SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA UNTUK
CIPTAKAN KONDUSIVITAS
PENDAHULUAN
1. Indonesia adalah negara yang penduduk majemuk dari segi
suku bangsa, budaya, dan agama.
2. Penduduk Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang
tersebar di berbagai wilayah.
3. Penduduk ini menganut agama dan kepercayaan yang
berbeda-beda. Bagian terbesar dari penduduk menganut
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
4. Diperlukan kearifan dan kedewasaan di kalangan umat
beragama untuk memelihara keseimbangan antara
kepentingan kelompok dan kepentingan nasional.
5. Diperlukan kebijaksanaan dan strategi untuk menciptakan
dan memelihara KUB guna mewujudkan masyarakat
Indonesia yang aman, damai, sejahtera, dan bersatu.
Kerukunan Umat Beragama
Secara etimologis:
 Rukun (dari bahasa Arab, ruknun) berarti asas atau dasar, misalnya: rukun
Islam, asas Islam atau dasar agama Islam.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rukun berarti: (1) baik dan damai, tidak
bertentangan; (2) bersatu hati, bersepakat. Merukunkan berarti: (1)
mendamaikan; (2) menjadikan bersatu hati. Adapun Kerukunan: (1) perihal
hidup rukun; (2) rasa rukun; dll.
Tiga Unsur Kerukunan Umat Beragama
1) Kesediaan untuk menerima adanya perbedaan
keyakinan dengan orang maupun kelompok lain,
2) Kesediaan membiarkan orang lain untuk
mengamalkan ajaran yang diyakininya, dan
3) Kemampuan untuk menerima perbedaan
selanjutnya menikmati suasana kekhusyu’an yang
dirasakan orang lain sewaktu mereka
mengamalkan ajaran agamanya.
Dasar-Dasar Kerukunan
 Secara teologis:
Semua agama mengajarkan damai, kasih, rahmah, menghargai
wong liyan.
 Secara filosofis:
Manusia pada dasarnya membutuhkan manusia dalam kehidupan
bersama. Jika tidak bisa rukun/bekerjasama maka tidak dapat
hidup.
 Secara praktis:
Keragaman adalah keniscayaan, dan maka potensi
gesekan/konflik pasti ada... maka diperlukan rukun.
Trilogi Kerukunan Umat Beragama
 Kerukunan intern umat beragama. Misal: ada istilah ukhuwah
Islamiyah, badan kerjasama antar gereja, dsb.
 Kerukunan antar umat yang berbeda-beda agama. Misal: FKUB, Forum
Lintas Agama, dsb.
 Kerukunan antara (pemuka) umat beragama dengan Pemerintah.
Misal: Pemerintah dan umat beragama bekerjasama memelihara
kerukunan, Pemerintah memfasilitasi umat beragama, dsb.
Tri kerukunan umat beragama bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa
hidup dalam kebersamaan, sekali pun banyak perbedaan. Konsep ini
dirumuskan dengan teliti dan bijak agar tidak terjadi pengekangan atau
pengurangan hak-hak manusia dalam menjalankan kewajiban dari
ajaran-ajaran agama yang diyakininya
Problem Kerukunan Umat Beragama
 Kerukunan bukan upaya memperlemah iman!
 “Ukhuwah terjalin, akidah terjamin”
 Kerukunan adalah jembatan hubungan sosial antar umat
beragama.
 Kerukunan beda dengan perukunan! Inisiatif dari
masyarakat lebih dominan dibanding dorongan
Pemerintah.
 Kerukunan merupakan upaya-bersama umat beragama
dan pemerintah.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGANGGU
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (TANTANGAN)
FAKTOR-FAKTOR NON-KEAGAMAAN
 Kesenjangan ekonomi;
 Kepentingan politik;
 Konflik sosial dan budaya,
FAKTOR-FAKTOR KEAGAMAAN
 Penyiaran agama;
 Bantuan keagamaan luar negeri;
 Perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda;
 Pengangkatan anak;
 Pendidikan agama;
 Perayaan hari besar keagamaan;
 Perawatan dan pemakaman jenazah;
 Penodaan agama;
 Kegiatan kelompok sempalan;
 Transparansi informasi keagamaan,
 Pendirian rumah ibadat.
Dua Kebijakan Besar untuk Menjaga
Kerukunan Umat Beragama
 Memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok
agama, serta pemuka agama untuk menyelesaikan
sendiri masalah kerukunan umat beragama.
 Memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan
kerukunan umat beragama (UU, SKB.. dll..).
Peran Majelis Agama dalam KUB
1. Memberikan pemahaman tentang diri dan pihak lain,
hidup bersama.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lintas agama,
dalam upaya membangun understanding dan saling
menghormati/menghargai.
3. Memperkuat kerjasama antarumat beragama dalam
berbagai bentuk dan tingkat.
4. Mengisi dan mendukung program dan inisiasi
Pemerintah dalam pemeliharaan kerukunan umat
beragama.
Upaya-upaya Mendorong
Kerukunan Antar Umat Beragama
 Memperkuat landasan/dasar-dasar (aturan/etika
bersama) tentang kerukunan internal dan antar umat
beragama.
 Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional
dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan
seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam
bingkai teologi yang ideal untuk menciptakan
kebersamaan dan sikap toleransi.
 Menciptakan suasana kehidupan beragama yang
kondusif.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx

Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
ssuser09864a
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
MohZaini6
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
Solin123
 

Similar to KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx (20)

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptxMakalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
Makalah Moderasi Beragama 16 Juli 2022.pptx
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegaraMenelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
Menelaah ketentuan konstitusional kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
ppt PKN 2022.pptx
ppt PKN 2022.pptxppt PKN 2022.pptx
ppt PKN 2022.pptx
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di IndonesiaKemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.ppt
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdfMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021.pdf
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA UNTUK CIPTAKAN KONDUSIVITAS.pptx

  • 2. PENDAHULUAN 1. Indonesia adalah negara yang penduduk majemuk dari segi suku bangsa, budaya, dan agama. 2. Penduduk Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayah. 3. Penduduk ini menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Bagian terbesar dari penduduk menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. 4. Diperlukan kearifan dan kedewasaan di kalangan umat beragama untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan kelompok dan kepentingan nasional. 5. Diperlukan kebijaksanaan dan strategi untuk menciptakan dan memelihara KUB guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, sejahtera, dan bersatu.
  • 3. Kerukunan Umat Beragama Secara etimologis:  Rukun (dari bahasa Arab, ruknun) berarti asas atau dasar, misalnya: rukun Islam, asas Islam atau dasar agama Islam.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rukun berarti: (1) baik dan damai, tidak bertentangan; (2) bersatu hati, bersepakat. Merukunkan berarti: (1) mendamaikan; (2) menjadikan bersatu hati. Adapun Kerukunan: (1) perihal hidup rukun; (2) rasa rukun; dll.
  • 4. Tiga Unsur Kerukunan Umat Beragama 1) Kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang maupun kelompok lain, 2) Kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakininya, dan 3) Kemampuan untuk menerima perbedaan selanjutnya menikmati suasana kekhusyu’an yang dirasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran agamanya.
  • 5. Dasar-Dasar Kerukunan  Secara teologis: Semua agama mengajarkan damai, kasih, rahmah, menghargai wong liyan.  Secara filosofis: Manusia pada dasarnya membutuhkan manusia dalam kehidupan bersama. Jika tidak bisa rukun/bekerjasama maka tidak dapat hidup.  Secara praktis: Keragaman adalah keniscayaan, dan maka potensi gesekan/konflik pasti ada... maka diperlukan rukun.
  • 6. Trilogi Kerukunan Umat Beragama  Kerukunan intern umat beragama. Misal: ada istilah ukhuwah Islamiyah, badan kerjasama antar gereja, dsb.  Kerukunan antar umat yang berbeda-beda agama. Misal: FKUB, Forum Lintas Agama, dsb.  Kerukunan antara (pemuka) umat beragama dengan Pemerintah. Misal: Pemerintah dan umat beragama bekerjasama memelihara kerukunan, Pemerintah memfasilitasi umat beragama, dsb. Tri kerukunan umat beragama bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa hidup dalam kebersamaan, sekali pun banyak perbedaan. Konsep ini dirumuskan dengan teliti dan bijak agar tidak terjadi pengekangan atau pengurangan hak-hak manusia dalam menjalankan kewajiban dari ajaran-ajaran agama yang diyakininya
  • 7. Problem Kerukunan Umat Beragama  Kerukunan bukan upaya memperlemah iman!  “Ukhuwah terjalin, akidah terjamin”  Kerukunan adalah jembatan hubungan sosial antar umat beragama.  Kerukunan beda dengan perukunan! Inisiatif dari masyarakat lebih dominan dibanding dorongan Pemerintah.  Kerukunan merupakan upaya-bersama umat beragama dan pemerintah.
  • 8. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGANGGU KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (TANTANGAN) FAKTOR-FAKTOR NON-KEAGAMAAN  Kesenjangan ekonomi;  Kepentingan politik;  Konflik sosial dan budaya, FAKTOR-FAKTOR KEAGAMAAN  Penyiaran agama;  Bantuan keagamaan luar negeri;  Perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda;  Pengangkatan anak;  Pendidikan agama;  Perayaan hari besar keagamaan;  Perawatan dan pemakaman jenazah;  Penodaan agama;  Kegiatan kelompok sempalan;  Transparansi informasi keagamaan,  Pendirian rumah ibadat.
  • 9. Dua Kebijakan Besar untuk Menjaga Kerukunan Umat Beragama  Memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok agama, serta pemuka agama untuk menyelesaikan sendiri masalah kerukunan umat beragama.  Memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama (UU, SKB.. dll..).
  • 10. Peran Majelis Agama dalam KUB 1. Memberikan pemahaman tentang diri dan pihak lain, hidup bersama. 2. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lintas agama, dalam upaya membangun understanding dan saling menghormati/menghargai. 3. Memperkuat kerjasama antarumat beragama dalam berbagai bentuk dan tingkat. 4. Mengisi dan mendukung program dan inisiasi Pemerintah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama.
  • 11. Upaya-upaya Mendorong Kerukunan Antar Umat Beragama  Memperkuat landasan/dasar-dasar (aturan/etika bersama) tentang kerukunan internal dan antar umat beragama.  Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang ideal untuk menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.  Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif.