Dokumen tersebut membahas tentang proses penelitian ilmiah yang meliputi metode penelitian, bangunan ilmu pengetahuan, perumusan masalah, variabel, dan kerangka konsep. Proses penelitian ilmiah harus dilakukan secara rasional, empiris dan sistematis."
2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan
penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu
Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti
penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik
yang dilakukan selama penelitian itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses
penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
logis.
3. Bangunan Ilmu
(Building Blocks of Science)
Pengamatan
Identifikasi
Masalah
Kerangka Teori/
Asosiasi Jaringan
Hipotesis
Konstruk/Konsep/
Definisi Operasional
Rancangan
Penelitian
Pengumpulan
Data
Analisis
Data
Interpretasi
Data
•Pembaruan Teori
(Penelitian Dasar)
•Penerapan
(Penelitian Terapan) Metode Ilmiah
• Deduktif
• Induktif
• Gabungan Keduanya
5. Problem Statement
Identifikasi permasalahan atau fenomena yang menarik
perhatian
Memahami latar belakang permasalahan /fenomena
Melokalisasi & mengidentifikasi akar
permasalahan/sebab terjadinya
Menentukan unit of analysis
Menentukan relevant variable
Menyusun research question, research objectives dan
problem statement
6. Langkah menemukan masalah
Tentukan satu topik
Uraikan topik menjadi bentuk pernyataan
Pilih satu sub-topik
Evaluasi
a. Menarik
b. Bermanfaat
c. Hal yang baru
d. Dapat dilaksanakan
e. Tidak melanggar etika
7. SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
Terdapat pengaduan
Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
Untuk penyempurnaan
Untuk verivikasi
Untuk pengembangan
8. Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
9. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam
kalimat tanya
10. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar
masalah yang sesungguhnya
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang
ada.
11. PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan
tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
12. Contoh : Permasalahan Umum
1. Program pelatihan tidak seefektif yang direncanakan.
2. Volume penjualan yang tidak memuaskan.
3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak dapat
mengembangkan karirnya.
4. Keseimbangan neraca harian menjadi kekawatiran yang
berkelanjutan.
5. Sistem informasi yang baru dipasang tidak digunakan oleh para
manajer sebagaimana dirancang.
6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menciptakan banyak masalah
katimbang menyelesaikan masalah.
7. Pengendalian persediaan tidak efektif.
8. Dsb…dsb…
13. Contoh-Contoh Masalah yang
didefinisikan dengan Baik
Bagaimana kemasan baru mempengaruhi penjualan produk ?
Bagaimana pesan iklan berpengaruh terhadap kesadaran konsumen ?
Bagaimana harga dan kualitas terhadap penilaian konsumen ?
Apakah anggaran partisipatif berpengaruh terhadap kinerja ?
Apakah perluasan operasi internasional berpengaruh terhadap
perluasan image dan nilai perusahaan ?
Apa saja dampak penciutan terhadap pola pertumbuhan perusahaan ?
Apa saja komponen dari “kualitas hidup “ ?
Apa saja faktor yang spesifik yang harus dipertimbangkan dalam
menciptakan pangkalan data bagi suatu perusahaan ?
14. Variabel
Apapun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai.
Contoh: unit produksi, absensi, motivasi
Berdasarkan sifat dibagi 2:
a. Diskrit : jenis kelamin, kelompok usia, jenis
aktiva
b. Kontinu : Omzet penjualan, biaya produksi,
biaya operasional, laba bersih
15. By Suliyanto
Variabel berdasarkan hubungan antar variabel
1. Variabel Independen
(bebas)
2. Variabel Dependen
(terikat)
2. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
Lingkungan
Kerja
Prestasi
Akademik
Karir
Nasib
17. Latihan Variabel
Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan
pengembangan produk baru berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan
Seorang manajer percaya bahwa supervisi dan pelatihan
yang baik akan meningkatkan tingkat produksi pekerja
Ditemukan hubungan antara ketersediaan Buku
Pedoman Referensi yang dapat diakses dan produk
cacat. Jika pekerja mengikuti prosedur di Buku
Referensi maka mereka mampu menghasilkan produk
yang tidak cacat
18. Latihan variabel
Meskipun demikian hal tersebut bergantung dari
minat dan kecenderungan pekerja untuk
membacanya.
Bagi pegawai administrasi, penerapan lima hari
kerja dalam satu minggu akan meningkatkan
produktivitas dengan cara meningkatkan
kepuasan kerja, khususnya diantara pegawai yang
berusia muda.
19. Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah
memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
Jenis Penelitian
Obyek yang diteliti
Subyek penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di
Purwokerto tahun 2005
20. Landasan Teori
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah
sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.
Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-
pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.
"Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that
systematically describes and explains regularities in behavior in organization".
Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis
yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi
prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk
mengembangkan pengetahuan.
21. Landasan Teori
Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip
harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri
karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.
Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kata ditempatkan
didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang
dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam
paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua
(“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada
gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri
mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya.
Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang
menyatakannya dengan singkat.
22. Studi Kepustakaan
Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.
Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber
lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli,
diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka,
kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.
Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan
teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang
memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
23. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:
Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang
direncanakan.
Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian
pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian
telah tersedia.
Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel,
instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang
dilakukan sebelumnya.
Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan
dengan penemuan dan kesimpulan kita.
24. Studi Kepustakaan
Beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:
Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan
variabel penelitian.
Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan variabel
bebas sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari variabel
yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang spesifik. Tentu
saja secara luas dan nampak saling menyapa antar paparan variabel
tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak
menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.
Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik sampel
dan demografinya, bila memang dibutuhkan.
25. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan
antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan
antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai
dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.
Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang
dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.
Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep
tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel.
26. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan
memudahkan penyusunan hipotesis.
Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas,
tergantung, kendali, dan variabel lainnya.
Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus
memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang
digunakan.
Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum
mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada
suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang
bersangkutan.
Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi
menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan
fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman
hubungan atau suatu generalisasi.
27. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris.
Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep
yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya
dengan proses berfikir deduktif.
Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir
induktif.
28. Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
29. Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
30. Ciri hipotesis yang baik
Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit
dua variabel penelitian.
Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.
31. Manfaat Hipotesis
Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat
tergantung pada:
Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-
fakta yang ada.
Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.
Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh
peneliti.
32. DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol (Ho)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan
kebalikan dari hipotesis alternatif)
33. BENTUK-BENTUK RUMUSAN
HIPOTESIS
Bentuk-bentuk rumusan hipotesis, ada tiga;
yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
Hipotesis deskriptif, pada umumnya tidak
dibangun, karena akan merupakan hipotesis
asumtif.
Hipotesis komparatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah komparatif (perbandingan)
Hipotesis asosiatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah asosiatif (hubungan)
34. CONTOH
CONTOH HIPOTESIS KOMPARATIF:
Ho: Tidak terdapat perbedaan presatasi hasil belajar yang nyata
antara siswa yang menggunakan metode-metode collaborative
learning, dengan siswa yang belajar dengan metode-metode
transformatif learning
Ha: Terdapat perbedaan prestasi hasil belajar yang nyata antara
siswa yang belajar dengan menggunakan metode-metode
collaborative learning dengan siswa yang belajar dengan
menggunakan metode- metode transformative learning.
Hipotesis statistik:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
35. CONTOH HIPOTESIS ASOSIATIF
Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata
antara kinerja guru denga prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara
kinerja guru dengan prestasi belajar siswa.
Hipotesis statistik:
Ho : ρ ₌ 0
Ha : ρ ≠ 0
36. FORMAT PERUMUSAN HIPOTESIS
Pola perumusan hipotesis sangat tergantung pada arah
hubungan antar variabel. Oleh sebab itu, hipotesis ada
dua kategori, yakni direksional dan non-direksional.
Format perumusan hipotesis direksional menggunakan
kata-kata, jika-maka, lebih dari, kurang dari dan
seterusnya. Contoh:
Siswa dengan nutrisi baik berprestasi lebih baik daripada
siswa dengan nutrisi jelek.
Jika guru berdisiplin, maka siswa akan rajin.
37. CONTOH LANJUTAN
Model non-direksional:
Terdapat hubungan positif antara insentif
dengan kinerja guru (untuk asosiatif)
Terdapat perbedaan antara siswa dengan
nutrisi baik dengan siswa bernutrisi jelek.
Model non-direksional ini bisa digunakan, jika
peneliti tidak menemukan dasar teoretik untuk
menentukan arah, atau menemukan dasar tapi
bertentangan dengan penelitian sebelumnya.
38. Latihan Hipotesis
Seorang manajer produksi merasa prihatin
terhada tingkat produksi karyawan yang rendah.
Artikel yang dia baca mengenai kinerja, sering
menyebutkan bahwa empat variabel yang
penting bagi kinerja: ketrampilan kerja,
penghargaan, motivasi dan kepuasan. Dalam
beberapa artikel juga disebutkan bahwa hanya
jika penghargaan menarik bagi penerima maka
motivasi, kepuasan dan kinerja akan meningkat,
bukan sebaliknya.