SlideShare a Scribd company logo
HEALTH EDUCATION MEMPENGARUHI PENGETAHUAN SISWA SD
KELAS IV-V TENTANG MAKANAN BERGIZI SEIMBANG
Lailatul Faricha*, Chilyatiz Zahroh**
UNUSA, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan – Jl. SMEA 57 Surabaya
Email chilyatiz@unusa.ac.id
ABSTRACT : Nutritional problems are present in most class IV-V as much as
approximately 35% of the students at MI Kedungturi Mufidah sub-district of
Sidoarjo . Knowledge is one of the factors that affect a person's nutrition. This
research aims to know the influence of health education on knowledge of students of
class IV-V on a balanced nutritious food at MI Kedungturi Mufidah sub-district of
Sidoarjo. This research used the pre experimental design (One-Group Pre-post-test
Design). The population in this study were all the students of class IV-V MI Kedungturi
Mufidah sub district of Sidoarjo, which were as many as 62 students, with the method
of stratified random sampling obtained 54 respondents. The independent Variable was
health education and the dependent variable was the knowledge of students. The
collection of data by using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon Signed
Rank test Test. Knowledge of students of class IV-V on a balanced nutritious diet prior
to Health Education most (61,1%) of respondents have knowledge enough. Knowledge
of students after health education mostly (72,2%) of respondents have good knowledge.
Test results Wilcoxon Sign Rank Test suggests health education influencing students
knowledge. The knowledge of students become better after health education. Health
education influencing students ' knowledge about balanced nutritious meals. Influence
happens is an increase in knowledge of students after being given health education
regarding a balanced nutritious food. Health education is a method that can be used to
increase knowledge, due to related parties (teachers and health workers) can be
scheduled on these activities on a regular basis with a different topic.
ABSTRAK : Masalah gizi paling banyak terdapat pada kelas IV-V sebanyak
kurang lebih 35% siswa. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi gizi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
health education terhadap pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang
makanan bergizi seimbang di MI Mufidah Kedungturi kecamatan Taman
kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen
design (One-Group Pra-post-test Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SD kelas IV-V MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
yaitu sebanyak 62 siswa, dengan tehnik stratified random sampling didapatkan 54
responden. Variable independen adalah health education dan variable dependen
adalah pengetahuan siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan
dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Pengetahuan siswa kelas
IV-V tentang makanan bergizi seimbang sebelum dilakukan Health Education
sebagian besar (61,1%) mempunyai pengetahuan cukup. Pengetahuan siswa setelah
dilakukan health education sebagian besar (72,2%) responden mempunyai pengetahuan
baik. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan health education mempengaruhi
163
pengetahuan siswa. Health education mempengaruhi pengetahuan siswa tentang
makanan bergizi seimbang. Pengaruh yang terjadi adalah peningkatan pengetahuan
siswa setelah diberi health education mengenai makanan bergizi seimbang. Health
education merupakan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan,
oleh karena pihak terkait (guru dan petugas kesehatan) dapat mengagendakan kegiatan
tersebut secara rutin dengan topik yang berbeda-beda.
Kata kunci: pengetahuan, siswa, makanan bergizi seimbang
PENDAHULUAN
Masalah gizi kurang masih
tetap menjadi masalah penduduk
Indonesia, faktor yang
mempengaruhi status gizi anak usia
sekolah salah satunya adalah
kebiasaan jajan. Kebiasaan jajan
cenderung menjadi bagian dari
budaya keluarga Indonesia. Jajan
yang terlalu sering dapat mengurangi
nafsu makan anak di rumah. Selain
itu banyak jajanan yang kurang
memenuhi syarat kesehatan dan
mempunyai nilai gizi yang kurang
sehingga mengancam kesehatan
anak. Nafsu makan anak
menjadi berkurang dan apabila
berlangsung lama akan berpengaruh
pada status gizi anak (Khomsan,
2003).
Makanan jajanan yang dibeli
di sekolah seharusnya mendapat
perhatian dari para guru dan orang
tua. Namun kenyataannya orang tua
tidak mengetahui bahwa uang
saku yang mereka berikan
dibelikan jajanan yang dapat
mengancam kesehatan anaknya.
Sementara para guru sibuk dengan
kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan sekolah lainnya kurang
memperhatikan apa yang dimakan
anak didiknya serta tidak
tersedianya kantin yang sehat
dilingkungan sekolah. Sampai saat
ini pengaruh Health Education
terhadap pengetahuan siswa SD
kelas IV-V tentang makanan bergizi
seimbang di MI Mufidah
Kedungturi Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo belum dapat
dijelaskan.
Indonesia mengalami trend
penurunan angka gizi buruk 4,2% dan
di tahun 2010-2011 mengalami
peningkatan sebesar 9%. Pada tahun
2009-2010 untuk wilayah Jawa Timur
mengalami peningkatan dari 1,11% dan
pada tahun 2010-2011 mengalami trend
penurunan sebesar 0,65%. Adapaun
angka prevalensi gizi buruk di Kota
Surabaya pada tahun 2009-2010
mengalami trend penurunan sebesar
0,44% dan pada tahun 2010-2011 juga
mengalami penurunan sebesar 0,31%
maka terdapat penurunan prevalensi
gizi buruk yang cukup signifikan. Pada
periode tahun 2009-2011 untuk wilayah
Sidoarjo mengalami penurunan selama
3 tahun terakhir dari 0,01% menjadi
0,003%. Studi pendahuluan yang telah
dilakukan di MI Mufidah Kedungturi
Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo pada tanggal 24 November
2012 menyebutkan bahwa ditemukan
masalah gizi kurang dan gizi lebih
yang paling banyak terdapat pada kelas
IV-V sebanyak kurang lebih 35% siswa.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
gizi buruk pada anak salah satunya
adalah konsumsi makanan jajanan yang
berlebih sehingga mengurangi nafsu
makan anak di rumah. Selain itu
banyak jajanan yang mengandung
bahan berbahaya dan mempunyai nilai
gizi yang kurang sehingga dapat
Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 164
mengancam kesehatan anak. Apabila
nafsu makan anak berkurang dalam
waktu yang lama akan mempengaruhi
status gizi anak. Selain itu faktor yang
dapat menyebabkan anak mengalami
gizi buruk adalah kurangnya
pengetahuan anak tentang makanan
bergizi dan kurangnya perhatian orang
tua dalam mengawasi anaknya membeli
makanan jajanan (Khomsan, 2003).
Factor pengetahuan juga menjadi
penyebab lain seorang anak memilih
jajanan tertentu untuk dikonsumsi.
Karakteristik anak yang tertarik dengan
hal hal baru, bentuk unik dan warna
menarik dari sebuah makanan membuat
cenderung memilih jajanan atau
makanan yang tidak sehat. Makanan
yang tidak sehat tersebut tidak hanya
memberikan pengaruh jangka pendek,
berupa sakit perut, pusing bahkan
sampai diare, namun juga memberikan
dampak jangka panjang, yaitu
kerusakan organ pencernaan terutama
hati dan ginjal (sebagai detoksifikasi).
Hal tersebut juga akan berdampak pada
kebutuhan gizi seorang anak.
Gizi tidak seimbang dibagi menjadi
3 bagian yang tediri dari gizi lebih,
gizi kurang dan gizi buruk. Masalah
gizi lebih disebabkan karena konsumsi
makanan yang melebihi dari yang
dibutuhkan terutama konsumsi lemak
yang tinggi dan makanan dari gula
murni. Pada umumnya masalah ini
banyak terdapat didaerah perkotaan
dengan dijumpainya balita yang
kegemukan. Gizi kurang disebabkan
karena konsumsi gizi yang tidak
mencukupi kebutuhannya dalam waktu
tertentu. Sedangkan gizi buruk adalah
bila kondisi gizi kurang berlangsung
lama, maka akan berakibat semakin
berat tingkat kekurangannya. Pada
keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor
dan marasmus yang biasanya disertai
penyakit lain seperti diare, infeksi,
penyakit pencernaan, infeksi saluran
pernafasan bagian atas, anemia, dan
lain-lain (Erna, 2004).
Upaya pencegahannya dapat
dilakukan dengan peningkatan
pengetahuan anak tentang pentingnya
makanan bergizi seimbang sehingga
dapat memberikan Health Education
untuk menambah wawasan
pengetahuan kepada anak, anak
tersebut dapat mengetahui tentang
bahayanya jajan sembarangan dan anak
juga dapat termotivasi untuk
mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang yang dibawa dari rumah dari
pada membeli jajanan yang dapat
mengancam kesehatan mereka.
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian pra-eksperimen design (One-
Group Pra-post-test Design), yaitu
subjek penelitian diukur
pengetahuannya sebanyak 2 kali
(sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan mengenai makanan bergizi
seimbang). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa SD kelas IV-V
MI Mufidah Kedungturi Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo yaitu
sebanyak 62 siswa, dengan tehnik
stratified random sampling didapatkan
54 responden. Variable independen
adalah health education tentang
makanan bergizi seimbang dan
variable dependen adalah pengetahuan
siswa tentang makanan bergizi
seimbang. Pengumpulan data dengan
menggunakan kuisioner dan dianalisis
dengan menggunakan uji Wilcoxon
Sign Rank Test untuk mengetahui
perbedaan pengetahuan sebelum dan
sesudah dilakukan health education.
HASIL
Data umum
1. Usia Responden
165. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
Tabel 1 Distribusi frekuensi
karakteristik responden berdasarkan
usia di MI Mufidah Kedungturi
Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
Usia (tahun) Frekuensi Persentase
(%)
6-10 20 37,0
10-15 34 69,9
Jumlah 54 100
Sumber data primer, Maret 2013
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
(69,9%) berusia 10-15 tahun.
2. Jenis kelamin responden
Table 2 Distribusi frekuensi
karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin di MI Mufidah
Kedungturi Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo
Sumber data primer, Maret 2013
Data di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar responden (51,8%)
berjenis kelamin laki-laki
Data khusus
Pengetahuan responden sebelum dan
sesudah health education
Tabel 3 Distribusi frekuensi
pengetahuan siswa kelas IV-V di MI
Mufidah Kedungturi tentang makanan
bergizi seimbang sebelum dan sesudah
Health Education
Pengetahuan Sebelum
health
education
Sesudah
health
education
Baik 17 39
Cukup 33 15
Kurang 4 0
Uji Wilcoxon sign rank P=0.000
Sumber data primer, Maret 2013
Uji wilcoxon menunjukkan adanya
pengaruh health education terhadap
pengetahuan siswa kelas IV-V di MI
Mufidah Kedungturi tentang makanan
bergizi seimbang.
PEMBAHASAN
1. Pengetahuan siswa kelas IV-V
tentang makanan bergizi seimbang
sebelum dilakukan health
education
Berdasarkan hasil penelitian
pada tabel 3 dapat dilihat bahwa
pengetahuan siswa kelas IV-V tentang
makanan bergizi seimbang sebelum
dilakukan Health Education sebagian
besar (61,1%) responden mempunyai
pengetahuan cukup.
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya
termasuk di dalamnya adalah
mengingat kembali (recall) terhadap
sesuatu yang bersifat spesifik dari
seluruh bahan yang telah dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima
oleh karena itu, “ Tahu ” ini
merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. kata kerja untuk
mengukur bahwa seseorang telah
mengetahui tentang apa yang dipelajari
adalah menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasi, menyatakan dan
sebagainya. Aplikasi diartikan
sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(Notoatmodjo, 2007).
(Koentjoroningrat, 1997), mengatakan
bahwa pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi, misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga
meningkatkan kualitas hidup. Oleh
sebab itu, makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka makin
mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pengetahuan yang
dimiliki dan semakin mudah orang
tersebut menerima informasi, sehingga
seseorang lebih mudah menerima
Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 28 51,8
Perempuan 26 48,1
Jumlah 54 100
Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 166
terhadap nilai-nilai yang baru
dikembangkan. melalui pendidikan
formal seperti sekolah, anak usia
sekolah akan mendapatkan
pengetahuan tentang makanan
bergizi, sehingga dapat
menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Responden mempunyai
pengetahuan cukup dikarenakan sudah
mendapatkan pelajaran tentang
makanan bergizi seimbang dari
kegiatan belajar mengajar sebelumnya
sehingga responden dapat mengingat
kembali materi yang sudah diberikan
sebelumnya. Meskipun sebagian besar
responden memiliki pengetahuan cukup
tidak menjamin dapat menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dengan diberikan heatlh education
diharapakan menambah pengetahuan
dan dapat menerapkanya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pengetahuan siswa kelas IV-V
tentang makanan bergizi seimbang
setelah dilakukan health education
Berdasarkan hasil penelitian Pada
tabel 5.4 dapat dilihat bahwa
pengetahuan siswa kelas IV-V tentang
makanan bergizi seimbang sesudah
dilakukan Health Education sebagian
besar (72,2%) responden mempunyai
pengetahuan baik.
Pendidikan kesehatan adalah
pengalaman-pengalaman yang
bermanfaat dalam mempengaruhi
kebiasaan, sikap dan pengetahuan
seseorang atau masyarakat (Wood,
1926 dikutip oleh Notoadmojo, 2007).
“Pendidikan kesehatan adalah
sejumlah pengalaman yang
berpengaruh secara menguntungkan
terhadap kebiasaan, sikap, dan
pengetahuan terkait dengan kesehatan
individu, masyarakat, dan bangsa.
Semuanya dipersiapkan untuk
mempermudah penerimaan
secarasuka-rela perilaku yang akan
meningkatkan atau memelihara
kesehatan (Azwar,1983 dikutip oleh
Notoadmojo, 2007). Pendidikan
merupakan salah satu alat untuk
menghasilkan perubahan pada diri
manusia, karena melalui pendidikan
manusia akan dapat mengetahui segala
suatu yang tidak dia ketahui
sebelumnya (Bastian, 2006).
Pendidikan gizi atau
penyuluhan gizi selalu dimaksudkan
agar anak didik mengubah perilaku
konsumsi pangan menuju perilaku
yang baik. Pendidik gizi sangat
diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan gizi murid, membentuk
sikap positif terhadap makanan bergizi
dalam rangka membentuk kebiasaan
makan yang baik (Khomsan, 2000).
Informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang, bila seseorang banyak
memperoleh informasi maka dia
cenderung mempunyai pengetahuan
yang lebih banyak
(Notoatmodjo,2003). Informasi yang
diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan
pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan
pengetahuan. (Notoatmojo, 2007).
Menurut pandangan peneliti, dengan
pengetahuan responden yang baik
menunjukkan bahwa informasi yang
diperoleh responden melalui Health
Education tentang makanan bergizi
seimbang dapat diterima dengan
baik dan memahami apa yang telah
disampaikan peneliti sehingga
responden mempunyai pengetahuan
yang baik.Berdasarkan tabel 5.1
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (69,9%) berusia 10-15
tahun. Mengacu pada tahap
167. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
perkembangan kognitif dari Piaget,
pada tahapan ini, pemikiran logis
menggantikan pemikiran intuitif.
Konsep yang semula samar-samar
dan tidak jelas, kini menjadi
konkret. Anak sudah mampu berpikir
rasional dan melakukan aktivitas logis
tertentu, walaupun masih terbatas pada
objek konkret dan dalam situasi
konkret. Anak telah mampu
memperlihatkan ketrampilan
konversi, klasifikasi, penjumlahan,
pengurangan, dan beberapa
kemampuan lain sangat dibutuhkan
anak dalam mempelajari pengetahuan
dasar di sekolah. Cara berpikirnya
sudah kurang egosentris yang ditandai
dengan desentrasi yang besar, yaitu
sudah mampu memerlihatkan lebih
dari satu dimensi dan juga
menghubungkan satu dengan yang
lainnya. Menjelang berakhirnya masa
ini atau menginjak masa praremaja,
kemampuan kognitifnya makin
meningkat (Soetjiningsih, 2012).
Pada kenyataannya responden
mampu menyerap apa yang telah
disampaikan di dalam health
education sehingga pengetahuan
meningkat dan baik.
Berdasarkan tabel 2
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden (51,8%) berjenis kelamin
laki-laki. Menurut Erikson (2004)
karekteristik anak laki-laki yaitu
aktif, mudah bergaul, cenderung
keras kepala, dan karakteristik anak
perempuan yaitu pemalu, pendiam,
lebih mengontrol emosi, mempunyai
keinginan unuk bersahabat. Laki-laki
lebih memandang dirinya secara
obyektif, mereka akan lebih matang
dalam berfikir dan bersikap terhadap
dirinya sendiri dan orang lain.
Menurut Muklas (2008) diketahui
bahwa laki-laki mempunyai pemikiran
yang lebih rasional dibanding
perempuan. Laki-laki akan lebih acuh
terhadap apa yang terjadi dan
pandangan orang lain. Yang lebih
dipikirkan adalah apa yang terbaik
untuk dirinya dan keluarganya.
Selama diberikan health education
responden laki-laki lebih aktif bertanya
daripada responden perempuanakan
mempengaruhi status gizi anak. Selain
itu faktor yang dapat menyebabkan
anak mengalami gizi buruk adalah
kurangnya pengetahuan anak tentang
makanan bergizi dan kurangnya
perhatian orang tua dalam mengawasi
anaknya membeli makanan jajanan
(Khomsan, 2003).
Gizi tidak seimbang dibagi
menjadi 3 bagian yang tediri dari
gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk.
Masalah gizi lebih disebabkan karena
konsumsi makanan yang melebihi
dari yang dibutuhkan terutama
konsumsi lemak yang tinggi dan
makanan dari gula murni. Pada
umumnya masalah ini banyak terdapat
didaerah perkotaan dengan
dijumpainya balita yang kegemukan.
Gizi kurang disebabkan karena
konsumsi gizi yang tidak mencukupi
kebutuhannya dalam waktu tertentu.
Sedangkan gizi buruk adalah bila
kondisi gizi kurang berlangsung lama,
maka akan berakibat semakin berat
tingkat kekurangannya. Pada keadaan
ini dapat menjadi kwashiorkor dan
marasmus yang biasanya disertai
penyakit lain seperti diare, infeksi,
penyakit pencernaan, infeksi saluran
pernafasan bagian atas, anemia, dan
lain-lain (Erna, 2004).
Upaya pencegahannya dapat
dilakukan dengan peningkatan
pengetahuan anak tentang pentingnya
makanan bergizi seimbang sehingga
dapat memberikan Health Education
untuk menambah wawasan
pengetahuan kepada anak, anak
Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 168
tersebut dapat mengetahui tentang
bahayanya jajan sembarangan dan anak
juga dapat termotivasi untuk
mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang yang dibawa dari rumah dari
pada membeli jajanan yang dapat
mengancam kesehatan mereka.
3. Pengaruh Health Education
terhadap pengetahuan siswa SD
kelas IV-V tentang makanan
bergizi seimbang.
Berdasarkan tabel 5.5
menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pengetahuan siswa SD
kelas IV-V tentang makanan bergizi
seimbang sesudah dilakukan
pengetahuan siswa kelas IV–V tentang
makanan bergizi seimbang, dilihat dari
pengetahuan siswa sebelum dilakukan
Health Education nilai rata-rata
pengetahuan siswa 2,24 dengan
standar deviasi 0,581 (simpangan nilai
dari nilai rata-rata). Hasil analisis
untuk pengetahuan siswa kelas IV–V
tentang makanan bergizi seimbang
sesudah dilakukan Health Education
nilai rata-rata 2,73 dengan standar
deviasi 0,452 (simpangan nilai dari
nilai rata-rata).
Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji Wilcoxon Sign
Rank Test sebelum dan sesudah
dilakukan Health Education
didapatkan nilai kemaknaan ρ = 0.000
dimana ρ < 0.05, yang berarti H0
ditolak yang artinya ada pengaruh
health Education terhadap
pengetahuan siswa SD kelas IV–V
tentang makanan bergizi seimbang di
MI Mufidah Kedungturi Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo.
Pendidikan gizi atau penyuluhan
gizi selalu dimaksudkan agar anak
didik mengubah perilaku konsumsi
pangan menuju perilaku yang baik.
Pendidik gizi sangat diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan gizi murid,
membentuk sikap positif terhadap
makanan bergizi dalam rangka
membentuk kebiasaan makan yang
baik (Khomsan, 2000). Upaya
pendidikan gizi di sekolah berpeluang
besar untuk berhasil meningkatkan
pengetahuan tentang gizi di kalangan
masyarakat karena siswa sekolah
diharapkan dapat menjadi jembatan
bagi guru dalam menjangkau orangtua.
Guru sebagai tenaga pendidik
dalam proses belajar mengajar
mempunyai pengaruh terhadap anak-
anak didiknya yang kadang-kadang
lebih dituruti daripada orangtua.
Materi pelajaran gizi yang diberikan
harus menyajikan kenyataan atau
masalah yang dibutuhkan murid.
Informasi gizi perlu dinyatakan dalam
istilah-istilah sederhana dan mudah di
kenal pula sehingga mampu
menggunakan pengetahuan tersebut
secara efektif (Nurhayati, 2010).
Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pengetahuan siswa dapat
diperoleh melalui pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan sejumlah pengalaman yang
berpengaruh secara menguntungkan
terhadap kebiasaan, sikap dan
pengetahuan yang ada hubungannya
dengan kesehatan perorangan,
masyarakat dan bangsa (Wood dalam
Mubarak 2006). Hal ini juga didukung
oleh pendapat dari Notoadmojo (2003)
yaitu perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.
Peningkatan pengetahuan siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain pemberian materi, metode
pendidikan dan media. Pemberian
materi terdiri dari pengertian makanan
bergizi seimbang, macam-macam zat
gizi dan kebutuhan gizi anak usia
169. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
sekolah, dampak negatif ketidak
seimbangan zat gizi terhadap
kesehatan tubuh. Setelah diberikan
materi tentang makanan bergizi
seimbang dapat dilihat pada jawaban
kuesioner dimana jawaban semua
responden sebagian besar
berpengetahuan baik (72,2%). Metode
pendidikan kesehatan juga
mempengaruhi peningkatan
pengetahuan siswa. Pada penelitian ini
menggunakanmetode ceramah dan
tanya jawab dengan jumlah
responden 54 orang, hal ini
didukung oleh pendapat dari
Notoadmojo (2003) apabila peserta
penyuluhan lebih besar dari 15 orang
maka metode yang baik untuk
kelompok besar adalah ceramah dan
seminar. Pada pelaksanaan pendidikan
kesehatan tentang makanan bergizi
seimbang terlihat bahwa responden
antusias untuk bertanya, dimana
responden bertanya tentang contoh-
contoh makanan bergizi seimbang.
Selain pemberian materi dan metode
yang digunakan, media yang
digunakan juga mempengaruhi
peningkatan pengetahuan siswa. Pada
pelaksanaan pendidikan kesehatan
tentang makanan bergizi seimbang,
peneliti membagikan leaflet dan
menggunakan flip chart (lembar
balik) untuk pemberian materi.
Selama pemberian materi tidak hanya
diisi dengan tulisan tapi juga gambar-
gambar, sehingga responden lebih
mudah untuk menelaah informasi yang
diberikan dan tidak segera bosan
SIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil yang
akan dicapai dalam proses penelitian
ini maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Siswa SD kelas IV-V di MI
Mufidah Kedungturi Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo
sebagian besar mempunyai
pengetahuan cukup tentang
makanan bergizi seimbang
sebelum dilakukan health
education.
2. Siswa SD kelas IV-V di MI
Mufidah Kedungturi Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo
sebagian besar mempunyai
pengetahuan baik tentang makanan
bergizi seimbang sesudah
dilakukan health education.
3. Health Education
mempengaruhi pengetahuan
siswa SD kelas IV-V tentang
makanan bergizi seimbang di
MI Mufidah Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2006) Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Adriani Merryana dan Wirjatmadi
Bambang. (2012). Peranan Gizi
Dalam Siklus Kehidupan.
Jakarta. Kencana Prenada Media
Group
Arikunto,Suharsimi. (2010). Pengantar
Penelitian, Rineka Cipta :
Jakarta. Departemen Gizi Dan
Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Dewi.L.Fajria. (2011). Gizi Dalam
Reproduksi, PT.Revika Aditama:
Jakarta. DinkesPemkabSidoarjo
(2011) Informasi Laporan
Penyelenggara Pemerintah
Daerah (ILPPD) K abupaten Sidoarjo
tahun 2011. www.DinkesPemkab
Sidoarjo.go.id diakses tanggal 10-
03-2013
Dinkes Pemkot Sby (2011) Informasi
Laporan Penyelenggara
Pemerintah Daerah (ILPPD) kota
Surabaya tahun 2011.
Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 170
www.DinkesPemkot Sby.go.id
diakses tanggal 10-03-2013
Dinkesjatim. (2011). Profil kesehatan
provinsi jatim 2011.
www.dinkesjatim.go.id diakses
tanggal 12-12-2012
Ernafrancin paath. (2004). Gizi
Dalam Kesehatan
Reproduksi. EGC: Jakarta.
Erikson, Erik. (2003).
Psychosocial Development.
http://books.google.co.id
Heri D.J Maulana. (2009). Promosi
kesehatan, EGC : Jakarta.
Hidayat,A.Aziz Alimul. (2009).
Metode Penelitian Keperawatan
dan Teknik Analisis Data,
Salemba Medika : Jakarta.
Khomsan, Ali. (2003). Pangan dan
Gizi untuk Kesehatan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Mary E.beck. (2011). ilmu Gizi dan
Diet Hubungannya dengan
penyakit untuk perawat dan
dokter, Andi offset : Yogyakarta.
Riskesdas (2011). Angka gizi
buruk di Indonesia tahun 2011.
www.Riskesdas.go.id diakses
tanggal 10-03-2013
Sadargizi. (2010). Masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia
http://www.sadargizi.com/?cat=3
&paged=3 diakses tanggal 10-03-
2013
Muclas. (2008). Penampilan Peran
Penyandang Cacat.
jtptunimus-gdl-s1-2008-
muklas-1033-BAB+V.
Diakses pada 23-04-2013.
Notoatmojo, S. (2007). Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmojo, Soekidjo. (2010). Metode
penelitian kesehatan. Rineka
Cipta : Jakarta.
Nursalam. (2011). Konsep dan
Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan :
Pedoman Skrip Tesis dan
Instrumen Penelitian
Keperawatan, Salemba Medika :
Jakarta.
Proverawati, Atikah dan Kusumawati
Erna. 2010. Ilmu Gizi untuk
Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Yogjakarta: Nuha
Medika
Surabaya(Pos Kota). Balita Gizi
Buruk di Sidoarjo Masih
Tinggi. http://kimmelati-
sda.blogspot.com/2011_05_01_a
rchive.html diakses tanggal 10-
03-2013
Setiadi. (2008). Konsep Dan Proses
Keperawatan Keluarga, Graha
Ilmu : Yogyakarta.
Sherwood Lauralee. (2001). Fisiologi
Manusia, EGC : jakarta.
Shinta fitriani. (2011). Promosi
kesehatan, Graha ilmu :
Yogyakarta.
Soetjiningsih Christina Hari. (2012).
Perkembangan Anak Sejak
Pertumbuhan Sampai dengan
Kanak-Kanak Akhir. Jakarta:
Prenada
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh
Manusia, Salemba Medika :
Jakarta.
Universitas Indonesia. (2008). Gizi
Dan Kesehatan Masyarakat.
Edisi 1,2, PT.Raja Gravindo
Persada : Jakarta.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis
untuk Perawat. Jakarta: EGC
171. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171

More Related Content

What's hot

KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
Anisa Imaniar
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Operator Warnet Vast Raha
 
Obesiti
ObesitiObesiti
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakFenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Syarah Raditia
 
Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013
Ahmad NazRi
 
Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
Lisa Prihastari
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Putri shyafira El - maryam
 
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
diuslimah
 
Kebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaKebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaBogazius08
 
Gizi remaja &amp; masalahnya dikes 2018 1
Gizi remaja &amp; masalahnya  dikes 2018 1Gizi remaja &amp; masalahnya  dikes 2018 1
Gizi remaja &amp; masalahnya dikes 2018 1
dwianjani111
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Operator Warnet Vast Raha
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Sii AQyuu
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
Muhammad Nasrullah
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziasep nababan
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
nrukmana rukmana
 

What's hot (20)

KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 
Obesiti
ObesitiObesiti
Obesiti
 
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakFenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013Assignment obesiti qgk 3013
Assignment obesiti qgk 3013
 
Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
 
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
Gizi dalam kesehatan, asbstrak buku.
 
Kebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remajaKebiasaan makan remaja
Kebiasaan makan remaja
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Gizi remaja &amp; masalahnya dikes 2018 1
Gizi remaja &amp; masalahnya  dikes 2018 1Gizi remaja &amp; masalahnya  dikes 2018 1
Gizi remaja &amp; masalahnya dikes 2018 1
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
 
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
KAJIAN TAHAP PENGETAHUAN MENGENAI KADAR PENGAMBILAN KALORI YANG DIPERLUKAN DA...
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai gizi
 
Modul 2 kb 2 (1)
Modul 2 kb 2 (1)Modul 2 kb 2 (1)
Modul 2 kb 2 (1)
 
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balitaJurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
Jurnal perilaku ibu dalam pemberian makan balita
 
1
11
1
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 

Similar to 505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf

16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
MetaDwiCahyani
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Fuadrizalfauzi
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
ellyaniabadi1
 
Artikel anak 2 jajanan sehat
Artikel anak  2 jajanan sehatArtikel anak  2 jajanan sehat
Artikel anak 2 jajanan sehat
Ria Zuri
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
Hanissa Rafee
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
ellyaniabadi1
 
7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)
HERI JOHARDIANTO
 
faktor stunting
faktor stuntingfaktor stunting
faktor stunting
Muhammad Abu Dzar
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
Muhammad Abu Dzar
 
2.docx
2.docx2.docx
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
Ratna Arditya
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
Sii AQyuu
 
gizi anak sekolah.pdf
gizi anak sekolah.pdfgizi anak sekolah.pdf
gizi anak sekolah.pdf
NadiyyaNurfauziyyah1
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docx
ElsisRosari
 
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Mitha Ye Es
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
Sii AQyuu
 
PPT LITERASI.pptx
PPT LITERASI.pptxPPT LITERASI.pptx
PPT LITERASI.pptx
IndaPurpleViolet
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahNoor Azizah
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
Sii AQyuu
 

Similar to 505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf (20)

16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
 
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
 
Artikel anak 2 jajanan sehat
Artikel anak  2 jajanan sehatArtikel anak  2 jajanan sehat
Artikel anak 2 jajanan sehat
 
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEWkajian bab 2 LITERATURE REVIEW
kajian bab 2 LITERATURE REVIEW
 
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
85-Article Text-306-1-10-20201003.pdf
 
BAB I gizi
BAB I giziBAB I gizi
BAB I gizi
 
7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)7 9-1-pb (1)
7 9-1-pb (1)
 
faktor stunting
faktor stuntingfaktor stunting
faktor stunting
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
 
gizi anak sekolah.pdf
gizi anak sekolah.pdfgizi anak sekolah.pdf
gizi anak sekolah.pdf
 
makalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docxmakalah pos gizi 2022 nila.docx
makalah pos gizi 2022 nila.docx
 
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
 
PPT LITERASI.pptx
PPT LITERASI.pptxPPT LITERASI.pptx
PPT LITERASI.pptx
 
Tugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliahTugas akhirkuliah
Tugas akhirkuliah
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

505-Article Text-837-1-10-20181108.pdf

  • 1. HEALTH EDUCATION MEMPENGARUHI PENGETAHUAN SISWA SD KELAS IV-V TENTANG MAKANAN BERGIZI SEIMBANG Lailatul Faricha*, Chilyatiz Zahroh** UNUSA, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan – Jl. SMEA 57 Surabaya Email chilyatiz@unusa.ac.id ABSTRACT : Nutritional problems are present in most class IV-V as much as approximately 35% of the students at MI Kedungturi Mufidah sub-district of Sidoarjo . Knowledge is one of the factors that affect a person's nutrition. This research aims to know the influence of health education on knowledge of students of class IV-V on a balanced nutritious food at MI Kedungturi Mufidah sub-district of Sidoarjo. This research used the pre experimental design (One-Group Pre-post-test Design). The population in this study were all the students of class IV-V MI Kedungturi Mufidah sub district of Sidoarjo, which were as many as 62 students, with the method of stratified random sampling obtained 54 respondents. The independent Variable was health education and the dependent variable was the knowledge of students. The collection of data by using a questionnaire and analyzed using the Wilcoxon Signed Rank test Test. Knowledge of students of class IV-V on a balanced nutritious diet prior to Health Education most (61,1%) of respondents have knowledge enough. Knowledge of students after health education mostly (72,2%) of respondents have good knowledge. Test results Wilcoxon Sign Rank Test suggests health education influencing students knowledge. The knowledge of students become better after health education. Health education influencing students ' knowledge about balanced nutritious meals. Influence happens is an increase in knowledge of students after being given health education regarding a balanced nutritious food. Health education is a method that can be used to increase knowledge, due to related parties (teachers and health workers) can be scheduled on these activities on a regular basis with a different topic. ABSTRAK : Masalah gizi paling banyak terdapat pada kelas IV-V sebanyak kurang lebih 35% siswa. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi gizi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh health education terhadap pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang di MI Mufidah Kedungturi kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen design (One-Group Pra-post-test Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD kelas IV-V MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak 62 siswa, dengan tehnik stratified random sampling didapatkan 54 responden. Variable independen adalah health education dan variable dependen adalah pengetahuan siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test. Pengetahuan siswa kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang sebelum dilakukan Health Education sebagian besar (61,1%) mempunyai pengetahuan cukup. Pengetahuan siswa setelah dilakukan health education sebagian besar (72,2%) responden mempunyai pengetahuan baik. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan health education mempengaruhi 163
  • 2. pengetahuan siswa. Health education mempengaruhi pengetahuan siswa tentang makanan bergizi seimbang. Pengaruh yang terjadi adalah peningkatan pengetahuan siswa setelah diberi health education mengenai makanan bergizi seimbang. Health education merupakan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, oleh karena pihak terkait (guru dan petugas kesehatan) dapat mengagendakan kegiatan tersebut secara rutin dengan topik yang berbeda-beda. Kata kunci: pengetahuan, siswa, makanan bergizi seimbang PENDAHULUAN Masalah gizi kurang masih tetap menjadi masalah penduduk Indonesia, faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah salah satunya adalah kebiasaan jajan. Kebiasaan jajan cenderung menjadi bagian dari budaya keluarga Indonesia. Jajan yang terlalu sering dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah. Selain itu banyak jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan mempunyai nilai gizi yang kurang sehingga mengancam kesehatan anak. Nafsu makan anak menjadi berkurang dan apabila berlangsung lama akan berpengaruh pada status gizi anak (Khomsan, 2003). Makanan jajanan yang dibeli di sekolah seharusnya mendapat perhatian dari para guru dan orang tua. Namun kenyataannya orang tua tidak mengetahui bahwa uang saku yang mereka berikan dibelikan jajanan yang dapat mengancam kesehatan anaknya. Sementara para guru sibuk dengan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan sekolah lainnya kurang memperhatikan apa yang dimakan anak didiknya serta tidak tersedianya kantin yang sehat dilingkungan sekolah. Sampai saat ini pengaruh Health Education terhadap pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo belum dapat dijelaskan. Indonesia mengalami trend penurunan angka gizi buruk 4,2% dan di tahun 2010-2011 mengalami peningkatan sebesar 9%. Pada tahun 2009-2010 untuk wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan dari 1,11% dan pada tahun 2010-2011 mengalami trend penurunan sebesar 0,65%. Adapaun angka prevalensi gizi buruk di Kota Surabaya pada tahun 2009-2010 mengalami trend penurunan sebesar 0,44% dan pada tahun 2010-2011 juga mengalami penurunan sebesar 0,31% maka terdapat penurunan prevalensi gizi buruk yang cukup signifikan. Pada periode tahun 2009-2011 untuk wilayah Sidoarjo mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir dari 0,01% menjadi 0,003%. Studi pendahuluan yang telah dilakukan di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 24 November 2012 menyebutkan bahwa ditemukan masalah gizi kurang dan gizi lebih yang paling banyak terdapat pada kelas IV-V sebanyak kurang lebih 35% siswa. Faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk pada anak salah satunya adalah konsumsi makanan jajanan yang berlebih sehingga mengurangi nafsu makan anak di rumah. Selain itu banyak jajanan yang mengandung bahan berbahaya dan mempunyai nilai gizi yang kurang sehingga dapat Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 164
  • 3. mengancam kesehatan anak. Apabila nafsu makan anak berkurang dalam waktu yang lama akan mempengaruhi status gizi anak. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami gizi buruk adalah kurangnya pengetahuan anak tentang makanan bergizi dan kurangnya perhatian orang tua dalam mengawasi anaknya membeli makanan jajanan (Khomsan, 2003). Factor pengetahuan juga menjadi penyebab lain seorang anak memilih jajanan tertentu untuk dikonsumsi. Karakteristik anak yang tertarik dengan hal hal baru, bentuk unik dan warna menarik dari sebuah makanan membuat cenderung memilih jajanan atau makanan yang tidak sehat. Makanan yang tidak sehat tersebut tidak hanya memberikan pengaruh jangka pendek, berupa sakit perut, pusing bahkan sampai diare, namun juga memberikan dampak jangka panjang, yaitu kerusakan organ pencernaan terutama hati dan ginjal (sebagai detoksifikasi). Hal tersebut juga akan berdampak pada kebutuhan gizi seorang anak. Gizi tidak seimbang dibagi menjadi 3 bagian yang tediri dari gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk. Masalah gizi lebih disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada umumnya masalah ini banyak terdapat didaerah perkotaan dengan dijumpainya balita yang kegemukan. Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu. Sedangkan gizi buruk adalah bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit pencernaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, anemia, dan lain-lain (Erna, 2004). Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan anak tentang pentingnya makanan bergizi seimbang sehingga dapat memberikan Health Education untuk menambah wawasan pengetahuan kepada anak, anak tersebut dapat mengetahui tentang bahayanya jajan sembarangan dan anak juga dapat termotivasi untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang dibawa dari rumah dari pada membeli jajanan yang dapat mengancam kesehatan mereka. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra-eksperimen design (One- Group Pra-post-test Design), yaitu subjek penelitian diukur pengetahuannya sebanyak 2 kali (sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai makanan bergizi seimbang). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD kelas IV-V MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak 62 siswa, dengan tehnik stratified random sampling didapatkan 54 responden. Variable independen adalah health education tentang makanan bergizi seimbang dan variable dependen adalah pengetahuan siswa tentang makanan bergizi seimbang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan health education. HASIL Data umum 1. Usia Responden 165. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
  • 4. Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%) 6-10 20 37,0 10-15 34 69,9 Jumlah 54 100 Sumber data primer, Maret 2013 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (69,9%) berusia 10-15 tahun. 2. Jenis kelamin responden Table 2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Sumber data primer, Maret 2013 Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (51,8%) berjenis kelamin laki-laki Data khusus Pengetahuan responden sebelum dan sesudah health education Tabel 3 Distribusi frekuensi pengetahuan siswa kelas IV-V di MI Mufidah Kedungturi tentang makanan bergizi seimbang sebelum dan sesudah Health Education Pengetahuan Sebelum health education Sesudah health education Baik 17 39 Cukup 33 15 Kurang 4 0 Uji Wilcoxon sign rank P=0.000 Sumber data primer, Maret 2013 Uji wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh health education terhadap pengetahuan siswa kelas IV-V di MI Mufidah Kedungturi tentang makanan bergizi seimbang. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan siswa kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang sebelum dilakukan health education Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 dapat dilihat bahwa pengetahuan siswa kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang sebelum dilakukan Health Education sebagian besar (61,1%) responden mempunyai pengetahuan cukup. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk di dalamnya adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang bersifat spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima oleh karena itu, “ Tahu ” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang telah mengetahui tentang apa yang dipelajari adalah menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (Notoatmodjo, 2007). (Koentjoroningrat, 1997), mengatakan bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal- hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan semakin mudah orang tersebut menerima informasi, sehingga seseorang lebih mudah menerima Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki 28 51,8 Perempuan 26 48,1 Jumlah 54 100 Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 166
  • 5. terhadap nilai-nilai yang baru dikembangkan. melalui pendidikan formal seperti sekolah, anak usia sekolah akan mendapatkan pengetahuan tentang makanan bergizi, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Responden mempunyai pengetahuan cukup dikarenakan sudah mendapatkan pelajaran tentang makanan bergizi seimbang dari kegiatan belajar mengajar sebelumnya sehingga responden dapat mengingat kembali materi yang sudah diberikan sebelumnya. Meskipun sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup tidak menjamin dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dengan diberikan heatlh education diharapakan menambah pengetahuan dan dapat menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pengetahuan siswa kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang setelah dilakukan health education Berdasarkan hasil penelitian Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pengetahuan siswa kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang sesudah dilakukan Health Education sebagian besar (72,2%) responden mempunyai pengetahuan baik. Pendidikan kesehatan adalah pengalaman-pengalaman yang bermanfaat dalam mempengaruhi kebiasaan, sikap dan pengetahuan seseorang atau masyarakat (Wood, 1926 dikutip oleh Notoadmojo, 2007). “Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap, dan pengetahuan terkait dengan kesehatan individu, masyarakat, dan bangsa. Semuanya dipersiapkan untuk mempermudah penerimaan secarasuka-rela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan (Azwar,1983 dikutip oleh Notoadmojo, 2007). Pendidikan merupakan salah satu alat untuk menghasilkan perubahan pada diri manusia, karena melalui pendidikan manusia akan dapat mengetahui segala suatu yang tidak dia ketahui sebelumnya (Bastian, 2006). Pendidikan gizi atau penyuluhan gizi selalu dimaksudkan agar anak didik mengubah perilaku konsumsi pangan menuju perilaku yang baik. Pendidik gizi sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi murid, membentuk sikap positif terhadap makanan bergizi dalam rangka membentuk kebiasaan makan yang baik (Khomsan, 2000). Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, bila seseorang banyak memperoleh informasi maka dia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih banyak (Notoatmodjo,2003). Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. (Notoatmojo, 2007). Menurut pandangan peneliti, dengan pengetahuan responden yang baik menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh responden melalui Health Education tentang makanan bergizi seimbang dapat diterima dengan baik dan memahami apa yang telah disampaikan peneliti sehingga responden mempunyai pengetahuan yang baik.Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (69,9%) berusia 10-15 tahun. Mengacu pada tahap 167. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
  • 6. perkembangan kognitif dari Piaget, pada tahapan ini, pemikiran logis menggantikan pemikiran intuitif. Konsep yang semula samar-samar dan tidak jelas, kini menjadi konkret. Anak sudah mampu berpikir rasional dan melakukan aktivitas logis tertentu, walaupun masih terbatas pada objek konkret dan dalam situasi konkret. Anak telah mampu memperlihatkan ketrampilan konversi, klasifikasi, penjumlahan, pengurangan, dan beberapa kemampuan lain sangat dibutuhkan anak dalam mempelajari pengetahuan dasar di sekolah. Cara berpikirnya sudah kurang egosentris yang ditandai dengan desentrasi yang besar, yaitu sudah mampu memerlihatkan lebih dari satu dimensi dan juga menghubungkan satu dengan yang lainnya. Menjelang berakhirnya masa ini atau menginjak masa praremaja, kemampuan kognitifnya makin meningkat (Soetjiningsih, 2012). Pada kenyataannya responden mampu menyerap apa yang telah disampaikan di dalam health education sehingga pengetahuan meningkat dan baik. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (51,8%) berjenis kelamin laki-laki. Menurut Erikson (2004) karekteristik anak laki-laki yaitu aktif, mudah bergaul, cenderung keras kepala, dan karakteristik anak perempuan yaitu pemalu, pendiam, lebih mengontrol emosi, mempunyai keinginan unuk bersahabat. Laki-laki lebih memandang dirinya secara obyektif, mereka akan lebih matang dalam berfikir dan bersikap terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Menurut Muklas (2008) diketahui bahwa laki-laki mempunyai pemikiran yang lebih rasional dibanding perempuan. Laki-laki akan lebih acuh terhadap apa yang terjadi dan pandangan orang lain. Yang lebih dipikirkan adalah apa yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya. Selama diberikan health education responden laki-laki lebih aktif bertanya daripada responden perempuanakan mempengaruhi status gizi anak. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami gizi buruk adalah kurangnya pengetahuan anak tentang makanan bergizi dan kurangnya perhatian orang tua dalam mengawasi anaknya membeli makanan jajanan (Khomsan, 2003). Gizi tidak seimbang dibagi menjadi 3 bagian yang tediri dari gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk. Masalah gizi lebih disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada umumnya masalah ini banyak terdapat didaerah perkotaan dengan dijumpainya balita yang kegemukan. Gizi kurang disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu. Sedangkan gizi buruk adalah bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaan ini dapat menjadi kwashiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare, infeksi, penyakit pencernaan, infeksi saluran pernafasan bagian atas, anemia, dan lain-lain (Erna, 2004). Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan anak tentang pentingnya makanan bergizi seimbang sehingga dapat memberikan Health Education untuk menambah wawasan pengetahuan kepada anak, anak Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 168
  • 7. tersebut dapat mengetahui tentang bahayanya jajan sembarangan dan anak juga dapat termotivasi untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang dibawa dari rumah dari pada membeli jajanan yang dapat mengancam kesehatan mereka. 3. Pengaruh Health Education terhadap pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang. Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang sesudah dilakukan pengetahuan siswa kelas IV–V tentang makanan bergizi seimbang, dilihat dari pengetahuan siswa sebelum dilakukan Health Education nilai rata-rata pengetahuan siswa 2,24 dengan standar deviasi 0,581 (simpangan nilai dari nilai rata-rata). Hasil analisis untuk pengetahuan siswa kelas IV–V tentang makanan bergizi seimbang sesudah dilakukan Health Education nilai rata-rata 2,73 dengan standar deviasi 0,452 (simpangan nilai dari nilai rata-rata). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test sebelum dan sesudah dilakukan Health Education didapatkan nilai kemaknaan ρ = 0.000 dimana ρ < 0.05, yang berarti H0 ditolak yang artinya ada pengaruh health Education terhadap pengetahuan siswa SD kelas IV–V tentang makanan bergizi seimbang di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Pendidikan gizi atau penyuluhan gizi selalu dimaksudkan agar anak didik mengubah perilaku konsumsi pangan menuju perilaku yang baik. Pendidik gizi sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi murid, membentuk sikap positif terhadap makanan bergizi dalam rangka membentuk kebiasaan makan yang baik (Khomsan, 2000). Upaya pendidikan gizi di sekolah berpeluang besar untuk berhasil meningkatkan pengetahuan tentang gizi di kalangan masyarakat karena siswa sekolah diharapkan dapat menjadi jembatan bagi guru dalam menjangkau orangtua. Guru sebagai tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar mempunyai pengaruh terhadap anak- anak didiknya yang kadang-kadang lebih dituruti daripada orangtua. Materi pelajaran gizi yang diberikan harus menyajikan kenyataan atau masalah yang dibutuhkan murid. Informasi gizi perlu dinyatakan dalam istilah-istilah sederhana dan mudah di kenal pula sehingga mampu menggunakan pengetahuan tersebut secara efektif (Nurhayati, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan siswa dapat diperoleh melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perorangan, masyarakat dan bangsa (Wood dalam Mubarak 2006). Hal ini juga didukung oleh pendapat dari Notoadmojo (2003) yaitu perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Peningkatan pengetahuan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pemberian materi, metode pendidikan dan media. Pemberian materi terdiri dari pengertian makanan bergizi seimbang, macam-macam zat gizi dan kebutuhan gizi anak usia 169. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171
  • 8. sekolah, dampak negatif ketidak seimbangan zat gizi terhadap kesehatan tubuh. Setelah diberikan materi tentang makanan bergizi seimbang dapat dilihat pada jawaban kuesioner dimana jawaban semua responden sebagian besar berpengetahuan baik (72,2%). Metode pendidikan kesehatan juga mempengaruhi peningkatan pengetahuan siswa. Pada penelitian ini menggunakanmetode ceramah dan tanya jawab dengan jumlah responden 54 orang, hal ini didukung oleh pendapat dari Notoadmojo (2003) apabila peserta penyuluhan lebih besar dari 15 orang maka metode yang baik untuk kelompok besar adalah ceramah dan seminar. Pada pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi seimbang terlihat bahwa responden antusias untuk bertanya, dimana responden bertanya tentang contoh- contoh makanan bergizi seimbang. Selain pemberian materi dan metode yang digunakan, media yang digunakan juga mempengaruhi peningkatan pengetahuan siswa. Pada pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi seimbang, peneliti membagikan leaflet dan menggunakan flip chart (lembar balik) untuk pemberian materi. Selama pemberian materi tidak hanya diisi dengan tulisan tapi juga gambar- gambar, sehingga responden lebih mudah untuk menelaah informasi yang diberikan dan tidak segera bosan SIMPULAN Berdasarkan tujuan dan hasil yang akan dicapai dalam proses penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Siswa SD kelas IV-V di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup tentang makanan bergizi seimbang sebelum dilakukan health education. 2. Siswa SD kelas IV-V di MI Mufidah Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang makanan bergizi seimbang sesudah dilakukan health education. 3. Health Education mempengaruhi pengetahuan siswa SD kelas IV-V tentang makanan bergizi seimbang di MI Mufidah Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. (2006) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Adriani Merryana dan Wirjatmadi Bambang. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group Arikunto,Suharsimi. (2010). Pengantar Penelitian, Rineka Cipta : Jakarta. Departemen Gizi Dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Dewi.L.Fajria. (2011). Gizi Dalam Reproduksi, PT.Revika Aditama: Jakarta. DinkesPemkabSidoarjo (2011) Informasi Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (ILPPD) K abupaten Sidoarjo tahun 2011. www.DinkesPemkab Sidoarjo.go.id diakses tanggal 10- 03-2013 Dinkes Pemkot Sby (2011) Informasi Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (ILPPD) kota Surabaya tahun 2011. Faricha, Zahroh : HE mempengaruhi pengetahuan siswa SD tentang makanan bergizi seimbang. 170
  • 9. www.DinkesPemkot Sby.go.id diakses tanggal 10-03-2013 Dinkesjatim. (2011). Profil kesehatan provinsi jatim 2011. www.dinkesjatim.go.id diakses tanggal 12-12-2012 Ernafrancin paath. (2004). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC: Jakarta. Erikson, Erik. (2003). Psychosocial Development. http://books.google.co.id Heri D.J Maulana. (2009). Promosi kesehatan, EGC : Jakarta. Hidayat,A.Aziz Alimul. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika : Jakarta. Khomsan, Ali. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada Mary E.beck. (2011). ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan penyakit untuk perawat dan dokter, Andi offset : Yogyakarta. Riskesdas (2011). Angka gizi buruk di Indonesia tahun 2011. www.Riskesdas.go.id diakses tanggal 10-03-2013 Sadargizi. (2010). Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia http://www.sadargizi.com/?cat=3 &paged=3 diakses tanggal 10-03- 2013 Muclas. (2008). Penampilan Peran Penyandang Cacat. jtptunimus-gdl-s1-2008- muklas-1033-BAB+V. Diakses pada 23-04-2013. Notoatmojo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmojo, Soekidjo. (2010). Metode penelitian kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skrip Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika : Jakarta. Proverawati, Atikah dan Kusumawati Erna. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika Surabaya(Pos Kota). Balita Gizi Buruk di Sidoarjo Masih Tinggi. http://kimmelati- sda.blogspot.com/2011_05_01_a rchive.html diakses tanggal 10- 03-2013 Setiadi. (2008). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga, Graha Ilmu : Yogyakarta. Sherwood Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia, EGC : jakarta. Shinta fitriani. (2011). Promosi kesehatan, Graha ilmu : Yogyakarta. Soetjiningsih Christina Hari. (2012). Perkembangan Anak Sejak Pertumbuhan Sampai dengan Kanak-Kanak Akhir. Jakarta: Prenada Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia, Salemba Medika : Jakarta. Universitas Indonesia. (2008). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Edisi 1,2, PT.Raja Gravindo Persada : Jakarta. Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Perawat. Jakarta: EGC 171. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 7, No 2, Agustus 2014., hal 163-171