1. Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis sewa, aspek akuntansi, perpajakan, dan arus kas transaksi sewa.
2. Ada dua jenis sewa yaitu operating lease dan financing lease, serta dua jenis khusus financing lease yaitu sale and leaseback dan leveraged lease.
3. Aspek akuntansi membedakan antara operating lease yang off-balance sheet dengan financing lease yang mengakui aset dan liabilitas sewa.
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Manajemen Keuangan - Leasing
1. Leasing
Johan Pratomo Iman S.
Prabowo Putra Kembuan
Arief Pandapotan
Program Studi Magister Akuntansi – Universitas Indonesia
2. 1. Jenis-Jenis Sewa
Leasing adalah perjanjian kontraktual antara penyewa (lessee) dan pihak yang menyewakan
(lessor).
Lessee mendapatkan hak untuk menggunakan aset, dan membayar sejumlah uang atas hak
tersebut
Lessor dapat merupakan produsen dari barang tersebut
Dapat juga merupakan pihak independen yang membeli dari produsen
Lessee dihadapkan pada pilihan: membeli atau menyewa
Lessor
1. Aset dimiliki
2. Aset tidak
digunakan
Lessee
1. Aset digunakan
2. Aset tidak miliki
Creditors
Manufacturer of
aset
Equity
shareholders
Manufacturer
of asset
1. Aset
digunakan
2. Aset dimiiki
Equity
Shareholders
Creditors
Pembelian aset
Pembiayaan
(purchase) (lease)
3. 1. Jenis-Jenis Sewa (2)
Lease dapat dibagi juga menjadi Operating Lease dan Financing Lease
Karakteristik operating Lease:
Tidak disusutkan secara penuh, pembayaran lease lebih rendah dari harga pembelian aset, term
sewa lebih pendek dari masa manfaat ekonomi aset
Lessor tetap melakukan perawatan, dan mengasuransikan aset sewa tersebut
Biasanya terdapat cancellation option. Lessee dapat membatalkan sewa sebelum jangka waktu
berakhir dan mengembalikan aset yang disewa kepada lessor
Karakteristik Financing Lease:
Lessor tidak menyediakan perawatan bagi aset sewa
Biasanya disusutkan secara penuh
Lessee memiliki hak memperpanjang masa sewa ketika masa sewa habis
Umumnya tidak dapat dibatalkan
4. 1. Jenis-Jenis Sewa (3)
Dua Jenis khusus dari Financing Lease:
Sale and Leaseback:
Perusahaan menjual suatu aset ke pihak lain, lalu menyewa aset tersebut dari pembeli aset.
Lessee (penjual) menerima pembayaran kas atas aset, lalu membayar sewa secara periodic.
Leveraged Lease:
Lessor membeli aset dengan 50% - 60% pinjaman
Lessor menerima sewa dari lessee dan membayar bunga pinjaman kepada kreditur.
Pinjaman bersifat nonrecourse → jika lessor bangkrut, hak kreditur terbatas pada aset lease tsb.
Setelah lessor bangkrut, lessee membayar sewa langsung kepada kreditur
5. 2. Aspek Akuntansi atas Sewa
Operating Lease : bentuk off-balance sheet financing
Perusahaan menggunakan aset, dan mengeluarkan biaya atas penggunaan aset tsb., tetapi hal ini
tidak tampak dalam neraca/laporan posisi keuangan perusahaan
Laporan Posisi Keuangan perusahaan dengan sewa operasi akan tampak lebih baik dari
perusahaan yang melakukan sewa pembiayaan → tak tampak liabilitas
Financial Accounting Standard Board (FASB) AS menetapkan FAS 13 : Accounting For Leases
FAS 13 → suatu sewa merupakan financing lease jika memenuhi salah satu kriteria:
1. Present Value dari pembayaran sewa paling tidak 90% dari Fair Value aset pada awal masa
sewa
2. Terdapat perpindahan ownership properti dari lessor kepada lessee pada akhir masa sewa
3. Jangka waktu sewa paling tidak mencakup 75% dari umur manfaat ekonomis aset
4. Lessee dapat membeli aset tersebut pada harga yang dibawah fair value aset ketika jangka
waktu sewa berakhir, hal ini sering dikenal sebagai bargain purchase option.
6. 3. Aspek Perpajakan atas Sewa
Pertimbangan penting dalam keputusan sewa adalah aspek perpajakan (tax shield)
Leasing dapat dimanfaatkan untuk tax avoidance, oleh karena itu dibuat aturan-aturan
Deduktibilitas biaya sewa menurut IRS AS mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Jangka waktu sewa harus kurang dari 30 tahun, jika lebih dari 30 tahun maka transaksi
dianggap sebagai penjualan
2. Lessee tidak boleh memiliki opsi untuk memperoleh aset dibawah fair value. Ini akan
memberikan lessee nilai scrap residual aset, dan menjadi kepentingan ekuitas.
3. Lease tersebut tidak boleh memiliki bentuk pembayaran yang sangat besar di awal dan kecil
di akhir. Balloon payment tersebut dapat menjadi bukti bahwa lease merupakan bentuk tax
avoidance dan tidak memiliki substansi komersial.
4. Lease haruslah memberikan lessor keuntungan yang wajar sesuai kondisi pasar. Potensi profit
tersebut diperhitungkan diluar tax benefit dari lease tersebut.
5. Lease tidak boleh membatasi hak lessee untuk menerbitkan utang atau membayar dividen.
6. Opsi perpanjangan sewa harus reasonable dan merefleksikan nilai pasar wajar aset. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan lessee hak pertama dibandingkan pihak eksternal untuk
memperpanjang sewa.
7. 4. Arus Kas Transaksi Sewa
Arus Kas transaksi sewa dapat ditunjukkan dalam ilustrasi berikut:
Xomox (Lessee) dapat membeli alat seharga $10,000, atau menyewa dari Friendly Leasing (lessor) selama 5 tahun,
dengan biaya $2,500 per tahun
Alat tersebut akan menghemat biaya operasi $6,000 setiap tahunnya
Penghematan biaya
operasi tak relevan
bagi pengambilan
keputusan
8. 4. Arus Kas Transaksi Sewa (2)
Selanjutnya dibuat analisa atas incremental cash flow yaitu cash flow sewa relative terhadap beli
(Lease minus Buy)
Dengan sewa, perusahaan menghemat biaya purchase $10,000 pada Date 0
Tetapi mengalami cash outflow $2,330 lebih besar, sebagai akibat adanya pembayaran sewa, dan hilangnya
tax shield from depreciation
9. 5. Penentuan Discount Rate dan Kapasitas Utang
dengan adanya Pajak Korporasi
Banyak praktisi finansial dan akademisi melakukan kesalahan dalam menganalisa sewa, terutama
disebabkan karena efek pajak
Dalam menentukan discount rate harus memperhitungkan pajak (aftertax discount/interest rate)
Ilustrasi:
Penerimaan kas masa depan senilai $106.6 akan meningkatkan tingkat leverage optimal perusahaan
sebesar present value arus kas tersebut ($100) dengan discount rate aftertax interest rate
Interest rate: 10%
Tax Rate : 34%
Aftertax Interest rate: 6.6%
10. 6. Analisis NPV Atas Keputusan Sewa atau Beli
>> Kembali ke Ilustrasi Xomox
Untuk perhitungan NPV, digunakan aftertax-interest-rate sebagai discount factor
Aftertax Interest Rate = Before Tax Interest Rate * (1-Tc)
5% = 7.57575* (1-0.34)
Cash Flow jika perusahaan menyewa daripada membeli:
NPV = Initial Outflow – PV of Future Cash Inflow
NPV = $10,000 - $2,330 x PVIA (5%, 5 years) = -$87.68
Karena NPV bernilai negative, maka lebih baik bagi Xomox (Lessee) untuk membeli daripada menyewa
Year 0 1 2 3 4 5
Net Cash Flow from Lease relative to
Purchase
$10,000 -$2,330 -$2,330 -$2,330 -$2,330 -$2,330
11. 6. Analisis NPV Atas Keputusan Sewa atau Beli (2)
Dalam perhitungan sebelumnya secara implisit diasumsikan bahwa arus kas pada contoh
Xomox tidak memiliki risiko, sehingga digunakan aftertax riskless interest rate.
Arus kas dari suatu pembayaran sewa adalah sama seperti pembayaran pinjaman
berjaminan aset, sehingga digunakan aftertax cost of debt untuk utang jenis tersebut
sebagai discount rate.
Tax Shield memiliki risiko lebih besar, karena untuk memperoleh tax shield perusahaan
harus memiliki laba yang cukup, → idealnya digunakan rate yang lebih tinggi
Dalam prakteknya digunakan rate yang sama antara tax shield dengan cash flow lainnya
R WACC tidak cocok digunakan sebagai discount rate pembayaran lease, karena cash flow
leasing lebih menyerupai pembayaran utang (debt service cash flows).
12. Problem 21.14 – Lease or Buy
Informasi:
• Harga mesin $3,200,000, umur ekonomis 4 tahun, depresiasi garis
lurus, tak ada nilai sisa, sehingga depreciation tax shield:
($3,200,000/4)(0.35) = $280,000
• Tc = 0.35, Interest rate 9%, Aftertax cost of Debt = 0.09*(1-0.35) =
0.0585
• Biaya sewa $950,000 per tahun, dibayarkan pada awal masa sewa
(annuity due)
13. Problem 21.14 – Lease or Buy (2)
a. Apakah Wolfson Sebaiknya menyewa mesin tersebut atau membeli dengan menggunakan
pinjaman bank?
Dapat diketahui dengan menghitung NPV dari incremental cash flow
NPV= $2,582,500 - $897,500(PVIFA5,85%,3) - $280,000/1.05854
NPV = -$46,247.78
Karena NPV bernilai negative, maka Wolfson sebaiknya membeli (dan bukan menyewa) mesin
tersebut
Lease minus Buy Year 0 1 2 3 4
Lease Payment
(beginning of period) -950000 -950000 -950000 -950000
Tax Savings on Lease 332500 332500 332500 332500
Lost Depreciation Tax
Shield -280000 -280000 -280000 -280000
Equipment Cost 3200000
Total 2582500 -897500 -897500 -897500 -280000
14. Problem 21.14 – Lease or Buy (3)
b. Pada tingkat pembayaran sewa berapakah Wolfson akan indifferent terhadap keputusan
menyewa atau membeli aset?
Wolfson akan indifferent ketika total PV cash flow diluar equipment cost sama nilainya dengan
equipment cost.
Cash flow diluar equipment cost terdiri atas aftertax lease payment dan lost tax shield from
depreciation
$3,200,000 = PMT (1-0.35) + PMT (1-0.35)(PVIFA5,85%,3 ) - $280,000 (PVIFA5,85%,4)
PMT = $930,668
Wolfson akan indifferent pada saat pembayaran sewa adalah $930,668. Pada titik tersebut PV dari
kedua alternative (sewa atau beli) adalah sama.
15. 7. Debt Displacement dan Valuasi Transaksi Sewa
Lease merupakan liabilitas, dengan adanya Lease, untuk menjaga tingkat leverage yang optimal,
kapasitas perusahaan untuk menanggung utang menjadi berkurang.
Ilustrasi: Target DER perusahaan 150%, perusahaan dapat membeli mesin (opsi 2) atau menyewa
(opsi 3) Assets Liabilities
Initial Situation
Current $50,000 Debt $60,000
Fixed $50,000 Equity $40,000
Total $100,000 Total $100,000
Buy with Secured Loan
Current $50,000 Debt $66,000
Fixed $50,000 Equity $44,000
Machine $10,000
Total $110,000 Total $110,000
Lease
Current $50,000 Lease $10,000
Fixed $50,000 Debt $56,000
Machine $10,000 Equity $44,000
Total $110,000 Total $110,000
16. 7. Debt Displacement dan Valuasi Transaksi Sewa (2)
Ilustrasi menunjukkan bahwa dengan melakukan sewa, kapastias utang perusahaan menjadi
berkurang, sehingga perusahaan tidak mendapatkan benefit dari adanya utang, misalnya tax
shield from interest. Hal ini dikenal sebagai debt displacement.
Ilustrasi arus kas jika perusahaan membeli dan bukan menyewa:
Jika perusahaan membeli peralatan , maka perusahaan tidak mengeluarkan biaya pembayaran
sewa pada tahun 1 – tahun 5, dan mendapatkan tax shield from depreciation, sehingga
didapatkan arus kas yang lebih tinggi sebesar $2,330 relative terhadap jika perusahaan menyewa.
Arus kas tambahan sebesasr $2,330 selama 5 tahun akan meningkatkan kapasitas utang
peruahaan sebesar present value cash flow tersebut
$2,330 x PVIA (0.05,5) = $10,087.68
Year 0 1 2 3 4 5
Net Cash Flow from Purchase
relative to Lease
-10,000 2,330 2,330 2,330 2,330 2,330
17. 7. Debt Displacement dan Valuasi Transaksi Sewa (3)
Pembayaran pinjaman $10,087.68 dengan effective interest method:
Pada tahun 0, terdapat perbedaan antara kedua alternative (lease or purchase)
Jika perusahaan menyewa, akan mengalami debt displacement (penurunan kapasitas utang) $10,087.68
Jika perusahaan membeli, akan mengeluarkan cash outflow sebesar $10,000
→Didapatkan hasil yang sama dengan menghitung NPV atas incremental cashflow
Year 0 1 2 3 4 5
Outstanding Balance 10,087.68 8,262.06 6,345.17 4,332.42 2,219.05 0.00
Interest 764.22 625.91 480.69 328.21 168.11
Tax Deduction on Interest 259.83 212.81 163.44 111.59 57.16
Aftertax Interest Expense 504.38 413.10 317.26 216.62 110.95
Extra Cash from Purchase
relative to Lease 2,330.00 2,330.00 2,330.00 2,330.00 2,330.00
Repayment of Outstanding
Loan Balance 1,825.62 1,916.90 2,012.74 2,113.38 2,219.05
18. 7. Debt Displacement dan Valuasi Transaksi Sewa (4)
Sehingga, terdapat dua alternative sudut pandang dalam menghitung nilai dari
suatu transaksi leasing dengan hasil yang sama:
1. Dengan mendiscount seluruh Cashflow pada aftertax Interest Rate (NPV)
NPV = $10,000 - $2,330 x PVIA (0.05,5) = -$87.68
2. Dengan membandingkan Purchase Price terhadap penurunan kapasitas utang
optimal perusahaan
$10,000 - $10,087.68 = -$87.68
19. 8. Apakah Leasing Menguntungkan? Skenario Dasar
Cash flow dari transaksi leasing sebelumnya, dari sudut pandang lessor (Friendly Leasing) adalah
sebagai berikut:
Akan didapatkan NPV dari sudut pandang lessor sebesar $87.68 (positif)
Sehingga jika dijumlahkan NPV kedua belah pihak akan tepat $0
→Satu pihak dirugikan, dan satu pihak diuntungkan
Hal ini akan terjadi dalam kondisi:
1. Kedua pihak memiliki interest rate dan tax rate yang sama
2. Tidak terdapat cost of transaction
Year 0 1 2 3 4 5
Cash for Machine -$10,000
Depreciation Tax
benefit
($2000*0.34)
$680 $680 $680 $680 $680
Aftertax Lease
Receipt
($2500*0.66)
$1,650 $1,650 $1,650 $1,650 $1,650
Total -$10,000 $2,330 $2,330 $2,330 $2,330 $2,330
20. Problem 21.18 – Lease or Buy
Diketahui:
• Option 1 Lease
• Lease Payment : $65,000 for 5 year, due at beginning year
• Saving : $15,000/year
• Option 2 Buy
• Price : $330,000 Interest rate : 10% on remaining balance
• Saving : $25,000/year Principal payment : $66,000/year
• Finance by loan : $330,000
• General Info
• Target DAR : 67% : 2/3 Depreciation : Straight line
• Tc : 34% After 5 year both machine will be worthless
23. Problem 21.18 – Lease or Buy
Apakah keputusan memilih lease atau beli (jawaban no. a) bergantung pada
pembiayaan atas pembelian aset?
Jawab:
• Apabila perusahaan tetap menjaga target DAR, maka keputusan memilih lease
atau beli tidak bergantung pada pembiayaan atas pembelian aset. Hal ini karena
lease merupakan substitusi dari utang.
24. Problem 21.18 – Lease or Buy
Berapa nilai displaced Debt dari lease?
• Jawab:
25. 9. Pertimbangan Memilih Sewa
Kelebihan Penggunaan Sewa:
Keuntungan Pajak (Tax Advantages)
Mengurangi Ketidakpastian (Reduction of Uncertainty)
Biaya transaksi untuk pembelian dan penjualan aset lebih tinggi daripada sewa
Kekurangan Penggunaan Sewa:
Sewa dan Pendapatan Secara Akuntansi
100% Pembiayaan
Alasan-Alasan Lainnya
26. Keuntungan Penggunaan Sewa I: Keuntungan Pajak
Keuntungan pajak dari sewa timbul jika terdapat perbedaan
tarif pajak perusahaan (corporate rate) antara lessor dan lessee
Dalam ilustrasi Xomox dan Friendly Leasing, nilai sewa atas
Friendly (Lessor) adalah sebesar $87.69 (-$10,000 + $2,330 x
PIVA (0.05, 5)
Namun, nilai sewa untuk Xomox (Lessee) adalah kebalikan dari
nilai sewa Friendly yaitu -$87.69
keuntungan yang didapat lessor datang dari beban yang
ditanggung lessee, maka dalam kondisi tersebut tidak terdapat
deal antara lessee dan lessor (Xomox tidak akan menyewa
karena nilai sewanya negatif)
27. Namun, apabila Xomox tidak dibebani dengan pajak (no taxes) dan
pembayaran sewa dikurangi dari $2,500 menjadi $2,475, maka baik Friendly
dan Xomox akan mendapatkan NPV sewa yang positif
Cash Flow Xomox:
keterangan: discount rate adalah sebesar 7.575757%, tax shield lease
payment adalah 0, tax shield depreciation adalah 0 karena Tc=0
Nilai sewa dari Xomox (Lessee): $6.55 ($10,000 - $ 2,475 x PVIFA (0.0757575,
5))
Keuntungan Penggunaan Sewa I: Keuntungan Pajak
28. Keuntungan Penggunaan Sewa I : Keuntungan Pajak(3)
Cash Flow Friendly (lessor):
Keterangan : discount rate adalah sebesar 5% (7.575757%x(1-34%),
Tc=34%
Nilai sewa dari Friendly (Lessor): $16.24
Year 0 1 2 3 4 5
Cost of machine ($10,000.00)
Depr Tax Shield
($2,000 x .34) $680.00 $680.00 $680.00 $680.00 $680.00
Lease Payment
($2,475 x (1-.34)) $1,633.50 $1,633.50 $1,633.50 $1,633.50 $1,633.50
Total ($10,000.00) $2,313.50 $2,313.50 $2,313.50 $2,313.50 $2,313.50
29. Keuntungan Penggunaan Sewa I : Keuntungan Pajak(4)
Perbedaan tariff pajak dan penurunan pembayaran sewa, lessee dan
lessor memperoleh NPV positif ($6.55 dan $16.24)
NPV positif, besarnya pembayaran sewa dapat dinegosiasikan.
Reservation payment : nilai lease payment yang menjadikan lessee
dan lessor indifferent atau yang membuat nilai dari sewa adalah nol
(NPV=0)
30. Keuntungan Penggunaan Sewa I : Keuntungan Pajak(5)
Reservation Payment dari Lessee (L Max)
o L Max (Discount rate = 0.0757575, Tc=0):
o Lessor tidak akan membebankan pembayaran sewa di atas $2,476.62
Year 0 1 2 3 4 5
Cost of machine $10,000
Lease Payment - L max - L max - L max - L max - L max
Total $10,000 - L max - L max - L max - L max - L max
31. Keuntungan Penggunaan Sewa I : Keuntungan Pajak(6)
Reservation Payment dari Lessor (L Min)
o L Min (Discount Rate: 0.05, Tc = 0.34)
o Lessor tidak akan membebankan pembayaran sewa di bawah $2,469.32
32. Problem 21.13 – Setting the Lease Price
Informasi:
• Harga Aset $550,000, umur ekonomis 3 tahun, depresiasi garis lurus, tak ada nilai sisa,
sehingga depreciation tax shield = ($550,000/3)(.34) = $62,333.33
• Tc = 0.34, Interest Rate = 10%, sehingga aftertax cost of debt = .10(1 – .34) = .0660
a. Pada pembayaran sewa berapakah baik lessor maupun lesse tidak dirugikan?
Karena tax rate dan interest rate Lessor dan Lessee sama, Lessor dan Lesse hanya
akan tidak dirugikan pada titik dimana PV dari aftertax rent payment dan PV
depreciation tax shield jumlahnya adalah sama dengan purchase price dari aset
tersebut
0 = $550,000 – Lease Payment (1 – .34)(PVIFA6.60%,3) + $62,333.33 (PVIF6.60%,3)
PMT = $220,780.63
33. Problem 21.13 – Setting the Lease Price (2)
b. Pada kondisi apakah nilai sewa bagi lessor merupakan kebalikan
dari nilai sewa tersebut bagi lessee?
Nilai sewa bagi lessor dan lessee akan saling berkebalikan ketika
discount rate yang digunakan kedua pihak adalah sama, discount rate
ditentukan dari tax rate dan interest rate masing-masing perusahaan.
Jika terdapat perbedaan discount rate, maka nilai sewa akan berbeda
(NPV dari incremental cash flow berbeda). Sewa hanya akan
memberikan NPV positif bagi kedua belah pihak ketika discount rate
lessor lebih rendah dari discount rate lessee.
34. Problem 21.13 – Setting the Lease Price (3)
c. Diasumsikan lessee tidak dikenakan pajak, dan lessor memiliki tax rate 34%,
pada tingkat lease payment berapakah sewa itu akan memberikan NPV positif
bagi kedua belah pihak?
Lease payment maksimal yang akan diterima lessee:
Lessee tak akan menerima lease payment lebih besar dari $221,163.14, karena akan memiliki PV
lebih besar dari $550,000, dan karenanya memberikan NPV negatif. Akan lebih menguntungkan
bagi lessee untuk membeli peralatan (dan tidak menyewa) dalam kondisi demikian.
Lessee
Discount Rate: 0.1
(dikarenakan Tc=0, digunakan interest rate
tanpa efek pajak)
PV: 550,000.00$ (harga pembelian peralatan)
Period: 3years (periode sewa)
Lmax: -$221,163.14
(lease payment yang memberikan PV
550,000)
35. Problem 21.13 – Setting the Lease Price (4)
Lease payment minimal yang akan diterima Lessor:
• Lessor tidak akan menyewakan peralatan dibawah $220,780.64, karena di bawah angka tersebut
pendapatan sewa tidak akan dapat menutupi harga pembelian peralatan, dan akan memberikan NPV
negatif bagi Lessor.
• Sehingga agar kedua belah pihak mendapatkan NPV Positif:
• Peralatan harus disewakan dengan harga lebih besar dari $220,780.64, dan lebih kecil dari
$221,163.14
Lessor
Discount Rate: 0.066 (aftertax interest rate)
PV: 550,000.00-$ (harga pembelian peralatan)
Period: 3 years (periode sewa)
PMT at zero NPV: 208,048.55$
(Cash Inflow yang memberikan PV
550,000, terdiri atas Tax Shield from
Depreciation dan Aftertax Lease Payment)
(less) Tax Shield
from Depreciation: 62,333.33$
(mengurangkan Tax Shield from
Depreciation sehingga tersisa Aftertax
Lease Payment)
Lmin (aftertax): 145,715.22$ (Aftertax Lease Payment)
Lmin : 220,780.64$ (Lease Payment tanpa efek pajak)
36. Keuntungan Penggunaan Sewa II : Berkurangnya
Ketidakpastian
Ketika kontrak sewa ditandatangani, terdapat ketidakpastian
berapa nilai sisa (residual value) sebenarnya dari aset yang
disewakan pada saat masa sewa berakhir
Risiko dari nilai sisa tersebut ditanggung oleh lessor dan
lessee tidak menanggung risiko dari nilai sisa aset (asumsi
operating lease)
Risiko nilai sisa idealnya ditanggung pihak (lessor atau
lessee) yang memiliki kemampuan finansial lebih baik
37. Keuntungan Penggunaan Sewa III : Biaya Transaksi
Lebih Rendah
Biaya pengalihan aset (kontrak jual beli aset) secara umum lebih
tinggi daripada biaya kontrak sewa
Namun, sewa biasanya menimbulkan agency costs sehingga
lessor akan membebankan biaya sewa yang lebih tinggi
lessor dapat mengurangi agency cost tersebut melalui
monitoring aset namun biaya monitoring tersebut sudah
memakan biaya yang tidak sedikit
sewa lebih menguntungkan ketika biaya transaksi dari pengalihan
aset lebih tinggi daripada agency cost dan biaya monitoring atas
sewa
38. Kerugian Penggunaan Sewa (1)
Sewa dan Pendapatan Secara Akuntansi
o laporan keuangan menunjukkan liabilitas yang lebih sedikit dengan sewa
operasi dibandingkan dengan sewa pembiayaan/pembelian aset dengan
menggunakan utang
o ROA secara umum lebih tinggi dengan sewa operasi dibandingkan dengan
financing lease atau pembelian
laba akuntansi pada sewa operasi akan lebih tinggi daripada
pembelian/sewa pembiayaan (pembayaran sewa operasi lebih kecil daripada
depresiasi dan pembayaran bunga sehingga )
Total aset pada sewa operasi lebih kecil dari sewa pembiayaan/pembelian
(aset pada sewa pembiayaan/pembelian muncul di laporan keuangan
sedangkan pada sewa operasi tidak)
o Perusahaan yang cenderung untuk menunjukkan laporan keuangan yang kuat,
akan memilih sewa operasi
o Dalam efisisensi pasar modal, informasi akuntansi tidak boleh digunakan untuk
mengelabuhi investor. Dampak dari sewa operasi seharusnya tidak
meningkatkan nilai dari perusahaan
39. Kerugian Penggunaan Sewa (2)
100% pembiayaan
o Seringkali terdapat anggapan bahwa sewa memberikan
pembiayaan 100%, sedangkan pinjaman dengan jaminan tetap
mensyaratkan uang muka
o Sewa memiliki kecenderungan untuk menggantikan utang
o Sewa tidak tepat apabila memiliki porsi yang lebih besar dari
total hutang daripada pembelian yang didanai dengan utang
40. Kerugian Penggunaan Sewa (3)
Alasan lainnya
o Terdapat pertimbangan-pertimbangan khusus yang dilakukan
oleh perusahaan/institusi dalam rangka mengambil
keuntungan dari sewa
o Contoh: Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyewakan
kapal tanker tanpa persetujuan dari kongres. Sewa tersebut
dilakukan untuk menghindari system pengendalian
pengeluaran modal yang telah ditetapkan
41. 11. Beberapa Pertanyaan Yang Belum Terjawab
Apakah penggunaan sewa dan utang sebagai komplemen?
o Penelitian Ang dan Peterson (1984):
perusahaan dengan utang yang tinggi cenderung akan
sering untuk melakukan sewa
Perusahaan dengan kapasitas utang yang tinggi juga akan
cenderung memanfaatkan keuntungan sewa
meskipun sewa dapat digunakan sebagai pengganti utang
(substitusi dari utang), utang dan sewa memiliki korelasi
yang positif di banyak perusahaan.
42. 11. Beberapa Pertanyaan Yang Belum Terjawab (2)
Mengapa sewa disediakan oleh perusahaan manufaktur dan
perusahaan pihak ketiga lessor (perusahaan leasing)?
o Karena harga jual secara umum lebih tinggi daripada biaya
manufaktur, maka hal ini merupakan keuntungan bagi pihak
ketiga lessor.
o Profit perusahaan manufaktur atas aset yang dijual dapat
ditangguhkan jika perusahaan manufaktur menjadi lessor. Hal
ini memotivasi perusahaan manufaktur untuk menyewakan
aset.
43. 11. Beberapa Pertanyaan Yang Belum Terjawab (3)
Mengapa beberapa aset tertentu disewakan lebih banyak dari yang
lain?
o Menurut Smith dan Wakeman (1985) terdapat factor non pajak
yang mempengaruh hal tersebut. Karakeristik aset dan perusahaan
merupakan hal penting dalam keputusan sewa atau beli aset
o Semakin sensitif nilai aset berkaitan dengan pemakaian/perawatan,
maka semakin besar kemungkinan aset tersebut akan dibeli bukan
disewa. Hal ini karena dengan adanya kepemilikan maka biaya
perawatan akan dapat minimalkan daripada biaya sewa.
o Sewa dapat menjadi cara untuk menghindari ketentuan peraturan
atas harga yang terlalu rendah