SlideShare a Scribd company logo
MODUL PERKULIAHAN
Pengantar
Teknik
Industri
POKOK BAHASAN
 Konsep Perencanaan Fasilitas
 Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas
 Konsep Perencanaan Kebutuhan Mesin Produksi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri
05
MK10230 Ir.Torik , MT
Abstract Kompetensi
Perancangan tata letak fasilitas dalam pabrik
ada empat tipe
Diharapkan mahasiswa dapat memahami
konsep perencanaan fasilitas, perencanaan
kebutuhan mesin produksi dan perancangan
tata letak fasilitas.
Konsep Perencanaan Fasilitas
Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang akan dibahas , yaitu :
pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location), yakni menetapkan
lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan, dan yang kedua adalah
perancangan fasiltas produksi (facilities design) yang akan meliputi perancangan struktur
bangunan, perancangan tata letak fasilitas produksi dan perancangan sistem pemindahan
material.
Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas – fasilitas
produksi dari pabrik akan bisa diataur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya
mencapai tujuan pokok secara efektif dan efisien. Untuk industri manufakturing , maka
perencanaan aktivitas akan meliputi penetapan cara yang sebaik-baiknya agar fasilitas –
fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaran proses produksi .
Phase perencanaan fasiltas ini akan dimulai dengan penetapan lokasi pabrik atau
penetapan lokasi dimana fasilitas – fasilitas produksi harus ditempatkan.
Phase perencanaan fasilitas selanjutnya adalah berkaitan dengan proses
perancangan fasilitas dan untuk tata letak pabrik disini meliputi pengaturan letak mesin,
peralatan, dan fasilitas produksi lainnya yang ada dalam areal dibatasi oleh dinding-dinding
pabrik. Dalam pengaturan tata letak fasilitas produksi, sekaligus disini akan dirancang
pengaturan sistem pemindahan material.
‘1
3 2
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Lokasi Fasilitas
Perencanaan Fasilitas
Perancangan Fasilitas
Perancangan Struktur
Bangunan
Perancangan Tataletak
Fasilitas Produksi
Perancangan Sistem
Pemindahan Material
Gambar 3.1. Sistimatika Perencanaan Fasilitas Pabrik
‘1
3 3
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan areal kerja yang ada adalah
suatu masalah yang sering dijumpai dalam industri. Tata letak (layout) fasilitas dapat
didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas produksi guna menunjang
kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area untuk
menempatkan mesin atau fasilitas produski lainnya. Dalam tata letak fasilitas ada dua hal
yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dalam
pabrik. Pada umumnya tata letak fasilitas yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan efisiensi . Peralatan / mesin industri yang mahal harganya dan canggih akan
tidak ada artinga akibat perencaan layout yang sembarangan saja.
Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung lama, dengan tata
letak yang tidak selalu berubah-rubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam
perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yangb tidak kecil. Tujuan
utam dalam perancangan tata letak fasilitas pada dasarnya adalah untuk meminimumkan
total biaya, kemudahan dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik
kelak dikemudian hari.
Prinsip dasar didalam perencanaan tata letak fasilitas untuk mencapai tujuan utama, yakni :
• Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi.
• Aliran kerja berlangsung secara lancar didalam pabrik.
• Pemindahan jarak yang seminimal mungkin.
• Semua area yang ada dimanfaatkan secara optimal.
• Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel.
Analisis tata letak sampai dengan saat ini masih menjadi bidang garapan insinyur
industi yang paling kualitatif dibandingkan dengan bidang lainnya di dalam suatu pabrik
membutuhkan pertimbangan keseluruhan aspek dan pengendalian di pabrik. Oleh
karenanya mata kuliah tata letak fasilitas di universitas ditempatkan pada bagian terakhir.
Selain itu, banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan menjadikan usaha untuk “
mengkuantifikasikan” tata letak fasilitas ini menjadi lebih sukar. Banyak keputusan yang
harus diambil, banyak kriteria yang dipertimbangkan, banyak perhitungan yang dilakukan,
tetapi justifikasi terhadap rancangan yang dilakukan semata-mata hanyalah dengan cara
‘1
3 4
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
kualitatif. Sering kali suatu rancangan tata letak fasilitas yang baik merupakan gabungan
dari prinsip-prinsip yang baik. Tetapi harus diingat bahwa belum tentu prinsip-prinsip tadi
dapat ditetapkan ; oleh karenanya kita harus selalu membandingkan antara prinsip-prinsip
tadi dengan keadaan di lapangan.
Konsep Perencanaan Keburuhan Mesin
Pemilihan jenis dan spesifikasi mesin produksi merupakan langkah penting dan sangat
menentukan langkah perancangan layout selanjutnya. Dengan memanfaatkan katalog /
dokumentasi mengenai mesin atau fasilitas produksi lainnya yang dapat diperoleh dari
pemasok khusus (supplier), maka dapat dipilih macam mesin dan spesifikasi yang cocok
untuk digunakan. Keputusan mengenai kapasitas produksi, yang dalam hal ini juga
ditentukan oleh kemampuan mesin atau fasilitas produksi yang terpasang. Kapasitas
produksi secara umum diukur dalam bentuk unit-unit fisik yang ditujukan berdasarkan
keluaran maksimum yang dihasilkan oleh proses produksi pada setiap periode operasi.
Studi kelayakan harus dibuat terlebih dahulu untuk menentukan berapa banyak kapasitas
yang Hrus dipasang dan kapan kapasitas produski sebanyak itu diperlukan. Kalau pada
proses produksi pembuatan produk hanya memerlukan satu tahap operasi (single stage),
maka penetapan kapasitas mesin yang diperlukan akan lebih mudah dan sederhana . Disini
tingkat keluaran (output rate) yang dihasilkan akan dapat dikaitkan langsung dengan
kapasitas proses atau mesin yang digunakan tersebut . Sekali lagi dalam kenyataannya
proses produksi dalam pabrik tidaklah sederhana itu. Yang umum dijumpai adalah bahwa
pembuatan sebuah produk harus melalui sistem produksi yang sangat kompleks dalam arti
produk akhir baru bisa diperoleh setelah melalui tahapan proses yang bertingkat. Disini akan
dipergunakan berbagai macam mesin atau peralatan produksi dalam melaksanakan
kegiatan operasi untuk setiap tahapan. Dengan demikian sangatlah sulit dan tidak mungkin
untuk memasang setiap tahapan proses dengan kapasitas maksimum yang sama.
Konsekuensi logis yang diperoleh dari masing-masing tahapan akan memiliki kapasitas
produksi yang berbeda-beda, sehingga ada kemungkinan terjadinya penyumbatan aliran
material (bottle-necks). Untuk mengatasi penyumbatan aliran akibat ketidak seimbangan
kapasitas tersebut dapat dilakukan langka-langkah seperti pengaturan keseimbangan
lintasan produksi (line balancing) baik untuk lintasan pabrikasi atau lintasan perakitan. Untuk
keperluan penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan, maka ada informasi yang harus
diketahui sebelumnya, yaitu :
‘1
3 5
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
• Volume produksi yang dicapai.
• Estimasi skrap pada setiap proses operasi.
• Waktu kerja standar untuk proses operasi yang berlangsung.
Selanjutnya untuk menentukan jumlah mesin dari masing-masing tahapan proses produksi
yang dibutuhkan dipergunakan rumus umum :
T . P
N = _______________
60 . D. E
T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi (menit/unit produk)
P = jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin perperiode waktu kerja
(unit produk/hari)
D = jam operasi kerja mesinyang tersedia, dimana untuk shift kerja D = 8 jam/hari
E = efisiensi kerja mesin yang disebabkan adanya setup, breakdown, repair, yang
menyebabkan idle. Antara 0,8 – 0,9
Tabel 4.1. Contoh Urutan Pengerjaan Produk/Koponen
Tahapa
n
Proses
Tipe
Mesin yg
digunaka
n
Jam Kerja
perperiode
( D )
Waktu
Pengerjaan
per produk
(T , menit)
Down Time
per hari
(DT , menit)
Set up time
(ST ,menit)
%
Defect
( p )
1 Ms. bubut 8 15 70 16 6
2 Ms. Frais 8 40 80 12 4
3 Ms. Drill 8 20 40 8 9
P1 = 183 P2 = 172 P3 = 165
‘1
3 6
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Po = 183 Pg1= 172 Pg2 = 165
Pg3 = 150
Pd1 = 11 Pd2 =7 Pd3 = 15
Gambar 4.2. Skema Aliran Produksi
Rumus umum , mencari efisiensi kerja :
DT + ST = waktu yang terbuang perperiode
D = Jam operasi kerja perperiode
E = Efisiensi
E = 




 +
−
D
SD TT
1
Untuk mesin bubut ( tahan proses 1 )
82,018,01
860
1670
1 =−=
+
−=
x
E
Untuk mesin frais ( tahan proses 2 )
81,019,01
860
1280
1 =−=
+
−=
x
E
Untuk mesin drill ( tahan proses 3 )
90,010,01
860
840
1 =−=
+
−=
x
E
Rumus umum , mencari jumlah produk sebagai masukan :
di
gi
i
p
P
P
−
=
1
‘1
3 7
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
1
2
3
Untuk mesin drill (tahapan proses ke 3 ) , jumlah produk yang direncanakan perhari 3gP =
150 unit / hari
16584,164
91,0
150
09,01
150
1 3
3
3 ===
−
=
−
=
d
g
p
P
P
Untuk mesin frais (tahapan proses ke 2 )
17288,171
96,0
165
04,01
165
1 2
2
2 ===
−
=
−
=
d
g
p
P
P
Untuk mesin bubut (tahapan proses ke 1 )
18398,182
94,0
172
06,01
172
1 1
1
1 ===
−
=
−
=
d
g
p
P
P
Rumus umum , mencari jumlah mesin :
i
ii
i
ED
PT
N
..60
.
=
Untuk mesin bubut
97,6
82,0860
18315
1 ==
xx
x
N dibulatkan 1N = 7 mesin bubut
Untuk mesin frais
69,17
81,0860
17240
2 ==
xx
x
N dibulatkan 1N = 18 mesin frais
Untuk mesin drill
64,7
90,0860
16520
3 ==
xx
x
N dibulatkan 1N = 8 mesin drill
Latihan
‘1
3 8
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
‘1
3 9
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Maynard “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill
2. Salvendy “ Handbook of Industrial Engineering” John Wiley
3. Hicks “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill
4. Purnomo Hari “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta
5. Wigjosoebroto Sritomo “ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya,
Surabaya.
6. James M. Apple “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan” ITB, Bandung.
‘1
3 10
Pengantar Teknik Industri
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Torik http://www.mercubuana.ac.id

More Related Content

What's hot

Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaTemu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaHari Sumartono
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
Syafutri Asbintari
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Wisnu Dewobroto
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Wisnu Dewobroto
 
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksiBab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
HIMTI
 
Ekonomi teknik annual worth
Ekonomi teknik annual worthEkonomi teknik annual worth
Ekonomi teknik annual worthDesi_Ratnasari
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
Hafiza .h
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Yesica Adicondro
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
simulasi n sistem
simulasi n sistemsimulasi n sistem
simulasi n sistem
M. Imron Mas'ud
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
Ahmad Surya Arifin
 
Demand forecasting
Demand forecastingDemand forecasting
Demand forecasting
Rama Renspandy
 
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
YaniPahriani
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdf
GGGaming49
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
prihase
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
Kresno's TheEyes OfFour
 

What's hot (20)

Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaTemu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
 
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksiBab i konsep_otomasi_sistem_produksi
Bab i konsep_otomasi_sistem_produksi
 
Ekonomi teknik annual worth
Ekonomi teknik annual worthEkonomi teknik annual worth
Ekonomi teknik annual worth
 
12.analisa regresi
12.analisa regresi12.analisa regresi
12.analisa regresi
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Display
DisplayDisplay
Display
 
simulasi n sistem
simulasi n sistemsimulasi n sistem
simulasi n sistem
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
Tabel x2
Tabel x2Tabel x2
Tabel x2
 
Demand forecasting
Demand forecastingDemand forecasting
Demand forecasting
 
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
03. PPT Prakarya XII - www.ilmuguru.org.pptx
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdf
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
4. pengembangan sim
4. pengembangan sim4. pengembangan sim
4. pengembangan sim
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 

Viewers also liked

Tata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen DesainTata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen Desain
Yanuar Rahman
 
berbagai jenis layout
berbagai jenis layoutberbagai jenis layout
berbagai jenis layout
Ribut Sad
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
Sifa Siti Mukrimah
 
Mo strategi lokasi dan tata letak
Mo   strategi lokasi dan tata letakMo   strategi lokasi dan tata letak
Mo strategi lokasi dan tata letakSjifa Aulia
 
Pert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakPert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakArya Pratama
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapakArsitek 15
 
Struktur, Layout und Design
Struktur, Layout und DesignStruktur, Layout und Design
Struktur, Layout und DesignAlexander Sperl
 
Layout Media cetak
Layout Media cetakLayout Media cetak
Layout Media cetak
Happy Prasetiya
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Arsitek 15
 
7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atapArsitek 15
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
Mercu Buana University
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
Mercu Buana University
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Mercu Buana University
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
Mercu Buana University
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Mercu Buana University
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
Mercu Buana University
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
Mercu Buana University
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
Mercu Buana University
 
11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi
Mercu Buana University
 

Viewers also liked (20)

Tata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen DesainTata Letak (layout) - Elemen Desain
Tata Letak (layout) - Elemen Desain
 
berbagai jenis layout
berbagai jenis layoutberbagai jenis layout
berbagai jenis layout
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Mo strategi lokasi dan tata letak
Mo   strategi lokasi dan tata letakMo   strategi lokasi dan tata letak
Mo strategi lokasi dan tata letak
 
Pert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakPert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letak
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
 
Struktur, Layout und Design
Struktur, Layout und DesignStruktur, Layout und Design
Struktur, Layout und Design
 
Layout Media cetak
Layout Media cetakLayout Media cetak
Layout Media cetak
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
 
Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98Laporan Modul 2 K98
Laporan Modul 2 K98
 
7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
12. Konsep Pengelolaan Dana Investasi dengan metode Ekonomi Teknik
 
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
Statistik Populasi Penduduk DKI Jakarta per 2013
 
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
01. Sejarah, Tokoh, dan Konsep Teknik Industri
 
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaanAnalisa pekerjaan dan desain pekerjaan
Analisa pekerjaan dan desain pekerjaan
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
 
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
14. Konsep Sistem Informasi, Membuat File, Database dan Software (Fundamental...
 
11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi
 

Similar to 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
NumanSafwatulloh
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
Shofyan Shofyan
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
Si Pink
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
Ahmad Sukron
 
manajement preventive maintenance
manajement preventive maintenancemanajement preventive maintenance
manajement preventive maintenance
Rickcy Herdian Zenda Putra
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
Rewidya Astari
 
Uraian CPL 6 2015.pdf
Uraian CPL 6 2015.pdfUraian CPL 6 2015.pdf
Uraian CPL 6 2015.pdf
harpitojasri
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
fatkhun1
 
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
Deja Lewis
 
Uraian CPL 5 2015.pdf
Uraian CPL 5 2015.pdfUraian CPL 5 2015.pdf
Uraian CPL 5 2015.pdf
harpitojasri
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
akbarali_
 
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Putri Athena
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
Mercu Buana University
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newww
Muhammad Darmawan
 
Analisa Aspek Teknis
Analisa Aspek TeknisAnalisa Aspek Teknis
Analisa Aspek Teknis
Yusna Indarsyih
 
Contoh Skripsi
Contoh SkripsiContoh Skripsi
Contoh Skripsihakimdenis
 

Similar to 05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi (20)

1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
manajement preventive maintenance
manajement preventive maintenancemanajement preventive maintenance
manajement preventive maintenance
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
Uraian CPL 6 2015.pdf
Uraian CPL 6 2015.pdfUraian CPL 6 2015.pdf
Uraian CPL 6 2015.pdf
 
Jit presentasi
Jit presentasiJit presentasi
Jit presentasi
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
 
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
APLIKASI METODE GROUP TECHNOLOGY DALAM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS USULA...
 
Uraian CPL 5 2015.pdf
Uraian CPL 5 2015.pdfUraian CPL 5 2015.pdf
Uraian CPL 5 2015.pdf
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
Perencanaan Layout Fasilitas Pabrik (Plan Layout)
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newww
 
Analisa Aspek Teknis
Analisa Aspek TeknisAnalisa Aspek Teknis
Analisa Aspek Teknis
 
Bab 7 produksi
Bab 7  produksiBab 7  produksi
Bab 7 produksi
 
Contoh Skripsi
Contoh SkripsiContoh Skripsi
Contoh Skripsi
 

More from Mercu Buana University

STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
Mercu Buana University
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Mercu Buana University
 
Distribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang NormalDistribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang Normal
Mercu Buana University
 
Usaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan DayaUsaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan Daya
Mercu Buana University
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Mercu Buana University
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Mercu Buana University
 
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalKonflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Mercu Buana University
 
Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
Mercu Buana University
 
Pendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-RataPendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-Rata
Mercu Buana University
 
Surplus Ekonomi
Surplus EkonomiSurplus Ekonomi
Surplus Ekonomi
Mercu Buana University
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
Mercu Buana University
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
Mercu Buana University
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
Mercu Buana University
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
Mercu Buana University
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
Mercu Buana University
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
Mercu Buana University
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
Mercu Buana University
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
Mercu Buana University
 

More from Mercu Buana University (18)

STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
 
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan MahasiswaPermasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
Permasalahan dan Dampak Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa
 
Distribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang NormalDistribusi Peluang Normal
Distribusi Peluang Normal
 
Usaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan DayaUsaha, Energi, dan Daya
Usaha, Energi, dan Daya
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Lembaga Keuangan Informal)
 
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
Bahan Logan Non-Ferro (Non-Besi)
 
Konflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonalKonflik intrapersonal dan interpersonal
Konflik intrapersonal dan interpersonal
 
Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
 
Pendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-RataPendekatan Rata-Rata
Pendekatan Rata-Rata
 
Surplus Ekonomi
Surplus EkonomiSurplus Ekonomi
Surplus Ekonomi
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
10. Konsep Pengendalian Kualitas, Pengendalian Kualitas Secara Statistik dan ...
 
03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk03. Konsep Perancangan Produk
03. Konsep Perancangan Produk
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
07. Tugas 1 Presentasi - Kunjungan Pabrik
 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 

Recently uploaded (10)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 

05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, dan Perencanaan Mesin Produksi

  • 1. MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN  Konsep Perencanaan Fasilitas  Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas  Konsep Perencanaan Kebutuhan Mesin Produksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 05 MK10230 Ir.Torik , MT Abstract Kompetensi Perancangan tata letak fasilitas dalam pabrik ada empat tipe Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep perencanaan fasilitas, perencanaan
  • 2. kebutuhan mesin produksi dan perancangan tata letak fasilitas. Konsep Perencanaan Fasilitas Didalam perencanaan fasilitas pabrik ada dua hal pokok yang akan dibahas , yaitu : pertama berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location), yakni menetapkan lokasi dimana fasilitas-fasilitas produksi harus ditempatkan, dan yang kedua adalah perancangan fasiltas produksi (facilities design) yang akan meliputi perancangan struktur bangunan, perancangan tata letak fasilitas produksi dan perancangan sistem pemindahan material. Perancangan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas-aktivitas dari fasilitas – fasilitas produksi dari pabrik akan bisa diataur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya mencapai tujuan pokok secara efektif dan efisien. Untuk industri manufakturing , maka perencanaan aktivitas akan meliputi penetapan cara yang sebaik-baiknya agar fasilitas – fasilitas yang ada mampu menunjang kelancaran proses produksi . Phase perencanaan fasiltas ini akan dimulai dengan penetapan lokasi pabrik atau penetapan lokasi dimana fasilitas – fasilitas produksi harus ditempatkan. Phase perencanaan fasilitas selanjutnya adalah berkaitan dengan proses perancangan fasilitas dan untuk tata letak pabrik disini meliputi pengaturan letak mesin, peralatan, dan fasilitas produksi lainnya yang ada dalam areal dibatasi oleh dinding-dinding pabrik. Dalam pengaturan tata letak fasilitas produksi, sekaligus disini akan dirancang pengaturan sistem pemindahan material. ‘1 3 2 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 3. Lokasi Fasilitas Perencanaan Fasilitas Perancangan Fasilitas Perancangan Struktur Bangunan Perancangan Tataletak Fasilitas Produksi Perancangan Sistem Pemindahan Material Gambar 3.1. Sistimatika Perencanaan Fasilitas Pabrik ‘1 3 3 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 4. Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan areal kerja yang ada adalah suatu masalah yang sering dijumpai dalam industri. Tata letak (layout) fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas – fasilitas produksi guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area untuk menempatkan mesin atau fasilitas produski lainnya. Dalam tata letak fasilitas ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dalam pabrik. Pada umumnya tata letak fasilitas yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi . Peralatan / mesin industri yang mahal harganya dan canggih akan tidak ada artinga akibat perencaan layout yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung lama, dengan tata letak yang tidak selalu berubah-rubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yangb tidak kecil. Tujuan utam dalam perancangan tata letak fasilitas pada dasarnya adalah untuk meminimumkan total biaya, kemudahan dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari. Prinsip dasar didalam perencanaan tata letak fasilitas untuk mencapai tujuan utama, yakni : • Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi. • Aliran kerja berlangsung secara lancar didalam pabrik. • Pemindahan jarak yang seminimal mungkin. • Semua area yang ada dimanfaatkan secara optimal. • Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel. Analisis tata letak sampai dengan saat ini masih menjadi bidang garapan insinyur industi yang paling kualitatif dibandingkan dengan bidang lainnya di dalam suatu pabrik membutuhkan pertimbangan keseluruhan aspek dan pengendalian di pabrik. Oleh karenanya mata kuliah tata letak fasilitas di universitas ditempatkan pada bagian terakhir. Selain itu, banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan menjadikan usaha untuk “ mengkuantifikasikan” tata letak fasilitas ini menjadi lebih sukar. Banyak keputusan yang harus diambil, banyak kriteria yang dipertimbangkan, banyak perhitungan yang dilakukan, tetapi justifikasi terhadap rancangan yang dilakukan semata-mata hanyalah dengan cara ‘1 3 4 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 5. kualitatif. Sering kali suatu rancangan tata letak fasilitas yang baik merupakan gabungan dari prinsip-prinsip yang baik. Tetapi harus diingat bahwa belum tentu prinsip-prinsip tadi dapat ditetapkan ; oleh karenanya kita harus selalu membandingkan antara prinsip-prinsip tadi dengan keadaan di lapangan. Konsep Perencanaan Keburuhan Mesin Pemilihan jenis dan spesifikasi mesin produksi merupakan langkah penting dan sangat menentukan langkah perancangan layout selanjutnya. Dengan memanfaatkan katalog / dokumentasi mengenai mesin atau fasilitas produksi lainnya yang dapat diperoleh dari pemasok khusus (supplier), maka dapat dipilih macam mesin dan spesifikasi yang cocok untuk digunakan. Keputusan mengenai kapasitas produksi, yang dalam hal ini juga ditentukan oleh kemampuan mesin atau fasilitas produksi yang terpasang. Kapasitas produksi secara umum diukur dalam bentuk unit-unit fisik yang ditujukan berdasarkan keluaran maksimum yang dihasilkan oleh proses produksi pada setiap periode operasi. Studi kelayakan harus dibuat terlebih dahulu untuk menentukan berapa banyak kapasitas yang Hrus dipasang dan kapan kapasitas produski sebanyak itu diperlukan. Kalau pada proses produksi pembuatan produk hanya memerlukan satu tahap operasi (single stage), maka penetapan kapasitas mesin yang diperlukan akan lebih mudah dan sederhana . Disini tingkat keluaran (output rate) yang dihasilkan akan dapat dikaitkan langsung dengan kapasitas proses atau mesin yang digunakan tersebut . Sekali lagi dalam kenyataannya proses produksi dalam pabrik tidaklah sederhana itu. Yang umum dijumpai adalah bahwa pembuatan sebuah produk harus melalui sistem produksi yang sangat kompleks dalam arti produk akhir baru bisa diperoleh setelah melalui tahapan proses yang bertingkat. Disini akan dipergunakan berbagai macam mesin atau peralatan produksi dalam melaksanakan kegiatan operasi untuk setiap tahapan. Dengan demikian sangatlah sulit dan tidak mungkin untuk memasang setiap tahapan proses dengan kapasitas maksimum yang sama. Konsekuensi logis yang diperoleh dari masing-masing tahapan akan memiliki kapasitas produksi yang berbeda-beda, sehingga ada kemungkinan terjadinya penyumbatan aliran material (bottle-necks). Untuk mengatasi penyumbatan aliran akibat ketidak seimbangan kapasitas tersebut dapat dilakukan langka-langkah seperti pengaturan keseimbangan lintasan produksi (line balancing) baik untuk lintasan pabrikasi atau lintasan perakitan. Untuk keperluan penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan, maka ada informasi yang harus diketahui sebelumnya, yaitu : ‘1 3 5 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 6. • Volume produksi yang dicapai. • Estimasi skrap pada setiap proses operasi. • Waktu kerja standar untuk proses operasi yang berlangsung. Selanjutnya untuk menentukan jumlah mesin dari masing-masing tahapan proses produksi yang dibutuhkan dipergunakan rumus umum : T . P N = _______________ 60 . D. E T = total waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk proses operasi (menit/unit produk) P = jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin perperiode waktu kerja (unit produk/hari) D = jam operasi kerja mesinyang tersedia, dimana untuk shift kerja D = 8 jam/hari E = efisiensi kerja mesin yang disebabkan adanya setup, breakdown, repair, yang menyebabkan idle. Antara 0,8 – 0,9 Tabel 4.1. Contoh Urutan Pengerjaan Produk/Koponen Tahapa n Proses Tipe Mesin yg digunaka n Jam Kerja perperiode ( D ) Waktu Pengerjaan per produk (T , menit) Down Time per hari (DT , menit) Set up time (ST ,menit) % Defect ( p ) 1 Ms. bubut 8 15 70 16 6 2 Ms. Frais 8 40 80 12 4 3 Ms. Drill 8 20 40 8 9 P1 = 183 P2 = 172 P3 = 165 ‘1 3 6 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 7. Po = 183 Pg1= 172 Pg2 = 165 Pg3 = 150 Pd1 = 11 Pd2 =7 Pd3 = 15 Gambar 4.2. Skema Aliran Produksi Rumus umum , mencari efisiensi kerja : DT + ST = waktu yang terbuang perperiode D = Jam operasi kerja perperiode E = Efisiensi E =       + − D SD TT 1 Untuk mesin bubut ( tahan proses 1 ) 82,018,01 860 1670 1 =−= + −= x E Untuk mesin frais ( tahan proses 2 ) 81,019,01 860 1280 1 =−= + −= x E Untuk mesin drill ( tahan proses 3 ) 90,010,01 860 840 1 =−= + −= x E Rumus umum , mencari jumlah produk sebagai masukan : di gi i p P P − = 1 ‘1 3 7 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id 1 2 3
  • 8. Untuk mesin drill (tahapan proses ke 3 ) , jumlah produk yang direncanakan perhari 3gP = 150 unit / hari 16584,164 91,0 150 09,01 150 1 3 3 3 === − = − = d g p P P Untuk mesin frais (tahapan proses ke 2 ) 17288,171 96,0 165 04,01 165 1 2 2 2 === − = − = d g p P P Untuk mesin bubut (tahapan proses ke 1 ) 18398,182 94,0 172 06,01 172 1 1 1 1 === − = − = d g p P P Rumus umum , mencari jumlah mesin : i ii i ED PT N ..60 . = Untuk mesin bubut 97,6 82,0860 18315 1 == xx x N dibulatkan 1N = 7 mesin bubut Untuk mesin frais 69,17 81,0860 17240 2 == xx x N dibulatkan 1N = 18 mesin frais Untuk mesin drill 64,7 90,0860 16520 3 == xx x N dibulatkan 1N = 8 mesin drill Latihan ‘1 3 8 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 9. ‘1 3 9 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id
  • 10. Daftar Pustaka 1. Maynard “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill 2. Salvendy “ Handbook of Industrial Engineering” John Wiley 3. Hicks “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill 4. Purnomo Hari “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta 5. Wigjosoebroto Sritomo “ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna Wijaya, Surabaya. 6. James M. Apple “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan” ITB, Bandung. ‘1 3 10 Pengantar Teknik Industri Pusat Bahan Ajar dan eLearning Torik http://www.mercubuana.ac.id