SlideShare a Scribd company logo
Menelaah Ketentuan
Konstitusional Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Kelompok 2
Alfian N P
Teguh S
Risman M
Shalma N
Nabilah S
Azka
Ghina H
Fadhil B
M. Febriyan
Kemerdekaan beragama
dan berkepercayaan di
Indonesia
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Ketika
kita berada di lingkungan keluarga atau masyarakat kita dapat
melakukan berbagai kegiatan keagamaan dengan nyaman, aman dan
tertib.
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna
bahwa setiap manusia bebas memilih dan melaksanakan ajaran agama
menurut keyakinan dan kepercayaannya. Dalam hal ini tidak boleh
dipaksa oleh siapapun baik itu oleh pemerintah, pejabat agama,
masyarakat, maupun oleh orang tua kita.
• Kemerdekaan beragama tidak dimaknai sebagai kebebasan untuk
tidak beragama atau bebas untuk tidak beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Kemerdekaan beragama bukan pula dimaknai sebagai
kebebasan untuk menarik orang yang telah beragama atau
mengubah agama yang telah dianut oleh seseorang.
• Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia dijamin
oleh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
• Dalam pasal 28 E ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa:
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat sesuai dengan
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di dalam negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
2. Tiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan
pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
Indonesia telah menjamin adanya persamaan hak bagi setiap warga negara
untuk menentukan dan menetapkan pilihan agama yang ia anut,
menunaikan ibadah serta kegiatan yang berhubungan dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
• Pasal 28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
yang menyebutkan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui Sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.
• Untuk mewujudkan Ketentuan tersebut diperlukan hal-hal berikut:
a. Adanya pengakuan yang sama oleh pemerintah terhadap agama-
agama yang dipeluk oleh warga negara.
b. Tiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak dan kedudukan
yang sama dalam negara dan pemerintahan.
c. Adanya kebebasan yang otonom bagi setiap penganut agama dengan
agamanya itu, Apabila terjadi perubahan agama, yang bersangkutan
mempunyai kebebasan untuk menetapkan dan menentukan agama yang
ia kehendaki.
d. Adanya kebebasan yang otonom bagi tiap golongan umat beragama
serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan dan
kegiatan keagamaan lainnya yang berhubungan dengan eksistensi
agama masing-masing.
Pengertian Kerukunan Antar Umat
Beragama
Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang
menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan
kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan
dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara
suku, agama, ras, dan golongan.
Sedangkan kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat
beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling
menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran
agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kerukunan antar umat beragama dapat
diwujdkan dengan
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama.
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan
Negara
Jenis – Jenis Kerukunan Antar Umat Beragama
• Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang
terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama
orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk
agama yang sama juga harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan
• Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin
antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar
umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau
kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.
Manfaat Kerukunan Antar Umat
Beragama
• Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
• Toleransi antar umat Beragama meningkat
• Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam
melaksanakan ibadahnya masing masing
• Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama
Kendala-Kendala Kerukunan Antar
Umat Beragama
• Rendahnya Sikap Toleransi
• Kepentingan Politik
• Sikap Fanatisme
Faktor-Faktor Penyebabkan Timbulnya Masalah
Kerukunan Antar Umat Beragama
• Sikap prasangka stereotype etnik dan dijiwai oleh suasana persaingan
yang tajam
• Penyiaran agama yang ditujukan kepada kelompok yang sudah
menganut agama
• Penyendirian rumah beribadah, pendirian rumah ibadah kelompok
minoritas ditengah kelompok mayoritas
Cara Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama
• Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di Indonesia. Baik
yang merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang
berbeda Agama. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam
hal. Misalnya seperti, pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah,
tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain dalam interaksi
sehari – harinya, atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah
bila memang sudah waktunya mereka melakukan ibadah.
• Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa
melihat status orang tersebut. Jangan melakukan perlakuan
diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka
membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia
mengalami bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk
agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas
malas dan enggan untuk membantu saudara sebangsa yang sedang
kesusahan hanya karena perbedaan agama
Sistem Pertahanan dan Keamanan
Negara Republik Indonesia
1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Perubahan UUD 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan
keamanan Negara Indonesia. Hal tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menytakan bahwa:
(1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angakatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melidungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tetara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga Negara dalam usaha pertahanan dan
keamanan diatur di dengan undang undang.
Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta
merupakan pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang
diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan
atas hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pertahanan Negara.
Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta bercirikan :
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan Negara
diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sesuai dengan kondisi geografi sebagai Negara kepulauan.
B. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan
Keamanan Negara
Ini merupakan salah satu bentuk perjuangan Rakyat Indonesia untuk mengusir
penjajah. Mereka mempunyai motivasi yang sangat tinggi untuk mempertahankan
kemerdekaan yang telah diraih.
• Gambar tersebut membuktikan bahwa mereka melakukan tindakan bela negara
terhadap negara Indonesia. Untuk menghargai jasa mereka kita juga harus
mempunyai rasa rela berkorban untuk mempertahankan negara, memiliki kesadaran
bela negara dan rasa nasionalisme terhadap negara.
• Sudah dejelaskan pada pasal 27 ayat (3) dan 30 ayat (1)
“ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara”
“ Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Penanaman kesadaran Berkonstitusi
Sistem pertahanan dan keamanan merupakan tindakan yang bukan hanya dilakukan
oleh TNI dan POLRI tetapi masyarakat pun harus melakukan tindakan tersebut.
Negara tidak akan kokoh apabila tidak didukung oleh kesadaran bela negara dari
warga negaranya. Ini merupakan perilaku yang mencerminkan sikap :
1. Meyakini Pancasila sebagai ideologi negara.
2. Cinta tanah air
3. Kesadaran berbangsa dan bernegara
4. Rela berkorban
5. Disiplin
6. Kerja keras.

More Related Content

What's hot

Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Nelva Kirana
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Fajri Aminudin
 
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Mariska1115500049
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Firman Nugraha
 
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
Ricky Suadma
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
Indra West
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
Yopi Adie
 
kerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamakerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamaLya youli
 
Pembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.pptPembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.ppt
Agnes Ivonne Margaretha
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Firman Nugraha
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMujamma'ul Jam'an
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
universitas negeri makassar
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Elsa Lopez
 
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklat
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklatHam dan implementasinya dalam keluarga training diklat
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklatMeehawk
 
341354946 makalah-pkn
341354946 makalah-pkn341354946 makalah-pkn
341354946 makalah-pkn
tona pa
 

What's hot (20)

Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
 
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat BeragamaRegulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
 
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...ARTIKEL PKN :  Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
ARTIKEL PKN : Membangun kerukunan beragama dalam kehidupan sehari hari by Ri...
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
 
kerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamakerukunan umat beragama
kerukunan umat beragama
 
Pembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.pptPembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.ppt
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragama
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejatiKerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
Kerjasama antar umat beragama, membangun persaudaraan sejati
 
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklat
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklatHam dan implementasinya dalam keluarga training diklat
Ham dan implementasinya dalam keluarga training diklat
 
Paper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewiPaper pkn ina dewi
Paper pkn ina dewi
 
341354946 makalah-pkn
341354946 makalah-pkn341354946 makalah-pkn
341354946 makalah-pkn
 

Similar to Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara

KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptxKEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
arrasepoetrie
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Smywlndr wlndr
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
ssuser09864a
 
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptxKERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
Ahya Daydia
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
EkoNaniFitriono
 
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptxKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
Jimatul Arrobi
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
hamdanabdilah
 
PPT BELA NEGARA.pptx
PPT BELA NEGARA.pptxPPT BELA NEGARA.pptx
PPT BELA NEGARA.pptx
WahyuTryAkbar
 
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakatErsamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
leon212
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Rafly Safadanu
 
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptxMATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
zyrexoperatoross
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
YuanitaAlmaghfira
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
ermisetyawati
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
andreanapulu
 

Similar to Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara (20)

Pkn
PknPkn
Pkn
 
KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptxKEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
KEMERDEKAAN_BERAGAMA_DAN_BERKEPERCAYAAN.pptx
 
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahank...
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
 
Kedudukan Warga Negara
Kedudukan Warga NegaraKedudukan Warga Negara
Kedudukan Warga Negara
 
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptxKERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx
 
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.pptModerasi Beragama.KIRIM.ppt
Moderasi Beragama.KIRIM.ppt
 
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptxKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.pptx
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
 
PPT BELA NEGARA.pptx
PPT BELA NEGARA.pptxPPT BELA NEGARA.pptx
PPT BELA NEGARA.pptx
 
Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakatErsamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
Ersamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
 
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptxMATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
MATERI-WASBANG-BEL_NEG_2452454657rs.pptx
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 

More from ghinahuwaidah

LATIHAN SOAL PPKN SMA
LATIHAN SOAL PPKN SMALATIHAN SOAL PPKN SMA
LATIHAN SOAL PPKN SMA
ghinahuwaidah
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
ghinahuwaidah
 
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesiaSistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
ghinahuwaidah
 
Menatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasionalMenatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasional
ghinahuwaidah
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
ghinahuwaidah
 
Bahaya rokok bagi paru paru
Bahaya rokok bagi paru paruBahaya rokok bagi paru paru
Bahaya rokok bagi paru paru
ghinahuwaidah
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
ghinahuwaidah
 
Huruf miring
Huruf miringHuruf miring
Huruf miring
ghinahuwaidah
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
ghinahuwaidah
 
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalismeProses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
ghinahuwaidah
 
Hubunganmetabolismekpl
HubunganmetabolismekplHubunganmetabolismekpl
Hubunganmetabolismekpl
ghinahuwaidah
 
Meiosis i
Meiosis iMeiosis i
Meiosis i
ghinahuwaidah
 
Cahaya tampak
Cahaya tampakCahaya tampak
Cahaya tampak
ghinahuwaidah
 
Simulasi ujian nasional mtk smp
Simulasi ujian nasional mtk smpSimulasi ujian nasional mtk smp
Simulasi ujian nasional mtk smp
ghinahuwaidah
 

More from ghinahuwaidah (14)

LATIHAN SOAL PPKN SMA
LATIHAN SOAL PPKN SMALATIHAN SOAL PPKN SMA
LATIHAN SOAL PPKN SMA
 
Teks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleksTeks eksplanasi kompleks
Teks eksplanasi kompleks
 
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesiaSistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesia
 
Menatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasionalMenatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasional
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
 
Bahaya rokok bagi paru paru
Bahaya rokok bagi paru paruBahaya rokok bagi paru paru
Bahaya rokok bagi paru paru
 
Polimer
PolimerPolimer
Polimer
 
Huruf miring
Huruf miringHuruf miring
Huruf miring
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalismeProses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
Proses penyelenggaraan negara dalam konteks federalisme
 
Hubunganmetabolismekpl
HubunganmetabolismekplHubunganmetabolismekpl
Hubunganmetabolismekpl
 
Meiosis i
Meiosis iMeiosis i
Meiosis i
 
Cahaya tampak
Cahaya tampakCahaya tampak
Cahaya tampak
 
Simulasi ujian nasional mtk smp
Simulasi ujian nasional mtk smpSimulasi ujian nasional mtk smp
Simulasi ujian nasional mtk smp
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara

  • 2. Kelompok 2 Alfian N P Teguh S Risman M Shalma N Nabilah S Azka Ghina H Fadhil B M. Febriyan
  • 3. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Ketika kita berada di lingkungan keluarga atau masyarakat kita dapat melakukan berbagai kegiatan keagamaan dengan nyaman, aman dan tertib. Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap manusia bebas memilih dan melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan kepercayaannya. Dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun baik itu oleh pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun oleh orang tua kita.
  • 4. • Kemerdekaan beragama tidak dimaknai sebagai kebebasan untuk tidak beragama atau bebas untuk tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemerdekaan beragama bukan pula dimaknai sebagai kebebasan untuk menarik orang yang telah beragama atau mengubah agama yang telah dianut oleh seseorang. • Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia dijamin oleh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
  • 5. • Dalam pasal 28 E ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa: 1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di dalam negara dan meninggalkannya serta berhak kembali. 2. Tiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya. Indonesia telah menjamin adanya persamaan hak bagi setiap warga negara untuk menentukan dan menetapkan pilihan agama yang ia anut, menunaikan ibadah serta kegiatan yang berhubungan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • 6. • Pasal 28 I ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menyebutkan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui Sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
  • 7. • Untuk mewujudkan Ketentuan tersebut diperlukan hal-hal berikut: a. Adanya pengakuan yang sama oleh pemerintah terhadap agama- agama yang dipeluk oleh warga negara. b. Tiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak dan kedudukan yang sama dalam negara dan pemerintahan.
  • 8. c. Adanya kebebasan yang otonom bagi setiap penganut agama dengan agamanya itu, Apabila terjadi perubahan agama, yang bersangkutan mempunyai kebebasan untuk menetapkan dan menentukan agama yang ia kehendaki. d. Adanya kebebasan yang otonom bagi tiap golongan umat beragama serta perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan dan kegiatan keagamaan lainnya yang berhubungan dengan eksistensi agama masing-masing.
  • 9. Pengertian Kerukunan Antar Umat Beragama Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Sedangkan kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
  • 10. Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan 1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama. 2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu 3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan 4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara
  • 11. Jenis – Jenis Kerukunan Antar Umat Beragama • Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan • Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama.
  • 12. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama • Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat • Toleransi antar umat Beragama meningkat • Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing • Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama
  • 13. Kendala-Kendala Kerukunan Antar Umat Beragama • Rendahnya Sikap Toleransi • Kepentingan Politik • Sikap Fanatisme
  • 14. Faktor-Faktor Penyebabkan Timbulnya Masalah Kerukunan Antar Umat Beragama • Sikap prasangka stereotype etnik dan dijiwai oleh suasana persaingan yang tajam • Penyiaran agama yang ditujukan kepada kelompok yang sudah menganut agama • Penyendirian rumah beribadah, pendirian rumah ibadah kelompok minoritas ditengah kelompok mayoritas
  • 15. Cara Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama • Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di Indonesia. Baik yang merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang berbeda Agama. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misalnya seperti, pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain dalam interaksi sehari – harinya, atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya mereka melakukan ibadah.
  • 16. • Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat status orang tersebut. Jangan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas dan enggan untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama
  • 17. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia 1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia Perubahan UUD 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan Negara Indonesia. Hal tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menytakan bahwa: (1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. (2) Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angakatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
  • 18. (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melidungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tetara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga Negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur di dengan undang undang.
  • 19. Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga Negara dalam usaha pertahanan Negara. Sistem pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta bercirikan : a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan Negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi sebagai Negara kepulauan.
  • 20. B. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Ini merupakan salah satu bentuk perjuangan Rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah. Mereka mempunyai motivasi yang sangat tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.
  • 21. • Gambar tersebut membuktikan bahwa mereka melakukan tindakan bela negara terhadap negara Indonesia. Untuk menghargai jasa mereka kita juga harus mempunyai rasa rela berkorban untuk mempertahankan negara, memiliki kesadaran bela negara dan rasa nasionalisme terhadap negara. • Sudah dejelaskan pada pasal 27 ayat (3) dan 30 ayat (1) “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara” “ Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
  • 22. Penanaman kesadaran Berkonstitusi Sistem pertahanan dan keamanan merupakan tindakan yang bukan hanya dilakukan oleh TNI dan POLRI tetapi masyarakat pun harus melakukan tindakan tersebut. Negara tidak akan kokoh apabila tidak didukung oleh kesadaran bela negara dari warga negaranya. Ini merupakan perilaku yang mencerminkan sikap : 1. Meyakini Pancasila sebagai ideologi negara. 2. Cinta tanah air 3. Kesadaran berbangsa dan bernegara 4. Rela berkorban 5. Disiplin 6. Kerja keras.