2. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan
• Teori dan Hipotesis
• Penelitian dan Berpikir Ilmiah
• Tugas Ilmu dan Penelitian
3. Teori
• Teori merupakan pokok pernyataan mengenai
sebab-akibat atau adanya hubungan positif
antara gejala yang diteliti dari satu atau
beberapa faktor tertentu dalam masyarakat
• Teori adalah alur logika atau penalaran, yang
merupakan seperangkat konsep, definisi, dan
proporsi yang disusun secara sistematis.
4. Sebagai alat dari ilmu, landasan teori memiliki
beberapa manfaat, yaitu:
a) Memperdalam pengetahuan tentang
bidang yang diteliti
b) Mengetahui hasil-hasil penelitian yang
berhubungan yang sudah pernah dilaksnaaan.
c) Memperjelas masalah penelitian.
d) Meramalkan fakta atau memprediksi fakta.
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: AMZAH, 2006), hlm. 239.
7. Hipotesis
• Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas
masalah penelitian
• Hipotesis berasal dari kata “hypo” = lemah dan
“thesa” = kebenaran => kebenaran yang
lemah.
8. • Fungsi dari Hipotesis
1. Memberikan tujuan yang jelas bagi peneliti
2. Membantu dalam mnentukan arah yang harus
ditempuh , dalam pembatasan ruang lingkup
penelitian dengan memilih fakta-fakta yang
relevan
3. Menghindarkan sesuatu penelitian yang tidak
terarah dan tidak bertujuan dan pengumpulan
data yang mungkin ternyata tidak ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti
9. Jenis-Jenis Hipotesis
Ditinjau dari operasinya rumusan untuk ketiga jenis
hipotesis tersebut kita kenal dua jenis rumusan yaitu:
a) Hipotesis Nol
Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan
ketidakadanya hubungan anatara variabel. Dalam notasi,
hipotesis ini dituliskan dengan “Ho”.
b) Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis
yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Dalam
notasi, hipotesis ini di tuliskan dengan “Ha”.
10. Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan merumuskan hipotesis
ialah dengan tahapan sebagai berikut:
rumuskan hipotesis penelitian, hipotesis
operasional, dan hipotesis statistik.
11. a) Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat dan didasarkan pada
asumsi:[19]
Contoh 1: Hipotesis asosiatif
Rumusan Masalah:
Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja
pegawai?
Hipotesis penelitian
Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja
pegawai.
Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yoyakarta: Penerbit
ANDI, 2006), hlm. 68.
12. b) Hipotesis operasional ialah mendefinisikan hipotesis secara operasional
variabel-variabel yang ada di dalamnya agar dapat diopperasionalkan.
Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua , yaitu hipotesis 0 yang
bersifat netral dan hipotesis 1 yang bersifat tidak netral.
Dengan demikian, bunyi hipotesis operasionalnya:
H0 : Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap
bawahan dengan tinggi-rendahnya pemasukan perusahaan
H1 : Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan
dengan tinggi-rendahnya pemasukan perusahaan.
Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yoyakarta: Penerbit ANDI,
2006), hlm. 68.
13. Hipotesis statistik ialah hipotesis operasional
yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-
angka statistik sesuai alat ukur yang dipilih
oleh peneliti.
14. Penelitian
• Secara etimologi, penelitian berasal dari
bahasa Inggris research (re berarti kembali
dan search berarti mencari). Dengan demikian
research berarti mencari kembali.
• Penelitian adalah suatu penyelidikan atau
suatu usaha pegujian yang dilakukan secara
teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-
langkah tertentu.
15. Penelitian
• Penelitian merupakan sebuah metode untuk
menemukan kebenaran yang juga merupakn
sebuah pemikiran kritis (critical thinking).
Penelitian meliputi pemberian definisi redefinisi
terhadap masalah, mempormulasikan hipotesis
atau jawaban sementara, membuat kesimpulan
dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian
yang hati-hati atas semuakesimpulan untuk
menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.
(Woody, 1927)
16. Berfikir Ilmiah
• Berfikir dengan mendasarkan pada kerangka fikir tertentu inilah yang
disebut sebagai penalaran atau kegiatan berfikir ilmiah.
• Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal,
empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir
• Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.
17. Pertama, perlu dipahami bahwa kegiatan penalaran adalah proses berfikir yang
membuahkan sebuah pengetahuan. Selain itu, melalui proses penalaran atau berfikir
ilmiah berusaha mendapatkan sebuah kebenaran. Untuk mendapatkan sebuah kebenaran,
kegiatan penalaran harus memehuni dua persyaratan penting:
Syarat pertama adalah logis, dengan kata lain kegiatan berfikir ilmiah harus mengikuti
suatu aturan atau memenuhi pola pikir (logika) tertentu.
Syarat kedua bagi kegiatan penalaran adalah analitis, atau melibatkan suatu analisa
dengan menggunakan pola fikir (logika) tersebut di atas.
perbedaan berfikir ilmiah dari berfikir non-ilmiah memiliki perbedaan dalam dua faktor
mendasar, yakni:
Sumber pengetahuan, berfikir ilmiah menyandarkan sumber pengetahuan pada rasio dan
pengalaman manusia, sedangkan berfikir non-ilmiah (intuisi dan wahyu) mendasarkan
sumber pengetahuan pada perasaan manusia.
Ukuran kebenaran, berfikir ilmiah mendasarkan ukuran kebenarannya pada logis dan
analitisnya suatu pengetahuan, sedangkan berfikir non-ilmiah (intuisi dan wahyu)
mendasarkan kebenaran suatu pengetahuan pada keyakinan semata.
18. Tugas Ilmu dan Penelitian
Tugas-tugas ilmu pengetahuan dan penelitian adalah (disadur dengan perubahan dari Cholid Narbuko dan
Abu Achmadi (2007:4-5)):
• Deskripsi
Bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan.
Contoh: Terjadi penjarahan toko di negara ABC.
• Menerangkan
Bertugas untuk menerangkan secara terperinci kondisi-kondisiyang mendasari terjadinya peristiwa.
Contoh: Penjarahan toko itu terjadi karena pengangguran yang merajalela dan kemiskinan yang semakin
parah.
• Menyusun teori
Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu
dengan yang lainnya.
Contoh: Pengangguran yang merajalela dan kemiskinan yang semakin parah akan menyebabkan
penjarahan toko.
• Prediksi
Bertugas untuk membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila
keadaan tersebut tidak dicegah dan diatasi.
Contoh: Jika pengangguran tidak diberikan pekerjaan maka kerusuhan dan penjarahan toko akan
semakin meluas.
• Pengendalian
Bertugas untuk melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang akan muncul.
Contoh: Memberikan modal usaha atau lapangan kerja kepada para pengangguran.