SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Tugas 1 Metode Penelitian Manajemen
RESUME PENGANTAR DAN PENELITIAN ILMIAH DALAM
ILMU MANAJEMEN
HERY MAULANA ARIF
A022211005
PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
METODE PENELITIAN
BAB I : PENGANTAR PENELITIAN ILMIAH DALAM ILMU MANAJEMEN
1. PENDAHULUAN
Sebuah penelitian ilmiah dapat dimulai bila ada masalah yang didukung oleh data yang benar dari
sumber yang terpercaya. Gambar berikut ini dapat memberikan inspirasi bagaimana sebuah
masalah dikembangkan untuk menjadi fokus sebuah penelitian.
Gambar 1.1
Penelitian dapat dimulai pada saat seorang peneliti melihat bahwa ada sebuah masalah. Masalah
dapat difahami sebagai sebuah ketidakberesan, sebuah situasi penyimpangan dari sesuatu yang
dikehendaki (a statement of deviation). Situasi ketidak-beresan ini hanya dapat diterima sebagai
masalah bila diperoleh dari data yang benar- terpercaya. Masalah yang didapat dari data yang
benar-terpercaya disebut masalah yang terbenarkan (justified problem), sedangkan masalah yang
d
imunculkan tanpa data yang benar dapatlah disebut sebagai sebuah fitnah. Atas dasar masalah
yang muncul, peneliti dapat mengembangkan masalah penelitian yaitu perspektif penelitian yang
akan dilakukan terhadap masalah yang akan diselesaikan. Setelah menyajikan masalah penelitian,
seorang peneliti dapat mengembangkan beragam Pertanyaan penelitian untuk memancing jawaban
bagi masalah penelitiannya. Untuk memahami dengan jelas proses penelitian itu, simaklah dengan
saksama pokok-pokok pikiran yang disajikan pada bagian-bagian berikut ini.
Penelitian adalah sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara
terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat kritikal dan objektif Yang
mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah
yang diteliti. Secara diagramatik definisi penelitian adalah seperti yang disajikan pada gambar 1.2.
Data dari sumber
terpercaya
Ter[ercaya
Masalah
Masalah Penelitian
Pertanyaan
Penelitian
Gambar 1.2
Dengan demikian penelitian yang baik harus berangkat dari adanya masalah tertentu,
sehingga langkah kritikal pertama yang dilakukan adalah pengungkapan masalah yang menjadi
landasan diperlukannya sebuah penelitian. sehingga masalah dapat disajikan sebagai " a statement
of deviation" sebagai sebuah pernyataan mengenai penyimpangan antara yang diharapkan dan
yang menjadi kenyataan. Masalah dapat dikembangkan dari berbagai sumber antara Iain :
(1) bersumber dari fenomena bisnis atau fenomena manajemen berupa data bisnis atau manajemen
organinisasi atau perusahaan yang menunjukkan adanya sebuah penyimpangan ( disarankan untuk
mahasiswa S1), atau
(2) bersumber dari kesenjangan temuan penelitian yang sudah dilakukan (research gap) hal ini
disarankan untuk mahasiswa S2 dan S3,
(3) bersumber dari kesenjangan teori yang kurang/tidak mampu memecahkan atau menjelaskan
sebuah situasi tertentu (Theory Gap) hal ini disarankan untuk mahasiswa S3.
Secara diagramatis sumber-sumber masalah yang dapat dirujuk untuk memunculkan
masalah sehingga atas dasar masalah yang ditemukan dapat dikembangkan sebuah masalah
penelitian yang relevan adalah seperti yang disajikan pada gambar berikut ini.
INVESTIGASI
ILMIAH
MASALAH
JAWABAN
SOLUSI
Berbasis data
Sistematik
Terorganisir
Obyektif
Kritikal
STRATA 1
STRATA 2
STRATA 3
FENOMENA MANAJEMEN
DATA LAPANGAN
FENOMENA MANAJEMEN
DATA LAPANGAN
RESEARCH GAP
(KESENJANGAN PENELITIAN
FENOMENA MANAJEMEN
DATA LAPANGAN
RESEARCH GAP
(KESENJANGAN PENELITIAN
RESEARCH GAP
(KESENJANGAN PENELITIAN
Gambar
1.4
Rujukan
Sumber
Masalah
Definisi penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 1.2 menunjukkan pula bahwa
penelitian ilmiah harus dilakukan secara terorganisir dengan baik artinya tahapan-tahapan
pengembangannya diatur sedemikian rupa sehingga menunjukkan adanya tata urut tindakan yang
jelas dengan pertanggung-jawaban ilmiah yang baik. Sebagai sebuah investigasi ilmiah yang
terorganisasi baik, sebuah penelitian ilmiah harus menunjukkan adanya perencanaan yang baik,
eksekusi yang baik melalui sebuah proses yang dapat dikendalikan dengan baik oleh peneliti yang
tercermin dalam rancangan penelitian yang baik.
Penelitian ilmiah harus dilakukan secara sistematik artinya dilakukan dengan melewati
proses yang memiliki tata urut penelitian yang jelas, dengan langkah-langkah kritikal yang tertata
baik, dengan orientasi pada satu atau sekelompok pohon ilmu yang tersajikan secara jelas.
Penelitian ilmiah dilakukan berbasis pada data yang dikumpulkan dan digunakan secara
obyektif. Penelitian ilmiah harus dilakukan secara obyektif, yang membuka peluang untuk
perdebatan umum yang mampu meningkatkan derajad obyektivitasnya.
Proses Investasi ilmiah dilakukan tersebut akan menghasilkan informasi baik yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan demikian sebuah penelitian ilmiah
akan berangkat dari sebuah masalah dan menghasilkan jawaban terhadap sebagian atau seluruh
masalah tersebut.
2. JENIS-JENIS PENELITIAN
Penelitian dapat di bedakan dalam beberapa jenis peneltian yaitu :
2.1 Sifat Eksplorasi Ilmu
Penelitian keilmuan diarahkan untuk menggali atau mengembangkan bagian dari ilmu
tertentu yang pada gilirannya menghasilkan sebuah kontribusi pada badan ilmu
(contribution to the body of knowledge), maka ditinjau dari sudut sifat kedalaman
eksplorasi ilmu yang ingin dikembangkan, penelitian dapat dibedakan atas penelitiandasar
dan penelitian terapan.
2.1.1 Penelitan Dasar
Tujuan penelitian yang pertama adalah mengembangkan ilmu ( to generan
a body ofknowledge) untuk mencari jawaban baru atas masalah manajemen
tertentU yang terjadi dalam organisasi, perusahaan atau masyarakat.
2.1.2 Penelitian Terapan
Jenis penelitian kedua adalah penelitian terapan. Penelitian jenis ini
dilakukan dengan tujuan bukan untuk memberikan sebuah kontribusi baru pada
ilmu, melainkan untuk memecahkan sebuah masalah yang saat ini dihadapi oleh
manajemen atau organisasi perusahaan tertentu.
2.2 Sifat Eksplanis Ilmu
Penelitian ilmiah dapat juga dilakukan sesuai dengan cakupan jenis eksplanasi atau
jenis penjelasan ilmu yang akan dihasilkan oleh suatu penelitian selanjutnya dibedakan
menjadi dua yaitu :
2.2.1 Penelitian Kausalitas
Penelitian kausalitas adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam
bentuk hubungan sebab-akibat (cause-effect) antar beberapa konsep atau beberapa
variabel atau beberapa strategi yang dikembangkan dalam manajemen.
2.2.2 Penelitian Non Kausalitas – Komparatif
Penelitian non kausalias-komparatif dilakukan dengan membandingkan dua
atau beberapa situasi dan atas dasar itu dapat dilanjutkan untuk meneliti apa
penyebab Perbedaan situasi yang terjadi.
2.3 Metode Penemuan Ilmu
Penelitian dapat dibedakan sesuai dengan metode yang digunakan dala'm
menemukan hakekat konsep atau elemen ilmu pengetahuan. Proses ini dilakukan dengan
mengembangkan sebuah "bangunan teori" yang menjadi fokus sebuah Penelitian
Bangunan teori itu dapat dikembangkan dengan membangun sebuah "concept" (sebagai
unit of knowledge atau a unit of meaning) atau juga dapat dibangun dengan merangkaikan
beberapa "concept" untuk menjelaskan sesuatu secara lebih lengkap dalam sebuah model
hubungan. Dalam hal ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
2.3.1 Penelitian kualitatif – hypothesis generating research.
Dalam dunia penelitian akademik, banyak sekali penelitian yang
orientasinya adalah hanya untuk membangun konsepsi teori melalui apa yang
disebut proposisi hipotesis. Hasil penelitian yang baik dalam kategori ini, secara
populer biasanya dijuluki sebagai sebuah "seminal work" yaitu karya ilmiah
penelitian yang akan menjadi (seminal --- semen- bahasa Latin yang berarti bibit)
untuk melahirkan karya ilmiah ikutan berikutnya.
2.3.1 Penelitian kuantitatif – hypothesis testing research.
Penelitian ini temasuk jenis penelitian yang sangat banyak diminati oleh
Para mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dan tesisnya melalui sebuah proses
yang memungkinkan mereka membangun hipotesis dan menguji secara empiric
hipotesis yang dibangun tersebut. bahwa terdapat tiga jenis penelitian pengujian
hipotesis, terdapat tiga jenis penelitian pengujian hipotesis seperti yang diuraikan
dibawah ini.
a. Penelitian Pengujian Hipotesis Baru
Pada penelitian yang pertama yaitu penelitian pengujian hipotesis, seorang
peneliti akan menggunakan berbagai hasil penelitian yang ada serta teori-teori
referensial yang mapan untuk membangun hipotesisnya sendiri, untuk
selanjutnya melakukan penelitiân empiris guna menguji berbagai hipotesis
yang dikembangkannya.
b. Penelitian Replikasi
Pada penelitian ini, seorang peneliti mereplikasi penelitian orang lain dalam
artian meneliti ulang hipotesis-hipotesis yang telah dikembangkan oleh peneliti
lainnya dan melakukan pengujian ulang pada daerah atau situasi yang berbeda.
c. Penelitian Replikasi Ekstensi
Pada penelitian ini, seorang peneliti mengekstensi hipotesis-hipotesis yang
telah dikembangkan oleh peneliti yang lain untuk menghasilkan sebuah model
baru yang lebih lengkap atau lebih menyeluruh atau lebih fokus.
d. Tesis Penelitian
Bila seorang peneliti telah berhasil menemukan masalah, mengembangkan
masalah penelitian serta mengembangkan bangunan teori yang cukup untuk
menjawab masalah penelitian yang diajukannya, maka ia dapat merangkum
konsepsi yang dikembangkannya dalam sebuah pernyataan ringkas mengenai
pikiran-pikiran dasar yang dikembangkannya dapat disebut sebagai tesis-tesis
dasarnya.
Faktor kunci dalam hypothesis testine research ini adalah kedalaman telaah
Pustaka yang dilakukan untuk menghasilkan hipotesis baru, sehingga peneliti
tidak terperangkap dalam temuan "reinventing the wheel". Setelah hipotesis
dikembangkan, proses penelitian dilanjutkan dengan pengembangan
instrumen-instrumen penelitian, Pengumpulan data serta analisis data untuk
pengujian hipotesis. Atas dasar proses itu, temuan penelitian disajikan sebagai
jawaban atas masalah penelitian.
3. CIRI KHAS PENELITIAN ILMIAH
Sekaran (2003) menyebut ciri khas penelitian ilmiah sebagai "the hallmarks of scientific
research" yang secara ringkas disajikan dalam gambar 1.14, yang mempunyai ciri khas sebagai
berikut:
Gambar 1.14: The Hallmarks of Scientific Research
THE HALLMARKS
OF SCIENTIFIC
RESEARCH
PURPOSIVENESS
RIGOR
TESTABILITY
REPLICABILITY
OBJECTIVITY
GENERALISABILITY
PRECISION AND
CONFIDENCE
PARSIMONY
Purposiveness
buah penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memiliki tujuan dan
fokus yang relevan, jelas dan perlu.
Rigor
Sebuah penelitian ilmiah yang baik dengan Gambar1.16: Aspek Rigor tujuan
yang jelas akan menjadi lebih 'Crigor" bila penelitian itu dilakukan dengan dasar
teoretikal yang HATI HATI kuat serta rancangan metodologi yang baik dan benar. Rigor
dimaksudkan sebagai sesuatu yang dilakukan dengan hati-hati, akurat dengan derajad
exactitude yang baik.
Testability
Sebuah penelitian yang baik adalah bila ide- UJI ide solutif yang dikembangkan
dalam penelitian itu kesusaian dapat diuji tingkat "acceptance"nya atau tingkat instrumen
"kebenarannya". Uji ini akan dilakukan baik uji akseptansi terhadap instrumen yang
digunakan, model yang testability model dikembangkan maupun hipotesis-hipotesis
ikutannya.
Replicability
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tingkat replikabilitas yang
tinggi yaitu bila penelitian itu dilakukan dengan instrutmen yang sama akan mengdapatkan
hasil yang sama juga. Hasil tersebut akan mempertinggi tingkat generalisasi konsep yang
telah dikembangkan dan diuji.
Precision dan Confidence
Dalam penelitian manajemen sangat jarang kita dengan mudah mendapatkan
kesimpulan yang definitif dan pasti, antara lain karena sulitnya melakukan studi universe,
melainkan hanya melalui sampel, apalagi sangat boleh jadi sampel yang digunakan tidak
dapat merefleksikan karakteristik dari fenomena secara eksakt. Dengan perkataan lain
sangat boleh jadi terdapat "measurement error" dan error ini yang harus diperkecil agar kita
dapat menyaksikan penelitian yang lebih dekat ke realitas. Dua hal yang harus menjadi
perhatian peneliti adalah derajad presisi dan derajad konfindens dari penelitiannya.
• presisi adalah konsep yang menjelaskan mengenai kedekatan temuan penelitian
kita dengan realitas ( the closeness of the /ìndings to "reality") atas dasar sampel
yang digunakan.
• Konfidens adalah probabilitas bahwa estimasi yang dilakukan adalah benar.
Objectivity
Objektivitas artinya kesimpulan yang ditarik haruslah didasarkan pada fakta dari
temuan yang diturunkan dengan menggunakan data yang aktual dan bukan pendapat
subyektif.
Generalizability
Generalizability adalah kemampuan sebuah penelitian menghasilkan lingkup
aplikasi yang luas dań satu organisasi ke organisasi lain.
Dengan demikian semakin luas rentang aplikasi dari solusi yang dihasilkan
penelitian maka akan semakin berguna penelitian itu bagi pemakainya.
Parsimony
Parsimony berhubungan dengan derajad kerumitan sebuah penelitian yang meliputi
variabel-variabel penelitian dan interrelasinya. Simplisitas dałam menjelaskan sebuah
fenomena dan dałam menghasilkan solusi terhadap sebuah masalah tentu saja lebih
dikehendaki dibandingkan dengan yang kompleks atau rumit.
4. PROSES PENELITIAN
Proses penelitian adalah sebuah rangkaian kegiatan yang harus dirancang secara matang
untuk mendapatkan pemastian bagaimana sebuah masalah dan masalah penelitian dimunculkan
dan bagaimana "bangunan teori” dikembangkan dan diuji untuk menjawab masalah penelitian
tersebut. Sebuah proses penelitian Yang baik selalu berangkat dari pertanyaan apa yang menjadi
masalah dan apa masalah penelitian yang membutuhkan pemecahan. Apapun masalah penelitian
yang dimunculkan, sebuah penelitian ilmiah harus dilakukan melalui sebuah "scientific process”
yang baik.
Bahwa untuk melakukan penelitian dengan baik, seorang peneliti sebaiknya melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Membidik Masalah (problem): Dilakukan dengan mengobservasi fenomena bisnis dan
manajemen yang ada untuk mengidentifikasi isue-isue penelitian. Dalam penelitian
tingkat lanjut seperti yang dibuat untuk menyusun tesis dan disertasi dapat dilakukan
melalui proses penelaahan pustaka yang intens untuk menemukan research gap dan
theory gap. Research Gap dan atau Theory Gap akan merupakan sumber masalah yang
utama bila peneliti ingin memberikan sebuah kontribusi baru pada ilmu pengetahuan.
b) Merumuskan Masalah Penelitian (Research Problem). Terhadap masalah yang
ditemukan, peneliti dalam mengembangkan sebuah masalah penelitian.
c) Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Research Question). Pertanyaan penelitian dapat
digunakan sebagai pertanyaan untuk memancing jawaban bagi masalah penelitian.
d) Rancangan Penyelesaian Masalah: Peneliti dapat membuat sebuah rancangan
Penyelesaian masalah dengan mengembangkan proposisi, Model Teoretikal Dasar/
Model Sintesis Dasar, Hipotesis, Model Penelitian Empiris sebagai sebuah research
framework yang menjelaskan proses bagaimana sebuah masalah akan diselesaikan.
e) Menyiapkan metode dan instrumen pengumpulan data yang baik sehingga dapat
diperoleh data yang layak untuk menjawab masalah penelitian.
f) Menyiapkan metode dan instrumen pengolahan dan analisis data, sehingga Pertanyaan
penelitian dan atau hipotesis penelitian dapat dilakukan dengan baik dan benar.
g) Melakukan pembahasan terdapat hasil-hasil pengolahan data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajakukan dapat diterima serta argumen di balik penerimaan dan atau
penolakan hipotesis.
h) Penarikan kesimpulan dan temuan penelitian untuk melihat apakah masalah penelitian
telah terjawab.
i) Langkah terakhir adalah menulis dan mengedit laporan penelitian yang berupa skripsi,
tesis dan disertasi yang disajikan dengan bahasa yang baik dan benar.
5. ORIENTASI PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah dałam bidang manajemen pada program pendidikan strata sarjana dan
pascasarjana adalah sebuah aktivitas akademik untuk mengembangkan sesuatu yang innovatif bagi
ilmu dan praktek-praktek manajemen. Karena penelitian ini dilakukan untuk tingkat sarjana,
magister dan dokłor, maka sumbangannya pada pengembangan ilmu manajemen seharusnya
mendapatkan perhatian yang ułama sesuai dengan strata peńdidikannya.
Untuk dapat melakukan penelitian ilmiah yang baik, seorang peneliti harus benar-benar
memahami makna dari sebuah penelitian ilmiah. Untuk memahami makna tersebut, tengoklah
berbagai penggalan pandangan untuk memahami apa sesungguhnya orientasi dari sebuah
penelitian ilmiah yang baik seperti yang disajikan di bawah ini:
a. Penelitian hanya dapat berangkat dari adanya masalah. Oleh karena iłu identifikasikanlah
sebuah masalah atau problem yang layak dan bertnakna (worthiness) untuk diteliti.
b. Penelitian adalah sebuah telaah yang sistematik terhadap problem dan semua fakta yang
muncul disekitar problem itu. Hal Ini juga berarti bahwa problem dan research problem
tidak dapat muncul secara tiba-tiba. Problem dan research problem dapat muncul paling
sedikit dari dua sumber.rujukan yaitu data lapangan dan telaah pustaka temuan penelitian
keilmuan.
c. Penelitian berarti proses dimana seorang peneliti mencari apa saja yang dikatakan atau
dibuat oleh peneliti yang lain atas research problem yang sedang menarik perhatiannya.
Hal ini berarti langkah penting yang dapat dilakukan adalah membaca laporan penelitian
atau naskah jurnal.
d. Penelitian berarti sebuah proses dimana peneliti membangun hipotesis dan atau research
questions yang berhubungan dengan research problem yang sedang dieksplorasi, Itulah
sebabnya bila penelitian itu tidak melahirkan hypotheses atau research questions, maka
level penelitian itu masih pada tingkat sangat pemula.
e. Penelitian berarti menguji hipotesa dan atau pertanyaan penelitian.
f. Penelitian berarti sebuah proses kegiatan untuk menghasilkan sebuah wawasan baru yang
berhasil dicari lagi oleh peneliti. Karena itu disebut re-search atau mencari lagi yang lebih
innovatif atau yang lebih baru atau yang belum dijamah orang lain.
Seperti yang dijelaskan pada bagian awal bab ini, pedoman dasar yang dapat digunakan dalam
merancang penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi dalam bidang manajemen dapat
memberikan beberapa bantuan praktis bagi para mahasiswa menajemen dalam merancang
penelitian sebagai berikut :
a. Amatilah Fenomena Manajemen.
Sebuah langkah yang baik bila sejak dini, para peneliti, khususnya para mahasiswa
program sarjana dan pascasarjana mengenali fenomena-fenomena manajemen yang ada
dalam bisnis dengan mengamati berbagai data empirik yang ada sehingga dari langkah ini
peneliti mendapatkan latar belakang yang cukup bermakna bagi penelitiannya. Hal ini
penting untuk memberikan justifikasi pada organisasi perusahaan atau industri yang akan
menjadi obyek studinya atau paling sedikit menjadi obyek untuk pembuktian empiris atas
model model teoretis yang dibangunnya.
b. Mulailah dengan mencari Research Gap.
Langkah pertama yang juga sebaiknya dilakukan adalah dengan mulai membaca
berbagai tesis, disertasi, naskah jurnal hasil penelitian ilmiah untuk menemukan research
gap yang dapat dijadikan justifikasi untuk penelitian ilmiah. Research gap adalah celah-
celah yang masih dapat dimasuki untuk sebuah penelitian ilmiah yang menghasilkan
"novelities...to some extent" yaitu sesuatu yang relatif baru, walaupun hanya sedikit, tetapi
dilakukan untuk menjawab sesuatu yang belum terjawab, yang masih membutuhkan
penjelasan lebih lanjut.
c. Temukan Theory & Theoretical Gap.
Untuk penelitian yang "besar" mungkin seorang peneliti menaruh minat untuk
menggugat sebuah teori yang relatif mapan, maka ia harus berupaya menemukan theory
gap atau theoretical gap yang menghantarnya melakukan penelitian ilmiah. Tentu saja hal
ini bukanlah hal yang mudah. Bila hal ini dapat dilakukan tentu saja baik, tetapi untuk
penelitian ilmiah,research gap telah mampu memberikan justifikasi yang cukup untuk
penelitian bisa dilakukan.
d. Kembangan Topik Penelitian
Pada dasarnya topik penelitian ditentukan oleh masalah dan masalah penelitian
yang ditemukan dan dikembangkan. Karana itu adalah sangat sulit unİuk dinalar bila
seorang mahasiswa mengajukan topik peneiitian tetapi belum menemukan apa yang
menjadi masalah dan masalah penelitiannya. Pada dasarnya topik penelitian tergantung
pada keinginan peneliti yaitu para mahasiwa manajemen (setelah ia berhasil menemukan
masalah penelitian). Namun demikian, karena dalam dunia penelitian, para mahasiswa dan
kandidat doktor baru dipandang sebagai "junior researcher". maka ada baiknya hal-hal
berikui ini diperhatikan dalam menentukan topik penelitiannya:
• Topik itu harus menarik minat peneliti layak dan bermakna, bukan yang diminatj
oleh dosen pembimbing atau promotor dan kopromotor.
• Sesuatu yang dapat diterima oleh peneliti, oleh pembimbing dan juga oleh program
studi dimana mahasiswa belajar.
• Topik yang perkiraan hasilnya dapat memenuhi standar pengembangan ilmu dan
praktek manajemen.
• Topik haruslah yang dapap dişelesaikan dalam periode waktu yang sudah
ditentukan. Hal ini berarti penelitian mengenai “perubahan perilaku belanja selama
lima tahun memasuki mileneum III dibandingkan dengan lima tahun akhjr
mileneum II” bermakna, belum tentu cocok unluk skrjpsi, tesis maııpun disertasi.
e. Kembangkan masalah – Problem.
Berdasarkan data yang dimiliki atau research maupun theory gap, dirumuskanlah
sebuah kalimat masalah seperti menurunnyas kinerja karyawan, meningkatnya
pemogokon. terdapat kontroversi hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan pelanggan
pada loyalitas pelanggan.
f. Kembangkan masalah penelitian-Research Problem.
Atas dasar fenomena bisnis atau research gap maupun theory gap, peneliti dapat
merumuskan apa masalah yang dihadapi dan atas dasar itu masalah penelitian dirumuskan.
Masalah penelitian adalah perspektif atau aspek penelitian yang akan diterapan pada
sebuah masalah. Masalah penelitian dikembangkan dengan mengajukan pertanyaan yang
memiliki salah satu perspektif 5 W dan 1 H (What, Where, When, Who, Why dan How).
g. Kembangkan cara untuk memecahkan masalah.
Langkah-langkah berikut ini sangat disarankan untuk para mahasiswa dalam
merancang jawaban terhadap masalah penelitian yang dikembangkannya.
• Kembangkan sebuah abstraksi atau draft model yang dapat menggambarkan "teori"
yang akan dikembangkan guna memecahkan masalah penelitiannya. Draft model
dapat dikembangkan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemancing jawaban
bagi sebuah masalah penelitian.
• Lakukan telaah pustaka untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangkan-
perkembangan yang terjadi dalam bidang yang akan didalami. Disinilah gunanya
mengembangkan "State of the art"dari bidang ilmu manajemen yang menjadi
perhatian peneliti.
• Atas dasar telaah teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan, kembangkanlah
proposisi-proposisi penelitian yang relevan. Hal ini terutama untuk para kandidat
doktor. Rangkuman berbagai proposisi yang dapat membentuk "satu pemikiran yang
utuh" dari bidang yang diteliti dapat disajikan dalam sebuah diagram "Proposed
Grand Theoretical Model" atau Model Teoretikal Dasar yang diusulkan. Para kandidat
doktor manajemen di Univ. Diponegoro selalu diarahkan untuk mengeksplorasi model
ini. Mahasiswa S1 dan S2 tidak disarankan untuk melakukan hal ini.
• Sesuai dengan proposisi-proposisi yang diajukan untuk membangun sebuah Grand
Theoretical Model - Model Teoretikal Dasar, kembangkanlah hipotesis – hipotesis
penelitian yang relevan, untuk mencari bukti empiris bagi Grand Theoretical Model
tersebut.
• Gambarkan proposisi dan hipotesis yang dikembangkan dalam beberapa diagram
untuk menunjukkan pengembangan konsepsi dan teori yang saudara ajukan.
Rangkaian hipotesis yang menggambarkan "sebuah pemikiran yang utuh” dalam
bidang yang diteliti disebut model penelitian empiris - empirical research model.
h. Mengembangkan Research Questions.
Setelah peneliti mendapatkan research problem, tugas besar yang segera
dihadapinya adalah membuat telaah pustaka agar dapat merumuskan pertanyaan penelitian
atau hipotesis (research questions or hypotheses), sebagai jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang ingin dipecahkannya. Bila penelitiannya adalah penelitian
exploratory. maka langkah berikut setelah research problem adalah memunculkan research
questions atau pertanyaan penelitian. Bila penelitian yang dilakukan adalah penelitian
explanatory, maka langkah berikut setelah research problem adalah memunculkan
hipotesis melalui jalan antara pengembangan pertanyaan penelitian.
i. Kembangkan Proposisi dan Grand Theoretical Model
Untuk memberikan kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan, peneliti akan
melakukan sebuah proses pergumulan ilmiah tingkat tinggi dengan melihat thesis, melihat,
membangungkan, mengembangkan antithesis untuk akhirnya mengembangan sebuah
synthesis baru sebagai kontribusinya yang baru dalam memecahkan masalah yang
ditelitinya.
j. Kembangkan hipotesis dan Empirical Research Model
Untuk membuktikan esensi dan kegunaan (epistemologi dan ontologi) sebuah
konsep barti yang dikembangkan peneliti, peneliti dapat mengembangan berbagai hipotesis
untuk membentuk sebuah model penelitian empirik yang relevan dengan masalah dan
proposisi yang telah dibangunnya.
6. PENULISAN SKRIPSI, TESIS dan DISERTASI
Di perguruan tinggi, penelitian ilmiah umumnya dilakukan antara lain untuk menyusun
skripsi, tesis maupun disertasi, Agar penelitian dan penulisan laporannya dilalukan dengan
sistematik, maka penelitian itu disajikan dalam bab. Peneliti boleh memilih menggunakan "format
5 bab" maupun "format 6 bab" seperti yang disajikan dalam pedoman berikut ini.
PEDOMAN CHAPTERING
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab III : Metode Penelitian
Bab IV : Analisis Data
Bab V : Kesimpulan dan Implikasi
Atau
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Telaah Pustaka dan Pengembangan Model
Bab III: Metode Penelitian
Bab IV: AnaliSis Data
Bab V : Pembahasan dah Temuan Penelitian
Bab VI: Kesimpulan
Gambar 1.28
Pedoman Chaptering
7. STRUKTUR SKRIPSI – TESIS – DISERTASI
Pada dasarnya tidak ada pcrbedaan dalam struktur penuliéan skripsi untuk maupun Tesis dan
Disertasi untuk S2 dan S3, yang berbeda hanyalah kedalaman dari cakupan penelitiannya.
Kedalaman cakupan penelitian itu adalah cerminan dari konstribusi penelitian terhadap “the
body of knowledge" (baik untuk pengembangan teori maupun pengembangan aplikasi – aplikasi
manajerial) adalah seperti digambarkan dalam gambar 1.28 di bawah ini .
Gambar menunjuk-kan bahwa laporan penelitian yang berupa skprisi, tesis maupun disertasi
haruslah merupakan sebuah stuktur yang menyatu-unified structure (Easterby-Smith et al. 1991
dalam Perry, 1998) yang diurai dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab 1 mengenalkan "core research problem" pada pembaéa dan penguji dan akan menjadi
sangat bagus bila bab satu itu dikembangkan sebagai sebuah naskah yang merupakan sebuah
outline dari "road map" yang akan diikuti oleh pembaca atau penguji dalam perjalanannya untuk
sampai pada kesimpulan yang dihasilkan.
Skripsi, tesis dan disertasi yang sesungguhnya tergambar dalam bab 2 hingga bab 5 dimana
masing-masing terdiri dari:
• Masalah penelitian dan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dimunculkan dari "the
body of knowledge" melalui penelitian-penelitian terdahulu. Hal-hal ini akan merupakan
isi utama dari bab 2. Bab ini seperti terlihat dalam diagram diatas, memebrikan konstribusi
pada “the body of knowledge – teori dan praktek manajemen” yang tinggi.
• Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data mengenai atau yang
relevan dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian_ yang diajukan.
• Hasil komputasi (biasanya disebut hasil analisis) akan tergambar melalui aplikasi dari
metode yang digambarkan dalam bab 3, seperti misalnya regressi untuk menguji secara
BAB I :
Pendahuluan
x
Bab 2 :
Model dan
Hipoteisis
Bab 5 : Kontribusi
terhadap ilmu dan
praktek
Bab 4 :
Analisis Data
Bab 3 : Metodologi
Pengumpulan data
Proses Penelitian
statistik uji-t dan uji-F atas koefisien dan variabel regressi. Hal-hal ini digambarkan dalam
bab IV.
• Kesimpulan dan implikasi kebijakan akan digambarkan dalam bab 5 dan hal ini merupakan
konfirmasi atas kontribusi terhadap "the body of knowledge" dalarn bidang teori dan
praktek-praktek manajemen. Bab ini sangat penting dan seperti terlihat dari gambar diatas,
ia mendapat posisi yang tinggi dalam keseluruhan penilaian tesis yang diajukan. Bab 5 ini
berisi kesimpulan mengenai hipotesis, masalah penelitian dan implikasi-implikasinya.
8. DESKRIPSI BAB TESIS (THESIS CHAPTERING)
Tesis dapat disusun dengan menggunakan format lima bab seperti yang digambarkan
diatas. Pengaturan bab dapat menggunakan acuan berikut ini.
8.1. BAB I: PENDAHULUAN
Pedoman tehnis: Bab ini dipikirkan sambil menelaah pustaka (bab II) dan akan
lebih bagus bila bab ini ditulis setelah bab 2 diselesaikan. Tentu saja sebagai sebuah draft,
peneliti harus memulai dari sini. Pada penulisan naskah skripsi, tesis, maupun disertasi
yang final sebelum diujikan, bab I sebaiknya ditulis setelah menyelesaikan bab 2,3,4,dan
5. Mengapa? Karena bab ini akan menjadi sebuah "roadmap " untuk penguji bertamasya
ke bab 2,3,4,dan 5. (Perry, 1988)
I.1 Latar belakang penelitian
Bagian ini merupakan tempat awal peneliti menempatkan rencana penelitian.
Bagian ini tidak perlu terlalu panjang, tetapi yang diutamakan adalah peneliti memberikan
bahan untuk sampai pada masalah penelitian yang akan dijawab melalui penelitian.
I.2 Masalah Penelitian dan Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis
Pada ,bagian ini peneliti menyajikan secara jelas masalah penelitian (Research
Problem) yang dikembangkannya setelah ia menemukan "problem" atau masalah yang
didapat dari data lapangan atau dari "research gap" yang berasal dari telaah pustaka awal.
Setelah itu dirinci kedalam pertanyaan penelitian untuk memudahkan penguji mengikuti
seluruh alur pikir yang dikembangkan. Tentu saja penulisan bagian ini akan lengkap bila
mahasiswa penulis skripsi, tesis atau disertasi ini telah selesai menulis bab 2.
I.3 Tujuan dan Kegunaan
Bagian ini digunakan untuk menjustifikasi layaknya penelitian yang akan di lakukan
yang menunjukkan bahwa peneltiian ini “penting dan perlu”. Tujuan dilakukannya
penelitian atas ‘reseach problem” yang disampaikan pada sub bab ini.
I.4 Metodologi
Pada bagian ini saudara tampilkan sebuah uraian yang bersifat garis besar metodologi
yang saudara gunakan untuk memberikan kejelasan bagi pembaca atau penguji. Bagian ini
tentu saja mengacu pada apa yang saudara tulis pada bab 3 dan bab 4 dari la>oran tesis
yang siap diujikan.
I.5 Outline dari tesis
Pada bagian ini saudara gambarkan berapa bab yang saudara gunakan untuk menulis
tesis ini dan apa yang disampaikan pada masing-masing bab itu.
I.6 Definisi – definisi utama
Karena tesis adalah sebuah hasil karya penelitian dan dalam penelitian itu saudara
mengembangkan atau menggunakan berbagai istilah yang kadang mempunyai makna
ganda, maka istilah-istilah penting dan menonjol dalam tesis ini perlu saudara
definisikan.
I.7 Keterbatasan dan asumsi – asumsi penting
Keterbatasan dari penelitåan ini sebaiknya disampaikan pada pendahuluan ini, yang
tentu saja dapat saudara tulis setelah bab 5 diselesaikan.
I.8 Kesimpulan
Paragraf terakhir dari setiap bab umumnya berisi sebuah ringkasan mengenai hal-
hal penting yang disampaikan dalam bab itu.
8.2 BAB II: TELAAH PUSTAKA & PENGEMBANGAN MODEL
PROSES TELAAH
Bab 2 diarahkan untuk membangun sebuah fondasi teoretis sebagai landasan bagi tesis ini
dengan melakukan telaah kritis terhadap pustaka pustaka yang relevan dengan masalah
penelitian yang diajukan atau research issues yang diminati.
Untuk tujuan penelaahan pustaka tersebut, sangat disarankan pada bagian ini terlebih
dahulu disajikan ringkasan dari beberapa pustaka rujukan utama yang akan digunakan untuk
membangun fondasi teori bagi pemecahan masalah penelitian yang diajukan.
Tentu saja diharapkan bahwa peneliti mencari "research issues" yang layak diteliti yaitu
yang bersifat kontroversial atau belum berhasil terjawab oleh penelitipeneliti terdahulu.
Dengan demikian peneliti diharapkan memberikan sebuah sumbangan yang baru terhadap ilmu
dan praktek-praktek manajemen. Itulah sebabnya dikatakan bahwa telaah pustaka bukanlah
tujuan akhir tetapi merupakan jalan mencapai tujuan yaitu mengidentifikasi "research issues"
dan sekaligus alat untuk menjustifikasi pemikiran-pemikiran baru yang dikembangkan oleh
peneliti.
Beberapa pedoman tehnis untuk membuat telaah pustaka guna mengembangkan model dan
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Carilah literatur (dan literatur yang utama adalah naskah-naskah jumal yang baru saja
dipublikasikan) yang sesuai dengan minat saudara yang sudah ditulis dalam sub bab latar
belakang dan sub bab masalah penelitian.
2. Lakukan telaah kritis yaitu dengan mencari temuan-temuan baru, temuan-temuan yang
bersifat saling kontradiktif atau hal-hal yang belum tErhasil terjawab melalui penelitian-
penelitian yang terdahulu, atau konsep-konsep yang baru yang dapat saudara ramu menjadi
sebuah pemikiran strategik yang baru. Pemikiran-pemikiran kritis yang saudara kembangkan
dapat disalinghubungkan, sehingga menghasilkan sebuah model yang dapat diaplikasikan dan
yang pada saat ini ingin saudara buktikan secara empirik melalui penelitian untuk tesis ini.
3. Hasil dari telaah kritis itu dapat saudara rumuskan sebagai proposisi dan hipotesis yang siap
untuk diuji. Dengan demikian model yang dikembangkan akan muncul sebagai sebuah
"Kerangka Kerja Manajerial" atau "Kerangka Pemikiran Teoretis" yang saling hubungannya
dapat saudara kembangkan sebagai hipotesis.
Bagaimana menyusun sub-bab dari bab 2 telaah pustaka sangat bergantung kepada kreativitas
dari seorang peneliti, yaitu bergantung pada bagaimana ia melakukan klasifikasi terhadap
"immediate discipline" dan "parent discipline" yang digunakannya. Namun demikian, untuk
memudahkan pembaca atau penguji memahami alur telaah pustaka yang saudara lakukan, ada
baiknya disertakan sebuah "road map" yang menunjukkan sekuens telaah yang dilakukan.
Kesimpulan
Bab ini ditutup dengan sebuah kesimpulan yang mengenai telaah pustaka untuk menghantar
penguji pada apa yang akan disajikan dalam bab 3.
8.2 BAB III ; METODE PENGUMPULAN DATA
Bab ini digunakan untuk menyajikan seluruh proses pengumpulan data dan gambaran
mengenai tehnik analisis data yang akan dilakukan pada bab IV. Salah satu bagian penting
pada bab ini adalah penyajian instrumen pengumpulan data (misalnya rancangan questioniare
- scale & measurement) yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Bagian-bagian
penting dari bab ini yang harus mendapatkan perhatian khusus dan penyajian yang lengkap
adalah:
1. Tehnik sampling untuk memungkinkan terpenuhinya dua hal penting yaitu kecukupan
data/responden sertaa keterwakilan data/responden.
2. Proses Penyiapan Instrumen Penelitian khususnya instrumen pengumpulan data.
3. Tehnik yang dilakukan untuk memastikan tercapainya kecukupan responden yang
menyediakan data. Setiap peneliti sangat berkepentingan dengan ''response rate” yang
dihasilkan oleh proses pengumpulan datanya. Perlu disajikan disini tehnik yang digunakan
untuk meningkatkan "response rate".
4. Pilot study yang dilakukan untuk memastikan reliabilitas dan validitas instrumen
penelitian dan data yang diperoleh
5. Tehnik analisis data yang digunakan.
Kesimpulan: Bab ini dapat dilengkapi dengan sebuah kesimpulan untuk menunjukkan
secara ringkas metode pengumpulan data dan proses analisis data yang akan dilakukan.
8.4 BAB IV : ANALIS DATA
Bab ini digunakan untuk menyajikan seluruh prosedur, proses dan tehnik serta hasil analisis
data hingga pada penyajian hasil pengujian seluruh hipotesis penelitian secara sesuai dengan
metcde dan tehnik analisis yang digunakan. Pengujian hipotesis secara metodologis disajikan
pada bab ini, yang berujung pada penyampaian hasil analisis bahwa secara metodologis,
misalnya, secara statistik, hipotesis l; 3; 4; 5 diterima sementara hipotesis 2 tidak dapat
diterima sesuai dengan kaidah-kaidah pengujin yang digunakan.
Kesimpulan: Bab ini dapat dilengkapi dengan sebuah kesimpulan untuk memudahkan
pembaca melihat apa kesimpulan atas pengujian model dan atau hipotesis yang telah
dilakukan. Kesimpulan pengujian hipotesis dapat disajikan dalam sebuah tabel.
8.5 BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Bagian ini adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses penulisan skirpsi, tesis,
maupun disertasi. Sebelum melihat lebih jauh bagaimana menyiapkan bab ini, perhatikan
nasehat berikut ini, yang penulis dapatkan dari Prof. Dr. Chad Perry pada DBA Updating
Weekend, Kolokium program doktor untuk para kandidat doktor southern Cross University
Australia tahun 1998 yang lalu, yang kira-kira nasehatnya sebagai berikut:
“ Dari seluruh proses penulisan tesis, hanya sedikit milik saudara pada bab l, yaitu sebagian latar belakang
masalah yang benar-benar merupakan ide saudara sendiri. Pada bab 2, telaah pustaka, yang biasanya menyita
waktu sangat banyak dan dipandang sebagai bagian yang paling sulit, saudara berziarah dari pendapat seorang
ilmuwan ke pendapat ilmuwan lainnya, saudara menyelami semua pandangan ilmuwan dan pakar yang saudara
rujuk Dimana milik saudara sendiri? Mungkin hanya pada 5 kalimat hipotesis yang saudara hasilkan pada bab
ini dan satu alinea penjelasan dari model yang saudara bangun. Pada bab 3, hanya sedikit milik saudara ada
disana. Bagaimana dengan bab 4, bila saudara menggunakan regressi SPSS, maka bab ini menjadi milik SPSS,
kalau begitu dimana milik saudara yang utama dari seluruh penulisan tesis yang mungkin memakan waktu 2
hingga 4 tahun? Jawabannya ada pada bab 5. Bab 5 sepenuhnya menjadi milik saudara, karena itu lakukanlah
peziarahan intelektual akademis yang mendalam dan meluas pada bab 5 "
Penulis selalu melihat bab 5 adalah bab yang sangat penting dari seorang kandidat sarjana,
magister, maupun doktor, karena disitulah semua temuannya disampaikan dan disimpulkan
berikut semua implikasi teoretis dan manajerialnya. Oleh karena itu siapkanlah bab ini dengan
penuh antusias.
Bab lima menjadi 'bagian yang paling penting. Bila struktur tesis yang digunakan adalah 6 bab
maka bab 5 digunakan khusus untuk menyajikan pembahasan atas berbagai hipotesis yang
diuji berikut seluruh temuan penelitian dan implikasinya (dan ini yang sangat penting) lalu
pada bab terakhir digunakan untuk menyajikan ringkasan dari kesimpulan-kesimpulan yang
dihasilkan.
Hal hal penting yang seyogyanya disajikan pada bab 5 adalah sebagai berikut:
1. Ringkasan temuan penelitian (research summary): Ringkasan ini dapat dimulai dari
rumusan masalah, bagian terpenting dari telaah pustaka yang saudara ingin agar dapat
dibaca oleh pembaca tesis saudara berikut ringkasan hasil penelitian.
2. Sajikan kesimpulan dari masing-masing hipotesis yang telah saudara uji, yang hasil
pengujiannya telah disajikan pada bab sebelumnya (bab 4). Perlu difahami bahwa
kesimpulan tidak sama dengan ringkasan. Oleh karena itu sajikanlah kesimpulan ini secara
baik, yang menggambarkan pemahaman saudara yang utuh atas konsepkonsep yang
saudara kembangkan dalam tesis saudara.
3. Sajikan kesimpulan mengenai masalah penelitian. Setelah saudara menyajikan kesimpulan
atas masing-masing hipotesis, sebuah rangkuman diperlukan untuk merujuk kembali pada
masalah penelitian yang saudara kembangkan.
4. Lengkapilah bab 5 ini dengan implikasi teoretis yang sesuai. Dengan demikian saudara
dapat memastikan sumbangan temuan penelitian ini terhadap teori baik
5. Pada bab 5 saudara menyajikan implikasi manajerial dari temuan-temuan penelitian bagi
obyek penelitian ini
6. Bab 5 diakhiri dengan menyajikan keterbatasan – keterbatasan penelitian ini serta yang
tidak kalah penting adalah agenda penelitian mendatang yang dapat dikembangkan dari
penelitian ini.

More Related Content

What's hot

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabahbuchelee
 
Analisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkAnalisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkjonijontor1
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaDesy Diyastuti
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan SyariahBab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariahforantum
 
Riset dan audit personalia
Riset dan audit personaliaRiset dan audit personalia
Riset dan audit personaliaROwie Bwi
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabahlutfiahanna
 
Perbankan9 banksyariah
Perbankan9 banksyariahPerbankan9 banksyariah
Perbankan9 banksyariahagityakresna
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2Pandega Putra
 
Akuntansi publik1
Akuntansi publik1Akuntansi publik1
Akuntansi publik1Siti Sahati
 
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan Perbankan
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan PerbankanPenilaian Kinerja Rasio Keuangan Perbankan
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan PerbankanArif Gunawan
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenfikrifm
 

What's hot (20)

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabah
 
Analisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbkAnalisa swot pt bca tbk
Analisa swot pt bca tbk
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Real option
Real optionReal option
Real option
 
Aset tak berujud
Aset tak berujudAset tak berujud
Aset tak berujud
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
 
1. pasar modal
1. pasar modal1. pasar modal
1. pasar modal
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan SyariahBab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
 
Riset dan audit personalia
Riset dan audit personaliaRiset dan audit personalia
Riset dan audit personalia
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Perbankan9 banksyariah
Perbankan9 banksyariahPerbankan9 banksyariah
Perbankan9 banksyariah
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2
 
Akuntansi publik1
Akuntansi publik1Akuntansi publik1
Akuntansi publik1
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan Perbankan
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan PerbankanPenilaian Kinerja Rasio Keuangan Perbankan
Penilaian Kinerja Rasio Keuangan Perbankan
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 

Similar to Bab 1 a022211005 hery maulana arif_ resume metode penelitian

Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemen
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemenBab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemen
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemenmaulanaarif16
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEMeiman21051983
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianYocta Rahman
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfDARADeva
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...SUCIK PUJI UTAMI
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]Aminullah Assagaf
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]Aminullah Assagaf
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]AminullahAssagaf3
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialadult415
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

Similar to Bab 1 a022211005 hery maulana arif_ resume metode penelitian (20)

Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemen
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemenBab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemen
Bab 2 resume a022211005 hery maulana arif_metode penelitian manajemen
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitian
 
populasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.pptpopulasi dan sampel.ppt
populasi dan sampel.ppt
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Pendekatan Penelitian
Pendekatan PenelitianPendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Mindarti, M.Si, Diskusi 3 metode penelitia...
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved] [autosaved]
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
 
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
28 stadium general metode penelitian bisnis [autosaved]
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 
Menyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosialMenyusun rancangan penelitian sosial
Menyusun rancangan penelitian sosial
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6A...
 

Bab 1 a022211005 hery maulana arif_ resume metode penelitian

  • 1. Tugas 1 Metode Penelitian Manajemen RESUME PENGANTAR DAN PENELITIAN ILMIAH DALAM ILMU MANAJEMEN HERY MAULANA ARIF A022211005 PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2021
  • 2. METODE PENELITIAN BAB I : PENGANTAR PENELITIAN ILMIAH DALAM ILMU MANAJEMEN 1. PENDAHULUAN Sebuah penelitian ilmiah dapat dimulai bila ada masalah yang didukung oleh data yang benar dari sumber yang terpercaya. Gambar berikut ini dapat memberikan inspirasi bagaimana sebuah masalah dikembangkan untuk menjadi fokus sebuah penelitian. Gambar 1.1 Penelitian dapat dimulai pada saat seorang peneliti melihat bahwa ada sebuah masalah. Masalah dapat difahami sebagai sebuah ketidakberesan, sebuah situasi penyimpangan dari sesuatu yang dikehendaki (a statement of deviation). Situasi ketidak-beresan ini hanya dapat diterima sebagai masalah bila diperoleh dari data yang benar- terpercaya. Masalah yang didapat dari data yang benar-terpercaya disebut masalah yang terbenarkan (justified problem), sedangkan masalah yang d imunculkan tanpa data yang benar dapatlah disebut sebagai sebuah fitnah. Atas dasar masalah yang muncul, peneliti dapat mengembangkan masalah penelitian yaitu perspektif penelitian yang akan dilakukan terhadap masalah yang akan diselesaikan. Setelah menyajikan masalah penelitian, seorang peneliti dapat mengembangkan beragam Pertanyaan penelitian untuk memancing jawaban bagi masalah penelitiannya. Untuk memahami dengan jelas proses penelitian itu, simaklah dengan saksama pokok-pokok pikiran yang disajikan pada bagian-bagian berikut ini. Penelitian adalah sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat kritikal dan objektif Yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti. Secara diagramatik definisi penelitian adalah seperti yang disajikan pada gambar 1.2. Data dari sumber terpercaya Ter[ercaya Masalah Masalah Penelitian Pertanyaan Penelitian
  • 3. Gambar 1.2 Dengan demikian penelitian yang baik harus berangkat dari adanya masalah tertentu, sehingga langkah kritikal pertama yang dilakukan adalah pengungkapan masalah yang menjadi landasan diperlukannya sebuah penelitian. sehingga masalah dapat disajikan sebagai " a statement of deviation" sebagai sebuah pernyataan mengenai penyimpangan antara yang diharapkan dan yang menjadi kenyataan. Masalah dapat dikembangkan dari berbagai sumber antara Iain : (1) bersumber dari fenomena bisnis atau fenomena manajemen berupa data bisnis atau manajemen organinisasi atau perusahaan yang menunjukkan adanya sebuah penyimpangan ( disarankan untuk mahasiswa S1), atau (2) bersumber dari kesenjangan temuan penelitian yang sudah dilakukan (research gap) hal ini disarankan untuk mahasiswa S2 dan S3, (3) bersumber dari kesenjangan teori yang kurang/tidak mampu memecahkan atau menjelaskan sebuah situasi tertentu (Theory Gap) hal ini disarankan untuk mahasiswa S3. Secara diagramatis sumber-sumber masalah yang dapat dirujuk untuk memunculkan masalah sehingga atas dasar masalah yang ditemukan dapat dikembangkan sebuah masalah penelitian yang relevan adalah seperti yang disajikan pada gambar berikut ini. INVESTIGASI ILMIAH MASALAH JAWABAN SOLUSI Berbasis data Sistematik Terorganisir Obyektif Kritikal STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3 FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN FENOMENA MANAJEMEN DATA LAPANGAN RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN RESEARCH GAP (KESENJANGAN PENELITIAN Gambar 1.4 Rujukan Sumber Masalah
  • 4. Definisi penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 1.2 menunjukkan pula bahwa penelitian ilmiah harus dilakukan secara terorganisir dengan baik artinya tahapan-tahapan pengembangannya diatur sedemikian rupa sehingga menunjukkan adanya tata urut tindakan yang jelas dengan pertanggung-jawaban ilmiah yang baik. Sebagai sebuah investigasi ilmiah yang terorganisasi baik, sebuah penelitian ilmiah harus menunjukkan adanya perencanaan yang baik, eksekusi yang baik melalui sebuah proses yang dapat dikendalikan dengan baik oleh peneliti yang tercermin dalam rancangan penelitian yang baik. Penelitian ilmiah harus dilakukan secara sistematik artinya dilakukan dengan melewati proses yang memiliki tata urut penelitian yang jelas, dengan langkah-langkah kritikal yang tertata baik, dengan orientasi pada satu atau sekelompok pohon ilmu yang tersajikan secara jelas. Penelitian ilmiah dilakukan berbasis pada data yang dikumpulkan dan digunakan secara obyektif. Penelitian ilmiah harus dilakukan secara obyektif, yang membuka peluang untuk perdebatan umum yang mampu meningkatkan derajad obyektivitasnya. Proses Investasi ilmiah dilakukan tersebut akan menghasilkan informasi baik yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan demikian sebuah penelitian ilmiah akan berangkat dari sebuah masalah dan menghasilkan jawaban terhadap sebagian atau seluruh masalah tersebut. 2. JENIS-JENIS PENELITIAN Penelitian dapat di bedakan dalam beberapa jenis peneltian yaitu : 2.1 Sifat Eksplorasi Ilmu Penelitian keilmuan diarahkan untuk menggali atau mengembangkan bagian dari ilmu tertentu yang pada gilirannya menghasilkan sebuah kontribusi pada badan ilmu (contribution to the body of knowledge), maka ditinjau dari sudut sifat kedalaman eksplorasi ilmu yang ingin dikembangkan, penelitian dapat dibedakan atas penelitiandasar dan penelitian terapan. 2.1.1 Penelitan Dasar Tujuan penelitian yang pertama adalah mengembangkan ilmu ( to generan a body ofknowledge) untuk mencari jawaban baru atas masalah manajemen tertentU yang terjadi dalam organisasi, perusahaan atau masyarakat. 2.1.2 Penelitian Terapan Jenis penelitian kedua adalah penelitian terapan. Penelitian jenis ini dilakukan dengan tujuan bukan untuk memberikan sebuah kontribusi baru pada ilmu, melainkan untuk memecahkan sebuah masalah yang saat ini dihadapi oleh manajemen atau organisasi perusahaan tertentu.
  • 5. 2.2 Sifat Eksplanis Ilmu Penelitian ilmiah dapat juga dilakukan sesuai dengan cakupan jenis eksplanasi atau jenis penjelasan ilmu yang akan dihasilkan oleh suatu penelitian selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu : 2.2.1 Penelitian Kausalitas Penelitian kausalitas adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab-akibat (cause-effect) antar beberapa konsep atau beberapa variabel atau beberapa strategi yang dikembangkan dalam manajemen. 2.2.2 Penelitian Non Kausalitas – Komparatif Penelitian non kausalias-komparatif dilakukan dengan membandingkan dua atau beberapa situasi dan atas dasar itu dapat dilanjutkan untuk meneliti apa penyebab Perbedaan situasi yang terjadi. 2.3 Metode Penemuan Ilmu Penelitian dapat dibedakan sesuai dengan metode yang digunakan dala'm menemukan hakekat konsep atau elemen ilmu pengetahuan. Proses ini dilakukan dengan mengembangkan sebuah "bangunan teori" yang menjadi fokus sebuah Penelitian Bangunan teori itu dapat dikembangkan dengan membangun sebuah "concept" (sebagai unit of knowledge atau a unit of meaning) atau juga dapat dibangun dengan merangkaikan beberapa "concept" untuk menjelaskan sesuatu secara lebih lengkap dalam sebuah model hubungan. Dalam hal ini dibedakan menjadi 2 yaitu : 2.3.1 Penelitian kualitatif – hypothesis generating research. Dalam dunia penelitian akademik, banyak sekali penelitian yang orientasinya adalah hanya untuk membangun konsepsi teori melalui apa yang disebut proposisi hipotesis. Hasil penelitian yang baik dalam kategori ini, secara populer biasanya dijuluki sebagai sebuah "seminal work" yaitu karya ilmiah penelitian yang akan menjadi (seminal --- semen- bahasa Latin yang berarti bibit) untuk melahirkan karya ilmiah ikutan berikutnya. 2.3.1 Penelitian kuantitatif – hypothesis testing research. Penelitian ini temasuk jenis penelitian yang sangat banyak diminati oleh Para mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dan tesisnya melalui sebuah proses yang memungkinkan mereka membangun hipotesis dan menguji secara empiric hipotesis yang dibangun tersebut. bahwa terdapat tiga jenis penelitian pengujian hipotesis, terdapat tiga jenis penelitian pengujian hipotesis seperti yang diuraikan dibawah ini. a. Penelitian Pengujian Hipotesis Baru Pada penelitian yang pertama yaitu penelitian pengujian hipotesis, seorang peneliti akan menggunakan berbagai hasil penelitian yang ada serta teori-teori referensial yang mapan untuk membangun hipotesisnya sendiri, untuk selanjutnya melakukan penelitiân empiris guna menguji berbagai hipotesis yang dikembangkannya.
  • 6. b. Penelitian Replikasi Pada penelitian ini, seorang peneliti mereplikasi penelitian orang lain dalam artian meneliti ulang hipotesis-hipotesis yang telah dikembangkan oleh peneliti lainnya dan melakukan pengujian ulang pada daerah atau situasi yang berbeda. c. Penelitian Replikasi Ekstensi Pada penelitian ini, seorang peneliti mengekstensi hipotesis-hipotesis yang telah dikembangkan oleh peneliti yang lain untuk menghasilkan sebuah model baru yang lebih lengkap atau lebih menyeluruh atau lebih fokus. d. Tesis Penelitian Bila seorang peneliti telah berhasil menemukan masalah, mengembangkan masalah penelitian serta mengembangkan bangunan teori yang cukup untuk menjawab masalah penelitian yang diajukannya, maka ia dapat merangkum konsepsi yang dikembangkannya dalam sebuah pernyataan ringkas mengenai pikiran-pikiran dasar yang dikembangkannya dapat disebut sebagai tesis-tesis dasarnya. Faktor kunci dalam hypothesis testine research ini adalah kedalaman telaah Pustaka yang dilakukan untuk menghasilkan hipotesis baru, sehingga peneliti tidak terperangkap dalam temuan "reinventing the wheel". Setelah hipotesis dikembangkan, proses penelitian dilanjutkan dengan pengembangan instrumen-instrumen penelitian, Pengumpulan data serta analisis data untuk pengujian hipotesis. Atas dasar proses itu, temuan penelitian disajikan sebagai jawaban atas masalah penelitian. 3. CIRI KHAS PENELITIAN ILMIAH Sekaran (2003) menyebut ciri khas penelitian ilmiah sebagai "the hallmarks of scientific research" yang secara ringkas disajikan dalam gambar 1.14, yang mempunyai ciri khas sebagai berikut: Gambar 1.14: The Hallmarks of Scientific Research THE HALLMARKS OF SCIENTIFIC RESEARCH PURPOSIVENESS RIGOR TESTABILITY REPLICABILITY OBJECTIVITY GENERALISABILITY PRECISION AND CONFIDENCE PARSIMONY
  • 7. Purposiveness buah penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memiliki tujuan dan fokus yang relevan, jelas dan perlu. Rigor Sebuah penelitian ilmiah yang baik dengan Gambar1.16: Aspek Rigor tujuan yang jelas akan menjadi lebih 'Crigor" bila penelitian itu dilakukan dengan dasar teoretikal yang HATI HATI kuat serta rancangan metodologi yang baik dan benar. Rigor dimaksudkan sebagai sesuatu yang dilakukan dengan hati-hati, akurat dengan derajad exactitude yang baik. Testability Sebuah penelitian yang baik adalah bila ide- UJI ide solutif yang dikembangkan dalam penelitian itu kesusaian dapat diuji tingkat "acceptance"nya atau tingkat instrumen "kebenarannya". Uji ini akan dilakukan baik uji akseptansi terhadap instrumen yang digunakan, model yang testability model dikembangkan maupun hipotesis-hipotesis ikutannya. Replicability Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tingkat replikabilitas yang tinggi yaitu bila penelitian itu dilakukan dengan instrutmen yang sama akan mengdapatkan hasil yang sama juga. Hasil tersebut akan mempertinggi tingkat generalisasi konsep yang telah dikembangkan dan diuji. Precision dan Confidence Dalam penelitian manajemen sangat jarang kita dengan mudah mendapatkan kesimpulan yang definitif dan pasti, antara lain karena sulitnya melakukan studi universe, melainkan hanya melalui sampel, apalagi sangat boleh jadi sampel yang digunakan tidak dapat merefleksikan karakteristik dari fenomena secara eksakt. Dengan perkataan lain sangat boleh jadi terdapat "measurement error" dan error ini yang harus diperkecil agar kita dapat menyaksikan penelitian yang lebih dekat ke realitas. Dua hal yang harus menjadi perhatian peneliti adalah derajad presisi dan derajad konfindens dari penelitiannya. • presisi adalah konsep yang menjelaskan mengenai kedekatan temuan penelitian kita dengan realitas ( the closeness of the /ìndings to "reality") atas dasar sampel yang digunakan. • Konfidens adalah probabilitas bahwa estimasi yang dilakukan adalah benar. Objectivity Objektivitas artinya kesimpulan yang ditarik haruslah didasarkan pada fakta dari temuan yang diturunkan dengan menggunakan data yang aktual dan bukan pendapat subyektif.
  • 8. Generalizability Generalizability adalah kemampuan sebuah penelitian menghasilkan lingkup aplikasi yang luas dań satu organisasi ke organisasi lain. Dengan demikian semakin luas rentang aplikasi dari solusi yang dihasilkan penelitian maka akan semakin berguna penelitian itu bagi pemakainya. Parsimony Parsimony berhubungan dengan derajad kerumitan sebuah penelitian yang meliputi variabel-variabel penelitian dan interrelasinya. Simplisitas dałam menjelaskan sebuah fenomena dan dałam menghasilkan solusi terhadap sebuah masalah tentu saja lebih dikehendaki dibandingkan dengan yang kompleks atau rumit. 4. PROSES PENELITIAN Proses penelitian adalah sebuah rangkaian kegiatan yang harus dirancang secara matang untuk mendapatkan pemastian bagaimana sebuah masalah dan masalah penelitian dimunculkan dan bagaimana "bangunan teori” dikembangkan dan diuji untuk menjawab masalah penelitian tersebut. Sebuah proses penelitian Yang baik selalu berangkat dari pertanyaan apa yang menjadi masalah dan apa masalah penelitian yang membutuhkan pemecahan. Apapun masalah penelitian yang dimunculkan, sebuah penelitian ilmiah harus dilakukan melalui sebuah "scientific process” yang baik. Bahwa untuk melakukan penelitian dengan baik, seorang peneliti sebaiknya melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Membidik Masalah (problem): Dilakukan dengan mengobservasi fenomena bisnis dan manajemen yang ada untuk mengidentifikasi isue-isue penelitian. Dalam penelitian tingkat lanjut seperti yang dibuat untuk menyusun tesis dan disertasi dapat dilakukan melalui proses penelaahan pustaka yang intens untuk menemukan research gap dan theory gap. Research Gap dan atau Theory Gap akan merupakan sumber masalah yang utama bila peneliti ingin memberikan sebuah kontribusi baru pada ilmu pengetahuan. b) Merumuskan Masalah Penelitian (Research Problem). Terhadap masalah yang ditemukan, peneliti dalam mengembangkan sebuah masalah penelitian. c) Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Research Question). Pertanyaan penelitian dapat digunakan sebagai pertanyaan untuk memancing jawaban bagi masalah penelitian. d) Rancangan Penyelesaian Masalah: Peneliti dapat membuat sebuah rancangan Penyelesaian masalah dengan mengembangkan proposisi, Model Teoretikal Dasar/ Model Sintesis Dasar, Hipotesis, Model Penelitian Empiris sebagai sebuah research framework yang menjelaskan proses bagaimana sebuah masalah akan diselesaikan.
  • 9. e) Menyiapkan metode dan instrumen pengumpulan data yang baik sehingga dapat diperoleh data yang layak untuk menjawab masalah penelitian. f) Menyiapkan metode dan instrumen pengolahan dan analisis data, sehingga Pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian dapat dilakukan dengan baik dan benar. g) Melakukan pembahasan terdapat hasil-hasil pengolahan data untuk melihat apakah hipotesis yang diajakukan dapat diterima serta argumen di balik penerimaan dan atau penolakan hipotesis. h) Penarikan kesimpulan dan temuan penelitian untuk melihat apakah masalah penelitian telah terjawab. i) Langkah terakhir adalah menulis dan mengedit laporan penelitian yang berupa skripsi, tesis dan disertasi yang disajikan dengan bahasa yang baik dan benar. 5. ORIENTASI PENELITIAN ILMIAH Penelitian ilmiah dałam bidang manajemen pada program pendidikan strata sarjana dan pascasarjana adalah sebuah aktivitas akademik untuk mengembangkan sesuatu yang innovatif bagi ilmu dan praktek-praktek manajemen. Karena penelitian ini dilakukan untuk tingkat sarjana, magister dan dokłor, maka sumbangannya pada pengembangan ilmu manajemen seharusnya mendapatkan perhatian yang ułama sesuai dengan strata peńdidikannya. Untuk dapat melakukan penelitian ilmiah yang baik, seorang peneliti harus benar-benar memahami makna dari sebuah penelitian ilmiah. Untuk memahami makna tersebut, tengoklah berbagai penggalan pandangan untuk memahami apa sesungguhnya orientasi dari sebuah penelitian ilmiah yang baik seperti yang disajikan di bawah ini: a. Penelitian hanya dapat berangkat dari adanya masalah. Oleh karena iłu identifikasikanlah sebuah masalah atau problem yang layak dan bertnakna (worthiness) untuk diteliti. b. Penelitian adalah sebuah telaah yang sistematik terhadap problem dan semua fakta yang muncul disekitar problem itu. Hal Ini juga berarti bahwa problem dan research problem tidak dapat muncul secara tiba-tiba. Problem dan research problem dapat muncul paling sedikit dari dua sumber.rujukan yaitu data lapangan dan telaah pustaka temuan penelitian keilmuan. c. Penelitian berarti proses dimana seorang peneliti mencari apa saja yang dikatakan atau dibuat oleh peneliti yang lain atas research problem yang sedang menarik perhatiannya. Hal ini berarti langkah penting yang dapat dilakukan adalah membaca laporan penelitian atau naskah jurnal. d. Penelitian berarti sebuah proses dimana peneliti membangun hipotesis dan atau research questions yang berhubungan dengan research problem yang sedang dieksplorasi, Itulah sebabnya bila penelitian itu tidak melahirkan hypotheses atau research questions, maka level penelitian itu masih pada tingkat sangat pemula. e. Penelitian berarti menguji hipotesa dan atau pertanyaan penelitian. f. Penelitian berarti sebuah proses kegiatan untuk menghasilkan sebuah wawasan baru yang berhasil dicari lagi oleh peneliti. Karena itu disebut re-search atau mencari lagi yang lebih innovatif atau yang lebih baru atau yang belum dijamah orang lain.
  • 10. Seperti yang dijelaskan pada bagian awal bab ini, pedoman dasar yang dapat digunakan dalam merancang penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi dalam bidang manajemen dapat memberikan beberapa bantuan praktis bagi para mahasiswa menajemen dalam merancang penelitian sebagai berikut : a. Amatilah Fenomena Manajemen. Sebuah langkah yang baik bila sejak dini, para peneliti, khususnya para mahasiswa program sarjana dan pascasarjana mengenali fenomena-fenomena manajemen yang ada dalam bisnis dengan mengamati berbagai data empirik yang ada sehingga dari langkah ini peneliti mendapatkan latar belakang yang cukup bermakna bagi penelitiannya. Hal ini penting untuk memberikan justifikasi pada organisasi perusahaan atau industri yang akan menjadi obyek studinya atau paling sedikit menjadi obyek untuk pembuktian empiris atas model model teoretis yang dibangunnya. b. Mulailah dengan mencari Research Gap. Langkah pertama yang juga sebaiknya dilakukan adalah dengan mulai membaca berbagai tesis, disertasi, naskah jurnal hasil penelitian ilmiah untuk menemukan research gap yang dapat dijadikan justifikasi untuk penelitian ilmiah. Research gap adalah celah- celah yang masih dapat dimasuki untuk sebuah penelitian ilmiah yang menghasilkan "novelities...to some extent" yaitu sesuatu yang relatif baru, walaupun hanya sedikit, tetapi dilakukan untuk menjawab sesuatu yang belum terjawab, yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut. c. Temukan Theory & Theoretical Gap. Untuk penelitian yang "besar" mungkin seorang peneliti menaruh minat untuk menggugat sebuah teori yang relatif mapan, maka ia harus berupaya menemukan theory gap atau theoretical gap yang menghantarnya melakukan penelitian ilmiah. Tentu saja hal ini bukanlah hal yang mudah. Bila hal ini dapat dilakukan tentu saja baik, tetapi untuk penelitian ilmiah,research gap telah mampu memberikan justifikasi yang cukup untuk penelitian bisa dilakukan. d. Kembangan Topik Penelitian Pada dasarnya topik penelitian ditentukan oleh masalah dan masalah penelitian yang ditemukan dan dikembangkan. Karana itu adalah sangat sulit unİuk dinalar bila seorang mahasiswa mengajukan topik peneiitian tetapi belum menemukan apa yang menjadi masalah dan masalah penelitiannya. Pada dasarnya topik penelitian tergantung pada keinginan peneliti yaitu para mahasiwa manajemen (setelah ia berhasil menemukan masalah penelitian). Namun demikian, karena dalam dunia penelitian, para mahasiswa dan kandidat doktor baru dipandang sebagai "junior researcher". maka ada baiknya hal-hal berikui ini diperhatikan dalam menentukan topik penelitiannya: • Topik itu harus menarik minat peneliti layak dan bermakna, bukan yang diminatj oleh dosen pembimbing atau promotor dan kopromotor. • Sesuatu yang dapat diterima oleh peneliti, oleh pembimbing dan juga oleh program studi dimana mahasiswa belajar. • Topik yang perkiraan hasilnya dapat memenuhi standar pengembangan ilmu dan praktek manajemen.
  • 11. • Topik haruslah yang dapap dişelesaikan dalam periode waktu yang sudah ditentukan. Hal ini berarti penelitian mengenai “perubahan perilaku belanja selama lima tahun memasuki mileneum III dibandingkan dengan lima tahun akhjr mileneum II” bermakna, belum tentu cocok unluk skrjpsi, tesis maııpun disertasi. e. Kembangkan masalah – Problem. Berdasarkan data yang dimiliki atau research maupun theory gap, dirumuskanlah sebuah kalimat masalah seperti menurunnyas kinerja karyawan, meningkatnya pemogokon. terdapat kontroversi hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan pelanggan pada loyalitas pelanggan. f. Kembangkan masalah penelitian-Research Problem. Atas dasar fenomena bisnis atau research gap maupun theory gap, peneliti dapat merumuskan apa masalah yang dihadapi dan atas dasar itu masalah penelitian dirumuskan. Masalah penelitian adalah perspektif atau aspek penelitian yang akan diterapan pada sebuah masalah. Masalah penelitian dikembangkan dengan mengajukan pertanyaan yang memiliki salah satu perspektif 5 W dan 1 H (What, Where, When, Who, Why dan How). g. Kembangkan cara untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah berikut ini sangat disarankan untuk para mahasiswa dalam merancang jawaban terhadap masalah penelitian yang dikembangkannya. • Kembangkan sebuah abstraksi atau draft model yang dapat menggambarkan "teori" yang akan dikembangkan guna memecahkan masalah penelitiannya. Draft model dapat dikembangkan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemancing jawaban bagi sebuah masalah penelitian. • Lakukan telaah pustaka untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangkan- perkembangan yang terjadi dalam bidang yang akan didalami. Disinilah gunanya mengembangkan "State of the art"dari bidang ilmu manajemen yang menjadi perhatian peneliti. • Atas dasar telaah teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan, kembangkanlah proposisi-proposisi penelitian yang relevan. Hal ini terutama untuk para kandidat doktor. Rangkuman berbagai proposisi yang dapat membentuk "satu pemikiran yang utuh" dari bidang yang diteliti dapat disajikan dalam sebuah diagram "Proposed Grand Theoretical Model" atau Model Teoretikal Dasar yang diusulkan. Para kandidat doktor manajemen di Univ. Diponegoro selalu diarahkan untuk mengeksplorasi model ini. Mahasiswa S1 dan S2 tidak disarankan untuk melakukan hal ini. • Sesuai dengan proposisi-proposisi yang diajukan untuk membangun sebuah Grand Theoretical Model - Model Teoretikal Dasar, kembangkanlah hipotesis – hipotesis penelitian yang relevan, untuk mencari bukti empiris bagi Grand Theoretical Model tersebut. • Gambarkan proposisi dan hipotesis yang dikembangkan dalam beberapa diagram untuk menunjukkan pengembangan konsepsi dan teori yang saudara ajukan. Rangkaian hipotesis yang menggambarkan "sebuah pemikiran yang utuh” dalam bidang yang diteliti disebut model penelitian empiris - empirical research model.
  • 12. h. Mengembangkan Research Questions. Setelah peneliti mendapatkan research problem, tugas besar yang segera dihadapinya adalah membuat telaah pustaka agar dapat merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis (research questions or hypotheses), sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang ingin dipecahkannya. Bila penelitiannya adalah penelitian exploratory. maka langkah berikut setelah research problem adalah memunculkan research questions atau pertanyaan penelitian. Bila penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory, maka langkah berikut setelah research problem adalah memunculkan hipotesis melalui jalan antara pengembangan pertanyaan penelitian. i. Kembangkan Proposisi dan Grand Theoretical Model Untuk memberikan kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan, peneliti akan melakukan sebuah proses pergumulan ilmiah tingkat tinggi dengan melihat thesis, melihat, membangungkan, mengembangkan antithesis untuk akhirnya mengembangan sebuah synthesis baru sebagai kontribusinya yang baru dalam memecahkan masalah yang ditelitinya. j. Kembangkan hipotesis dan Empirical Research Model Untuk membuktikan esensi dan kegunaan (epistemologi dan ontologi) sebuah konsep barti yang dikembangkan peneliti, peneliti dapat mengembangan berbagai hipotesis untuk membentuk sebuah model penelitian empirik yang relevan dengan masalah dan proposisi yang telah dibangunnya. 6. PENULISAN SKRIPSI, TESIS dan DISERTASI Di perguruan tinggi, penelitian ilmiah umumnya dilakukan antara lain untuk menyusun skripsi, tesis maupun disertasi, Agar penelitian dan penulisan laporannya dilalukan dengan sistematik, maka penelitian itu disajikan dalam bab. Peneliti boleh memilih menggunakan "format 5 bab" maupun "format 6 bab" seperti yang disajikan dalam pedoman berikut ini. PEDOMAN CHAPTERING Bab I : Pendahuluan Bab II : Telaah Pustaka dan Pengembangan Model Bab III : Metode Penelitian Bab IV : Analisis Data Bab V : Kesimpulan dan Implikasi Atau Bab I : Pendahuluan Bab II : Telaah Pustaka dan Pengembangan Model Bab III: Metode Penelitian Bab IV: AnaliSis Data Bab V : Pembahasan dah Temuan Penelitian Bab VI: Kesimpulan Gambar 1.28 Pedoman Chaptering
  • 13. 7. STRUKTUR SKRIPSI – TESIS – DISERTASI Pada dasarnya tidak ada pcrbedaan dalam struktur penuliéan skripsi untuk maupun Tesis dan Disertasi untuk S2 dan S3, yang berbeda hanyalah kedalaman dari cakupan penelitiannya. Kedalaman cakupan penelitian itu adalah cerminan dari konstribusi penelitian terhadap “the body of knowledge" (baik untuk pengembangan teori maupun pengembangan aplikasi – aplikasi manajerial) adalah seperti digambarkan dalam gambar 1.28 di bawah ini . Gambar menunjuk-kan bahwa laporan penelitian yang berupa skprisi, tesis maupun disertasi haruslah merupakan sebuah stuktur yang menyatu-unified structure (Easterby-Smith et al. 1991 dalam Perry, 1998) yang diurai dalam beberapa bab sebagai berikut: Bab 1 mengenalkan "core research problem" pada pembaéa dan penguji dan akan menjadi sangat bagus bila bab satu itu dikembangkan sebagai sebuah naskah yang merupakan sebuah outline dari "road map" yang akan diikuti oleh pembaca atau penguji dalam perjalanannya untuk sampai pada kesimpulan yang dihasilkan. Skripsi, tesis dan disertasi yang sesungguhnya tergambar dalam bab 2 hingga bab 5 dimana masing-masing terdiri dari: • Masalah penelitian dan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang dimunculkan dari "the body of knowledge" melalui penelitian-penelitian terdahulu. Hal-hal ini akan merupakan isi utama dari bab 2. Bab ini seperti terlihat dalam diagram diatas, memebrikan konstribusi pada “the body of knowledge – teori dan praktek manajemen” yang tinggi. • Metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data mengenai atau yang relevan dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian_ yang diajukan. • Hasil komputasi (biasanya disebut hasil analisis) akan tergambar melalui aplikasi dari metode yang digambarkan dalam bab 3, seperti misalnya regressi untuk menguji secara BAB I : Pendahuluan x Bab 2 : Model dan Hipoteisis Bab 5 : Kontribusi terhadap ilmu dan praktek Bab 4 : Analisis Data Bab 3 : Metodologi Pengumpulan data Proses Penelitian
  • 14. statistik uji-t dan uji-F atas koefisien dan variabel regressi. Hal-hal ini digambarkan dalam bab IV. • Kesimpulan dan implikasi kebijakan akan digambarkan dalam bab 5 dan hal ini merupakan konfirmasi atas kontribusi terhadap "the body of knowledge" dalarn bidang teori dan praktek-praktek manajemen. Bab ini sangat penting dan seperti terlihat dari gambar diatas, ia mendapat posisi yang tinggi dalam keseluruhan penilaian tesis yang diajukan. Bab 5 ini berisi kesimpulan mengenai hipotesis, masalah penelitian dan implikasi-implikasinya. 8. DESKRIPSI BAB TESIS (THESIS CHAPTERING) Tesis dapat disusun dengan menggunakan format lima bab seperti yang digambarkan diatas. Pengaturan bab dapat menggunakan acuan berikut ini. 8.1. BAB I: PENDAHULUAN Pedoman tehnis: Bab ini dipikirkan sambil menelaah pustaka (bab II) dan akan lebih bagus bila bab ini ditulis setelah bab 2 diselesaikan. Tentu saja sebagai sebuah draft, peneliti harus memulai dari sini. Pada penulisan naskah skripsi, tesis, maupun disertasi yang final sebelum diujikan, bab I sebaiknya ditulis setelah menyelesaikan bab 2,3,4,dan 5. Mengapa? Karena bab ini akan menjadi sebuah "roadmap " untuk penguji bertamasya ke bab 2,3,4,dan 5. (Perry, 1988) I.1 Latar belakang penelitian Bagian ini merupakan tempat awal peneliti menempatkan rencana penelitian. Bagian ini tidak perlu terlalu panjang, tetapi yang diutamakan adalah peneliti memberikan bahan untuk sampai pada masalah penelitian yang akan dijawab melalui penelitian. I.2 Masalah Penelitian dan Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis Pada ,bagian ini peneliti menyajikan secara jelas masalah penelitian (Research Problem) yang dikembangkannya setelah ia menemukan "problem" atau masalah yang didapat dari data lapangan atau dari "research gap" yang berasal dari telaah pustaka awal. Setelah itu dirinci kedalam pertanyaan penelitian untuk memudahkan penguji mengikuti seluruh alur pikir yang dikembangkan. Tentu saja penulisan bagian ini akan lengkap bila mahasiswa penulis skripsi, tesis atau disertasi ini telah selesai menulis bab 2. I.3 Tujuan dan Kegunaan Bagian ini digunakan untuk menjustifikasi layaknya penelitian yang akan di lakukan yang menunjukkan bahwa peneltiian ini “penting dan perlu”. Tujuan dilakukannya penelitian atas ‘reseach problem” yang disampaikan pada sub bab ini. I.4 Metodologi Pada bagian ini saudara tampilkan sebuah uraian yang bersifat garis besar metodologi yang saudara gunakan untuk memberikan kejelasan bagi pembaca atau penguji. Bagian ini
  • 15. tentu saja mengacu pada apa yang saudara tulis pada bab 3 dan bab 4 dari la>oran tesis yang siap diujikan. I.5 Outline dari tesis Pada bagian ini saudara gambarkan berapa bab yang saudara gunakan untuk menulis tesis ini dan apa yang disampaikan pada masing-masing bab itu. I.6 Definisi – definisi utama Karena tesis adalah sebuah hasil karya penelitian dan dalam penelitian itu saudara mengembangkan atau menggunakan berbagai istilah yang kadang mempunyai makna ganda, maka istilah-istilah penting dan menonjol dalam tesis ini perlu saudara definisikan. I.7 Keterbatasan dan asumsi – asumsi penting Keterbatasan dari penelitåan ini sebaiknya disampaikan pada pendahuluan ini, yang tentu saja dapat saudara tulis setelah bab 5 diselesaikan. I.8 Kesimpulan Paragraf terakhir dari setiap bab umumnya berisi sebuah ringkasan mengenai hal- hal penting yang disampaikan dalam bab itu. 8.2 BAB II: TELAAH PUSTAKA & PENGEMBANGAN MODEL PROSES TELAAH Bab 2 diarahkan untuk membangun sebuah fondasi teoretis sebagai landasan bagi tesis ini dengan melakukan telaah kritis terhadap pustaka pustaka yang relevan dengan masalah penelitian yang diajukan atau research issues yang diminati. Untuk tujuan penelaahan pustaka tersebut, sangat disarankan pada bagian ini terlebih dahulu disajikan ringkasan dari beberapa pustaka rujukan utama yang akan digunakan untuk membangun fondasi teori bagi pemecahan masalah penelitian yang diajukan. Tentu saja diharapkan bahwa peneliti mencari "research issues" yang layak diteliti yaitu yang bersifat kontroversial atau belum berhasil terjawab oleh penelitipeneliti terdahulu. Dengan demikian peneliti diharapkan memberikan sebuah sumbangan yang baru terhadap ilmu dan praktek-praktek manajemen. Itulah sebabnya dikatakan bahwa telaah pustaka bukanlah tujuan akhir tetapi merupakan jalan mencapai tujuan yaitu mengidentifikasi "research issues" dan sekaligus alat untuk menjustifikasi pemikiran-pemikiran baru yang dikembangkan oleh peneliti. Beberapa pedoman tehnis untuk membuat telaah pustaka guna mengembangkan model dan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
  • 16. 1. Carilah literatur (dan literatur yang utama adalah naskah-naskah jumal yang baru saja dipublikasikan) yang sesuai dengan minat saudara yang sudah ditulis dalam sub bab latar belakang dan sub bab masalah penelitian. 2. Lakukan telaah kritis yaitu dengan mencari temuan-temuan baru, temuan-temuan yang bersifat saling kontradiktif atau hal-hal yang belum tErhasil terjawab melalui penelitian- penelitian yang terdahulu, atau konsep-konsep yang baru yang dapat saudara ramu menjadi sebuah pemikiran strategik yang baru. Pemikiran-pemikiran kritis yang saudara kembangkan dapat disalinghubungkan, sehingga menghasilkan sebuah model yang dapat diaplikasikan dan yang pada saat ini ingin saudara buktikan secara empirik melalui penelitian untuk tesis ini. 3. Hasil dari telaah kritis itu dapat saudara rumuskan sebagai proposisi dan hipotesis yang siap untuk diuji. Dengan demikian model yang dikembangkan akan muncul sebagai sebuah "Kerangka Kerja Manajerial" atau "Kerangka Pemikiran Teoretis" yang saling hubungannya dapat saudara kembangkan sebagai hipotesis. Bagaimana menyusun sub-bab dari bab 2 telaah pustaka sangat bergantung kepada kreativitas dari seorang peneliti, yaitu bergantung pada bagaimana ia melakukan klasifikasi terhadap "immediate discipline" dan "parent discipline" yang digunakannya. Namun demikian, untuk memudahkan pembaca atau penguji memahami alur telaah pustaka yang saudara lakukan, ada baiknya disertakan sebuah "road map" yang menunjukkan sekuens telaah yang dilakukan. Kesimpulan Bab ini ditutup dengan sebuah kesimpulan yang mengenai telaah pustaka untuk menghantar penguji pada apa yang akan disajikan dalam bab 3. 8.2 BAB III ; METODE PENGUMPULAN DATA Bab ini digunakan untuk menyajikan seluruh proses pengumpulan data dan gambaran mengenai tehnik analisis data yang akan dilakukan pada bab IV. Salah satu bagian penting pada bab ini adalah penyajian instrumen pengumpulan data (misalnya rancangan questioniare - scale & measurement) yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Bagian-bagian penting dari bab ini yang harus mendapatkan perhatian khusus dan penyajian yang lengkap adalah: 1. Tehnik sampling untuk memungkinkan terpenuhinya dua hal penting yaitu kecukupan data/responden sertaa keterwakilan data/responden. 2. Proses Penyiapan Instrumen Penelitian khususnya instrumen pengumpulan data. 3. Tehnik yang dilakukan untuk memastikan tercapainya kecukupan responden yang menyediakan data. Setiap peneliti sangat berkepentingan dengan ''response rate” yang dihasilkan oleh proses pengumpulan datanya. Perlu disajikan disini tehnik yang digunakan untuk meningkatkan "response rate". 4. Pilot study yang dilakukan untuk memastikan reliabilitas dan validitas instrumen penelitian dan data yang diperoleh 5. Tehnik analisis data yang digunakan.
  • 17. Kesimpulan: Bab ini dapat dilengkapi dengan sebuah kesimpulan untuk menunjukkan secara ringkas metode pengumpulan data dan proses analisis data yang akan dilakukan. 8.4 BAB IV : ANALIS DATA Bab ini digunakan untuk menyajikan seluruh prosedur, proses dan tehnik serta hasil analisis data hingga pada penyajian hasil pengujian seluruh hipotesis penelitian secara sesuai dengan metcde dan tehnik analisis yang digunakan. Pengujian hipotesis secara metodologis disajikan pada bab ini, yang berujung pada penyampaian hasil analisis bahwa secara metodologis, misalnya, secara statistik, hipotesis l; 3; 4; 5 diterima sementara hipotesis 2 tidak dapat diterima sesuai dengan kaidah-kaidah pengujin yang digunakan. Kesimpulan: Bab ini dapat dilengkapi dengan sebuah kesimpulan untuk memudahkan pembaca melihat apa kesimpulan atas pengujian model dan atau hipotesis yang telah dilakukan. Kesimpulan pengujian hipotesis dapat disajikan dalam sebuah tabel. 8.5 BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Bagian ini adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses penulisan skirpsi, tesis, maupun disertasi. Sebelum melihat lebih jauh bagaimana menyiapkan bab ini, perhatikan nasehat berikut ini, yang penulis dapatkan dari Prof. Dr. Chad Perry pada DBA Updating Weekend, Kolokium program doktor untuk para kandidat doktor southern Cross University Australia tahun 1998 yang lalu, yang kira-kira nasehatnya sebagai berikut: “ Dari seluruh proses penulisan tesis, hanya sedikit milik saudara pada bab l, yaitu sebagian latar belakang masalah yang benar-benar merupakan ide saudara sendiri. Pada bab 2, telaah pustaka, yang biasanya menyita waktu sangat banyak dan dipandang sebagai bagian yang paling sulit, saudara berziarah dari pendapat seorang ilmuwan ke pendapat ilmuwan lainnya, saudara menyelami semua pandangan ilmuwan dan pakar yang saudara rujuk Dimana milik saudara sendiri? Mungkin hanya pada 5 kalimat hipotesis yang saudara hasilkan pada bab ini dan satu alinea penjelasan dari model yang saudara bangun. Pada bab 3, hanya sedikit milik saudara ada disana. Bagaimana dengan bab 4, bila saudara menggunakan regressi SPSS, maka bab ini menjadi milik SPSS, kalau begitu dimana milik saudara yang utama dari seluruh penulisan tesis yang mungkin memakan waktu 2 hingga 4 tahun? Jawabannya ada pada bab 5. Bab 5 sepenuhnya menjadi milik saudara, karena itu lakukanlah peziarahan intelektual akademis yang mendalam dan meluas pada bab 5 " Penulis selalu melihat bab 5 adalah bab yang sangat penting dari seorang kandidat sarjana, magister, maupun doktor, karena disitulah semua temuannya disampaikan dan disimpulkan berikut semua implikasi teoretis dan manajerialnya. Oleh karena itu siapkanlah bab ini dengan penuh antusias. Bab lima menjadi 'bagian yang paling penting. Bila struktur tesis yang digunakan adalah 6 bab maka bab 5 digunakan khusus untuk menyajikan pembahasan atas berbagai hipotesis yang diuji berikut seluruh temuan penelitian dan implikasinya (dan ini yang sangat penting) lalu pada bab terakhir digunakan untuk menyajikan ringkasan dari kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan. Hal hal penting yang seyogyanya disajikan pada bab 5 adalah sebagai berikut:
  • 18. 1. Ringkasan temuan penelitian (research summary): Ringkasan ini dapat dimulai dari rumusan masalah, bagian terpenting dari telaah pustaka yang saudara ingin agar dapat dibaca oleh pembaca tesis saudara berikut ringkasan hasil penelitian. 2. Sajikan kesimpulan dari masing-masing hipotesis yang telah saudara uji, yang hasil pengujiannya telah disajikan pada bab sebelumnya (bab 4). Perlu difahami bahwa kesimpulan tidak sama dengan ringkasan. Oleh karena itu sajikanlah kesimpulan ini secara baik, yang menggambarkan pemahaman saudara yang utuh atas konsepkonsep yang saudara kembangkan dalam tesis saudara. 3. Sajikan kesimpulan mengenai masalah penelitian. Setelah saudara menyajikan kesimpulan atas masing-masing hipotesis, sebuah rangkuman diperlukan untuk merujuk kembali pada masalah penelitian yang saudara kembangkan. 4. Lengkapilah bab 5 ini dengan implikasi teoretis yang sesuai. Dengan demikian saudara dapat memastikan sumbangan temuan penelitian ini terhadap teori baik 5. Pada bab 5 saudara menyajikan implikasi manajerial dari temuan-temuan penelitian bagi obyek penelitian ini 6. Bab 5 diakhiri dengan menyajikan keterbatasan – keterbatasan penelitian ini serta yang tidak kalah penting adalah agenda penelitian mendatang yang dapat dikembangkan dari penelitian ini.