Berdasarkan estimasi peserta dan atasan, besar pengaruh pelatihan terhadap pencapaian kinerja adalah sebesar 18% dan 20%. Maka isolation effect pelatihan adalah 18%.
2. Outline
• Pendahuluan
• Jenis Pendekatan Pengukuran Kemanfaatan
Pelatihan
• Proses dan Perhitungan ROTI
• Latihan Soal dan Studi Kasus
3. Pertanyaan
• Apakah semuanya dapat diukur dalam RoTI?
• Apakah sulit mengimplementasikannya?
• Apakah mahal biaya impmentasinya?
• Berapakah standar nilai RoTI yang baik?
• Apa yang terjadi bila nilai RoTI = (-)?
RoTI
terhadap
?
5. Latar Belakang
Kita semua tahu kalau “Human
Capital” adalah penting sesutau
hal yang vital
Tetapi beberapa menganggap
bahwa hal tersebut bukanlah suatu
peluang investasi yang menarik.
Paradox
6. Latar Belakang
Bila benar bahwa pelatihan
dan pengembangan adalah
investasi, lantas mengapa sulit
sekali untuk membuktikan
tingkat pengembaliannya bagi
perusahaan?
7. Latar Belakang
Apa yang sulit dari rumus ini?
Total Benefit – Total Cost x 100%
Total Cost
Apakah ROTI dan ROI
menggunakan rumus yang
berbeda?
8. Latar Belakang
Jenis pelatihan dan kinerja perusahaan kadang
tidak berhubungan secara langsung.
Karyawan memerlukan beberapa waktu untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan dan seringkali sulit untuk memilah
efek faktor-faktor tersebut, sehingga kita tidak
bisa memastikan besar kontribusi pelatihan
terhadap kinerja perusahaan.
9. Apakah ROI itu, apakah
berbeda dengan RoTI?
ROI is measurement of how profitable is an investment, in
term of benefit creation and cost utilization
Cost: An amount paid,
price; a loss, sacrifice or
penalty
Invest: To spend
or utilize for
future advantage
or benefit
ROTI: menggunakan ROI
untuk mengukur kualitas
investasi pelatihan
10. Mengapa ROTI menjadi topik yang sangat
penting?
• Tuntutan efisiensi biaya pelatihan harus diseimbangkan
dengan kemanfaatanya, ROTI memberikan informasi
untuk menjadikan cost efective ketimbang cost efficient
• Tuntutan bagi pelatihan untuk
menunjukan return yang jelas bagi
perusahaan
• Value for money from training activity
• Value of HRD to the business
• Clear alignment with corporate goals
• In-house vs outsourced training
• ROTI adalah alat yang dapat membantu
untuk menganalisis tingkat kemanfaatan
pelatihan secara nyata
13. • Dikatakan tidak langsung karena pendekatan ini tidak memperhitungkan
manfaat nyata dari pelatihan.
• Manfaat yang diperhitungkan bersifat prediktif, berdasarkan level dari
knowledge acquisition peserta.
• Cara melakukan perhitungan tingkat pengembalian adalah dengan
membandingkan peningkatan nilai pre test – post test dengan nilai
standard test
1 Perhitungan Manfaat
Secara Tidak Langsung
Tingkat pengembalian = nilai pre test – nilai post test
nilai standard test
14. Contoh Soal:
PT. ABC melaksanakan sebuah in house training guna membakali 5
karyawan yang akan dimutasi ke bagian akuntansi. Berikut ini adalah
evaluasi hasil belajar dari peserta kursus akuntansi biaya.
1 Perhitungan Manfaat
Secara Tidak Langsung
Nilai perolehan test maksimal adalah 100. PT. ABC ingin melakukan
evaluasi pada pelatihan ini untuk menentukan keberlanjutan pelatihan
serupa, manajer SDM memberikan syarat bahwa minimal tingkat
pengembalian adalah sebesar 50% untuk menyelenggarakan ulang suatu
pelatihan. Apakah layak pelatihan ini layak diselenggarakan lagi?
Test Peserta A Peserta B Peserta C Peserta D Peserta E
Pre test 20 40 60 70 60
Post test 90 100 80 100 90
15. Jawab:
1 Perhitungan Manfaat
Secara Tidak Langsung
Test Peserta A Peserta B Peserta C Peserta D Peserta E
Pre test 20 40 60 70 60
Post test 90 100 80 100 90
Post-Pre 70 60 20 30 30
T. Pengem 70% 60% 20% 30% 30%
Tingkat pengembalian sangat bervariasi dengan deviasi yang sangat tinggi
dari 70% s.d. 20%. Nilai rerata tingkat pengembalian ini adalah 42%
sehingga pelatihan ini tidak direkomendasikan untuk diselenggarakan
ulang
16. • Pendekatan ini menuntut desain test pelatihan yang komprehensif, test
yang dilakukan harus mewakili esensi ilmu-ilmu penting dalam pelatihan
dan sasaran pelatihan.
• Pendekatan ini kurang tepat dalam memperhitungkan tingkat
pengembalian pelatihan, karena:
– Tidak dapat mengidentifikasi manfaat nyata pelatihan
– Tidak dapat mengkonversi perhitungan dalam bentuk keuangan
– Berdasarkan asumsi bila seluruh knowledge acquisition akan diterapkan
1 Perhitungan Manfaat
Secara Tidak Langsung
17. • Analisis biaya-manfaat (Cost Benefit Adalah) adalah penilaian dari
suatu manfaat dan biaya untuk menentukan pro dan kontra atau
keuntungan dan kerugian terhadap pilihan tertentu.Suatu piliahan
dapat diterima bila:
• Benefit > Cost
Net benefit > 0 (cost-benevit > 0)
• Cost Benefit Ratio = Manfaat Program Pelatihan
Biaya Program Pelatihan
(dgn CBR kita akan tahu seberapa besar nilai manfaat pelatihan per
satu rupiah uang yang dikeluarkan perusahaan)
2 Analisis Biaya &
Manfaat
Profit max
Cost effective
18. Contoh Soal:
Sebuah perusahaan membeli software yang dapat membantu
tenaga sales person untuk merubah hubungan dengan
pelanggan menjadi penjualan. Total biaya untuk membeli,
memasang alat dan melatih sales person adalah sebesar
83,960 miliar rupiah. Nilai dari peningkatan penjualan
diperhitungkan sebesar 1.114,940 miliar rupiah.
Apakah proyek ini layak untuk diselenggarakan?
2 Analisis Biaya &
Manfaat
19. Jawaban:
= 1.114,940 miliar
83,960 miliar
= 13,3 : 1
Proyek layak untuk dilaksanakan dengan indikasi bahwa setiap Rp 1
dana yang dibiayakan pada pelatihan akan menghasilkan manfaat
sebesar Rp 13,3
atau,
Net benefit dari pelatihan adalah sebesar Rp 1.031,98, benefit >
cost
2 Analisis Biaya &
Manfaat
20. Contoh Soal:
PT ABC menguji coba desain pelatihan pembekalan pengoperasian mekanisasi
panen kepada karyawan pemanen. Terdapat tiga desain pelatihan pembekalan
dengan data sebagai berikut.
2 Analisis Biaya &
Manfaat
Desaian Pelatihan Durasi Biaya/Peserta Produksi Rata2/th
Kelas klasikal 1 hari Rp 300.000 1 kwintal/org
Kelas dan Praktek 3 hari Rp 800.000 2,30 kwintal/org
Kelas, Praktek dan Pembinaan
Mental - Kedisiplinan
7 hari Rp 1.500.000 2,60 kwintal/org
Alat mekanisai memiliki umur ekonomis 10 tahun, sebelum munculnya versi
alat baru yang menyebabkan karyawan harus dilatih ulang. muncul Setiap
desain pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta. Harga jual produk per kilogram
adalah sebesar Rp 6.000. Manahkah desain pelatihan yang paling
menguntungkan dan cost effective bagi PT ABC?
21. Jawab:
2 Analisis Biaya &
Manfaat
Desaian Pelatihan Benefit Cost Benefit/ Cost Benefit –
Cost
Kelas klasikal
120.000.000 7.000.000 17,14 113.000.000
Kalas dan Praktek
276.000.000 16.000.000 17,25 260.000.000
Kelas, Praktek dan
Pembinaan Mental -
Kedisiplinan
312.000.000 30.000.000 10,40 282.000.000
Lalu manakah yang akan kita pilih, cost efectiveness atau net benefit yang
paling tinggi?
22. Keunggulan:
• Dapat digunakan menentukan pelatihan mana yang dapat
memaksimalkan net benefit yang akan diterima perusahaan
• Memungkinkan manfaat dan biaya yang akan dibandingkan
dari waktu ke waktu
• Dapat menunjukkan biaya dan manfaat yang diperoleh untuk
kelompok yang berbeda dalam perusahaan
2 Analisis Biaya &
Manfaat
24. RoTI dan level evaluasi pelatihan memiliki fungsi yang sama yakni
mengukur efektivitas pelatihan
Langsung saja hitung
RoTI-nya
RoTI lebih baik dalam mengukur efektivitas karena dihubungkan
langsung dengan keuntungan perusahaan dalam bentuk finansial
Menggunakan level evaluasi hanya akan membuat kegiatan
pengukuruan redundan
26. RoTI Sebagai
Bagian dari
Gunakan Pelatihan Analisis Kebutuhan untuk
mengarahkan proyek ke data yang benar
Gunakan teknik evaluasi untuk mendukung
temuan efektivitas dan dikonfirmasikan data
kinerja
Gunakan teknik analisis untuk menghitung RoTI
dari data
Gunakan hasil RoTI guna membahas keefektifan
pelatihan
Gunakan review untuk menginformasikan
keputusan masa depan
Proses
30. • Mengembangkan Sasaran Pelatihan
– Definisikan manajemen dilemma/permasalahan
– Definisikan apakah dapat diselesaikan dengan
pelatihan & pengembangan
– Bentuk sasaran pelatihan:
• Peningkatan ilmu pengetahuan
• Peningkatan ketrampilan
• Perubahan pola pikir, sikap, atau perilaku
– Hasil pelatihankondisi yang diingingkan saat
mananjemen dilemma/permasalahan terselesaikan
Perencanaan
Evaluasi
1
31. • Merencanakan Evaluasi
– Metode evaluasi yang digunakan
– Jumlah evaluasi
– Waktu evaluasi
Perencanaan
Evaluasi
1
32. • Manfaat
Hal-hal yang berdampak positif
terhadap bisnis perusahaan yang
dihasilkan dari suatu pelatihan.
Seluruh manfaat tersebut harus
dikonversikan dalam bentuk uang.
– Peningkatan produktivitas
– Peningkatan kepuasan kerja
– Efisiensi waktu
– Efisiensi biaya
Pengumpulan
Data
2 • Biaya
Sejumlah uang yang dikeluarkan
scr langsung atau tidak langsung
untuk mendapatkan/
melaksanakan pelatihan
34. • Isolasi Efek
upaya yang dilakukan untuk menjamin bahwa manfaat yang
diperhitungkan dalam RoTI adalah murni manfaat yang diperoleh dari
pelatihan saja.
– Control Group
– Participant/Supervisor Estimates
– Trend Analysis
Analisis
Data
3
35. • Control Group
Analisis
Data
3
Peningkatan Index
Kinerja
Gap
Peningkatan
Index
Dilatih Tidak
Dilatih
30 5 25
20 7 13
15 10 5
15 8 7
20 9 11
Rerata 20 7,8 12,2
Pelatihan dapat meningkatkan
kinerja dengan rata-rata
sebesar 12,2
Pelatihan hanya berperan
meningkatkan kinerja sebesar
61%, 39% peningkatan kinerja
disebakan oleh faktor lain
selain pelatihan
36. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
Berapakah besar RoTI bila karyawan A setelah
mengikuti pelatihan dapat meningkatkan
produktivitas nya sebesar 6 pasang sepatu
perhari.
Pada saat itu perusahaan juga menerapkan
sistem insentif sehingga rerata peningkatan
produktivitas karyawan yang tidak dilatih adalah
2 pasang sepatu perhari.
Harga jual 1 pasang sepatu adalah sebesar Rp
400.000. Biaya Pelatihan karyawan A adalah Rp
1.200.000.
37. • Contoh Soal
= (Benefit x Isolation Effect) – Cost x 100%
Cost
= (400.000 x (6-2)) – 1.200.000 x 100%
1.200.000
= 25%
Analisis
Data
3
38. • Participant/Supervisor Estimates
Analisis
Data
3
Atribut Mempengaruhi Kinerja Besar Pengaruh
Peserta A Peserta B
Implementasi sistem imbal jasa 20% 20%
Peningkatan permintaan pasar 25% 22%
Bimbingan dan arahan atasan 20% 25%
Penyedian fasilitas kerja 15% 15%
Pelatihan pembekalan untuk petugas
pemasaran
20% 18%
Total 100% 100%
Buatlah perkiraan besar dampak atribut dibawah ini dalam mendukung
pencapaian kinerja dengan menuliskan persentase besar dampak.
39. • Participant/Supervisor Estimates
Analisis
Data
3
Atribut Mempengaruhi Kinerja Besar Pengaruh
Peserta A Atasan
Implementasi sistem imbal jasa 5 29% 5 25%
Peningkatan permintaan pasar 4 24% 4 20%
Bimbingan dan arahan atasan 3 18% 5 25%
Penyedian fasilitas kerja 2 12% 2 10%
Pelatihan pembekalan untuk petugas pemasaran 3 18% 4 20%
Buatlah perkiraan besar dampak atribut dibawah ini dalam mendukung
pencapaian kinerja dengan memberikan rating terhada masing-masing
atribut dibawah ini
1: Sangat Rendah , 2:Rendah, 3: Cukup, 4:Tinggi, 5:Sangat Tinggi
40. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
Berapakah besar RoTI bila karyawan A setelah mengikuti pelatihan yang
dapat meningkatkan produktivitas nya sebesar 6 pasang sepatu perhari.
Harga jual 1 pasang sepatu adalah sebesar Rp 400.000. Biaya Pelatihan
karyawan A adalah Rp 300.000.
Hasil pengakuan peserta terhedap faktor yang mempengaruhi
peningkatan kinerjanya adalah sebagai berikut:
Atribut Mempengaruhi Kinerja Besar
Pengaruh
Implementasi sistem imbal jasa 5 29%
Peningkatan permintaan pasar 4 24%
Bimbingan dan arahan atasan 3 18%
Penyedian fasilitas kerja 2 12%
Pelatihan efektivitas kerja 3 18%
41. • Contoh Soal
= (Benefit x Isolation Effect) – Cost x 100%
Cost
= (400.000 x 6 x 18%) – 300.000 x 100%
300.000
= 44%
Analisis
Data
3
42. Apakah RoTI
Dapat Mengukur
Pelatihan untuk Karyawan di
Bagian Pendukung ?
Analisis
Data
3
Karyawan dibagian pendukung (SDM, KEU, SPI, PKBL) tidak memiliki
dampak langsung terhadap kinerja perusahaan.
Peran mereka adalah memberikan dukungan kepada bagian inti
(Produksi, Pemasaran) sehingga mereka dapat berkinerja lebih baik
dan memberikan keuntungan menyeluruh bagi perusahaan.
Maka kendala utama untuk menghitung RoTI pada kasus ini adalah
menentukan dan mengkonversi Benefit dalam bentuk finansial.
43. Analisis
Data
3
Rumus RoTI Bagian Pendukung
= (Isolation Effect x FK x Employees Pay ) – Cost x 100%
Cost
Employees Pay
Nilai uang dari seluruh take home pay karyawan yang mengikuti pelatihan
dalam satu tahun
Bila karyawan yang mengikuti pelatihan lebih dari satu maka take home pay
harus dikalikan faktor koreksi (FK) yang berasala dari standar deviasi kinerja
karyawan dibagi rerata nilai kinerja
SD = ∑ (X- x̄)²
N
√
SD Standar deviasi
X Nilai kinerja karyawan
x̄ Rerata nilai kinerja karyawan
N Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan
44. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
Isolation Effect
Atribut Mempengaruhi Kinerja Besar Pengaruh
Implementasi sistem imbal jasa 29% 23% 26% 29% 29%
Penerapan Sistem Informasi Akuntasi berbasis TI 27% 22% 20% 24% 24%
Bimbingan dan arahan atasan 17% 17% 17% 20% 14%
Penyedian fasilitas kerja 12% 18% 15% 10% 14%
Kursus Manajemen Biaya 15% 20% 22% 17% 19%
Rerata Isolation Effect = (15+20+22+17+19)/5 = 19%
45. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
Evaluasi Kinerja Mantan Peserta Kursus Manajemen Biaya
No Nama Nilai Kinerja (X) (X-x̄) (X-x)²
1 Sultan 95 20,4 416
2 Agung 81 6,4 40,95
3 Hasan 76 1,4 1,96
4 Udin 63 -11,6 134,56
5 Jaya 58 -16,6 275,56
Jumlah 373 869
Nilai rata-rata (x̄) = 373/5 =74,6
SD = ∑ (X- x̄)²
N
√ = 869
5
√ = 13,2 Faktor Koreksi = 13,2/74,6 = 17,7%
46. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
No Pos Biaya Besar Biaya
1 Instruktur 2.500.000
2 Bahan Ajar 500.000
3 Konsumsi 500.000
4 Akomodasi 900.000
5 Alat Tulis 600.000
Jumlah 5.000.000
Rincian Biaya Pelatihan
47. • Contoh Soal
Analisis
Data
3
Gaji Peserta Kursus Manajemen Biaya Tahun 2012
No Nama Besar Gaji
1 Sultan 15.000.000
2 Agung 16.200.000
3 Hasan 18.300.000
4 Udin 21.000.000
5 Jaya 19.500.000
Jumlah 90.000.000
Rerata Gaji = 90.000.000/5 = 18.000.000
48. Analisis
Data
3
Rumus RoTI Bagian Pendukung
= (Isolation Effect x FK x Employees Pay ) – Cost x 100%
Cost
• Contoh Soal
= (19% x 17,7% x 18.000.000) – 5.000.000 x 100%
5.000.000
= 1.053.400 x 100%
5.000.000
= 21,1%
49. Bagaimana Bila
RoTI Negatif?
• Artinya pelatihan tersebut bukanlah investasi yang menguntungkan bagi
perusahaan
• Sebelum memutuskan menghilangkan pelatihan evaluasi ulang pelatihan
tersebut.
• Biasanya penyebab kegaglan pelatihan akan tampak saat menginjak evaluasi
level 3.
• Pada level ini akan dapat dieksplorasi alasan ilmu dari pelatihan tidak dapat
diaplikasikan
50. ?
Penyebab Gagalnya Aplikasi Jawaban
Tidak cukup waktu untuk
mengaplikasikan
Ya / Tidak
Lingkungan kerja tidak mendukung
saya untuk mengaplikasikan
Ya / Tidak
Saya tidak punya kesempatan untuk
mengapilkasikan
Ya / Tidak
Atasan tidak mendukung jenis
pelatihan ini
Ya / Tidak
Materi pelatihan tidak cocok dengan
situasi pekerjaan saya
Ya / Tidak
Penyebab lain : ……………………… Ya / Tidak
Contoh Lembar Evaluasi Aplikasi
Evaluasi Aplikasi
Tingkat aplikasi materi pelatihan
[ ]Seluruh
[ ]Sebagian Besar
[ ]Sebagian Kecil
[ ]Tidak Ada
51. TIPS
n e g a t i f
RoTI
• Cek apakah program pelatihan cocok
diukur dengan RoTI
• RoTI adalah process improvement tool,
bukan sekedar performance evaluation
tool
• Waspada pada tanda-tand dini yang
biasa muncul pada evaluasi level 1
• Keep expectation RoTI tidak muluk-
muluk
• Gunakan bahasa positif untuk
mengungkap RoTI
• Gunakan informasi untuk melakukan
perbaikan pada pelatihan
52. Apakah Semua Pelatihan
dapat dihitung dengan
RoTI?
• RoTI tetap memiliki keterbatasan walau disatu sisi alat ini
menyediakan evaluasi yang lebih komprehensif ketimbang 4 level
evaluasi yang lain
• Untuk melakuan perhitunag RoTI yang valid dan kredible diperlukan
waktu dan sumber daya yang tidak sedikit.
• Maka kita harus selektif kapan harus menggunakan RoTI dan kapan
tidak menggunakannya
53. GUNAKAN
R o T I • Pelatihan dengan life cycle panjang
• Sangat penting bagi perusahaan /
added value besar
• Terkait erat dengan langkah strategis
• Biaya pelatihan mahal, mengkonsumsi
banyak sumberdaya perusahaan
• Untuk pelatihan yang jelas sangat
visble atau sebaliknya yang
kontroversial
• Target peserta banyak
• Top management menginginkan
evaluasi komprehensif
54. GUNAKAN
R o T I • Durasi pelatihan sangat pendek
• Sasaran pelatihan bertolak
belakang dengan kebijakan
• Apapun hasil evaluasi, pelatihan
tetap dilanjutkan
• Pelatihan untuk karyawan level
bawah, teknis, yang dampaknya
sangat kecil bagi perusahaan
JANGAN