SlideShare a Scribd company logo
PENGENDALIAN TINGKAT EROSI TANAH DENGAN KONVERSI LAHAN
METODE MEKANIK PADA LAHAN TEGALAN
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan Konversi Lahan
Semester Genap Tahun 2011
Disusun oleh kelompok
Raden Bondan E B (150110080162)
Destrina S (150110080133)
Fajar Darussalam (150110080132)
Ayu Larasati (150110080134)
Adi Firmansyah (150110080158)
Ruben M (150110080164)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi hindrologis, menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan sumber daya
alam serta memperbaiki kwalitas lingkungan hidup yang pada gilirannya meningkatkan produksi
dan pendapatan petani melalui usaha tani yang berkelanjutan. Pola usaha tani konservasi
merupakan suatu bentuk pengusahaan lahan yang mengkobinasikan teknik konservasi secara
mekanik / sipil teknik, vegetatif maupun kimiawi .
Erosi merupakan penyebab utama penurunan produktivitas lahankering, terutama yang
ditanami tanaman semusim.Oleh karena itu,pemberdayaan lahan tegalan untuk mendukung
pemenuhan kebutuhanpangan nasional sulit diharapkan keberlanjutannya, bila aplikasi
teknikkonservasi pada area ini tidak diperhatikan.
Kerusakan sifat fisik tanah, baik yang diakibatkan oleh proseserosi maupun pengolahan tanah
yang intensif, juga seringkali menjadipenyebab penurunan produktivitas lahan tegalan. Oleh
karena ituberbagai tindakan yang dapat menekan erosi, mempertahankan meningkatkan kadar
bahan organik tanah, dan mengurangi dampaknegatif dari pengolahan tanah, merupakan usaha
yang diperlukan dalampelestarian lahan tegalan sebagai salah satu sumberdaya lahan pangan.
BAB II
3 | P a g e
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konservasi tanah secara mekanik
Konservasi tanah secara meknik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan
dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah.
Metode mekanik / sipil teknik, suatu bentuk metode konservasi tanah dengan menggunakan
sarana fisik (tanah, batu dan lain-lain ) sebagai sarana bangunan konservasi tanah. Metode ini
berfungsi untuk:
a). memperlambat aliran permukaan,
b). menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.
Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan
(cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah,
menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan
mempertahankan tingkat produktivitas tanah (Seloliman, 1997).Penanaman rumput kegunaannya
hampir sama dengan penutup tanah, tetapi mempunyai manfaat lain, yakni sebagai pakan ternak
dan penguat terras. Cara penanamannya dapat secara rapat, barisan maupun menurut kontur.
Penggunaan sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berbentuk mulsa atau pupuk
hijau.Dengan mulsa maka daun atau batang tumbuhan disebarkan di atas permukaan tanah,
sedangkan dengan pupuk hijau maka sisa-sisa tanaman tersebut dibenamkan ke dalam tanah
(Arsyad, 1989).
Syarat-syarat dari tanaman penutup tanah, antara lain:
1. Dapat berkembang dan daunnya banyak.
2. Tahan terhadap pangkasan.
3. Mudah diperbanyak dengan menggunakan biji.
4. Mampu menekan tanaman pengganggu.
5. Akarnya dapat mengikat tanah, bukan merupakan saingan tanaman pokok.
6. Tahan terhadap penyakit dan kekeringan.
7. Tidak berduri dan bersulur yang membelit.
4 | P a g e
Selain dengan penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), cara vegetatif lainnya adalah:
1. Tanaman dengan lajur berselang-seling, pada kelerengan 6 – 10 % dengan tujuan:
• Membagi lereng agar menjadi lebih pendek.
• Dapat menghambat atau mengurangi laju aliran permukaan.
• Menahan partikel-partikel tanah yang terbawa oleh aliran permukaan.
Tipe-tipe tanaman lajur berseling adalah:
• Countur strip cropping, adalah penanaman berselang berdasarkan garis kontur.
• Field strip cropping, digunakan untuk kelerengan yang tidak bergelombang dengan jalur dapat
melewati garis kontur, tetapi tanaman tidak melewati garis kontur.
• Wind strip cropping, digunakan pada lahan yang datar atau kelerengan yang tidak tajam dengan
jalur tanaman tegak lurus arah angin, sehingga kadang-kadang arah alur searah dengan
kelerengan.
• Buffer strip cropping, adalah lajur tanaman yang diselingi dengan lajur rumput atau legume
sebagai penyangga.
2. Menanam secara kontur (Countur planting), dilakukan pada kelerengan 15 – 18 % dengan
tujuan untuk memperbesar kesempatan meresapnya air sehingga run off berkurang.
3. Pergiliran tanaman (crop rotation).
4. Reboisasi atau penghijauan.
5. Penanaman saluran pembuang dengan rumput dengan tujuan untuk melindungi saluran
pembuang agar tidak rusak.
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan
sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan
aliran air permukaan (Seloliman, 1997).
Termasuk dalam metode mekanik untuk konservasi tanah dan air di antaranya
pengolahan tanah.Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang
diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.Tujuan
5 | P a g e
pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran
yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma (Arsyad, 1989).
Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk
mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis
tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh
bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran
aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak.
Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan,
pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur
tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat
aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah
kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat
aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan
tanah.Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat
efektif untuk konservasi ini.
Pembuatan terras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-
tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar
lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi (Sarief, 1986). Menurut
Arsyad (1989), pembuatan terras berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air
sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan
oleh tanah, dengan demikian erosi berkurang.
BAB III
6 | P a g e
PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi Tipe Metode Mekanik
1.Teras
Teras merupakan metode konservasi yang ditujukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan
air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang
penyerapan air oleh tanah.
Terdapat beberapa macam teras, yaitu
Teras bangku yang berfungsi : 1) memperlambat aliran permukaan; 2) menampung dan
menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak; 3) meningkatkan laju
inflasi; dan 4) mempermudah pengolahan tanah
Teras gulud yang berfungsi : untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan
penyerapan air ke dalam tanah.
Teras kredit adalah teras yang terbentuk secara bertahap karena tertahannya partikel-partikel
tanah yang tererosi oleh barisan tanaman yang ditanam secara rapat seperti tanaman pagar
atau strip rumput yang ditanam searah kontur.
Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman terutama tanaman
tahunan. Yang biasa diaplikasikan pada areal perkebunan. Fungsi dari teras individu adalah
untuk mengurangi erosi dan meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman tahunan.
Teras kebun merupakan jenis teras lain yang dirancang untuk tanaman tahunan khususnya
tanaman buah-buahan yang bertujuan : 1) mengefesienkan penerapan teknik konservasi tanah
dan 2) memfasilitasi pengelolaan lahan diantaranya fasilitas jalan kebun dan penghematan
tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun.
2. Rorak
Rorak merupakan tempat/lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang
7 | P a g e
olah atau saluran peresapan ditujukan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan
menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagi
permanen air hujan dan aliran permukaan.
3. Mulsa vertikal
Mulsa vertical juga dapat dikembangkan sebagai alternative untuk memudahkan pemanfaatan
sisa tanaman di lahan pertanian. Pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa konvensional belum
banyak diterapkan, karena beberapa kesulitan yang dialami oleh petani dalam membersihkan sisa
tanaman sebelum melakukan pengolahan tanah dan menyebarkannya kembali diantara barisan
tanaman,
4. Barisan Batu
Barisan batu yang dibuat mengikuti kontur dan berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air ke
dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan serta erosi, dapat pula digolongkan sebagai
teknik konservasi sipil teknis. Barisan batu dapat diterapkan pada tanah-tanah berbatu, sehingga
barisan batu ini juga bias digunakan untuk memperluas bidang olah.
5. Bedengan
Bedengan akan efektif sebagai teknik konservasi tanah bila dibuat searah kontur.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Mekanik
Kelebihannya adalah praktis, mudah dilakukan, berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan tanaman.Sedangkan kekurangannya adalah tidak semua teknik konservasi tanah
mekanik tidak dapat diterapkan untuk semua kondisi lahan, melainkan bersifat spesifik lokasi
dan penerapannya harus disesuaikan dengan agroekosistem setempat.
3.3 Pengendalian Erosi Lahan Tegalan
Lereng antara 8-15% hanya layak ditanami tanaman semusim bila kondisi tanahnya cukup baik,
misalnya solumnya sedangdalam dan tanahnya tidak peka erosi.Pada tanah bersolum dangkal
atau lapisan bawah permukaannya terlalu padat, sebaiknya penanaman tanaman semusim
8 | P a g e
dibatasi hanya pada lereng <8%.Lahan dengan tanah bersolum sedang-dalam dengan lereng 15-
40%, penanaman tanaman semusim masih dapat dilakukan, namun harus dikombinasikan dengan
tanaman tahunan.
Sangat sulit untuk menekan erosi dari suatulahan budidaya sampai level 0 (tanpa erosi).Target
yang harus dicapaiadalah menekan erosi sampai di bawah erosi yang dapat dibiarkan(tolerable
soil loss/TSL). Kisaran ambang batas erosi yang dapatditoleransi adalah 1,1-13,5 ton/ha/tahun
tergantung sifat tanah dansubstratanya (Thompson dalam Arsyad, 2000).Secara garis besar
teknik konservasi dapat dibagi dalam 2kelompok, yaitu teknik konservasi vegetatif dan mekanik
(sipil teknis).Untuk mencapai hasil yang maksimum dalam mengendalikan erosi danaliran
permukaan, aplikasi dari kedua metode ini sebaiknya tidakdipisahkan (Dariah et al., 2004,
Santoso et al., 2004). Sebagai contoh,teras (bangku atau gulud) yang tergolong tindakan
mekanis, akan dapatberfungsi secara maksimal bila dilengkapi tanaman penguat teras.
9 | P a g e
10 | P a g e
KESIMPULAN
Penerapan teknik konservasi tanah dengan mengurangi derajatkemiringan lahan dan
panjang lereng merupakan salah satu cara terbaikmengendalikan erosi. Hal ini dapat ditempuh
dengan menggunakanmetode konservasi tanah baik secara mekanik maupun vegetatif.
Padaprakteknya, metode konservasi tanah mekanik dan vegetatif sulit untukdipisahkan, karena
penerapan metode konservasi tanah mekanik akanlebih efektif dan efisien bila disertai dengan
penerapaan metode vegetatif.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Dariah.2007. Konversi Tanah pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah. Bogor.Diakses
melaluihttp://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/lainnya/buku%20bunga%20r
mpai%20kta%2012-07%20(ai_dariah).pdf.Tanggal akses 2 April 2011
http://gintingfreeblog.blogspot.com/2011/02/pola-konservasi-lahan.html
http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/03/apa-itu-tentang-konservasi-lahan.html
http://www.anneahira.com/metode-konservasi-tanah.htm
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html

More Related Content

What's hot

Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Ilham Johari
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Moh Masnur
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
BPPSINDANGKASIH
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
UNESA
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
Novia Dwi
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan
abdul gonde
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Tidar University
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Sani Saragih
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
EDIS BLOG
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Ankardiansyah Pandu Pradana
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
 

What's hot (20)

Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 

Viewers also liked

Kegiatan sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan sebagai Alat PendidikanKegiatan sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan sebagai Alat Pendidikan
Andicha OYN
 
Konservasi dan Sumber Daya Alam
Konservasi dan Sumber Daya AlamKonservasi dan Sumber Daya Alam
Konservasi dan Sumber Daya Alam
Siti Ramla
 
Rekling03 konservasi
Rekling03 konservasiRekling03 konservasi
Rekling03 konservasi
Arif Rahman
 
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan flmodul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
Mohd. Yunus
 
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
Universitas Negeri Semarang
 

Viewers also liked (6)

Kegiatan sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan sebagai Alat PendidikanKegiatan sebagai Alat Pendidikan
Kegiatan sebagai Alat Pendidikan
 
Konservasi dan Sumber Daya Alam
Konservasi dan Sumber Daya AlamKonservasi dan Sumber Daya Alam
Konservasi dan Sumber Daya Alam
 
Rekling03 konservasi
Rekling03 konservasiRekling03 konservasi
Rekling03 konservasi
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan flmodul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
modul pelatihan konservasi tanah dan air - panduan pelatihan bagi cbo dan fl
 
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
Pendidikan Konservasi - Konservasi Nilai (Universitas Negeri Semarang)
 

Similar to Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan

Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongcietera
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaNurul Aulia
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
yudha Adipratama
 
Metode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatifMetode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatif
AndryAdmajaTarigan
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan aircietera
 
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
usmansipil
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
MqwinMks
 
KLP 2 Erosi.pptx
KLP 2 Erosi.pptxKLP 2 Erosi.pptx
KLP 2 Erosi.pptx
FatrahulRahman
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
Hasdir Gates
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
Warnet Raha
 
Makalah KTA NURR.docx
Makalah KTA NURR.docxMakalah KTA NURR.docx
Makalah KTA NURR.docx
Rahmaniar38
 

Similar to Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan (20)

Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebong
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Metode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatifMetode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatif
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
Metode konservasi secara mekanis (teknik sipil)
 
Makalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
Makalah_63 Makalah agroforestry alley croppingMakalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
Makalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
KLP 2 Erosi.pptx
KLP 2 Erosi.pptxKLP 2 Erosi.pptx
KLP 2 Erosi.pptx
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
Makalah KTA NURR.docx
Makalah KTA NURR.docxMakalah KTA NURR.docx
Makalah KTA NURR.docx
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan

  • 1. PENGENDALIAN TINGKAT EROSI TANAH DENGAN KONVERSI LAHAN METODE MEKANIK PADA LAHAN TEGALAN Disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan Konversi Lahan Semester Genap Tahun 2011 Disusun oleh kelompok Raden Bondan E B (150110080162) Destrina S (150110080133) Fajar Darussalam (150110080132) Ayu Larasati (150110080134) Adi Firmansyah (150110080158) Ruben M (150110080164) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. 2 | P a g e BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hindrologis, menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan sumber daya alam serta memperbaiki kwalitas lingkungan hidup yang pada gilirannya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui usaha tani yang berkelanjutan. Pola usaha tani konservasi merupakan suatu bentuk pengusahaan lahan yang mengkobinasikan teknik konservasi secara mekanik / sipil teknik, vegetatif maupun kimiawi . Erosi merupakan penyebab utama penurunan produktivitas lahankering, terutama yang ditanami tanaman semusim.Oleh karena itu,pemberdayaan lahan tegalan untuk mendukung pemenuhan kebutuhanpangan nasional sulit diharapkan keberlanjutannya, bila aplikasi teknikkonservasi pada area ini tidak diperhatikan. Kerusakan sifat fisik tanah, baik yang diakibatkan oleh proseserosi maupun pengolahan tanah yang intensif, juga seringkali menjadipenyebab penurunan produktivitas lahan tegalan. Oleh karena ituberbagai tindakan yang dapat menekan erosi, mempertahankan meningkatkan kadar bahan organik tanah, dan mengurangi dampaknegatif dari pengolahan tanah, merupakan usaha yang diperlukan dalampelestarian lahan tegalan sebagai salah satu sumberdaya lahan pangan. BAB II
  • 3. 3 | P a g e TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konservasi tanah secara mekanik Konservasi tanah secara meknik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah. Metode mekanik / sipil teknik, suatu bentuk metode konservasi tanah dengan menggunakan sarana fisik (tanah, batu dan lain-lain ) sebagai sarana bangunan konservasi tanah. Metode ini berfungsi untuk: a). memperlambat aliran permukaan, b). menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah (Seloliman, 1997).Penanaman rumput kegunaannya hampir sama dengan penutup tanah, tetapi mempunyai manfaat lain, yakni sebagai pakan ternak dan penguat terras. Cara penanamannya dapat secara rapat, barisan maupun menurut kontur. Penggunaan sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berbentuk mulsa atau pupuk hijau.Dengan mulsa maka daun atau batang tumbuhan disebarkan di atas permukaan tanah, sedangkan dengan pupuk hijau maka sisa-sisa tanaman tersebut dibenamkan ke dalam tanah (Arsyad, 1989). Syarat-syarat dari tanaman penutup tanah, antara lain: 1. Dapat berkembang dan daunnya banyak. 2. Tahan terhadap pangkasan. 3. Mudah diperbanyak dengan menggunakan biji. 4. Mampu menekan tanaman pengganggu. 5. Akarnya dapat mengikat tanah, bukan merupakan saingan tanaman pokok. 6. Tahan terhadap penyakit dan kekeringan. 7. Tidak berduri dan bersulur yang membelit.
  • 4. 4 | P a g e Selain dengan penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), cara vegetatif lainnya adalah: 1. Tanaman dengan lajur berselang-seling, pada kelerengan 6 – 10 % dengan tujuan: • Membagi lereng agar menjadi lebih pendek. • Dapat menghambat atau mengurangi laju aliran permukaan. • Menahan partikel-partikel tanah yang terbawa oleh aliran permukaan. Tipe-tipe tanaman lajur berseling adalah: • Countur strip cropping, adalah penanaman berselang berdasarkan garis kontur. • Field strip cropping, digunakan untuk kelerengan yang tidak bergelombang dengan jalur dapat melewati garis kontur, tetapi tanaman tidak melewati garis kontur. • Wind strip cropping, digunakan pada lahan yang datar atau kelerengan yang tidak tajam dengan jalur tanaman tegak lurus arah angin, sehingga kadang-kadang arah alur searah dengan kelerengan. • Buffer strip cropping, adalah lajur tanaman yang diselingi dengan lajur rumput atau legume sebagai penyangga. 2. Menanam secara kontur (Countur planting), dilakukan pada kelerengan 15 – 18 % dengan tujuan untuk memperbesar kesempatan meresapnya air sehingga run off berkurang. 3. Pergiliran tanaman (crop rotation). 4. Reboisasi atau penghijauan. 5. Penanaman saluran pembuang dengan rumput dengan tujuan untuk melindungi saluran pembuang agar tidak rusak. Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan (Seloliman, 1997). Termasuk dalam metode mekanik untuk konservasi tanah dan air di antaranya pengolahan tanah.Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.Tujuan
  • 5. 5 | P a g e pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma (Arsyad, 1989). Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak. Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan, pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah.Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini. Pembuatan terras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat- tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi (Sarief, 1986). Menurut Arsyad (1989), pembuatan terras berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh tanah, dengan demikian erosi berkurang. BAB III
  • 6. 6 | P a g e PEMBAHASAN 3.1 Klasifikasi Tipe Metode Mekanik 1.Teras Teras merupakan metode konservasi yang ditujukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Terdapat beberapa macam teras, yaitu Teras bangku yang berfungsi : 1) memperlambat aliran permukaan; 2) menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak; 3) meningkatkan laju inflasi; dan 4) mempermudah pengolahan tanah Teras gulud yang berfungsi : untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Teras kredit adalah teras yang terbentuk secara bertahap karena tertahannya partikel-partikel tanah yang tererosi oleh barisan tanaman yang ditanam secara rapat seperti tanaman pagar atau strip rumput yang ditanam searah kontur. Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman terutama tanaman tahunan. Yang biasa diaplikasikan pada areal perkebunan. Fungsi dari teras individu adalah untuk mengurangi erosi dan meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman tahunan. Teras kebun merupakan jenis teras lain yang dirancang untuk tanaman tahunan khususnya tanaman buah-buahan yang bertujuan : 1) mengefesienkan penerapan teknik konservasi tanah dan 2) memfasilitasi pengelolaan lahan diantaranya fasilitas jalan kebun dan penghematan tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun. 2. Rorak Rorak merupakan tempat/lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang
  • 7. 7 | P a g e olah atau saluran peresapan ditujukan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagi permanen air hujan dan aliran permukaan. 3. Mulsa vertikal Mulsa vertical juga dapat dikembangkan sebagai alternative untuk memudahkan pemanfaatan sisa tanaman di lahan pertanian. Pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa konvensional belum banyak diterapkan, karena beberapa kesulitan yang dialami oleh petani dalam membersihkan sisa tanaman sebelum melakukan pengolahan tanah dan menyebarkannya kembali diantara barisan tanaman, 4. Barisan Batu Barisan batu yang dibuat mengikuti kontur dan berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan serta erosi, dapat pula digolongkan sebagai teknik konservasi sipil teknis. Barisan batu dapat diterapkan pada tanah-tanah berbatu, sehingga barisan batu ini juga bias digunakan untuk memperluas bidang olah. 5. Bedengan Bedengan akan efektif sebagai teknik konservasi tanah bila dibuat searah kontur. 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Mekanik Kelebihannya adalah praktis, mudah dilakukan, berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman.Sedangkan kekurangannya adalah tidak semua teknik konservasi tanah mekanik tidak dapat diterapkan untuk semua kondisi lahan, melainkan bersifat spesifik lokasi dan penerapannya harus disesuaikan dengan agroekosistem setempat. 3.3 Pengendalian Erosi Lahan Tegalan Lereng antara 8-15% hanya layak ditanami tanaman semusim bila kondisi tanahnya cukup baik, misalnya solumnya sedangdalam dan tanahnya tidak peka erosi.Pada tanah bersolum dangkal atau lapisan bawah permukaannya terlalu padat, sebaiknya penanaman tanaman semusim
  • 8. 8 | P a g e dibatasi hanya pada lereng <8%.Lahan dengan tanah bersolum sedang-dalam dengan lereng 15- 40%, penanaman tanaman semusim masih dapat dilakukan, namun harus dikombinasikan dengan tanaman tahunan. Sangat sulit untuk menekan erosi dari suatulahan budidaya sampai level 0 (tanpa erosi).Target yang harus dicapaiadalah menekan erosi sampai di bawah erosi yang dapat dibiarkan(tolerable soil loss/TSL). Kisaran ambang batas erosi yang dapatditoleransi adalah 1,1-13,5 ton/ha/tahun tergantung sifat tanah dansubstratanya (Thompson dalam Arsyad, 2000).Secara garis besar teknik konservasi dapat dibagi dalam 2kelompok, yaitu teknik konservasi vegetatif dan mekanik (sipil teknis).Untuk mencapai hasil yang maksimum dalam mengendalikan erosi danaliran permukaan, aplikasi dari kedua metode ini sebaiknya tidakdipisahkan (Dariah et al., 2004, Santoso et al., 2004). Sebagai contoh,teras (bangku atau gulud) yang tergolong tindakan mekanis, akan dapatberfungsi secara maksimal bila dilengkapi tanaman penguat teras.
  • 9. 9 | P a g e
  • 10. 10 | P a g e KESIMPULAN Penerapan teknik konservasi tanah dengan mengurangi derajatkemiringan lahan dan panjang lereng merupakan salah satu cara terbaikmengendalikan erosi. Hal ini dapat ditempuh dengan menggunakanmetode konservasi tanah baik secara mekanik maupun vegetatif. Padaprakteknya, metode konservasi tanah mekanik dan vegetatif sulit untukdipisahkan, karena penerapan metode konservasi tanah mekanik akanlebih efektif dan efisien bila disertai dengan penerapaan metode vegetatif.
  • 11. 11 | P a g e DAFTAR PUSTAKA Dariah.2007. Konversi Tanah pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah. Bogor.Diakses melaluihttp://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/lainnya/buku%20bunga%20r mpai%20kta%2012-07%20(ai_dariah).pdf.Tanggal akses 2 April 2011 http://gintingfreeblog.blogspot.com/2011/02/pola-konservasi-lahan.html http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/03/apa-itu-tentang-konservasi-lahan.html http://www.anneahira.com/metode-konservasi-tanah.htm http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html