HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Pola pembangunan sporadis & tidak konsisten krn tekanan politik, memicu ketidakpuasaan masy thd perkembangan pembangunan, berdampak lemahnya kebijakan publik yg tdk berpihak kpd masy.
Pemerintah dianggap terlalu mengejar Pertumbuhan Ekonomi sehingga melupakan aspek2 pertumbuhan sosial.
Pendidikan politik tdk sehat (pilkada) berpotensi merusak tatanan sosial masy bahkan ke hubungan kekerabatan/kekeluargaan.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Pola pembangunan sporadis & tidak konsisten krn tekanan politik, memicu ketidakpuasaan masy thd perkembangan pembangunan, berdampak lemahnya kebijakan publik yg tdk berpihak kpd masy.
Pemerintah dianggap terlalu mengejar Pertumbuhan Ekonomi sehingga melupakan aspek2 pertumbuhan sosial.
Pendidikan politik tdk sehat (pilkada) berpotensi merusak tatanan sosial masy bahkan ke hubungan kekerabatan/kekeluargaan.
suatu pendekatan teknik yang ditujukan untuk membantu, yang mengalami masalah berdasarkan relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap muka.
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHAna Onana
Bidang-Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah(Prayitno, 2004)
1.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (BIMBINGAN SOSIAL)
2.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Karir dan Pekerjaan (BIMBINGAN KARIR)
3.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan Pembelajaran Diri (BIMBINGAN BELAJAR)
4.Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi (BIMBINGAN PRIBADI)
5.Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (BIMBINGAN KELUARGA)
6.Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (BIMBINGAN AGAMA)
saya tidak mengharapkan apa2 dari saudara, saya hanya minta doa anda untuk mendoakan saya, semoga Allah azza Wa Jalla menggolongkan saya mnejadi orang - orang Mu'min yg diberi Kenikmanatan Iman
Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan sosial, untuk mengimbangi paradigma pembangunan ekonomi pada masa mendatang. Umumnya aktivitas pekerja sosial tidak terbatas sebagai institusi sosial dan profesi pelayanan kemanusiaan, tetapi juga sebagai profesi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan sosial sebagai dasar utama dalam menghadapi perkembangan permasalahan sosial semakin kompleks.
Pekerjaan sosial sendiri merupakan suatu profesi pertolongan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya. Prinsip pertolongan pekerjaan sosial adalah setiap perubahan terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien sendiri, dan peranan pekerja sosial adalah memfasilitasi atau memungkinkan klien mampu melakukan perubahan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan dari kesejahteraan sosial adalah memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber yang ada dengan menekankan adanya partisipasi sosial serta menciptakan kondisi kehidupan yang memungkinkan mereka mencapai tujuan. Proses dalam melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat merupakan point penting bagaimana pelaku perubahan berkiprah ataupun membangun masyarakat untuk mandiri dan mampu berkembang menjadi masyarakat yang fungsional. Dengan demikian peran pekerja sosial sangat penting dalam proses pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengetahuan dan pemahaman lebih mengenai peranan pekerja sosial dalam pengembangan masyarakat.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Metode Pekerjaan Sosial adalah suatu
prosedur kerja yang teratur dan dilaksanakan
secara sistematis digunakan oleh pekerja
sosial dalam memberikan pelayanan sosial. Di
dalam pekerjaan sosial ada beberapa metode
yang digunakan untuk membantu klien dalam
mengatasi permasalahannya.
3.
4. Bimbingan sosial individu/perseorangan adalah suatu
rangkaian pendekatan teknik pekerjaan sosial yang ditujukan
untuk membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan
relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan
secara tatap muka.
Prinsip dasar pada bimbingan sosial perseorangan adalah:
1. Penerimaan, seorang pekerja sosial harus mau menerima dan
menghormati penerima pelayanan (klien) dalam setiap kondisi
yang dialaminya.
2.Komunikasi, antara pekerja sosial dan klien harus saling
memberi dan menerima informasi.
3. Individualisasi, pekerja sosial harus memahami, menerima
bahwa klien sebagai pribadi yang unik, dalam arti berbeda antara
individu yang satu dengan individu lainnya.
4. Pertisipasi, pekerja sosial harus ikut serta secara langsung
dalam membantu mengatasi permasalahan klien.
5.Kerahasiaan, pekerja sosial harus mampu merahasiakan
informasi yang diberikan oleh klien.
6. Kesadaran diri, sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan
respon klien serta motivasi dan relasi bantuan profesional.
5. 1. Broker, membantu memberikan pelayanan sosial kepada klien.
2. Mediator, menghubungkan klien kepada sumber-sumber
pelayanan sosial.
3. Public educator, memberikan dan menyebarluaskan informasi
mengenai masalah dan pelayanan sosial.
4. Advocate, membela klien memperjuangkan haknya
memperoleh pelayanan atau menjadi penyambung lidah klien
agar lembaga respon memenuhi kebutuhan klien.
5. Outreach, pekerja sosial mendatangi atau menjangkau
pelayanan.
6. Behavioral specialist, sebagai ahli yang dapat melakukan
berbagai strategi atau teknis mengubah perilaku seseorang.
7. Konsultan, memberikan nasehat kepada klien untuk memenuhi
kebutuhan atau pemecahan masalah.
8. Konselor, mencarikan alternatif yang dapat membantu klien
dalam upaya mengatasi masalahnya.
6. Bimbingan sosial kelompok adalah suatu
pelayanan kepada kelompok yang tujuan
utamanya untuk membantu anggota kelompok
mempengaruhi fungsi sosial, pertumbuhan atau
perubahan anggota kelompok. Jadi bimbingan
sosial kelompok digunakan untuk membantu
individu dalam mengembangkan atau
menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan
sosialnya dengan kondisi tertentu atau
membantu kelompok mencapai tujuannya.
7. 1. Pembentukan kelompok secara terencana. Kelompok merupakan satu kesatuan dimana
individu memperoleh pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok
yang telah terbentuk, maka badan sosial yang menerima kelompok dimaksud
perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan situasi
kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan untuk perkembangan
individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan
oleh kelompok.
2. Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama. Di dalam bimbingan sosial kelompok
tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat
oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian antara harapan dan
kemampuan kelompok.
3. Penciptaan interaksi terpimpin. Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina
hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial dengan anggota-anggota
kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima
anggota kelompok sebagaimana adanya.
4. Pengambilan keputusan. Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-
keputusan sendiri dan menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan
kemampuannya.
5. Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong
bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para
anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
6. Penggalian sumber-sumber dan penyusunan program. Sumber yang ada di
masyarakat harus dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok,
untuk dimanfaatkan para anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan
secara terus-menerus terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan
kelompok yang merupakan jaminan dan pertanggungjawaban terhadap apa yang
diselesaikan masing-masing pihak untuk keseluruhan.
8. Bimbingan sosial dengan masyarakat sebagai salah
satu metode pekerjaan sosial yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui
pendayagunaan sumber-sumber yang ada di dalam
masyarakat serta menekankan dengan adanya prinsip
peran serta atau partisipasi masyarakat. Upaya tersebut
cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang
tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga,
kesejahteraan anak dan lain sebagainya. Prinsip yang perlu
diperhatikan dalam metode ini adalah:
1. Penyusunan program didasarkan kebutuhan nyata yang
mendesak di masyarakat.
2. Partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat.
3. Bekerja sama dengan berbagai badan dalam rangka
keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program.
4. Titik berat program adalah upaya untuk pencegahan,
rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan dukungan.