Tentang Resiko Usaha Dan Oembuatan Keputusan Dalam Usaha
Materi SMK Kelas X Kewirausahaan
Berisi Pengertian Sampai Flow Chart Dan Bagan
Facebook : https://www.facebook.com/billitshotta
Twitter : https://twitter.com/billitshotta
Instagram : https://twitter.com/billitshotta
E-Mail : billitshotta@gmail.com
E-Mail : billitshottapurana@gmail.com
Blog : www.billitshare.co.vu
Tentang Resiko Usaha Dan Oembuatan Keputusan Dalam Usaha
Materi SMK Kelas X Kewirausahaan
Berisi Pengertian Sampai Flow Chart Dan Bagan
Facebook : https://www.facebook.com/billitshotta
Twitter : https://twitter.com/billitshotta
Instagram : https://twitter.com/billitshotta
E-Mail : billitshotta@gmail.com
E-Mail : billitshottapurana@gmail.com
Blog : www.billitshare.co.vu
3. Topik Bahasan
A. Mengenal resiko bisnis
B. Penggunaan berbagai alat analisis
C. Kebijakan kredit dalam penjualan
D. Manajemen Sumber Daya Manusia
E. Fasilitas penunjang
F. Perdagangan Internasional
4. Mengenal resiko bisnis
A.1 Resiko antar fungsi
Resiko yang akan dibahas adalah resiko
yang relevan dengan kegiatan dari fungsi
pemasaran, keuangan, produksi dan
personalia
5. A.1.1 resiko fungsi pemasaran
Resiko bisnis pada fungsi pemasaran diantaranya adalah ;
•Persainganmenyangkut merk, kualitas, harga dan
variabel lain yang menjadi pemicu daya saing perusahaan
•Hargapricing akan memberi pengaruh terhadap tingkat
penjualan
•Lokasi penjualanlokasi berpengaruh pada target
pemasaran
•Promosipromosi yang kurang gencar atau over bisa
mengakibatkan program pemasaran jadi gagal
•Produkperlu perencanaan gaproduk yang matang dan
pengawasan mutu yang ketat
•Permintaanmeyangkunt selera konsumen yang selalu
berubah-ubah
6. A.1.2 risiko fungsi keuangan
Berbagai resiko bisnis yang mungkin terjadi pada fungsi
ini meliputi ;
•Permodalankesulitan dana, kekurangan dana
maupun pemanfaatan dana yang tidak optimal
•Piutangpiutang tidak tertagih,piutang yang terlalu
lama
•Kaspenggunaan kas yang tidak efisien atau boros
•Pemegang sahamsering terjadi pemegang saham ikut
campur dan memaksakan keputusan yang berlawanan
dengan kondisi yang diharapkan
•Tingkat bungatingkat bunga pinjaman yang terlalu
tinggi akan menyebabkan biaya produksi yang tinggi,
pengaruhnya terhadap harga jual yang tidak mampu
bersaing
7. A.1.3 risiko fungsi produksi
Resiko fungsi produksi paling sering terjadi dan
merupakan resiko bisnis yang harus dialami meskipun
wirausaha telah merencanakannya dengan baik dan
benar. Resiko tersebut meliputi ;
•Persediaanpersediaan yang kosong sebelum
waktunya, perubahan harga persediaan, persediaan
yang menumpuk akibat lesunya penjualan, persediaan
yang rusak, dsb
•Mutuperubahan mutu akan berakibat pada penjualan
•Mesinmesin rusak/mogok disaat permintaan
meningkat, sehingga konsumen kecewa dan perusahaan
kehilangan peluang.
8. • Karyawankaryawan mampu brtindak diluar
rencana jika faktor beban kerja, kompensasi dan
lingkungan kerja yang ada tidak sesuai dengan
harapan mereka
• Produksegi hak paten dan spesifikasi produk
saat ini mudah ditir oleh pesaing sebagai akibat
adanya pasar global dan kemajuan teknologi
informasi
9. A.2 Resiko Intern
Resiko intern bagi usaha kecil yang sering menjadi
masalah adalah besar adalah menyangkut perilaku
dan kebiasaan wirausaha yang tidak menunjukkan
sikap kepemimpinan. Wirausaha yang plin plan,tidak
tegas, terlalu keras dalam menegur bawahan, akan
memberi citra yang negatif dimata karyawan.
A.3 Resiko Ekstern
Faktor ekstern perlu dicermati sebagai faktor yang tidak
terkendalikan oleh perusahaan ;
12. Inflasi
13. Persaingan yang ketat
14. Regulasi pemerintah
10. A.4 Kondisi Force Major
Resiko force major diantaranya adalah ;
4.Mesin rusak atau terbakar
5.Gempa bumi
6.Kecelakaan yang menimpa karyawan
7.Pemilik sakit atau meninggal
8.Adanya kegiatan tertentu yang merugikan bagi
kelangsungan hidup usaha kecil, misal ; penutupan
ruas jalan, jembatan, dll
11. B
Penggunaan Berbagai Alat Analisis
B.1 Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang
ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan
pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan
dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi
(data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode
waktu yang relatif cukup panjang, sehingga dari hasil
analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar
fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terhadap perubahan tersebut
12. B.2 Analisis Titik Impas
Analisis Titik Impas ( Break Event Point ) sering disebut
juga dengan cost volume profit analysis. Karena analisa
ini diperlukan untuk mengetahui hubungan antara
volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya
produksi, dan biaya lainnya. Dengan mengetahui titik
impas ini maka dapat direncanakan tingkat-tingkat
volume penjualan yang akan mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan yang bersangkutan.
13. C
Kebijakan Kredit Dalam Penjualan
Alasan-alasan dilakukannya kebijakan kredit:
2.Persaingan yang semakin ketat
3.Daya beli konsumen yang menurun
4.Persediaan barang jadi yang menumpuk
Manfaat dari kredit penjualan ;
•Meningkatkan volume penjualan
•Menjaga nilai waktu uang dari modal kerja
•Bagi pembelimenciptakan transaksi dengan berbagai
supplier
•Bagi pembelijika terjadi kenaikan harga, tetap mebayar
dengan harga lama
14. C.1 bentuk dan jenis kredit pejualan
l Kredit langsungpelanggan mengambil berbagai barang
persediaan selama 1 bulan, dan membayar pada akhir bulan.
l Kredit berjangkaprodusen menentukan harga tertinggi
dengan kemungkinan perubahan harga pada saat transaksi dan
pembayaran. Pelanggan membayar angsuran pada setiap akhir
bulan.
l Kartu kreditpelanggan dapat menggunakannya untuk
berbelanja, penagihan dilakukan pada periode berikutnya pada
saat ia harus memenuhi kwajiban financialnya pada bank.
l Kredit kerja sama memungkinkan produsen dan pelanggan
melakukan transaksi dalam jangka waktu lama dan volume
barang yang cukup besar.
l Kredit penjualandikenal adanya kesepakatan harga, besarnya
uang muka, besarnya angsuran secara harian, mingguan,
bulanan. Untuk setiap keterlambatan pembayaran disepakati
jumlah denda yang harus dibayar oleh pembeli.
15. C.2 Metode Pengumpulan Piutang
Wirausaha yang melakukan kebijakan kredit dalam
penjualan, konskwensinya harus menentukan program
pengumpulan piutang yang intensif. Metode pengumpulan
piutang ada 3 cara ;
• Rutinpenagihan dilakukan pada awal, tengah, atau
akhir periode yang disepakati. Metode ini
diberlakukan pada pihak tertagih yang tergolong
patuh
• Sikluspenagihan pada saat point, yaitu saat2 tertagih
memperoleh penerimaan keuangan (awal bulan).
Cocok untuk tertagih yang tidak patuh.
• Ekstrapenagihan dilakukan setiap saat, bila perlu
pada waktu2 ekstra (larut malam, subuh).
Diberlakukan untuk tertagih yang tidak patuh dan ada
indikasi untuk tidak membayar hutang.
16. C.3 Mengatasi Piutang tak Tertagih
Piutang tak tertagih adalah salah satu resiko dari
kebijakan penjualan secara kredit, beberapa cara yang
dilakukan untuk mengatasinya adalah ;
l Musyawarah dengan ganti rugidengan menyita
persediaan produk yang belum terjual atau tertagih
mengganti dalam bentuk lain.
l Melibatkan pihak ketiga atau lembagadengan
kemungkinan pemberian sanksi yang membatasi atau
bahkan merugikan pihak tertagih
l Melalui prosedur hukumdengan resiko terjadi tuntut
menuntut balik antara penagih dan tertagih.
17. D
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dewasa ini sumber daya manusia yang terampil dan
mampu membawa sukses bagi usaha kecil sangat langka.
Untuk itu seorang wirausaha perlu melakukan
perencanaan Sumber Daya Manusia. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan SDM adalah :
2.Rekruitmen/penarikan karyawan
3.Penggajian dan kompensasi
4.Penerapan quality control
5.Promosi dan pengembangan karir
18. E
Fasilitas Penunjang
Yang dimaksud fasilitas penunjang disini bukan surat sakti
ataupun hak-hak khusus dan monopoli yang diberikan oleh
penguasa pada perseorangan atau perusahaan.. Namun
merupakan sesuatu yang mebantu wirausaha untuk
memajukan usahanya agar lebih efisien, efektif serta
produktif dalam menjalankan perusahaannya.
E.1 bentuk badan hukum dan perijinan
Bentuk badan hukum dan perijinan akan membantu
wirausaha agar mudah memperoleh fasilitas kredit dari
bank-bank pemerintah.
19. E.2 komputerisasi
Dengan adanya komputer-internet, wirausaha dapat
memperoleh informasi apapun yang relevan dengan
(pasar internasional, supplier, tingkat bunga, harga
bahan baku, dsb), mempermudah pekerjaan
Administratif, bahkan dapat memanfaatkannya untuk
wadah promosi dan toko/belanja on-line.
E.3 Lobbying dan negosiasi
Melalui lobbying dapat diperoleh kontrak kerja dan
proyek yang bernilai tinggi. Untuk itu seorang wirausaha
perlu mengasah diri dalam keterampilan berkomunikasi
khususnya lobbying dan negosiasi
20. F
Perdagangan Internasional
Adanya globalisasi ekonomi dan Beberapa pasar terbuka
yang ada pada saat ini menunjukkan bahwa seorang
wirausaha harus dapat bersaing dengan pelaku2 pasar
internasional. Untuk itu wirausaha dituntut untuk lebih
kreatif, inovatif dan juga peka terhadap perubahan-
perubahan global yang terjadi dan yang akan terjadi,
seperti ; teknologi informasi yang berkembang pesat,
teknologi mesin produksi dan peralatan modern yang
syarat dengan modal besar, serta banjirnya produk-
produk impor, dsb.