1. KAPITA SELEKTA PEMBANGUNAN KESOS
Adie Erwan Soetopo, S.Th.I, MA, ICAP I
Diklat Manajemen Pembangunan Kesos
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta dapat
memahami pekerjaan sosial sebagai keilmuan utama pelaku
pembangunan kesos
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
• Menjelaskan konsepsi pekerjaan sosial
• Menjelaskan tujuan pekerjaan sosial
• Menjelaskan fungsi pekerjaan sosial
3.2
3. PEKERJAAN SOSIAL
• Suatu pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam relasi
kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu, baik
secara perseorangan maupun dI dalam kelompok untuk
mencapai kepuasan dan ketidaktergantungan secara
pribadi dan sosial (Walter A. Friedlander).
• Kegiatan profesional untuk membantu individu,
kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau
memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi
sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang
memungkinkan mereka mencapai tujuan (Charles
Zastrow)
3.5
4. KESIMPULAN AWAL
Pekerjaan Sosial…..?
“Adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai
tanggung jawab untuk memperbaiki dan atau
mengembangkan interaksi diantara orang dengan
lingkungan sosial sehingga orang ini memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
kehidupan mereka, mengatasi kesulitan, dan
mewujudkan aspirasi mereka”
5. KESEJAHTERAAN SOSIAL…?
Seperti halnya sosiologi, psikologi, antropologi,
ekonomi, politik, studi pembangunan, dan pekerjaan
sosial, ilmu kesejahteraan sosial berupaya
mengembangkan basis pengetahuannya untuk
mengidentifikasi masalah sosial, penyebabnya dan
strategi penanggulangannya.
6. KESEJAHTERAAN SOSIAL menurut uu
“Kesejahteraan Sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya” (UU No. 11
Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
7. pengertian kesejahteraan sedikitnya
memiliki empat makna
• Sebagai kondisi sejahtera (well-being); Kondisi sejahtera
terjadi manakala kehidupan manusia aman dan bahagia karena
kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat
tinggal, dan pendapatan dapat dipenuhi.
• Sebagai pelayanan sosial; mencakup lima bentuk, yakni
jaminan sosial (social security), pelayanan kesehatan,
pendidikan, perumahan & pelayanan sosial personal (personal
social services), di Inggris, Australia & Selandia Baru
• Sebagai tunjangan sosial; khususnya di Amerika Serikat (AS)
diberikan kepada orang miskin.
• Sebagai proses atau usaha terencana; dilakukan oleh
perorangan, lembaga sosial, masyarakat maupun badan
pemerintah utk meningkatkan kualitas kehidupan melalui
pemberian pelayanan sosial & tunjangan sosial
8. TUJUAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
1. UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN YG SEJAHTERA DLM ARTI
TERCAPAINYA STANDAR KEHIDUPAN POKOK SEPERTI
SANDANG, PERUMAHAN, PANGAN, KESEHATAN, &
RELASI SOSIAL YG HARMONIS DGN LINGKUNGANNYA.
2. UNTUK MENCAPAI PENYESUAIAN DIRI YG BAIK,
KHUSUSNYA DGN MASYARAKAT DI LINGKUNGANNYA,
MISALNYA DENGAN MENGGALI SUMBER-SUMBER,
MENINGKATKAN, DAN MENGEMBANGKAN TARAF HIDUP
YANG MEMUASKAN.
9. FUNGSI KESEJAHTERAAN SOSIAL
• FUNGSI PENCEGAHAN (PREVENTIVE),
• FUNGSI PENYEMBUHAN
(CURATIVE/REHABILITATIVE),
• FUNGSI PENGEMBANGAN (TREATMENT
DEVELOPMENTAL)
• FUNGSI PENUNJANG
10. Next…..
• Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai
pendekatan atau kegiatan yang terorganisir
dalam bidang pembangunan sosial. Dalam
konteks ini, kesejahteraan sosial biasanya
merujuk pada arena atau field of practice
tempat berkiprah berbagai profesi
kemanusiaan, termasuk pekerja sosial, dokter,
perawat, guru, psikolog, dan psikiater
11. PEMBANGUNAN KESSOS
• Pembangunan kesos sejatinya adalah segenap
strategi dan aktivitas yang dilakukan oleh
pemerintah, dunia usaha, maupun civil society
untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia
melalui kebijakan dan program yang bermatra
pelayanan sosial, perlindungan sosial dan
pemberdayaan masyarakat.
12. Perbedaan Intervensi Peksos dan Profesi Lain
Ex. Profesi Dokter Single Approach
Profesi Peksos Dual Approach
Multiple/Extended
Approach
14. Kerangka pengetahuan (body of knowledge)
• suatu kerangka pengetahuan yang berisi, berasal
dari atau diramu dari konsep konsep ilmu perilaku
dan ilmu-ilmu sosial. Materi materi pengetahuan
yang diramu tersebut dibentuk atau
dikonstelasikan secara eklektik dan dikembangkan
melalui penelitian dan praktek sehingga benar
benar memiliki keunikan. Oleh sebab itu
pengetahuan ilmiah pekerjaan sosial meiliki ciri
ciri, pluralistik-eclectic dan applied. (Suradi, Epi S.
Dan Bambang.2005.)
15. 1. Pengetahuan pekerjaan sosial yang umum
(General social work knowledge) yang
mencakup:
a. Pelayanan sosial dan kebijakan sosial (social policy
dan services)
b. Tingkah laku manusia dan lingkungan sosialnya
(human behavior and the social environment)
c. Metoda praktek pekerjaan sosial (methods of social
work practice)
16. Kerangka pengetahuan (body of
knowledge).......
2. Pengetahuan tentang bidang praktek
tertentu (knowledge about a specific
practice field)
3. Pengetahuan tentang badan-badan
sosial tertentu (knowledge about a
specific agency)
4. Pengetahuan tentang klien (Knowledge
about each client).
17. Kerangka keterampilan (body of skill)
serangkaian keterampilan teknis yang
berdasarkan kerangka pengetahuan, yang
dikuasai oleh seorang pekerja sosial yang
diperolehnya melalui pelatihan
keterampilan, praktek belajar kerja magang,
dan atau praktek lapangan.
Ex. Ketrampilan Komunikasi, Keterampilan
menjalin dan mengendalikan relasi,
Keterampilan intervensi, Keterampilan
administrasi dan manajemen pelayanan
18. Contoh....
1. Keterampilan Komunikasi yang mencakup:
• a. Observasi
• b. Wawancara
• c. Mendengarkan
• d. Komunikasi efektif
• e. Menjelaskan sikap dan perasaan
• f. Menjelaskan pilihan dan lain lain
19. Kerangka nilai (body of value)
Yaitu nilai-nilai, asas-asas, prinsip-prinsip,
standar-standar prilaku, yang diangkat dari nilai-
nilai luhur, falsafah hidup dan pandangan hidup
serta nilai – nilai luhur, falsafah hidup dan
pandangan hidup serta nilai-nilai dan norma-
norma sosial budaya bangsa/masyarakat dimana
pekerjaan sosial dilaksanakan.
20. Kerangka nilai (body of value)
Kerangka nilai-nilai ini berfungsi mempedomani,
mengarahkan serta membimbing sikap serta perilaku
seorang pekerja sosial profesional sebagai pekerja sosial
dan dalam hubungannya dengan klien, dengan lembaga
tempat bekerjanya, dengan sejawat profesional serta
dengan masyarakat luas.
Kerangka nilai diperoleh dan dihayati oleh seorang
pekerja sosial melalui upaya penanaman nilai nilai
tersebut dalam proses pendidikannnya
21. Kerangka nilai (body of value)
Kerangka nilai pekerjaan sosial juga berfungsi sebagai
filter didalam upaya pengadopsian maupun
pengembangan aspek-aspek ilmu pengetahuan yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku
didalam masyarakat dimana praktek pekerjaan sosial
dilakukan.
22. 1. Nilai tentang Konsepsi orang yang mencakup:
• a. Pekerja sosial percaya bahwa setiap orang mempunyai hak
dan kesempatan yang sama untuk menentukan dirinya sendiri
• b. Setiap orang mempunyai kemampuan dan dorongan untuk
berubah, sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya
• c. Setiap orang mempunyai tanggungjawab kepada dirinya
dan juga kepada orang lain didalam masyarakat.
• d. Orang memerlukan pengakuan dari orang lain.
• e. Manusia mempunyai kebutuhan, dan setiap orang pada
prinsipnya unik serta berbeda dengan orang lainnya.
23. 2. Nilai tentang masyarakat yang perlu
menyediakan hal-hal yang dibutuhkan oleh setiap
orang, yang mencakup:
a. Masyarakat perlu memberikan kesempatan bagi
pertumbuhan dan perkembangan setiap orang agar
mereka dapat merealisasikan semua potensinya
b. Masyarakat perlu menyediakan sumber-sumber dan
pelayanan-pelayanan untuk membantu orang memenuhi
kebutuhan mereka dan menghadapi atau memecahkan
permasalahan yang dialami.
c. Orang perlu diusahakan agar mempunyai kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi didalam masyarakatnya.
24. 3. Nilai yang berkaitan dengan interaksi antar
orang, yang mencakup:
a. Pekerja sosial percaya bahwa orang yang mengalami
masalah perlu dibantu (oleh orang lain)
b. Pekerja sosial percaya bahwa didalam usaha
memecahkan masalah orang/klien perlu respek dan
diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri.
c. Pekerja sosial percaya bahwa orang yang perlu dibantu
dan diingatkan interaksinya dengan orang lain untuk
membangun sesuatu masyarakat yang mempunyai
tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan setiap
anggota /warganya.
25. Profesi PEKERJAAN SOSIAL
• “Adalah aktivitas profesional yang ditunjukan
untuk menolong orang baik sebagai individu,
kelompok, organisasi maupun masyarakat
dalam rangka meningkatkan atau memperbaiki
kemampuan berfungsi sosial dan menciptakan
kondisi/lingkungan sosial yang memungkinkan
orang tersebut mencapai tujuan hidupnya”
(Zastrow,1999: 5)
26. LIMA (5) UNSUR UTAMA DLM PEKERJAAN SOSIAL
MENURUT ZASTROW
1.KEGIATAN PROFESIONAL
2.PROSES PERTOLONGAN
3.SASARAN: INDIVIDU, KELOMPOK & MASYARAKAT.
4.MEWUJUDKAN PERBAIKAN KEMAMPUAN
BERFUNGSI SOSIAL.
5.MENCAPAI TUJUAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
27. TUJUAN PEKERJAAN SOSIAL
1. MEMBANTU ORANG MEMPERLUAS KOMPETENSINYA.
2. MEMBANTU ORANG MEMPEROLEH SISTEM SUMBER.
3. MEMBUAT ORGANISASI-ORGANISASI YANG RESPONSIF
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN SOSIAL.
4. MEMBERIKAN FASILITAS INTERAKSI INDIVIDU DENGAN
INDIVIDU LAIN DALAM LINGKUNGAN MEREKA,
5. MEMPENGARUHI INTERAKSI ANTARA ORGANISASI DENGAN
INSTITUSI,
6. MEMPENGARUHI KEBIJAKAN SOSIAL MAUPUN KEBIJAKAN
LINGKUNGAN.
28. KOMPETENSI DASAR DLM PEKERJAAN
SOSIAL
SIKAP & PANDANGAN
DASAR ALTRUISTIK
TO HELP PEOPLE TO HELP
THEMSELVES
PERLAKUAN SAMA & TIDAK MEMBEDA-
BEDAKAN, BERTINDAK NETRAL, MENGHORMATI
HAK ORANG LAIN, BERTANGGUNG JAWAB
SECARA MORAL
SUMBER ABADI
PEKERJAAN SOSIAL
29. profesi Pekerja sosial dan profesi lainnya
• Sebagai profesi terapan, pekerja social memiliki
persamaan (similarities) & perbedaan (differences) dgn
profesi lain.
• Perbedaan profesi pekerja social dgn profesi lain adalah
melalui caranya dlm menangani/intervensi klien. Pekerja
social melihat klien dari sudut pandang bahwa klien
adalah ibarat tubuh, jika salah satu bagian tubuh
mengalami sakit, maka harus dilihat sumber-sumber &
faktor lainnya yg menyebabkan klien demikian.
• Sudut pandang & pendekatan inilah yg menempatkan
klien sebagai bagian dari system (sub system) dalam
tubuh yang lebih kompleks yaitu system social.
30. Pekerja Sosial melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan
3 hal
• Kerangka Pengetahuan (Body of Knowledge)
Pengetahuan Pekerjaan Sosial adalah hasil dari research & praktek
yg sudah teruji ketepatan & kebenarannya dalam memberikan
pelayanan menggunakan pengetahuan-pengetahuan ilmiah.
• Kerangka Nilai (Body of Value)
Nilai adalah sesuatu yg dianggap baik. Nilai adalah kepercayaan,
pilihan atau asumsi tentang apa yg baik untuk manusia.
• Kerangka Keterampilan (Body of Skills)
Keterampilan merupakan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan & nilai yg dimiliki sbg alat untuk memadukan antara
kerangka pengetahuan & kerangka nilai, serta untuk dapat
mempraktekkan secara bertanggung jawab. Keterampilan erat
kaitannya dgn seni utk mempraktekkan teori dan nilai.
31. Tingkatan intervensi praktik pekerjaan sosial
• PRAKTIK MIKRO, YAITU KEGIATAN PEK. SOSIAL YANG
DIARAHKAN UTK MENANGANI PERMASALAHAN YG
DIALAMI INDIVIDU-INDIVIDU DAN KELUARGA.
• PRAKTIK MESSO, YAKNI KEGIATAN PEK. SOSIAL YANG
DIARAHKAN TERHADAP KELOMPOK.
• PRAKTIK MAKRO,YAKNI KEGIATAN PEK. SOSIAL
DIARAHKAN THDP ORGANISASI DAN MASYARAKAT
UTK MENGHASILKAN PERUBAHAN YG DIINGINKAN.
32. perbandingan profesi pekerja sosial dengan
profesi lain
Pekerja Sosial – Sosiolog
“Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat,
dgn maksud untuk menemukan & menafsirkan kenyataan-kenyataan
kehidupan kemasyarakatan, sedangkan usaha-usaha perbaikannya
merupakan bagian dari pekerjaan social (sosial work)” (Soekanto, 1981)
Pekerja Sosial – Psikolog
Psikolog secara holistik menaruh minat pada sifat-sifat manusia secara
individual & berusaha untuk menemukan proses-proses yang
terkandung dalam penyesuaiannya dengan lingkungannya, unsur-unsur
penggerak, proses belajar, dan sebagainya. Psikologi memandangnya
dengan menitikberatkan pada kedalaman masalah. Pekerja Sosial
memandang sesuatu dari keluasan masalah klien. Pada prakteknya,
seorang Psikolog lebih menilai permasalahan klien dengan sepenuhnya
melihat apa yang terjadi pada diri klien. Sedangkan Pekerja Sosial akan
menindaklanjuti proses pertolongannya dengan melihat permasalahan
yang ada tidak hanya terfokus pada pribadi klien akan tetapi juga
terhadap lingkungan sosial dimana klien berada.
33. Lanjutan…
» Pekerja Sosial – Dokter / Paramedik
• Pekerjaan social sebagai profesi, satu bidang kajiannya adalah hal medis (Pekerjaan
Sosial Medis). Fokus Pekerjaan Sosial Medis adalah faktor-faktor sosial yang dapat
membantu penyembuhan klien (pasien) atau masalah sosial yang menyebabkan
orang menjadi sakit. Tujuannya adalah utk membantu orang-orang yg sakit
mengembangkan kemampuannya sendiri dalam menggunakan perawatan medis,
tidak hanya dlm proses penyembuhan saja, tetapi juga dlm proses pencegahan
penyakit & dalam mempertahankan, serta meningkatkan cara-cara hidup yg sehat.
» Pekerja Sosial – Psikiater
• Psikiater hanya berfokus utk menyembuhkan kondisi kejiwaan yg terganggu pada
pasiennya. Selanjutnya, tidak ada metode tersendiri dalam profesi Psikiater untuk
dapat mengembalikan keberfungsian sosial dlm lingkungan klien berada. Ini adalah
cakupan atau wilayah kerja Pekerja Sosial. Psikiater & pekerja social seringkali
harus bersama-sama menjadi anggota tim professional, dan keduanya memberikan
sumbangan yg berbeda sesuai bidang keahlian masing-masing, sehingga
menghasilkan keg. profesional yg terkoordinasi antara Pekerjaan Sosial dgn bidang
disiplin ilmu lainnya
34. FUNGSI PEKERJAAN SOSIAL
• Membantu orang meningkatkan & menggunakan
kemampuan secara efektif utk melakukan tugas-tugas
kehidupan & memecahkan masalah sosial yg dialami.
• Mengkaitkan orang dgn sistem-sistem sumber.
• Memberikan fasilitas interaksi dgn sistem-sistem
sumber.
• Memberikan fasilitas interaksi di dalam sistem-sistem
sumber.
• Mempengaruhi kebijakan sosial
• Memeratakan atau menyalurkan sumber-sumber
material.
• Memberikan pelayanan sebagai pelaksana kontrol sosial
35. PRINSIP DASAR PRAKTEK PEKERJAAN
SOSIAL
• PENERIMAAN (AKSEPTANSI)
• INDIVIDUALISASI
• SIKAP TIDAK MENGHAKIMI (NON JUDGEMENTAL)
• RASIONALITAS
• EMPATHY
• KETULUSAN DAN KEJUJURAN
• KERAHASIAAN (CONFIDENTIALITY)
• MAWAS DIRI
36. Sistem dasar dalam praktek pekerjaan
social
• Sistem Pelaksana Perubahan (Change Agent System)
Sekelompok orang yg tugasnya memberikan bantuan atas dasar
keahlian yg berbeda & bekerja sama dengan system yg berbeda.
Pelaksana perubahan yg utama adalah orang yg bertanggung jawab.
Pelaksana perubahan: Seorang pemberi bantuan yg secara khusus
dipekerjakan utk tujuan mengadakan perubahan berencana.
• Sistem Klien (Client System)
Klien yang dimaksud bisa: individu, kelompok, masyarakat. Klien
adalah setiap orang yang diharapkan menerima pelayanan dari
pelaksana perubahan & yg meminta bantuan serta terlibat dalam
pelayanan yg diberikan pekerja sosial. Sistem klien dapat diperbesar
bidang cakupannya atau diperkecil. Sistem klien adalah orang-orang
yg telah memberikan kewenangan atau meminta bantuan dalam
usaha perubahan & pelibatan diri mereka melalui suatu persetujuan
kerja atau kontrak dengan pekerja sosial.
37. Lanjutan…
• Sistem Sasaran (The Target System)
Adalah orang-orang yg dijadikan sasaran perubahan,
dimana perubahan yg terjadi diharapkan dapat
mempengaruhi dlm pencapaian tujuan pertolongan.
Pekerja sosial bekerja sama dgn klien menentukan
tujuan perubahan & menentukan orang tertentu yaitu
sasaran, agar tujuan dapat dicapai.
• Sistem Kegiatan (The Action System)
Menunjuk orang-orang bersama-sama pekerja sosial
berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas & mencapai
tujuan usaha perubahan. Tujuan penggunaan sistem
kegiatan adalah untuk mempengaruhi orang yg masih
menjadi klien potensial agar beralih mjd klien actual.
38. Fokus intervensi pekerjaan sosial
• Fokus intervensi pekerjaan sosial adalah person-
problem-environment, selain diarahkan kepada klien &
masalahnya, juga diarahkan kepada lingkungan.
• Intervensi kepada klien ditujukan dlm rangka
memperbaiki & atau meningkatkan kemampuan
berfungsi sosial.
• Intervensi pada lingkungan diarahkan utk menciptakan
lingkungan yg mampu memberikan kesempatan,
pelayanan, & sumber, shg klien dapat melaksanakan
fungsi sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat.
• Jadi, pada dasarnya semua pekerjaan yg dilakukan oleh
peksos profesional memiliki tujuan sama, yaitu
membantu orang menghadapi masalah kehidupan
secara lebih efektif, agar dpt berfungsi sosial.
39. keberfungsian sosial
– Kemampuan melaksanakan peran social
Social fungtioning dapat dipandang sbg penampilan/pelaksanaan peran yg
diharapkan sebagai anggota suatu kolektivitas. Pandangan tersebut
memiliki beberapa aspek yaitu:
• Status social
• Interaksional
• Tuntutan atau harapan
• Tingkah laku
• Situasional
• Kemampuan utk memenuhi kebutuhan dgn memperhatikan beberapa
prinsip, yaitu:
o Kebutuhan manusia pada prinsipnya bebersifat jamak.
o Ada beberapa kebutuhan manusia yg sebenarnya merupakan
karakteristik dari konteks kebudayaan yg dimilikinya.
o Sistem kebutuhan individu sangat tergantung dari perkembangannya.
Kemampuan utk memecahkan permasalahan sosial yg dialami.
40. TAHAPAN PELAYANAN DALAM PEKERJAAN
SOSIAL
• ENGAGEMENT, INTAKE & CONTRACT (PENDEKATAN
AWAL DAN KONTRAK);
• PENGUNGKAPAN & PEMAHAMAN MASALAH
(ASSESMENT);
• PENYUSUNAN RENCANA INTERVENSI;
• PELAKSANAAN INTERVENSI, SERTA
• EVALUASI, TERMINASI, DAN REFERAL (RUJUKAN)
(SIPORIN).
41. ANALISA KASUS
Tercatat satu wilayah di Kabupaten X yang
termasuk kategori Kabupaten tertinggal.
Pada daerah tersebut memiliki beberapa
permasalahan sosial yang di rasakan oleh
warga masyarakat, seperti Kemiskinan, Balita
Kurang Gizi, Buta huruf, Jompo terlantar,
Pengangguran, tingginya kawin cerai, dsb.
Ada beberapa program yang sudah masuk ke
wilayah tersebut, namun senyatanya belum
bisa mengentaskan berbagai permasalahan
sosial yang sudah lama di rasakan oleh warga
masyarakat tersebut. Sebagai orang yang
terlibat dalam aktifitas penyelenggaraan
kesejahteraan social, anda di minta
menganalisa dan mendiskusikan kasus
tersebut.
PENUGASAN:
1. Peserta dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok :
a.Setiap kelompok membaca & membahas kasus
& mendiskusikannya dlm kelompok
b.Hal yang perlu didiskusikan adalah:
• Bagaimana sebaiknya Pembangunan Sosial
direncanakan untuk Daerah tsb?
• Langkah-langkah apa yang sebaiknya
dilakukan Pemda, lembaga kesejahteraan
social (LKS) & masyarakat demi progres
pengentasan permasalahan kasus tsb?
• Implementasikan konsepsi Pembangunan
Sosial, Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial
dalam Pembangunan Daerah tsb.
2. Setelah didiskusikan dlm kelompok (alokasi waktu
diskusi 45 menit), maka setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya (alokasi waktu
presentasi kelompok 10 menit)
3. Fasilitator memberikan penilaian & penjelasan
dari akhir diskusi kelompok tsb.