2. Isu Budaya Kontemporer
Media : Budaya Pamer (Flexing)
di Kalangan Pengguna Sosial
Media TikTok & Instagram di
Indonesia.
3. Judul Artikel Penulis Tahun Temuan Utama
Fenomena Flexing Di
Media Sosial Dalam
Menaikkan Popularitas Diri
Sebagai Gaya Hidup
Syafruddin Pohan,
Putri Munawwarah, July
Susanty Br Sinuraya
2023
Popularitas diri muncul alami saat menjalani hidup
dengan nilai dan kelebihan. Kini, banyak orang
mencari popularitas dengan flexing untuk
keuntungan pribadi. Popularitas berasal dari kata
Latin "populous" yang berarti rakyat banyak.
Flexing di Instagram:
Antara Narsisisme dan
Benefit
Keyrina
Adinda,Universitas
Hasannudin
2023
Flexing adalah kebiasaan seseorang untuk
memamerkan gaya hidup hedonisme, foto liburan,
kuliner di kafe/restoran, dan barang mewah di
media sosial. Contohnya tas branded, produk
Apple, dan mobil.
Persepsi Fenomena
Flexing Selebgram Pada
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya
Tedjo Setyo Nugroho,
Arif Darmawan,
Widiyatmo Ekoputro.
2023
Kegiatan flexing yang dilakukan seorang
selebgram berguna untuk kepentingan diri sendiri
seperti untuk mendapatkan pujian dari orang lain
dan juga untuk aktualisasi diri. Persepsi flexing
sendiri dapat digambarkan sebagai suatu
kegiatan memamerkan sesuatu kepada orang lain
atau khalayak umum.
4. Judul Artikel Penulis Tahun Temuan Utama
FENOMENA FLEXING DI
MEDSOS : DAMPAKNYA
PADA HUBUNGAN SOSIAL
DAN EKONOMI
Juma’iyah Nur Wahidah,
Khodijah.
2023
Flexing saat ini menjadi trend di media sosial.
Media sosial membuat seseorang akan lebih
mudah memamerkan kekayaannya, yang
mana itu bisa membuat orang lain mungkin
merasa tertinggal trend atau FOMO (fear of
missing out).
Flexing Melalui Instagram
(Studi Persepsi Mahasiswa
UNSI Samarinda
Raka Rizq Ramadhan,
Nabillah, Nanik Indarwati
2023
Munculnya urusan flexing tidak lepas dari
media sosial seperti Instagram yang
menggugah minat masyarakat untuk
menunjukkan diri dan dikenal. Fenomena
Flexing ini biasa terlihat di media sosial
seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
Flexing mewakili kompleksitas kebutuhan
manusia.
5. Judul Artikel Penulis Tahun Temuan Utama
Fenomena Flexing Di Media
Sosial Sebagai Ajang
Pengakuan Kelas Sosial
Dengan Kajian Teori
Fungsionalisme Struktural.
Nur khayati , Dinda
Apriliyanti, Victoria
Nastacia Sudiana, Aji
Setiawan, Didi Pramono.
2022
Krisis kepribadian yang menguasai hampir
semua bidang kehidupan sosial Indonesia
disebabkan oleh kegagalan atau disfungsi
forum nasional dan struktur sosial
masyarakat. Ketidakberdayaan forum dan
struktur kerakyatan dalam kontrol sosial
yang mendalam terutama disebabkan oleh
berkembangnya budaya refraksi.
Fenomena Flexing: Pamer di
Media Sosial dalam
Perspektif Etika Islam.
Anisatul Mardiah. 2022
Perilaku Flexing adalah kesombongan.
Sombong adalah perbuatan yang sangat
dilarang dalam islam dan pelakunya
diancam dengan kehinaan dalam
kehidupan akhirat karena semua pahala
dari semua amalnya hilang.
Pengaruh Flexing Di Sosial
Media Dalam Perspektif
Islam .
Jawade Hafidz 2022
Flexing ini berbeda dengan personal
branding. Personal branding adalah suatu
proses ketika orang menggunakan dirinya
atau karirnya sebagai merek (brand).
6. Judul Artikel Penulis Tahun Temuan Utama
Representasi Diri dalam
Media Sosial TikTok (Studi
Panggung Depan dan
Panggung Belakang Seleb
TikTok Mahasiswa
Universitas Jenderal
Soedirman)
Heni Suswanti, Dwi
Hanggini, Muslihudin,
Tyas Retno Wulan.
2023
Seleb TikTok Universitas Jenderal Soedirman
pun memiliki kehidupan yang tidak diketahui
oleh pengikutnya. Wawancara yang peneliti
lakukan dengan para informan berhasil
menguak sisi yang tidak diketahui oleh
pengikut akun TikTok mereka mulai dari
motivasi menggunakan TikTok, cara
mempertahankan popularitas, proses
pembuatan konten di TikTok sampai dampak
TikTok ke kehidupan pribadi mereka.
ANALYSIS OF THE
INFLUENCE OF FLEXING
IN SOCIAL MEDIA ON
COMMUNITY LIFE
Roida Pakpahan, Donny
Yoesgiantoro.
2023
Flexing memberikan berbagai pengaruh
terhadap kehidupan masyarakat. Flexing
dapat digunakan untuk employee
branding, meningkatkan popularitas
sebagai strategi marketing dalam bisnis
dan sumber pendapatan bagi para pelaku
endorse. Namun disisi lain flexing
mengakibatkan pergeseran persepsi
masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan.
7. Fenomena Flexing di media sosial instagram & tiktok untuk meningkatkan
popularitas diri sebagai gaya hidup : Pada dasarnya popularitas diri akan
datang sendiri jika memiliki value dan kelebihan. Namun yang terjadi saat ini
orang-orang popularitas tidak datang secara alami, melainkan banyak orang
yang mencari popularitas dengan cara flexing untuk mendapatkan
keuntungan yang dikehendaki.
Dampak Flexing pada kesehatan mental : Tren Flexing dinilai berpotensi
merusak kesehatan mental seseorang. di mana seseorang tidak mampu
mendapatkan barang mewah atau hal-hal mewah lainnya di media sosial,
merasa tidak percaya diri dan tidak diakui orang lain. bisa jadi hal ini dapat
meningkatkan stres hingga depresi di masyarakat.
Dampak Flexing pada hubungan sosial : Flexing dapat memberikan dampak
pada hubungan sosial. Beberapa orang yang melakukan flexing di media
sosial cenderung memperlihatkan gaya hidup mereka yang dapat membuat
orang lain yang melihatnya merasa iri atau kurang senang dengan kehidupan
mereka sendiri, terutama jika mereka merasa kurang sukses dari yang
ditampilkan, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam hubungan
dan bahkan perselisihan.
Tinjauan
8. Rumusan masalah
Apa yang mendorong pengguna Instagram dan TikTok
untuk melakukan flexing?
Bagaimana flexing mempengaruhi kesehatan mental dan
persepsi diri pengguna?
Bagaiman flexing mempengaruhi hubungan antar individu
dan norma sosial?