Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Piter Chandra
Lisnawi Hartati D. Sinambela
Elsi Arianti
Novrizal
Ridho Ilahi

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Eksposure dan Contoh Eksposure
Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya
internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya
eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan
terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan
apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini
paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Kita dapat membedakan antara dua jenis eksposur terhadap
informasi pemasaran: eksposur yang disengaja (intentional
exposure) dan eksposure tidak disengaja (accidental
exposure). Eksposur yang disengaja adalah suatu pemaparan
dari hasil pencarian konsumen pada informasi pemasaran yang
disengaja. Dengan demikian, pemasar harus memfasilitasi
eksposur yang disengaja dengan membuat informasi
pemasaran yang tepat tersedia ketika konsumen
membutuhkannya (waktu dan tempat).
Upaya pencarian informasi oleh konsumen harus dibuat
semudah mungkin. Hal ini mengharuskan para pemasar untuk
mengantisipasi kebutuhan informasi konsumen dan
menggunakan strategi untuk memenuhinya.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Contoh eksposur yang disengaja:
Produk “Minyak Kelapa Sawit Tropicana Slim” mengadakan program
sampling produk di pusat perbelanjaan, seperti Giant dan
Hypermart. Dalam kegiatan sampling ini, pihak Tropicana Slim
memberikan contoh produk serta informasi yang selengkap mungkin
kepada konsumen yang mendatangi tempat tersebut. Selain itu,
pihak Tropicana Slim juga mengunjungi kantor-kantor untuk
mempromosikan produk minyak kelapa sawitnya.
Eksposur yang tidak disengaja adalah suatu informasi yang
disampaikan oleh produsen yang ditujukan kepada konsumen secara
tidak langsung melalui media pemasaran. Hal ini menyebabkab
konsumen mendapatkan stimulus secara tidak disengaja.
Hampir semua strategi media ditujukan untuk memaksimalkan
eksposur tidak disengaja pada suatu iklan. Seorang perencana media
harus memilih bauran media dengan hati-hati untuk
memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspose pada
perusahaan mereka.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Contoh eksposur tidak disengaja:
Di titik-titik eksposur prima seperti perempatan jalan, lokasi
pusat kota, mall dan tempat-tempat keramaian yang lain
sering dijumpai eksposur tidak disengaja, seperti iklan, baliho,
spanduk yang memprosmosikan suatu produk. Misalnya saja
baliho-baliho “Bakpao Telo” yang dipasang di tepi-tepi jalan,
ini dapat menimbulkan eksposur yang tidak disengaja bagi
konsumen. Ketika konsumen melewati baliho tersebut dan
melihatnya maka konsumen akan menerima suatu stimulus
dan akan terpengaruh untuk membeli produk “Bakpao Telo”
tersebut.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Beberapa bentuk eksposur umum :

-Biaya yang terlalu tinggi
-Pendapatan yang cacat
-Kerugian akibat kehilangan aktiva
-Akuntansi yang tidak akurat
-Interupsi Bisnis
-Sanksi Hukum
-Ketidakmampuan untuk bersaing
-Kecurangan dan pencurian

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Eksposur Umum :

Biaya yang terlalu tinggi
Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang yang digunakan dalam organisasi
bisa saja terlalu mahal. Cek bisa saja dibayarkan kepada karyawan yang tidak
bekerja dengan efektif dan efisien.
Pendapatan yang Cacat
Biaya terutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Barang dagangan
telah dikirim ke pelanggan tetapi tidak tercatat sehingga tidak ditagih.
Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva
Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan, atau bencana
alam. Kas, bahan baku, atau peralatan dapat rusak atau salah penempatan.
Akuntansi yang Tidak Akurat
Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah, tidak tepat, atau secara signifikan
berbeda dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan
penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan, atau kesalahan klasifikasi
transaksi.
Interupsi Bisnis
Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis,
penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha.
Sanksi Hukum
Penghentian kegiatan bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga
pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Ketidakmampuan untuk bersaing
Ketidakmampuan ini dapat terjadi sebagai akibat kombinasi
berbagai eksposur yang telah dibahas sebelumnya dan bisa juga
sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen.
Kecurangan dan Pencurian
Kecurangan dan pencurian dapat dilakukan oleh pihak eksternal di
luar perusahaan ataupun pihak internal di dalam perusahaan. Biaya
yang terlalu tinggi, pendapatan yang cacat, kehilangan aktiva,
ketidakakuratan catatan akuntansi, interupsi bisnis, sanksi hukum,
dan ketidakmampuan untuk bersaing, semuanya bisa saja
merupakan dampak dari kecurangan dan pencurian.
Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih
Kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas illegal
yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan.
Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan
digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Ada 3 bentuk kejahatan kerah putih :
1. Kecurangan manajemen
Meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi terhadap aset
baik oleh karyawan atau pihak ketiga di luar perusahaan, atau
keduanya.
2. Pelaporan keuangan yang menyesatkan
Tindakan sengaja atau tidak sengaja, sebagai akibat niat hati atau
kekhilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan keuangan
secara material mengganggu pengambil keputusan.
3. Kejahatan korporat
Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan suatu
perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya menguntungkan
individu tertentu yang melakukan kecurangan.
Pengendalian adalah suatu proses yang berguna untuk mengurangi
eksposur

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi
Siklus Transaksi:
1.Siklus Pendapatan
2. Siklus Pengeluaran
3. Siklus Produksi
4. Siklus Keuangan

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Tujuan Pengendalian:
1. Siklus PENDAPATAN (Revenue Circle)
- Pelanggan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen
- Harga dan syarat barang dan jasa yang dilakukan harus
diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen
- Seluruh pengiriman barang dan jasa yang dilakukan harus
tercermin dalam penagihan kepada pelannggan
- Penagihan kepelanggan harus diklasifikasikan, diikhtisarkan
dan dilaporkan secara akurat.
2. Siklus PRODUKSI (Production Cirlce)
- Rencana produksi harus diotorisasi seuai kriteria
manajemen
- Harga pokok produksi harus diklasifikasikan, diikhtisarkan
secara akurat.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
3. Siklus KEUANGAN (Finance Circle)
- Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai
kriteria manajemen.
- Akses kas dan efek hanya diperbolehkan sesuai kriteria
manajemen.
4. Siklus PENGELUARAN (Expenditure Cirlce)
- Pemasok harus diotorisasi sesuai kriteria manajemen
- Karyawan yang dipekerjakan sesuai kriteria manajamen
- Akses kecatatan kepegawaian, penggajian dan pengeluaran
hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen
- Tarif kompensasi dan pengurangan gaji harus diotorisasi oleh
manajemen.
- Jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus
diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Tujuan Pengendalian tersebut sangat sulit dicapai karena:
Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi
Perusahaan modern
Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu entitas
Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan
pengendalian tambahan dalam struktur pengendaliannya.
5. Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian diterapkan
melalui manusia
1.
2.
3.
4.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengaruh Eksternal yang Terkait Dengan Entitas dan
Pengendalian Internal
Banyak organisasi yang menjadi subjek peraturan legal tertentu
yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang atau
pengadilan. Organisasi harus memastikan bahwa aktifitas yang
mereka jalankan tidak melanggar hukum dan regulasi yang
diterbitkan oleh lembaga yang secara hukum memiliki
kewenangan atas organisasi dan operasi organisasi. SEC
(Securities Exchange Commision) aktif dalam bidang akuntansi
keuangan, sama seperti FASB (Financial Accounting Standard
Board). Hukum, regulasi dan publikasi dari agen-agen
semacam ini merupakan faktor penting dalam proses
pengendalian internal organisasi.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Dampak Lingkungan Bisnis Terhadap Pengendalian
Internal
 Pertimbangan penting yang lain adalah proses pengendalian internal

suatu entitas bervariasi tergantung pada konteks ukuran organisasi;
karakteristik kepemilikan; metode transmisi pemprosesan,
pemeliharaan, dan pengevaluasian informasi; persyaratan legal dan
regulator; diversitas dan kompleksitas operasi organisasi.
 Sebagai contoh, dalam organisasi yang kecil, jumlah karyawan yang
terbatas tidak memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk
memenuhi kondisi ideal pemisahan tugas. Sebaliknya, dalam
perusahaan besar, pemisahan tugas dapat dilakukan dengan lebih
baik. Situasi yang dihadapi perusahaan kecil itu dapat ditangani
dengan melibatkan pemilik dalam berbagai aspek transaksi, seperti
menandatangani cek, mengotorisasi faktur, dan mencatat. Lebih
jauh, manual prosedur, manual kebijakan, struktur organisasi, dan
berbagai tipe dokumentasi, termasuk kebijakan dan prosedur,
tampaknya sesuatu yang kurang realistis bagi perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Lingkungan Pengendalian
 Lingkungan Pengendalian disebut juga “pengendalian lunak”

(soft control) karena merupakan fundasi bagi komponen
pengendalian internal lainnya.
 Lingkungan pengendalian merupakan gabungan dari beberapa
faktor yang bisa memperkuat atau memperlemah keefektifan
kebijakan dan prosedur pengendalian.
 Lingkungan pengendalian menunjukkan sikap (attitude) dan
kesadaran dari seluruh anggota organisasi (dewan direksi,
komite audit, manajer, pemilik, karyawan) terhadap
pengendalian internal.
 Manajemen harus menciptakan lingkungan atau kultur yang
meminimalkan keterjadian kecurangan dalam pelaporan
keuangan atau kesalahan dalam pekerjaan.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Penaksiran resiko
Penaksiran resiko yaitu pengendalian internal merupakan proses
mengidentifikasikan ,menganalisis,dan menegella resiko yang
mempengaruhi perusahaan,yang dapat mengkoneksikan
perubahan kondisi internal dan kondisi eksternal.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang
dibangun untuk membangun dan untuk membantu
memastikan bahwa arahan menejemen yang melaksanakan
dengan baik. Aktivitas pengendalian dapat berupa
pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan
jaminan yg masuk akal ,memadai .
Tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem
aplikasi yang material dalam organisasi sebagai berikut:

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
1. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas diterapkan dalam rencana organisasi yang
mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang
seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk
melakukan kecurangan dan kesalahan menjalankan tugan
dalam sehari hari mereka.dan ini juga diterapkan wewenang
pelaku dengan cara memisahkan tanggung jawab pelaku
taransaksi, pencatat transakasi, dan tanggung jawab
penyimpan kekayaan harus dijalankan oleh fungsi yang
independen.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
2. Pemisahan wewenang pelaksanaan transaksi dari pencatat
transaksi
Pemisahan transaksi dapat mengurangi peluang terjadinya
kesalahan dan kecurangan dalam bentuk independensi
akuntabilitas . Yang artinya jika organisasi membuat secara
sendiri sendiri, maka tidak terwujud akuntabilitas dan tidak
akan tersedia sarana untuk membuat rekonsiliasi yang
independen dan analisis aktivitas bagus dalam sebuah
perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
3. Pemisahan wewenang pelaksana transakasi dari
penyimpanan kekayaan
Pelaksana transaksi dalam perusahaan dapat mengurangi
peluang terjadinya kesalahaan dalam mewujudkan transaksi
akuntabilitas independen atas penggunaan ( penyimpanan)
harta. Otoritas aktivitas akan dikomunikasikan dan akan
dipertanggung jawabkan atas kekayaan dalam organisasi dan
akan mencatat hasil aktivitas(transaksi), bersama dengan
otoritas yang diterima oleh oihak yang independen akan
mewujudkan akuntabilitas dlam penggunaan harta kekayaan
organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
4. Pemisahan pencatat transaksi dari penyimpanan kekayaan
Pemisahan transaksi dengan menyimpan kekayaan dan
mengurangi peluang kesalahan dan kecurangan dalam
mewujudkan akuntabilitas yang independen atas penggunaan
harta organisasi. Dalam pemisahan dapat diartikan bahwa
organisasi itu tidak akan ada rekonsiliasi yang artinya
organisasi itu akan melakukan pencatatan dari kinerja dirinya
sendiri.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Dokumen Dan Catatan Yang Memadai
Penggunaan dokumen yang memadai untuk membantu
memastikan pencatatan atas transaksi dan kejadian . Ada
beberapa macam jenis dokumen yaitu sebagai berikut:
 Dokumen berupa kertas yaitu seperti orderan dalam
penjualan, pembelian sampai media,penyimpanan optikal dan
magnetik dan optikal disk
 Dengan melakukan hal tersebut dokumen dan catatan harus
mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna .

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengecekan Akuntabilitasi Kinerja Oleh Pihak
Independen
 Akuntabilitas pencatatan harta kekayaan mestinya

dibandingkan dengan aktiva yang ada dan yang harus
ditangani dengan cepat dan tepat. Dalam ini rekonsiliasi
berfungsi untuk memberikan otorisasi pihak pencatat
transaksi, dan pihak penjaga kekayaan organisasi.
 Contoh: pengecekan independen atas kinerja dan penilaian
ketepatan secara harta kekayaan mencakup secara klerikal,
rekonsiliasi dapat membandingkan aktiva dengan catatan,
pengendalian program komputer, tinjauan manajemen atas
laporan rincian saldo rekening seperti : (laporan saldo,umur
piutang dan tinjauan penggunaan atas laporan yang dihasilkan
komputer).
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengendalian Pengolahan Informasi
Pengendalian pengolahan informasi memastikan adanya
otorisasi, keakuaratan, kelengkapan transaksi individual yang
memadai. Otoritasi membatasi pelaksana transaksi atas suatu
aktivitas dengan jumlah individu tertentu. Otoritas dalam
manajemen dapat bersifat umum dan khusus.
Otoritas yang bersifat khusus yaitu yang menyetujui anggaran
dalam pembangunan sebuah gudang (spesifik) misalnya dalam
penetapan reorder point (titik pemesanan kembali).
Otoritas yang bersifat umum yaitu yang menentukan batas kredit
pelanggan, yang artinya pelanggan itu sendiri yang akan
terlibat, misalnya dalam pembuatan daftar harga untuk
penjualan produk kesemua pelanggan.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Informasi Dan Komunikasi
 Informasi dan komunikasi merupakan komponen






pengendalian internal yang mengacu pada sistem akuntansi
organisasi yang terdiri dalam metode dan catatan yang
diciptakan untuk organisasi untuk memelihara akuntabilitas,
dalam
mengidentifikasi,merangkai,menganalaisis,mengelompokkan
mencatat dan melaporkan transaksi organisasi. Sistem
akuntansi dapt dilihat dari pengendalian operasional berupa:
Dokumentasi sistem akuntansi
Akuntansi double entry
Jejak audit
Komunikasi

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengawasan
 Pengawasan (monitoring) komponen pengendalaian internal






dimana pengawasan dicapai melalui aktivitas terus menerus.
Fungsi audit internal merupakan suatu fungsi dalam
perusahaan besar untuk mengawasi dan mengevaluasi
pengendalian secara terus menerus dalam melakukan
transaksi. Fungsi audit internal adalah untuk melayani
manajemen dengann menyediakan dalam analisis dari hasil
penilaian aktivitas yaitu sebagai berikut:
Sistem informasi organisasi
Struktur pengedalian internal organisasi
Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur,
dan rencana
Kualitas kinerja personel organisasi

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengendalian Umum
-Perencanaan organisasi dan operasi pemrosesan data yaitu
pemisahan tugas tanggung jawab untuk otoritas, penyimpanan
dan pemegangan catatan untuk menangani dan memproses
transaksi dipisahkan
-Prosedur opersi secara umum yaitu tugas untuk setiap fungsi
pekerjaan dalam sistem pengolahan transaksi
-Karakteristik pengendalian peralatan
-Pengendalian peralatan dan akses data yaitu aktiva harus dijaga
sama seperti menjaga aktiva berwujud.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Pengendalian Aplikasi
 Pengendalian yang berkaitan langsung dengan sistem

pemrosesan transaksi disebut pengendalian transaksi atau
pengendalian aplikasi
 Sasaran dari pengendalian aplikasi adalah membantu
meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah diotorisasi
semestinya dan telah dicatat, diproses, diklasifikasi dan
dilaporkan secara akurat.
 Pengendalian aplikasi biasanya dibagi atas:
 Pengendalian otorisasi
 Pengendalian input
 Pengendalian pemprosesan
 Pengendalian output
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Pengendalian Otorisasi

Pengotorisasian dilakukan oleh orang yang berada diluar sistem untuk
meyakinkan transaksi dimasukkan ke buku besar valid dan wajar.
Otorisasi Umum menetapkan kondisi standar untuk menyetujui dan
melaksanakan transaksi. MIsalnya, manajemen menetapkan kriteria
persetujuan kredit atas penjualan.
Otorisasi Khusus berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, yang kondisi
dan pihak-pihaknya ditentukan. Misalnya ketentuan tentang
penandatanganan cek; dilakukan oleh kasir dan manajer keuangan.
Dalam sistem manual dan sistem pemrosesan batch berbasis komputer,
otorisasi tampak dalam tandatangan, inisial, stempel dalam dokumen
transaksi.
Apapun bentuknya, otorisasi harus diperiksa sebelum transaksi diproses.
Apabila transaksi dimasukkan secara on-line, mungkin tanpa dokumen
sumber,otorisasi harus segera dilakukan, misalnya dengan memasukkan
kata kunci (password).
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Pengendalian Input

Pengendalian input merupakan pengendalian yang dilakukan
untuk mencegah kesalahan-kesalahan memasukkan data ke
dalam dokumen sumber, kesalahan-kesalahan dalam
penumpukan (batching), pengonversian dan pentransmisian
sehingga pemrosesan data dapat dilakukan secara andal.
Pengendalian input akan mampu mendeteksi kesalahankesalahan seperti catatan waktu karyawan, kesalahan
memasukkan nomor pelanggan dalam faktur, dll.
Pengendalian input sangat perlu mendapat perhatian dalam
pemrosesan langsung atau online karena kesalahan akan cepat
menyebar dan sulit untuk diketahui.
Pengendalian input dapat dikelompokkan atas tahap-tahap:
Pencatatan transaksi, penumpukan data
transaksi,pengkonversian data transaksi, dan pengeditan data
transaksi dan transmisi data transaksi.
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Pengendalian Pemrosesan

Pengendalian atas pemrosesan transaksi harus meyakinkan
bahwa data telah diproses secara akurat dan secara lengkap,
tidak ada transaksi yang belum diotorisasi
dimasukkan,program dan file dimasukkan dalam transaksi, dan
seluruh transaksi dengan mudah bisa ditelusuri.
Pengendalian pemrosesan dapat dikelompokkan atas cek silang
manual, pengecekan logika pemprosesan, pengendalian runto-run, pengecekan perubahan file dan program, kaitan jejak
audit.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Pengendalian Output

Suatu pengendalian yang dirancang untuk memastikan bahwa
input dan proses yang telah dijalankan menghasilkan output
yang valid dan tepat.
Pengendalian output dapat dikelompokkkan antara lain :
rekonsiliasi, aging, suspense file, suspense account, audit
secara periodik, discrepancy report, upstream resubmission.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Pengendalian preventif, detektif dan korektif

Pengendalian Preventif mencegah peristiwa yang tidak
diinginkan terjadi, seperti kesalahan-kesalahan atau kerugiankerugian keuangan.
Pengendalian Detektif, pengendalian yang menemukan
ancaman-ancaman yang telah terjadi. Pengendalian ini lebih
aktif daripada pengendalian preventif.
Pengendalian korektif membantu menetapkan penyebab
ancaman-ancaman yang tidak diinginkan yang telah dideteksi.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Tujuan Dan Pola Prilaku
 Sistem informasi memiliki beberapa tujuan; salah satu tujuan

utamanya adalah produktivitas. Reliabilitas informasi dan
mejaga kekayaan organisasi juga merupakan tujuan yang
penting.
 Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku individu
dalam suatu sistem pengendalian. Salah satu faktor yang
penting adalah perencanaan formal organisasi serta metode
dan pengukuran yang terkait yang dijalankan oleh suatu
organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
 Analisis proses pengendalian internal memerlukan

pemahaman mengenai proses pada saat proses tersebut
dirancang serta pada saat proses tersebut telah dijalankan.
Proses aktual bisa sesuai atau tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dokumentasi bisa saja tidak lagi sesuai, dan struktur bisa saja
beroperasi menurut prosedur yang baru. Prosedur bisa saja
diubah secara informal untuk disesuaikan dengan kondisi yang
tidak diketahui pada saat sistem dirancang dan
didokumentasikan.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
Teknik Analitik
 Kuesioner pengendalian internal merupakan salah satu teknik

analitik yang lazim digunakan untuk menganalisis
pengendalian internal. Kuesioner pengendalian internal secara
tradisional menjadi elemen utama dalam suatu program audit.
Kuesioner basanya dirancang sedemikian rupa sehingga
jawaban positif mengindikasikan adanya pengendalian
internal yang baik, dan jawaban negatif berarti adanya
kelemahan dalam pengendalian internal.

Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4

Pemprosesan Transaksi dan Proses Pengendalian Internal

  • 1.
  • 2.
    Piter Chandra Lisnawi HartatiD. Sinambela Elsi Arianti Novrizal Ridho Ilahi Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 3.
  • 4.
    Eksposure dan ContohEksposure Eksposur merupakan resiko yang timbul dari sumberdaya internal seperti para pekerja atau berasal dari sumber daya eksternal. Eksposur juga merupakan obyek yang rentan terhadap resiko dan berdampak pada kinerja perusahaan apabila resiko yang diprediksi benar-benar terjadi. Eksposur ini paling umum berkaitan dengan ukuran keuangan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 5.
    Kita dapat membedakanantara dua jenis eksposur terhadap informasi pemasaran: eksposur yang disengaja (intentional exposure) dan eksposure tidak disengaja (accidental exposure). Eksposur yang disengaja adalah suatu pemaparan dari hasil pencarian konsumen pada informasi pemasaran yang disengaja. Dengan demikian, pemasar harus memfasilitasi eksposur yang disengaja dengan membuat informasi pemasaran yang tepat tersedia ketika konsumen membutuhkannya (waktu dan tempat). Upaya pencarian informasi oleh konsumen harus dibuat semudah mungkin. Hal ini mengharuskan para pemasar untuk mengantisipasi kebutuhan informasi konsumen dan menggunakan strategi untuk memenuhinya. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 6.
    Contoh eksposur yangdisengaja: Produk “Minyak Kelapa Sawit Tropicana Slim” mengadakan program sampling produk di pusat perbelanjaan, seperti Giant dan Hypermart. Dalam kegiatan sampling ini, pihak Tropicana Slim memberikan contoh produk serta informasi yang selengkap mungkin kepada konsumen yang mendatangi tempat tersebut. Selain itu, pihak Tropicana Slim juga mengunjungi kantor-kantor untuk mempromosikan produk minyak kelapa sawitnya. Eksposur yang tidak disengaja adalah suatu informasi yang disampaikan oleh produsen yang ditujukan kepada konsumen secara tidak langsung melalui media pemasaran. Hal ini menyebabkab konsumen mendapatkan stimulus secara tidak disengaja. Hampir semua strategi media ditujukan untuk memaksimalkan eksposur tidak disengaja pada suatu iklan. Seorang perencana media harus memilih bauran media dengan hati-hati untuk memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspose pada perusahaan mereka. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 7.
    Contoh eksposur tidakdisengaja: Di titik-titik eksposur prima seperti perempatan jalan, lokasi pusat kota, mall dan tempat-tempat keramaian yang lain sering dijumpai eksposur tidak disengaja, seperti iklan, baliho, spanduk yang memprosmosikan suatu produk. Misalnya saja baliho-baliho “Bakpao Telo” yang dipasang di tepi-tepi jalan, ini dapat menimbulkan eksposur yang tidak disengaja bagi konsumen. Ketika konsumen melewati baliho tersebut dan melihatnya maka konsumen akan menerima suatu stimulus dan akan terpengaruh untuk membeli produk “Bakpao Telo” tersebut. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 8.
     Beberapa bentukeksposur umum : -Biaya yang terlalu tinggi -Pendapatan yang cacat -Kerugian akibat kehilangan aktiva -Akuntansi yang tidak akurat -Interupsi Bisnis -Sanksi Hukum -Ketidakmampuan untuk bersaing -Kecurangan dan pencurian Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 9.
     Eksposur Umum: Biaya yang terlalu tinggi Harga yang dibayarkan untuk pembelian barang yang digunakan dalam organisasi bisa saja terlalu mahal. Cek bisa saja dibayarkan kepada karyawan yang tidak bekerja dengan efektif dan efisien. Pendapatan yang Cacat Biaya terutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Barang dagangan telah dikirim ke pelanggan tetapi tidak tercatat sehingga tidak ditagih. Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan, atau bencana alam. Kas, bahan baku, atau peralatan dapat rusak atau salah penempatan. Akuntansi yang Tidak Akurat Kebijakan dan prosedur akuntansi dapat salah, tidak tepat, atau secara signifikan berbeda dari yang diterima umum. Kesalahan ini dapat mencakup kesalahan penilaian transaksi, kesalahan waktu pencatatan, atau kesalahan klasifikasi transaksi. Interupsi Bisnis Interupsi bisnis mencakup penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha. Sanksi Hukum Penghentian kegiatan bisnis bisa saja terjadi sebagai hukuman dari lembaga pemerintah jika perusahaan melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 10.
    Ketidakmampuan untuk bersaing Ketidakmampuanini dapat terjadi sebagai akibat kombinasi berbagai eksposur yang telah dibahas sebelumnya dan bisa juga sebagai akibat ketidakefektifan keputusan manajemen. Kecurangan dan Pencurian Kecurangan dan pencurian dapat dilakukan oleh pihak eksternal di luar perusahaan ataupun pihak internal di dalam perusahaan. Biaya yang terlalu tinggi, pendapatan yang cacat, kehilangan aktiva, ketidakakuratan catatan akuntansi, interupsi bisnis, sanksi hukum, dan ketidakmampuan untuk bersaing, semuanya bisa saja merupakan dampak dari kecurangan dan pencurian. Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih Kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas illegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan kerah putih terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 11.
    Ada 3 bentukkejahatan kerah putih : 1. Kecurangan manajemen Meliputi penyalahgunaan atau kesalahan interpretasi terhadap aset baik oleh karyawan atau pihak ketiga di luar perusahaan, atau keduanya. 2. Pelaporan keuangan yang menyesatkan Tindakan sengaja atau tidak sengaja, sebagai akibat niat hati atau kekhilafan, yang menyebabkan informasi dalam laporan keuangan secara material mengganggu pengambil keputusan. 3. Kejahatan korporat Merupakan kejahatan kerah putih yang menguntungkan suatu perusahaan atau organisasi, dan bukan hanya menguntungkan individu tertentu yang melakukan kecurangan. Pengendalian adalah suatu proses yang berguna untuk mengurangi eksposur Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 12.
    Tujuan Pengendalian danSiklus Transaksi Siklus Transaksi: 1.Siklus Pendapatan 2. Siklus Pengeluaran 3. Siklus Produksi 4. Siklus Keuangan Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 13.
    Tujuan Pengendalian: 1. SiklusPENDAPATAN (Revenue Circle) - Pelanggan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen - Harga dan syarat barang dan jasa yang dilakukan harus diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen - Seluruh pengiriman barang dan jasa yang dilakukan harus tercermin dalam penagihan kepada pelannggan - Penagihan kepelanggan harus diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat. 2. Siklus PRODUKSI (Production Cirlce) - Rencana produksi harus diotorisasi seuai kriteria manajemen - Harga pokok produksi harus diklasifikasikan, diikhtisarkan secara akurat. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 14.
    3. Siklus KEUANGAN(Finance Circle) - Jumlah dan waktu transaksi utang harus diotorisasi sesuai kriteria manajemen. - Akses kas dan efek hanya diperbolehkan sesuai kriteria manajemen. 4. Siklus PENGELUARAN (Expenditure Cirlce) - Pemasok harus diotorisasi sesuai kriteria manajemen - Karyawan yang dipekerjakan sesuai kriteria manajamen - Akses kecatatan kepegawaian, penggajian dan pengeluaran hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen - Tarif kompensasi dan pengurangan gaji harus diotorisasi oleh manajemen. - Jumlah yang disampaikan kepada pemasok harus diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan secara akurat. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 15.
    Tujuan Pengendalian tersebutsangat sulit dicapai karena: Perubahan-perubahan sangat cepat yang dihadapi Perusahaan modern Risiko-risiko yang semakin banyak dihadapi suatu entitas Penggunaan teknologi komputer yang membutuhkan pengendalian tambahan dalam struktur pengendaliannya. 5. Faktor-faktor manusia, dimana pengendalian diterapkan melalui manusia 1. 2. 3. 4. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 16.
  • 17.
    Pengaruh Eksternal yangTerkait Dengan Entitas dan Pengendalian Internal Banyak organisasi yang menjadi subjek peraturan legal tertentu yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang atau pengadilan. Organisasi harus memastikan bahwa aktifitas yang mereka jalankan tidak melanggar hukum dan regulasi yang diterbitkan oleh lembaga yang secara hukum memiliki kewenangan atas organisasi dan operasi organisasi. SEC (Securities Exchange Commision) aktif dalam bidang akuntansi keuangan, sama seperti FASB (Financial Accounting Standard Board). Hukum, regulasi dan publikasi dari agen-agen semacam ini merupakan faktor penting dalam proses pengendalian internal organisasi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 18.
    Dampak Lingkungan BisnisTerhadap Pengendalian Internal  Pertimbangan penting yang lain adalah proses pengendalian internal suatu entitas bervariasi tergantung pada konteks ukuran organisasi; karakteristik kepemilikan; metode transmisi pemprosesan, pemeliharaan, dan pengevaluasian informasi; persyaratan legal dan regulator; diversitas dan kompleksitas operasi organisasi.  Sebagai contoh, dalam organisasi yang kecil, jumlah karyawan yang terbatas tidak memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk memenuhi kondisi ideal pemisahan tugas. Sebaliknya, dalam perusahaan besar, pemisahan tugas dapat dilakukan dengan lebih baik. Situasi yang dihadapi perusahaan kecil itu dapat ditangani dengan melibatkan pemilik dalam berbagai aspek transaksi, seperti menandatangani cek, mengotorisasi faktur, dan mencatat. Lebih jauh, manual prosedur, manual kebijakan, struktur organisasi, dan berbagai tipe dokumentasi, termasuk kebijakan dan prosedur, tampaknya sesuatu yang kurang realistis bagi perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 19.
    Lingkungan Pengendalian  LingkunganPengendalian disebut juga “pengendalian lunak” (soft control) karena merupakan fundasi bagi komponen pengendalian internal lainnya.  Lingkungan pengendalian merupakan gabungan dari beberapa faktor yang bisa memperkuat atau memperlemah keefektifan kebijakan dan prosedur pengendalian.  Lingkungan pengendalian menunjukkan sikap (attitude) dan kesadaran dari seluruh anggota organisasi (dewan direksi, komite audit, manajer, pemilik, karyawan) terhadap pengendalian internal.  Manajemen harus menciptakan lingkungan atau kultur yang meminimalkan keterjadian kecurangan dalam pelaporan keuangan atau kesalahan dalam pekerjaan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 20.
    Penaksiran resiko Penaksiran resikoyaitu pengendalian internal merupakan proses mengidentifikasikan ,menganalisis,dan menegella resiko yang mempengaruhi perusahaan,yang dapat mengkoneksikan perubahan kondisi internal dan kondisi eksternal. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 21.
    Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalianmerupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membangun dan untuk membantu memastikan bahwa arahan menejemen yang melaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian dapat berupa pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan jaminan yg masuk akal ,memadai . Tujuan pengendalian tertentu tercapai untuk setiap sistem aplikasi yang material dalam organisasi sebagai berikut: Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 22.
    1. Pemisahan tugas Pemisahantugas diterapkan dalam rencana organisasi yang mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan dan kesalahan menjalankan tugan dalam sehari hari mereka.dan ini juga diterapkan wewenang pelaku dengan cara memisahkan tanggung jawab pelaku taransaksi, pencatat transakasi, dan tanggung jawab penyimpan kekayaan harus dijalankan oleh fungsi yang independen. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 23.
    2. Pemisahan wewenangpelaksanaan transaksi dari pencatat transaksi Pemisahan transaksi dapat mengurangi peluang terjadinya kesalahan dan kecurangan dalam bentuk independensi akuntabilitas . Yang artinya jika organisasi membuat secara sendiri sendiri, maka tidak terwujud akuntabilitas dan tidak akan tersedia sarana untuk membuat rekonsiliasi yang independen dan analisis aktivitas bagus dalam sebuah perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 24.
    3. Pemisahan wewenangpelaksana transakasi dari penyimpanan kekayaan Pelaksana transaksi dalam perusahaan dapat mengurangi peluang terjadinya kesalahaan dalam mewujudkan transaksi akuntabilitas independen atas penggunaan ( penyimpanan) harta. Otoritas aktivitas akan dikomunikasikan dan akan dipertanggung jawabkan atas kekayaan dalam organisasi dan akan mencatat hasil aktivitas(transaksi), bersama dengan otoritas yang diterima oleh oihak yang independen akan mewujudkan akuntabilitas dlam penggunaan harta kekayaan organisasi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 25.
    4. Pemisahan pencatattransaksi dari penyimpanan kekayaan Pemisahan transaksi dengan menyimpan kekayaan dan mengurangi peluang kesalahan dan kecurangan dalam mewujudkan akuntabilitas yang independen atas penggunaan harta organisasi. Dalam pemisahan dapat diartikan bahwa organisasi itu tidak akan ada rekonsiliasi yang artinya organisasi itu akan melakukan pencatatan dari kinerja dirinya sendiri. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 26.
    Dokumen Dan CatatanYang Memadai Penggunaan dokumen yang memadai untuk membantu memastikan pencatatan atas transaksi dan kejadian . Ada beberapa macam jenis dokumen yaitu sebagai berikut:  Dokumen berupa kertas yaitu seperti orderan dalam penjualan, pembelian sampai media,penyimpanan optikal dan magnetik dan optikal disk  Dengan melakukan hal tersebut dokumen dan catatan harus mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna . Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 27.
    Pengecekan Akuntabilitasi KinerjaOleh Pihak Independen  Akuntabilitas pencatatan harta kekayaan mestinya dibandingkan dengan aktiva yang ada dan yang harus ditangani dengan cepat dan tepat. Dalam ini rekonsiliasi berfungsi untuk memberikan otorisasi pihak pencatat transaksi, dan pihak penjaga kekayaan organisasi.  Contoh: pengecekan independen atas kinerja dan penilaian ketepatan secara harta kekayaan mencakup secara klerikal, rekonsiliasi dapat membandingkan aktiva dengan catatan, pengendalian program komputer, tinjauan manajemen atas laporan rincian saldo rekening seperti : (laporan saldo,umur piutang dan tinjauan penggunaan atas laporan yang dihasilkan komputer). Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 28.
    Pengendalian Pengolahan Informasi Pengendalianpengolahan informasi memastikan adanya otorisasi, keakuaratan, kelengkapan transaksi individual yang memadai. Otoritasi membatasi pelaksana transaksi atas suatu aktivitas dengan jumlah individu tertentu. Otoritas dalam manajemen dapat bersifat umum dan khusus. Otoritas yang bersifat khusus yaitu yang menyetujui anggaran dalam pembangunan sebuah gudang (spesifik) misalnya dalam penetapan reorder point (titik pemesanan kembali). Otoritas yang bersifat umum yaitu yang menentukan batas kredit pelanggan, yang artinya pelanggan itu sendiri yang akan terlibat, misalnya dalam pembuatan daftar harga untuk penjualan produk kesemua pelanggan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 29.
    Informasi Dan Komunikasi Informasi dan komunikasi merupakan komponen     pengendalian internal yang mengacu pada sistem akuntansi organisasi yang terdiri dalam metode dan catatan yang diciptakan untuk organisasi untuk memelihara akuntabilitas, dalam mengidentifikasi,merangkai,menganalaisis,mengelompokkan mencatat dan melaporkan transaksi organisasi. Sistem akuntansi dapt dilihat dari pengendalian operasional berupa: Dokumentasi sistem akuntansi Akuntansi double entry Jejak audit Komunikasi Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 30.
    Pengawasan  Pengawasan (monitoring)komponen pengendalaian internal     dimana pengawasan dicapai melalui aktivitas terus menerus. Fungsi audit internal merupakan suatu fungsi dalam perusahaan besar untuk mengawasi dan mengevaluasi pengendalian secara terus menerus dalam melakukan transaksi. Fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengann menyediakan dalam analisis dari hasil penilaian aktivitas yaitu sebagai berikut: Sistem informasi organisasi Struktur pengedalian internal organisasi Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana Kualitas kinerja personel organisasi Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 31.
  • 32.
    Pengendalian Umum -Perencanaan organisasidan operasi pemrosesan data yaitu pemisahan tugas tanggung jawab untuk otoritas, penyimpanan dan pemegangan catatan untuk menangani dan memproses transaksi dipisahkan -Prosedur opersi secara umum yaitu tugas untuk setiap fungsi pekerjaan dalam sistem pengolahan transaksi -Karakteristik pengendalian peralatan -Pengendalian peralatan dan akses data yaitu aktiva harus dijaga sama seperti menjaga aktiva berwujud. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 33.
    Pengendalian Aplikasi  Pengendalianyang berkaitan langsung dengan sistem pemrosesan transaksi disebut pengendalian transaksi atau pengendalian aplikasi  Sasaran dari pengendalian aplikasi adalah membantu meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah diotorisasi semestinya dan telah dicatat, diproses, diklasifikasi dan dilaporkan secara akurat.  Pengendalian aplikasi biasanya dibagi atas:  Pengendalian otorisasi  Pengendalian input  Pengendalian pemprosesan  Pengendalian output Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 34.
     Pengendalian Otorisasi Pengotorisasiandilakukan oleh orang yang berada diluar sistem untuk meyakinkan transaksi dimasukkan ke buku besar valid dan wajar. Otorisasi Umum menetapkan kondisi standar untuk menyetujui dan melaksanakan transaksi. MIsalnya, manajemen menetapkan kriteria persetujuan kredit atas penjualan. Otorisasi Khusus berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, yang kondisi dan pihak-pihaknya ditentukan. Misalnya ketentuan tentang penandatanganan cek; dilakukan oleh kasir dan manajer keuangan. Dalam sistem manual dan sistem pemrosesan batch berbasis komputer, otorisasi tampak dalam tandatangan, inisial, stempel dalam dokumen transaksi. Apapun bentuknya, otorisasi harus diperiksa sebelum transaksi diproses. Apabila transaksi dimasukkan secara on-line, mungkin tanpa dokumen sumber,otorisasi harus segera dilakukan, misalnya dengan memasukkan kata kunci (password). Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 35.
     Pengendalian Input Pengendalianinput merupakan pengendalian yang dilakukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan memasukkan data ke dalam dokumen sumber, kesalahan-kesalahan dalam penumpukan (batching), pengonversian dan pentransmisian sehingga pemrosesan data dapat dilakukan secara andal. Pengendalian input akan mampu mendeteksi kesalahankesalahan seperti catatan waktu karyawan, kesalahan memasukkan nomor pelanggan dalam faktur, dll. Pengendalian input sangat perlu mendapat perhatian dalam pemrosesan langsung atau online karena kesalahan akan cepat menyebar dan sulit untuk diketahui. Pengendalian input dapat dikelompokkan atas tahap-tahap: Pencatatan transaksi, penumpukan data transaksi,pengkonversian data transaksi, dan pengeditan data transaksi dan transmisi data transaksi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 36.
     Pengendalian Pemrosesan Pengendalianatas pemrosesan transaksi harus meyakinkan bahwa data telah diproses secara akurat dan secara lengkap, tidak ada transaksi yang belum diotorisasi dimasukkan,program dan file dimasukkan dalam transaksi, dan seluruh transaksi dengan mudah bisa ditelusuri. Pengendalian pemrosesan dapat dikelompokkan atas cek silang manual, pengecekan logika pemprosesan, pengendalian runto-run, pengecekan perubahan file dan program, kaitan jejak audit. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 37.
     Pengendalian Output Suatupengendalian yang dirancang untuk memastikan bahwa input dan proses yang telah dijalankan menghasilkan output yang valid dan tepat. Pengendalian output dapat dikelompokkkan antara lain : rekonsiliasi, aging, suspense file, suspense account, audit secara periodik, discrepancy report, upstream resubmission. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 38.
     Pengendalian preventif,detektif dan korektif Pengendalian Preventif mencegah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi, seperti kesalahan-kesalahan atau kerugiankerugian keuangan. Pengendalian Detektif, pengendalian yang menemukan ancaman-ancaman yang telah terjadi. Pengendalian ini lebih aktif daripada pengendalian preventif. Pengendalian korektif membantu menetapkan penyebab ancaman-ancaman yang tidak diinginkan yang telah dideteksi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 39.
    Tujuan Dan PolaPrilaku  Sistem informasi memiliki beberapa tujuan; salah satu tujuan utamanya adalah produktivitas. Reliabilitas informasi dan mejaga kekayaan organisasi juga merupakan tujuan yang penting.  Ada berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku individu dalam suatu sistem pengendalian. Salah satu faktor yang penting adalah perencanaan formal organisasi serta metode dan pengukuran yang terkait yang dijalankan oleh suatu organisasi. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 40.
  • 41.
     Analisis prosespengendalian internal memerlukan pemahaman mengenai proses pada saat proses tersebut dirancang serta pada saat proses tersebut telah dijalankan. Proses aktual bisa sesuai atau tidak sesuai dengan ekspektasi. Dokumentasi bisa saja tidak lagi sesuai, dan struktur bisa saja beroperasi menurut prosedur yang baru. Prosedur bisa saja diubah secara informal untuk disesuaikan dengan kondisi yang tidak diketahui pada saat sistem dirancang dan didokumentasikan. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4
  • 42.
    Teknik Analitik  Kuesionerpengendalian internal merupakan salah satu teknik analitik yang lazim digunakan untuk menganalisis pengendalian internal. Kuesioner pengendalian internal secara tradisional menjadi elemen utama dalam suatu program audit. Kuesioner basanya dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban positif mengindikasikan adanya pengendalian internal yang baik, dan jawaban negatif berarti adanya kelemahan dalam pengendalian internal. Sistem Informasi Akuntansi - Kelompok 4