SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
HIPOTESIS
PENGERTIAN
1. Prof. Dr.S.Nasution
Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan
dugaan atau terkaan tentang apa yg diamati
dalam usaha untuk memahaminya.
2. W. Gulo :
Hypo = sebelum; thesis = pernyataan,
pendapatan.
Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu
diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan
teori dan pengamatan. Hipotesis mengemukan
pernyataan tentang harapan peneliti mengenai
hubungan-hubungan antara variabel-variabel di
dalam persoalan.
3. Drs. Cholid Narbuko, dkk
Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg
masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu
penelitian.
Hipotesis terbentuk sebagai
hubungan antara dua variabel atau lebih.
4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk.
Hipotesis : pernyataan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang dikemukakan.
5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data terkumpul.
Perumusan Hipotesis Berguna
1. Memfokuskan masalah
2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk
dikumpulkan.
3. Menunjukkan bentuk desain penelitian.
4. Menjelaskan gejala sosial.
5. Mendapatkan kerangka penyimpulan.
6. Merangsang penelitian lebih lanjut.
Sumber-sumber hipotesis
1. Dari penelitian sendiri.
2. Dari teori dan konsepsi.
3. Hasil penelitian yg terdahulu.
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori
tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan
data empiris.
3. Hipotesis harus bersifat spesifik.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikaitkan dengan teknik /metode penelitian
yang ada untuk mengetesnya.
Persyaratan Hipotesis
Borg dan Gall (1979) mengajukan persyaratan
untuk hipotesis :
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat
dan jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan
adanya hubungan antara dua atau lebih
variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yg
dikemukakan oleh para ahli atau hasil
penelitian yg relevan.
Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan
penyusunan hipotesis :
1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif.
Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan
normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya
atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat
hipotesis.
Contoh :
- Anak-anak harus hormat kepada orang tua
(bukan hipotesis).
- Kepatuhan anak kepada orang tua
mereka makin menurun (hipotesis).
2. Variabel yang dinyatakan dalam
hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati dan
diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan
tertentu diantara variabel-variabel.
Fungsi hipotesis :
1. Menguji kebenaran suatu teori
2. Memberi ide utk mengembangkan
suatu
teori
3. Memperluas pengetahuan mengenai
gejala-gejala yang dipelajari.
Ciri-ciri hipotesis yang tajam
1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif.
Misal : Apabila ………….., maka ……………
Karena ………….., maka ……………
3. Menyatakan sesuatu yg mungkin terjadi
Karena akan digunakan sebagai pedoman dalam
rangka mencapai tujuan, maka hipotesis harus berisi
sesuatu yang mungkin dapat dijalankan.
4. Mampu menjelaskan kenyataan yg menjadi masalah
utama.
Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu
masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi pokok
masalah.
5. Harus dapat diuji dengan data yg ada.
Hipotesis harus dapat dioperasionalkan dengan menggunakan data yang
tersedia.
• Jenis-Jenis Hipotesis
Secara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan
pada tingkat abstraksi dan bentuknya. Menurut tingkat
abstraksinya hipotesis dibagi menjadi:
a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaankesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini
berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh
orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa
halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada
bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai
tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenarankebenaran umum seperti di atas yang sudah
diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika
diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b). Hipotesis yang berkenaan dengan model
ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat
kompleks, maka untuk mempelajari
kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang
ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme
akan membantu kita memahami, misalnya
dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah
dalam mendidik anaknya. Pengetahuan
mengenai ide nativisme akan membantu kita
memahami munculnya seorang pemimpin.
c). Hipotesis yang digunakan untuk
mencari hubungan antar variable:
hipotesis ini merumuskan hubungan
antar dua atau lebih variable-variabel
yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang
mempengaruhi
variable lainnya sehingga variable
tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga:
a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis
penelitian merupakan anggapan dasar peneliti
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam
Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya
yang kemudian akan dibuktikan secara empiris
melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan
data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya:
Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah
orang stress
b). Hipotesis operasional: Hipotesis
operasional merupakan Hipotesis yang
bersifat obyektif. Artinya peneliti
merumuskan Hipotesis tidak sematamata berdasarkan anggapan dasarnya
tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang
dibuat belum tentu benar setelah diuji
dengan menggunakan data yang ada.
Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis
pembanding yang bersifat obyektif dan netral
atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0
digunakan untuk memberikan keseimbangan
pada Hipotesis penelitian karena peneliti
meyakini dalam pengujian nanti benar atau
salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari
bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
kan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis
ekonomi dengan jumlah orang stress.
c). Hipotesis statistik: Hipotesis statistik
merupakan jenis Hipotesis yang
dirumuskan dalam bentuk notasi
statistik. Hipotesis ini dirumuskan
berdasarkan pengamatan peneliti
terhadap populasi dalam bentuk angkaangka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0;
atau H0: p = 0
Cara Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan
tahapan sebagai berikut: rumuskan
Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan
Hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita
buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
Ada hubungan antara gaya kepempininan
dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara
promosi dan volume penjualan
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan
Hipotesis secara operasional
variable-variabel yang ada didalamnya agar
dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya “gaya kepemimpinan”
dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan
instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai
dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya
pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional
dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang
bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak
netral Maka bunyi Hipotesisnya:
H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggirendahnya pemasukan perusahaan H1: Ada
hubungan antara cara memberikan instruksi
terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya
pemasukan perusahaan. Hipotesis statistik ialah
Hipotesis operasional yang diterjemahkan
kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai
dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan
sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi
sebagai berikut:
H0: P = 0,3
H1: P ≠ 0,3
Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.
Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan
diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada
hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap
bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan
perusahaan.
Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang
kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a).
b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).

More Related Content

What's hot

merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesisnona_bramasta
 
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesisBAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesisDianApriliyahAndari
 
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian KebidananCara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian KebidananFeraHerwandar1
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasanhabibullahhasibuan
 
Metodologi penelitian part.1
Metodologi penelitian part.1Metodologi penelitian part.1
Metodologi penelitian part.1Abeng Fariz
 

What's hot (7)

merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesis
 
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesisBAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
BAB III Landasan teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis
 
Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)
 
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian KebidananCara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
 
Landasan Teori Penelitian
Landasan Teori PenelitianLandasan Teori Penelitian
Landasan Teori Penelitian
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
 
Metodologi penelitian part.1
Metodologi penelitian part.1Metodologi penelitian part.1
Metodologi penelitian part.1
 

Similar to HIPOTESIS PENGERTIAN

Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxDonaMarina
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianDesidwidjayanti1
 
2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.pptyuhelmi2
 
7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.pptikhsanskper
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxangga33019
 
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.pptPENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.pptBagusSetyawan30
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktatFika Ratnasari
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdfAbdulMuttalib31
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...MukhlasAbrar3
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxasyifa24
 
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.pptTeori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.pptmuntahamardhatillah
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)Ida Susanti
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 

Similar to HIPOTESIS PENGERTIAN (20)

Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
 
P4_.pdf
P4_.pdfP4_.pdf
P4_.pdf
 
2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt
 
7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt7. Perumusan Hipotesis.ppt
7. Perumusan Hipotesis.ppt
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.pptPENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
PENENTUAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN.ppt
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktat
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
 
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.pptTeori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
Teori penelitian dalam keilmua sosial.ppt
 
Hipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdfHipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdf
 
Kerangka teori
Kerangka teoriKerangka teori
Kerangka teori
 
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
[Metpen pgsd2015] 3. metode penelitian 2,3,12 (kelompok 5)
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

HIPOTESIS PENGERTIAN

  • 2. PENGERTIAN 1. Prof. Dr.S.Nasution Hipotesis : pernyataan tentatif yg merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yg diamati dalam usaha untuk memahaminya. 2. W. Gulo : Hypo = sebelum; thesis = pernyataan, pendapatan. Hipotesis : suatu pernyataan yg pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya.
  • 3. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dan pengamatan. Hipotesis mengemukan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan. 3. Drs. Cholid Narbuko, dkk Hipotesis : merupakan dugaan sementara yg masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih.
  • 4. 4. Dr. Husaini Usman, M.Pd., dkk. Hipotesis : pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dikemukakan. 5. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto Hipotesis : sebagai suatu jawaban yg bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul.
  • 5. Perumusan Hipotesis Berguna 1. Memfokuskan masalah 2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk dikumpulkan. 3. Menunjukkan bentuk desain penelitian. 4. Menjelaskan gejala sosial. 5. Mendapatkan kerangka penyimpulan. 6. Merangsang penelitian lebih lanjut. Sumber-sumber hipotesis 1. Dari penelitian sendiri. 2. Dari teori dan konsepsi. 3. Hasil penelitian yg terdahulu.
  • 6. Kriteria Hipotesis yang baik 1. Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu. 2. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris. 3. Hipotesis harus bersifat spesifik. 4. Sedapat mungkin hipotesis harus dikaitkan dengan teknik /metode penelitian yang ada untuk mengetesnya.
  • 7. Persyaratan Hipotesis Borg dan Gall (1979) mengajukan persyaratan untuk hipotesis : 1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas. 2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel. 3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yg dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yg relevan.
  • 8. Menurut Siswoyo Haryono (2004), persyaratan penyusunan hipotesis : 1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat dalam hipotesis bersifat positif dan normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis. Contoh : - Anak-anak harus hormat kepada orang tua (bukan hipotesis).
  • 9. - Kepatuhan anak kepada orang tua mereka makin menurun (hipotesis). 2. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur. 3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu diantara variabel-variabel.
  • 10. Fungsi hipotesis : 1. Menguji kebenaran suatu teori 2. Memberi ide utk mengembangkan suatu teori 3. Memperluas pengetahuan mengenai gejala-gejala yang dipelajari.
  • 11. Ciri-ciri hipotesis yang tajam 1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif. Misal : Apabila ………….., maka …………… Karena ………….., maka …………… 3. Menyatakan sesuatu yg mungkin terjadi Karena akan digunakan sebagai pedoman dalam rangka mencapai tujuan, maka hipotesis harus berisi sesuatu yang mungkin dapat dijalankan. 4. Mampu menjelaskan kenyataan yg menjadi masalah utama. Hipotesis akan berusaha memecahkan suatu masalah/persoalan melalui hal-hal yg menjadi pokok masalah.
  • 12. 5. Harus dapat diuji dengan data yg ada. Hipotesis harus dapat dioperasionalkan dengan menggunakan data yang tersedia.
  • 13. • Jenis-Jenis Hipotesis Secara garis besar ada dua jenis Hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya. Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi: a). Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaankesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota Palembang Banjir”. Kebenarankebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
  • 14. b). Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
  • 15. c). Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variable-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variable lainnya sehingga variable tersebut berubah.
  • 16. Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga: a). Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
  • 17. b). Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak sematamata berdasarkan anggapan dasarnya tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada.
  • 18. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan kan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
  • 19. c). Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angkaangka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
  • 20. Cara Merumuskan Hipotesis Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik. Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. Contoh: Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai Ada hubungan antara promosi dan volume penjualan
  • 21. Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:
  • 22. H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggirendahnya pemasukan perusahaan H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H0: P = 0,3 H1: P ≠ 0,3
  • 23. Uji Hipotesis Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya pemasukan perusahaan. Dalam membuat Hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu: a). Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a). b). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b).