2. Capaian Lokakarya
1. Peserta memahami konsep literasi.
2. Peserta menemukenali miskonsepsi literasi.
3. Peserta mampu merancang asesmen awal pembelajaran untuk
memetakan kemampuan literasi siswa.
4. Peserta merancang strategi sekolah untuk menguatkan kecakapan
literasi murid.
5. Peserta mampu bekerjasama merancang program literasi sekolah.
4. Mana yang Miskonsepsi
● Bapak dan Ibu, kita akan bermain kuis untuk mengenal
miskonsepsi terkait literasi.
● Miskonsepsi adalah suatu pemahaman yang salah atau tidak
sesuai dengan suatu konsep.
● Berikan tanda centang (✓) di kolom asumsi saat sesi mulai dari
diri pada pernyataan yang termasuk konsep literasi.
● Tanda silang (⨯) pada pernyataan yang termasuk miskonsepsi
literasi.
13. Definisi Literasi
Secara sederhana, literasi awalnya dipahami sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis.
● Membaca dapat diartikan sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang bahasa hingga
diproses menjadi suatu pengertian.
● Menulis adalah mengungkapkan pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang bahasa
hingga membentuk suatu pengertian.
Seiring dengan perkembangan, pemaknaan terhadap literasi pun menjadi lebih luas.
14. Definisi Literasi
Cakupan literasi sangat luas. Literasi adalah keterampilan memahami teks dan
konteks secara menyeluruh. Berikut adalah definisi literasi dari berbagai sumber.
International Literacy Association
Literasi adalah kemampuan untuk
mengenali, memahami, menafsirkan,
mencipta, mengkomputasi, dan
berkomunikasi menggunakan simbol
visual, audiotori, dan digital mengenai
topik lintas disiplin dan keilmuan.
Asesmen Nasional
Kemampuan murid dalam memahami,
menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks
untuk menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga
dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat.
National Institute for Literacy
Literasi adalah kemampuan individu
dalam membaca, menulis, berbicara,
menghitung, dan memecahkan
masalah pada tingkat keahlian yang
diperlukan dalam keluarga, pekerjaan,
dan masyarakat.
15. Refleksi Sejenak
Apa hal baru yang didapatkan setelah mengetahui materi ini?
atau
Apa hal yang dipahami setelah mengetahui materi ini?
16. Cakupan Literasi
Membaca
merupakan gerbang
awal dari literasi.
Membaca bukan
sekedar kegiatan
menggabungkan
simbol bunyi
menjadi suku kata
dan kata.
Membaca teks
berarti
menghidupkannya
menjadi bermakna.
17. Apakah membaca
teks hanya terbatas
pada teks cetak
saja?
Mana yang lebih
banyak diakses oleh
murid kita di zaman
sekarang?
18. Cakupan Literasi
● Literasi merupakan kemampuan esensial yang melintasi
berbagai bidang.
● Seperti cairan dan gas, literasi ada di berbagai ruang,
mengisi, dan bisa ada dengan aneka macam bentuk.
19. Cakupan Literasi
● Kemampuan literasi dibutuhkan di topik lintas disiplin,
tidak hanya terbatas di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
● Kemampuan literasi juga perlu ditingkatkan di mata
pelajaran lainnya misalnya Matematika, Ilmu Seni, Ilmu
Sosial, dan lainnya.
20. Kemampuan Literasi Guru
● Penggunaan strategi terkait capaian belajar literasi murid
merupakan salah satu sub indikator kompetensi yang harus
dimiliki oleh semua guru.
○ Tercantum pada kompetensi profesional, indikator
kompetensi 4.3 kurikulum dan cara menggunakannya.
○ Sub indikator kompetensi 4.3.4 penggunaan strategi
pembelajaran yang efektif untuk capaian belajar literasi dan
numerasi peserta didik
22. Refleksi Sejenak
Apa hal baru yang didapatkan setelah mengetahui materi ini?
atau
Apa hal yang dipahami setelah mengetahui materi ini?
23. Mengapa Pemaknaan Literasi Semakin Berkembang?
1. Pertama, munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan
dan masa depan bangsa Indonesia. Kalau kita lihat secara historis dan
sosiologis, tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung
sebuah bangsa dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju.
1. Kedua, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar bahwa kemajuan
dan keunggulan individu, masyarakat, dan juga bangsa, ditentukan oleh adanya
tradisi dan budaya literasi yang baik.
1. Ketiga, adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan
punya semangat untuk menumbuhkan dan menyebarluaskan kegiatan, tradisi,
dan budaya literasi di lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan.
24. Tujuan Literasi
1. Tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari
informasi yang diterima menjadi lebih baik dengan literasi.
2. Membantu orang berpikir secara kritis serta tidak mudah terlalu cepat
bereaksi.
3. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara
membaca.
4. Membantu menumbuhkan serta mengembangkan nilai budi pekerti yang
baik dalam diri seseorang.
25. Manfaat Literasi
1. Memperkaya kosa kata.
2. Memperluas wawasan dan pengetahuan.
3. Membantu berpikir kritis untuk membantu dalam mengambil keputusan.
4. Membuat otak bekerja lebih optimal.
5. Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari
bacaan.
6. Mengasah kemampuan menulis dan merangkai kata dengan lebih baik.
7. Melatih konsentrasi dan fokus.
8. Mengembangkan kemampuan verbal.
9. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada di platform media
terutama digital.
10.Meningkatkan kreativitas dalam memilih dan menyusun kata.
26. Refleksi Sejenak
1. Mari kita kembali sejenak ke lembar kerja di sesi mulai dari diri yang tadi
sudah kita isi.
2. Lihat kembali pernyataan dan jawaban yang sudah kita berikan.
3. Isikan pada kolom Refleksi Setelah Eksplorasi Konsep, pemahaman yang
didapatkan setelah memahami materi di sesi ini.
29. Mari kita amati video di bawah ini.
Apa hal yang
didapatkan
setelah
menonton video
tersebut?
Tautan https://youtu.be/P6Lh87qXePo?si=iVul7CzGSCnF2gfL
30. Mari kita amati video di bawah ini.
Apa hal yang
didapatkan
setelah
menonton video
tersebut?
Tautan https://youtu.be/omvL580t-CM?si=O0rgSlICiVQO0qcB
31. Refleksi Sejenak
1. Apakah sekolah sudah membaca hasil Rapor Pendidikan 2023? (kecuali
PAUD)
2. Jika sudah, bagaimana gambaran kemampuan literasi di sekolah dari hasil
Rapor Pendidikan 2023?
33. 33
Literasi dalam Indikator Prioritas PAUD
No Indikator Prioritas PAUD Rasionalisasi
1
D.2 Penerapan Pendekatan
pembelajaran yang sesuai untuk
anak usia dini
Untuk dapat membangun kemampuan fondasi, maka pendidik PAUD perlu memahami
pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini, sehingga anak merasa proses
belajar adalah proses yang eksploratif, menyenangkan, dan bermanfaat bagi dirinya.
2
D.3 Muatan pembelajaran yang
membangun kemampuan
fondasi
Satuan PAUD perlu memastikan agar layanan yang diberikan membangun kemampuan fondasi
secara menyeluruh sebagaimana tertuang di dalam kurikulum Indonesia. Kemampuan fondasi
meliputi kematangan sosial emosional, kemandiriannya, kemampuan untuk berinteraksi sosial
secara sehat, kemampuan literasi dan numerasi yang utuh (tidak hanya baca tulis hitung),
serta kemampuan fondasi lainnya.
3 E.6 Kemitraan dengan orang tua
Agar anak dapat tumbuh kembang optimal, diperlukan kemitraan antara satuan PAUD dengan
orang tua/wali. Utamanya karena durasi kegiatan di PAUD umumnya pendek. Dengan adanya
kemitraan dengan orang tua, maka layanan pembelajaran yang diterima di PAUD dapat lebih
maksimal karena dapat terus dikuatkan secara berkesinambungan di rumah.
34. Identifikasi, Refleksi dan Benahi untuk Indikator Prioritas
D.3 Muatan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi (2/2)
Pertanyaan Pemantik
Refleksi
(kemungkinan akar
masalah)
Kegiatan Benahi Kegiatan RKAS Inspirasi Benahi
● Apakah Anda menggunakan objek di
lingkungan kelas maupun lingkungan
sekitar untuk menguatkan pemahaman
anak mengenai konsep yang sedang
menjadi tujuan pembelajaran anak?
APE sebagai alat bantu yang
mendukung proses belajar anak
belum tersedia atau
dimanfaatkan sebagai alat
bantu untuk mencapai
kemampuan fondasi
Belajar bersama untuk
memastikan
pembelajaran di PAUD
efektif dalam
membangun
kemampuan fondasi
murid
● Pengembangan inovasi
terkait konten
pembelajaran dan
metode pembelajaran
● Pengembangan/peningk
atan kompetensi
pendidik
● Pembayaran langganan
rutin internet
● Penyediaan Alat
Permainan Edukatif
(APE) dengan prioritas
APE dalam ruangan
● Penyediaan atau
pencetakan buku untuk
kebutuhan murid
Inspirasi: Mengakses
Topik Transisi PAUD-SD di
Seri Pelatihan Mandiri dan
Mengerjakan Aksi Nyata
Tautan
● Apakah Anda memiliki buku bacaan anak
sebagai salah satu opsi bahan ajar?
● Apakah Anda menggunakan buku bacaan
anak sebagai bahan dalam kegiatan
pembelajaran untuk menguatkan
pemahaman anak mengenai suatu hal serta
kemampuan literasi anak, misalnya
menyimak, memahami kosakata, mengenal
bentuk huruf dan bunyinya, serta
mengutarakan pemahamannya tentang isi
cerita?
Buku bacaan anak sebagai salah
satu bentuk sumber belajar
yang dapat menguatkan
kemampuan fondasi anak
secara terintegrasi (tidak hanya
literasi, namun pengenalan
terhadap pengetahuan lain
seperti kemampuan numerasi,
wawasan tentang cara dunia
bekerja, dan karakter)
36. Peningkatan hasil belajar murid, terutama
kompetensi fondasi seperti literasi,
numerasi, dan karakter*
36
Transformasi
Satuan
Pendidikan
Terdapat 5 indikator terjadinya transformasi satuan pendidikan
Satuan pendidikan
mengembangkan budaya
refleksi berbasis data
Satuan pendidikan menjalin
kemitraan dengan
orangtua/wali
Satuan pendidikan menciptakan
lingkungan belajar yang aman,
nyaman, menyenangkan dan
inklusif (menerima berbagai
bentuk keberagaman)
Satuan pendidikan berpihak kepada
tumbuh kembang murid
*hanya berlaku untuk Dasmen
37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 37
Terdapat 6 indikator prioritas satuan pendidikan Dasar Menengah (SD, SMP, SMA,
SLB)
No Menu Prioritas
Dasmen
Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Literasi
Literasi dan numerasi adalah pondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan numerasi
meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di kancah
internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoaks yang beredar.
2
A.2 Kemampuan
Numerasi
3 A.3 Indeks Karakter
Basis untuk tumbuh kembang murid secara utuh. Terdapat korelasi antara kemampuan
literasi-numerasi dan karakter murid.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
Tingkat rasa aman dan kenyamanan murid di satuan pendidikan dalam hal perasaan aman,
perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di lingkungan satuan
pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas pembelajaran.
5 D.8. Iklim Kebhinekaan
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
pendukung iklim pembelajaran.
6 D.1 Kualitas Pembelajaran
Tingkat kualitas interaksi antara guru, murid, dan materi pembelajaran dalam proses
pengajaran dan pembelajaran.
38. 38
Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area
Kemampuan literasi
Mutu dan
Relevansi Hasil
Belajar
A.
Kemampuan numerasi
Indeks Karakter
Penyerapan Lulusan SMK
Pendapatan Lulusan SMK
Kompetensi Lulusan SMK
Kesenjangan literasi
Kesenjangan numerasi
APS 7-12 Tahun
APK SMP/MTS/Paket
B/SMPLB
Kesenjangan karakter
APK SD/MI/Paket A/SDLB
APS 13-15 Tahun
APK SMA/K/MA/Paket
C/SMALB
APS 16-18 Tahun
Hanya ada di level daerah
Di level daerah dan satuan
pendidikan
APS 4-18 Tahun Murid
disabilitas
Indeks Pencapaian SPM
APS 7-18 Tahun Kesetaraan
APS 7-15 Tahun
Dimensi Indikator Level 1
Output
Pemerataan
Pendidikan Yang
Bermutu
B.
39. ● Kecakapan literasi pada Rapor Pendidikan didapatkan dari Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), yaitu salah satu komponen Asesmen Nasional (AN).
● Pemerintah daerah dan sekolah dapat mengakses data hasil AN, khususnya AKM,
untuk mengidentifikasi atribut sekolah terkait kemampuan literasi.
● Hasil AKM juga memetakan kemampuan murid pada jenjang perlu intervensi, dasar,
cakap, dan mahir. Penjenjangan tersebut dilakukan berdasarkan atribut sebagai
berikut.
40. ● Atribut tersebut disusun berdasarkan jawaban murid saat menjawab soal terkait
teks fiksi dan teks nonfiksi.
● Soal-soal ini dirumuskan dengan tingkat kesulitan yang berjenjang; dari menemukan
informasi eksplisit pada teks, membuat interpretasi dari informasi implisit di dalam
teks, membuat kesimpulan dari hasil integrasi beberapa informasi, mengevaluasi isi,
kualitas teks, serta merefleksi isi teks.
● Tingkat kesulitan soal yang disebut juga dengan proses kognitif ini adalah sebagai
berikut.
41. ● Jika mengetahui profil kemampuan murid, kita dapat merancang pembelajaran
dengan tepat.
● Apabila murid masih membutuhkan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan
literasinya, murid tersebut mungkin memerlukan bantuan untuk memahami isi
bacaan, atau bahkan belum dapat membaca dengan fasih.
● Kita perlu menguatkan fondasi, yaitu keterampilan membaca dasar kepada murid
bahkan apabila mereka telah duduk di SD kelas tinggi atau bahkan SMP.
42. 42
Contoh Identifikasi, Refleksi dan Benahi untuk Indikator Prioritas
No Identifikasi Masalah Refleksi Akar Masalah Benahi Kegiatan Penjelasan Kegiatan
Apakah Kegiatan
Membutuhkan
Biaya?
[Masukkan
nama indikator
prioritas yang
ingin satuan
pendidikan
Anda fokuskan
di tahun
mendatang]
[Masukkan nama
indikator atau
subindikator akar
masalah yang ingin
satuan pendidikan
Anda perbaiki]
[Masukkan Program tindak
lanjut sesuai dengan akar
masalah yang Anda tentukan
(bisa diambil dari kolom
Inspirasi Benahi yang
diberikan atau membuat
program sesuai dengan
kebutuhan Satuan Pendidikan)
]
[Kegiatan konkret dari
Benahi yang Anda tentukan
(bisa mengacu pada
Kegiatan ARKAS)]
[Penjabaran kegiatan yang
akan satuan pendidikan Anda
lakukan berdasarkan kegiatan
yang dipilih (dituliskan untuk
kegiatan yang membutuhkan
biaya dan tidak)]
[Diisi dengan
"Ya" / "Tidak".
Kegiatan yang
membutuhkan
biaya perlu
dipindah ke
Lembar Kerja
ARKAS]
1 Literasi Kompetensi
membaca teks sastra
Peningkatan kompetensi GTK
dengan mempelajari konten
terkait teks sastra yang
berkaitan erat dengan
kemampuan literasi di
Platform Merdeka Mengajar
- Pengembangan diri
terkait literasi melalui
PMM
- Guru mengikuti pelatihan
mandiri terkait literasi di
platform Merdeka
Mengajar;
- Guru melakukan kegiatan
sharing pengetahuan di
komunitas belajar (1x
sebulan)
44. Refleksi Terbimbing
Untuk guru
Praktik pembelajaran yang saya lakukan … (sudah/belum menguatkan literasi
berdasarkan konsep yang tepat) karena …
Untuk kepala sekolah dan pengawas
Program literasi yang dilakukan sekolah … (sudah/belum menguatkan literasi
berdasarkan konsep yang tepat) karena …
46. Ruang Kolaborasi (50 Menit)
Silakan menuju ke lembar kerja literasi untuk mengakses bahan bacaan dan
penugasan pada sesi ini.
Tautan lembar kerja
https://docs.google.com/document/d/1SCS72gbNSq1q7UmBPz32MvyJDYePgX
fZzufYeL9cxLE/edit
48. Elaborasi Pemahaman (120 Menit)
● Mari kita berdiskusi terkait hasil dari penugasan Ruang Kolaborasi yang
sudah dibuat.
● Semua orang berhak didengarkan. Mari kita dengarkan peserta saat
sedang melakukan paparan.
● Semua orang punya suara. Mari kita berikan umpan balik yang
membangun kepada peserta yang sedang melakukan paparan.
50. Rencana Aksi Nyata
Hasil penugasan di Ruang Kolaborasi
yang sudah diberikan umpan balik
dan diperbaiki.
● Strategi penguatan lingkungan
akademik disusun oleh kepala
sekolah dan pengawas sekolah.
● Rencana asesmen awal
pembelajaran terkait
kemampuan literasi murid
disusun oleh guru.
Rencana Aksi Nyata
51. Rencana Aksi Nyata
1. Melaksanakan rencana yang sudah
disusun.
2. Menyiapkan cerita aksi nyata masing-
masing individu untuk bahan refleksi
lokakarya.
53. Referensi buku teks dan non teks secara daring melalui
https://buku.kemdikbud.go.id/
54. Terdapat banyak buku non teks yang dapat diunduh dan sudah
dikategorisasikan sesuai jenjang buku.
55. Sumber:
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan (2022) Pedoman
Penjenjangan Buku. Manual. Badan
Standar, Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan, Jakarta.
Tautan di sini