SlideShare a Scribd company logo
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 1
PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA
LETAK FASILITAS (PABRIK)
“SELAMAT DATANG DI LABORATORIUM SISTEM
MANUFAKTUR” UNIVERSITAS TRUNOJOYO
PENGANTAR
PT. SgA (SUGENG gak ALIM) merupakan sebuah perusahaan multi
nasional dari Jawa Timur. Sejak berdiri di tahun 2001 hingga sekarang,
perusahaan ini telah banyak melakukan kerja sama dengan banyak industri, baik
perusahaan kecil maupun besar di Indonesia. PT. SgA berencana membangun
pabrik “Mainan Motor Kayu”. Untuk mewujudkan keinginan tersebut PT. SgA
memerlukan Perancangan Tata Letak Pabrik “Mainan Motor Kayu”. Tujuan
utama perancangan tata letak pabrik adalah memperoleh rancangan tata letak yang
efisien, yaitu tata letak dengan pergerakan material (ongkos pemindahan material)
antar departemen di dalam pabrik yang minimum. Tata letak yang efisien dapat
mengurangi ongkos produksi. Berdasarkan penelitian, ongkos pemindahan
material dapat mencapai 30% - 75% dari total ongkos produksi (Sule, 1991).
Pada praktikum ini mahasiswa TI Universitas Tronojoyo berfungsi
sebagai KONSULTAN yang diharapkan mampu menyelesaikan semua masalah
dan merencanakan Tata Letak Pabrik. Disamping itu mahasiswa TI sebagai
konsultan yang handal harus mampu menginterpretasikan dan menjelaskan
kepada Client maksud dari Perancangan Tata Letak Pabrik tersebut., sehingga
client merasa puas dan tidak ragu lagi akan kemampuan mahasiswa TI
Universitas Tronojoyo.
Tujuan dari proyek praktikum ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam melakukan perancangan tata letak pabrik, dengan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam perancangan
pabrik “Mainan Motor Kayu”. Proyek praktikum ini dikerjakan dalam bentuk
kelompok kecil dengan anggota lima orang. Proyek ini terdiri dari delapan tugas
yang harus diselesaikan dalam waktu sepuluh minggu. Perincian mengenai
masing-masing tugas dapat dilihat pada gambar 1.
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 2
START
Penyusunan OPC,
AC, Routing Sheet
Penyusunan
MPPC
Perhitungan Luas
Lantai Pabrik dan
Kantor
Perancangan
Struktur
Organisasi dan
SDM
Perhitungan
Ongkos Material
Handling
Penentuan Matriks
Aliran dan Tabel
penempatan awal
Penyusunan AAD
Penyusunan ARC
Perbaikan
penyusunan AAD
Penyusunan ARD
Penyusunan
Template
Penentuan Luas
Lantai Bag.
Pelayanan
Produksi
STOP
Optimal?
Ya
Tidak
Gambar 1. FLOWCHART PRAKTIKUM PTLF
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 3
TUJUAN
Praktikum perancangan tata letak pabrik memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan rancangan tata letak fasilitas sistem manufaktur, yang meliputi
mesin, tempat kerja, dan gudang serta sistem pemindahan material pada pabrik
” Mainan Motor Kayu”.
2. Mengatur aliran material dan non material, sehingga memudahkan proses
manufaktur.
3. Memelihara fleksibilitas susunan operasi baik dalam hal prosedural ataupun
non prosedural.
4. Memelihara perputaran barang.
5. Menekan penanaman modal yang tinggi pada peralatan.
6. Menghemat pemakaian bangunan atau tanah.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur pelaksanaan perancangan tata letak pabrik adalah sebagai berikut:
1. Menentukan apa yang akan diproduksi, dalam hal ini produk yang ingin
dihasilkan adalah “Mainan Motor Kayu”
2. Menentukan berapa banyak produk dibuat, dalam hal ini produk yang
dirancang untuk dibuat adalah berdasarkan proyeksi demand selama lebih
kurang 5 tahun ke depan.
3. Menentukan komponen apa saja yang dibuat dan apa saja yang akan dibeli
atau disubkontrakkan.
4. Menentukan proses produksi untuk menghasilkan setiap komponen yang akan
dibuat. Routing sheet sebagai panduan dan akan diketahui pula jenis peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam operasi tersebut.
5. Menentukan urutan perakitan. Routing sheet digunakan sebagai panduan.
6. Memperoleh waktu baku dari setiap operasi yang dilakukan. Pertimbangan
kapasitas mesin perjamnya dilakukan dengan memperhitungkan pula efisiensi
dan kemampuan mesin tersebut.
7. Menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan.
8. Menyeimbangkan lintas produksi sehingga mencegah terjadinya bottleneck
pada salah satu atau beberapa stasiun kerja.
9. Menganalisis aliran material, dengan menentukan letak relatif mesin-mesin
dan tempat kerja.
10. Merancang tata letak pada setiap stasiun kerja.
11. Menentukan kebutuhan personil dan pelayanan pabrik, seperti air, kamar
mandi, dan ruang makan.
12. Menentukan kebutuhan kantor.
13. Menentukan kebutuhan luas pabrik.
14. Melakukan pemilihan peralatan pemindahan material.
15. Merancang alokasi tempat kerja.
16. Merancang tata letak secara terinci dan bentuk bangunan.
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 4
STAR
1. Exploded PART
2. DATA TEKNIK
3. DATA KEBUTUHAN BAHAN
MODUL I
(1 MINGGU)
MODUL II
(1 MINGGU)
1. SKETSA PRODUK
2. OPC
3. AC
1. FORMAT ROUTING SHEET
1. ROUTING SHEET
2. MPPC
1. TABEL KEBUTUHAN LUAS
2. TABEL KEBUTUHAN SDM
MODUL III
(1 MINGGU)
1. LUAS LANTAI PABRIK
2. STRUKTUR ORGANISASI
1. FORMAT OMH
2. FORMAT MATRIKS ONGKOS
MODUL IV
(1 MINGGU)
1. TABEL OMH
2. MATRIKS ONGKOS, BERAT
3. RANCANGAN TATA LETAK
AWAL
1. RANC TATA LETAK AWAL
2. WinQSB
3. TABEL OMH
MODUL V
(1 MINGGU)
1. AAD
2. TABEL OMH REVISI
1. AAD PABRIK
2. SOFTWARE TATA LETAK
MODUL VI
(1 MINGGU)
1. ARC
2. ARD
3. AAD GABUNGAN
1. AAD GABUNGAN
MODUL VII
(1 MINGGU)
1.TEMPLATE PABRIK
1. TABEL BIAYA
2. KRITERIA LOKASI
MODUL VIII
(2 MINGGU)
1. PERHIT BIAYA PRODUKSI
2. KELAYAKAN INVESTASI
END
Gambar 2. Modul Praktikum PTLF
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 5
Tabel 1. Jadwal pengerjaan Proyek Perancangan Tata Letak Pabrik “Mainan Motor Kayu”
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 6
MODUL I (Part Drawing, OPC, Assembly Chart)
KONSULTAN : Mahasiswa TI Universitas Tronojoyo
CLIENT : PT. SgA (SUGENG gak ALIM)
WAKTU : 1 Minggu
KONSULTASI : Minimal 2 Pertemuan
I. TUJUAN
KASUS 1 : PART DRAWING
 Tujuan pembuatan Sketsa Produk
Mengetahui dimensi produk
Mengetahui gambaran proses produksi dan perakitan produk
Mengetahui keterkaitan antar komponen dalam suatu produk
KASUS 2 : OPERATION PROCESS CHART
 Tujuan Pembuatan Operation Process Chart (OPC)
Mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.
Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan mempertimbangkan
efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan).
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja.
Sebagai alat untuk latihan kerja.
KASUS 3 : ASSEMBLY CHART
 Tujuan Pembuatan Assembly Chart (AC)
Memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor
yang paling penting.
Memperlengkap informasi untuk keperluan analisis.
Mengetahui komponen-komponen yang membentuk produk
Mengetahui urutan perakitan komponen yang membentuk produk
Mengetahui komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian (sub assembly)
Mengetahui aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
Mengetahui keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
Mengetahui gambaran menyeluruh dari proses rakitan
Mengetahui urutan waktu komponen bergabung bersama
Mengetahui suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 7
II. LANDASAN TEORI
Operation Process Chart (OPC) [1,2,3] adalah diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen
atau produk jadi. Informasi yang terdapat pada OPC meliputi waktu, jenis material yang
digunakan, dan mesin atau peralatan yang diperlukan untuk memproses material.
Assembly Chart [1,3] merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara
komponenkomponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat
untuk menunjukkan komponen penyusun dari suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan
komponen.
III. PROSEDUR
Part Drawing adalah jenis gambar teknik yang digunakan untuk menunjukkan secara
lengkap dan jelas kebutuhan pemesinan, yang biasanya dibuat sesuai dengan konvensi standar
untuk layout, nomenklatur, interpretasi, tampilan (misalnya sisi dan garis), ukuran, dan
sebagainya. Gambar ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran fitur geometrik yang akurat
dan tidak ambigu dari sebuah komponen. Dengan demikian, gambar teknik memberikan seluruh
informasi yang dibutuhkan oleh manufaktur untuk memproduksi komponen tersebut. Informasi
yang terangkum dalam sebuah gambar teknik antara lain:
Gambar 3. Part Drawing
Prinsip Pembuatan Operation Process Chart (OPC)
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 8
Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi’’), dan identifikasi lain:
nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara
sekarang, nomor peta, dan nomor gambar.
Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, yang menunjukkan bahwa
material tersebut masuk ke dalam proses.
Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya
perubahan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan
operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang
terjadi.
Persen reject tidak dimasukkan dalam OPC
Untuk material yang mengalami proses pengerjaan paling banyak, diletakkan disisi paling
kanan.
Jika ada lebih dari satu part yang sama maka boleh dibuatkan lambang bendera yang
bertuliskan jumlah partnya, misal
Penggunaan alat bantu yang digunakan dituliskan dengan tanda panah dari arah kiri.
Untuk proses yang terjadi berulang kali dapat dilakukan looping tetapi jumlah yang
dicantumkan harus sesuai banyaknya proses yang dilakukan.Sedangkan penulisan waktu
prosesnya hanya untuk 1 komponen saja tetapi saat menghitung jumlah waktu proses secara
keseluruhan maka waktu proses yang tadi harus dikalikan sebanyak jumlah pengulangan
proses tersebut.
Peletakan lambang storage hanya di akhir saja yaitu saat keseluruhan produk telah selesai.
Pada bagian bawah peta dibuat ringkasan yang memuat informasi seperti jumlah operasi,
jumlah inspeksi, dan waktu yang dibutuhkan.
Arti Gambar
Berikut ini adalah arti lambang yang terdapat dalam OPC.
= operasi
= pemeriksaan
= penyimpanan
= pengulangan untuk
sebagian proses
= pengulangan untuk seluruh proses
suatu material, sebelum ter-assembly
Lambang ini dicantumkan
setelah seluruh proses selesai
n x
n x
2x
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 9
Lambang operasi digambarkan dengan bentuk lingkaran, inspeksi dalam bentuk persegi
(bujur sangkar), dan penyimpanan dalam bentuk segitiga sama sisi.
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 10
210 NAMA PART
NAMA MATERIAL
3 per ketebalan 4/4
210-10
Potong panjang 6"
Circ. saw
0.277 menit
210-20
Ampelas ujung
Disc sand
0.694 menit
Sand paper
Sand disc
210-30
Drill 6 lubang paku
Drill press
0.093 menit
210-40
Drill 2 lubang kait
Drill press
0.463 menit
231-10
231 NAMA PART
NAMA MATERIAL
3 per ketebalan 5/4"
Rampas lebar
1"
Jointer
0.277 menit
231-20
Potong panjang 6'
Circ. saw
0.231 menit
233-10
233 NAMA PART
NAMA MATERIAL
3 per ketebalan 5/4"
Rampas
lebar 1"
Jointer
0.087 menit
233-20
Potong panjang
1.5"
Circ saw
0.173 menit
200-10
Rakit side & end ke
chassis
Bench I
0.694 menit
Glue
200-15
Keringkan lem
Rack
0.302 menit
2x2x
6x
2x
Prinsip pembuatan Assembly Chart
Bagian paling kiri AC merupakan nama partnya
Semakin ke kiri penomoran S bertambah sedangkan semakin ke bawah penomoran A
bertambah
Nama komponen yang diletakkan paling atas merupakan base (tempat komponen lain
ditempelkan).
Pada AC untuk part yang jumlahnya lebih dari 1 harus ditulis ulang sesuai jumlah partnya
tetapi untuk part pembantu yang jumlahnya banyak dan berukuran kecil boleh ditulis
jumlahnya dan tidak perlu ditulis ulang sebanyak jumlah partnya, misal wheel (6)
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 11
Komponen-komponen ditulis secara berurutan dari atas ke bawah. Komponen yang paling
dulu dirakit diletakkan di bagian paling atas dan yang paling akhir dirakit diletakkan di
paling bawah. Untuk tiap komponen dibuatkan lingkaran.
Komponen-komponen yang akan dirakit dihubungkan oleh garis menuju ke sebuah lingkaran
membentuk subassembly atau assembly. Dari lingkaran-lingkaran komponen tersebut dibuat
garis horizontal ke arah kiri. Kemudian dibuat lingkaran untuk menyatukan tiap komponen
yang dirakit pada operasi yang baru ditulis. Komponen sebaiknya disusun menurut urutan
pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah.
Pada akhir garis ditulis nomor komponen, nama ,dan jumlah yang dirakit. Penyusunan
subassembly tiap tingkatnya dilakukan dengan rata kanan
Nomor subassembly atau assembly ditempatkan dalam lingkaran, yang berarti bahwa terjadi
proses perakitan.
Assembly Chart (AC)
x
SiAj
x
x
x
x
A
SiAj
yyy
SiAj
yyy
yyy
yyy
yyy
x : nomor part, berada dalam lingkaran kecil
yyy : nama part, lingkarang yang agak besar
SiAj : sub assembly
A : final product
Nilai i bertambah dari kanan ke kiri; nilai j bertambah dari atas ke bawah
Komponen bahan pembantu yang dimasukkan hanya yang diskrit atau yang masih
berwujud (misal: paku, mur, baut, dsb).
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 12
233
233
S7A2
Roof Box
Car
Body Box
Car
S8A3
BOXCAR
905
925
Screw
Hook
910
6 X
Washer
Flat
905
6 X
Wheel
6 X Drive
Nail
S8A4
S9A4
Screw
Eye
S6A3
S5A2
930
IV. LAPORAN
Format Pembuatan Sketsa Produk
Ketentuan pembuatan Sketsa Produk:
1. Sketsa dengan skala proporsional dibuat secara manual dengan pensil.
2. Sketsa produk, dibuat explode view di kertas A4, landscape, dengan garis tepi sesuai dengan
batas laporan, dan diberi judul di sisi bawah kanan kertas.
Format Pembuatan Operation Process Chart
Ketentuan pembuatan OPC:
Lihat Prinsip Pembuatan Operation Process Chart (OPC)
Format Pembuatan Assembly Chart
Ketentuan pembuatan Assembly Chart:
 Diameter lingkaran pada Assembly Chart:
1. Komponen-komponen yang akan dirakit : 10 mm
2. Sub-Assembly dan Assembly : 18 mm
 Nomor komponen yang akan dirakit ditulis di dalam lingkaran, sedangkan nama
komponen dituliskan sebelum lingkaran tersebut.
V. PENGUMPULAN LAPORAN
Laporan dikumpulkan dalam sebuah map, disertai surat pengantar. Batas pengumpulan laporan
adalah satu minggu setelah tugas diberikan.
PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 13
VI. DAFTAR PUSTAKA
1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990.
2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent,
Boston
3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara
Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB.
4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996.
5. Modul Praktikum PLO Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung

More Related Content

What's hot

Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&Eaanansor
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningWisnu Dewobroto
 
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareSimulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
 
Modul 06 Model Verbal
Modul 06 Model VerbalModul 06 Model Verbal
Modul 06 Model VerbalArif Rahman
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide shareEngkos Rosidi
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)EssyKarundeng
 
Modul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar SistemModul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar SistemArif Rahman
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanAndik Wicaksana
 
Modul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureModul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureArif Rahman
 

What's hot (20)

simulasi n sistem
simulasi n sistemsimulasi n sistem
simulasi n sistem
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&EFisiologi Kerja Telkom University PK&E
Fisiologi Kerja Telkom University PK&E
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
 
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareSimulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
3.2 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - PETA-PETA KERJA SETEMPAT
 
Modul 06 Model Verbal
Modul 06 Model VerbalModul 06 Model Verbal
Modul 06 Model Verbal
 
Pti01 pengantar
Pti01 pengantarPti01 pengantar
Pti01 pengantar
 
Biomekanika slide share
Biomekanika slide shareBiomekanika slide share
Biomekanika slide share
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
 
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
Analisa Perancangan Kerja (Definisi, Sejarah, Maksud dan Tujuan)
 
Modul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar SistemModul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar Sistem
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyanPengantar teknik industri 1 andik diyan
Pengantar teknik industri 1 andik diyan
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Modul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich PictureModul 07 Rich Picture
Modul 07 Rich Picture
 

Similar to Modul 1 ptlf

05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta KerjaMercu Buana University
 
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaTemu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaHari Sumartono
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Julita Anggrek
 
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefi
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefiaiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefi
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefiSamuelR32
 
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Putri Athena
 
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptx
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptxKEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptx
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptxMRofiA
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingRewidya Astari
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdffatkhun1
 
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptxNumanSafwatulloh
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 

Similar to Modul 1 ptlf (20)

05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
Kuliah 3 apk
Kuliah 3 apkKuliah 3 apk
Kuliah 3 apk
 
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
 
Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98
 
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaTemu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
 
PTLF PPT.pptx
PTLF PPT.pptxPTLF PPT.pptx
PTLF PPT.pptx
 
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefi
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefiaiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefi
aiciajivjaijijvidadbfje iefiafiaefi
 
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
 
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptx
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptxKEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptx
KEL 1 PTLF SARI BUAH APEL.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx
3. Tujuan & Prinsip Tata Letak179.pptx
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 

Recently uploaded

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnorazizahnaa21
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 

Recently uploaded (20)

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Modul 1 ptlf

  • 1. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 1 PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS (PABRIK) “SELAMAT DATANG DI LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR” UNIVERSITAS TRUNOJOYO PENGANTAR PT. SgA (SUGENG gak ALIM) merupakan sebuah perusahaan multi nasional dari Jawa Timur. Sejak berdiri di tahun 2001 hingga sekarang, perusahaan ini telah banyak melakukan kerja sama dengan banyak industri, baik perusahaan kecil maupun besar di Indonesia. PT. SgA berencana membangun pabrik “Mainan Motor Kayu”. Untuk mewujudkan keinginan tersebut PT. SgA memerlukan Perancangan Tata Letak Pabrik “Mainan Motor Kayu”. Tujuan utama perancangan tata letak pabrik adalah memperoleh rancangan tata letak yang efisien, yaitu tata letak dengan pergerakan material (ongkos pemindahan material) antar departemen di dalam pabrik yang minimum. Tata letak yang efisien dapat mengurangi ongkos produksi. Berdasarkan penelitian, ongkos pemindahan material dapat mencapai 30% - 75% dari total ongkos produksi (Sule, 1991). Pada praktikum ini mahasiswa TI Universitas Tronojoyo berfungsi sebagai KONSULTAN yang diharapkan mampu menyelesaikan semua masalah dan merencanakan Tata Letak Pabrik. Disamping itu mahasiswa TI sebagai konsultan yang handal harus mampu menginterpretasikan dan menjelaskan kepada Client maksud dari Perancangan Tata Letak Pabrik tersebut., sehingga client merasa puas dan tidak ragu lagi akan kemampuan mahasiswa TI Universitas Tronojoyo. Tujuan dari proyek praktikum ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan perancangan tata letak pabrik, dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam perancangan pabrik “Mainan Motor Kayu”. Proyek praktikum ini dikerjakan dalam bentuk kelompok kecil dengan anggota lima orang. Proyek ini terdiri dari delapan tugas yang harus diselesaikan dalam waktu sepuluh minggu. Perincian mengenai masing-masing tugas dapat dilihat pada gambar 1.
  • 2. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 2 START Penyusunan OPC, AC, Routing Sheet Penyusunan MPPC Perhitungan Luas Lantai Pabrik dan Kantor Perancangan Struktur Organisasi dan SDM Perhitungan Ongkos Material Handling Penentuan Matriks Aliran dan Tabel penempatan awal Penyusunan AAD Penyusunan ARC Perbaikan penyusunan AAD Penyusunan ARD Penyusunan Template Penentuan Luas Lantai Bag. Pelayanan Produksi STOP Optimal? Ya Tidak Gambar 1. FLOWCHART PRAKTIKUM PTLF
  • 3. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 3 TUJUAN Praktikum perancangan tata letak pabrik memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan rancangan tata letak fasilitas sistem manufaktur, yang meliputi mesin, tempat kerja, dan gudang serta sistem pemindahan material pada pabrik ” Mainan Motor Kayu”. 2. Mengatur aliran material dan non material, sehingga memudahkan proses manufaktur. 3. Memelihara fleksibilitas susunan operasi baik dalam hal prosedural ataupun non prosedural. 4. Memelihara perputaran barang. 5. Menekan penanaman modal yang tinggi pada peralatan. 6. Menghemat pemakaian bangunan atau tanah. PROSEDUR PELAKSANAAN Prosedur pelaksanaan perancangan tata letak pabrik adalah sebagai berikut: 1. Menentukan apa yang akan diproduksi, dalam hal ini produk yang ingin dihasilkan adalah “Mainan Motor Kayu” 2. Menentukan berapa banyak produk dibuat, dalam hal ini produk yang dirancang untuk dibuat adalah berdasarkan proyeksi demand selama lebih kurang 5 tahun ke depan. 3. Menentukan komponen apa saja yang dibuat dan apa saja yang akan dibeli atau disubkontrakkan. 4. Menentukan proses produksi untuk menghasilkan setiap komponen yang akan dibuat. Routing sheet sebagai panduan dan akan diketahui pula jenis peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam operasi tersebut. 5. Menentukan urutan perakitan. Routing sheet digunakan sebagai panduan. 6. Memperoleh waktu baku dari setiap operasi yang dilakukan. Pertimbangan kapasitas mesin perjamnya dilakukan dengan memperhitungkan pula efisiensi dan kemampuan mesin tersebut. 7. Menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan. 8. Menyeimbangkan lintas produksi sehingga mencegah terjadinya bottleneck pada salah satu atau beberapa stasiun kerja. 9. Menganalisis aliran material, dengan menentukan letak relatif mesin-mesin dan tempat kerja. 10. Merancang tata letak pada setiap stasiun kerja. 11. Menentukan kebutuhan personil dan pelayanan pabrik, seperti air, kamar mandi, dan ruang makan. 12. Menentukan kebutuhan kantor. 13. Menentukan kebutuhan luas pabrik. 14. Melakukan pemilihan peralatan pemindahan material. 15. Merancang alokasi tempat kerja. 16. Merancang tata letak secara terinci dan bentuk bangunan.
  • 4. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 4 STAR 1. Exploded PART 2. DATA TEKNIK 3. DATA KEBUTUHAN BAHAN MODUL I (1 MINGGU) MODUL II (1 MINGGU) 1. SKETSA PRODUK 2. OPC 3. AC 1. FORMAT ROUTING SHEET 1. ROUTING SHEET 2. MPPC 1. TABEL KEBUTUHAN LUAS 2. TABEL KEBUTUHAN SDM MODUL III (1 MINGGU) 1. LUAS LANTAI PABRIK 2. STRUKTUR ORGANISASI 1. FORMAT OMH 2. FORMAT MATRIKS ONGKOS MODUL IV (1 MINGGU) 1. TABEL OMH 2. MATRIKS ONGKOS, BERAT 3. RANCANGAN TATA LETAK AWAL 1. RANC TATA LETAK AWAL 2. WinQSB 3. TABEL OMH MODUL V (1 MINGGU) 1. AAD 2. TABEL OMH REVISI 1. AAD PABRIK 2. SOFTWARE TATA LETAK MODUL VI (1 MINGGU) 1. ARC 2. ARD 3. AAD GABUNGAN 1. AAD GABUNGAN MODUL VII (1 MINGGU) 1.TEMPLATE PABRIK 1. TABEL BIAYA 2. KRITERIA LOKASI MODUL VIII (2 MINGGU) 1. PERHIT BIAYA PRODUKSI 2. KELAYAKAN INVESTASI END Gambar 2. Modul Praktikum PTLF
  • 5. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 5 Tabel 1. Jadwal pengerjaan Proyek Perancangan Tata Letak Pabrik “Mainan Motor Kayu”
  • 6. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 6 MODUL I (Part Drawing, OPC, Assembly Chart) KONSULTAN : Mahasiswa TI Universitas Tronojoyo CLIENT : PT. SgA (SUGENG gak ALIM) WAKTU : 1 Minggu KONSULTASI : Minimal 2 Pertemuan I. TUJUAN KASUS 1 : PART DRAWING  Tujuan pembuatan Sketsa Produk Mengetahui dimensi produk Mengetahui gambaran proses produksi dan perakitan produk Mengetahui keterkaitan antar komponen dalam suatu produk KASUS 2 : OPERATION PROCESS CHART  Tujuan Pembuatan Operation Process Chart (OPC) Mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya. Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan mempertimbangkan efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan). Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja. Sebagai alat untuk latihan kerja. KASUS 3 : ASSEMBLY CHART  Tujuan Pembuatan Assembly Chart (AC) Memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang paling penting. Memperlengkap informasi untuk keperluan analisis. Mengetahui komponen-komponen yang membentuk produk Mengetahui urutan perakitan komponen yang membentuk produk Mengetahui komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian (sub assembly) Mengetahui aliran komponen ke dalam sebuah rakitan Mengetahui keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian Mengetahui gambaran menyeluruh dari proses rakitan Mengetahui urutan waktu komponen bergabung bersama Mengetahui suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
  • 7. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 7 II. LANDASAN TEORI Operation Process Chart (OPC) [1,2,3] adalah diagram yang menggambarkan langkah- langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi. Informasi yang terdapat pada OPC meliputi waktu, jenis material yang digunakan, dan mesin atau peralatan yang diperlukan untuk memproses material. Assembly Chart [1,3] merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara komponenkomponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun dari suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen. III. PROSEDUR Part Drawing adalah jenis gambar teknik yang digunakan untuk menunjukkan secara lengkap dan jelas kebutuhan pemesinan, yang biasanya dibuat sesuai dengan konvensi standar untuk layout, nomenklatur, interpretasi, tampilan (misalnya sisi dan garis), ukuran, dan sebagainya. Gambar ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran fitur geometrik yang akurat dan tidak ambigu dari sebuah komponen. Dengan demikian, gambar teknik memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh manufaktur untuk memproduksi komponen tersebut. Informasi yang terangkum dalam sebuah gambar teknik antara lain: Gambar 3. Part Drawing Prinsip Pembuatan Operation Process Chart (OPC)
  • 8. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 8 Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi’’), dan identifikasi lain: nama objek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, cara lama atau cara sekarang, nomor peta, dan nomor gambar. Material yang akan diproses diletakkan di atas garis horizontal, yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi. Persen reject tidak dimasukkan dalam OPC Untuk material yang mengalami proses pengerjaan paling banyak, diletakkan disisi paling kanan. Jika ada lebih dari satu part yang sama maka boleh dibuatkan lambang bendera yang bertuliskan jumlah partnya, misal Penggunaan alat bantu yang digunakan dituliskan dengan tanda panah dari arah kiri. Untuk proses yang terjadi berulang kali dapat dilakukan looping tetapi jumlah yang dicantumkan harus sesuai banyaknya proses yang dilakukan.Sedangkan penulisan waktu prosesnya hanya untuk 1 komponen saja tetapi saat menghitung jumlah waktu proses secara keseluruhan maka waktu proses yang tadi harus dikalikan sebanyak jumlah pengulangan proses tersebut. Peletakan lambang storage hanya di akhir saja yaitu saat keseluruhan produk telah selesai. Pada bagian bawah peta dibuat ringkasan yang memuat informasi seperti jumlah operasi, jumlah inspeksi, dan waktu yang dibutuhkan. Arti Gambar Berikut ini adalah arti lambang yang terdapat dalam OPC. = operasi = pemeriksaan = penyimpanan = pengulangan untuk sebagian proses = pengulangan untuk seluruh proses suatu material, sebelum ter-assembly Lambang ini dicantumkan setelah seluruh proses selesai n x n x 2x
  • 9. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 9 Lambang operasi digambarkan dengan bentuk lingkaran, inspeksi dalam bentuk persegi (bujur sangkar), dan penyimpanan dalam bentuk segitiga sama sisi.
  • 10. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 10 210 NAMA PART NAMA MATERIAL 3 per ketebalan 4/4 210-10 Potong panjang 6" Circ. saw 0.277 menit 210-20 Ampelas ujung Disc sand 0.694 menit Sand paper Sand disc 210-30 Drill 6 lubang paku Drill press 0.093 menit 210-40 Drill 2 lubang kait Drill press 0.463 menit 231-10 231 NAMA PART NAMA MATERIAL 3 per ketebalan 5/4" Rampas lebar 1" Jointer 0.277 menit 231-20 Potong panjang 6' Circ. saw 0.231 menit 233-10 233 NAMA PART NAMA MATERIAL 3 per ketebalan 5/4" Rampas lebar 1" Jointer 0.087 menit 233-20 Potong panjang 1.5" Circ saw 0.173 menit 200-10 Rakit side & end ke chassis Bench I 0.694 menit Glue 200-15 Keringkan lem Rack 0.302 menit 2x2x 6x 2x Prinsip pembuatan Assembly Chart Bagian paling kiri AC merupakan nama partnya Semakin ke kiri penomoran S bertambah sedangkan semakin ke bawah penomoran A bertambah Nama komponen yang diletakkan paling atas merupakan base (tempat komponen lain ditempelkan). Pada AC untuk part yang jumlahnya lebih dari 1 harus ditulis ulang sesuai jumlah partnya tetapi untuk part pembantu yang jumlahnya banyak dan berukuran kecil boleh ditulis jumlahnya dan tidak perlu ditulis ulang sebanyak jumlah partnya, misal wheel (6)
  • 11. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 11 Komponen-komponen ditulis secara berurutan dari atas ke bawah. Komponen yang paling dulu dirakit diletakkan di bagian paling atas dan yang paling akhir dirakit diletakkan di paling bawah. Untuk tiap komponen dibuatkan lingkaran. Komponen-komponen yang akan dirakit dihubungkan oleh garis menuju ke sebuah lingkaran membentuk subassembly atau assembly. Dari lingkaran-lingkaran komponen tersebut dibuat garis horizontal ke arah kiri. Kemudian dibuat lingkaran untuk menyatukan tiap komponen yang dirakit pada operasi yang baru ditulis. Komponen sebaiknya disusun menurut urutan pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah. Pada akhir garis ditulis nomor komponen, nama ,dan jumlah yang dirakit. Penyusunan subassembly tiap tingkatnya dilakukan dengan rata kanan Nomor subassembly atau assembly ditempatkan dalam lingkaran, yang berarti bahwa terjadi proses perakitan. Assembly Chart (AC) x SiAj x x x x A SiAj yyy SiAj yyy yyy yyy yyy x : nomor part, berada dalam lingkaran kecil yyy : nama part, lingkarang yang agak besar SiAj : sub assembly A : final product Nilai i bertambah dari kanan ke kiri; nilai j bertambah dari atas ke bawah Komponen bahan pembantu yang dimasukkan hanya yang diskrit atau yang masih berwujud (misal: paku, mur, baut, dsb).
  • 12. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 12 233 233 S7A2 Roof Box Car Body Box Car S8A3 BOXCAR 905 925 Screw Hook 910 6 X Washer Flat 905 6 X Wheel 6 X Drive Nail S8A4 S9A4 Screw Eye S6A3 S5A2 930 IV. LAPORAN Format Pembuatan Sketsa Produk Ketentuan pembuatan Sketsa Produk: 1. Sketsa dengan skala proporsional dibuat secara manual dengan pensil. 2. Sketsa produk, dibuat explode view di kertas A4, landscape, dengan garis tepi sesuai dengan batas laporan, dan diberi judul di sisi bawah kanan kertas. Format Pembuatan Operation Process Chart Ketentuan pembuatan OPC: Lihat Prinsip Pembuatan Operation Process Chart (OPC) Format Pembuatan Assembly Chart Ketentuan pembuatan Assembly Chart:  Diameter lingkaran pada Assembly Chart: 1. Komponen-komponen yang akan dirakit : 10 mm 2. Sub-Assembly dan Assembly : 18 mm  Nomor komponen yang akan dirakit ditulis di dalam lingkaran, sedangkan nama komponen dituliskan sebelum lingkaran tersebut. V. PENGUMPULAN LAPORAN Laporan dikumpulkan dalam sebuah map, disertai surat pengantar. Batas pengumpulan laporan adalah satu minggu setelah tugas diberikan.
  • 13. PRAKTIKUM PTLF – TI PRUTTT - 13 VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990. 2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent, Boston 3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB. 4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996. 5. Modul Praktikum PLO Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung