SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PROSES PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan
penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu
Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti
penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik
yang dilakukan selama penelitian itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses
penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
logis.
Bangunan Ilmu
(Building Blocks of Science)
Pengamatan
Identifikasi
Masalah
Kerangka Teori/
Asosiasi Jaringan
Hipotesis
Konstruk/Konsep/
Definisi Operasional
Rancangan
Penelitian
Pengumpulan
Data
Analisis
Data
Interpretasi
Data
•Pembaruan Teori
(Penelitian Dasar)
•Penerapan
(Penelitian Terapan) Metode Ilmiah
• Deduktif
• Induktif
• Gabungan Keduanya
4
Proses Penelitian
(1
Pengamatan
(3
Definisi
Masalah
(2
Pengumpulan Data
Awal
(4
Kerangka
Teoritis
Identifikasi
variabel
penelitian
(5
Penyusunan
hipotesis
(7
Pengumpulan
data, analisis dan
interpretasi
(8
Deduksi temuan
penelitian
(6)
Desain
Penelitian
Tidak Ya
(9
Penulisan
laporan
Presentasi
laporan
Kesimpulan,
saran, implikasi
hasil
Uma Sekaran (2003)
Problem Statement
 Identifikasi permasalahan atau fenomena yang menarik
perhatian
 Memahami latar belakang permasalahan /fenomena
 Melokalisasi & mengidentifikasi akar
permasalahan/sebab terjadinya
 Menentukan unit of analysis
 Menentukan relevant variable
 Menyusun research question, research objectives dan
problem statement
Langkah menemukan masalah
 Tentukan satu topik
 Uraikan topik menjadi bentuk pernyataan
 Pilih satu sub-topik
 Evaluasi
a. Menarik
b. Bermanfaat
c. Hal yang baru
d. Dapat dilaksanakan
e. Tidak melanggar etika
SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam
kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
 Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar
masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang
ada.
PEMBATASAN MASALAH:
 Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan
tajam
Permasalahan secara
umum
Pembatasan
Inti
Masalah
Contoh : Permasalahan Umum
1. Program pelatihan tidak seefektif yang direncanakan.
2. Volume penjualan yang tidak memuaskan.
3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak dapat
mengembangkan karirnya.
4. Keseimbangan neraca harian menjadi kekawatiran yang
berkelanjutan.
5. Sistem informasi yang baru dipasang tidak digunakan oleh para
manajer sebagaimana dirancang.
6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menciptakan banyak masalah
katimbang menyelesaikan masalah.
7. Pengendalian persediaan tidak efektif.
8. Dsb…dsb…
Contoh-Contoh Masalah yang
didefinisikan dengan Baik
 Bagaimana kemasan baru mempengaruhi penjualan produk ?
 Bagaimana pesan iklan berpengaruh terhadap kesadaran konsumen ?
 Bagaimana harga dan kualitas terhadap penilaian konsumen ?
 Apakah anggaran partisipatif berpengaruh terhadap kinerja ?
 Apakah perluasan operasi internasional berpengaruh terhadap
perluasan image dan nilai perusahaan ?
 Apa saja dampak penciutan terhadap pola pertumbuhan perusahaan ?
 Apa saja komponen dari “kualitas hidup “ ?
 Apa saja faktor yang spesifik yang harus dipertimbangkan dalam
menciptakan pangkalan data bagi suatu perusahaan ?
Variabel
 Apapun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai.
 Contoh: unit produksi, absensi, motivasi
 Berdasarkan sifat dibagi 2:
a. Diskrit : jenis kelamin, kelompok usia, jenis
aktiva
b. Kontinu : Omzet penjualan, biaya produksi,
biaya operasional, laba bersih
By Suliyanto
Variabel berdasarkan hubungan antar variabel
1. Variabel Independen
(bebas)
2. Variabel Dependen
(terikat)
2. Variabel Moderator
4. Variabel Intervening
Upah Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
Upah Semangat
Kerja
Lingkungan
Kerja
Prestasi
Akademik
Karir
Nasib
By Suliyanto
5. Variabel Kontrol
Karyawan Karyawan
Tidak
Dilatih Dilatih
Latihan Variabel
 Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan
pengembangan produk baru berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan
 Seorang manajer percaya bahwa supervisi dan pelatihan
yang baik akan meningkatkan tingkat produksi pekerja
 Ditemukan hubungan antara ketersediaan Buku
Pedoman Referensi yang dapat diakses dan produk
cacat. Jika pekerja mengikuti prosedur di Buku
Referensi maka mereka mampu menghasilkan produk
yang tidak cacat
Latihan variabel
 Meskipun demikian hal tersebut bergantung dari
minat dan kecenderungan pekerja untuk
membacanya.
 Bagi pegawai administrasi, penerapan lima hari
kerja dalam satu minggu akan meningkatkan
produktivitas dengan cara meningkatkan
kepuasan kerja, khususnya diantara pegawai yang
berusia muda.
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah
memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di
Purwokerto tahun 2005
Landasan Teori
 Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah
sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.
 Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-
pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.
 "Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that
systematically describes and explains regularities in behavior in organization".
 Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis
yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi
prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk
mengembangkan pengetahuan.
Landasan Teori
 Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip
harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri
karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.
 Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
 Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kata ditempatkan
didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang
dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
 Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam
paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua
(“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
 Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada
gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri
mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya.
Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang
menyatakannya dengan singkat.
Studi Kepustakaan
 Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.
 Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber
lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
 Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli,
diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka,
kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.
 Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan
teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang
memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
Studi Kepustakaan
 Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:
 Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang
direncanakan.
 Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
 Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian
pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian
telah tersedia.
 Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel,
instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang
dilakukan sebelumnya.
 Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan
dengan penemuan dan kesimpulan kita.
Studi Kepustakaan
Beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:
 Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan
variabel penelitian.
 Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan variabel
bebas sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari variabel
yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang spesifik. Tentu
saja secara luas dan nampak saling menyapa antar paparan variabel
tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak
menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.
 Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik sampel
dan demografinya, bila memang dibutuhkan.
Kerangka Konsep
 Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan
antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan
antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai
dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.
 Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang
dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.
 Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep
tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel.
Kerangka Konsep
 Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
 Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan
memudahkan penyusunan hipotesis.
 Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas,
tergantung, kendali, dan variabel lainnya.
 Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus
memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang
digunakan.
 Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum
mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada
suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang
bersangkutan.
 Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi
menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan
fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman
hubungan atau suatu generalisasi.

Merumuskan Hipotesis
 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris.
 Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
 Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep
yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya
dengan proses berfikir deduktif.
 Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir
induktif.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
 Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
 Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
 Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
 Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
Ciri hipotesis yang baik
 Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
 Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit
dua variabel penelitian.
 Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
 Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
 Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.
Manfaat Hipotesis
 Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat
tergantung pada:
 Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-
fakta yang ada.
 Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.
 Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
 Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh
peneliti.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol (Ho)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan
kebalikan dari hipotesis alternatif)
BENTUK-BENTUK RUMUSAN
HIPOTESIS
 Bentuk-bentuk rumusan hipotesis, ada tiga;
yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
 Hipotesis deskriptif, pada umumnya tidak
dibangun, karena akan merupakan hipotesis
asumtif.
 Hipotesis komparatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah komparatif (perbandingan)
 Hipotesis asosiatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah asosiatif (hubungan)
CONTOH
 CONTOH HIPOTESIS KOMPARATIF:
Ho: Tidak terdapat perbedaan presatasi hasil belajar yang nyata
antara siswa yang menggunakan metode-metode collaborative
learning, dengan siswa yang belajar dengan metode-metode
transformatif learning
Ha: Terdapat perbedaan prestasi hasil belajar yang nyata antara
siswa yang belajar dengan menggunakan metode-metode
collaborative learning dengan siswa yang belajar dengan
menggunakan metode- metode transformative learning.
Hipotesis statistik:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
CONTOH HIPOTESIS ASOSIATIF
Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata
antara kinerja guru denga prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara
kinerja guru dengan prestasi belajar siswa.
Hipotesis statistik:
Ho : ρ ₌ 0
Ha : ρ ≠ 0
FORMAT PERUMUSAN HIPOTESIS
 Pola perumusan hipotesis sangat tergantung pada arah
hubungan antar variabel. Oleh sebab itu, hipotesis ada
dua kategori, yakni direksional dan non-direksional.
 Format perumusan hipotesis direksional menggunakan
kata-kata, jika-maka, lebih dari, kurang dari dan
seterusnya. Contoh:
 Siswa dengan nutrisi baik berprestasi lebih baik daripada
siswa dengan nutrisi jelek.
 Jika guru berdisiplin, maka siswa akan rajin.
CONTOH LANJUTAN
 Model non-direksional:
Terdapat hubungan positif antara insentif
dengan kinerja guru (untuk asosiatif)
Terdapat perbedaan antara siswa dengan
nutrisi baik dengan siswa bernutrisi jelek.
 Model non-direksional ini bisa digunakan, jika
peneliti tidak menemukan dasar teoretik untuk
menentukan arah, atau menemukan dasar tapi
bertentangan dengan penelitian sebelumnya.
Latihan Hipotesis
 Seorang manajer produksi merasa prihatin
terhada tingkat produksi karyawan yang rendah.
Artikel yang dia baca mengenai kinerja, sering
menyebutkan bahwa empat variabel yang
penting bagi kinerja: ketrampilan kerja,
penghargaan, motivasi dan kepuasan. Dalam
beberapa artikel juga disebutkan bahwa hanya
jika penghargaan menarik bagi penerima maka
motivasi, kepuasan dan kinerja akan meningkat,
bukan sebaliknya.
Soal
 Definikan masalah
 Susun kerangka teoritis
 Buat setidaknya 6 hipotesis

More Related Content

Similar to METODE PENELITIAN.ppt

Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 
Tinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teoriTinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teorilarasati78
 
KAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptxKAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptxAjengSW
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxFitriNurHidayah9
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Lia Rusdyana Dewi
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEMeiman21051983
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfDARADeva
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAEndang Retnoningsih
 

Similar to METODE PENELITIAN.ppt (20)

Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 
Tinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teoriTinjau pustaka dan kerangka teori
Tinjau pustaka dan kerangka teori
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
KAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptxKAJIAN TEORI.pptx
KAJIAN TEORI.pptx
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
MP_20111004
MP_20111004MP_20111004
MP_20111004
 
Penulisan Proposal Penelitian
Penulisan Proposal PenelitianPenulisan Proposal Penelitian
Penulisan Proposal Penelitian
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2 Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 2
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
MP02-1.pptx
MP02-1.pptxMP02-1.pptx
MP02-1.pptx
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

METODE PENELITIAN.ppt

  • 2. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penelitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.
  • 3. Bangunan Ilmu (Building Blocks of Science) Pengamatan Identifikasi Masalah Kerangka Teori/ Asosiasi Jaringan Hipotesis Konstruk/Konsep/ Definisi Operasional Rancangan Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Interpretasi Data •Pembaruan Teori (Penelitian Dasar) •Penerapan (Penelitian Terapan) Metode Ilmiah • Deduktif • Induktif • Gabungan Keduanya
  • 4. 4 Proses Penelitian (1 Pengamatan (3 Definisi Masalah (2 Pengumpulan Data Awal (4 Kerangka Teoritis Identifikasi variabel penelitian (5 Penyusunan hipotesis (7 Pengumpulan data, analisis dan interpretasi (8 Deduksi temuan penelitian (6) Desain Penelitian Tidak Ya (9 Penulisan laporan Presentasi laporan Kesimpulan, saran, implikasi hasil Uma Sekaran (2003)
  • 5. Problem Statement  Identifikasi permasalahan atau fenomena yang menarik perhatian  Memahami latar belakang permasalahan /fenomena  Melokalisasi & mengidentifikasi akar permasalahan/sebab terjadinya  Menentukan unit of analysis  Menentukan relevant variable  Menyusun research question, research objectives dan problem statement
  • 6. Langkah menemukan masalah  Tentukan satu topik  Uraikan topik menjadi bentuk pernyataan  Pilih satu sub-topik  Evaluasi a. Menarik b. Bermanfaat c. Hal yang baru d. Dapat dilaksanakan e. Tidak melanggar etika
  • 7. SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN: 1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.  Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan  Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan  Terdapat pengaduan  Adanya persaingan 2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya  Untuk penyempurnaan  Untuk verivikasi  Untuk pengembangan
  • 8. Permasalahan yang baik: 1. Bermanfaat 2. Dapat dilaksanakan 1. Kemampuan teori dari peneliti 2. Waktu yang tersedia 3. Tenaga yang tersedia 4. Dana yang tersedia 3. Adanya Faktor Pendukung 1. Tersedianya Data 2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
  • 9. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah 1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda 2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih. 3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
  • 10. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:  Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya  Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.  Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
  • 11. PEMBATASAN MASALAH:  Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam Permasalahan secara umum Pembatasan Inti Masalah
  • 12. Contoh : Permasalahan Umum 1. Program pelatihan tidak seefektif yang direncanakan. 2. Volume penjualan yang tidak memuaskan. 3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak dapat mengembangkan karirnya. 4. Keseimbangan neraca harian menjadi kekawatiran yang berkelanjutan. 5. Sistem informasi yang baru dipasang tidak digunakan oleh para manajer sebagaimana dirancang. 6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menciptakan banyak masalah katimbang menyelesaikan masalah. 7. Pengendalian persediaan tidak efektif. 8. Dsb…dsb…
  • 13. Contoh-Contoh Masalah yang didefinisikan dengan Baik  Bagaimana kemasan baru mempengaruhi penjualan produk ?  Bagaimana pesan iklan berpengaruh terhadap kesadaran konsumen ?  Bagaimana harga dan kualitas terhadap penilaian konsumen ?  Apakah anggaran partisipatif berpengaruh terhadap kinerja ?  Apakah perluasan operasi internasional berpengaruh terhadap perluasan image dan nilai perusahaan ?  Apa saja dampak penciutan terhadap pola pertumbuhan perusahaan ?  Apa saja komponen dari “kualitas hidup “ ?  Apa saja faktor yang spesifik yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan pangkalan data bagi suatu perusahaan ?
  • 14. Variabel  Apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.  Contoh: unit produksi, absensi, motivasi  Berdasarkan sifat dibagi 2: a. Diskrit : jenis kelamin, kelompok usia, jenis aktiva b. Kontinu : Omzet penjualan, biaya produksi, biaya operasional, laba bersih
  • 15. By Suliyanto Variabel berdasarkan hubungan antar variabel 1. Variabel Independen (bebas) 2. Variabel Dependen (terikat) 2. Variabel Moderator 4. Variabel Intervening Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja Upah Semangat Kerja Lingkungan Kerja Prestasi Akademik Karir Nasib
  • 16. By Suliyanto 5. Variabel Kontrol Karyawan Karyawan Tidak Dilatih Dilatih
  • 17. Latihan Variabel  Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan produk baru berpengaruh terhadap harga saham perusahaan  Seorang manajer percaya bahwa supervisi dan pelatihan yang baik akan meningkatkan tingkat produksi pekerja  Ditemukan hubungan antara ketersediaan Buku Pedoman Referensi yang dapat diakses dan produk cacat. Jika pekerja mengikuti prosedur di Buku Referensi maka mereka mampu menghasilkan produk yang tidak cacat
  • 18. Latihan variabel  Meskipun demikian hal tersebut bergantung dari minat dan kecenderungan pekerja untuk membacanya.  Bagi pegawai administrasi, penerapan lima hari kerja dalam satu minggu akan meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan kepuasan kerja, khususnya diantara pegawai yang berusia muda.
  • 19. Judul Penelitian Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian” Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian: 1.Orientasi Singkat Contoh: Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan 2. Berorientasi Jelas  Jenis Penelitian  Obyek yang diteliti  Subyek penelitian  Lokasi Penelitian  Waktu Pelaksanaan Penelitian Contoh: Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
  • 20. Landasan Teori  Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.  Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat- pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.  "Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that systematically describes and explains regularities in behavior in organization".  Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.
  • 21. Landasan Teori  Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.  Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :  Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.  Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.  Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya. Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat.
  • 22. Studi Kepustakaan  Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.  Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).  Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli, diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.  Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
  • 23. Studi Kepustakaan  Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:  Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan.  Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.  Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia.  Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.  Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita.
  • 24. Studi Kepustakaan Beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:  Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan variabel penelitian.  Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan variabel bebas sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari variabel yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang spesifik. Tentu saja secara luas dan nampak saling menyapa antar paparan variabel tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.  Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik sampel dan demografinya, bila memang dibutuhkan.
  • 25. Kerangka Konsep  Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.  Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.  Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel.
  • 26. Kerangka Konsep  Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:  Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis.  Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.  Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang digunakan.  Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.  Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman hubungan atau suatu generalisasi. 
  • 27. Merumuskan Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.  Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:  Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif.  Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.
  • 28. Manfaat Hipotesis Penetapan hipotesis memberikan manfaat :  Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.  Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.  Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.  Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
  • 29. Manfaat Hipotesis Penetapan hipotesis memberikan manfaat :  Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.  Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.  Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.  Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
  • 30. Ciri hipotesis yang baik  Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.  Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.  Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.  Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.  Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.
  • 31. Manfaat Hipotesis  Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:  Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta- fakta yang ada.  Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.  Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.  Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
  • 32. DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK 1. Hipotesis Nol (Ho) Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel. 2. Hipotesis Alternatif (Ha) Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
  • 33. BENTUK-BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS  Bentuk-bentuk rumusan hipotesis, ada tiga; yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.  Hipotesis deskriptif, pada umumnya tidak dibangun, karena akan merupakan hipotesis asumtif.  Hipotesis komparatif dibangun berdasarkan rumusan masalah komparatif (perbandingan)  Hipotesis asosiatif dibangun berdasarkan rumusan masalah asosiatif (hubungan)
  • 34. CONTOH  CONTOH HIPOTESIS KOMPARATIF: Ho: Tidak terdapat perbedaan presatasi hasil belajar yang nyata antara siswa yang menggunakan metode-metode collaborative learning, dengan siswa yang belajar dengan metode-metode transformatif learning Ha: Terdapat perbedaan prestasi hasil belajar yang nyata antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode-metode collaborative learning dengan siswa yang belajar dengan menggunakan metode- metode transformative learning. Hipotesis statistik: Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2
  • 35. CONTOH HIPOTESIS ASOSIATIF Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara kinerja guru denga prestasi belajar siswa. Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa. Hipotesis statistik: Ho : ρ ₌ 0 Ha : ρ ≠ 0
  • 36. FORMAT PERUMUSAN HIPOTESIS  Pola perumusan hipotesis sangat tergantung pada arah hubungan antar variabel. Oleh sebab itu, hipotesis ada dua kategori, yakni direksional dan non-direksional.  Format perumusan hipotesis direksional menggunakan kata-kata, jika-maka, lebih dari, kurang dari dan seterusnya. Contoh:  Siswa dengan nutrisi baik berprestasi lebih baik daripada siswa dengan nutrisi jelek.  Jika guru berdisiplin, maka siswa akan rajin.
  • 37. CONTOH LANJUTAN  Model non-direksional: Terdapat hubungan positif antara insentif dengan kinerja guru (untuk asosiatif) Terdapat perbedaan antara siswa dengan nutrisi baik dengan siswa bernutrisi jelek.  Model non-direksional ini bisa digunakan, jika peneliti tidak menemukan dasar teoretik untuk menentukan arah, atau menemukan dasar tapi bertentangan dengan penelitian sebelumnya.
  • 38. Latihan Hipotesis  Seorang manajer produksi merasa prihatin terhada tingkat produksi karyawan yang rendah. Artikel yang dia baca mengenai kinerja, sering menyebutkan bahwa empat variabel yang penting bagi kinerja: ketrampilan kerja, penghargaan, motivasi dan kepuasan. Dalam beberapa artikel juga disebutkan bahwa hanya jika penghargaan menarik bagi penerima maka motivasi, kepuasan dan kinerja akan meningkat, bukan sebaliknya.
  • 39. Soal  Definikan masalah  Susun kerangka teoritis  Buat setidaknya 6 hipotesis