BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesiaafifahdhaniyah
Materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tingkat SMA Kelas X yang berada di Bab 2. isi bahasan mengenai tugas seluruh masyarakat Indonesia selaku generasi penerus bangsa untuk menjaga, mempertahankan keamanan Negara Republik Indonesia
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
baca lebih lanjut di http://copastuntass.blogspot.com/2015/08/pengertian-bela-negara.html
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesiaafifahdhaniyah
Materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tingkat SMA Kelas X yang berada di Bab 2. isi bahasan mengenai tugas seluruh masyarakat Indonesia selaku generasi penerus bangsa untuk menjaga, mempertahankan keamanan Negara Republik Indonesia
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
baca lebih lanjut di http://copastuntass.blogspot.com/2015/08/pengertian-bela-negara.html
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMudhoffar Syarif
Makalah tentang Peran generasi Muda dalam wujud bela negara dulu, kini dan nanti Tugas Makalah Kewarganegaraan bela negara dengan studi kasus pembuatan pesawat oleh bapak B.J. Habibie.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
5. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara.
BELA NEGARA Merupakan sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.
6. BEBERAPA PENGERTIAN BELA NEGARA
MENURUT PARA AHLI
1. Sunarso
Pengertian Bela Negara menurut Sunarso adalah mengandung empat
esensial yang perlu dibela. Pertama, kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Kedua, kesatuan dan persatuan bangsa. Ketiga, keutuhan wilayah dan
yuridiksi nasional. Keempat, nilai-nilai dari Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.
2. Darji Darmodiharjo
Menurut Darji Darmodiharjo pengertian Bela Negara adalah dilaksanakannya
doktrin keamanan yang nasional. Gunanya untuk berusaha menciptakan
sebuah sistem pertahanan keamanan nasional. Keamanan nasional tersebut
diharapkan mampu mengamankan serta mensukseskan perjuangan nasional
pada umumnya.
7. 3. Purnomo Yusgiantoro
Pengertian Bela Negara adalah sebuah sikap perilaku masyarakat. Sikap
tersebut dijiwai dengan kecintaan pada NKRI atau Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Hal itu berdasarkan dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945, untuk menjamin kelangsungan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
4. Chaidir Basrie
Pengertian bela negara menurut Chaidir Basrie adalah sebuah sikap, tekad
dan tindakan yang dilakukan oleh warga negara. Tindakan tersebut dilakukan
secara menyeluruh, terpadu teratur serta berkelanjutan dilandasi dengan rasa
cinta kepada tanah air. Selain itu, juga terdapat sikap kesadaran bernegara
Indonesia, kesadaran dalam berbangsa, kesakitan dan juga kesetiaan kepada
Pancasila.
8. DASAR HUKUM BELA NEGARA
Dasar hukum pelaksanaan bela negara adalah UUD 1945, karena UUD
1945 merupakan konstitusi Negara Indonesia, dan sumber hukum
tertinggi di Indonesia. Dalam tiap batang tubuh UUD 1945 ini,
tercantum hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara
Indonesia
1. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
menyatakan bahwa : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Berdasarkan pasal ini setiap warga
negara berhak dalam upaya membela negara, artinya tidak selalu
dalam bela negara secara fisik. Namun dapat berarti setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan dan melakukan semua upaya
memajukan dirinya, yang nantinya dapat ikut memajukan negara
Indonesia. Selain hak, bela negara adalah kewajiban, terutama bila
keadaan darurat perang di indonesia. Untuk saat ini bisa dilakukan
dengan cara ikut memelihara lingkungan, melaksanakan aturan dan
tata tertib di Indonesia, dan lain-lain.
9. 2. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945
Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang berbeda. Bunyi pasal
tersebut adalah,”Tiap-tiap warga negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara”. Sekilas dapat berarti kewajiban dan hak membela negara dalam
bentuk fisik, ketika Indonesia dalam keadaan perang. Namun dapat juga diartikan
sebagai kewajiban menjaga ketertiban dan pertahanan negara sebagai makna sila
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan tidak melakukan tindakan yang
melanggar persatuan dan kesatuan Indonesia
3. Pasal 30 ayat 2 UUD 1945
Menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan negara yang dilakukan oleh TNI dan
Polri, sesuai dengan isinya,”Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai
kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Dengan demikian menurut
pasal ini, kemanan dan perlindungan negara, termasuk di dalamnya perlindungan
terhadap segenap rakyat Indonesia dilakukan oleh TNI dan Polri dengan dukungan
rakyat.
4. Pasal 30 ayat 3 UUD 1945
5. Pasal 30 ayat 4 UUD 1945
6. Pasal 30 ayat 5 UUD 1945
10. UNSUR-UNSUR BELA NEGARA
• Cinta Tanah Air
Keasadaran bela negara pada setiap warga negara didasarkan pada kecintaannya
kepada tanah air. Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah
negara kita melestarikan budaya, serta menjaga lingkungan dan nama baik bangsa dan
negara. Cinta tanah air berarti bangga menjadi bagian dan bertempat tinggal di
negaranya.
• Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap yang sesuai dengan kepribadian
bangsa. Hal ini dikaitkan dengan cita-cita bangsanya. Kita dapat mewujudkannya
dengan cara mencegah perselisihan antar orang perorangan atau antar kelompok.
Selain itu juga menjadi anak bangsa yang berprestasi.
• Keyakinan Pancasila sebagai Ideologi
Ideologi merupakan warisan dan hasil perjuangan para pahlawan yang dijadikan
sebagai identitas nasional. Pancasila bukan hanya sebagai ikrar yang diucapkan
sewaktu upacara bendera. Namun juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki
keberagaman unsur budaya, agama, etnis, dan lain sebagainya. Nilai-nilai Pancasila ini
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan negara.
11. • Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
Rela berkorban untuk bangsa dan negara adalah bersedia dengan
ikhlas dan sepenuh hati memberikan dan melakukan apa yang kita bisa
untuk kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan negara kita.
Sikap rela berkorban bukan berarti ikut serta dalam berperang
melawan musuh layaknya pahlawan yang melawan penjajah. Rela
berkorban berarti melakukan apa yang kita bisa dan kita punya
diberikan baik tenaga, uang, dan waktu.
• Memiliki Kemampuan Bela Negara Secara Fisik dan Psikis
Salah satu unsur bela negara yang lain adalah memiliki
kemampuan bela negara itu sendiri. Kemampuan bela negara setiap
orang berbeda-beda. Seperti yang kita tahu bahwa, masyarakat
merupakan komponen pendukung pertahanan dan keamanan negara.
Masyarakat bisa melakukan bela negara sesuai dengan profesi yang
ditekunianya dengan bekerja disiplin, ulet dan kerja keras.
12. UPAYA BELA NEGARA
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah kegiatan mempelajari dan menghayati
ilmu pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan ini
juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan, dan ideologi negara.
Seseorang tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai-
nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini mengajarkan kita untuk
menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada
hukum dan kontrak sosial lainnya.
2. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi satu di antara bentuk upaya
bela negara. Dengan ikut latihan, raga dan jiwa akan terlatih.
Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota
militer. Nilai penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik
sekaligus menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme dalam diri.
Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa nasionalisme, tidak akan mau
mati demi membela negara.
13. 3. Pengabdian sebagai Prajurit
Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan
Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer.
Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke
depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan. Terutama jika negara dalam keadaan
genting akibat peperangan dengan negara lain.
Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara
nyata.
4. Pengabdian Sesuai Profesi
Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa
pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau keahlian profesionalnya.
Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara
membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak.
Mengajar di depan kelas secara profesional adalah suatu bentuk bela negara.
5. Pengabdian Masyarakat
dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu pengabdian tersendiri terhadap masyarakat.
Banyak pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan kegiatan keamanan dan
mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu
ketika melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara
bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan pembelaan negara.
14. CONTOH-CONTOH BELA NEGARA
Contoh bela Negara dalam kehidupan sehari hari antara lain :
• Menciptakan suasana rukun, damai dan harmonis baik
dalam keluarga maupun lingkungan sekitar.
• Membentuk keluarga yang sadar hukum.
• Meningkatkan iman dan taqwa, serta bagi dilingkungan
sekolah mentaati tata tertib sekolah.
• Menjaga keamanan lingkungan sekitar bersama sama.
• Mematuhi peraturan hukum yang berlaku.
• Membayar pajak tepat waktu.
• Kesadaran akan bela Negara begitu penting maknanya bagi
kesejahteraan bersama demi mewujudkan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
15. TUJUAN BELA NEGARA
• Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa
dan negara.
• Melestarikan budaya.
• Menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
• Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
• Menjaga identitas dan integritas bangsa atau
negara.
16. FUNGSI BELA NEGARA
• Mempertahankan negara dari berbagai
ancaman.
• Menjaga keutuhan wilayah negara.
• Merupakan kewajiban setiap warga negara.
• Merupakan panggilan sejarah.
17. MANFAAT BELA NEGARA
• Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
• Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antarsesama rekan
seperjuangan.
• Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
• Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai
kemampuan diri.
• Melatih jiwa kepemimpinan dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok.
• Membentuk iman dan takwa pada agama yang dianut oleh individu.
• Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama.
• Melatih kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan individu dalam
melaksanakan kegiatan.
• Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak
disiplin.
• Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antarsesama.
19. • Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain yang
ekstrem atau tidak sesuai kebiasan dari masyarakat Indonesia.
• Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
2. Ancaman Militer Luar Negeri
Ancaman militer luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya
bersumber dari pihak eksternal atau dari luar negeri.
Contoh ancaman militer luar negeri:
• Pelanggaran batas negara yang dilakukan oleh negara lain.
• Pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
• Aksi teror yang dilakukan oleh terorisme internasional.
20. Bentuk-Bentuk Ancaman Militer
Bentuk-bentuk Ancaman Militer:
1. Agresi
Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata
oleh negara lain terhadap suatu negara. Hal tersebut dapat
membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa tersebut.
2. Invasi
Invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata
dari negara lain terhadap wilayah NKRI.
3. Bombardemen
Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI.
4. Blokade
Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang biasanya dilakukan
di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI oleh
angkatan bersenjata negara lain.
21. 5. Spionase
Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh negara
lain terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata-
mata. Hal tersebut bertujuan untuk mencari dan
mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
6. Sabotase
Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu
negara dengan tujuan untuk merusak instalasi militer dan
objek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat
membahayakan keselamatan suatu bangsa.
7. Perang saudara
Terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga
termasuk ancaman militer.
22. Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda
dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak
terlihat seperti ancaman militer. Ancaman nonmiliter bisa berbentuk
ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan.
1. Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman tersebut pernah terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan
dari ideologi komunis menjadi liberal. Sistem politik internasional mengalami
perubahan semenjak Uni Soviet runtuh sehingga paham komunis tidak
populer lagi.
2. Ancaman Berdimensi Politik
Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini
membuktikan ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim
pemerintahan, bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara.
3. Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi merupakan satu di antara penentu posisi tawar dari setiap negara
dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan
dalam pertahanan negara.
23. 4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar
timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah, beserta konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi
Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
dengan sangat pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar
bagi seluruh masyarakat, namun kejahatan juga terus mengikuti
perkembangan tersebut.
6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum
Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam,
misal gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang
disebabkan oleh manusia, misal penggunaan obat-obatan dan
penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran,
hingga kecelakaan alat-alat transportasi.