Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Menumbuhkan budaya berliterasi pada anak anak dirumah.
1. Bagaimana Cara Kita Menumbuhkan Minat
Berliterasi Dirumah
TUMBUHKAN
LITERASI
PADA DIRI ANAK-ANAK
WEBINAR
2. 1. Bahasa latin: Literatus yang
artinya adalah orang yang belajar.
2. National Institut for Literacy:
kemampuan seseorang untuk
membaca, menulis, berbicara,
menghitung dan memecahkan
masalah pada tingkat keahlian yang
diperlukan dalam pekerjaan,
keluarga dan masyarakat.
Apa sih yang dimaksud literasi ?
3. 3. Education Development Center
(EDC): kemampuan individu untuk
menggunakan potensi serta skill
yang dimilikinya, dan tidak sebatas
hanya kemampuan baca tulis saja.
4. Merriam – Webster: kemampuan
atau kualitas melek aksara dimana
di dalamnya terdapat kemampuan
membaca, menulis dan juga
mengenali serta memahami ide-ide
secara visual
Apa sih yang dimaksud literasi ?
4. Seperangkat kemampuan dan
keterampilan individu dalam membaca,
menulis, berbicara, menghitung dan
memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Literasi adalah
5. Literasi Kesehatan
Literasi Finansial
Jenis Literasi
Literasi Digital
Literasi Data
Literasi Kritikal
Literasi Teknologi
Literasi Statistik
Literasi Informasi
Literasi Visual
6. Kenapa kemampuan literasi anak
kita rendah?
1. Orang Tua & Guru memiliki minat baca
yang rendah.
2. Buku-buku yang bisa menarik minat baca
anak cukup sulit untuk diakses.
3. Kondisi perpustakaan yang kadangkala
kurang memadai
12. Menumbuhkan Minat Baca Dirumah
• Menjaga Hubungan & Komunikasi Orang
Tua/Guru terhadap anak agar tetap
terbuka.
• Biarkan anak remaja memilih genre atau
jenis buku favoritnya.
• Mencari/ membelikan buku buku yang
sesuai dengan tingkat membaca anak.
13. Menumbuhkan Minat Baca Dirumah
• Menjadi contoh untuk anak.
• Berdikusi tentang buku yang mereka baca
sebelumnya.
• Hindari untuk menjadi pengkritik handal
saat anak membaca.
Dari beberapa pengertian tersebut, kita kemudian tahu bahwa yang namanya literasi itu tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Kita bisa disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan literasi bila kita sudah mendapatkan kemampuan dasar dalam berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca serta menulis, sehingga dengan demikian kita juga tahu bahwa kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan tulis adalah pintu pengembangan makna literasi selanjutnya.
Sekarang ini, istilah literasi sudah mulai digunakan dalam skala yang lebih luas tetapi tetap merujuk pada kemampuan atau kompetensi dasar literasi yakni kemampuan membaca serta menulis. Intinya, hal yang paling penting dari istilah literasi adalah bebas buta aksara supaya bisa memahami semua konsep secara fungsional, sedangkan cara untuk mendapatkan kemampuan literasi ini adalah dengan melalui pendidikan. Sejauh ini, terdapat 9 macam literasi, antara lain:
Gerakan literasi sekarang ini menjadi gerakan yang terus disosialisasikan pada setiap lapisan masyarakat. Kegiatan literasi merupakan suatu bentuk hak dari setiap orang untuk belajar di sepanjang hidupnya, dimana harapannya adalah dengan kemampuan literasi yang meningkat, kualitas hidup masyarakat juga bisa meningkat juga. Multiple Effect yang dimilikinya juga dianggap bisa membantu pembangunan yang berkelanjutan seperti pemberantasan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, pengurangan angka kematian dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi yang relatif rendah di dunial. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%1
, sedangkan berdasarkan riset Central Connecticut State University, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara3
. Di tahun 2022, tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia naik menjadi 63,9 poin2
. Pada tahun 2019, sesuai dengan Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia menduduki peringkat 62 dari 72 negara4
. Masalah literasi di Indonesia dinilai serius oleh pemerintah, yang membawa ke berbagai program untuk memperbaiki situasi ini1
Ciptakan hubungan yang terbuka antara orang tua dan anak untuk meningkatkan kemampuan membacanya yang membuka pilihan hidupnya di masa depan. Jika anak memikirkan tentang sekolah menengah atas atau perguruan tinggi, lakukan diskusi terbuka. Sampaikan padanya tentang membaca yang diperlukan untuk menunjang kesuksesannya. Jika anak mengalami disleksia atau kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja, temukan panutan yang berjuang dengan disleksia, tapi bisa tekun dan menjadi tokoh yang bisa memotivasi anak. Dorong anak untuk bertukar pikiran dengan mama dan menghasilkan beberapa ide-ide yang telah didiskusikan.
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mendorong remaja membaca adalah dengan mengizinkannya membaca apapun yang menurutnya menarik, baik itu buku komik, buku masak, atau novel roman tentang vampir zombie. Mungkin buku yang ia minati bukan buku favorit orang tua, tetapi untuk menentukan selera atau preferensi anak dalam membaca buku. Membaca adalah membaca, hindari keinginan untuk menyudutkan pilihan remaja. Cara ini pun juga dapat menumbuhkan minat membaca anak, yang lama kelamaan akan dikembangkan saat membaca buku-buku pelajaran dan lain-lain.
Jika anak kesulitan membaca di awal Sekolah Menengah Pertama (SMP), mungkin sulit untuk menemukan buku dengan minat tinggi pada tingkat bacanya, apalagi ketika anak melihat buku yang tebal dan penuh dengan tulisan. Mungkin anak justru menghindari agar tidak membacanya. Maka dari itu, carilah buku yang secara khusus menargetkan pembaca remaja. Sebaiknya biarkan anak menggunakan teknologi yang membuat membaca lebih mudah, seperti e-book atau buku audio. Berlatih dengan teks yang dapat diakses di gadget terkadang dapat lebih baik sebagai awal mula perkenalan, daripada menyerah pada buku tradisional yang umumnya ditujukan untuk pembaca yang lebih mahir.
Cara terbaik untuk menciptakan budaya membaca di rumah adalah dengan menjadi contoh bagi anak, yaitu menunjukan membaca sebanyak mungkin. Semakin banyak anak melihat orang tua membaca, maka semakin besar kemungkinan anak untuk mengikutinya. Dan hal ini tidak berubah setelah anak masuk sekolah yang lebih tinggi. Kebanyakan remaja lebih sulit menerima apa yang harus dilakukan dari cara omongan atau bahkan omelan, namun ketika orang tua memberikan contoh, anak bisa tertarik dan mengikutinya.
Setelah anak membaca, baik itu komik, novel, buku pelajaran, majalah, atau yang lainnya, ajak anak untuk membahas tentang apa yang ia baca. Ajukan pertanyaan dan diskusikan dengan cara yang santai dan tetap menyenangkan. Sering membicarakan apa yang anak baca dapat membantunya lebih dari satu cara. Misalnya jika anak menderita ADHD, ia mungkin lebih suka membicarakan sebuah cerita daripada membacanya. Nah, bantu anak tetap termotivasi dengan meminta ia menceritakan bagian-bagian pendek dari hal yang ia baru baca dan kemudian mendiskusikannya.
Jika anak remaja Anda adalah tipe pembaca yang tampak seperti malas-malasan atau tidak serius, hindari mengkritik anak. Karena hal tersebut bisa membuat anak berhenti membaca sama sekali. Dengan mengatakan hal tersebut, orang tua menyimpan opini negatif tentang apa yang anak baca. Jika Anda tidak menyukainya cerita vampir yang dia sukai, jangan menyuarakan kritik itu padanya. Jika menurut Anda, e-book tidak berguna dari buku sampul biasa, jangan berpendapat saat ia membaca e-book. Oleh karenanya bersikap toleran dan dorong anak untuk membaca apapun bentuknya.