SlideShare a Scribd company logo
BARISAN
BILANGAN
     Disusun oleh
     HAFID WICAKSANA (A410090 248)
Memahami barisan dan deret
bilangan serta penggunaannya
dalam pemecahan masalah
Menentukan pola barisan bilangan sederhana


Menentu kan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri


Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri


Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
Peserta didik dapat menentukan pola barisan bilangan sederhana

Peserta didik dapat menentukan suku ke-n barisan aritmatika

Peserta didik dapat menentukan suku ke-n barisan geometri

Peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika

Peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertama deret geometri

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
materi dasarnya                  membahas tentang



misalnya
                  terdiri atas            terdiri atas
Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut



Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini.

      1        3        5        7        9        11        13 15
          +2       +2       +2       +2       +2        +2     +2
Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut



Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini.

      2        4        6        8        10        12        14 16
          +2       +2       +2       +2        +2        +2     +2
Pada umumnya, penulisan bilangan yang didasarkan pada pola
persegipanjang hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini,
noktah-noktah disusun menyerupai bentuk persegipanjang. Misalnya;


               mewakili bilangan 6, yaitu 2×3 = 6.


               mewakili bilangan 8, yaitu 2×4 = 8.




               mewakili bilangan 6, yaitu 3×2 = 6.
Persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya memiliki ukuran yang
sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan yang mengikuti
pola persegi. Semua noktah digambarkan dengan jumlah yang sama.
Perhatikan uraian berikut.

           mewakili bilangan 1, yaitu 1 × 1 = 1.

           mewakili bilangan 4, yaitu 2 × 2 = 4.
                                                     Jika dilanjutkan, bilangan-
                                                     bilangan yang digambarkan
           mewakili bilangan 9, yaitu 3 × 3 = 9.
                                                     mengikuti pola persegi adalah :
                                                     1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, ...


           mewakili bilangan 16, yaitu 4 × 4 = 16.
Selain mengikuti pola persegipanjang dan persegi, bilangan pun dapat
digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga. Untuk lebih
jelasnya, coba kamu perhatikan empat bilangan yang mengikuti pola segitiga
berikut ini.

             mewakili bilangan 1.

             mewakili bilangan 3.
                                                   Jadi, bilangan yang mengikuti
                                                   pola segitiga dapat dituliskan
             mewakili bilangan 6.                  Sebagai berikut.
                                                   1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, ..


             mewakili bilangan 10.
Perhatikan pola-pola bilangan berikut
 a. 1,1,2,3,5,8,13,21, . . . .
 b. 1,2,4,8,16,32, . . . .
 c. 1,3,6,10,15
Ketiga susunan bilangan di atas disebut barisan bilangan. Adapun aturan pembentukan
barisan bilangan tersebut sebagai berikut.
 a. 1,1,2,3,5,8,13,21, . . . .
    Aturan pembentukannya, setiap bilangan adalah jumlah dari dua bilangan
    sebelumnya.
    Suku ke-1 adalah 1
    Suku ke-2 adalah 1 (0+1=1)
    Suku ke-3 adalah 2 (1+1=2)
    Suku ke-4 adalah 3 (1+2=3)
    Suku ke-5 adalah 5 (2+3=5)
b. 1,2,4,8,16,32, . . .
 Aturan pembentukannya adalah untuk setiap bilangan dikalikan 2.
 Suku ke-1 adalah 1
 Suku ke-2 adalah 2 (1×2=2)
 Suku ke-3 adalah 4 (2×2=4)
 Suku ke-4 adalah 8 (4×2=8)
 Suku ke-5 adalah 16 (8×2=16)
 c. 1,3,6,10, . . .
 Aturan pembentukannya adalah untuk setiap bilangan dikalikan 2.
 Suku ke-1 adalah 1
 Suku ke-2 adalah 3 (1+2=2)
 Suku ke-3 adalah 4 (2×2=4)
 Suku ke-4 adalah 8 (4×2=8)
 Suku ke-5 adalah 16 (8×2=16)
Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan dalam matematika yang diurutkan dengan
aturan tertentu. Secara umum barisan bilangan dinyatakan dalam bentuk U1,U2,U3...Un,
dengan U1 adalah suku pertama dan Un adalah suku ke-n.
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda atau selisih yang
tetap antara dua suku barisan yang berurutan. Perhatikan uraian berikut.

Diketahui barisan bilangan:


      1        4        7          10        13        16        19 22
          +3       +3         +3        +3        +3        +3     +3
Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih 3 antara dua suku barisan yang
berurutan. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.
Diketahui barisan bilangan aritmetika sebagai berikut.

     U1 U2              U3 U4             U5     ....     .... Un
        +b        +b            +b   +b
Selisih atau beda tiap suku dimisalkan b dan suku pertama dimisalkan a
 U1 = a                                = a+(0×b)
 U2 = a + b                            = a+(1×b)       Jadi, untuk menentukan suku
 U3 = a + b + b                        = a+(2×b)       ke-n (Un) dari barisan aritmatika
 U4 = a + b + b + b                    = a+(3×b)       digunakan rumus :
 U3 = a + b + b + b+ b                 = a+(4×b)
 ...........
 Un= a + b + b + b + b + b + ......+ b = a+(n-1)b
                                                     di mana : a = U1 dan b=U2-U1=U3-U2=...
                   (n-1) suku
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap antara dua
suku barisan yang berurutan. Berbeda dengan barisan aritmetika, selisih antarsuku
barisan disebut rasio (dilambangkan dengan r).

Diketahui barisan bilangan sebagai berikut.

      3        6        12        24        48        96        192
          ×2       ×2        ×2        ×2        ×2        ×2
Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu 2 atau r = 2.
Berarti, barisan tersebut merupakan barisan geometri.
Diketahui barisan bilangan geometri sebagai berikut.

          U1 U2                U3 U4                U5       ....        .... Un
              ×r         ×r          ×r        ×r
Misalkan : U1 = a , maka:
           U1 = a                                     =a×r0         Jadi, untuk menentukan suku
           U2 = a × r                                 =a×r1         ke-n (Un) dari barisan geometri
           U3 = a × r × r                             =a×r2         digunakan rumus :
           U4 = a × r × r × r                         =a×r3
           U3 = a × r × r × r × r                     =a×r4
           ...........                                                                       u2   u3
           Un= a × r × r × r × r × r × r ×...... × r = a × r n-1    di mana: a = U1 dan r=             =...
                                                                                             u1   u2
                                                                    ( r = rasio)
                                (n-1) faktor
Misalnya, diketahui barisan bilangan sebagai berikut.

2, 5, 8, 11, 14, 17, ..., Un

Barisan bilangan tersebut jika dijumlahkan akan menjadi

2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + ... + Un

Bentuk seperti ini disebut deret bilangan . Jadi, deret bilangan adalah jumlah
suku-suku suatu barisan bilangan. Sebagaimana halnya barisan bilangan, deret
bilangan pun dibagi menjadi dua bagian, yaitu deret aritmetika dan deret geometri.
Coba kamu perhatikan barisan aritmetika berikut.

3, 6, 9, 12, 15, 18, ... , Un

Jika kamu jumlahkan barisan tersebut, terbentuklah deret aritmetika sebagai
berikut.

3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18 + ... + Un

Jadi, deret aritmatika adalah jumlah suku-suku barisan aritmatika.
Misalkan, Sn adalah jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika maka

Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + ..... + Un
   = a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + ..... + Un
Kemudian,
     Sn = a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + ..... + Un
     Sn = Un + (Un-b) + (Un-2b) + (Un-3b) + (Un-4b) + ..... + a
                                                                  +
    2Sn = (a+U) + (a+U) + (a+U) + (a+U) + ...... + (a+U)

                                  sebanyak n kali
    2Sn = n(a+Un)
            1                n
     Sn =       n(a   Un )       (a   Un )
            2                2
Jadi, rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret aritmatika adalah
sebagai berikut.


                   n
          Sn           (a    Un )
                   2

Oleh karena Un= a+ (n-1) b , rumus itu juga dapat ditulis sebagai berikut.


               n
     Sn            (2a      (n   1) b )
               2
Coba kamu perhatikan barisan geometri berikut ini.

1, 3, 9, 27, 81, 243, 729, ..., Un

Jika kamu menjumlahkan suku-suku barisan geometri tersebut, diperoleh

1 + 3 + 9 + 27 + 81 + 243 + 729 + ... +Un

Bentuk seperti ini disebut sebagai deret geometri.
Misalkan, Sn adalah jumlah n suku pertama dari deret geeometri maka :
Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + ..... + Un
   = a + a r + a r 2 + a r 3 + a r 4 + ..... + a r n – 1
 Kemudian,
Sn = a + a r + a r 2 + a r 3 + a r 4 + ..... + a r n – 1
rSn = ar + a r 2 + a r 3 + a r 4 + a r 5 ..... + a r n
                                                           -
Sn - rSn = a - a r n

Sn- rSn = a(1- r n )
Sn(1-r) = a (1- r n )
               n
       a (1   r )
Sn
        (1    r)
Jadi, rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret geometri adalah
sebagai berikut.

                               n
               a (1       r )
         Sn
                 (1       r)

              atau

                      n
               a (r        1)
        Sn
                (r        1)
Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut.
10,13,16,19,22,25,...... . Tentukan suku ke dua belas barisan
tersebut!

Jawab :
Un = a + (n-1) b maka U12 = 10+(12-1) 3
                          = 10+11 . 3
                          = 10+33
                          = 43
Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.
Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut.
10,13,16,19,22,25,...... . Tentukan suku ke dua belas barisan
tersebut!

Jawab :
Un = a + (n-1) b maka U12 = 10+(12-1) 3
                    = 10+11 . 3
                    = 10+33
                    = 43
Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.
Carilah suku ke – 3 pada barisan geometri di bawah ini :
     a. 2,6,18,54,…
     b. 3,6,12,24,…

Jawab :
  a. Un =   a r n-1
        =   2 x 3 3-1
        =   2x32
        =   2x9
        =   18, jadi suku ke – 3 dari barisan geometri tersebut adalah 18.
  b.Un = a r n - 1
       = 3 x 2 3-1
       =3x22
       =3x4
       = 12, jadi suku ke – 3 dari barisan geometri tersebut adalah 12.
Tentukan Deret Aritmatika berikut:
5+18+21+. . .samapai 15 suku.

Jawab :
a = 15
b = 18 – 15 = 3
n = 15
           n
Sn                  2a         (n      1) b
              2
          1
  S 15        . 15 2 . 15     (15   1 .3
          2
         15
               30   14 . 3
          2
          15
                  72         540
           2
Tentukan jumlah 3 suku pertama dari deret geometri
berikut
8+4+2+1+…
                               n
                a (1       r )
Jawab :   Sn
                  1        r
                           1       3
               8 (1    (       ) )
                           2
                           1
                  1
                           2
                           1
               8 (1            )
                           8
                      1
                      2
                           7
                  8(                   )
                           8               14
                          1
                           2
1. Pola noktah-noktah berikut yang menunjukkan
   pola bilangan persegi panjang adalah....
2. Diketahui barisan bilangan aritmatika sebagai berikut,
   42, 45, 48, 51, 54, . . . .
   Suku ke 12 barisan tersebut adalah . . . . .

        75                  85

        55                  65
3. Perhatikan barisan bilangan berikut.
   1, 3, 9, 27, 81, m, 729, . . . .
   Agar barisan tersebut menjadi barisan geometri maka
   nilai m yang memenuhi adalah . . . .

        324               243

        234               342
4. Suatu deret aritmatika memiliki suku ketiga 9 dan
   suku keenam adalah 243. Jumlah lima suku pertama
   deret aritmatika tersebut adalah . . . . .

       242                81

       121                45
5. Dalam sebuah deret geometri, diketahui nilai
   S10 = 1023. Jika rasio pada deret tersebut adalah 2,
   suku pertama deret tersebut adalah . . . .

        1                   3

        2                   4
6. Sebuah bambu dibagi menjadi 4 bagian dan panjang
   setiap bagian membentuk suatu bagian geometri. Jika
   panjang potongan bambu terpendek adalah 25 cm
   dan potongan bambu terpanjang adalah 200 cm,
   panjang bambu mula-mula adalah . . .


       225                400

       375                425
MASUK KE Ibu
Ko ta JA K A RTA
S E L A M AT DATA N G D I
         JA K A RTA
BENAR SEKALI ....... yang terbentuk pada tempat duduk
Hai, pola bilangan apa
Di roller coaster tersebut?




                                      Pola bilangan Persegi Panjang




                                                  LANJUT
                                                PERJALANAN
W E L C O M E T O J A K A R TA
             T H E AT E R
Lalu langkah selanjutnya kursi 36 kursi dan baris ke 7 terdiri
 Oke, perhatikan susunan dari penonton. Susunannya
 Baris ke 3 tersebut terdiri
TEPAT SEKALIpola.barisan aritmatika, dapatkah kamu
bagaimana? ada 20 baris.
 Keseluruhan
 membentuk . . . .
 dari 48.
 menghitung jumlah keseluruhan kursi tersebut?



Misalkan kedua persamaan tersebut maka akan di=peroleh
Eliminasi baris ketiga = U3=36 , dan baris ke tujuh U7=48.
Jumlahdan bdata lalu kita subtitusikan ke ada berapa baris?
Apakah ke seluruhan didapat membantu untuk menghitung?
Maka akan di=peroleh 2ruangan tersebut
a = 30 ada 3. yang persamaan berikut
Sn = n/2 (2a+(n-1)b)
U3 = a+(3-1)b
S 20 20/2 (2.30+(20-1)3) = a+(7-1)b
                        U7
       1170
36 = a + 2b             48 = a + 6b
Jadi jumlah keseluruhannya ada 1170 kursi.




                                                          LANJUT
                                                        PERJALANAN
S e a Wo r l d , I ’ M C O M I N G

BETUL . . . . .
Pak Samsul ingin menghitung tiba di Sea World Indonesia.
Selamat,. Anda.sekarang telah perkembang biakan Amoeba.
Jika sekarang bantulah permasalahan Pak berkembang
Tapi Amoeba yang terdiri atas satu sel yangSamsul (pegawai
Sea world). cara membelah diri. Setelah 20 menit, Amoeba menit
biak dengan                                       3 jam = 180
itu membelah menjadi 2 ekor, setelah 40 menit menjadi 4
ekor, setelah 60 menit men jadi 8 ekor, dan demikian menit → 2 ekor
                                                  20
                                                  40 menit → 4 ekor
seterusnya. Berapa banyaknya Amoeba setelah 3 jam??
                                                  60 menit → 8 ekor
                                                  ....................
                                                  Un = a × r n - 1
                                                  U9 = 2 × 2 9OKEY . . . . .
                                                                      -1

                                                       =2×28
                                                       = 512
                                                  Jadi setelah 3 jam ada
                                                  512 amoeba.
FINISH

More Related Content

What's hot

PPT Presentation
PPT PresentationPPT Presentation
PPT Presentation
Dinda Rachmah
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaIndah Oktriani
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Amyarimbi
 
Soal pola-bilangan
Soal pola-bilanganSoal pola-bilangan
Soal pola-bilangan
litaap
 
pola bilangan segitiga sugiarto
pola bilangan segitiga sugiartopola bilangan segitiga sugiarto
pola bilangan segitiga sugiarto
Pawit Ngafani
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
Arif Lubis
 
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilanganSmass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
budiutomo82
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
SMPITCITRABANGSA
 
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11H
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11HBarisan dan Deret kelompok 2 rs11H
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11Hdwiharsaya
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
aditin
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
rika astuti
 
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
KaseraAL2898_
 
Pola bilangan kls_8
Pola bilangan kls_8Pola bilangan kls_8
Pola bilangan kls_8
AlImamIslamicSchool
 
Barisan dan deret aritmetika
Barisan dan deret aritmetikaBarisan dan deret aritmetika
Barisan dan deret aritmetikaAndreas Edwin
 
Materi ajar barisan dan deret
Materi ajar barisan dan deretMateri ajar barisan dan deret
Materi ajar barisan dan deretDewiAnanty
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deretITB
 
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICT
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICTPOLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICT
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICTFitriApri_Nz
 
Ppt barisan aritmatik
Ppt barisan aritmatikPpt barisan aritmatik
Ppt barisan aritmatikPutri Kaka
 
Mat 8 bab 1 pola bilangan
Mat 8 bab 1 pola bilanganMat 8 bab 1 pola bilangan
Mat 8 bab 1 pola bilangan
SMPK Stella Maris
 

What's hot (20)

PPT Presentation
PPT PresentationPPT Presentation
PPT Presentation
 
pola bilangan
pola bilanganpola bilangan
pola bilangan
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
 
Soal pola-bilangan
Soal pola-bilanganSoal pola-bilangan
Soal pola-bilangan
 
pola bilangan segitiga sugiarto
pola bilangan segitiga sugiartopola bilangan segitiga sugiarto
pola bilangan segitiga sugiarto
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilanganSmass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
Smass 04. pola, barisan, dan deret bilangan
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11H
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11HBarisan dan Deret kelompok 2 rs11H
Barisan dan Deret kelompok 2 rs11H
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
Kasera ade liana nim. 1652210045 (pola bilangan)
 
Pola bilangan kls_8
Pola bilangan kls_8Pola bilangan kls_8
Pola bilangan kls_8
 
Barisan dan deret aritmetika
Barisan dan deret aritmetikaBarisan dan deret aritmetika
Barisan dan deret aritmetika
 
Materi ajar barisan dan deret
Materi ajar barisan dan deretMateri ajar barisan dan deret
Materi ajar barisan dan deret
 
Baris dan deret
Baris dan deretBaris dan deret
Baris dan deret
 
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICT
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICTPOLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICT
POLA BILANGAN DENGAN PEMANFAATAN ICT
 
Ppt barisan aritmatik
Ppt barisan aritmatikPpt barisan aritmatik
Ppt barisan aritmatik
 
Mat 8 bab 1 pola bilangan
Mat 8 bab 1 pola bilanganMat 8 bab 1 pola bilangan
Mat 8 bab 1 pola bilangan
 

Viewers also liked

Soal matematika smp barisan dan deret2
Soal matematika smp barisan dan deret2Soal matematika smp barisan dan deret2
Soal matematika smp barisan dan deret2Herlina Bayu
 
Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014
Universitas Sriwijaya
 
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xiInteraksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
meldaayub
 
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasiModel interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Universitas Pendidikan Indonesia
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosial
Eka Gunawan
 
Metode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranMetode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaran
rina afriani
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
Nurul Zulkarnaen
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
rennijuliyanna
 
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaranSesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
Erwin Abdillah
 
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasiMateri pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
Rachmah Safitri
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
Diana Amelia Bagti
 
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesUX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
Ned Potter
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
Leslie Samuel
 

Viewers also liked (13)

Soal matematika smp barisan dan deret2
Soal matematika smp barisan dan deret2Soal matematika smp barisan dan deret2
Soal matematika smp barisan dan deret2
 
Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014Standar pendidik nurul safitry 2014
Standar pendidik nurul safitry 2014
 
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xiInteraksi sosial sosiologi kelas xi
Interaksi sosial sosiologi kelas xi
 
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasiModel interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
Model interaksi sosial dan Model pemrosesan informasi
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosial
 
Metode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranMetode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaran
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
 
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaranSesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
Sesi 4 konsep pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
 
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasiMateri pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
Materi pkn kelas 5 semester 2 berorganisasi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and ArchivesUX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
UX, ethnography and possibilities: for Libraries, Museums and Archives
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Similar to Barisan bilangan

Buku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan DeretBuku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan Deret
arvinefriani
 
3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf
AsysyifaYuniar2
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deretWayan Sudiarta
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
Dhurotul Khamidah
 
Barisan dan deret 3G
Barisan dan deret 3GBarisan dan deret 3G
Barisan dan deret 3G
Lilies DLiestyowati
 
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Budi Arto
 
coba.pdf
coba.pdfcoba.pdf
coba.pdf
jhon530632
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptx
zulviatiputri2
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
acofauzan1
 
11 baris dan deret aritmatika
11 baris dan deret aritmatika11 baris dan deret aritmatika
11 baris dan deret aritmatika
Eva Nurmalasari
 
Barisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriBarisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriLisa Nurfalah
 
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPADeret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n derettejowati
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
nuralifa refiyanti
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Umam SemogaJadi Khair
 
Barisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan pptBarisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan ppt
putridkancilofscoutcipecintaakfal
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Gusthyn Ningrum
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
TamtowiYahya1
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.ppt
ssuser3c2896
 

Similar to Barisan bilangan (20)

Buku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan DeretBuku Siswa Barisan dan Deret
Buku Siswa Barisan dan Deret
 
3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf3. BARIS _ DERET.pdf
3. BARIS _ DERET.pdf
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret
 
Modul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deretModul matematika materi barisan dan deret
Modul matematika materi barisan dan deret
 
Barisan dan deret 3G
Barisan dan deret 3GBarisan dan deret 3G
Barisan dan deret 3G
 
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
Buku panduan-ujian-tulis-keterampilan-snmptn2011
 
coba.pdf
coba.pdfcoba.pdf
coba.pdf
 
Barisan bilangan dan deret
Barisan bilangan dan deretBarisan bilangan dan deret
Barisan bilangan dan deret
 
Barisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptxBarisan_dan_Deret.pptx
Barisan_dan_Deret.pptx
 
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptxMATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
MATEMATIKA_SMA_BARISAN_DAN_DERET.pptx
 
11 baris dan deret aritmatika
11 baris dan deret aritmatika11 baris dan deret aritmatika
11 baris dan deret aritmatika
 
Barisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometriBarisan dan deret geometri
Barisan dan deret geometri
 
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPADeret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
Deret geometri Matematika Kelas XII SMA IPA
 
Barisan n deret
Barisan n deretBarisan n deret
Barisan n deret
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
 
Barisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan pptBarisan dan Deret Bilangan ppt
Barisan dan Deret Bilangan ppt
 
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2Fix makalah-maksek-edit-lagi2
Fix makalah-maksek-edit-lagi2
 
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptxfdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
fdokumen.com_ppt-baris-deret-aritmatika.pptx
 
Barisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.pptBarisan dan Deret.ppt
Barisan dan Deret.ppt
 

Recently uploaded

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Barisan bilangan

  • 1. BARISAN BILANGAN Disusun oleh HAFID WICAKSANA (A410090 248)
  • 2.
  • 3.
  • 4. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
  • 5. Menentukan pola barisan bilangan sederhana Menentu kan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
  • 6. Peserta didik dapat menentukan pola barisan bilangan sederhana Peserta didik dapat menentukan suku ke-n barisan aritmatika Peserta didik dapat menentukan suku ke-n barisan geometri Peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika Peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertama deret geometri Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
  • 7. materi dasarnya membahas tentang misalnya terdiri atas terdiri atas
  • 8. Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini. 1 3 5 7 9 11 13 15 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +2
  • 9. Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini. 2 4 6 8 10 12 14 16 +2 +2 +2 +2 +2 +2 +2
  • 10. Pada umumnya, penulisan bilangan yang didasarkan pada pola persegipanjang hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini, noktah-noktah disusun menyerupai bentuk persegipanjang. Misalnya; mewakili bilangan 6, yaitu 2×3 = 6. mewakili bilangan 8, yaitu 2×4 = 8. mewakili bilangan 6, yaitu 3×2 = 6.
  • 11. Persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya memiliki ukuran yang sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan yang mengikuti pola persegi. Semua noktah digambarkan dengan jumlah yang sama. Perhatikan uraian berikut. mewakili bilangan 1, yaitu 1 × 1 = 1. mewakili bilangan 4, yaitu 2 × 2 = 4. Jika dilanjutkan, bilangan- bilangan yang digambarkan mewakili bilangan 9, yaitu 3 × 3 = 9. mengikuti pola persegi adalah : 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, ... mewakili bilangan 16, yaitu 4 × 4 = 16.
  • 12. Selain mengikuti pola persegipanjang dan persegi, bilangan pun dapat digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga. Untuk lebih jelasnya, coba kamu perhatikan empat bilangan yang mengikuti pola segitiga berikut ini. mewakili bilangan 1. mewakili bilangan 3. Jadi, bilangan yang mengikuti pola segitiga dapat dituliskan mewakili bilangan 6. Sebagai berikut. 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, .. mewakili bilangan 10.
  • 13. Perhatikan pola-pola bilangan berikut a. 1,1,2,3,5,8,13,21, . . . . b. 1,2,4,8,16,32, . . . . c. 1,3,6,10,15 Ketiga susunan bilangan di atas disebut barisan bilangan. Adapun aturan pembentukan barisan bilangan tersebut sebagai berikut. a. 1,1,2,3,5,8,13,21, . . . . Aturan pembentukannya, setiap bilangan adalah jumlah dari dua bilangan sebelumnya. Suku ke-1 adalah 1 Suku ke-2 adalah 1 (0+1=1) Suku ke-3 adalah 2 (1+1=2) Suku ke-4 adalah 3 (1+2=3) Suku ke-5 adalah 5 (2+3=5)
  • 14. b. 1,2,4,8,16,32, . . . Aturan pembentukannya adalah untuk setiap bilangan dikalikan 2. Suku ke-1 adalah 1 Suku ke-2 adalah 2 (1×2=2) Suku ke-3 adalah 4 (2×2=4) Suku ke-4 adalah 8 (4×2=8) Suku ke-5 adalah 16 (8×2=16) c. 1,3,6,10, . . . Aturan pembentukannya adalah untuk setiap bilangan dikalikan 2. Suku ke-1 adalah 1 Suku ke-2 adalah 3 (1+2=2) Suku ke-3 adalah 4 (2×2=4) Suku ke-4 adalah 8 (4×2=8) Suku ke-5 adalah 16 (8×2=16) Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan dalam matematika yang diurutkan dengan aturan tertentu. Secara umum barisan bilangan dinyatakan dalam bentuk U1,U2,U3...Un, dengan U1 adalah suku pertama dan Un adalah suku ke-n.
  • 15. Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda atau selisih yang tetap antara dua suku barisan yang berurutan. Perhatikan uraian berikut. Diketahui barisan bilangan: 1 4 7 10 13 16 19 22 +3 +3 +3 +3 +3 +3 +3 Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih 3 antara dua suku barisan yang berurutan. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.
  • 16. Diketahui barisan bilangan aritmetika sebagai berikut. U1 U2 U3 U4 U5 .... .... Un +b +b +b +b Selisih atau beda tiap suku dimisalkan b dan suku pertama dimisalkan a U1 = a = a+(0×b) U2 = a + b = a+(1×b) Jadi, untuk menentukan suku U3 = a + b + b = a+(2×b) ke-n (Un) dari barisan aritmatika U4 = a + b + b + b = a+(3×b) digunakan rumus : U3 = a + b + b + b+ b = a+(4×b) ........... Un= a + b + b + b + b + b + ......+ b = a+(n-1)b di mana : a = U1 dan b=U2-U1=U3-U2=... (n-1) suku
  • 17. Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap antara dua suku barisan yang berurutan. Berbeda dengan barisan aritmetika, selisih antarsuku barisan disebut rasio (dilambangkan dengan r). Diketahui barisan bilangan sebagai berikut. 3 6 12 24 48 96 192 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 ×2 Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu 2 atau r = 2. Berarti, barisan tersebut merupakan barisan geometri.
  • 18. Diketahui barisan bilangan geometri sebagai berikut. U1 U2 U3 U4 U5 .... .... Un ×r ×r ×r ×r Misalkan : U1 = a , maka: U1 = a =a×r0 Jadi, untuk menentukan suku U2 = a × r =a×r1 ke-n (Un) dari barisan geometri U3 = a × r × r =a×r2 digunakan rumus : U4 = a × r × r × r =a×r3 U3 = a × r × r × r × r =a×r4 ........... u2 u3 Un= a × r × r × r × r × r × r ×...... × r = a × r n-1 di mana: a = U1 dan r= =... u1 u2 ( r = rasio) (n-1) faktor
  • 19. Misalnya, diketahui barisan bilangan sebagai berikut. 2, 5, 8, 11, 14, 17, ..., Un Barisan bilangan tersebut jika dijumlahkan akan menjadi 2 + 5 + 8 + 11 + 14 + 17 + ... + Un Bentuk seperti ini disebut deret bilangan . Jadi, deret bilangan adalah jumlah suku-suku suatu barisan bilangan. Sebagaimana halnya barisan bilangan, deret bilangan pun dibagi menjadi dua bagian, yaitu deret aritmetika dan deret geometri.
  • 20. Coba kamu perhatikan barisan aritmetika berikut. 3, 6, 9, 12, 15, 18, ... , Un Jika kamu jumlahkan barisan tersebut, terbentuklah deret aritmetika sebagai berikut. 3 + 6 + 9 + 12 + 15 + 18 + ... + Un Jadi, deret aritmatika adalah jumlah suku-suku barisan aritmatika.
  • 21. Misalkan, Sn adalah jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika maka Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + ..... + Un = a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + ..... + Un Kemudian, Sn = a + (a+b) + (a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + ..... + Un Sn = Un + (Un-b) + (Un-2b) + (Un-3b) + (Un-4b) + ..... + a + 2Sn = (a+U) + (a+U) + (a+U) + (a+U) + ...... + (a+U) sebanyak n kali 2Sn = n(a+Un) 1 n Sn = n(a Un ) (a Un ) 2 2
  • 22. Jadi, rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret aritmatika adalah sebagai berikut. n Sn (a Un ) 2 Oleh karena Un= a+ (n-1) b , rumus itu juga dapat ditulis sebagai berikut. n Sn (2a (n 1) b ) 2
  • 23. Coba kamu perhatikan barisan geometri berikut ini. 1, 3, 9, 27, 81, 243, 729, ..., Un Jika kamu menjumlahkan suku-suku barisan geometri tersebut, diperoleh 1 + 3 + 9 + 27 + 81 + 243 + 729 + ... +Un Bentuk seperti ini disebut sebagai deret geometri.
  • 24. Misalkan, Sn adalah jumlah n suku pertama dari deret geeometri maka : Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + ..... + Un = a + a r + a r 2 + a r 3 + a r 4 + ..... + a r n – 1 Kemudian, Sn = a + a r + a r 2 + a r 3 + a r 4 + ..... + a r n – 1 rSn = ar + a r 2 + a r 3 + a r 4 + a r 5 ..... + a r n - Sn - rSn = a - a r n Sn- rSn = a(1- r n ) Sn(1-r) = a (1- r n ) n a (1 r ) Sn (1 r)
  • 25. Jadi, rumus untuk menghitung jumlah suku-suku deret geometri adalah sebagai berikut. n a (1 r ) Sn (1 r) atau n a (r 1) Sn (r 1)
  • 26. Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut. 10,13,16,19,22,25,...... . Tentukan suku ke dua belas barisan tersebut! Jawab : Un = a + (n-1) b maka U12 = 10+(12-1) 3 = 10+11 . 3 = 10+33 = 43 Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.
  • 27. Diketahui barisan aritmatika sebagai berikut. 10,13,16,19,22,25,...... . Tentukan suku ke dua belas barisan tersebut! Jawab : Un = a + (n-1) b maka U12 = 10+(12-1) 3 = 10+11 . 3 = 10+33 = 43 Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.
  • 28. Carilah suku ke – 3 pada barisan geometri di bawah ini : a. 2,6,18,54,… b. 3,6,12,24,… Jawab : a. Un = a r n-1 = 2 x 3 3-1 = 2x32 = 2x9 = 18, jadi suku ke – 3 dari barisan geometri tersebut adalah 18. b.Un = a r n - 1 = 3 x 2 3-1 =3x22 =3x4 = 12, jadi suku ke – 3 dari barisan geometri tersebut adalah 12.
  • 29. Tentukan Deret Aritmatika berikut: 5+18+21+. . .samapai 15 suku. Jawab : a = 15 b = 18 – 15 = 3 n = 15 n Sn 2a (n 1) b 2 1 S 15 . 15 2 . 15 (15 1 .3 2 15 30 14 . 3 2 15 72 540 2
  • 30. Tentukan jumlah 3 suku pertama dari deret geometri berikut 8+4+2+1+… n a (1 r ) Jawab : Sn 1 r 1 3 8 (1 ( ) ) 2 1 1 2 1 8 (1 ) 8 1 2 7 8( ) 8 14 1 2
  • 31. 1. Pola noktah-noktah berikut yang menunjukkan pola bilangan persegi panjang adalah....
  • 32. 2. Diketahui barisan bilangan aritmatika sebagai berikut, 42, 45, 48, 51, 54, . . . . Suku ke 12 barisan tersebut adalah . . . . . 75 85 55 65
  • 33. 3. Perhatikan barisan bilangan berikut. 1, 3, 9, 27, 81, m, 729, . . . . Agar barisan tersebut menjadi barisan geometri maka nilai m yang memenuhi adalah . . . . 324 243 234 342
  • 34. 4. Suatu deret aritmatika memiliki suku ketiga 9 dan suku keenam adalah 243. Jumlah lima suku pertama deret aritmatika tersebut adalah . . . . . 242 81 121 45
  • 35. 5. Dalam sebuah deret geometri, diketahui nilai S10 = 1023. Jika rasio pada deret tersebut adalah 2, suku pertama deret tersebut adalah . . . . 1 3 2 4
  • 36. 6. Sebuah bambu dibagi menjadi 4 bagian dan panjang setiap bagian membentuk suatu bagian geometri. Jika panjang potongan bambu terpendek adalah 25 cm dan potongan bambu terpanjang adalah 200 cm, panjang bambu mula-mula adalah . . . 225 400 375 425
  • 37. MASUK KE Ibu Ko ta JA K A RTA
  • 38. S E L A M AT DATA N G D I JA K A RTA
  • 39. BENAR SEKALI ....... yang terbentuk pada tempat duduk Hai, pola bilangan apa Di roller coaster tersebut? Pola bilangan Persegi Panjang LANJUT PERJALANAN
  • 40. W E L C O M E T O J A K A R TA T H E AT E R Lalu langkah selanjutnya kursi 36 kursi dan baris ke 7 terdiri Oke, perhatikan susunan dari penonton. Susunannya Baris ke 3 tersebut terdiri TEPAT SEKALIpola.barisan aritmatika, dapatkah kamu bagaimana? ada 20 baris. Keseluruhan membentuk . . . . dari 48. menghitung jumlah keseluruhan kursi tersebut? Misalkan kedua persamaan tersebut maka akan di=peroleh Eliminasi baris ketiga = U3=36 , dan baris ke tujuh U7=48. Jumlahdan bdata lalu kita subtitusikan ke ada berapa baris? Apakah ke seluruhan didapat membantu untuk menghitung? Maka akan di=peroleh 2ruangan tersebut a = 30 ada 3. yang persamaan berikut Sn = n/2 (2a+(n-1)b) U3 = a+(3-1)b S 20 20/2 (2.30+(20-1)3) = a+(7-1)b U7 1170 36 = a + 2b 48 = a + 6b Jadi jumlah keseluruhannya ada 1170 kursi. LANJUT PERJALANAN
  • 41. S e a Wo r l d , I ’ M C O M I N G BETUL . . . . . Pak Samsul ingin menghitung tiba di Sea World Indonesia. Selamat,. Anda.sekarang telah perkembang biakan Amoeba. Jika sekarang bantulah permasalahan Pak berkembang Tapi Amoeba yang terdiri atas satu sel yangSamsul (pegawai Sea world). cara membelah diri. Setelah 20 menit, Amoeba menit biak dengan 3 jam = 180 itu membelah menjadi 2 ekor, setelah 40 menit menjadi 4 ekor, setelah 60 menit men jadi 8 ekor, dan demikian menit → 2 ekor 20 40 menit → 4 ekor seterusnya. Berapa banyaknya Amoeba setelah 3 jam?? 60 menit → 8 ekor .................... Un = a × r n - 1 U9 = 2 × 2 9OKEY . . . . . -1 =2×28 = 512 Jadi setelah 3 jam ada 512 amoeba.