Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas dua model pembelajaran kooperatif yaitu STAD dan Jigsaw. Model STAD menekankan pada kerja sama antar siswa untuk saling membantu memahami materi, sedangkan model Jigsaw membagi tugas belajar kepada kelompok untuk diajarkan kembali ke kelompok asal. Kedua model tersebut dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara kooperat
2. Latar Belakang
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali mereka
dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama.Oleh karena itu
dalam membelajarkan matematika kepada
siswa, guru hendaknya lebih memilih
berbagai variasi pendekatan, strategi,
metode yang sesuai dengan situasi sehingga
tujuan pembelajaran yang direncanakan
akan tercapai.
3. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model
pembelajaran adalah pedoman berupa program atau
petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk
mencapai suatu pembelajaran.Model pembelajaran
kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa
yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan
yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan jender
4. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Kooperatif
1.prinsip dasar
Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai
berikut:
1.Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
3.kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab
yang sama diantara anggota kelompoknya.
5.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif
5. 2. Ciri ciri
1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan
materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang
dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan
jender.
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada
masing-masing individu
Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Kooperatif
6. Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar.
4. Membimbing kelompok belajar.
5. Evaluasi.
6. Memberikan penghargaan.
7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)
dikembangkan oleh Robert Slavin dkk. Di Universitas John Hopkin dan
merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang
menekankan pada aktivitas dan interaksi antara siswa dengan siswa untuk
saling memotivasi dan membantu dalam memahami suatu materi pelajaran
Menurut Dian (2011), “Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah
satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dengan bantuan
lembaran kerja sebagai pedoman secara berkelompok, berdiskusi guna
memahami konsep-konsep, menemukan hasil yang benar. Model
Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative
Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk
saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran
guna mencapai prestasi yang maksimal
8. Menurut Slavin (Dian: 2011) pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Team Achievement Division) memiliki 5 komponen utama,
yaitu:
a. Bahan pembelajaran di sajikan oleh guru baik secara langsung
ataupun melalui media pembelajaran
b. Anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang yang heterogen dari segi
penampilan akademik, kelamin dan etnis.
c. Dilakukan tes individu setelah beberapa kali siswa mengerjakan
latihan
d. Dilakukan penilaian terhadap nilai kemajuan individu
e. Diberikan pengakuan terhadap tim berdasarkan kemajuan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1. Komponen utama pembelajaran
koperatif tipe STAD
9. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD.
1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok
2. Penyajian Materi Pelajaran:
a. Pendahuluan
b. pengembangan
c. Praktek terkendali
3. Kegiatan kelompok
4. Evaluasi
5. Penghargaan kelompok
6. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
10. Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)
adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta,
konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang
tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-
himpunan, bilangan jam, dll.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
3. Materi Matematika yang Relevan dengan STAD
11. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Kagan (Dian:
2011), ada tiga keuntungan, yaitu:
1. Semua siswa memiliki kesempatan untuk menerima hadiah
setelah menyelesaikan suatu materi pelajaran
2. Siswa mempunyai kemungkinan untuk mencapai hasil
belajar yang tinggi
3. Hadiah yang di berikan kepada kelompok dapat digunakan
untuk memberikan motivasi berpretasi pada semua siswa.
4. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe STAD
12. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Metode jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran aktif yang terdiri
dari tim-tim belajar heterogen beranggotakan 4-5 orang (materi
disajikan peserta didik dalam bentuk teks) dan setiap peserta didik
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain. Jigsaw pertama kali
dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman
di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin dan temen-
teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran kooperatif
yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
13. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan
kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan
gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang
berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian
dijelaskan kepada anggota kelompok asal
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam
kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-
masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik
mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian
kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang
telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.
Kelompok kelompok dalam metode
Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
14. Langkah Langkah Metode Jigsaw
1. Tahap Pendahuluan
a. Review, apersepsi, motivasi
b. Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai dan
menjelaskan manfaatnya.
c. Pembentukan kelompok.
d. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang
heterogen.
e. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
15. 2. Tahap Penguasaan
a. Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok
ahli dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang
diterima.
b. Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
Langkah Langkah Metode Jigsaw
16. 5. Tahap Penularan
a. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
b. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan denga sungguh-sungguh.
c. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
d. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal
6. Penutup
Langkah Langkah Metode Jigsaw
17. Beberapa contoh materi matematika yang cocok di jigsawkan
adalah: menyelesaikan sistim persamaan linier dua peubah (
kelompok ahli 1 mempelajari menyelesaikan dengan eliminasi,
kelompok ahli 2 dengan substitusi, kelompok ahli 3 dengan garis
bilangan, kelompok ahli 4 dengan matrik, dll), limit kiri-limit
kanan ( kelompok ahli 1 mempelajari limit kiri, yang lain
limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1 mempelajari belah
ketupat, kelompok 2 layang-layang, kelompok ahli 3 tentang
trapezium sama kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
2. Materi Matematika yang Relevan dengan
Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
18. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode
Jigsaw
1. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
2. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
3. Menerapkan bimbingan sesama teman
4. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
5. Memperbaiki kehadiran
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
A. Kelebihan
19. 7. Sikap apatis berkurang
8. Pemahaman materi lebih mendalam
9. Meningkatkan motivasi belajar
10. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan
positif
11. Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
12. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan kelompok lain
13. Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode
Jigsaw
20. 1. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
2. Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung dan
pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran baru;
3. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-
ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirksn
kelompok akan macet
4. Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
5. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika
ada anggota yang hanya memboncengdalam menyelesaikan tugas-tugas dan
pasif dalam diskusi
6. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum
terkondiki dengan baik
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode
Jigsaw2. Kekurangan