Gizi buruk dipengaruhi oleh faktor sosial budaya seperti kepercayaan dan pantangan makanan yang mencegah pemanfaatan sumber daya gizi yang tersedia. Makanan juga memiliki peran sosial sebagai simbol ikatan sosial dan identitas kelompok. Antropologi gizi mempelajari hubungan antara budaya makan dengan status gizi masyarakat.
Gizi seimbang untuk anak sekolah menjadi aspek penting dalam pemenuhan kecukupan gizi pada usia tersebut. Anak usia 7-12 th mengalami percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat kedua setelah masa Balita. Kondisi kekurangan zat gizi akan sangat mempengaruhi kesehatannya kelak dikemudian hari.
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
gizi diet yang benar pada remaja perlu diperhatikan, karena remaja merupakan masa pertumbuhan. jika kekurangan gizi pada masa remaja, maka akan berdampak pada kehidupan kedepannya. salah satu penyakit di negara berkembang adalah diabetes melitus, diet rendah kalori dengan takaran tertentu perlu diterapkan untuk meningkatkan kesehatan
Gizi seimbang untuk anak sekolah menjadi aspek penting dalam pemenuhan kecukupan gizi pada usia tersebut. Anak usia 7-12 th mengalami percepatan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat kedua setelah masa Balita. Kondisi kekurangan zat gizi akan sangat mempengaruhi kesehatannya kelak dikemudian hari.
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
gizi diet yang benar pada remaja perlu diperhatikan, karena remaja merupakan masa pertumbuhan. jika kekurangan gizi pada masa remaja, maka akan berdampak pada kehidupan kedepannya. salah satu penyakit di negara berkembang adalah diabetes melitus, diet rendah kalori dengan takaran tertentu perlu diterapkan untuk meningkatkan kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.
Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi obesitas?
2. Apa saja tipe-tipe obesitas?
3. Apa gejala-gejala timbulnya obesitas?
4. Apa penyebab timbulnya obesitas?
5. Bagaimana cara pengukuran obesitas?
6. Bagaimana mekanisme terjadinya Obesitas?
7. Penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?
8. Bagaimana pencegahan obesitas ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi obesitas
2. Untuk mengetahui tipe-tipe obesitas
3. Untuk mengetahui gejala-gejala timbulnya obesitas
4. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas
5. Untuk mengetahui cara pengukuran obesitas
6. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Obesitas
7. Untuk mengetahui penyakit yang timbul akibat obesitas
8. Untuk mengetahui pencegahan obesitas
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. II.1 Pengertian Gizi Buruk
Berdasarkan pendapat salah seorang dokter spesialis di Rumah Sakit Pasar Rebo,
dr. Subagyo, Sp.P., gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan
nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagimenjadi tiga
bagian, yakni gizi buruk karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena
kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus), dan kekurangan kedua-duanya.
Gizi buruk ini biasanya terjadi pada anak balita (bawah lima tahun) dan
ditampakkan oleh membusungnya perut (busung lapar). Gizi buruk dapat berpengaruh
kepada pertumbuhan dan perkembangan anak, juga kecerdasan anak. Pada tingkat yang
lebih parah, jika dikombinasikan dengan perawatan yang buruk, sanitasi yang buruk, dan
munculnya penyakit lain, gizi buruk dapat menyebabkan kematian.
II.2 Faktor-Faktor Penyebab Gizi Buruk
Menurut dr. Subagyo, Sp.P., gizi buruk disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama
adalah faktor pengadaan makanan yang kurang mencukupi suatu wilayah tertentu. Hal ini
bisa jadi disebabkan oleh kurangnya potensi alam atau kesalahan distribusi. Faktor kedua,
adalah dari segi kesehatan sendiri, yakni adanya penyakit kronis terutama gangguan pada
metabolisme atau penyerapan makanan.
Selain itu, Menteri Kesehatan Indonesia, Dr. Siti Fadilah menyebutkan ada tiga
hal yang saling kait mengkait dalam hal gizi buruk, yaitu kemiskinan, pendidikan rendah
dan kesempatan kerja rendah.
Ketiga hal itu mengakibatkan kurangnya ketersediaan pangan di rumah tangga dan
pola asuh anak keliru. Hal ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi dan balita sering
terkena infeksi penyakit2
.
1
2. UNICEF dalam Soekirman (2002) juga telah memperkenalkan dan sudah
digunakan secara internasional mengenai berbagai faktor penyebab timbulnya gizi kurang
pada balita, yaitu :
1. Penyebab langsung
Yaitu makanan tidak seimbang untuk anak dan penyakit infeksi yang mungkin
diderita anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup tetapi diserang diare atau
infeksi, nafsu makan menurun, akhirnya dapat menderita gizi kurang. Sebaliknya, anak
yang makan tidak cukup baik, daya tahan tubuh melemah, mudah diserang infeksi.
Kebersihan lingkungan, tersedianya air bersih, dan berperilaku hidup bersih dan sehat
akan menentukan tingginya kejadian penyakit infeksi.
2. Penyebab tidak langsung
Pertama, ketahanan pangan dalam keluarga adalah kemampuan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan makan untuk seluruh anggota keluarga baik dalam jumlah maupun
dalam komposisi zat gizinya. Kedua, pola pengasuhan anak, berupa perilaku ibu atau
pengasuh lain dalam hal memberikan makan, merawat, kebersihan memberi kasih sayang
dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan kesehatan ibu (fisik dan mental),
status gizi, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, adat kebiasaan dan sebagainya dari si ibu
dan pengasuh lainnya. Ketiga, faktor pelayanan kesehatan yang baik, seperti; imunisasi,
penimbangan anak, pendidikan dan kesehatan gizi, serta pelayanan posyandu, puskesmas,
praktik bidan, dokter dan rumah sakit.
2
Berita 11 Maret 2008, “Penulisan Data Gizi Buruk Harus Akurat dan Tidak Dipolitisir,”
DEPARTEMEN KESEHATAN, diakses dari http://www.depkes.go.id.
II.3 Persebaran Gizi Buruk di Indonesia
2
3. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonesia, pada tahun 2004, kasus
gizi kurang dan gizi buruk sebanyak 5,1 juta. Kemudian pada tahun 2005 turun menjadi
4,42 juta. Tahun 2006 turun menjadi 4,2 juta (944.246 di antaranya kasus gizi buruk) dan
tahun 2007 turun lagi menjadi 4,1 juta (755.397 di antaranya kasus gizi buruk).
Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia pada tahun 2009, gizi buruk
pada balita tersebar hampir merata di seluruh Indonesia. Tabel 1 menunjukkan ranking
propinsi tertinggi penderita gizi buruk berdasarkan jumlah kasus. Tabel 2 menunjukkan
ranking propinsi tertinggi penderita gizi buruk berdasarkan prosentase jumlah penduduk3
.
Tabel 1
No. Provinsi No. Provinsi No. Provinsi No. Provinsi
1 Sulsel 9 Sumbar 17 Banten 25 Bali
2 Sumut 10 Sulteng 18 Sultra 26 Jambi
3 NTT 11 Kaltim 19 Papua 27 Maluku Utara
4 Jatim 12 Kalsel 20 DKI Jakarta 28 Maluku
5 Jateng 13 NTB 21 Kalteng 29 DI Yogya
6 Jabar 14 Sumsel 22 Sulut
7 Kalbar 15 Gorontalo 23 Bengkulu
8 Riau 16 Lampung 24 Bangka
Belitung
3
“Analisis Antropometri Balita – Susenas 2003,” GIZI - DEPKES, diakses dari http://www.gizi.net
Tabel 2
No. Provinsi No. Provinsi No. Provinsi No. Provinsi
1 Gorontalo 9 Riau 17 Sulut 25 Jateng
2 Papua 10 Kalsel 18 Banten 26 Jabar
3 Kalbar 11 Sulteng 19 Bengkulu 27 Bali
3
4. 4 NTT 12 Bangka
Belitung
20 Lampung 28 DI Yogya
5 Sumut 13 Kalteng 21 Sumbar 29 Jambi
6 NTB 14 Maluku 22 DKI Jakarta
7 Sumsel 15 Maluku Utara 23 Sultra
8 Sulsel 16 Kaltim 24 Jatim
II.4 Gizi Buruk yang Berkaitan dengan Aspek Sosial Budaya
Dari empat bilyun manusia di dunia, ratusan juta orang menderita gizi buruk dan
kekurangan gizi. Angka yang tepat tidak ada, tidak ada sensus mengenai kelaparan dan
perbedaan antara gizi cukup dan gizi kurang merupakan jalur yang lebar, bukan suatu
garis yang jelas. Apapun tolok ukur kita, kelaparan (dan sering mati kelaparan)
merupakan hambatan yang paling besar bagi perbaikan kesehatan di sebagian terbesar
negara-negara di dunia.
Kekurangan gizi menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, menyebabkan
banyak penyakit kronis, dan menyebabkan orang tidak mungkin melakukan kerja keras.
Kekurangan gizi ini selain dari ketidakmampuan negara-negra non industri untuk
menghasilkan cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan penduduk mereka yang
berkembang, juga muncul karena kepercayaan-kepercayaan keliru yang terdapat di mana-
mana, mengenai hubungan antara makanan dan kesehatan, dan juga tergantung pada
kepercayaan-kepercayaan, pantangan-pantangan dan upacara-upacara, yang mencegah
orang memanfaatkan sebaik-baiknya makanan yang tersedia bagi mereka. Anderson
(2006 : 311) menyatakan karena pengakuan bahwa masalah gizi di seluruh dunia
didasarkan atas bentuk-bentuk budaya maupun karena kurang berhasilnya pertanian,
maka semua organisasi pengembangan internasional maupun nasional yang utama
menaruh perhatian tidak semata-mata pada pertambahan produksi makanan, melainkan
juga pada kebiasaan makanan tradisional yang berubah, untuk mencapa keuntungan
maksimal dari gizi yang diperoleh dari makanan yang tersedia.
Karena kebiasaan makan hanya dapat dimengerti dalam konteks budaya yang
menyeluruh, maka program-program pendidikan gizi yang efektif yang mungin menuju
4
5. kepada perbaikan kebiasaan makan harus didasarkan atas pengertian tentang makanan
sebagai suatu pranata sosial yang memenuhi banyak fungsi. Studi mengenai makanan
dalam konteks budayanya yang menunjuk kepada masalah-masalah yang praktis ini, jelas
merupakan suatu peranan para ahli antropologi yang sejak pertama dalam penelitian
lapangannya telah mengumpulkan keterangan tentang praktek-praktek makan dan
kepercayaan tentang makanan dari penduduk yang mereka observasi.
Dalam buku karya Anderson (2006 : 312), Norge Jerome menyatakan bahwa
“Antropologi Gizi” meliputi disiplin ilmu tentang gizi dan antropologi. Bidang itu
memperhatikan gejala-gejala antropologi yang mengganggu status gizi dari manusia.
Dengan demikian, evolusi manusia, sejarah dan kebudayaan, dan adaptasinya kepada
variabel gizi yang berubah-ubah dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam
menggambarkan bahan-bahan yang merupakan titik perhatian dalam antropologi gizi.
Menurut Anderson (2006 : 312) ada dua aspek penting dari antropologi gizi :
a. Sifat sosial, budaya, dan psikologis dari makanan (yaitu peranan-peranan sosial
budaya dari makanan yang berbeda dengan peranan-peranan gizinya).
b. Cara-cara dimana dimensi-dimensi sosial budaya dan psikologi dari makanan
berkaitan dengan masalah gizi yang cukup, terutama dalam masyarakat-
masyarakat tradisional.
Menurut Anderson (2006 : 313) menyatakan bahwa para ahli antropologi
memandang kebiasaan makan sebagai suatu kompleks kegiatan masak-memasak, masalah
kesukaran dan ketidaksukaran, kearifan rakyat, kepercayaan-kepercayaan, pantangan-
pantangan, dan takhayul-takhayul yang berkaitan dengan produksi, persiapan, dan
konsumsi makanan. Pendeknya, sebagai suatu kategori budaya yang penting, ahli-ahli
antropologi melihat makanan mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori
budayaNlainnya.
Setelah mengetahui betapa kuatnya kepercayaan-kepercayaan kita atau suatu
masyarakat mengenai apa yang dianggap makanan dan apa yang dianggap bukan
makanan, sehingga terbukti sangat sukar untuk meyakinkan orang untuk menyesuaikan
5
6. makanan tradisional mereka demi kepentingan gizi yang baik. Karena pantangan agama,
takhayul, kepercayaan tentang kesehatan, dan suatu peristiwa yang kebetulan dalam
sejarah ada bahan-bahan yang bergizi baik yang tidak boleh dimakan, mereka
diklasifikasikan sebagai “bukan makanan”. Dengan kata lain, penting untuk membedakan
antara nutrimen dengan makanan.
Anderson (2006 : 313) menyatakan bahwa nutrimen adalah suatu konsep
biokimia, suatu zat yang mampu untuk memelihara dan menjaga kesehatan organisme
yang menelannya. Makanan adalah suatu konsep budaya, suaty pernyataan yang
sesungguhnya mengatakan “zat ini sesuai bagi kebutuhan gizi kita.”
Dalam kebudayaan bukan hanya makanan saja yang dibatasi atau diatur, akan
tetapi konsep tentang makanan, kapan dimakannya, terdiri dri apa dan etiket makan. Di
antara masyarakat yang cukup makanan, kebudayaan mereka mendikte, kapan mereka
merasa lapar dan apa, serta berapa banyak mereka harus makan agar memuaskan rasa
lapar. Jadi dengan demikian, nafsu makan lapar adalah suatu gejala yang berhubungan
namun berbeda. Anderson (2006 : 315) menyatakan nafsu makan, dan apa yang
diperlukan untuk memuaskan adalah suatu konsep budaya yang dapat sangat berbeda
antara suatu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Sebaliknya, lapar menggambarkan
suatu kekurangan gizi yang dasar dan merupakan suatu konsep fisiologis.
Makanan selain penting bagi kelangsungan hidup kita, juga penting bagi
pergaulan sosial. Anderson (2006 : 317) menyatakan tentang simbolik dari makanan :
a. Makanan sebagai ungkapan ikatan sosial
Barangkali di setiap masyarakat, menawarkan makanan (dan kadang-kadang
minuman) adalah menawarkan kasih sayang, perhatian, dan persahabatan. Menerima
makanan yang ditawarkan adalah mengakui dan menerima perasaan yang
diungkapkan dan untuk membalasnya.
b. Makanan sebagai ungkapan dari kesetiakawanan kelompok
Makanan sering dihargai sebagai lambang-lambang identitas suatu bangsa atau
nasional. Namun tidak semua makanan mempunyai nilai lambang seperti ini,
makanan yang mempunyai dampak yang besar adalah makanan yang berasal atau
6
7. dianggap berasal dari kelompok itu sendiri dan bkan yang biasanya dimakan di
banyak negara yang berlainan atau juga dimakan oleh banyak suku bangsa.
c. MakananNdanNstress
Makanan memberi rasa ketenteraman dalam keadaan-keadaan yang menyebabkan
stres. Burgess dan Dean menyatakan bahwa sikap-sikap terhadap makanan sering
mencerminkan persepsi tentang bahaya maupun perasaan stres. Menurut mereka,
suatu cara untuk mengatasi stres ini dari dalam, sehubungan dengan ancaman
terhadap jiwa atau terhadap keamanan emosional adalah melebih-lebihkan bahaya
dari luar, cara lainnya adalah mempersalahkan ancaman dari dalam akibat pengaruh-
pengaruh luar.
d. SimbolismeNmakananNdalamNbahasa
Pada tingkatan yang berbeda, bahasa mencerminkan hubungan-hubungan psikologis
yang sangat dalam di antara makanan, persepsi kepribadian, dan keadaan emosional.
Dalam bahasa Inggris, yang pada ukuran tertentu mungkin tidak tertandingi oleh
bahasa lain, kata-kata sifat dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan
kualitas-kualitas makanan digunakan juga untuk menggambarkan kualitas-kualitas
manusia.
Setelah mengetahui betapa rumit masalah yang berhubungan dengan gizi ini
ataupun makanan karena berkaitan dengan kebudayaan masyarakat yang berbeda-beda,
maka salah satu cara adalah dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
apa yang sering belum dipelajari oleh masyarakat rumpun maupun masyarakat pedesaan
adalah hubungan antara makanan dan kesehatan serta antara makanan yang baik dengan
kehamilan, juga kebutuhan-kebutuhan akan makanan khusus bagi anak setelah
penyapihan.
Anderson (2006 : 323) menyatakan bahwa dalam perencanaan kesehatan,
masalahnya tidak terbatas pada pencarian cara-cara untuk menyelesaikan lebih banyak
bahan makanan, melainkan harus pula dicarikan cara-cara untuk memastikan bahwa
bahan-bahan makanan yang tersedia digunakan secara efektif.
7
8. Kesenjangan yang besar dalam pemahaman tentang bagaimana makanan itu digunakan
dengan sebaik-baiknya. Barangkali yang terpenting dari kesenjangan itu adalah kegagalan
yang berulangkali terjadi untuk mengenal hubungan yang pasti antara makanan dan
kesehatan. Susunan makanan yang cukup cenderung ditafsirkan dalam rangka kuantitas,
bukan kualitasnya mengenai makanan yang pokok, yang cukup, bukan pula dari
keseimbangannya dalam hal berbagai makanan. Kesenjangan besar yang kedua dalam
kearifan makanan tradisional pada masyarakat rumpun dan masyarakat petani adalah
seringnya kegagalan mereka untuk mengenali bahwa anak-anak mempunyai kebutuhan-
kebutuhan gizi khusus, baik sebelum maupun sesudah penyapihan.
Penemuan Burgess dan Dean tentang masalah gizi karena perubahan budaya
dalam buku karya Anderson (2006 : 325) menggambarkan aturan yang umum. Meskipun
terdapat suatu kecenderungan umum bahwa makanan menjadi lebih baik dengan
bertambahnya penghasilan. Kebalikannya, makanan juga bisa lebih buruk terutama dalam
perubahan dari ekonomi sub sistem menjadi ekonomi uang.
Dan Marchione yang berpendapat tentang masalah gizi karena perubahan budaya. Beliau
menemukan masalah kekurangan gizi pada rumah tangga-rumah tangga di desa yang
lebih miskin, yang hidupnya berorientasi pada pertanian setengah sub sistem, menurun
secara menyolok terutama di atara anak-anak. Bahwa suatu peningkatan dalam pertanian
sub sistem sebagian besar atau seluruhnya menjelaskan perbaikan ini, hal itu dibuktikan
oleh angka-angka kekurangan gizi di perkotaan, yang tetap konstan karena perubahan
yang berarti dalam hal pola penyediaan makanan.
Setelah mengetahui keterkaitan atau hubungan antara gizi atau makanan dengan
antropologi atau kebudayaan, bagi kita yang menaruh perhatian pada usaha memperbaiki
tingkatan gizi dari masyarakat yang menderita kurang gizi, jelaslah bahwa analisis klinis
dari kekurangan gizi baru merupakan langkah awal.
Kemajuan akan sedikit sekali tercapai, kecuali apabila petugas penyuluhan juga
memahami fungsi-fungsi sosial dari makanan, arti simbolik, dan kepercayaan yang terkait
dengannya. Pengetahuan mengenai kepercayaan lokal tersebut dapat dipakai dalam
perencanaan perbaikan gizi. Dalam buku Anderson (2006 : 330) Cassel telah
8
9. menunjukkan netapa pengidentifikasian makanan-makanan sehat dalam makanan kuno
orang Zulu dapat membangkitkan perhatian mereka terhadap makanan dan dengan
motivasi nasionalistik bersedia menerima banyak perubahan-perubahan demi peningkatan
gizi mereka.
Kemiskinan dan kekurangan akan gizi yang memadai pada tingkatan tertentu
membatasi kemungkinan untuk memperbaiki gizi jutaan penduduk yang menderita
kurang pangan. Sebaliknya, sungguh mengecewakan untuk melihat bahwa betapa
seringnya praktek-praktek budaya menimbulkan kekurangan kebutuhan dasar. Kesadaran
akan praktek-praktek demikian dan pengetahuan tentang “hambatan-hambatan” yang
harus diatasi untuk dapat merubah mereka adalah sangat penting untuk membantu
masyarakat memaksimalkan sumber-sumber pangan yang tersedia bagi mereka. Di sinilah
antropologi memberikan sumbangan besar kepada ilmu gizi dalam lapangan penelitian
danNpengajaran.
II.5 Tindakan Pemerintah Untuk Menanggulangi Gizi Buruk
Menurut Menteri Kesehatan RI, tanggung jawab pemerintah Pusat dalam hal ini
Depkes adalah merencanakan dan menyediakan anggaran bagi keluarga miskin melalui
Jaminan Kesehatan Masyarakat, membuat standar pelayanan, buku pedoman serta
melakukan pembinaan dan supervisi program ke provinsi, kabupaten dan kota4
. Dalam
kaitannya dengan gizi buruk, Depkes pada tahun 2005 telah mencanangkan Rencana Aksi
Nasional (RAN) Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005 – 20095
. Menteri
kesehatan menambahkan, pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas pelayanan
kesehatan dan gizi yang bermutu melalui penambahan anggaran penanggulangan gizi
kurang dan gizi buruk menjadi Rp. 600 milyar pada tahun 2007 dari yang sebelumnya 63
milyar pada tahun 20016
. Anggaran tersebut ditujukan untuk7
:
1. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan bulanan
balita di posyandu
9
10. 2. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di puskesmas/RS
dan rumah tangga
3. Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada balita
kurang gizi dari keluarga miskin
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi
kepada anak (ASI/MP-ASI)
5. Memberikan suplementasi gizi (kapsul Vit.A) kepada semua balita
Adapun strategi dan kegiatan Departemen kesehatan dan organ-organnya, untuk
memenuhi tujuan-tujuan tersebut antara lain:
Strategi:
1. Revitalisasi posyandu untuk mendukung pemantauan pertumbuhan
2. Melibatkan peran aktif tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat dan kelompok
potensial lainnya.
4
Berita 11 Maret 2008, “Penulisan Data Gizi Buruk Harus Akurat dan Tidak Dipolitisir,” DEPARTEMEN
KESEHATAN, diakses dari http://www.depkes.go.id.
5
Nurpudji A. Taslim, “Kontroversi seputar gizi buruk: Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?,” GIZI-
DEPKES, diakses dari http://www.gizi.net/makalah/Kontroversi-giziburuk-column.pdf.
6
Berita 11 Maret 2008, “Penulisan Data Gizi Buruk Harus Akurat dan Tidak Dipolitisir,”DEPARTEMEN
KESEHATAN, diakses dari http://www.depkes.go.id.
7
“Rencana Penanggulangan masalah Gizi Buruk,” Pangan Untuk Semua, diakses dari
http://panganuntuksemua.files.wordpress.com/2007/04/rencana-penanggulangan-masalah-gizi-buruk.doc.
3. Meningkatkan cakupan dan kualitas melalui peningkatan keterampilan tatalaksana gizi
buruk
4. Menyediakan sarana pendukung (sarana dan prasarana)
5. Menyediakan dan melakukan KIE
6. Meningkatkan kewaspadaan dini KLB gizi buruk
Kegiatan:
10
11. 1. Deteksi dini gizi buruk melalui bulan penimbangan balita di posyandu
• Melengkapi kebutuhan sarana di posyandu (dacin, KMS/Buku KIA, RR)
• Orientasi kader
• Menyediakan biaya operasional
• Menyediakan materi KIE
• Menyediakan suplementasi kapsul Vit. A
2. Tatalaksana kasus gizi buruk
• Menyediakan biaya rujukan khusus untuk gizi buruk gakin baik di puskesmas atau
rumah sakit (biaya perawatan dibebankan pada PKPS BBM)
• Kunjungan rumah tindak lanjut setelah perawatan di puskesmas/RS
• Menyediakan paket PMT (modisko, MP-ASI) bagi pasien paska perawatan
• Meningkatkan ketrampilan petugas puskesmas/RS dalam tatalaksana gizi
• Buruk
3. Pencegahan gizi buruk
• Pemberian makanan tambahan pemulihan (MP-ASI) kepada balita yang berat
badannya tidak naik atau gizi kurang
• Penyelenggaraan PMT penyuluhan setiap bulan di posyandu
• Konseling kepada ibu-ibu yang anaknya mempunyai gangguan pertumbuhan
4. Surveilen gizi buruk
• Pelaksanaan pemantauan wilayah setempat gizi (PWS-Gizi)
• Pelaksanaan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa gizi buruk
• Pemantauan status gizi (PSG)
5. Advokasi, sosialisasi dan kampanye penanggulangan gizi buruk
• Advokasi kepada pengambil keputusan (DPR, DPRD, pemda, LSM, dunia usaha
dan masyarakat)
• Kampanye penanggulangan gizi buruk melalui media efektif
6. Manajemen program:
11
12. • Pelatihan petugas
• Bimbingan teknis
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Gizi buruk adalah status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau
12
13. nutrisinya di bawah standar rata-rata. Faktor yang menyebabkan gizi buruk ada tiga hal
yaitu kemiskinan, pendidikan rendah dan kesempatan kerja rendah. Ketiga hal itu
mengakibatkan kurangnya ketersediaan pangan di rumah tangga dan pola asuh anak
keliru. Di Indonesia, gizi buruk pada balita tersebar hampir merata di seluruh propinsi.
Kemiskinan dan kekurangan akan gizi yang memadai pada tingkatan tertentu
membatasi kemungkinan untuk memperbaiki gizi jutaan penduduk yang menderita
kurang pangan. Sebaliknya, sungguh mengecewakan untuk melihat bahwa betapa
seringnya praktek-praktek budaya menimbulkan kekurangan kebutuhan dasar. Kesadaran
akan praktek-praktek demikian dan pengetahuan tentang “hambatan-hambatan” yang
harus diatasi untuk dapat merubah mereka adalah sangat penting untuk membantu
masyarakat memaksimalkan sumber-sumber pangan yang tersedia bagi mereka. Di sinilah
antropologi memberikan sumbangan besar kepada ilmu gizi dalam lapangan penelitian
danNpengajaran.
III.2 Saran
Diperlukan terobosan - terobosan baru yang dapat menangulangi masalah gizi
buruk hingga ke akar-akarnya. Oleh karena itu departemen kesehatan juga harus bekerja
sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi masalah kemiskinan, pendidikan rendah,
dan kesempatan kerja rendah. Selain itu, anak-anak Indonesia harus lebih bersungguh-
sungguh belajar dengan tekun, agar Indonesia lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
ANTARA News, 13 Maret 2007, “27 Persen Balita Indonesia Alami Gizi Buruk”,
diakses dari http://www.antara.co.id/print/?i=1205419661.
13
14. Blog yudhie-router. 21 Mei 2010, “Aspek Sosial Budaya yang Mempengaruhi Status
Gizi”, Jumat, 21 Mei 2010, diakses dari http://yudhie-
router.blogspot.com/2010/05/aspek-sosial-budaya-yang-mempengaruhi.html
Blog Muji Rachman, 5 Januari 2010 “Hubungan Antropologi Dengan Gizi”, diakses dari
http://muji-rachman.blogspot.com/2010/01/hubungan-antropologi-dengan-gizi.html
Blog Milyandra, 22 Februari 2010, “Seminar Kesehatan Gizi dan Gizi Buruk”, diakses
dari http://mily.wordpress.com/seminar-kesehatan-gizi-vz-gizi-buruk/
Budi Bach, 2010, “Gizi Buruk Tamparan Keras Hari Gizi Nasional”, diakses dari
http://www.budibach.com/home/index.php?
option=com_content&view=article&id=169:gizi-buruk-tamparan-keras-hari-gizi-
nasional&catid=20:reportase&Itemid=27
Departemen Kesehatan, Berita 11 Maret 2008, “Penulisan Data Gizi Buruk Harus Akurat
dan Tidak Dipolitisir”, diakses dari http://www.depkes.go.id.
Dhian Tri Ratna, 2005, “Perbedaan Status Gizi”, diakses dari
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0147/86007b4e.dir/doc.pdf
Gizi – Depkes, 2003 “Analisis Antropometri Balita – Susenas 2003”, diakses dari
http://www.gizi.net.
Nurpudji A. Taslim, 2009, “Kontroversi seputar gizi buruk: Apakah Ketidakberhasilan
Departemen Kesehatan”, diakses dari http://www.gizi.net/makalah/Kontroversi-
giziburuk-column.pdf.
14
15. Pangan Untuk Semua, 2010, “Rencana Penanggulangan masalah Gizi Buruk”,
diakses dari http://panganuntuksemua.files.wordpress.com/2007/04/rencana-
penanggulanganmasalah-
gizi-buruk.doc.
Prakarsa Rakyat, Forum Belajar Bersama, 27 Juni 2008, “Pendapatan Rendah, Faktor
Penyebab Busung Lapar”, diakses dari http://www.prakarsa-
rakyat.org/artikel/news/artikel.php?aid=3705
Suara Pembaharuan, Selasa 27 Maret 2007, “Upaya Mengatasi Masalah Kelaparan dan
Kurang Gizi“, diakses dari http://kikisrirezeki.multiply.com/journal/item/87http://yudhie
Susilowati, S.KM, 2008, “Konsep Dasar Timbulnya Masalah”, diakses dari
http://www.eurekaindonesia.org/wp-content/uploads/konsep-dasar-timbulnya-masalah-
gizi.pdf
Website Maluku, 14 Oktober 2009, “Gizi Buruk”, diakses dari
http://www.malukuprov.go.id/index.php/kesehatan/47-kesehatan/66-gizi-buruk
WebsiteNtvONE,N31NMaretN2010, “Penderita Gizi Buruk Tak Hanya Keluarga
Miskin”, diakses dari
http://sosialbudaya.tvone.co.id/berita/view/35625/2010/03/31/penderita_gizi_buruk_tak_
hanya_keluarga_miskin/
15