SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
METODE KONSERVASI
TANAH SECARA
VEGETATIF
AGROTEKNOLOGI-B
UNIVERSITAS METHODIST NDONESIA
MEDAN
Disusun Oleh :
1. Andry Admaja Tarigan 216310097
2. Indah Sari Br Barus 216310084
3. Indro Ginting 216310096
4. Indra Gunawan 216310080
5. Julyanto P. Sihite 216310092
6. Wentina Br Tarigan 216310070
7. Christian Silalahi 216310068
DEFENISI KONSERVASI TANAH
Konservasi tanah adalah penempatan tiap
bidang tanah pada cara penggunaan yang
sesuai dengan kemampuan tanah dan
memperlakukannya sesuai dengan syarat-
syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan tanah.
VEGETATIF KIMIAMEKANIK
METODE
KONSERVASI
TANAH
Pada dasarnya konservasi tanah secara vegetatif adalah
segala bentuk pemanfaatan tanaman ataupun sisa-sisa
tanaman untuk mengurangi erosi. Tanaman ataupun sisa-
sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap
daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya
angkut air aliran permukaan (runoff), serta meningkatkan
peresapan air ke dalam tanah.
METODE KONSERVASI VEGETATIF
JENIS JENIS KONSERVASI TANAH
SECARA VEGETATIF
Penghutanan kembali (reforestation) secara umum
dimaksudkan untuk mengembalikan dan memperbaiki kondisi
ekologi dan hidrologi suatu wilayah dengan tanaman pohon-
pohonan. Penghutanan kembali juga berpotensi untuk
peningkatan kadar bahan organik tanah dari serasah yang jauh
di permukaan tanah dan sangat mendukung kesuburan tanah.
Penghutanan kembali biasanya dilakukan pada lahan-lahan
kritis yang diakibatkan oleh bencana alam misalnya
kebakaran, erosi, abrasi, tanah longsor, dan aktivitas manusia
seperti pertambangan, perladangan berpindah, dan penebangan
hutan.
PENGHUTANAN KEMBALI
Wanatani (agroforestry) adalah salah satu bentuk usaha
konservasi tanah yang menggabungkan antara tanaman
pohonpohonan, atau tanaman tahunan dengan tanaman komoditas
lain yang ditanam secara bersama-sama ataupun bergantian.
Penggunaan tanaman tahunan mampu mengurangi erosi lebih
baik daripada tanaman komoditas pertanian khususnya tanaman
semusim.
WANATANI
Pagar hidup adalah sistem pertanaman yang memanfaatkan
tanaman sebagai pagar untuk melindungi tanaman pokok
(Gambar 5). Manfaat tanaman pagar antara lain adalah
melindungi lahan dari bahaya erosi baik erosi air maupun
angin. Tanaman pagar sebaiknya tanaman yang mempunyai
akar dalam dan kuat, menghasilkan nilai tambah bagi petani
baik dari hijauan, buah maupun dari kayu bakarnya.
PAGAR HIDUP
Teknik konservasi dengan strip rumput (grass strip) biasanya
menggunakan rumput yang didatangkan dari luar areal lahan,
yang dikelola dan sengaja ditanam secara strip menurut garis
kontur untuk mengurangi aliran permukaan dan sebagai
sumber pakan ternak (Gambar 6). Penelitian yang dilakukan
oleh Suhardjo et al. (1997), Abdurachman et al. (1982), dan
Abujamin (1978), membuktikan bahwa untuk lahan dengan
lereng di bawah 20% sistem ini sangat efektif menahan
partikel tanah yang tererosi dan menahan aliran permukaan.
STRIP RUMPUT
Tanaman penutup tanah (cover crop) adalah
tanaman yang biasa ditanam pada lahan kering
dan dapat menutup seluruh permukaan tanah
(Gambar 12). Tanaman yang dipilih sebagai
tanaman penutup tanah umumnya tanaman
semusim/tahunan dari jenis legum yang mampu
tumbuh dengan cepat, tahan kekeringan, dapat
memperbaiki sifat tanah (fisik, kimia, dan
biologi) dan menghasilkan umbi, buah, dan daun.
TANAMAN PENUTUP TANAH
Dalam konteks umum, mulsa adalah bahan-bahan (sisa
tanaman, serasah, sampah, plastik atau bahan-bahan lain) yang
disebar atau menutup permukaan tanah untuk melindungi tanah
dari kehilangan air melalui evaporasi (Gambar 8). Mulsa juga
dapat dimanfaatkan untuk melindungi permukan tanah dari
pukulan langsung butiran hujan sehingga mengurangi
terjadinya erosi percik (splash erosion), selain mengurangi laju
dan volume limpasan permukaan (Suwardjo, 1981)
MULSA
Penyiangan parsial merupakan teknik dimana lahan tidak
disiangi seluruhnya yaitu dengan cara menyisakan sebagian
rumput alami maupun tanaman penutup tanah (lebar sekitar 20-
30 cm) sehingga di sekitar batang tanaman pokok akan bersih
dari gulma. Tanaman penutup tanah yang tidak disiangi akan
berfungsi sebagai penahan erosi. Pada dasarnya teknik ini
menyerupai strip rumput dimana vegetasi gulma mampu
menahan aliran permukaan dan mengendapkan material
terangkut. Hasil tanaman yang disiangi dikembalikan ke lahan
atau ditumpuk sebagai barisan sisa tanaman sehingga dapat
menambah bahan organik bagi tanah dan memperbaiki sifat
tanah.
PENYIANGAN PARSIAL
Pada dasarnya, sistem barisan sisa tanaman (trash
line) ini sama dengan sistem strip. Sistem ini adalah
teknik konservasi tanah yang bersifat sementara
dimana gulma/rumput/sisa tanaman yang disiangi
ditumpuk berbaris Untuk daerah berlereng biasanya
Monograf Sumber Daya Tanah Indonesia
ditumpuk mengikuti garis kontur. Penumpukan ini
selain dapat megurangi erosi dan menahan laju aliran
permukaan juga bisa berfungsi sebagai mulsa.
BARISAN SISA TANAMAN
Pola tanam adalah sistem pengaturan waktu tanam dan
jenis tanaman sesuai dengan iklim, kesesuaian tanah
dengan jenis tanaman, luas lahan, ketersediaan tenaga,
modal, dan pemasaran. Pola tanam berfungsi
meningkatkan intensitas penutupan tanah dan
mengurangi terjadinya erosi. Biasanya petani sudah
mempunyai pengetahuan tentang pola tanam yang
cocok dengan keadaan biofisik dan sosial ekonomi
keluarganya berdasarkan pengalaman dan kebiasaan
pendahulunya.
PENERAPAN POLA TANAM
KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF

More Related Content

What's hot

Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Ellyvia Trisnawati
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaNovayanti Simamora
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriabdul samad
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahagista55
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)agung kurniawan
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonida lestari
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANSinergi Inspiration
 

What's hot (20)

Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Presentasi iis
Presentasi iisPresentasi iis
Presentasi iis
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)Acara 4 (struktur tanah)
Acara 4 (struktur tanah)
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohon
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
 

Similar to KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF

Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanBondan the Planter of Palm Oil
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongcietera
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan aircietera
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxMqwinMks
 
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTI
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTIBENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTI
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTIEDIS BLOG
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIEDIS BLOG
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationyudha Adipratama
 
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan PasirPenerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasiraditya
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxboyrizajuanda
 

Similar to KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF (20)

Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkanMakalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebong
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTI
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTIBENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTI
BENTUK POLA TANAM SISTEM AGROFORESTI
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivationManagement of coastal marginal areas into agricultural cultivation
Management of coastal marginal areas into agricultural cultivation
 
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan PasirPenerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
Penerapan Konservasi Tanah Pada Lahan Pasir
 
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxDEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptx
 
Makalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
Makalah_63 Makalah agroforestry alley croppingMakalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
Makalah_63 Makalah agroforestry alley cropping
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 

More from AndryAdmajaTarigan

House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptx
House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptxHouse Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptx
House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptxAndryAdmajaTarigan
 
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docx
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docxLAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docx
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docxAndryAdmajaTarigan
 
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptx
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptxSTRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptx
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptxAndryAdmajaTarigan
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxAndryAdmajaTarigan
 
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptx
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptxPPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptx
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptxAndryAdmajaTarigan
 
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdfAndryAdmajaTarigan
 
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdfAndryAdmajaTarigan
 
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptxTugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptxAndryAdmajaTarigan
 
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanamanPengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanamanAndryAdmajaTarigan
 

More from AndryAdmajaTarigan (14)

House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptx
House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptxHouse Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptx
House Shaped Green Plant PowerPoint Templates.pptx
 
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docx
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docxLAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docx
LAPORAN AKHIR BIOLOGI YESSI.docx
 
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptx
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptxSTRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptx
STRES_CEKAMAN_FISIOLOGI(1).pptx
 
2462146.ppt
2462146.ppt2462146.ppt
2462146.ppt
 
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptxPOWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
POWER POINT SEMPRO JS benarrrrrrr.pptx
 
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptx
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptxPPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptx
PPT UTS FISIOLOGI STRES TAN.pptx
 
424834166.pptx
424834166.pptx424834166.pptx
424834166.pptx
 
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
227001001_Hendrawati Sinaga_PPT.pdf
 
pertemuan 1 (pendahuluan).ppt
pertemuan 1 (pendahuluan).pptpertemuan 1 (pendahuluan).ppt
pertemuan 1 (pendahuluan).ppt
 
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf
217001013_RAHAYU-PPT PENGARUH SUHU THD STROBERI.pdf
 
pertemuan 1 (pendahuluan).ppt
pertemuan 1 (pendahuluan).pptpertemuan 1 (pendahuluan).ppt
pertemuan 1 (pendahuluan).ppt
 
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptxTugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
Tugas Ekofisiologi Produksi Benih oleh Loko Jeremia Sembiring 197001023.pptx
 
6_2018_12_12!06_20_22_PM.docx
6_2018_12_12!06_20_22_PM.docx6_2018_12_12!06_20_22_PM.docx
6_2018_12_12!06_20_22_PM.docx
 
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanamanPengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF

  • 1. METODE KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF AGROTEKNOLOGI-B UNIVERSITAS METHODIST NDONESIA MEDAN Disusun Oleh : 1. Andry Admaja Tarigan 216310097 2. Indah Sari Br Barus 216310084 3. Indro Ginting 216310096 4. Indra Gunawan 216310080 5. Julyanto P. Sihite 216310092 6. Wentina Br Tarigan 216310070 7. Christian Silalahi 216310068
  • 2. DEFENISI KONSERVASI TANAH Konservasi tanah adalah penempatan tiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya sesuai dengan syarat- syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
  • 4. Pada dasarnya konservasi tanah secara vegetatif adalah segala bentuk pemanfaatan tanaman ataupun sisa-sisa tanaman untuk mengurangi erosi. Tanaman ataupun sisa- sisa tanaman berfungsi sebagai pelindung tanah terhadap daya pukulan butir air hujan maupun terhadap daya angkut air aliran permukaan (runoff), serta meningkatkan peresapan air ke dalam tanah. METODE KONSERVASI VEGETATIF
  • 5. JENIS JENIS KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF Penghutanan kembali (reforestation) secara umum dimaksudkan untuk mengembalikan dan memperbaiki kondisi ekologi dan hidrologi suatu wilayah dengan tanaman pohon- pohonan. Penghutanan kembali juga berpotensi untuk peningkatan kadar bahan organik tanah dari serasah yang jauh di permukaan tanah dan sangat mendukung kesuburan tanah. Penghutanan kembali biasanya dilakukan pada lahan-lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, erosi, abrasi, tanah longsor, dan aktivitas manusia seperti pertambangan, perladangan berpindah, dan penebangan hutan. PENGHUTANAN KEMBALI
  • 6.
  • 7. Wanatani (agroforestry) adalah salah satu bentuk usaha konservasi tanah yang menggabungkan antara tanaman pohonpohonan, atau tanaman tahunan dengan tanaman komoditas lain yang ditanam secara bersama-sama ataupun bergantian. Penggunaan tanaman tahunan mampu mengurangi erosi lebih baik daripada tanaman komoditas pertanian khususnya tanaman semusim. WANATANI
  • 8.
  • 9. Pagar hidup adalah sistem pertanaman yang memanfaatkan tanaman sebagai pagar untuk melindungi tanaman pokok (Gambar 5). Manfaat tanaman pagar antara lain adalah melindungi lahan dari bahaya erosi baik erosi air maupun angin. Tanaman pagar sebaiknya tanaman yang mempunyai akar dalam dan kuat, menghasilkan nilai tambah bagi petani baik dari hijauan, buah maupun dari kayu bakarnya. PAGAR HIDUP
  • 10.
  • 11. Teknik konservasi dengan strip rumput (grass strip) biasanya menggunakan rumput yang didatangkan dari luar areal lahan, yang dikelola dan sengaja ditanam secara strip menurut garis kontur untuk mengurangi aliran permukaan dan sebagai sumber pakan ternak (Gambar 6). Penelitian yang dilakukan oleh Suhardjo et al. (1997), Abdurachman et al. (1982), dan Abujamin (1978), membuktikan bahwa untuk lahan dengan lereng di bawah 20% sistem ini sangat efektif menahan partikel tanah yang tererosi dan menahan aliran permukaan. STRIP RUMPUT
  • 12.
  • 13. Tanaman penutup tanah (cover crop) adalah tanaman yang biasa ditanam pada lahan kering dan dapat menutup seluruh permukaan tanah (Gambar 12). Tanaman yang dipilih sebagai tanaman penutup tanah umumnya tanaman semusim/tahunan dari jenis legum yang mampu tumbuh dengan cepat, tahan kekeringan, dapat memperbaiki sifat tanah (fisik, kimia, dan biologi) dan menghasilkan umbi, buah, dan daun. TANAMAN PENUTUP TANAH
  • 14.
  • 15. Dalam konteks umum, mulsa adalah bahan-bahan (sisa tanaman, serasah, sampah, plastik atau bahan-bahan lain) yang disebar atau menutup permukaan tanah untuk melindungi tanah dari kehilangan air melalui evaporasi (Gambar 8). Mulsa juga dapat dimanfaatkan untuk melindungi permukan tanah dari pukulan langsung butiran hujan sehingga mengurangi terjadinya erosi percik (splash erosion), selain mengurangi laju dan volume limpasan permukaan (Suwardjo, 1981) MULSA
  • 16.
  • 17. Penyiangan parsial merupakan teknik dimana lahan tidak disiangi seluruhnya yaitu dengan cara menyisakan sebagian rumput alami maupun tanaman penutup tanah (lebar sekitar 20- 30 cm) sehingga di sekitar batang tanaman pokok akan bersih dari gulma. Tanaman penutup tanah yang tidak disiangi akan berfungsi sebagai penahan erosi. Pada dasarnya teknik ini menyerupai strip rumput dimana vegetasi gulma mampu menahan aliran permukaan dan mengendapkan material terangkut. Hasil tanaman yang disiangi dikembalikan ke lahan atau ditumpuk sebagai barisan sisa tanaman sehingga dapat menambah bahan organik bagi tanah dan memperbaiki sifat tanah. PENYIANGAN PARSIAL
  • 18.
  • 19. Pada dasarnya, sistem barisan sisa tanaman (trash line) ini sama dengan sistem strip. Sistem ini adalah teknik konservasi tanah yang bersifat sementara dimana gulma/rumput/sisa tanaman yang disiangi ditumpuk berbaris Untuk daerah berlereng biasanya Monograf Sumber Daya Tanah Indonesia ditumpuk mengikuti garis kontur. Penumpukan ini selain dapat megurangi erosi dan menahan laju aliran permukaan juga bisa berfungsi sebagai mulsa. BARISAN SISA TANAMAN
  • 20.
  • 21. Pola tanam adalah sistem pengaturan waktu tanam dan jenis tanaman sesuai dengan iklim, kesesuaian tanah dengan jenis tanaman, luas lahan, ketersediaan tenaga, modal, dan pemasaran. Pola tanam berfungsi meningkatkan intensitas penutupan tanah dan mengurangi terjadinya erosi. Biasanya petani sudah mempunyai pengetahuan tentang pola tanam yang cocok dengan keadaan biofisik dan sosial ekonomi keluarganya berdasarkan pengalaman dan kebiasaan pendahulunya. PENERAPAN POLA TANAM