Dokumen tersebut membahas berbagai jenis risiko operasional yang dapat dihadapi perusahaan, termasuk risiko internal, eksternal, manusia, proses, sistem, dan faktor produksi. Dokumen juga menjelaskan pentingnya manajemen risiko operasional untuk mengidentifikasi ancaman potensial dan mengambil tindakan pencegahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko kematian dini dan bagaimana menghitung probabilitasnya menggunakan tabel kematian, besarnya eksposur risiko untuk keluarga dan bisnis, serta interaksinya dengan menentukan premi asuransi.
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Kelompok 5 membahas tentang manajemen risiko operasional pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan definisi manajemen risiko dan risiko operasional, jenis-jenis risiko operasional, kategori risiko operasional, cara mengidentifikasi, mengukur, dan menerapkan manajemen risiko operasional pada perbankan syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko kematian dini dan bagaimana menghitung probabilitasnya menggunakan tabel kematian, besarnya eksposur risiko untuk keluarga dan bisnis, serta interaksinya dengan menentukan premi asuransi.
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen risiko organisasi, meliputi pengertian dan tujuan manajemen risiko, kerangka kerja manajemen risiko, serta fungsi-fungsi manajemen risiko seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran risiko kredit secara kualitatif dan kuantitatif, meliputi kerangka 3R dan 5C untuk penilaian kualitatif, serta teknik-teknik pengukuran kuantitatif seperti rating perusahaan, model skoring kredit, RAROC, dan creditmetrics."
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko asuransi, termasuk definisi risiko, bentuk-bentuk risiko, tujuan dan tahapan manajemen risiko, serta hubungan antara manajemen risiko dan asuransi.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas analisis SWOT yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri mi instan. Analisis tersebut menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Modul ini membahas pengertian akuntansi biaya dan membedakan antara akuntansi keuangan dan manajemen. Akuntansi biaya merupakan bagian dari kedua tipe akuntansi tersebut. Modul ini juga menjelaskan pengertian biaya dan metode pengumpulan biaya produksi.
Makalah ini membahas tentang biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi. Biaya standar merupakan biaya yang ditetapkan dimuka untuk membuat satu satuan produk dengan asumsi kondisi tertentu. Biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan memberikan pedoman biaya yang seharusnya dan menganalisis penyimpangan biaya aktual. Biaya standar terdiri atas biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead stand
Dokumen tersebut membahas tiga rasio keuangan penting yaitu likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek, solvabilitas untuk kemampuan membayar seluruh hutang, dan rentabilitas untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko yang terdiri dari penghindaran, pengendalian, penanggungan, dan pengalihan risiko. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti eksposur risiko dan sistem pengendalian risiko, serta pertimbangan untuk memilih teknik manajemen risiko yang tepat berdasarkan frekuensi dan severitas risiko.
Model keseimbangan yang umum digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan suatu risiko dan return secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (disebut juga sebagai variabel beta) untuk menggambarkan risiko. Sedangkan model APT, merupakan sebuah model keseimbangan alternatif yang lebih kompleks dibandingkan CAPM karena menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, dengan menjelaskan pengertian risiko, klasifikasi risiko berdasarkan asal, jenis, sifat, dan kemampuan untuk dihilangkan, serta proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko asuransi, termasuk definisi risiko, bentuk-bentuk risiko, tujuan dan tahapan manajemen risiko, serta hubungan antara manajemen risiko dan asuransi.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas analisis SWOT yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri mi instan. Analisis tersebut menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Modul ini membahas pengertian akuntansi biaya dan membedakan antara akuntansi keuangan dan manajemen. Akuntansi biaya merupakan bagian dari kedua tipe akuntansi tersebut. Modul ini juga menjelaskan pengertian biaya dan metode pengumpulan biaya produksi.
Makalah ini membahas tentang biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi. Biaya standar merupakan biaya yang ditetapkan dimuka untuk membuat satu satuan produk dengan asumsi kondisi tertentu. Biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan memberikan pedoman biaya yang seharusnya dan menganalisis penyimpangan biaya aktual. Biaya standar terdiri atas biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead stand
Dokumen tersebut membahas tiga rasio keuangan penting yaitu likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek, solvabilitas untuk kemampuan membayar seluruh hutang, dan rentabilitas untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik manajemen risiko yang terdiri dari penghindaran, pengendalian, penanggungan, dan pengalihan risiko. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko seperti eksposur risiko dan sistem pengendalian risiko, serta pertimbangan untuk memilih teknik manajemen risiko yang tepat berdasarkan frekuensi dan severitas risiko.
Model keseimbangan yang umum digunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan suatu risiko dan return secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel (disebut juga sebagai variabel beta) untuk menggambarkan risiko. Sedangkan model APT, merupakan sebuah model keseimbangan alternatif yang lebih kompleks dibandingkan CAPM karena menggunakan banyak variabel pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, dengan menjelaskan pengertian risiko, klasifikasi risiko berdasarkan asal, jenis, sifat, dan kemampuan untuk dihilangkan, serta proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko usaha dan pembuatan keputusan dalam kewirausahaan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian risiko usaha, jenis-jenis risiko, manajemen risiko, pengertian pembuatan keputusan, proses pembuatan keputusan, dan analisis SWOT dalam membuat keputusan.
Analisis lingkungan internal organisasiDavidNehemia1
Studi kasus menganalisis penggunaan Go-Jek sebagai sarana transportasi di Surabaya. Go-Jek dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan transportasi massal. Masyarakat mulai menggunakan Go-Jek setelah mengalami pengalaman kurang menyenangkan dengan transportasi konvensional dan layanan transportasi online lainnya.
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal perusahaan yang mencakup faktor-faktor seperti ekonomi, sosial, politik, teknologi, ekologi, dan global. Dokumen juga menjelaskan proses analisis lingkungan eksternal perusahaan yaitu pemindaian, pemantauan, peramalan, dan penilaian. Selain itu, dibahas pula analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perus
Managerial economics merupakan aplikasi dari teori ekonomi dan metodologi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah manajerial dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara efisien. Dokumen ini membahas tentang konsep dasar ekonomi manajerial, peranannya dalam pengambilan keputusan manajerial, serta analisis yang dapat dilakukan seperti permintaan, biaya, dan pasar persaingan.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah identifikasi dan pengukuran risiko yang meliputi identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, dan penetapan prioritas risiko. Kemudian dijelaskan berbagai metode untuk mengidentifikasi risiko seperti analisis laporan keuangan, flowchart operasi, kontrak, statistik kerugian, serta wawancara manajer."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal organisasi, termasuk faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
2) Analisis lingkungan eksternal penting untuk memahami peluang dan ancaman di luar organisasi.
3) Dokumen tersebut juga membahas model Porter lima kekuatan dan contoh analisis lingkungan perusahaan air minum.
Teks tersebut membahas tentang manajemen risiko, meliputi pengertian, tujuan, jenis, komponen, tahapan dan ruang lingkupnya. Manajemen risiko adalah proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau menghapus risiko. Terdiri dari 8 komponen yaitu lingkungan internal, penentuan sasaran, identifikasi peristiwa, penilaian risiko, tanggapan risiko, aktivitas pengend
Makalah ini membahas tentang manajemen risiko operasional dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang mata kuliah manajemen risiko pembiayaan. Pembahasan meliputi pengertian manajemen risiko operasional, faktor-faktor penyebab risiko bisnis dan operasional, langkah-langkah manajemen risiko operasional untuk mengatasi kendala bisnis, dampak kelalaian penerapan manajemen risiko operasional, serta manfaat penerapan manajemen risiko
Similar to Memahami RISIKO OPERASIONAL _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO dalam Pengelolaan KOPERASI" (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Risiko Operasional
• Risiko bisnis dari operasional ini dapat
terjadi secara internal, eksternal atau
melibatkan kombinasi berbagai faktor.
Sesuatu dapat terjadi secara tidak terduga
yang menyebabkan Anda kehilangan
kelangsungan bisnis.
• Peristiwa tak terduga tersebut bisa berupa
bencana alam atau kebakaran yang
merusak atau menghancurkan bisnis fisik.
3. Risiko Operasional …
• Mungkin disebabkan adanya pemadaman
server yang disebabkan oleh masalah teknis,
orang, atau pemadaman listrik. Banyak risiko
operasional juga terkait dengan manusia.
Seorang karyawan mungkin membuat
kesalahan yang menghabiskan waktu dan
uang.
• Baik itu kegagalan orang atau proses, risiko
operasional ini dapat berdampak negatif
pada bisnis Anda dalam hal uang, waktu, dan
reputasi.
4. • Manajemen ini berkaitan dengan risiko yang
timbul akibat gagal fungsi proses internal,
misalnya karena human error, kegagagalan
sistem, faktor luar seperti bencana, dsb.
• Dalam menejemen risiko operasional, ada
empat faktor penyebab risiko antara lain :
• manusia,
• proses,
• sistem, dan
• kejadian eksternal.
Manajemen Risiko Operasional
5. Manajemen Risiko Operasional …
• Dengan memahami manajemen risiko ini,
perusahaan bisa mengambil langkah
preventif atau bahkan sanksi supaya
kapasitas produksi dan layanan terjaga
semisal ada hal yang tidak diinginkan
terjadi.
6. Manajemen Risiko Strategis dan
Pemasaran
• Manajemen risiko ini berkaitan erat dengan
pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
• risiko yang biasanya muncul adalah kondisi
tak terduga yang mengurangi kemampuan
pelaku pemasaran untuk menjalankan strategi
yang direncanakan.
• Dalam hal ini beberapa faktor seperti risiko
operasi, risiko asset impairment, risiko
kompetitif atau bahkan risiko frenchise (bila
ada).
7. • Seperti yang tertulis dalam pengertian enterprise
risk management di atas, untuk mengetahui risiko
yang kemungkinan besar terjadi dan merugikan
perusahaan adalah dengan menuliskan item
penting, Anda bisa membuat beberapa daftar
berikut ini:
• Daftar risiko
• Penilaian risiko tersebut sesuai dengan
kecenderungannya dan juga dampaknya
• Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang
terjadi
• Rencana tindakan bila risiko terburuk benar-
benar muncul
Manajemen Risiko Strategis & Pemasaran …
8. Risiko pasar secara umum ada 2 bentuk yaitu :
• General Market Risk (Risiko Pasar secara Umum)
• Umumnya disebabkan oleh suatu kebijakan yang
dilakukan oleh lembaga terkait yang mana kebijakan
tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh
sektor bisnis.
• Contohnya pada saat bank sentral suatu negara
melakukan kebijakan tight money policy (kebijakan
uang ketat) dengan berbagai instrumennya, seperti
menaikkan suku bunga BI rate. Ini akan membawa
pengaruh pada seluruh sektor bisnis yang
berhubungan dengan interest rate related (berbagai
instrument yang berhubungan dengan suku bunga).
Pihak yang paling urgen dianggap langsung
berhubungan dekat dengan interest rate related
instrument adalah perbankan dan lembaga keuangan
lainnya.
Risiko Pasar
9. • Specific Market Risk (Risiko Pasar Secara Spesifik)
• Specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang
hanya dialami secara khusus pada satu sektor atau
sebagian bisnis saja tanpa bersifat menyeluruh.
• Contohnya : Produk yang terjual oleh suatu
perusahaan dianggap mengandung bahan yang
berbahaya atau bersifat haram. Ketika hal itu
diekspose oleh media massa baik cetak maupun
elektronik akan menyebabkan terjadinya penurunan
drastis pada penjualan produk perusahaan yang
berpengaruh pada penurunan laba usaha.
Risiko Pasar …
10. • Specific Market Risk ….
• Specific market risk dapat juga dialami usaha
dikarenakan ketidaktepatan dalam penentuan
pasar, antara lain:
Penentuan segmen dan target pasar
Penentuan kebutuhan pelanggan
Pengaruh dari produk dan atribut produk
Pola penetapan harga jual
Faktor penetapan pola distribusi
Kekurangtepatan dalam promosi dan
pemilihan media promosi.
Risiko Pasar …
11. Risiko Persaingan
• Meskipun sebuah bisnis mungkin menyadari bahwa
selalu ada persaingan dalam industri mereka, sangat
mudah untuk melewatkan apa yang ditawarkan bisnis
yang mungkin menarik bagi pelanggan Anda.
• Dalam kasus ini, risiko bisnis melibatkan pemimpin
perusahaan yang merasa sangat nyaman dengan
kesuksesan dan status quo mereka, sehingga tidak
mencari cara untuk berputar atau melakukan
perbaikan terus-menerus. Meningkatnya persaingan
yang dikombinasikan dengan keengganan untuk
berubah dapat mengakibatkan hilangnya pelanggan.
12. Risiko Persaingan …
• Manajemen risiko perusahaan harus terus
menilai kembali kinerja bisnisnya,
menyempurnakan strategi dan memelihara
hubungan interaktif yang kuat dengan
pelanggan dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
• Selain itu, penting untuk mengontrol tingkat
persaingan dengan secara teratur meneliti
bagaimana mereka menggunakan saluran
media (online dan media sosial).
13. Risiko dari Faktor Produksi
• Faktor produksi adalah input yang digunakan dalam
berbagai kombinasi untuk produksi barang dan jasa
guna memperoleh keuntungan ekonomi. Keempat
faktor ini adalah tanah, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan.
• Faktor produksi adalah input yang dibutuhkan untuk
suplai. Terutama, faktor produksi terdiri dari sumber
daya yang digunakan dalam pembuatan barang
atau jasa.
• Karena faktor-faktor ini dibatasi oleh alam,
sedangkan keinginan manusia tidak terbatas, maka
perlu dicermati dengan baik atas alokasi yang
efisien dari sumber daya atau faktor produksi yang
termasuk langka ini.
14. Faktor Produksi …
• Faktor produksi yang perlu dikelola karena
dapat menimbulkan risiko usaha, antara
lain:
1. Tanah/Sumber Daya Alam
2. Tenaga Kerja
3. Modal & Finansial
4. Kewirausahaan
5. Teknologi
15. Faktor Produksi Mana yang Paling
Penting?
• Menentukan faktor mana yang paling penting
sangat tergantung pada pandangan ekonomi
dan bisnis kita masing-masing.
• Ketika faktor-faktor produksi berada pada
tingkat maksimum, setiap tambahan produksi
akan menghasilkan biaya per unit yang lebih
besar.
• Namun ketika faktor-faktor produksi
dimanfaatkan secara maksimum, maka akan
menghasilkan biaya per unit yang lebih kecil.
16. • Risiko hazard berkaitan dengan kondisi
potensial yang mengakibatkan kebangkrutan
dan kerusakan.
• Ketika membahas hazard, tidak bisa terlepas
dari membahas tentang perilaku. Resiko
perilaku, yaitu peristiwa yang bisa
menimbulkan kerugian bisnis.
• Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang
harus diketahui yang dapat menimbulkan
risiko, antara lain : legal hazard, physical
hazard dan moral hazard.
Risiko dari Hazard
17. Risiko dari Hazard …
• Contoh hazard legal misalnya pelanggaran
atau pengabaian peraturan bisnis yang bisa
menyebabkan kebangkrutan, seperti
pelanggaran SOP atau peraturan
perusahaan yang akhirnya berakibat fatal.
• Sementara physical hazard bisa berupa
mesin yang sudah tua dan menimbulkan
risiko kerugian saat produksi. Misalnya
kecelakaan pegawai karena mesin dan
sebagainya.
18. • Untuk moral hazard contohnya ; sikap
seorang karyawan di lingkungan kerja
yang menimbulkan kerugian. Misalnya
karyawan tidak jujur, belaku curang, atau
sering korupsi uang. Atau karyawan yang
tidak melayani konsumen dengan baik,
sehingga berakibat buruk pada
perusahaan.
Risiko dari Hazard …
19. Risiko Kerugian ASET FISIK
• adalah risiko yang ditimbulkan akibat adanya
perbedaan harga aset fisik di pasar dengan
harga perolehannya, atau risiko akibat
adanya kerusakan aset yang mengakibatkan
harga aset menjadi turun.
• Metode Risiko Kerugian Aset Fisik:
a. Nilai Pasar (Harga Pasar)
b. Replacement Cost (Baru)
c. Replacement Cost Dikurangi Depresiasi.
20. .
• Harga pasar adalah harga yang terbentuk
melalui mekanisme pasar.
• Penilaian property riil dengan menggunakan
metode harga pasar bisa dilakukan dengan
membandingkan harga pasar aset yang mirip
yang pernah diperdagangkan (jika aset
semacam itu bisa ditemukan).
• Jika tidak bisa ditemukan aset dengan
karakteristik yang sama persis dengan aset
yang dinilai, maka penyesuaian-penyesuaian
juga perlu dilakukan.
a. Nilai Pasar (Harga Pasar)
21. • Perhitungan harga pasar secara tidak langsung
dengan menggunakan opportunity cost (kesempatan
yang hilang).
• Sebagai contoh:
• Kita membeli obligasi dengan nominal Rp 1juta,
kupon bunga 20%, dan jangka waktu 5 tahun.
• Baru berjalan 1 tahun rupanya sertifikat obligasi
tersebut hilang karena dicuri.
• Sedangkan untuk mengklaim kupon bunganya dan
nilai nominalnya, kita harus bisa menunjukkan
sertifikat obligasinya.
• Atas kasus ini, maka kerugian akibat hilangnya
obligasi dengan discount rate 15% tersebut, dapat
dilakukan perhitungan PVnya adalah :
• PV = (200.000)/(1+0,15)1 + ……… +
(1.200.000)/(1+0,15) * 4 = 1.142.749
a. Nilai Pasar (Harga Pasar) …
22. • Penilaian properti riil dengan
menggunakan metode harga pasar lebih
sulit dibandingkan untuk property
personal.
• Untuk property personal, karena lebih
likuid (sering diperdagangkan), harga-
harga biasanya lebih mudah diperoleh.
a. Nilai Pasar (Harga Pasar) …
23. .
• Tehnik Replacement Cost baru ini
dilakukan dengan melihat biaya yang
diperlukan untuk mengganti barang
yang rusak dengan barang baru yang
jenisnya sama.
b. Replacement Cost (Penggantian Baru)
24. .
• Dilakukan dengan cara menghitung
replacement cost (baru) kemudian dikurangi
dengan depresiasi atau angka yang
mencerminkan turunnya nilai ekonomis.
• Argumen yang mendasari tehnik tersebut
adalah nilai suatu property yang sebenarnya
adalah nilai property tersebut dikurangi dengan
depresiasi atau penurunan nilai karena sudah
digunakan (barang bekas/second), atau bisa
juga karena berjalannya waktu (tua), atau
disebabkan faktor desain (fashionable/out of
date).
c. Replacement Cost dikurangi
Depresiasi.
25. • Sebagai contoh: Sebuah bangunan yang
mempunyai nilai penggantian
(replacement cost) Rp100 juta, tetapi
sudah 15 tahun dibangun. Jika bangunan
tersebut terbakar, perusahaan asuransi
barangkali tidak akan membangun
kembali bangunan tersebut. Sebagai
gantinya, perusahaan asuransi akan
mengurangi nilai tersebut dengan
depresiasi (sehingga jumlahnya lebih
kecil dari Rp100 juta), dan memberikan
penggantiannya dalam bentuk kas.
c. Replacement Cost dikurangi
Depresiasi….
26. • Risiko ini terkait dengan adanya pelanggan
yang tidak bahagia, kegagalan produk,
pemberitaan negatif, atau tuntutan hukum
dapat berdampak buruk pada reputasi merek
perusahaan.
• Untuk menghadapi risiko ini, manfaatkan
strategi manajemen reputasi untuk
memantau secara teratur apa yang dikatakan
orang lain tentang perusahaan/produk kita
(secara online dan offline).
Risiko Reputasi
27. Risiko Reputasi …
• Pengaruh media sosial telah memperkuat
kecepatan dan cakupan risiko reputasi. Karena,
akibat dari satu tweet negatif atau ulasan buruk
dapat menurunkan kredibilitas bisnis Anda dan
menyebabkan pendapatan turun drastis.
• Bersiaplah untuk menanggapi komentar tersebut
dan membantu mengatasi masalah apa pun
dengan segera. Pertahankan kualitas sebagai
prioritas untuk menghindari tuntutan hukum dan
kegagalan produk yang juga dapat merusak
reputasi bisnis dan perusahaan.