SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD
Contextual Teaching and Learning
Disusun oleh :
FEBBY NOER OKTAVIA ACA 114 030
ITA E. SITORUS ACA 114 034
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2015
Tema : Diriku
Subtema : Tubuhku
- Siswa mengenal anggota tubuh melalui lagu dua mata saya.
- Pemahaman siswa dibangun melalui pertanyaan guru yang dijawab siswa.
- Guru memberikan arahan melalui cara membaca dengan keras.
- Siswa belajar menghitung banyaknya masing-masing anggota tubuh.
- Siswa memiliki strategi belajar yang berbeda-beda dalam proses
menyelesaikan masalah berupa soal yang diberikan.
- Siswa diberi kesempatan membandingkan jawaban
- Siswa belajar anggota tubuh melalui permainan yang menyenangkan yang
melibatkan fisik.
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
- Siswa diajak membayangkan (refleksi) aktivitas belajar yang telah
dilakukan.
1. Refleksi dengan menggambarkan ekspresi wajah diri sendiri.
2. Refleksi melalui gambar memungkinkan siswa yang tidak bisa menulis
untuk mengekspresikan diri.
VuClip.cc_Tematik-Terpadu-Klas-I.mp4
Video yang dibahas berisi tentang proses pembelajaran Tematik Terpadu
kelas 1 Sekolah Dasar dengan Tema Diriku dan Subtema Tubuhku. Dimana
proses pembelajaran dibuat menarik dan menyenangkan serta berlangsung dengan
baik dan mengasyikkan ditambah dengan belajar sambil benyanyi dan bermain
membuat siswa tidak lekas bosan. Pengajar juga mampu menyampaikan materi
dengan baik serta mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Siswa dapat
mengekpresikan dan mengekplor dirinya serta mampu mengaitkan pembelajaran
dengan topik terkait, pribadinya dan lingkungannya.
Pelajaran-pembelajaran yang terdapat dalam pembelajaran tematik kelas 1
SD yaitu :
a. IPA : Pengenalan anggota tubuh serta kegunaannya masing-
masing.
b. Matematika : Menghitung bagian-bagian dari anggota tubuh serta
mengenali bilangan dan angka dengan dapat menjawab
soal-soal yang telah diberikan oleh guru.
c. Penjaskes : Dengan permainan menyenangkan yang berkaitan
dengan anggota tubuh siswa.
d. PKN : Siswa diajarkan berlaku adil dan jujur saat permainan
berlangsung dan apabila ada siswa yang melakukan
kesalahan maka siswa diajarkan untuk mengakui
kesalahannya.
e. Seni Budaya : Siswa belajar sambil bernyanyi dan diajarkan untuk
menggambar bentuk ekspresi wajah masing-masing
sesuai dengan apa yang mereka rasakan saat
pembelajaran berlangsung.
f. Bahasa Indonesia : Siswa diajarkan cara berinteraksi melalui penukaran
jawaban dengan teman sebangku dan dapat aktif
berkomunikasi dengan guru.
Pengertian CTL
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran
yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan
makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan
sehari-hari peserta didik.
CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
masyarakat.
Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya ketika
siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian
rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka mampu
menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna
dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
Komponen CTL yang termasuk dalam video
pembelajaran tematik diatas :
1. Making Meaningful Connections (Melakukan hubungan yang
bermakna) : Siswa dapat mengatur dirinya sendiri sebagai orang yang
belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual,
orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang
yang dapat belajar sambil berbuat.
2. Doing Significant Work (Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan) :
Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks
yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai
anggota masyarakat.
3. Self Regulated Learning (Belajar mengatur diri sendiri) : Siswa
melakukan kegiatan yang ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain,
ada hubungannya degan penentuan pilihan, dan ada produknya atau
hasilnya yang sifatnya nyata.
4. Nuturing the individual (Melakukan tugas sendiri) : Siswa memelihara
pribadinya dan tidak dapat berhasil tanpa bantuan orang dewasa.
5. Using Auhentic assesment (Mengguakan penilaian autentic) : Siswa
menggunakan pengetahuan akademis dalam dunia nyata untuk suatu
tujuan yang bermakna.
Prinsip –Prinsip CTL yang termasuk kedalam video
tersebut :
1. Interpendence (Keadaan Saling Ketergantungan) : Dalam CTL prinsip
kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali
keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan
masyarakat dan dengan lingkungan. Prinsip kesaling-bergantungan
mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat,
saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana,
dan mencari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah menyatukan
pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai
standar akademik yang tinggi.
2. Differentiation (Keadaan Mempelajari Perbedaan) : Dalam CTL prinsip
diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi,
memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan
langkah mereka sendiri. Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif,
berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
3. Self Organization (Pengaturan Diri Sendiri) : Prinsip ini mengajak para
siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Mereka menerima
tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif,
membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi,
menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti. Selanjutnya dengan
interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru
sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan
mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan.
Karakteristik CTL yang terdapat dalam Video tersebut :
1. Constuktivisme (Konstruktivisme) : Landasan berpikir CTL, yang
menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat
pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa
sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh
struktur pengetahuanyang dimilikinya.
2. Inquiry (Menemukan) : Bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari
menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus
yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan
dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan
(conclusion).
3. Questioning (Bertanya) : Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu
dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan
berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali
informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada
siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal-
hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang
dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa,
untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4. Learning Community (Belajar berkomunikasi) : Konsep masyarakat
belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari
orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok,
dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada
komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam
komunikasi pembelajaran saling belajar.
5. Modeling (Pemodelan) : Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang
dipikiran, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk
belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan.
Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model
dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar.
6. Reflection (Refleksi) : Cara berpikir atau respon tentang apa yang baru
dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa
lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar
siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang
diperoleh hari itu.
7. Authentic Assessment (Penilaian yang sebenarnya) : Proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai
perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan
bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah
pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian
dilakukan terhadap proses maupun hasil.
Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching and Learning
Kelebihan
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut
untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan
saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sehingga tidak akan mudah dilupakan.
2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut
aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk
menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis
konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan
”menghafal”.
Kelemahan
1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL.
Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa
dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan
belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan
keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru
bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak
melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari
dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk
belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian
dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran
sesuai dengan apa yang diterapkan semula.
Mengamati strategi pembelajaran terpadu

More Related Content

What's hot

HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Blog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualadhiah
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1zabidah awang
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
luxmus74
 
Isi
IsiIsi
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiGhifari Chaula
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduJagal Bilowo
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Fitri Yusmaniah
 
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
nurul hakimin
 

What's hot (18)

penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar MengajarProses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)Pp Resty Meitasari (0903587)
Pp Resty Meitasari (0903587)
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astuti
 
2
22
2
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
 

Similar to Mengamati strategi pembelajaran terpadu

Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
jatmiko1234
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
Khusnul Kotimah
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualSyam Sheya
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
kartimikartimi
 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
PratiwiKartikaSari
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstualCandra Kurniawan
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
PratiwiKartikaSari
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Muhammad Iqbal
 
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
UjangSaprudin1
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
Moh Imron Aja
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
SulyatiSulyati
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
hisbulloh
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
TanakGadang
 

Similar to Mengamati strategi pembelajaran terpadu (20)

Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
 
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
04-Pembelajara Kontekstual-CTL_Edit Sept 2021.ppt
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Teori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivismeTeori belajar kontruktivisme
Teori belajar kontruktivisme
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

Mengamati strategi pembelajaran terpadu

  • 1. TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SD Contextual Teaching and Learning Disusun oleh : FEBBY NOER OKTAVIA ACA 114 030 ITA E. SITORUS ACA 114 034 UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2015
  • 2. Tema : Diriku Subtema : Tubuhku - Siswa mengenal anggota tubuh melalui lagu dua mata saya. - Pemahaman siswa dibangun melalui pertanyaan guru yang dijawab siswa. - Guru memberikan arahan melalui cara membaca dengan keras. - Siswa belajar menghitung banyaknya masing-masing anggota tubuh. - Siswa memiliki strategi belajar yang berbeda-beda dalam proses menyelesaikan masalah berupa soal yang diberikan. - Siswa diberi kesempatan membandingkan jawaban - Siswa belajar anggota tubuh melalui permainan yang menyenangkan yang melibatkan fisik. - Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. - Siswa diajak membayangkan (refleksi) aktivitas belajar yang telah dilakukan. 1. Refleksi dengan menggambarkan ekspresi wajah diri sendiri. 2. Refleksi melalui gambar memungkinkan siswa yang tidak bisa menulis untuk mengekspresikan diri. VuClip.cc_Tematik-Terpadu-Klas-I.mp4 Video yang dibahas berisi tentang proses pembelajaran Tematik Terpadu kelas 1 Sekolah Dasar dengan Tema Diriku dan Subtema Tubuhku. Dimana proses pembelajaran dibuat menarik dan menyenangkan serta berlangsung dengan baik dan mengasyikkan ditambah dengan belajar sambil benyanyi dan bermain membuat siswa tidak lekas bosan. Pengajar juga mampu menyampaikan materi dengan baik serta mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Siswa dapat mengekpresikan dan mengekplor dirinya serta mampu mengaitkan pembelajaran dengan topik terkait, pribadinya dan lingkungannya.
  • 3. Pelajaran-pembelajaran yang terdapat dalam pembelajaran tematik kelas 1 SD yaitu : a. IPA : Pengenalan anggota tubuh serta kegunaannya masing- masing. b. Matematika : Menghitung bagian-bagian dari anggota tubuh serta mengenali bilangan dan angka dengan dapat menjawab soal-soal yang telah diberikan oleh guru. c. Penjaskes : Dengan permainan menyenangkan yang berkaitan dengan anggota tubuh siswa. d. PKN : Siswa diajarkan berlaku adil dan jujur saat permainan berlangsung dan apabila ada siswa yang melakukan kesalahan maka siswa diajarkan untuk mengakui kesalahannya. e. Seni Budaya : Siswa belajar sambil bernyanyi dan diajarkan untuk menggambar bentuk ekspresi wajah masing-masing sesuai dengan apa yang mereka rasakan saat pembelajaran berlangsung. f. Bahasa Indonesia : Siswa diajarkan cara berinteraksi melalui penukaran jawaban dengan teman sebangku dan dapat aktif berkomunikasi dengan guru.
  • 4. Pengertian CTL Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan lingkungan sekitarnya.
  • 5. Komponen CTL yang termasuk dalam video pembelajaran tematik diatas : 1. Making Meaningful Connections (Melakukan hubungan yang bermakna) : Siswa dapat mengatur dirinya sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat belajar sambil berbuat. 2. Doing Significant Work (Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan) : Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat. 3. Self Regulated Learning (Belajar mengatur diri sendiri) : Siswa melakukan kegiatan yang ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya degan penentuan pilihan, dan ada produknya atau hasilnya yang sifatnya nyata. 4. Nuturing the individual (Melakukan tugas sendiri) : Siswa memelihara pribadinya dan tidak dapat berhasil tanpa bantuan orang dewasa. 5. Using Auhentic assesment (Mengguakan penilaian autentic) : Siswa menggunakan pengetahuan akademis dalam dunia nyata untuk suatu tujuan yang bermakna.
  • 6. Prinsip –Prinsip CTL yang termasuk kedalam video tersebut : 1. Interpendence (Keadaan Saling Ketergantungan) : Dalam CTL prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan masyarakat dan dengan lingkungan. Prinsip kesaling-bergantungan mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat, saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Prinsipnya adalah menyatukan pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai standar akademik yang tinggi. 2. Differentiation (Keadaan Mempelajari Perbedaan) : Dalam CTL prinsip diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi, memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan langkah mereka sendiri. Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif, berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. 3. Self Organization (Pengaturan Diri Sendiri) : Prinsip ini mengajak para siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya. Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti. Selanjutnya dengan interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan.
  • 7. Karakteristik CTL yang terdapat dalam Video tersebut : 1. Constuktivisme (Konstruktivisme) : Landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya. 2. Inquiry (Menemukan) : Bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry) merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion). 3. Questioning (Bertanya) : Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5) mengetahui hal- hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa. 4. Learning Community (Belajar berkomunikasi) : Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. 5. Modeling (Pemodelan) : Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikiran, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga mendatangkan dari luar. 6. Reflection (Refleksi) : Cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar
  • 8. siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu. 7. Authentic Assessment (Penilaian yang sebenarnya) : Proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.
  • 9. Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching and Learning Kelebihan 1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”. Kelemahan 1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.