectral) Beta1 D: PO: 200 mg, b.i.d Hipertensi, aritmia ventrikel
JenisObatAntiadrenergik
α-blocker
β-blocker
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Penghambat saraf adrenergic mengambat aktivitas saraf
adrenergic berdasarkan gangguan sintesis atau penyimpanan
dan penglepasan neurotransmitor di ujung saraf adrenergic.
Simpatolitik atau Antiadrenergik
α-blocker
β-blocker
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
ObatSyaraf Otonom
Reseptor Obat Ganglion dikenal sebagai reseptor nikotinik
yang sensitive terhadap peghambatan oleh heksametonium.
Atas dasar fakta yang ditemukan diduga bahwa Ach yang
dilepaskan saraf preganglion berinteraksi dengan suatu
neuron perantara yang di lepaskan katekolamin
Simpatolitik atau Antiadrenergik
Antimikroba dan Antibiotika
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antibiotika
Antibiotika ( latin : anti = lawan, bios = hidup ) adalah zat-
zat kimia yang dihasilkan mikro organisme hidup tertuam
fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat mematikan
atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan
beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia
relative kecil.
Pengertian
Antimikroba
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antibiotika
Pembuatan antibiotika lazimnya dilakukan dengan jalan
mikrobiologi dimana mikro organisme dibiak dalam tangki-
tangki besar dengan zat-zat gizi khusus
PembuatanAntimikroba
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antibiotika
mekanisma kerja yang terpenting adalah perintangan
selektif metabolisme protein bakteri sehingga sintesis
protein bakteri, sehingga sintesis protein dapat terhambat
dan kuman musnah atau tidak berkembang lagi misalnya
kloramfenikol dan tetrasiklin.
Mekanisme Kerja
Antimikroba
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antibiotika Berdasarkan luas aktivitasnya, antibiotika dibedakan menjadi
antibiotika aktivitas sempit (narrow spectrum) dan aktivitas
luas (broad spectrum).
Golongan ObatAntimikroba
Antimikroba & Antibiotika
Penisilin1
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penisilin
Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium
chrysogeneum dari bermacam-macam jenis yang
dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping
R) benzilpenisilin ternyata paling aktif.
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penisilin
Sefalosforin diperoleh dari jamur cephalorium
acremonium, berasl dari sicilia (1943) penisilin bersifat
bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesi
dinding sel.
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Penisilin
Penisilin Terdiri dari 3 jenis, yaitu:
Benzil Penisilin dan Fenoksimetil Penisilin
Pensilin Tahan Penisilinase
Pensilin Spectrum Luas
Antimikroba & Antibiotika
Sefalosforin2
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sefalosfirin
Sefalosforin merupakan antibiotic betalaktam yang
bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding
mikroba. Farmakologi sefalosforin mirip dengan
penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal dan dapat di
hambat probenisid.
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sefalosfirin Terdiri dari 6 jenis, yaitu:
Sefadroksil, Sefotakzim, Sefuroksim, Sefamandol,
SefpodoksimSefalosfirin
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Glikosida
Jantung
Tanda – tanda dan gejala – gejalanya adalah Anoreksia, Diare,
Mual dan muntah, Bradikardia (denyut nadi kurang dari 60
kali per menit(dpm)) dan Takikardia (>120dpm), Kontraksi
ventrikel prematur, Aritmia jantung, Sakit kepala, Amalise,
Penglihatan kabur, Ilusi penghilatan (halo putih, hijau, kuning
di sekitar objek), Bingung, dan Delirium
Toksisitas Digitals
Obat Jantung Atau Kardiovaskuler
Antiangina2
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina Obat–obat antiangina dipakai untuk mengobati Angina
Pektoris (nyeri jantung yang mendadak akibat tidak
cukupnya aliran darah karena adanya sumbatan pada arteri
koroner yang menuju jantung
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina
Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otos polos
pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persarafan
miokardium. Dilatasi vena menyebabkan alir balik vena
berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.
Selain itu, senyawa nitrat juga merupakan vasodilator
koroner yang poten
Golongan Nitrat
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina
Senyawa nitrat bekerja langsung merelaksasi otos polos
pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persarafan
miokardium. Dilatasi vena menyebabkan alir balik vena
berkurang sehingga mengurangi beban hulu jantung.
Golongan Nitrat
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina
Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat
influks ion kalsium transmembran, yaitu mengurangi
masuknya ion kalsium melalui kanal kalsium lambat ke
dalam sel otot polos, otot jantung dan saraf
Golongan Antagonis Kalsium
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina Obat-obat penghambat adrenoseptor beta (beta-bloker)
menghambat adrenoseptor-beta di jantung, pembuluh
darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati.
Golongan Beta-Bloker
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek ini berbahaya.
Karena itu, harus dihindarkan pada pasien dengan riwayat
asma atau penyakit paru obstruktif menahun
Golongan Beta-Bloker
Obat Jantung Atau Kardiovaskuler
Antidisritmia3
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina
Distritmia (aritmia) jantung didefinisikan sebagai setiap
penyimpangan frekuensi atau pola denyut jantung yang
normal; termasuk denyut jantung terlalu lambat (bradikardia),
terlalu cepat (takikardia), atau tidak teratur
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina Obat berinteraksi dengan Warfarin, Fenitoin, Simetidin dan
Obat–obat Antihipertensi
Interaksi
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antiangina
Efek Terapeutik meliputi melambatkan hantaran jaringan
jantung dan mengubah efek katekolamin pada jantung –
mengurangi eksitabilitas. Efek Samping : Letih, Sakit kepala
dan Pusing dan efek yang merugikan adalah Hipotensi, Blok
AV, Dispnea dan Rentensi urin
Efek Terapeutik & Samping
Obat Jantung Atau Kardiovaskuler
Diuretik4
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Diuretik
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak
pengeluaran kemih (diuress) melalui kerja langsung terhadap
ginjal. Pembagian obat diuretik meliputi Diuretika golongan
tiazid , Diuretika kuat , diuretik hemat kalium, dan diuretik
osmosis Diuretika golongan tiazid digunakan untuk
mengurangi edema akibat gagal jantung dan dengan dosis
yang lebih rendah, untuk menurunkan tekanan darah.
Pengertian
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Tiazid dan senyawa-senyawa terkaitnya merupakan diuretika
dengan potensi sedang, yang bekerja dengan cara
menghambat reabsorpsi natrium pada bagian awal tubulus
distal
Pengertian
Golongan Tiazid
Diuretika
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Diuretika kuat digunakan dalam pengobatan edema paru akibat
gagal jantung kiri. Pemberian intravena mengurangi sesak nafas
dan prabeban lebih cepat dari mula kerja diuresisnya
Pengertian
K u a t
Diuretika
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Suplemen kalium tidak boleh diberikan bersama diuretika
hemat kalium. Juga penting untuk diingat bahwa pemberian
diuretka hemat kalium pada seorang pasien yang menerima
suatu penghambat ACE dapat menyebabkan hiperkalemia
yang berat.
Pengertian
H e m a t K a l i u m
Diuretika
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Diuretika golongan ini jarang digunakan pada gagal jantung
karena mungkin meningkatkan volume darah secara akut
Pengertian
Osmotik
Diuretika
Obat Jantung Atau Kardiovaskuler
Antihipertensi5
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi
Semua pasien, tanpa memperhatikan apakah terapi dengan
obat dibutuhkan, sebaiknya dipertimbangkan untuk terapi
tanpa obat. Caranya dengan mengendalikan berat badan,
pembatasan masukan sodium, lemak jenuh, dan alkohol serta
pertisipasi dalam program olah raga dan tidak merokok.
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi
Obat golongan ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan
noradrenalin dari pasca ganglion saraf adrenergik. Obat-obat
golongan ini tidak mengendalikan tekanan darah berbaring
dan dapat menyebabkan hipotensi postural
Penghambat saraf adrenergik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi
Obat ini menurunkan tekanan darah dengan cepat setelah
dosis pertama, sehingga harus hati-hati pada pemberian
pertama. Untuk pengobatan hipertensi, alfa-broker dapat
digunakan bersama obat antihipertensi lain. Temasuk alfa
bloker adalah Deksazosin, Indoramin, Prasozin
Hidroklorida, dan Terazosin
Alfa-Bloker
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi
Obat-obat golongan ini efektif dan pada umumnya dapat
ditoleransi dengan baik. Obat-obat golongan ini terutama
diindikasikan untuk hipertensi pada diabetes tergantung
insulin dengan nefropati, dan mungkin untuk hipertensi pada
semua pasien diabetes. Obat golongan ini adalah
Kaptopropril, Benazepril, Delapril, Enalapril maleat,
Fisonopril, Perinopril, Kuinapril, Ramipril dan Silazapril
Penghambat ACE
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi
Sifatnya mirip penghambat ACE, bedanya adalah obat-obat
golongan ini tidak menghambat pemecahan bradikin dan
kinin-kinin lainnya, sehingga tampaknya tidak menimbulkan
batuk kering parsisten yang biasanya mengganggu terapi
dengan penghambat ACE
Antagonis reseptor angiotensin II
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi Obat ini digunakan bersama bata-bloker untuk pengobtan
jangka pendek episode hipertensi berat pada
feokromositoma
Obat-obat untuk feokromositoma
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihipertensi Kelompok ini termasuk metildopa, yang mempunyai
keuntungan karena aman bagi pasien asma, gagal jantung,
dan kehamilan
Obat antihipertensi yang bekerja sentral
Obat Saluran Pernapasan
Obat Saluran Pernapasan
Rhinitis1
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Rhinitis
Rhinitis adalah radang membran mukosa hidung yang
ditandai dengan bersin, gatal, hidung berlendir, dan kongesti
atau hidung tersumbat. Rhinitis dapat terjadi karena
menghirup alergen, seperti debu, bulu binatang, serbuk sari
bunga tertentu, asap rokok dn polutan.
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antihistamin adalah obat dengan efek antagonis terhadap
histamin. Antihistamin terutama dipergunakan untuk terapi
simtomatik terhadap reaksi alergi atau keadaan lain yang
disertai pelepasan histamin berlebih.
Antihistamin
Rhinitis
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini menyebabkan konstriksi arterioral di mukosa hidung
sehingga mengurangi infiltrasi cairan dari pembuluh darah ke
jaringan sekitar yang dapat menyebabkan udem. Dekongestan
sering diberikan melalui aerosol untuk memperpendek onzet dan
mengurangi efek samping sistemiknya
Dekongestan
Rhinitis
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini menyebabkan konstriksi arterioral di mukosa hidung
sehingga mengurangi infiltrasi cairan dari pembuluh darah ke
jaringan sekitar yang dapat menyebabkan udem. Dekongestan
sering diberikan melalui aerosol untuk memperpendek onzet dan
mengurangi efek samping sistemiknya
Dekongestan
Rhinitis
Obat Saluran Pernapasan
Bronkodilator2
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Bronkho
dilator
Adalah obat yang berkhasiat melebarkan bronkhus. Jenis obat
bronkhodilator adalah Epinefrin, yang memiliki efek samping
dan reaksi yang merugikan yaitu tremor, hipertensi dan
takhikardi, jantung berdebar, disritmia dan angina. Selain itu
adalah beta 2 adrenegik
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Meliputi teofilin, aminofilin dan kafein. Xantin juga
merangsang saraf pusat dan pernafasan, mendilatasi
pembuluh pulmonar dan koronaria. Karena efeknya terhadap
respirasi dan pembuluh pulmonar, maka xantin dipakai
mengobati asma.
Derivat methilxantin ( xantin)
Bronkho
dilator
Obat Saluran Pernapasan
Mukolitik &
Ekspektoran3
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Iodida menstimulasi sekresi mukus di cabang tenggorokan
dan mencairkannya, tetapi sebagai obat batuk hampir tidak
efektif. Efek samping kuat berupa gangguan tiroid, struma,
urtikaria dan hiperkalemia.
Dosis pada batuk, oral3 dd 0,5 -1 g, maksimal 6 g sehari.
Kaliumiodida
Mukolitik
Ekspektoran
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Berdaya diuresis lemah yang menyebabkan asidosis. Senyawa
ini sering digunakan dalam sediaan sirup batuk, misalnya
obat batuk hitam
Amonium kloridaMukolitik
Ekspektoran
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Minyak terbang/atsiri seperti minyak kayu putih, minyak
permen dan minyak adas, berkhasiat menstimuli sekresi
dahak dan bersifat bakteriostatik lemah. Berdasarkan sifat itu,
minyak terbang banyak digunakan dalam sirup obat batuk
dan obat inhalasi uap, yaitu 10 tetes dalam 1 liter air hangat.
Atsiri
Mukolitik
Ekspektoran
&
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini banyak digunakan sebagai salah satu komponen dari
sediaan obat batuk hitam guna mempermudah pengeluaran
dahak. Efek samping pada dosis lebih tinggi dari 3 g sehari
berupa nyeri kepala , udema dan gangguan keseimbangan
elektrolit akibat efek minerallokortikoit dan hipernatremia
Succus Liquirriti
Mukolitik
Ekspektoran
Obat Saluran Pernapasan
Antitusif4
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Secara umum berdasarkan tempat kerja obat, antitusif dibagi
atas antitusif yang bekerja di perifer dan antitusif yang
bekerja di sentral. Antitusif yang bekerja di sentral dibagi atas
golongan narkotik dan nonnarkotik.
Antitusif
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat golongan ini menekan batuk dengan mengurangi iritasi
lokal di saluran napas, yaitu pada reseptor iritan perifer
dengan cara anestesi langsung atau secara tidak langsung
mempengaruhi lendir saluran napas
Antitusif yang bekerja di perifer
Antitusif
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini bekerja menekan batuk dengan meninggikan
ambang rangsang yang dibutuhkan untuk merangsang pusat
batuk. Dibagi atas golongan narkotik dan nonnarkotik.
Antitusif yang bekerja sentral
Antitusif
Obat Gangguan Sistem
Pencernaan
Obat Gangguan Sistem Pencernaan
Obat Anti Tukak1
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung,
deudenum, esofagus bagian bawah, dan stoma
gastroenterostomi (setelah bedah lambung).ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Memiliki efek yang minimal didalam mencegah dan
mengobati tukak. obat ini menurangi perangsangan vagal
dan menurunkan kecemasan
Tranquilizer
ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini menghlangkan nyeri dengan menurunkan motilitas
dan sekresi gastrointestinal, terjadi berupa mulut kering,
pengurangan sekresi, takhikardi, retensi urin dan konstipasi
Antikolinergik
ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk
menetralisir kelebihan asam lambung yg menyebabkan
timbulnya sakit maag. Interval dosis yang ideal adalah 1-3 jam
sesudah makan dan waktu tidur
Antacid
ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Obat ini menghambat refluk asam ke dalam esofagus. Obat
ini memblok resepto H-2 pada sel-sel parietal lambung
sehingga mengurangi sekresi dan konsntrasi asam lambung.
Efek samping yang merugikan adalah sakit kepala, pusing,
sembelit, pruritus, ruam kulit, ginekomastia, penurunan libido
dan impotensi.
Penghambat Histamin-2
ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Sukralfat dapat mencegah cedera mukosa lambung akibat
tukak. Efek samping adalah pusing, mual, konstipasi dan
mulut kering
Inhibitor pepsin
ObatAnti Tukak
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Omeprazol menghambat sekresi asam lambung sampai 90%.
Dosis umum 20 mg sehari dosis dapat ditingkatkan. Efek
samping yang mungkin terjadi meliputi diare, mulut kering,
baal, pusing dan lemah.
Inhibitor sekresi asam lambung
ObatAnti Tukak
Obat Gangguan Sistem Pencernaan
Digestiva2
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Digestiva adalah obat yang digunakan untuk membantu
proses pencernaan lambung-usus terutama pada keadaan
difensiensi zat pembantu pencernaan. Obat digestiva antara
lain: Pankreatin, Pepsin, Ox-bile, Bromealin
Digestiva
Obat Gangguan Sistem Pencernaan
Anti Diare3
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Anti diare adalah obat yg digunakan untuk mengobati
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing,
atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang
kali disertai banyaknya cairanyg keluar kadang-kadang
dengan mulas dan berlendir atau berdarah. Terdiri dari:
Adsorben, Anti motilitas, Adstringen, Pelindung
Anti Diare
Obat Gangguan Sistem Pencernaan
Laksativa4
http://krisannisa.files.wordpress.com/2012/11/img_1799-large.jpg
Laksativa adalah obat-obat yang dapat mempercepat
peristaltik usus sehingga mempermudah BAB. Terdiri dari
jeniis obat: Laksansia osmotic, Laksansia kontak, Laksansia
Pembentuk bulk, Emolien
Laksativa

More Related Content

What's hot

Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
Dedi Kun
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
gex'z windha suardika
 
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglionObat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Komunitas Blogger Indonesia
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
Putri Cavaluna
 
Modul 2 kb 3 (a)
Modul 2 kb 3 (a)Modul 2 kb 3 (a)
Modul 2 kb 3 (a)
Anton Saja
 
SIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat IISIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat II
Mutiara Azizah
 
7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom
puterinadiamuhaliza
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
Dilla Novita
 
Bab i
Bab iBab i
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Morphin : PR dr Heru
Morphin : PR dr HeruMorphin : PR dr Heru
Morphin : PR dr Heru
Nur Hajriya
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatikrian92
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Dilla Novita
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
Titis Utami
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
Rofi'ah Muwafaqoh
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 

What's hot (20)

Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNAObat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
Obat susunan saraf pusat AKPER PEMKAB MUNA
 
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglionObat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglion
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
 
Modul 2 kb 3 (a)
Modul 2 kb 3 (a)Modul 2 kb 3 (a)
Modul 2 kb 3 (a)
 
SIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat IISIstem Saraf Pusat II
SIstem Saraf Pusat II
 
Analgesik nonopioid
Analgesik nonopioidAnalgesik nonopioid
Analgesik nonopioid
 
7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom7 farmakologi sistem syaraf otonom
7 farmakologi sistem syaraf otonom
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Morphin : PR dr Heru
Morphin : PR dr HeruMorphin : PR dr Heru
Morphin : PR dr Heru
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 

Viewers also liked

Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpointMembuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
dhiqde
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
ljjkesehatanpael
 
Modul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasiModul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasi
pjj_kemenkes
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
pjj_kemenkes
 
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power pointModul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
Muhammad Khosyi'in
 
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
badar masbadar
 
Modul 7 kb 1
Modul 7   kb 1Modul 7   kb 1
Modul 7 kb 1
pjj_kemenkes
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar MikrobiologiPengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
Agustina Retnaningsih
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
pjj_kemenkes
 
Contoh desain presentasi interaktif dengan power point
Contoh  desain presentasi interaktif dengan power pointContoh  desain presentasi interaktif dengan power point
Contoh desain presentasi interaktif dengan power point
Firman Nugraha
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
pjj_kemenkes
 
Ppt interaktif
Ppt interaktifPpt interaktif
Ppt interaktif
aderosalinda
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
FAIQO DIYANA
 
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatan
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatanRuang Lingkup Mutu layanan kesehatan
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatan
Veranica Widi
 

Viewers also liked (20)

Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpointMembuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
Membuat media pembelajaran interaktif dengan powerpoint
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Modul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasiModul 1 kb 3 komunikasi
Modul 1 kb 3 komunikasi
 
Kb 3(1)
Kb 3(1)Kb 3(1)
Kb 3(1)
 
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power pointModul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
Modul pembuatan multimedia interaktif menggunakan power point
 
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
40 desain brosur pamflet kesehatan dan medis
 
Modul 7 kb 1
Modul 7   kb 1Modul 7   kb 1
Modul 7 kb 1
 
Pengantar Mikrobiologi
Pengantar MikrobiologiPengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 
Contoh desain presentasi interaktif dengan power point
Contoh  desain presentasi interaktif dengan power pointContoh  desain presentasi interaktif dengan power point
Contoh desain presentasi interaktif dengan power point
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Ppt interaktif
Ppt interaktifPpt interaktif
Ppt interaktif
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatan
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatanRuang Lingkup Mutu layanan kesehatan
Ruang Lingkup Mutu layanan kesehatan
 

Similar to Modul 2 kb 3

ppt farmakologi kelompok 3.pptx
ppt farmakologi kelompok 3.pptxppt farmakologi kelompok 3.pptx
ppt farmakologi kelompok 3.pptx
GitaindrianiSinurat
 
Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
pjj_kemenkes
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
elly394769
 
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdfObat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
sonyaawitan
 
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
furqanridha
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
nataliaayp
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
Nunung Ayu Novi
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
Farmakology kelas 2
Farmakology kelas 2Farmakology kelas 2
Farmakology kelas 2
dwiariani
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
SyarifahNurulMaulida1
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.pptMatriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
SriHariatiDongge
 
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
regitarhega
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
hanyakaryawan1
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
YonetaSrangenge1
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Rinda Hendrika
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
KarmilaPanigoro
 
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptxPPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
RirinAnggreni1
 
Kelompok 2 9e
Kelompok 2 9eKelompok 2 9e
Kelompok 2 9e
Putri Larasantang
 

Similar to Modul 2 kb 3 (20)

ppt farmakologi kelompok 3.pptx
ppt farmakologi kelompok 3.pptxppt farmakologi kelompok 3.pptx
ppt farmakologi kelompok 3.pptx
 
Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-Modul farmakologi 2 kb 3.-
Modul farmakologi 2 kb 3.-
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
 
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdfObat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
Obat Sistem Pernafasan & Persyarafan.pdf
 
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
11-XI Farm-2024....Obat SSP dan SSO.pptx
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 
Farmakology kelas 2
Farmakology kelas 2Farmakology kelas 2
Farmakology kelas 2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.pptMatriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
Matriks Ibu Vita FARM.KLINIK I.ppt
 
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
Materi 1 Farmakologi Kelas XI Farmasi "obat sistem saraf otonom"
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdfFARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
FARMAKOLOGI SISTEM SYARAF OTONOM.pdf
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptxPPT PATOLOGI SSP 3.pptx
PPT PATOLOGI SSP 3.pptx
 
Kelompok 2 9e
Kelompok 2 9eKelompok 2 9e
Kelompok 2 9e
 

More from pjj_kemenkes

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
pjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 

Modul 2 kb 3

Editor's Notes

  1. Demikian tadi bahasan tentang obat-obat yang mempengaruhi syaraf pusat, sekarang akan kita lanjutkan dengan obat-obatan yang mempengaruhi syaraf otonom. Jangan lupa, untuk memudahkan memahami materi belajar selanjutnya, saya persilahkan saudara untuk melihat kembali skema susunan syaraf pada halaman sebelumnya.
  2. Aktivitas Umumnya dinyatakan dalam suatu berat (mg),kecuali zat yang belum sempurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa zat misalnya polimiksin B basitrasin, atau karena belum diketahui struktur kimianya, seperti, nistatin.
  3. Selanjutnya akan kita bahas tentang obat Diuretika. Apakah saudara pernah mendengar sebelumnya ? Apa maksudnya obat diuretika itu ?
  4. Baiklah, kita akan lanjutkan dengan materi tentang obat yang mempengaruhi sistem pernafasan .
  5. Masih semangat mempelajari modul ini khan ? Bagus.....Sekarang , kita akan lanjutkan dengan materi tentang obat yang mempengaruhi sistem pencernakan .