Dokumen tersebut membahas tentang difusi inovasi dalam pemerintahan. Topik utama yang dibahas adalah kepemimpinan opini, model-model komunikasi massa, peran jaringan interpersonal dan media massa dalam penyebaran pengetahuan, serta karakteristik pemimpin opini dan agen perubahan yang mempengaruhi adopsi inovasi.
Teori uses n gratifications Universitas PasundanNidaKhairunnisa4
Teori Uses & Gratifications menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka seperti kebutuhan kognitif, afektif, sosial, dan pelepasan ketegangan. Pendekatan ini berfokus pada audiens sebagai subjek aktif dalam memilih media, berbeda dengan teori-teori sebelumnya yang menganggap audiens pasif terhadap pengaruh media.
Dokumen tersebut membahas tentang Instagram sebagai media komunikasi. Secara singkat, dibahas mengenai definisi komunikasi dan komponennya, media baru termasuk media sosial dan jenis-jenisnya, serta penjelasan mengenai Instagram mulai dari pengertian, fitur-fitur, dan manfaatnya bagi pengguna.
Teori Uses & Gratifications menyatakan bahwa audiens memilih dan menggunakan media secara aktif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini berfokus pada bagaimana audiens secara sengaja memilih media untuk memuaskan kebutuhan kognitif, afektif, sosial, dan kepribadian mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang difusi inovasi dalam pemerintahan. Topik utama yang dibahas adalah kepemimpinan opini, model-model komunikasi massa, peran jaringan interpersonal dan media massa dalam penyebaran pengetahuan, serta karakteristik pemimpin opini dan agen perubahan yang mempengaruhi adopsi inovasi.
Teori uses n gratifications Universitas PasundanNidaKhairunnisa4
Teori Uses & Gratifications menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka seperti kebutuhan kognitif, afektif, sosial, dan pelepasan ketegangan. Pendekatan ini berfokus pada audiens sebagai subjek aktif dalam memilih media, berbeda dengan teori-teori sebelumnya yang menganggap audiens pasif terhadap pengaruh media.
Dokumen tersebut membahas tentang Instagram sebagai media komunikasi. Secara singkat, dibahas mengenai definisi komunikasi dan komponennya, media baru termasuk media sosial dan jenis-jenisnya, serta penjelasan mengenai Instagram mulai dari pengertian, fitur-fitur, dan manfaatnya bagi pengguna.
Teori Uses & Gratifications menyatakan bahwa audiens memilih dan menggunakan media secara aktif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini berfokus pada bagaimana audiens secara sengaja memilih media untuk memuaskan kebutuhan kognitif, afektif, sosial, dan kepribadian mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis media sosial, fungsi dan tujuannya, serta dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial. Peserta didik diajak untuk mengenali media sosial, menentukan fungsi dan dampaknya, serta mempraktikkan penggunaan media sosial secara bertanggung jawab melalui kegiatan penelusuran informasi, penugasan, dan praktikum posting di Instagram.
Ringkasan singkat teori kegunaan dan kepuasan media massa menurut Katz, Blumler, dan Gurevitch adalah: (1) teori ini menjelaskan bahwa audiens berusaha memuaskan berbagai kebutuhannya dengan menikmati konten media, (2) audiens memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media, dan (3) terdapat empat alasan utama audiens menggunakan media yaitu pengalihan, hubungan pribadi, identitas prib
Penggunaan Second Account Instagram dan Ketakutan Tertinggal dari Interaksi y...BrigittaBelvaSusetia
Berfokus pada kepemilikan second account di Instagram, penelitian kualitatif ini berargumen bahwa second account Instagram memiliki peran dalam terciptanya hubungan bermakna di antara pemilik dan follower-nya. Hal ini disebabkan oleh adanya sense of freedom atau perasaan lebih bebas yang dirasakan oleh pemilik second account dalam melakukan self-disclosure mengenai informasi pribadi (Prajarto & Purwaningtyas 2021). Namun, sebaliknya, hubungan bermakna yang terbentuk pada second account juga secara bersamaan dapat menimbulkan perasaan Fear of Missing Out (FOMO) atau perasaan tertinggal bagi individu yang tidak terlibat dengan hubungan bermakna dalam pertemanan (friendship) yang terjalin dalam second account yang tersebut (Roberts & David, 2019).
Teori yang menyatakan ada hubungan antara media (budaya) dan struktur sosial masyarakat. Media adalah ceminan dari masyarakat itu sendiri. Media dipengaruhi oleh kekuatan politik dan ekonomi, pemilik modal atau pemilik media dapat mengontrol konten. Media sangat berperan untuk menyebar ideologi dan memngaruhi pola pikir serta prilaku khalayak. Media memiliki ruang dan waktu. Media adalah adalah alat penghubung (mediation) antara pengalamandan realitas-realitas.Namun tidak semua pengalama atau realitas yang termediasi oleh media.
Paparan Materi Modul 4 - Pemanfaatan Media Sosial untuk Pembelajaran.pdfNendahNurjanah
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran, meliputi definisi dan karakteristik media sosial, jenis-jenis media sosial, perkembangan media sosial, serta strategi perencanaan dan penerapan media sosial dalam pembelajaran seperti menentukan tujuan pembelajaran, memilih platform media sosial, mengembangkan konten, evaluasi, dan contoh praktik baiknya.
Literasi Media merupakan kemampuan individu untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi isi media (terutama media elektronik). Pergeseran gagasan media dari tujuan idealisme ke tujuan produktivisme menciptakan produk-produk siaran yang hampa nilai,miskin makna, dan cenderung memuja hedonisme. Oleh karena itu, keterampilan individu dalam membentengi dirinya dengan memiliki pengetahuan tentang industri media adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel secara konsisten melaksanakan program pelatihan bagi calon-calon instruktur literasi media dalam upaya mengembangkan pola sebaran penguasaan keterampilan ini di tengah masyarakat. Materi yang diunggah ini adalah yang penulis sampaikan pada acara Training of trainers Literasi Media di Lubuk Linggau pada bulan September 2014 lalu. Materi yang ada merupakan rangkuman dari beberapa sumber yang penulis olah sesuai keperluan.
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kurniawan Bramanta
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan
(studi eksplanatif pengaruh tingkat kognitif pada program kampanye di twitter terhadap opini tentang gaya hidup yang lebih ramah lingkungan)
Teori Interaksi Simbolik didasarkan pada pemikiran George Herbert Mead. Teori ini menekankan pentingnya makna dan interaksi sosial dalam pembentukan identitas diri seseorang dan struktur masyarakat melalui penggunaan simbol yang disepakati bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang layanan bimbingan klasikal untuk membantu peserta didik memahami cara bijak dalam menggunakan media sosial. Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta didik dapat menyimpulkan pengaruh penggunaan media sosial, mempertimbangkan dampaknya, dan menentukan tindakan yang bijak. Kegiatannya meliputi menyimak materi, menonton video, berdiskusi dalam kelompok, presentasi, dan men
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis media sosial, fungsi dan tujuannya, serta dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial. Peserta didik diajak untuk mengenali media sosial, menentukan fungsi dan dampaknya, serta mempraktikkan penggunaan media sosial secara bertanggung jawab melalui kegiatan penelusuran informasi, penugasan, dan praktikum posting di Instagram.
Ringkasan singkat teori kegunaan dan kepuasan media massa menurut Katz, Blumler, dan Gurevitch adalah: (1) teori ini menjelaskan bahwa audiens berusaha memuaskan berbagai kebutuhannya dengan menikmati konten media, (2) audiens memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media, dan (3) terdapat empat alasan utama audiens menggunakan media yaitu pengalihan, hubungan pribadi, identitas prib
Penggunaan Second Account Instagram dan Ketakutan Tertinggal dari Interaksi y...BrigittaBelvaSusetia
Berfokus pada kepemilikan second account di Instagram, penelitian kualitatif ini berargumen bahwa second account Instagram memiliki peran dalam terciptanya hubungan bermakna di antara pemilik dan follower-nya. Hal ini disebabkan oleh adanya sense of freedom atau perasaan lebih bebas yang dirasakan oleh pemilik second account dalam melakukan self-disclosure mengenai informasi pribadi (Prajarto & Purwaningtyas 2021). Namun, sebaliknya, hubungan bermakna yang terbentuk pada second account juga secara bersamaan dapat menimbulkan perasaan Fear of Missing Out (FOMO) atau perasaan tertinggal bagi individu yang tidak terlibat dengan hubungan bermakna dalam pertemanan (friendship) yang terjalin dalam second account yang tersebut (Roberts & David, 2019).
Teori yang menyatakan ada hubungan antara media (budaya) dan struktur sosial masyarakat. Media adalah ceminan dari masyarakat itu sendiri. Media dipengaruhi oleh kekuatan politik dan ekonomi, pemilik modal atau pemilik media dapat mengontrol konten. Media sangat berperan untuk menyebar ideologi dan memngaruhi pola pikir serta prilaku khalayak. Media memiliki ruang dan waktu. Media adalah adalah alat penghubung (mediation) antara pengalamandan realitas-realitas.Namun tidak semua pengalama atau realitas yang termediasi oleh media.
Paparan Materi Modul 4 - Pemanfaatan Media Sosial untuk Pembelajaran.pdfNendahNurjanah
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran, meliputi definisi dan karakteristik media sosial, jenis-jenis media sosial, perkembangan media sosial, serta strategi perencanaan dan penerapan media sosial dalam pembelajaran seperti menentukan tujuan pembelajaran, memilih platform media sosial, mengembangkan konten, evaluasi, dan contoh praktik baiknya.
Literasi Media merupakan kemampuan individu untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi isi media (terutama media elektronik). Pergeseran gagasan media dari tujuan idealisme ke tujuan produktivisme menciptakan produk-produk siaran yang hampa nilai,miskin makna, dan cenderung memuja hedonisme. Oleh karena itu, keterampilan individu dalam membentengi dirinya dengan memiliki pengetahuan tentang industri media adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel secara konsisten melaksanakan program pelatihan bagi calon-calon instruktur literasi media dalam upaya mengembangkan pola sebaran penguasaan keterampilan ini di tengah masyarakat. Materi yang diunggah ini adalah yang penulis sampaikan pada acara Training of trainers Literasi Media di Lubuk Linggau pada bulan September 2014 lalu. Materi yang ada merupakan rangkuman dari beberapa sumber yang penulis olah sesuai keperluan.
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan (studi eksplanatif pengaruh tingkat ...Kurniawan Bramanta
Kampanye Earth Hour dan Ramah Lingkungan
(studi eksplanatif pengaruh tingkat kognitif pada program kampanye di twitter terhadap opini tentang gaya hidup yang lebih ramah lingkungan)
Teori Interaksi Simbolik didasarkan pada pemikiran George Herbert Mead. Teori ini menekankan pentingnya makna dan interaksi sosial dalam pembentukan identitas diri seseorang dan struktur masyarakat melalui penggunaan simbol yang disepakati bersama.
Dokumen tersebut membahas tentang layanan bimbingan klasikal untuk membantu peserta didik memahami cara bijak dalam menggunakan media sosial. Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta didik dapat menyimpulkan pengaruh penggunaan media sosial, mempertimbangkan dampaknya, dan menentukan tindakan yang bijak. Kegiatannya meliputi menyimak materi, menonton video, berdiskusi dalam kelompok, presentasi, dan men
Similar to Studi Etnografi Digital: Perbandingan Penggunaan Media Sosial Twitter dan Instagram dalam Presentasi Diri (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Studi Etnografi Digital: Perbandingan Penggunaan Media Sosial Twitter dan Instagram dalam Presentasi Diri
1. STUDI ETNOGRAFI DIGITAL:
Perbandingan Penggunaan Media Sosial
Twitter dan Instagram dalam Presentasi
Diri
Maria Raphaela Nidya - 1606887333
Naomi Julita Precilia - 1706979663
Rasyida Rahma Azzahra - 1706051584
Teresa Avila S. - 1706051155
2. Latar Belakang
Perkembangan internet menjadikan media sosial sebagai salah satu sumber utama dalam
berkomunikasi dan berekspresi. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial:
proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas
konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game
(misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life). Perbedaan tipe media
sosial membuat para pengguna memiliki tujuan yang berbeda dalam menggunakan tiap-tiap
media sosial tersebut sehingga tentu ada perbedaan kepribadian dan tindakan yang dilakukan
pengguna dalam membuat konten, berinteraksi dan mempresentasikan dirinya di media sosial
(Bachmann, Correa & Gil De Zuniga, 2013).
3. Tweet ini disebarkan pada tanggal 2
Desember 2019 pukul 16.20 WIB dan
sampai tanggal 10 Desember 2019
pukul 11.37, tweet ini sudah
mendapatkan 1.349 retweets dan
5.645 likes. Banyaknya respon yang
didapatkan tweet tersebut
menunjukan tanda bahwa sebagian
pengguna Instagram, Whatsapp dan
Twitter setuju dengan hal itu.
5. Uses and Gratifications Theory
Teori yang awalnya dikembangkan oleh Katz dan Blumler (1973) berfokus
bukan pada bagaimana media massa membentuk masyarakatnya, namun
bagaimana masyarakat menggunakan media tersebut untuk tujuan
tertentu. Teori kegunaan dan kepuasan/gratifikasi memiliki asumsi
bahwa pengguna bersifat aktif dan dapat memiliki inisiatif dalam
mencocokan kepuasan yang dapat diperolehnya dengan media massa
yang dikonsumsinya.
6. Uses and Gratifications Theory of
Social Media (Motivations)
● Social and affection
● Need to vent negative feelings
● Recognition
● Entertainment
● Cognitive needs
7. Self Presentation Theory
Self-presentation adalah perilaku yang berusaha menyampaikan beberapa informasi
tentang diri sendiri kepada orang lain (Baumeister & Hutton, 1987). Secara khusus,
motivasi presentasi diri muncul dari kehadiran evaluatif orang lain tentang perilaku
seseorang. Dua jenis motivasi presentasi diri dapat dibedakan (Baumeister, 1982a)
pertama, menyenangkan penonton (pleasing the audience), yaitu, untuk
mencocokkan representasi diri seseorang dengan harapan dan preferensi audiens
serta konstruksi diri (self construction) adalah mencocokkan presentasi diri
seseorang dengan ideal dari diri sendiri.
10. Konsep
Social World
5 Prinsip Dasar:
1. Multiplicity: teori self presentation dan
uses & gratification
2. Non-digital-centric-ness: tidak hanya
fokus pada media
3. Openness: terbuka jika harus
menggunakan metode pengumpulan
data lainnya
4. Reflexivity : praktik reflektif yang
mengharuskan peneliti untuk terus
menerus merefleksikan fenomena
5. Unorthodox: mengikutsertakan bentuk
komunikasi alternatif
Metode
Wawancara & Analisa Teks
11. Kriteria Sampel
- Usia 18-24 tahun
- Menggunakan media sosial Instagram dan Twitter
- Aktif dalam satu bulan terakhir dalam menggunakan
Instagram dan Twitter (post, like, share)
- Mahasiswa jurusan komunikasi
13. Expected Output
1. Penelitian ini diharapkan dapat melihat perbandingan presentasi diri pada
penggunaan dua sosial media, yaitu twitter dan instagram secara mendalam.
2. Aspek-aspek yang diteliti terkait dengan tujuan pengguna dalam penggunaan
masing-masing sosial media, kemudian mengetahui gambaran/presentasi diri yang
berusaha ditunjukan pada masing-masing sosial media, dan alasan yang
melatarbelakanginya.
3. Visualisasi dari hasil temuan dari penelitian ini akan disajikan berupa banner dan
akan dipamerkan saat eksibisi. Isi banner dibuat secara ringkas, jelas, dan menarik
dengan menyantumkan judul, latar belakang, metode pendekatan dan hasil dari
penelitian.
14. Referensi
Goffman, Erving. 1959. The Presentation of Self in Everyday Life. Edinburgh: University of Edinburgh.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social
media. Business Horizons, 53(1), 59–68.
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973). Uses and Gratifications Research. Public Opinion Quarterly,
37(4), 509. doi: 10.1086/268109
Leung, L. (2013). Generational differences in content generation in social media: The roles of the
gratifications sought and of narcissism. Computers in Human Behavior, 29(3), 997–1006. doi:
10.1016/j.chb.2012.12.028
Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle and Practice. London: SAGE.