Dokumen tersebut membahas tentang linguistik sinkronik dan diakronik. Linguistik sinkronik mempelajari bahasa pada waktu tertentu tanpa melihat perkembangannya, sedangkan linguistik diakronik mempelajari perkembangan bahasa dari masa ke masa. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri masing-masing pendekatan tersebut.
2. Linguistik sinkronik
dari Yunani
syn ‘dengan/bersama’
dan
khronos ‘waktu’)
Linguistik Sinkronik
lebih terfokus pada
struktur atau
sistematiknya
linguistik sinkronik adalah suatu studi yang menganalisis
suatu bahasa pada masa tertentu dan kajiannya lebih
difokuskan kepada struktur bahasanya bukan
perkembangannya.
Linguistik Sinkronik
4. a. Penelaahan bahasa Sunda pada masa
kerajaan hindu-budha.
b. Mengkaji penggunaan bahasa Melayu pada
masa penjajahan.
c. Menyelidiki bahasa Indonesia pasca sumpah
pemuda.
d. Mengkaji bahasa Indonesia prakemerdekaan.
e. Menyelidiki bahasa Jawa pada masa
penjajahan Belanda.
Contoh Linguistik Sinkronik
5. Linguistik Diakronik
Historis dan
Komperatif
diakronik (dari
Yunani dia ‘melalui’
dan khronos
‘waktu’,’masa’)
adalah penyelidikan
tentang
perkembangan
suatu bahasa
suatu studi yang menelaah
atau mengkaji tentang
perkembangan bahasa dari
masa ke masa, artinya
waktu yang digunakan
tidak ada batasan,
sehinggga sifatnya menjadi
historis dan vertikal.
6. Etienne Guichard yang berhasil menyusun
“etimological Harony of languages” pada tahun
1906, yang membahas tentang bahasa Yahudi,
Chaldaic, Syiria, Yunani, Latin, Perancis,
Italia, Spanyol, jerman, Flemish dan bahasa
Inggris; yang berujung pada kesimpulan bahwa
semua bahasa-bahasa yang ia teliti dapat
dirujuk pada bahasa Yahudi, dengan kata lain,
ia ingin menunjukkan bahwa bahasa asal dari
keseluruhan bahasa tersebut di atas adalah
bahasa Yahudi (hebrew).
7. a. Linguistik diakronik menelaah bahasa
tanpa ada batasan waktu.
b. Bersifat vertikal, karena melakukan
perbandingan bahasa dari masa ke
masa.
c. Bersifat historis dan komparatif.
d. Perkembangan dan perubahan
structural bahasa dapat diketahui
secara jelas.
Ciri-Ciri Linguistik Diakronik
8. a. Perkembangan bahasa melayu pada awal
adanya hingga sekarang.
b. Perkembangan bahasa sansekerta dari
awal kemunculannya hingga
kepunahannnya.
c. Perkembangan bahasa Indonesia, dari awal
di bentuk hingga sekarang.
Contoh Linguistik Diakronik
9. Linguistik komparatif adalah bagian
dari linguistik yang meneliti
kekerabatan antarbahasa, terutama
dari sudut pandang historis. Bahasa
bisa berkerabat karena memang
diturunkan dari sumber yang sama
atau karena proses penyerapan.
Dalam melaksanakan penelitian ini,
ilmu perbandingan bahasa banyak
dibantu oleh hukum bunyi
(berdasarkan pergeseran bunyi) dan
linguistik historis
Linguistik Komparatif
10. Sejarah Perkembangan Linguistik Komparatif
Periode 1 (1830-1860)
Periode ini dimulai dengan
Franz Bopp – German (1791-
1867). Boop membandingkan
akhiran-akhiran dari kata kerja
dalam bahasa Sanskerta,
Yunani, Latin, Persia, dan
German (terbit tahun 1816).
11. Wilhelm von Humboldt (1767-
1835) mengklasifikasian bahasa,
yaitu:
1. bahasa isolatif (menggantikan
istilah bahasa tanpa struktur
gramatika)
2. bahasa fleksi (bahasa yang
mengenal konjungsi),
3. bahasa aglutinatif (menggantikan
bahasa berafiks),
4. bahasa inkorporatif (memadukan
verba, subjek, objek).
Sejarah Perkembangan Linguistik Komparatif
12. Periode II (1861-1880)
August Schleicher
(1823-1868) seorang
botanis
Mencetuskan
Stammbaumtheorie
‘teori batang pohon’
(1866)
Kata-kata berkembang
dari satu suku kata
sebagai akar menjadi
kata-kata baru
Max Muller dan D.Whitney
(1827-1894)
• Muller menghubungkan
kelas-kelas bahasa dengan
tipe-tipe sosial; bahasa
isolatif (bahasa keluarga);
bahasa aglutinatif (bahasa
pengembara); bahasa fleksi
(bahasa masyarakat yang
sudah mengenal negara).
• Whitney menambahkan
istilah polisintesis untuk
menyebutkan bahasa
inkorporatif.
13. Periode III (1880-akhir abad XIX)
1. Muncul aliran Junggrammatiker yang mendukung hukum
Grimm
2. Menjadikan Linguistik Historis Komparatif sebagai sebuah
ilmu yang eksak dalam metode-metodenya.
3. Tokoh yang terpenting Karl Brugmann, H. Osthoff, dan A.
Leskien.
Periode IV (awal abad XX)
Pada periode ini lahir bermacam-macam aliran
baru, antara lain:
Fonetik
Psikolinguistik
Sosiolinguistik
Aliran Praha
14. Dasar Perbandingan Bahasa
Tiap bahasa di dunia dapat diperbandingkan
karena bahasa-bahasa tersebut memiliki ciri
kesemestaan bahasa, yaitu:
1. Kesamaan bentuk dan makna
2.Tiap bahasa memiliki perangkat unit
fungsional terkecil, yaitu fonem dan
morfem.
3.Tiap bahasa memiliki kelas-kelas tertentu
15. Kebetulan Pinjaman Warisan
Ciri:
a. Penutur tidak
pernah
berhubungan baik
secara fisik maupun
kultural
b. Jumlah unsur
mengandung
persamaan sedikit
Contoh: duo
(Minangkabau)
dengan duo (Latin),
Mati, mate, matei
(bahasa di
Nusantara dengan
mata, maut, mayir (
Arab)
Ciri:
a. Berupa kosa kata
yang mengandung
pengertian semula
tidak dimiliki
bahasa peminjam
b. Berupa kosa kata
yang mengandung
nilai rasa tertentu,
lebih sopan jika
disampaikan dengan
kosa kata bahasa
pinjaman
Contoh: bulan
madu,
figarisbawahi –
honeymoon, (to be)
underlined
Ciri:
a. Persamaan di
semua unsur
b. Persamaan meliputi
kosa kata pokok,
persamaan secara
relatif logis, dan
konsisten sehingga
memunculkan
hukum bunyi (-,
rgh)
Faktor Kemiripan Bahasa
16. Penetapan Kata Kerabat
Sejumlah besar kosakata dari suatu kelompok bahasa tertentu
memperlihatkan kesamaan yang besar
contoh
Melayu Aceh Batak
tebu tebe tobu
padi pade page
Perubahan fonetis memperlihatkan sifat yang teratur (hukum
bunyi)
Contoh
Gloss Tagalog Bali
layar layag layah
ratus gatos hatos
/r/ > /g/ > /h/