SlideShare a Scribd company logo
Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara.
BELA NEGARA Merupakan sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.
BEBERAPA PENGERTIAN BELA NEGARA
MENURUT PARA AHLI
1. Sunarso
Pengertian Bela Negara menurut Sunarso adalah mengandung empat
esensial yang perlu dibela. Pertama, kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Kedua, kesatuan dan persatuan bangsa. Ketiga, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional. Keempat, nilai-nilai dari Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.
2. Darji Darmodiharjo
Menurut Darji Darmodiharjo pengertian Bela Negara adalah dilaksanakannya
doktrin keamanan yang nasional. Gunanya untuk berusaha menciptakan
sebuah sistem pertahanan keamanan nasional. Keamanan nasional tersebut
diharapkan mampu mengamankan serta mensukseskan perjuangan nasional
pada umumnya.
3. Purnomo Yusgiantoro
Pengertian Bela Negara adalah sebuah sikap perilaku masyarakat. Sikap
tersebut dijiwai dengan kecintaan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal itu berdasarkan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945, untuk menjamin kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
4. Chaidir Basrie
Pengertian bela negara menurut Chaidir Basrie adalah sebuah sikap, tekad
dan tindakan yang dilakukan oleh warga negara. Tindakan tersebut dilakukan
secara menyeluruh, terpadu teratur serta berkelanjutan dilandasi dengan rasa
cinta kepada tanah air. Selain itu, juga terdapat sikap kesadaran bernegara
Indonesia, kesadaran dalam berbangsa, kesakitan dan juga kesetiaan kepada
Pancasila.
DASAR HUKUM BELA NEGARA
Dasar hukum pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945, karena UUD
1945 merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum
tertinggi di Indonesia. Dalam tiap batang tubuh UUD 1945 ini,
tercantum hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara
Indonesia
1. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
menyatakan bahwa : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Berdasarkan pasal ini setiap warga
negara berhak dalam upaya membela negara, artinya tidak selalu
dalam bela negara secara fisik. Namun dapat berarti setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan dan melakukan semua upaya
memajukan dirinya, yang nantinya dapat ikut memajukan negara
Indonesia. Selain hak, bela negara adalah kewajiban, terutama bila
keadaan darurat perang di indonesia. Untuk saat ini bisa dilakukan
dengan cara ikut memelihara lingkungan, melaksanakan aturan dan
tata tertib di Indonesia, dan lain-lain.
2. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945
Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang berbeda. Bunyi pasal
tersebut adalah,”Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara”. Sekilas dapat berarti kewajiban dan hak membela negara dalam
bentuk fisik, ketika Indonesia dalam keadaan perang. Namun dapat juga diartikan
sebagai kewajiban menjaga ketertiban dan pertahanan negara sebagai makna sila
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak melakukan tindakan yang
melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia
3. Pasal 30 ayat 2 UUD 1945
Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh TNI dan
Polri, sesuai dengan isinya,”Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai
kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Dengan demikian menurut
pasal ini, kemanan dan perlindungan negara, termasuk di dalamnya perlindungan
terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI dan Polri dengan dukungan
rakyat.
4. Pasal 30 ayat 3 UUD 1945
5. Pasal 30 ayat 4 UUD 1945
6. Pasal 30 ayat 5 UUD 1945
UNSUR-UNSUR BELA NEGARA
• Cinta Tanah Air
Keasadaran bela negara pada setiap warga negara didasarkan pada kecintaannya
kepada tanah air. Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah
negara kita melestarikan budaya, serta menjaga lingkungan dan nama baik bangsa dan
negara. Cinta tanah air berarti bangga menjadi bagian dan bertempat tinggal di
negaranya.
• Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap yang sesuai dengan kepribadian
bangsa. Hal ini dikaitkan dengan cita-cita bangsanya. Kita dapat mewujudkannya
dengan cara mencegah perselisihan antar orang perorangan atau antar kelompok.
Selain itu juga menjadi anak bangsa yang berprestasi.
• Keyakinan Pancasila sebagai Ideologi
Ideologi merupakan warisan dan hasil perjuangan para pahlawan yang dijadikan
sebagai identitas nasional. Pancasila bukan hanya sebagai ikrar yang diucapkan
sewaktu upacara bendera. Namun juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki
keberagaman unsur budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya. Nilai-nilai Pancasila ini
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan negara.
• Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
Rela berkorban untuk bangsa dan negara adalah bersedia dengan
ikhlas dan sepenuh hati memberikan dan melakukan apa yang kita bisa
untuk kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan negara kita.
Sikap rela berkorban bukan berarti ikut serta dalam berperang
melawan musuh layaknya pahlawan yang melawan penjajah. Rela
berkorban berarti melakukan apa yang kita bisa dan kita punya
diberikan baik tenaga, uang, dan waktu.
• Memiliki Kemampuan Bela Negara Secara Fisik dan Psikis
Salah satu unsur bela negara yang lain adalah memiliki
kemampuan bela negara itu sendiri. Kemampuan bela negara setiap
orang berbeda-beda. Seperti yang kita tahu bahwa, masyarakat
merupakan komponen pendukung pertahanan dan keamanan negara.
Masyarakat bisa melakukan bela negara sesuai dengan profesi yang
ditekunianya dengan bekerja disiplin, ulet dan kerja keras.
UPAYA BELA NEGARA
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah kegiatan mempelajari dan menghayati
ilmu pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini
juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan, dan ideologi negara.
Seseorang tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai-
nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini mengajarkan kita untuk
menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada
hukum dan kontrak sosial lainnya.
2. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi satu di antara bentuk upaya
bela negara. Dengan ikut latihan, raga dan jiwa akan terlatih.
Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota
militer. Nilai penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik
sekaligus menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme dalam diri.
Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa nasionalisme, tidak akan mau
mati demi membela negara.
3. Pengabdian sebagai Prajurit
Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan
Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer.
Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke
depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan. Terutama jika negara dalam keadaan
genting akibat peperangan dengan negara lain.
Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara
nyata.
4. Pengabdian Sesuai Profesi
Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa
pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau keahlian profesionalnya.
Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara
membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak.
Mengajar di depan kelas secara profesional adalah suatu bentuk bela negara.
5. Pengabdian Masyarakat
dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu pengabdian tersendiri terhadap masyarakat.
Banyak pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan kegiatan keamanan dan
mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu
ketika melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara
bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan pembelaan negara.
CONTOH-CONTOH BELA NEGARA
Contoh bela Negara dalam kehidupan sehari hari antara lain :
• Menciptakan suasana rukun, damai dan harmonis baik
dalam keluarga maupun lingkungan sekitar.
• Membentuk keluarga yang sadar hukum.
• Meningkatkan iman dan taqwa, serta bagi dilingkungan
sekolah mentaati tata tertib sekolah.
• Menjaga keamanan lingkungan sekitar bersama sama.
• Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
• Membayar pajak tepat waktu.
• Kesadaran akan bela Negara begitu penting maknanya bagi
kesejahteraan bersama demi mewujudkan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TUJUAN BELA NEGARA
• Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa
dan negara.
• Melestarikan budaya.
• Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
• Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
• Menjaga identitas dan integritas bangsa atau
negara.
FUNGSI BELA NEGARA
• Mempertahankan negara dari berbagai
ancaman.
• Menjaga keutuhan wilayah negara.
• Merupakan kewajiban setiap warga negara.
• Merupakan panggilan sejarah.
MANFAAT BELA NEGARA
• Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
• Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antarsesama rekan
seperjuangan.
• Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
• Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai
kemampuan diri.
• Melatih jiwa kepemimpinan dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok.
• Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut oleh individu.
• Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama.
• Melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan individu dalam
melaksanakan kegiatan.
• Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak
disiplin.
• Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antarsesama.
ANCAMAN INTEGRASI INDONESIA
• Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain yang
ekstrem atau tidak sesuai kebiasan dari masyarakat Indonesia.
• Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
2. Ancaman Militer Luar Negeri
Ancaman militer luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya
bersumber dari pihak eksternal atau dari luar negeri.
Contoh ancaman militer luar negeri:
• Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
• Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
• Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.
Bentuk-Bentuk Ancaman Militer
Bentuk-bentuk Ancaman Militer:
1. Agresi
Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata
oleh negara lain terhadap suatu negara. Hal tersebut dapat
membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa tersebut.
2. Invasi
Invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata
dari negara lain terhadap wilayah NKRI.
3. Bombardemen
Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI.
4. Blokade
Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang biasanya dilakukan
di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh
angkatan bersenjata negara lain.
5. Spionase
Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh negara
lain terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata-
mata. Hal tersebut bertujuan untuk mencari dan
mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
6. Sabotase
Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu
negara dengan tujuan untuk merusak instalasi militer dan
objek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat
membahayakan keselamatan suatu bangsa.
7. Perang saudara
Terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga
termasuk ancaman militer.
Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak
terlihat seperti ancaman militer. Ancaman nonmiliter bisa berbentuk
ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan.
1. Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman tersebut pernah terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan
dari ideologi komunis menjadi liberal. Sistem politik internasional mengalami
perubahan semenjak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak
populer lagi.
2. Ancaman Berdimensi Politik
Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini
membuktikan ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim
pemerintahan, bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara.
3. Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi merupakan satu di antara penentu posisi tawar dari setiap negara
dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan
dalam pertahanan negara.
4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar
timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah, beserta konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dengan sangat pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar
bagi seluruh masyarakat, namun kejahatan juga terus mengikuti
perkembangan tersebut.
6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam,
misal gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang
disebabkan oleh manusia, misal penggunaan obat-obatan dan
penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran,
hingga kecelakaan alat-alat transportasi.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraJemi22
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Ratri nia
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
Вибово Лаксоно
 
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
IkeOkfridaYanti
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Husien Armansyah
 
Nasionalisme
Nasionalisme Nasionalisme
Nasionalisme
Musanif Efendi
 
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan NegaraPartisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negaradaryaninolywijaya
 
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
oktaivony
 
Ppt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantaraPpt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantara
Aprilia Ngabekti N.
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
Erma Marlita
 
Slide bela negara
Slide bela negaraSlide bela negara
Slide bela negara
Andrian Melmam Besy
 
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegaramemahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
ayudya fitri
 
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaGeostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaRizal Nurfalah
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
KhakimatulRoyani
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
Mardiah Ahmad
 
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasilaBab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
TutikDaryatni
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
afifahdhaniyah
 
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptxMATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MesinesId
 

What's hot (20)

Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
 
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas NasionalEsensi dan Urgensi Identitas Nasional
Esensi dan Urgensi Identitas Nasional
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
42596731-Power-Point-Ketahanan-nasional.ppt
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
 
Nasionalisme
Nasionalisme Nasionalisme
Nasionalisme
 
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan NegaraPartisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
 
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
C. Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan N...
 
Ppt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantaraPpt pkn wawasan nusantara
Ppt pkn wawasan nusantara
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
 
Presentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan NasionalPresentasi Ketahanan Nasional
Presentasi Ketahanan Nasional
 
Slide bela negara
Slide bela negaraSlide bela negara
Slide bela negara
 
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegaramemahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
memahami pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional IndonesiaGeostrategi & ketahanan nasional Indonesia
Geostrategi & ketahanan nasional Indonesia
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasilaBab i kedudukan dan fungsi pancasila
Bab i kedudukan dan fungsi pancasila
 
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaSistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
 
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptxMATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
MATERI BAB 6 KELAS XI GENAP PPT.pptx
 

Similar to PPT BELA NEGARA.pptx

Pengertian bela negara
Pengertian bela negaraPengertian bela negara
Pengertian bela negara
Harlan Hariz
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Safitrisymsr
 
Pkn
PknPkn
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
sripuji puji
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Mudhoffar Syarif
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Fitri Yusmaniah
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3Ervina Nurjanah
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
ermisetyawati
 
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptxMODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
Aini726915
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
Warnet Raha
 
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
lise_ti
 
Materi Kewarganegaraan
Materi KewarganegaraanMateri Kewarganegaraan
Materi Kewarganegaraan
Ismail Yusuf
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
Septian Muna Barakati
 

Similar to PPT BELA NEGARA.pptx (20)

Pengertian bela negara
Pengertian bela negaraPengertian bela negara
Pengertian bela negara
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaan
 
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
 
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptxMODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
MODUL 4 PKN Kegiatan Belajar 3 KEL.3 PGSD B - Copy.pptx
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
 
BELA NEGARA
BELA NEGARABELA NEGARA
BELA NEGARA
 
Materi Kewarganegaraan
Materi KewarganegaraanMateri Kewarganegaraan
Materi Kewarganegaraan
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 

Recently uploaded (13)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 

PPT BELA NEGARA.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. BELA NEGARA Merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
  • 6. BEBERAPA PENGERTIAN BELA NEGARA MENURUT PARA AHLI 1. Sunarso Pengertian Bela Negara menurut Sunarso adalah mengandung empat esensial yang perlu dibela. Pertama, kemerdekaan dan kedaulatan negara. Kedua, kesatuan dan persatuan bangsa. Ketiga, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional. Keempat, nilai-nilai dari Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. 2. Darji Darmodiharjo Menurut Darji Darmodiharjo pengertian Bela Negara adalah dilaksanakannya doktrin keamanan yang nasional. Gunanya untuk berusaha menciptakan sebuah sistem pertahanan keamanan nasional. Keamanan nasional tersebut diharapkan mampu mengamankan serta mensukseskan perjuangan nasional pada umumnya.
  • 7. 3. Purnomo Yusgiantoro Pengertian Bela Negara adalah sebuah sikap perilaku masyarakat. Sikap tersebut dijiwai dengan kecintaan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu berdasarkan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, untuk menjamin kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara. 4. Chaidir Basrie Pengertian bela negara menurut Chaidir Basrie adalah sebuah sikap, tekad dan tindakan yang dilakukan oleh warga negara. Tindakan tersebut dilakukan secara menyeluruh, terpadu teratur serta berkelanjutan dilandasi dengan rasa cinta kepada tanah air. Selain itu, juga terdapat sikap kesadaran bernegara Indonesia, kesadaran dalam berbangsa, kesakitan dan juga kesetiaan kepada Pancasila.
  • 8. DASAR HUKUM BELA NEGARA Dasar hukum pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945, karena UUD 1945 merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. Dalam tiap batang tubuh UUD 1945 ini, tercantum hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara Indonesia 1. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Berdasarkan pasal ini setiap warga negara berhak dalam upaya membela negara, artinya tidak selalu dalam bela negara secara fisik. Namun dapat berarti setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan melakukan semua upaya memajukan dirinya, yang nantinya dapat ikut memajukan negara Indonesia. Selain hak, bela negara adalah kewajiban, terutama bila keadaan darurat perang di indonesia. Untuk saat ini bisa dilakukan dengan cara ikut memelihara lingkungan, melaksanakan aturan dan tata tertib di Indonesia, dan lain-lain.
  • 9. 2. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang berbeda. Bunyi pasal tersebut adalah,”Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara”. Sekilas dapat berarti kewajiban dan hak membela negara dalam bentuk fisik, ketika Indonesia dalam keadaan perang. Namun dapat juga diartikan sebagai kewajiban menjaga ketertiban dan pertahanan negara sebagai makna sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak melakukan tindakan yang melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia 3. Pasal 30 ayat 2 UUD 1945 Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh TNI dan Polri, sesuai dengan isinya,”Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Dengan demikian menurut pasal ini, kemanan dan perlindungan negara, termasuk di dalamnya perlindungan terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI dan Polri dengan dukungan rakyat. 4. Pasal 30 ayat 3 UUD 1945 5. Pasal 30 ayat 4 UUD 1945 6. Pasal 30 ayat 5 UUD 1945
  • 10. UNSUR-UNSUR BELA NEGARA • Cinta Tanah Air Keasadaran bela negara pada setiap warga negara didasarkan pada kecintaannya kepada tanah air. Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah negara kita melestarikan budaya, serta menjaga lingkungan dan nama baik bangsa dan negara. Cinta tanah air berarti bangga menjadi bagian dan bertempat tinggal di negaranya. • Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Hal ini dikaitkan dengan cita-cita bangsanya. Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perselisihan antar orang perorangan atau antar kelompok. Selain itu juga menjadi anak bangsa yang berprestasi. • Keyakinan Pancasila sebagai Ideologi Ideologi merupakan warisan dan hasil perjuangan para pahlawan yang dijadikan sebagai identitas nasional. Pancasila bukan hanya sebagai ikrar yang diucapkan sewaktu upacara bendera. Namun juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki keberagaman unsur budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya. Nilai-nilai Pancasila ini yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan negara.
  • 11. • Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara Rela berkorban untuk bangsa dan negara adalah bersedia dengan ikhlas dan sepenuh hati memberikan dan melakukan apa yang kita bisa untuk kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan negara kita. Sikap rela berkorban bukan berarti ikut serta dalam berperang melawan musuh layaknya pahlawan yang melawan penjajah. Rela berkorban berarti melakukan apa yang kita bisa dan kita punya diberikan baik tenaga, uang, dan waktu. • Memiliki Kemampuan Bela Negara Secara Fisik dan Psikis Salah satu unsur bela negara yang lain adalah memiliki kemampuan bela negara itu sendiri. Kemampuan bela negara setiap orang berbeda-beda. Seperti yang kita tahu bahwa, masyarakat merupakan komponen pendukung pertahanan dan keamanan negara. Masyarakat bisa melakukan bela negara sesuai dengan profesi yang ditekunianya dengan bekerja disiplin, ulet dan kerja keras.
  • 12. UPAYA BELA NEGARA 1. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan adalah kegiatan mempelajari dan menghayati ilmu pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan, dan ideologi negara. Seseorang tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai- nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada hukum dan kontrak sosial lainnya. 2. Pelatihan Dasar Kemiliteran Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi satu di antara bentuk upaya bela negara. Dengan ikut latihan, raga dan jiwa akan terlatih. Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota militer. Nilai penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik sekaligus menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme dalam diri. Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa nasionalisme, tidak akan mau mati demi membela negara.
  • 13. 3. Pengabdian sebagai Prajurit Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer. Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan. Terutama jika negara dalam keadaan genting akibat peperangan dengan negara lain. Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara nyata. 4. Pengabdian Sesuai Profesi Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau keahlian profesionalnya. Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak. Mengajar di depan kelas secara profesional adalah suatu bentuk bela negara. 5. Pengabdian Masyarakat dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu pengabdian tersendiri terhadap masyarakat. Banyak pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan kegiatan keamanan dan mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat. Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu ketika melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan pembelaan negara.
  • 14. CONTOH-CONTOH BELA NEGARA Contoh bela Negara dalam kehidupan sehari hari antara lain : • Menciptakan suasana rukun, damai dan harmonis baik dalam keluarga maupun lingkungan sekitar. • Membentuk keluarga yang sadar hukum. • Meningkatkan iman dan taqwa, serta bagi dilingkungan sekolah mentaati tata tertib sekolah. • Menjaga keamanan lingkungan sekitar bersama sama. • Mematuhi peraturan hukum yang berlaku. • Membayar pajak tepat waktu. • Kesadaran akan bela Negara begitu penting maknanya bagi kesejahteraan bersama demi mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 15. TUJUAN BELA NEGARA • Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara. • Melestarikan budaya. • Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. • Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. • Menjaga identitas dan integritas bangsa atau negara.
  • 16. FUNGSI BELA NEGARA • Mempertahankan negara dari berbagai ancaman. • Menjaga keutuhan wilayah negara. • Merupakan kewajiban setiap warga negara. • Merupakan panggilan sejarah.
  • 17. MANFAAT BELA NEGARA • Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain. • Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antarsesama rekan seperjuangan. • Membentuk mental dan fisik yang tangguh. • Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai kemampuan diri. • Melatih jiwa kepemimpinan dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok. • Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut oleh individu. • Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama. • Melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan. • Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin. • Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antarsesama.
  • 19. • Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain yang ekstrem atau tidak sesuai kebiasan dari masyarakat Indonesia. • Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional. 2. Ancaman Militer Luar Negeri Ancaman militer luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber dari pihak eksternal atau dari luar negeri. Contoh ancaman militer luar negeri: • Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain. • Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain. • Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.
  • 20. Bentuk-Bentuk Ancaman Militer Bentuk-bentuk Ancaman Militer: 1. Agresi Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara. Hal tersebut dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa tersebut. 2. Invasi Invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata dari negara lain terhadap wilayah NKRI. 3. Bombardemen Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata yang dilakukan oleh angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI. 4. Blokade Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang biasanya dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh angkatan bersenjata negara lain.
  • 21. 5. Spionase Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh negara lain terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata- mata. Hal tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara. 6. Sabotase Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan untuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa. 7. Perang saudara Terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga termasuk ancaman militer.
  • 22. Ancaman Nonmiliter Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman nonmiliter bisa berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan. 1. Ancaman Berdimensi Ideologi Ancaman tersebut pernah terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan dari ideologi komunis menjadi liberal. Sistem politik internasional mengalami perubahan semenjak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak populer lagi. 2. Ancaman Berdimensi Politik Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini membuktikan ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim pemerintahan, bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara. 3. Ancaman Berdimensi Ekonomi Ekonomi merupakan satu di antara penentu posisi tawar dari setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan negara.
  • 23. 4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). 5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat, namun kejahatan juga terus mengikuti perkembangan tersebut. 6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, misal gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, misal penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, hingga kecelakaan alat-alat transportasi.