2. Pandangan Behavioristik dan
Konstruktif tentang
pembelajaran
Kelompok 2
Ahmmad Rifai ( A1F113062)
Khairunnisa ( A1F113017)
Munazat ( A1F113004)
Normilasari ( A1F113011)
UtariLarasati ( A1F113032)
3. Pengertian Belajar Menurut
Behavioristik dan Konstruktif
• Behavioristik
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan
respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon.
4. Lanjutan .......
• Konstruktif
Belajar merupakan suatu proses
pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini
harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif
melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun
konsep dan memberi makna tentang hal-hal
yang sedang dipelajari.
5. Pandangan Teori Behavioristik
• Thorndike
belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
respon. Menurutnya perubahan tingkah laku akibat
dari kegiatan belajar dapat berwujud konkrit yaitu
yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu tidak
dapat diamati.
• Watson
belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud
harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observabel) dan dapat diukur.
6. Lanjutan .......
• Clark Hull
kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah
penting dan menempati posisi sentral dan seluruh kegiatan
manusia, sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu
dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang
akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
• Edwin Guthrie
Pendapatnya bertentangan dengan Clark Hull, ia mengatakan
bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan
atau pemuasan biologis. hubungan antara stimulus dan respon
cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam
kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan
stimulus agar hubungan antara stimulus dengan respon bersifat
lebih tetap.
7. Lanjutan .......
• Skinner
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui
interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan
menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana
yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya. Skinner juga
mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan
mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah
laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab, setiap
alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian dan
seterusnya.
Dari semua pendukung teori, teori Skinner lah yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar
Behavioristik, karena ia mampu menjelaskan konsep belajar
secara sederhana, namun dapat menunjukkan konsepnya
tentang belajar secara lebih komprehensif.
8. Pandangan Teori Konstruktivisme
• Kukla
menyatakan bahwa semua konsep yang didapat
oleh setiap organisme merupakan suatu hasil dari
proses konstruksi. Kukla beranggapan konsep yang
dibangun berhubungan dengan suatu realitas.
• Bidell dan Fischer
menyatakan bahwa konstruktivisme memiliki
karakteristik adanya perolehan pengetahuan
sebagai produk dari kegiatan organisasi sendiri oleh
individu dalam lingkungan tertentu.
9. Lanjutan .......
• Bruning
prespektif psikologis dan filosofis yang memandang
bahwa masing-masing individu membentuk atau
membangun sebagian besar dari apa yang mereka
pelajari dan pahami.
• Brooks dan Brooks
menyatakan bahwa konstruktivis adalah suatu
pendekatan dalam proses pembelajaran yang
mengarahkan pada penemuan konsep yang lahir
dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif
peserta didik.
10. Lanjutan .......
• Richardson
merupakan sebuah keadaan dimana individu
menciptakan pemahaman mereka sendiri berdasarkan
pada apa yang mereka ketahui dan percayai, serta ide dan
fenomena dimana mereka berhubungan.
• Pritchard
bahwa ada dua ide dalam teori konstruktivis yakni
konstruktivis radikal dan konstruktivis sosial. Kontruktivis
radikal menyatakan ide bahwa pembelajar menciptakan
pengetahuan mereka sendiri tanpa bantuan dari orang
lain. Sebaliknya konstruktivisme sosial menyatakan
pandangan bahwa pengetahuan diciptakan oleh
pembelajar dengan melalui interaksi sosial.
11. Lanjutan .......
• Beck dan Kosnick
menyatakan bahwa pembelajaran hanya akan
bisa terjadi ketika semua anggota komunitas
tersebut menyatakan pendapat atau ide mereka
dan memiliki keterbukaan terhadap ide dari
orang lain.
12. Perbedaan Pembelajaran Behavioristik dan
Konstruktivistik
Pandangan tentang pengetahuan, belajar dan pembelajaran
Behavioristik Kontruktivistik
Pengetahuan: objektif, pasif, tetap.
Belajar: Perolehan pengetahuan.
Mengajar: Memindahkan
pengetahuan ke orang yang belajar.
Mind berfungsi sebagai alat
penjiplak struktur pengetahuan.
Si pembelajar diharapkan memiliki
pemahaman yg sama dg pengajar
terhadap pengetahuan yg dipelajari.
Segala sesuatu yang ada di dalam
telah berstruktur, teratur, rapi.
Pengetahuan juga terstruktur rapi.
Pengetahuan: non-0bjektif,
temporer, selalu berubah.
Belajar: pemaknaan pengetahuan.
Mengajar: menggali makna.
Mind berfungsi sebagai alat
menginterpretasi sehingga muncul
makna yang unik.
Si pembelajar bisa memiliki
pemahaman yang berbeda terhadap
pengetahuan yang dipelajari.
Segala sesuatu bersifat temporer,
berubah, dan tidak menentu. Kitalah
yg memberi makna terhadap
realitas.
13. Perbedaan karakteristik behavioristik dan Konstruktivistik......
Behavioristik:
Kurikulum disajikan dari bagian-bagian
menuju keseluruhan dengan menekankan
pada keterampilan-keterampilan dasar
Pembelajaran sangat taat pada
kurikulum yang telah ditetapkan.
Kegiatan kurikuler lebih banak
mengandalkan pada buku teks dan buku
kerja.
Konstruktivistik:
Kurikulum disajikan mulai dari
keseluruhan menuju kebagian-bagian, dan
lebih mendekatkan pada konsep-konsep
yang lebih luas.
Pembelajaran lebih menghargai pada
pemunculan pertanyaan dan ide-ide
siswa.
Siswa dipandang sebagai “kertas kosong”
yang dapat digoresi informasi oleh guru,
dan guru pada umumnya menggunakan
cara didaktik dalam menyampaikan
informasi kepada siswa.
Penilaian hasil belajar atau pengetahuan
siswa dipandang sebagai bagian dari
pembelajaran, dan biasanya dilakukan
pada akhir pembelajaran dengan cara
testing
Kegiatan kurikuler lebih banyak
mengandalkan pada sumber-sumber data
primer dan manipulasi bahan.
Siswa dipandang sebagai pemikir yang
dapat memunculkan teori-teori tentang
dirinya.
Pengukuran proses dan hasil belajar siswa
terjalin di dalam kesatuan kegiatan
pembelajaran, dengan cara guru mengamati
hal-hal yang sedang dilakukan siswa, serta
melalui tugas-tugas pekerjaan.
Siswa-siswi biasanya bekerja sendiri-sendiri,
tanpa ada grup proses dalam
belajar.
Siswa-siswi banyak belajar dan bekerja di
dalam grup proses.
14. Masalah belajar dan
pembelajaran: Strategi
pembelajaran.
Behavioristik:
Keterampilam terisolasi
Mengikuti urutan
kurikulum telat
Aktivitas belajar
mengikuti buku teks
Menekankan pada hasil
Konstruktivistik:
Penggunaan
pengetahuan secara
bermakna.
Mengikuti pandangan si
pembelajar.
Aktivitas belajar dalam
konteks nyata.
Menekankan pada proses.
15. Behavioristik:
Respon pasif
Menuntut satu jawaban benar
Evaluasi merupakan bagian
terpisah dari belajar.
Konstruktivistik:
Penyusunan makna secara aktif
Menuntut pemecahan ganda
Evaluasi merupakan bagian utuh
dari belajar
Masalah Belajar dan
Pembelajaran:
Evaluasi
16. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya
adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan
binatang. Menurut teori behavioristik belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya
Teori Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan
yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil
konstruksi kita sendiri. Konstruktivisme sebagai aliran filsafat,
banyak mempengaruhi konsep ilmu pengetahuan, teori
belajar dan pembelajaran. Konstruktivisme menawarkan
paradigma baru dalam dunia pembelajaran.
Kesimpulan...