The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Mata kuliah Investasi Syariah : Membahas mengenai pengertian investasi, tujuan investasi, proses investasi, prinsip-prinsip investasi, faktor-faktor pendorong investasi dan sumber risiko investasi
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Jawaban uts m. keuangan i
1. Nama : Yali Fadli
Nim:11011700776
Kelas : 2s-Ma
Ruangan : B 1.1
Mata Kuliah : Manajemen Kuanagan I
Dosen : Ade Fauji, SE, MM
UJIAN TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN KEUANGAN I
1. Apakah dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah tujuan jangka
panjang atau jangka pendek ?jelaskan perbedaan antara memaksimalkan harga saham
dan memaksimalkan laba ? Dalam kondisi apa memaksimalkan laba tidak maksimalnya
harga saham ?
Jawaban :
Pemegang Saham yaitu termasuk Investasi jangka panjang adalah penanaman
sebagiankekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk
memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan
perusahaan tersebut.
Investasi dalam bentuk saham merupakan pembelian / penyertaankepemilikan
perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa
deviden.Keuntungan lainnya bisa berupa Control Management: yaitu hak
menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh
jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan
investasi saham disebut Perusahaan Induk (Parent Company) sedangkan
perusahaan yang mengeluarkan saham disebut Perusahaan Anak (Subsidiary
Company) hubungan keduanya biasa disebut Perusahaan yang berafiliasi (parent
Subsidiary Affiliation).
2. Memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap perusahaan, semua
pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam perspektif
manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (stock holder’s wealth) atau memaksimalkan nilai
perusahaan (value of the firm). Kekayaan pemegang saham adalah perkalian antara
harga saham per lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini berarti bahwa
kekayaan pemegang saham akan tercermin dari nilai perusahaan, yang ditunjukkan
oleh harga saham perusahaan bersangkutan di bursa saham. Dengan demikian,
maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai perusahaan (harga saham)
memiliki arti yang benar-benar sama.Perumusan maksimisasi kekayaaan pemegang
saham atau nilai perusahaan sebagai tujuan pada akhirnya akan memudahkan
pengukuran kinerja suatu perusahaan. Bila mana harga saham suatu perusahaan
memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu suatu indikator
bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham
mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan
pada masa mendatang.
Maksimisasi Laba Bukan Tujuan yang Tepat. Ada dua alasan yang mudah
dipahami mengapa tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan
adalah maksimisasi kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan, bukan
maksimisasi laba:
a) Laba tidak menunjukkan arus kas. Laba yang disajikan pada laporan laba-rugi
bukanlah besaran yang menunjukkan arus kas, sehingga jika laba suatu
perusahaan Rp 10 miliar, hal itu sama sekali tidak menyatakan bahwa terdapat
arus kas sebesar jumlah yang sama. Dalam manajemen keuangan,
pengambilan keputusannya justru didasarkan atas arus kas (cashflow). Artinya,
keputusan keuangan dinilai benar manakala keputusan itu meningkatkan arus
kas bersih yang diterima perusahaan pada masa mendatang.
3. b) Laba tidak mempertimbangkan waktu dan risiko. Andaikata proyek A dan B
akan menghasilkan laba pada dua tahun mendatang: Laba A Rp5 miliar pada
tahun pertama dan Rp5 miliar pada tahun kedua, sedangkan laba B Rp 0 pada
tahun pertama dan Rp 10 miliar pada tahun kedua, rata-rata laba per tahun
kedua proyek jelas sama, yakni Rp 5 miliar. Proyek mana yang layak dipilih?
Berdasarkan pendekatan maksimisasi laba, kita akan bersikap indeferen
terhadap kedua proyek. Akan tetapi, apabila kita menggunakan pendekatan
maksimisasi nilai perusahaan, kita akan memilih proyek A daripada proyek B
karena pendekatan nilai perusahaan mempertimbangkan faktor waktu dan
risiko; bukan besaran semata. Waktu penerimaan Rp 10 miliar pada proyek B
terjadi pada tahun kedua (padahal, kita lebih menyukai menerimanya pada
tahun pertama daripada tahun kedua). Selain itu, proyek B mempunyai laba
yang berlainan pada setiap tahunnya, yang menunjukkan bahwa proyek B
mengandung ketidakpastian atau risiko yang lebih tinggi daripada proyek
A.Yang merupakan tujuan normatif perusahaan adalah untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Yang dimaksud dengan nilai perusahaan
adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
trersebut dijual.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan
diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Mengapa penerimaan uang pada saat sekarang lebih tinggi nilainya dari pada diterima
pada masa yang akan datang ?apakah faktor yang mempengaruhinya jelaskan ?
Jawaban :
Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu
tahun yang akan datang “ .Nilai waktu uang atau time value of money adalah konsep
yang menjabarkan bahwa uang yang tersedia pada saat ini lebih berharga
dibandingkan uang dalam jumlah sama yang tersedia di masa yang akan datang.
Soalnya, ada faktor bunga yang bisa membuat uang yang telah kita terima menjadi
berbiak. Dus, semakin cepat uang itu kita terima, ia akan semakin berharga.
4. Semakin tinggi bunga, seperti bunga deposito perbankan, nilai uang yang kita terima
saat ini akan semakin berharga. Sebab, dengan bunga yang tinggi, uang itu bisa
berbiak lebih dengan cepat.Konsep nilai waktu uang sangat relevan dengan keputusan
investasi jangka panjang, misalnya investasi pada aktiva tetap. Investasi pada aktiva
tetap biasanya hasil pengembaliannya tidak sekaligus, melainkan bertahap dalam
beberapa periode. Jumlah dana yang diterima satu tahun yang akan datang nilainya
lebih besar daripada jumlah dana yang sama tetapi diterima lima atau sepuluh tahun
yang akan datang. Sehubungan dengan itu, dalam pengambilan keputusan investasi
pada aktiva tetap nilai waktu uang sangat penting untuk dipertimbangkan.
Konsep Nilai Waktu UangSuatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu
yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga
tertentu ( Compound factor)
1. FUTURE VALUE : nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini
atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku.
2. PRESENT VALUE : nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau
serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang ditentukan.
Pvo = Po = FVn / ( 1 + i ) n atau Po = FVn [1/(1 + i)n]Ø
3. ANNUITY : suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang
terjadi dalam periode waktu tertentu.
3. Jika anda sedang mempertimbangkan dua investasi yaitu A dan B, Dan keduanya
mempunyai jangka waktu yang sama, tetapi A memberikan hasil pengembalian 6% dan
B hanya 5% .investasi manakah yang mengandung resiko yang lebih besar ? bagaimana
anda dapat mengetahuinya? Jelaskan !
5. Jawaban :
Perencanaan Investasi Saham adalah penempatan uang atau dana dengan harapan
untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko”. Dalam Berinvestasi
berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi
pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian
bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya.
Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah dengan menetapkan
suatu perioda pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap
proyek yang melewati tingkat ini. Dan perioda pengembalian ini dapat digunakan
sebagai ukuran dari resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek
menghasilkan uang semakin beresiko proyek tersebut.
Perioda pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling
bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan perioda pengembalian terpendek
lebih disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diambil oleh para manajer dengan
menggunakan metoda non diskonto perioda pengembalian:
a. Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus
kas masa depan.
b. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas
perusahaan.
c. Membantu mengendalikan resiko keuangan.
d. Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja.
6. 4. Jika suatu perusahaan kekurangan modal untuk melakukan ekspansi, apakah
perusahaan tersebut harus meminjam uang dari bank atau mengeluarkan obligasi. Apa
kebaikan dan kelemahan kalau perusahaan mengeluarkan obligasi atau meminjam uang
dari bank, jelaskan !
Jawaban :
Ini Pertimbangan Perusahaan Menerbitkan Obligasi
(EfekDomino) Ketika perusahaan membutuhkan sejumlah dana, menerbitkan
obligasi merupakan salah satu cara dan pilihan untuk bisa memenuhi kebutuhan
tersebut. Fungsi obligasi seperti pinjaman antara investor dan perusahaan. Investor
setuju untuk memberikan korporasi tersebut sejumlah uang tertentu untuk jangka
waktu tertentu dengan imbalan pembayaran bunga secara periodik pada interval yang
ditentukan. Ketika pinjaman mencapai tanggal jatuh tempo, pinjaman investor
tersebut akan dilunasi.
Keputusan untuk menerbitkan obligasi dibandingkan memilih metode lain dalam
mendapatkan uang dapat didorong oleh banyak faktor. Membandingkan fitur dan
manfaat dari obligasi dibandingkan metode umum lainnya dalam mengumpulkan
uang memberikan beberapa wawasan atas alasan perusahaan sering menggunakan
penerbitan obligasi ketika mereka butuh untuk mendapatkan uang tunai guna
membiayai kegiatan atau operasional perusahaan.
Obligasi Vs Bank.
7. Meminjam uang dari bank mungkin merupakan salah satu cara yang paling mudah
diingat bagi banyak orang yang membutuhkan dana. Dari sini bisa muncul
pertanyaan, "kenapa harus obligasi dan bukan mengajukan pinjaman dari bank?"
Seperti individu, perusahaan dapat meminjam dari bank, tetapi menerbitkan obligasi
sering memiliki proposisi lebih menarik. Bunga yang dibayarkan perusahaan kepada
investor obligasi seringkali lebih rendah dari tingkat suku bunga yang dibebankan
oleh bank. Karena uang yang dibayarkan untuk bunga diambil dari keuntungan
perusahaan, dan perusahaan menggerakan bisnis untuk menghasilkan keuntungan,
meminimalkan jumlah bunga yang harus dibayar ketika meminjam uang merupakan
sebuah pertimbangan penting. Ini adalah salah satu alasan bagi perusahaan yang sehat
dimana kelihatannya tidak membutuhkan uang seringkali menerbitkan obligasi ketika
suku bunga berada pada tingkat yang sangat rendah. Kemampuan untuk meminjam
uang dalam jumlah besar pada tingkat bunga yang rendah memberikan perusahaan
kemampuan dalam berinvestasi pada infrastruktur dan proyek-proyek lainnya.
Menerbitkan obligasi juga memberikan perusahaan kebebasan secara signifikan lebih
besar dalam menjalankan operasional yang sesuai, lepas dari pembatasan yang sering
disyaratkan pada pinjaman bank. Misalnya, bank sering memberikan syarat pada
perusahaan agar menyetujui berbagai kondisi, seperti tidak mengeluarkan lebih
banyak utang atau tidak membuat akuisisi perusahaan, sampai pinjaman mereka
lunas. Pembatasan tersebut dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk
melakukan bisnis dan membatasi pilihan operasionalnya. Menerbitkan obligasi
memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan uang tanpa syarat seperti itu.
Obligasi Vs Saham
Menerbitkan saham, yang berarti pemberian kepemilikan secara proporsional dalam
perusahaan kepada investor dengan imbalan uang, adalah cara yang populer bagi
perusahaan untuk mengumpulkan uang. Dari perspektif perusahaan, mungkin fitur
yang paling menarik dari penerbitan saham adalah bahwa uang yang dihasilkan dari
penjualan saham tidak perlu dibayar kembali. Namun demikian, kekurangan pada hal
tersebut dapat membuat obligasi memiliki proposisi lebih menarik.
8. Dengan obligasi, perusahaan yang perlu untuk mengumpulkan dana segar dapat terus
menerbitkan obligasi baru selama mereka dapat menemukan investor yang bersedia
untuk bertindak sebagai pemberi pinjaman. Penerbitan obligasi baru tidak
berpengaruh pada kepemilikan perusahaan atau bagaimana perusahaan tersebut
beroperasi. Untuk saham, di sisi lain, menambah saham tambahan yang beredar, yang
berarti bahwa pendapatan masa depan harus dibagi di antara jumlah yang lebih besar
dari investor. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan laba per saham, menempatkan
lebih sedikit uang bagi pemilik. Laba per saham juga merupakan salah satu ukuran
yang dilihat investor ketika mengevaluasi sehat atau tidaknya perusahaan. Penurunan
angka itu umumnya tidak dipandang sebagai sebuah perkembangan yang baik.
Menerbitkan saham lebih banyak juga berarti bahwa kepemilikan akan tersebar di
banyak investor, yang sering membuat nilai saham masing-masing pemilik berkurang.
Dimana investor membeli saham untuk menghasilkan uang, menipiskan nilai investasi
mereka bukanlah sesuatu yang menguntungkan. Dengan menerbitkan obligasi,
perusahaan dapat menghindari kondisi ini.
Sekilas Tentang Obligasi
Penerbitan obligasi memungkinkan perusahaan untuk menarik sejumlah besar
pemberi pinjaman dengan cara yang efisien. Pencatatan sederhana, karena semua
pemegang obligasi mendapatkan kesepakatan yang sama persis dengan tingkat bunga
dan tanggal jatuh tempo yang sama. Perusahaan juga mendapat manfaat dari
fleksibilitas dalam berbagai penawaran obligasi yang tersedia. Fleksibilitas ini
merupakan salah satu fitur yang menarik dalam obligasi.