Dokumen ini membahas rencana aksi nasional pangan dan gizi Indonesia. Ia menjelaskan pentingnya pangan dan gizi untuk pembangunan, dan menganalisis situasi pangan dan gizi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan lima pilar: gizi masyarakat, akses pangan, mutu dan keamanan pangan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta kelembagaan pangan dan gizi. Dokumen ini juga menyoroti penurunan angka kekur
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Gizi buruk dipengaruhi oleh faktor sosial budaya seperti kepercayaan dan pantangan makanan yang mencegah pemanfaatan sumber daya gizi yang tersedia. Makanan juga memiliki peran sosial sebagai simbol ikatan sosial dan identitas kelompok. Antropologi gizi mempelajari hubungan antara budaya makan dengan status gizi masyarakat.
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptxKusmaWenny1
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan manfaat penilaian status gizi. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung melalui antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik atau secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh sebelum memasuki usia dewasa dan mengetahui tingkat kesehatan
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Gizi buruk dipengaruhi oleh faktor sosial budaya seperti kepercayaan dan pantangan makanan yang mencegah pemanfaatan sumber daya gizi yang tersedia. Makanan juga memiliki peran sosial sebagai simbol ikatan sosial dan identitas kelompok. Antropologi gizi mempelajari hubungan antara budaya makan dengan status gizi masyarakat.
KONSEP DAN MANFAAT PENILAIAN STATUS GIZI.pptxKusmaWenny1
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan manfaat penilaian status gizi. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung melalui antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik atau secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh sebelum memasuki usia dewasa dan mengetahui tingkat kesehatan
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru dengan melihat faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tua.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak-anak tersebut berdasarkan berbagai variabel.
3. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain pot
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan dan penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) di Indonesia, mulai dari sejarah perumusan PUGS, tujuan dan pesan-pesannya, serta hasil penelitian terkait penerapan PUGS di masyarakat. PUGS dirumuskan pertama kali pada tahun 1995 untuk meningkatkan gizi masyarakat berdasarkan konferensi FAO tahun 1992 dan telah mengalami beberapa revisi sej
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia sedang membaik meskipun masih ada yang tidak hidup sehat. Peningkatan ini disebabkan informasi edukatif di media. Pentingnya kesehatan masyarakat membuat perkuliahan khusus untuk menangani bidang ini agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas. Masalah gizi menjadi perhatian karena banyak masyarakat belum mendapat gizi yang memadai.
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASii AQyuu
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sanitasi lingkungan yang buruk terhadap status gizi pada balita di RW VI Kelurahan Bangsal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 32 responden dan menemukan bahwa tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan status gizi balita."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kependudukan di Indonesia, termasuk dinamika penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, dan transisi demografi. Secara khusus membahas tentang pengertian penduduk, penyebab perubahan jumlah penduduk, dan faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat kelahiran dan kematian.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengaruh peningkatan jumlah lansia terhadap berbagai aspek kehidupan dan cara mengatasinya. Peningkatan jumlah lansia dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kesejahteraan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberdayakan lansia melalui kegiatan kelompok, menjaga kesehatan sejak dini, serta meningkatkan gizi dan kualitas hidup lansia.
powerpoint ini membahas balita dan tumbuh kembang seputar balita. hal -hal yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita. baik itu mengenai gizi yang dibutuhkan oleh balita maupun masalah kesehatan yang banyak timbul terkait kesehatan gizi pada balita. pada powerpoint ini dibahas mulai dari pengertian gizi, kebutuhan gizi pada balita, pola makan yang baik pada balita, cara mengukur antropometri pada balita dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek nutrisi dan gizi yang penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik dan lingkungan. Juga dijelaskan mengenai status gizi anak, antropometri, dan pedoman gizi seimbang untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
Peraturan Gubernur Lampung ini mengatur tentang pelaksanaan percepatan penurunan stunting di provinsi Lampung. Beberapa poin penting yang diatur meliputi pilar-pilar penurunan stunting, sasaran wilayah dan kegiatan, program stunting, gerakan masyarakat hidup sehat dan seribu hari pertama kehidupan, serta peran serta berbagai pihak dalam penurunan stunting.
Penelitian Status GIZI TK Kota Baru KupangAna Sengga
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru dengan melihat faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tua.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak-anak tersebut berdasarkan berbagai variabel.
3. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain pot
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan dan penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) di Indonesia, mulai dari sejarah perumusan PUGS, tujuan dan pesan-pesannya, serta hasil penelitian terkait penerapan PUGS di masyarakat. PUGS dirumuskan pertama kali pada tahun 1995 untuk meningkatkan gizi masyarakat berdasarkan konferensi FAO tahun 1992 dan telah mengalami beberapa revisi sej
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia sedang membaik meskipun masih ada yang tidak hidup sehat. Peningkatan ini disebabkan informasi edukatif di media. Pentingnya kesehatan masyarakat membuat perkuliahan khusus untuk menangani bidang ini agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas. Masalah gizi menjadi perhatian karena banyak masyarakat belum mendapat gizi yang memadai.
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASii AQyuu
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sanitasi lingkungan yang buruk terhadap status gizi pada balita di RW VI Kelurahan Bangsal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 32 responden dan menemukan bahwa tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan status gizi balita."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kependudukan di Indonesia, termasuk dinamika penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, dan transisi demografi. Secara khusus membahas tentang pengertian penduduk, penyebab perubahan jumlah penduduk, dan faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat kelahiran dan kematian.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengaruh peningkatan jumlah lansia terhadap berbagai aspek kehidupan dan cara mengatasinya. Peningkatan jumlah lansia dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kesejahteraan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberdayakan lansia melalui kegiatan kelompok, menjaga kesehatan sejak dini, serta meningkatkan gizi dan kualitas hidup lansia.
powerpoint ini membahas balita dan tumbuh kembang seputar balita. hal -hal yang menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita. baik itu mengenai gizi yang dibutuhkan oleh balita maupun masalah kesehatan yang banyak timbul terkait kesehatan gizi pada balita. pada powerpoint ini dibahas mulai dari pengertian gizi, kebutuhan gizi pada balita, pola makan yang baik pada balita, cara mengukur antropometri pada balita dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek nutrisi dan gizi yang penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti genetik dan lingkungan. Juga dijelaskan mengenai status gizi anak, antropometri, dan pedoman gizi seimbang untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.
Peraturan Gubernur Lampung ini mengatur tentang pelaksanaan percepatan penurunan stunting di provinsi Lampung. Beberapa poin penting yang diatur meliputi pilar-pilar penurunan stunting, sasaran wilayah dan kegiatan, program stunting, gerakan masyarakat hidup sehat dan seribu hari pertama kehidupan, serta peran serta berbagai pihak dalam penurunan stunting.
1. N A M A : A Y U M I E V A L E N C I A
N I M : P 0 1 0 3 1 2 1 9 0 6 0
P R O D I : D 4 / 6 B
RENCANA AKSI
NASIONAL PANGAN
DAN GIZI
2. PANGAN DAN GIZI SEBAGAI
INVESTASI PEMBANGUNAN
Pangan dan gizi merupakan salah satu faktor yang
mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian
IPM dari suatu negara. Peran pangan dan gizi sebagai modal
pembangunan bangsa, seperti ulasan berikut.
A. Pangan dan Gizi untuk Pertumbuhan dan Kecerdasan
B. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan dan Produktivitas
C. Pangan dan Gizi sebagai Penentu Daya Saing Bangsa.
3. ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI
DI INDONESIA
A. Analisis Nasional
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya
masalah gizi. Bagan dibawah ini menyajikan
berbagai faktor penyebab kekurangan gizi yang
diperkenalkan oleh UNICEF dan telah
disesuaikan dengan kondisi Indonesia, dari
kerangka pikir ini terlihat tahapan penyebab
timbulnya kekurangan gizi pada ibu dan anak
adalah penyebab langsung, tidak langsung,
akar masalah, dan pokok masalah.
4.
5. ANALISIS PANGAN DAN GIZI BERDASARKAN PENDEKATAN 5
PILAR YAITU SEBAGAI BERIKUT:
1. 1. Gizi Masyarakat
2. Tolok ukur yang dapat mencerminkan status gizi masyarakat
adalah status gizi pada anak bAalita yang diukur dengan berat
badan dan tinggi badan menurut umur dan dibandingkan
dengan standar baku rujukan WHO (2005). Selain itu keadaan
gizi masyarakat juga dapat diketahui dari besarnya masalah
kekurangan gizi mikro pada kelompok rentan, yaitu GAKY, AGB,
dan KVA.
6.
7. 2. Akses Pangan
Secara rata-rata tingkat konsumsi pangan masyarakat Indonesia telah
mencapai tingkat asupan kalori minimum sebesar 2.000
kalori/kapita/hari (tabel 1). Tabel ini juga menggambarkan kontribusi
jumlah kalori masing-masing kelompok pangan terhadap keseluruhan
asupan kalori per kapita per hari, yang menunjukkan bahwa sumber
utama dari konsumsi makanan di Indonesia adalah dari padi-padian
terutama beras, sementara asupan dari sumber pangan lainnya seperti
daging dan sayursayuran masih tetap rendah yang berarti terjadi
ketidakseimbangan pola konsumsi pangan penduduk.
8.
9.
10.
11. 3. Mutu dan Keamanan Pangan
Kondisi keamanan pangan sangat mempengaruhi kesehatan
masyarakat di seluruh lapisan tanpa mengenal batas usia dan 27
RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI 2011-2015 golongan
ekonomi. Kondisi keamanan pangan sangat ditentukan oleh lingkungan
dan perilaku personil yang menangani pangan dari sejak dipanen
sampai di meja makan. Oleh karena itu, peningkatan keamanan
pangan harus melibatkan berbagai instansi termasuk pemerintah
provinsi, kabupaten dan kota, sebagaimana dijabarkan dalam
Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu,
dan Gizi Pangan.
12. 4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tingginya masalah gizi dan penyakit terkait gizi saat ini
berkaitan dengan faktor sosial dan budaya, antara lain kesadaran
individu dan keluarga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,
termasuk sadar gizi. Indikator PHBS adalah perilaku cuci tangan,
pemberian 29 RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI 2011-2015
ASI eksklusif, rumah tangga memanfaatkan posyandu, penggunaan alat
kontrasepsi (Keluarga Berencana), aktivitas fisik, penduduk usia di atas
10 tahun yang merokok, penduduk di atas usia 10 tahun yang kurang
makan sayur dan buah, akses terhadap sanitasi layak, dan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
13. 5. Kelembagaan Pangan dan Gizi
Diawali pada tahun 1974 dengan diberlakukannya Instruksi
Presiden Nomor 14 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat telah
terbentuk Kelompok Kerja Fungsional antar Kementerian yang
mengkoordinasikan kegiatan perbaikan pangan dan gizi masyarakat.
Kemudian diikuti dengan Instruksi Presiden Nomor 20 Tahun 1979
sehingga di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota dibentuk Badan
Perbaikan Gizi Daerah (BPGD) yang mengkoordinasikan kegiatan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga oleh sektor Kesehatan, Keluarga
Berencana, Pertanian dan Agama.
14. B. ANALISIS REGIONAL
SECARA NASIONAL SUDAH TERJADI PENURUNAN ANGKA PREVALENSI
KEKURANGAN GIZI (BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR) PADA BALITA DARI
18.4 PERSEN PADA TAHUN 2007 MENJADI 17.9 PERSEN PADA TAHUN 2010. JUGA
PENURUNAN PREVALENSI PENDEK (BERDASARKAN TINGGI BADAN MENURUT UMUR)
PADA BALITA DARI 36.8 PERSEN MENJADI 35.6 PERSEN.