Model-model pembelajaran meliputi behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme. Behaviorisme menekankan penguatan dan latihan berulang, sedangkan konstruktivisme melihat belajar sebagai proses konstruksi pengetahuan. Kognitivisme mempelajari proses kognitif dalam belajar, sementara humanisme menitikberatkan pada pendidikan berpusat pada siswa. Berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelomp
Teori belajar terdiri dari tiga teori utama: (1) behaviorisme yang menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (2) kognitivisme yang melihat belajar sebagai perubahan skema mental, dan (3) konstruktivisme di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
1. Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran dan teori belajar yang berkembang seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme.
2. Beberapa strategi pembelajaran kelompok dibahas seperti kooperatif learning, jigsaw, STAD, TGT, investigasi kelompok, one stay-two stray, dan think-pair-share.
3. Perkembangan teknologi dan paradigma pembelajaran dari pengetahuan, kompetensi, h
Model-model pembelajaran meliputi behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme. Behaviorisme menekankan penguatan dan latihan berulang, sedangkan konstruktivisme melihat belajar sebagai proses konstruksi pengetahuan. Kognitivisme mempelajari proses kognitif dalam belajar, sementara humanisme menitikberatkan pada pendidikan berpusat pada siswa. Berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelomp
Teori belajar terdiri dari tiga teori utama: (1) behaviorisme yang menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, (2) kognitivisme yang melihat belajar sebagai perubahan skema mental, dan (3) konstruktivisme di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman. Ada dua jenis teori konstruktivisme yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan proses internal individu sedangkan sosial menekankan interaksi sosial. Keduanya berbeda dalam pendekatan pembelajaran dan peran guru. Implikasinya, pendidikan konstruktivis berfokus pada ke
1. Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran dan teori belajar yang berkembang seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme, dan humanisme.
2. Beberapa strategi pembelajaran kelompok dibahas seperti kooperatif learning, jigsaw, STAD, TGT, investigasi kelompok, one stay-two stray, dan think-pair-share.
3. Perkembangan teknologi dan paradigma pembelajaran dari pengetahuan, kompetensi, h
Dokumen tersebut merangkum teori belajar konstruktivisme, yang intinya menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman nyata dan interaksi lingkungan. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, berlawanan dengan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dokumen tersebut juga membahas tokoh-tokoh seperti Piaget dan Vygotsky serta implikasi teori ini terhadap dunia p
Resume perkuliahan membahas dua teori belajar yaitu teori belajar sosio-kultural dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar sosio-kultural menekankan pengaruh lingkungan sosial dan budaya dalam belajar seseorang, sedangkan teori belajar konstruktivisme lebih mengedepankan peran individu dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Kedua teori ini memberi sumbangan besar bagi penerapan pembelajaran aktif
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Teori behaviorisme dan konstruktivisme memberikan perspektif berbeza terhadap pengajaran dan pembelajaran. Teori behaviorisme menekankan peranan guru sebagai tenaga pengajar dan murid yang lebih pasif, manakala teori konstruktivisme memberi tumpuan kepada murid sebagai pusat pembelajaran dan guru sebagai fasilitator.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Teori-teori belajar yang dibahas dalam dokumen tersebut meliputi teori pembelajaran sosial menurut Bandura yang menegaskan pentingnya interaksi antara faktor internal dan eksternal dalam belajar, teori humanistik yang menekankan pada pribadi siswa, teori Gestalt yang melihat stimulus sebagai keseluruhan, serta teori medan Lewin yang menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh medan situasi.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran di mana murid membina sendiri pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Murid akan menyintesis maklumat baru dengan pengetahuan sedia ada untuk membentuk pemahaman yang lebih mendalam. Guru perlu memudahkan proses pembelajaran konstruktif ini dengan menggalakkan murid untuk menjelaskan idea mereka sendiri dan saling berinteraksi.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu konsep dasar dan landasan ilmu pendidikan, karakteristik peserta didik, teori-teori belajar dan implikasinya dalam pembelajaran, serta kurikulum pendidikan di Indonesia. Topik-topik ini mencakup penjelasan mengenai definisi, tujuan, tokoh-tokoh, dan implikasi penerapannya dalam proses pembelajaran.
Manajemen dalam belajar mengajar merupakan upaya untuk mengelola proses pembelajaran agar tujuan kurikulum tercapai. Guru perlu menciptakan situasi belajar yang menarik untuk siswa dengan menggunakan berbagai metode seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan latihan inkuiri ilmiah.
1. Teori belajar terbagi menjadi beberapa aliran utama yaitu aliran tingkah laku, kognitif, humanistik, dan sibernetik.
2. Aliran tingkah laku fokus pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati, sedangkan aliran kognitif lebih memperhatikan perubahan pemahaman.
3. Beberapa teori kognitif utama meliputi teori perkembangan Piaget, teori belajar bermakna Ausubel,
Dokumen tersebut merangkum teori belajar konstruktivisme, yang intinya menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman nyata dan interaksi lingkungan. Teori ini menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, berlawanan dengan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dokumen tersebut juga membahas tokoh-tokoh seperti Piaget dan Vygotsky serta implikasi teori ini terhadap dunia p
Resume perkuliahan membahas dua teori belajar yaitu teori belajar sosio-kultural dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar sosio-kultural menekankan pengaruh lingkungan sosial dan budaya dalam belajar seseorang, sedangkan teori belajar konstruktivisme lebih mengedepankan peran individu dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Kedua teori ini memberi sumbangan besar bagi penerapan pembelajaran aktif
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara konstruktivisme psikologis personal menurut Piaget dan konstruktivisme psikologis sosiokultural menurut Vygotsky. Kedua teori tersebut sepakat bahwa pengetahuan dibangun secara individual maupun sosial, namun perbedaannya terletak pada peran personal dan sosiokultural dalam proses konstruksi pengetahuan.
Teori behaviorisme dan konstruktivisme memberikan perspektif berbeza terhadap pengajaran dan pembelajaran. Teori behaviorisme menekankan peranan guru sebagai tenaga pengajar dan murid yang lebih pasif, manakala teori konstruktivisme memberi tumpuan kepada murid sebagai pusat pembelajaran dan guru sebagai fasilitator.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Teori-teori belajar yang dibahas dalam dokumen tersebut meliputi teori pembelajaran sosial menurut Bandura yang menegaskan pentingnya interaksi antara faktor internal dan eksternal dalam belajar, teori humanistik yang menekankan pada pribadi siswa, teori Gestalt yang melihat stimulus sebagai keseluruhan, serta teori medan Lewin yang menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh medan situasi.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
1. Dokumen membahas teori belajar konstruktivisme dan penerapannya dalam pembelajaran. Konstruktivisme melihat pengetahuan sebagai konstruksi kognitif yang dibentuk melalui interaksi siswa dengan lingkungan.
2. Guru berperan membantu siswa membangun pengetahuan sendiri daripada mentransfer pengetahuan. Sarana belajar dirancang untuk mendukung konstruksi pengetahuan siswa.
3. Evaluasi belajar
Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran di mana murid membina sendiri pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi. Murid akan menyintesis maklumat baru dengan pengetahuan sedia ada untuk membentuk pemahaman yang lebih mendalam. Guru perlu memudahkan proses pembelajaran konstruktif ini dengan menggalakkan murid untuk menjelaskan idea mereka sendiri dan saling berinteraksi.
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teori belajar konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman dan interaksi sosial.
2. Menurut teori ini, peran siswa dalam membangun pengetahuan menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.
3. Teori ini berbeda dengan pendekatan behavioristik yang lebih menekankan stimulus dan respon.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu konsep dasar dan landasan ilmu pendidikan, karakteristik peserta didik, teori-teori belajar dan implikasinya dalam pembelajaran, serta kurikulum pendidikan di Indonesia. Topik-topik ini mencakup penjelasan mengenai definisi, tujuan, tokoh-tokoh, dan implikasi penerapannya dalam proses pembelajaran.
Manajemen dalam belajar mengajar merupakan upaya untuk mengelola proses pembelajaran agar tujuan kurikulum tercapai. Guru perlu menciptakan situasi belajar yang menarik untuk siswa dengan menggunakan berbagai metode seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan latihan inkuiri ilmiah.
1. Teori belajar terbagi menjadi beberapa aliran utama yaitu aliran tingkah laku, kognitif, humanistik, dan sibernetik.
2. Aliran tingkah laku fokus pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati, sedangkan aliran kognitif lebih memperhatikan perubahan pemahaman.
3. Beberapa teori kognitif utama meliputi teori perkembangan Piaget, teori belajar bermakna Ausubel,
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran konstruktivisme dimana pengetahuan dibentuk melalui proses konstruksi makna secara individual berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial. Teori ini menekankan pentingnya aktivitas siswa dalam membangun pengetahuan, peran guru sebagai fasilitator, serta penilaian yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori belajar dan motivasi dalam pembelajaran, meliputi teori behavioristik, kognitif, dan humanistik. Prinsip-prinsip belajar mencakup proses asosiasi, penguatan, persepsi, pengorganisasian, imitasi, dan aktivitas syaraf. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain internal seperti fisik dan psikis, serta eksternal seperti social dan non-social.
CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi pelajaran dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata agar siswa dapat menerapkannya. CTL didasarkan pada filsafat konstruktivisme dimana pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan proses konstruksi pengetahuan sendiri, bukan hanya penghafalan fakta. CTL memberikan peran baru pada s
Teori belajar kognitif menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses internal yang melibatkan berpikir kompleks, mengingat, memahami, dan memproses informasi. Prinsip utamanya adalah bahwa pembelajaran merupakan perubahan sistem mental individu melalui aktivitas berpikir. Strategi pembelajaran kognitif meliputi pertanyaan, kesalahan, refleksi diri, dan berpikir tingkat tinggi untuk meningkatkan pemahaman siswa.
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxLeli85
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pembelajaran dan model-model pembelajaran inovatif seperti kognitivisme, behaviorisme, konstruktivisme, andragogi, problem based instruction, conceptual change instruction, dan investigation.
Video tersebut menampilkan proses pembelajaran tematik kelas 1 SD dengan tema tubuhku. Pembelajaran dilakukan secara menyenangkan dengan menyanyi, bermain, dan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pengajar mampu menyampaikan materi secara efektif dan membuat siswa aktif belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori belajar dan motivasi. Teori-teori tersebut meliputi teori tingkah laku, kognitif, humanistik, siberetik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti internal dan eksternal. Juga dibahas berbagai teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow, dua faktor Herzberg, kebutuhan McClelland, proses harapan Vroom, dan keadilan.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
Dokumen tersebut membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks yang bermakna untuk menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini didasarkan pada konstruktivisme di mana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman. Terdapat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual y
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan kurikulum di Indonesia. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah perlunya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan zaman, meningkatkan literasi dan kompetensi transformatif siswa, serta memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam mengadaptasi kurikulum sesuai konteks lingkungan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan. Terdapat penjelasan mengenai analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh warga sekolah, serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional yang berpusat pada peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka dan struktur program pembelajarannya. Kurikulum merdeka terdiri dari program intrakurikuler yang mencakup mata pelajaran wajib dan peminatan, program ekstrakurikuler, dan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Program intrakurikuler disesuaikan dengan tingkat pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK.
Teknologi pendidikan adalah studi dan praktik etis untuk memfasilitasi proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya teknologi yang tepat. Terdapat 9 elemen kunci teknologi pendidikan yang meliputi studi, praktik etis, penciptaan, pengelolaan, pemanfaatan proses dan sumber teknologi untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar siswa dan pentingnya motivasi bagi siswa dan guru. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencapai aktualisasi diri sesuai teori Maslow. Motivasi internal dan eksternal berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Guru perlu memahami berbagai motivasi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa.
Pendidikan harus dirancang dengan pendekatan multiliterasi dan mempersiapkan siswa untuk memiliki berbagai kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta menguasai teknologi informasi untuk menghadapi tantangan era industri 4.0. Guru dituntut untuk memiliki kompetensi baru seperti kemampuan berkolaborasi secara global, penguasaan teknologi, berpikir kreatif, dan memecahkan
Dokumen tersebut membahas tentang peran teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran, kecenderungan pendidikan masa depan, dampak positif dan negatif teknologi informasi, manfaat, dan ramalan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan dan pembelajaran merupakan bidang studi yang mencakup desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, evaluasi proses dan sumber daya untuk memfasilitasi pembelajaran. Teknologi pendidikan lebih luas cakupannya dibanding teknologi pembelajaran karena mencakup sistem lain yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan manusia. Teknologi pembelajaran fokus pada proses interaksi antara
Teori-teori yang menyebutkan perubahan evaluasi dalam pembelajaran, mulai dari teori behavioristik ke kognitif, evaluasi dengan kertas ke autentik, dan evaluasi sesaat ke terus menerus. Perubahan penekanan juga terjadi dari evaluasi aspek tunggal ke multidimensional serta individual ke kelompok.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
3. Pendekatan-Metode-Teknik
• Pendekatan: seperangkat asumsi yang
berhubungan dengan belajar dan
mengajar
• Metode: Suatu rencana untuk penyajian
yang sistematis berdasarkan pada
pendekatan yang telah dipilih
• Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di
kelas yang mengacu pada metode tertentu
4. Dua Aliran Psikologi yg Ber-pengaruh
DALAM Model Pembelajaran
Behaviorisme Konstruktivisme
Humanisme Kognitivisme
TEORI BELAJAR
5. TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
Tingkah Laku Teramati
Belajar: S - R
Belajar jika:
- Ada stimulus
- Siap mental
Latihan berulang/drill
Study tentang P B M
Motivasi ekstrinsik
Hasil belajar:
- Well-structured knowldge
- Basic skills
- Teacher-centered
- Direct instruction/Active teaching/
Mastery teaching
7. Watson
• Behavior berarti tindakan (action) yang dapat
dilihat dan diamati dengan cara yang obyektif
• Hubungan S-R kontiguitas (dibuat ada
bersama TL tertentu)
• Belajar adalah proses membentuk hubungan
S-R
• Kekuatan hub S-R tergantung pada frekuensi
ulangan adanya S-R
• Pentingnya drill dalam pembelajaran
8. Torndike
• Hub S-R diperkuat oleh reinforcement (pujian/ganjaran)
• Dalam menjelaskan suatu konsep, guru hendaknya
mengambil contoh yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
• Metode pemberian tugas dan metode latihan (drill and
practice) akan lebh cocok.
• Dalam kurikulum, materi disusun dari yang mudah-
sedang-sukar sesuai dengan tingkat kelas, dan tingkat
sekolah.
9. Skinner
• Teori Operant Conditioning
• Tingkah laku tidak hanya respon dari stimulus, tetapi suatu
tindakan yang disengaja
12. Pandangan
Konstruktivisme:
Belajar adalah:
- Proses aktif dan konstruktif yang terjadi di lingkungan luar kelas
- Mengubah informasi menjadi proses mental
- Membangun pengetahuan dan pengertian dari pengalaman pribadi
- Mengaitkan pengetahuan baru dg pengalaman lama (asimilasi)
- Membangun penget. baru dr fenomena lama (akomodasi)
- Proses kognitif untuk memecahkan masalah dunia nyata,
menggunakan alat yang tersedia dalam situasi pemecahan masalah.
- Bersifat situasional, interaktif
- Bbekerja dengan teman dalam konstruksi sosial yang berarti bagi
dirinya
- Proses pribadi terus-menerus untuk memonitor kemajuan belajar
13. (lanjutan):
Pengetahuan:
- Merupakan interpretasi manusia terhadap pengalamannya tentang
dunia
- Bersifat perspektif, konvensional, tentatif, evolusioner
- Ada di dalam pikiran manusia (bukan di buku teks)
- Pengetahuan/konsep baru dibangun:
+ Bertahap dari waktu ke waktu
+ Dalam konteks sosial
+ Interaksi dengan konten
+ Dengan mengintegrasikan info lama dg info baru
+ Ddengan kesadaran ttg apa yang dipelajari (metakognisi)
14. TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Proses/Perub. kognitif
Studi tentang
Belajar: interaksi/adaptasi
dg lingkungan
Belajar:
Asimilasi – Akomodasi –
Ekuilibrium
Perkembangan Kognitif
Hasil belajar:
- Perkemb. struktur kognitif
- Life skills
- Adult role behaviors
- Self-regulated learning
P B M
Pembelajaran:
- Konstruktivisme
- Diskoveri-inkuiri,
- PBL
- Kontekstual/STS/Salingtemas
15. Teori Gestalt: Koffka, Kohler,
Wetheimer
• Hukum pragnanz: organisasi psikologis selalu cenderung
untuk bergerak ke keadaan penuh arti.
• Hukum kesamaan: hal-hal yang sama cenderung akan
membentuk Gestal (kesatuan)
• Hukum keterdekatan: hal-hal yang saling berdekatan
cnderung membentuk kesatuan
• Hukum ketertutupan: hal-hal yang tertutup cenderung
membentuk kesatuan
• Hukum kontinyuitas: hal-hal yang kontinyu atau
berkesinambungan akan cenderung membentuk kesatuan
16. Ausubel
(Meaningful Instruction – Pembelajaran Bermakna)
• Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan
itu dirasakan bermakna bagi siswa
• Kebermaknaan: sesuai dengan struktur kognitif, sesuai
struktur keilmuan, memuat keterkaitan
• Seluruh bahan (ihtisar / resume/ rangkuman/ ringkasan/
bahan/peta)
• Peta konsep adalah bagan / struktur tentang keterkaitan
seluruh konsep secara terpadu / terorganisir (herarkhis,
distributive/menyebar)
17. Jean Piaget
(Teori Perkembangan Kognitif)
• Merupakan teori konflik sosiokognitif yang berkembang
menjadi aliran konstrukstivistik
• Kemauan belajar anak banyak ditentukan oleh karsa
individu
• Keaktifan siswa merupakan faktor dominan keberhasilan
belajar
• Kemandirian merupakan jaminan ketercapaian hasil belajar
yang optimal
• Penataan lingkungan bukan penentu terjadinya belajar,
tetapi mempermudah belajar
18. Lanjutan Piaget
• Bisa berakibat kontraproduktif, budaya
individualistik dan sokratik (self-generated
knowledge – individualistic pursuit of truth),
unggulan budaya barat
• Teori psikogenesis: pengetahuan berasal dari individu,
posisi siswa terpisah dengan interaksi sosial,
penciptaan makna / pengetahuan akibat kematangan
biologis, primer (individu) – sekunder (sosial).
• Mengutamakan interaksi dalam kelompok sebaya,
bukan yang lebih dewasa
19. Lanjutan
• Klasifikasi perkembangan kognitif: sensory motor, pra
operasional, operasional konkrit, dan operasional
formal.
• Asumsi: konsep tersusun dalam jaringan laba-laba
yang disebut skemata, konsep terkait akan
terhubung: perlunya mengkaitkan pengetahuan baru
dengan yang sudah ada, pengetahuan prasyarat
memudahkan siswa memahami konsep.
• Perubahan struktur kognitif melalui adaptasi yang
berimbang (equlibrasi): dengan proses asimilasi dan
akomodasi
25. TEORI BELAJAR HUMANISME
- Menentang sistem otoriter
- Memandang siswa dari
sudut siswa
Belajar:
- Mengubah lingk.
- Motivasi intrinsik
- Bebas dari ancaman
- Terarah/tujuan sendiri
- Bermakna bagi diri sendiri
Landasan Teori
Pendekatan PBM:
- Berpusat Siswa (fasilitatif)
- Pendidikan Multikultural
- Belajar Sosial (Bandura)
- Scaffolding (Vigotsky)
P B M
Pembelajaran:
- Modeling
- Belajar Kooperatif
- STS/Kontekstual
26. Lev Vygotsky
(Teori Konstruktivisme Sosial)
• Teori sosiogenesis: primer (kesadaran sosial) – skunder
(individu) tataran pertumbuhan kemampuan: sosial
(interpsikologis, intermental) – spikologis (intrapsikologis,
intramental)
• Pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif:
faktor primer intermental, faktor skunder
(diturunkan/derivatif) intramental terbentuk melalui
internalisasi / penguasaan proses sosial
• Siswa berpartisipasi dalam kegiatan sosial tanpa makna,
internalisasi / pengendapan, pemaknaan / konstruksi
pengetahuan baru, transformatif (menyebabkan
perubahan, tidak sekedar transfer)
27. Lanjutan Vygotsky
• Tingkat perkembangan kemampuan: aktual (mandiri)
dan potensial (dibimbing, kolaborasi sebaya) – jarak:
zona perkembangan proksimal)
• Perlunya contoh, demontrasi, prakteks dari orang
yang lebih dewasa
• Proses konstruksi: konstruksi bersama, dengan
bantuan yang diistilahkan dengan scaffolding (contoh
petunjuk, pedoman, bagan/gambar, prosedur, balikan)
• Melandasi pembelajaran: kolaboratif/kooperative, pbl,
kontekstual, autentik
29. John Dewey (CTL)
• Mengkaitkan bahan pelajaran dengan
situasi dunia nyata
• Mendorong siswa menghubungkan yang
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari,
pengalaman sesungguhnya dan
penerapannya / manfaatnya
• Mtrategi: authentic, inkuiri, praktek kerja,
pemecahan masalah
• sangat cocok untuk pelajaran IPA
31. STRATEGI CTL
1. Dalam penerapan CTL gunakan lima bentuk
belajar (REACT)
Relating (menghubungkan materi pelajaran konteks
kehidupan nyata dan pengetahuan awal siswa)
Experiencing (membangun konsep)
Applying (menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-
hari)
Cooperating (belajar dan berhasil bersama teman)
Transfering (menemukan dan memecahkan masalah
baru
32. Lanjutan CTL
•2. Model pembelajaran, gunakan:
•
• Siklus belajar, PBL,
•Pembelajaran dengan teks
34. DIRECT INSTRUCTION
• Fase 1 : Penyampaian tujuan pembelajaran
• Fase 2 : Demonstrasi pengetahuan atau ketrampil.
• Fase 3 : Latihan terbimbing
• Fase 4 : Tes formatif dan umpan balik
• Fase 5 : Latihan pemantapan dan transfer
pengetahuan/ketrampilan
36. BELAJAR KOOPERATIF
Siswa belajar dalam kelompok-2 kecil:
• Saling membantu antara satu dengan yang lain
• Berdiskusi dan berdebat dengan yang lain
• Saling menilai pengetahuan yang diperoleh
• Saling mengisi kekurang pahaman pada yang lain
37. Sebagai Revolusi Pembelajaran di Kelas
Bukan perubahan
pada pengajaran
guru
tetapi
Mengubah:
• bekerja individual
• cara belajar individual
• latihan (drill) individual
Sehingga:
Setiap individu dalam
kelompok menguasai
konsep yang dipelajari
Kerja kelompok
38. MENGAPA TIDAK KOMPETISI?
• Kompetisi jarang bersifat sehat
• Kompetisi jarang bersifat efektif
• Kebanyakan siswa mengharap siswa lain gagal,
agar dirinya lebih mudah berhasil
• Siswa yang tak tertandingi mengurangi motivasi
• Siswa yang tertinggal tidak meningkatkan motivasi
Kompetisi Tidak Selalu Salah,
NAMUN
39. S T A D
(Student Team Achievement Divisions)
1.Guru menyajikan materi pelajaran
(ceramah, baca buku, dll)
2. Siswa belajar kelompok (4-5 siswa)
3. Siswa mengerjakan tes formatif (kuiz)
4. Tiap kelompok mendapat penghargaan
40. T G T
1. Guru menyajikan materi pelajaran
(ceramah, baca buku, dll)
2. Siswa belajar kelompok (4-5 siswa)
3. Siswa pergi ke meja turnamen (3 org/meja)
4. Turnamen (menjawab soal pada kartu)
5. Kembali ke kelompok dan menghitung rata-rata skor
41. JIGSAW
I
A B C D
II
A B C D
III
A B C D
A A A B B B C C C D D D
I
A B C D
II
A B C D
III
A B C D
TES DAN PENGHARGAAN KELOMPOK
42. INVESTIGASI KELOMPOK
1. Guru menyajikan isu atau masalah luas
2. Setiap siswa mengidentifikasi subtopik yang berbeda
3. Siswa yang subtopiknya sama membentuk kelompok
4. Tiap kelompok merencanakan investigasi
5. Melaksanakan investigasi (data, analisis data, kesimpulan)
6. Menyiapkan/menyusun laporan
7. Menyajikan laporan akhir kepada kelompok lain
8. Evaluasi
43. ONE STAY – TWO STRAY
• Penyajian materi (ceramah/buku teks)
• Pemberian tugas (masalah/latihan)
Kelompok awal (3 orang)
mengerjakan tugas
Satu orang tinggal, dua orang bertamu
untuk mendapat informasi dari kelompok lain
Penamu pulang,
memberi oleh-oleh kepada penjaga rumah