Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model ini melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil dengan tugas berbeda, lalu berdiskusi dalam kelompok ahli sebelum mengajarkan teman, bertujuan meningkatkan tanggung jawab dan kerjasama siswa dalam pembelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah, kelebihan, dan kelemahan model tersebut serta contoh rencana pel
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Hi guys..
Pada kesempatan kali ini saya membagikan ppt materi pola dan barisan. Nah, pada ppt ini saya sedikit menyinggung definisi pola, macam-macam pola, serta definisi barisan bilangan, menentukan barisan berikutnya, dan menentukan barisan ke-n.
Semoga ppt ini dapat membantu, walau hanya sedikt semoga tetap bermanfaat :)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Hi guys..
Pada kesempatan kali ini saya membagikan ppt materi pola dan barisan. Nah, pada ppt ini saya sedikit menyinggung definisi pola, macam-macam pola, serta definisi barisan bilangan, menentukan barisan berikutnya, dan menentukan barisan ke-n.
Semoga ppt ini dapat membantu, walau hanya sedikt semoga tetap bermanfaat :)
Hai guys...
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ppt mengenai ilmu pengetahuan, dimana kami sedikit menyinggung mengenai pengertian ilmu dan pengetahuan, komponen-komponen ilmu pengetahuan, struktur ilmu pengetahuan.
semoga bermanfaat yaaa :)
powerpoint ini membahas beberapa materi dari bidang kartesius, antara lain bentuk bidang kartesius, mendeskripsikan titik pada bidang katresius, menggambar titik pada bidang katresius, pengantar bidang koordinat, jarak, serta dilengkapi dengan latihan soal dan evaluasi.
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitianrennijuliyanna
Distribusi Frekuensi adalah susunan data yang dibagi dalam beberapa kelas dengan interval tertentu berdasarkan kategori tertentu yang disusun dalam sebuah daftar. Di dalam powerpoint ini membahas istilah-istilah (nilai-nilai), bagan-bagian distribusi frekuensi, penyusunan tabel distribusi frekuensi, dan jenis-jenis distribusi frekuensi.
Semoga bermanfaat..
Ukuran Pemusatan data adalah ukuran atau nilai yang diperoleh dari sekumpulan data yang cenderung berada di tengah-tengah sekumpulan data tersebut dan dapat mewakili data secara keseluruhan. Dalam powerpoint ini membahas ukuran pemusatan data, yaitu mean(rata-rata), median (nilai yang terletak di tengah deretan data), modus(data yang paling sering muncul atau yang mempunyai frekuensi terbanyak).
Semoga bermanfaat...
Applet adalah salah satu media pembelajaran matematika melalui game. Salah satu permainan applet yaitu guess the view. Permainan ini mengajarkan siswa untuk berpikir abstrak.
Persentasi Kelompok 11 (Kiki Ismayanti, Nurwaningsih, Renni Juli Yanna) Materi Bangun Ruang Sisi Datar dan Bangun Ruang Sisi Lengkung. Semoga materi yang kami buat dapat berguna. Terima kasih
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Model Pembelajaran KooperatifModel Pembelajaran Kooperatif
Tipe JigsawTipe Jigsaw
Oleh:
Adelia Afissa
Kiki Ismayanti
Renni Juli Yanna
Robi’atul Bangka Wiyah
Dosen Pengampuh:
Dr. Elly Susanti, S.Pd., M.Pd.
Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc.
2. MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW
1. Defenisi
2. Langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran tipe jigsaw
3. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw
4. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw
3. 1. Definisi Model Pembelajaran
Kooperatif tipe jigsaw
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
merupakan model pembelajaran kooperatif, dimana
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4-5 orang dengan memperhatikan keheterogenan,
bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung
jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari
materi yang diberikan dan menyampaikan materi
tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
4. 2. Langkah-langkah Pelaksanaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siswa dikelompokkan dengan anggota 4 – 5 orang.
Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang
berbeda dengan penugasan yang sama membentuk
kelompok baru (kelompok ahli).
Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali
ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota
kelompok tentang subbab yang mereka kuasai
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
5. Bagan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
KELOMPOK
ASAL I
KELOMPOK
ASAL I
KELOMPOK
ASAL II
KELOMPOK
ASAL II
KELOMPOK
ASAL II
KELOMPOK
ASAL II
KELOMPOK
ASAL IV
KELOMPOK
ASAL IV
KELOMPOK
AHLI II
KELOMPOK
AHLI II
KELOMPOK
AHLI III
KELOMPOK
AHLI III
KELOMPOK
AHLI I
KELOMPOK
AHLI I
KELOMPOK
AHLI IV
KELOMPOK
AHLI IV
6. 3. Kelebihan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang
lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan,
tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi
bertambah.
Meningkatkan bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan
7. 4. Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu
menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif
dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan
kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
Jika jumlah anggota kelompok kurang akan
menimbulkan masalah.
Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila
penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga
perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat
menimbulkan kegaduhan.
8. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/Genap
Materi Pokok : Logika matematika
Alokasi Waktu : 2 kali pertemuan (4 x 45 Menit)
I. Standar Kompetensi
Kemampuan menggunakan perbandingan fungsi, persamaan dan
identitas trigonometri dalam pemecahan masalah; menggunakan
operasi dan sifat serta manipulasi aljabar yang berkaitan dengan
matriks; menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi aljabar
dalam pemecahan masalah yag berkaitan dengan logika
matematika.
II. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menggunakan nilai kebenaran pernyataan
majemuk dalam pemecahan masalah, serta menggunakan sifat
dan prinsip logika untuk penarikan kesimpulan dan pembuktian
sifat matematika.
9. III. Indikator
Siswa mampu :
1. menjelaskan arti kuantor universal eksistensial beserta ingkarannya.
2. membuat ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
1. menjelaskan pengertian kuantor universal dan eksistensial
2. menentukan ingkaran dari kuantor universal dan eksistensial
3. menentukan ingkaran dari pernyataan berkuantor.
V. Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Kooperatif
Metode : Jigsaw
VI. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Memberikan motivasi ddengan mengajukan sebuah pertanyaan yang
menggunakan kuantor
2. Menginformasikan tentang materi yang akan di pelajari serta metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
10. B. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis kuantor
2. Membagi tugas pada setiap siswa dalam kelompo
(Kelompok JIGSAW)
3. Meminta setiap siswa mempelajari materi yang menjadi
tanggung jawabnya
4. Setiap siswa yang mendapatkan tugas mempelajari materi
yang sama untuk berkelompok dalam satu kelompok
untuk mendiskusikan materi mereka
(kelompok ahli)
5. Setiap siswa kembali dalam kelompok asal untuk
menjelaskan kepada setiap anggota
kelompoknya.
6. meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya (dipilih secara acak) dan kelompok
lain menanggapi/mengajukan pertanyaan atau saran,
guru sebagai fasilitator hanya meluruskan pendapat
siswa yang kurang tepat
7. Guru memberikan latihan soal individu
8. Bersama-sama siswa membahas soal latihan
11. C. Kegiatan Akhir
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang
telah dipelajari
2. Memberi pekerjaan rumah
3. Menutup pelajaran dan mengucapkan salam