SlideShare a Scribd company logo
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
LAINYA




KELEMIANA SILALAHI

miana_766hi@yahoo.com
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri
Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991
tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha
dimana lessee pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek
sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati.

Sebaliknya operating lease tidak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek sewa guna
usaha. Dari defenisi tersebut di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha
merupakan suatu kontrak atau persetujuan
sewa-menyewa. Objek sewa guna usaha adalah
barang modal dan pihak lessee memiliki hak
opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa.
Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu
melibatkan 3 pihak utama,
yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau
di dalam hal ini pihak yang
memiliki hak kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai
barang yang bisa memiliki hak opsi
pada akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang
disewagunausahakan.
B. PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM LEASING

1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang
memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam
bentuk barang modal. Lessor dalam financial lease
bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang
modal dengan mendapatkan keuntungan.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang
memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal
dari lessor. Lessee dalam financial lease bertujuan
mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan
dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala.
3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang
mengadakan atau menyediakan barang untuk
dijual kepada lessee dengan pembayaran secara
tunai oleh lessor.
4. Bank. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak
bank atau kreditor tidak terlibat secara langsung dalam
kontrak tersebut, namun pihak bank memegang
peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor,
terutama dalam mekanisme leverage lease di mana
sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit
bank.
C. PENGGOLONGAN PERUSAHAAN
LEASING
  1. Perusahaan leasing jenis ini mewakili
    sebagian besar dari industri leasing.

    Perusahaan tipe ini berdiri sendiri
   atau independent dari supplier yang
   mungkin dapat sekaligus sebagai
   pihak produsen barang dan dalam
   memenuhi kebutuhan barang modal
   nasabahnya (lessee).
2. Captive Lessor

Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau
produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untuk
membiayai produk-produknya. Hal ini dapat terjadi
apabila pihak supplier berpendapat bahwa dengan
menyediakan Supplier (Manufacturer) Lessor
Independent (Lessor) pembiayaan leasing sendiri
akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan
melebihi tingkat penjualan dengan menggunakan
pembiayaan trasdisional.
3. Lease Broker atau Packager

Bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasebroker
atau packager. Broker leasing berfungsi mempertemukan
calon lessee denngan pihak lessor yang membutuhkan
suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing
beasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk
menangani transaksi leasing untuk atas namanya.
Disamping itu perusahaan broker leasing memberikan
satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung
apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.
D. PROSES DAN MEKANISME TRANSAKSI LEASING

Leasing pada prinsipnya merupakan industri multidisiplin
yang meliputi antara lain bidang perpajakan, keuangan dan
konsep akuntansi. Dari defenisi leasing yang telah dibahas
pada awal bab ini dapat disimpulkan bahwa leasing
mengandung arti suatu perjanjian antara pemilik barang
(lessor) dengan pemakai barang (lessee). Mekanisme
leasing tersebut merupakan dasar-dasar dalam suatu
transaksi leasing (basic lease). Pihak lessee berkewajiban
membayar sewa secara periodic kepada lessor sebagai
kompensasi atas penggunaan barang tersebut.
E. TEKNIK-TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING

Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis
transaksi leasing yang secara garis besar dapat dibagi
dua kategori pembiayaan yaitu :

1. Finance lease
Teknik pembiayaan menurut finance lease
ini, perusahaan leasing sebagai lessor adalah
pihak yang membiayai penyediaan barang
modal.

2. Operating lease
Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang
modal dan selanjutnya di-lease-kan.
F. PERBEDAAN PEMBIAYAAN LEASING DENGAN
PEMBIAYAAN LAINNYA


Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki
beberapa perbedaan pokok dengan metode
pembiayaan yang diberikan melalui lembaga-
lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan
teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa
menyewa dan sewa beli.
G. KELEBIHAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN


 1. Pembiayaan Penuh
 Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka
 dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full
 pay out).
 2. Lebih Fleksibel
 Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes
 karena leasing lebih
 mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee
 dibandingkan dengan perbankan.
3. Sumber Pembiayaan Alternatif
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi
perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit
line) yang telah dimiliki.
4. Off Balance Sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan
transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik
tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan
sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak
perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih
dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan
pembelian barang modal baru sah apabila disetujui
Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang
Saham).
5. Arus Dana
Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah
penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan
ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap
pendapatan lessee.
6. Proteksi Inflasi
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi
meskipun dalam beberapa keadaan sering dikatakan
hal ini kurang relevan.
7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar
dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut
mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan
oleh pesatnya perkembangan teknologi.
8. Sumber Pelunasan Kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat
diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan
atau pembayaran angsuran hampir selalu diperkirakan
berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya
barang yang dilease

9. Kapitalisasi Biaya
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan
seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan,
konsultan, percobaan dan sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai
dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan
lamanya leasing.
10. Risiko Keusangan

Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating
lease yang berjangka waktu relatif singkat dapat
mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko
keusangan (obsolescence) sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang
mungkin terjadi.

11. Kemudahan Penyusutan Anggaran

Adanya pembayaran sewa secara berkala yang
jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan
dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
12. Pembiayaan Proyek Skala Besar
Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi
dalam pembiayaan proyek yang seringkali menjadi
masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut
biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing
sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang dapat
diterima dan / serta kemudahan untuk menguasai
barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.

13. Meningkatkan Debt Capacity

Perolehan barang modal melalui leasing tidak otomatis
manaikkan debt equity ratio yang mempengaruhi
bankability dari lessee yang bersangkutan.

More Related Content

What's hot

AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
Miftah Iqtishoduna
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah Yaa Sheikh
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
heckaathaya
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
LEASING
LEASINGLEASING
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
Risal Fadhil Rahardiansyah
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Futurum2
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiKasmadi Rais
 
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdfJurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
Deby Andriana
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
yy rahmat
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
Yaya Cahyaniza
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
Fenti Anita Sari
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
PT. PumpkinCloud Angel
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
Ari Raharjo
 
Pembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenPembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumen
Abu Tholib
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabah
buchelee
 

What's hot (20)

AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasi
 
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdfJurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
Jurnal, buku besar dan neraca saldo.pdf
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
MUSYARAKAH
MUSYARAKAHMUSYARAKAH
MUSYARAKAH
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Pembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumenPembiayaan konsumen
Pembiayaan konsumen
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabah
 

Similar to Leasing blkl

SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
LayonHocben1
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
Wirna Taryono
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
FahrulFauzan2
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
cekkembali dotcom
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
Fenti Anita Sari
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
Deandra Zahra
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
iqbaleeeee
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
Hikmah Siti Nazwah
 
Leasing
LeasingLeasing
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
reidjen raden
 
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
SEWA GUNA USAHA (LEASING)SEWA GUNA USAHA (LEASING)
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Alma Pramadanti
 
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
donihasmanto
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
Doni Ramdhani
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Lita Adjalah
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Nadia Nurul
 
Manajemen Dana Usaha
Manajemen Dana UsahaManajemen Dana Usaha
Manajemen Dana Usaha
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.pptLeasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
randypuluhulawa
 

Similar to Leasing blkl (20)

SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
BLK.pptx
BLK.pptxBLK.pptx
BLK.pptx
 
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
 
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
SEWA GUNA USAHA (LEASING)SEWA GUNA USAHA (LEASING)
SEWA GUNA USAHA (LEASING)
 
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
6. Perbandingan Perjanjian Leasing dengan Perjanjian Lain.pptx
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
 
Manajemen Dana Usaha
Manajemen Dana UsahaManajemen Dana Usaha
Manajemen Dana Usaha
 
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.pptLeasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
Leasing Leasing Leasing Leasing.-ppt.ppt
 

Recently uploaded

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 

Recently uploaded (17)

METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 

Leasing blkl

  • 1. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINYA KELEMIANA SILALAHI miana_766hi@yahoo.com
  • 2. SEWA GUNA USAHA (LEASING) Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
  • 3. finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha. Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa. Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa.
  • 4. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama, yaitu: a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak kepemilikan atas barang b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada akhir perjanjian c. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan.
  • 5. B. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LEASING 1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal. Lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan. 2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor. Lessee dalam financial lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala.
  • 6. 3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. 4. Bank. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor, terutama dalam mekanisme leverage lease di mana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank.
  • 7. C. PENGGOLONGAN PERUSAHAAN LEASING 1. Perusahaan leasing jenis ini mewakili sebagian besar dari industri leasing. Perusahaan tipe ini berdiri sendiri atau independent dari supplier yang mungkin dapat sekaligus sebagai pihak produsen barang dan dalam memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya (lessee).
  • 8. 2. Captive Lessor Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan perusahaan leasing sendiri untuk membiayai produk-produknya. Hal ini dapat terjadi apabila pihak supplier berpendapat bahwa dengan menyediakan Supplier (Manufacturer) Lessor Independent (Lessor) pembiayaan leasing sendiri akan dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan menggunakan pembiayaan trasdisional.
  • 9. 3. Lease Broker atau Packager Bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasebroker atau packager. Broker leasing berfungsi mempertemukan calon lessee denngan pihak lessor yang membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing beasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk atas namanya. Disamping itu perusahaan broker leasing memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.
  • 10. D. PROSES DAN MEKANISME TRANSAKSI LEASING Leasing pada prinsipnya merupakan industri multidisiplin yang meliputi antara lain bidang perpajakan, keuangan dan konsep akuntansi. Dari defenisi leasing yang telah dibahas pada awal bab ini dapat disimpulkan bahwa leasing mengandung arti suatu perjanjian antara pemilik barang (lessor) dengan pemakai barang (lessee). Mekanisme leasing tersebut merupakan dasar-dasar dalam suatu transaksi leasing (basic lease). Pihak lessee berkewajiban membayar sewa secara periodic kepada lessor sebagai kompensasi atas penggunaan barang tersebut.
  • 11. E. TEKNIK-TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING Teknik pembiayaan leasing dapat dilihat dari jenis transaksi leasing yang secara garis besar dapat dibagi dua kategori pembiayaan yaitu : 1. Finance lease Teknik pembiayaan menurut finance lease ini, perusahaan leasing sebagai lessor adalah pihak yang membiayai penyediaan barang modal. 2. Operating lease Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya di-lease-kan.
  • 12. F. PERBEDAAN PEMBIAYAAN LEASING DENGAN PEMBIAYAAN LAINNYA Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa perbedaan pokok dengan metode pembiayaan yang diberikan melalui lembaga- lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa menyewa dan sewa beli.
  • 13. G. KELEBIHAN LEASING SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN 1. Pembiayaan Penuh Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). 2. Lebih Fleksibel Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan.
  • 14. 3. Sumber Pembiayaan Alternatif Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. 4. Off Balance Sheet Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi (seringkali kewenangan pembelian barang modal baru sah apabila disetujui Dewan Komisaris atau bahkan Rapat Pemegang Saham).
  • 15. 5. Arus Dana Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee. 6. Proteksi Inflasi Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. 7. Perlindungan Akibat Kemajuan Teknologi Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi.
  • 16. 8. Sumber Pelunasan Kewajiban Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya barang yang dilease 9. Kapitalisasi Biaya Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya leasing.
  • 17. 10. Risiko Keusangan Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko keusangan (obsolescence) sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin terjadi. 11. Kemudahan Penyusutan Anggaran Adanya pembayaran sewa secara berkala yang jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
  • 18. 12. Pembiayaan Proyek Skala Besar Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi dalam pembiayaan proyek yang seringkali menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang dapat diterima dan / serta kemudahan untuk menguasai barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian. 13. Meningkatkan Debt Capacity Perolehan barang modal melalui leasing tidak otomatis manaikkan debt equity ratio yang mempengaruhi bankability dari lessee yang bersangkutan.