Tugas mata kuliah manajemen keuangan mengenai leasing, berisi tentang seluk beluk leasing mulai dari definisi dan sejarah leasing sampai proses perhitungan pada lembaga leasing
Tugas mata kuliah manajemen keuangan mengenai leasing, berisi tentang seluk beluk leasing mulai dari definisi dan sejarah leasing sampai proses perhitungan pada lembaga leasing
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Leasing atau sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang0barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi yang dapat diangsur.
Pengertian Pembiayaan Konsumen
kredit yang diberikan kepada konsumen guna pembelian barang konsumsidan jasa seperti yang dibedakan dari pinjaman yang digunakan untuk tujuan produktif atau dagang
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Leasing atau sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang0barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi yang dapat diangsur.
Pengertian Pembiayaan Konsumen
kredit yang diberikan kepada konsumen guna pembelian barang konsumsidan jasa seperti yang dibedakan dari pinjaman yang digunakan untuk tujuan produktif atau dagang
Sewa guna usaha istilah yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris leasing, berasal dari kata dasar lease,
artinya sewa menyewa. Dalam dunia bisnis leasing berkembang sebagai bentuk khusus sewa-menyewa, yaitu dalam bentuk pembiayaan perusahaan berupa penyediaan barang modal yang digunakan untuk menjalankan usaha dengan membayar sewa selama jangka waktu tertentu.1 Pasal 1 angka (5) Perpres No. 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan menyebutkan bahwa Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam
BAB I
PENGANTAR HUKUM PEMBIAYAAN
1. PENGERTIAN HUKUM PEMBIAYAAN DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
a. Pengertian Hukum Pembiayaan
Hukum pembiayaan adalah hukum yang mengatur suatu kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran ataupun berkala oleh konsumen.
b. Pengertian Lembaga Pembiayaan.
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus melakukan kegiatan dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
Faiz Arif JAmil
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan yang berbentuk penyediaan barang atau modal yang bisa dilakukan oleh siapapun dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
LAINYA
KELEMIANA SILALAHI
miana_766hi@yahoo.com
2. SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri
Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991
tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
3. finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha
dimana lessee pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek
sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati.
Sebaliknya operating lease tidak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek sewa guna
usaha. Dari defenisi tersebut di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha
merupakan suatu kontrak atau persetujuan
sewa-menyewa. Objek sewa guna usaha adalah
barang modal dan pihak lessee memiliki hak
opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa.
4. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu
melibatkan 3 pihak utama,
yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau
di dalam hal ini pihak yang
memiliki hak kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai
barang yang bisa memiliki hak opsi
pada akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang
disewagunausahakan.
5. B. PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM LEASING
1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam
bentuk barang modal. Lessor dalam financial lease
bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang
modal dengan mendapatkan keuntungan.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang
memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor. Lessee dalam financial lease bertujuan
mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan
dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala.
6. 3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang
mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada lessee dengan pembayaran secara
tunai oleh lessor.
4. Bank. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak
bank atau kreditor tidak terlibat secara langsung dalam
kontrak tersebut, namun pihak bank memegang
peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor,
terutama dalam mekanisme leverage lease di mana
sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit
bank.
7. C. PENGGOLONGAN PERUSAHAAN
LEASING
1. Perusahaan leasing jenis ini mewakili
sebagian besar dari industri leasing.
Perusahaan tipe ini berdiri sendiri
atau independent dari supplier yang
mungkin dapat sekaligus sebagai
pihak produsen barang dan dalam
memenuhi kebutuhan barang modal
nasabahnya (lessee).
8. 2. Captive Lessor
Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau
produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untuk
membiayai produk-produknya. Hal ini dapat terjadi
apabila pihak supplier berpendapat bahwa dengan
menyediakan Supplier (Manufacturer) Lessor
Independent (Lessor) pembiayaan leasing sendiri
akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan
melebihi tingkat penjualan dengan menggunakan
pembiayaan trasdisional.
9. 3. Lease Broker atau Packager
Bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasebroker
atau packager. Broker leasing berfungsi mempertemukan
calon lessee denngan pihak lessor yang membutuhkan
suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing
beasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk
menangani transaksi leasing untuk atas namanya.
Disamping itu perusahaan broker leasing memberikan
satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung
apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.
10. D. PROSES DAN MEKANISME TRANSAKSI LEASING
Leasing pada prinsipnya merupakan industri multidisiplin
yang meliputi antara lain bidang perpajakan, keuangan dan
konsep akuntansi. Dari defenisi leasing yang telah dibahas
pada awal bab ini dapat disimpulkan bahwa leasing
mengandung arti suatu perjanjian antara pemilik barang
(lessor) dengan pemakai barang (lessee). Mekanisme
leasing tersebut merupakan dasar-dasar dalam suatu
transaksi leasing (basic lease). Pihak lessee berkewajiban
membayar sewa secara periodic kepada lessor sebagai
kompensasi atas penggunaan barang tersebut.
11. E. TEKNIK-TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING
Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis
transaksi leasing yang secara garis besar dapat dibagi
dua kategori pembiayaan yaitu :
1. Finance lease
Teknik pembiayaan menurut finance lease
ini, perusahaan leasing sebagai lessor adalah
pihak yang membiayai penyediaan barang
modal.
2. Operating lease
Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang
modal dan selanjutnya di-lease-kan.
12. F. PERBEDAAN PEMBIAYAAN LEASING DENGAN
PEMBIAYAAN LAINNYA
Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki
beberapa perbedaan pokok dengan metode
pembiayaan yang diberikan melalui lembaga-
lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan
teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa
menyewa dan sewa beli.
13. G. KELEBIHAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN
1. Pembiayaan Penuh
Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka
dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full
pay out).
2. Lebih Fleksibel
Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes
karena leasing lebih
mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee
dibandingkan dengan perbankan.
14. 3. Sumber Pembiayaan Alternatif
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi
perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit
line) yang telah dimiliki.
4. Off Balance Sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan
transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik
tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan
sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak
perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih
dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan
pembelian barang modal baru sah apabila disetujui
Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang
Saham).
15. 5. Arus Dana
Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah
penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan
ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap
pendapatan lessee.
6. Proteksi Inflasi
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi
meskipun dalam beberapa keadaan sering dikatakan
hal ini kurang relevan.
7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar
dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut
mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan
oleh pesatnya perkembangan teknologi.
16. 8. Sumber Pelunasan Kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat
diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan
atau pembayaran angsuran hampir selalu diperkirakan
berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya
barang yang dilease
9. Kapitalisasi Biaya
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan
seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan,
konsultan, percobaan dan sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai
dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan
lamanya leasing.
17. 10. Risiko Keusangan
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating
lease yang berjangka waktu relatif singkat dapat
mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko
keusangan (obsolescence) sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang
mungkin terjadi.
11. Kemudahan Penyusutan Anggaran
Adanya pembayaran sewa secara berkala yang
jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan
dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
18. 12. Pembiayaan Proyek Skala Besar
Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi
dalam pembiayaan proyek yang seringkali menjadi
masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut
biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing
sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang dapat
diterima dan / serta kemudahan untuk menguasai
barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.
13. Meningkatkan Debt Capacity
Perolehan barang modal melalui leasing tidak otomatis
manaikkan debt equity ratio yang mempengaruhi
bankability dari lessee yang bersangkutan.