Dokumen tersebut membahas tentang persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit, meliputi tahapan pembukaan lahan, pengolahan tanah, pembuatan infrastruktur seperti jalan dan parit, serta tata cara penanaman bibit kelapa sawit secara detail.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
2. PERSIAPAN LAHAN
Persiapan atau pembukaan lahan merupakan
kegiatan fisik awal terhadap areal lahan
pertanaman. Pembukaan lahan sangat tergantung
pada jenis vegetasi, topografi, sarana, dan
prasarana pendukung.
3. PEMBUKAAN LAHAN
Surfei Lapangan
- Menentukan klasifikasi hutan primer, sekunder, dan atau tersier.
- Menggambar topografi lahan (datar, bergelombang, atau berbukit).
- Menggambar letak sungai, rawa, kampung, dan lainnya.
- Membuat jalan rintisan untuk pengukuran.
- Memeriksa tempat sumber air dan mengambil contoh tanah.
- Membuat peta orientasi dan membuat petak-petak hektaran (blok).
- Membuat lorong-lorong (peta blok kebun) dari patok batas areal.
Menebas Pohon Berdiameter Kurang dari 3 inch
Menebang Pohon Berdiameter Lebih dari 3 inch
4. PENGOLAHAN TANAH
Mengolah tanah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma dan
menyiapkan tanah menjadi media yang cocok untuk perakaran dan mendukung
pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
1.Tindakan Konservasi Tanah dan Air
Secara singkat konservasi tanah dan air atau sering disebut pengawetan
tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan
produktivitas tanah, kuantitas dan kualitas air.
2. Metode Konservasi Tanah dan Air
a. Metode Vegetatif
Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain:
penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar
tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai
pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat
produktivitas tanah (Seloliman, 1997).
5. b. Metode Mekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan
menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi
tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi
erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan (Seloliman, 1997).
c. Metode Kimia
Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang
menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud dengan cara
kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner
atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah
sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi (Kartasapoetra dan Sutedjo,
1985).
6. PEMBUATAN JALAN, PARIT, DAN TERAS
Pembuatan jalan
Jalan utama (main road) merupakan jalan induk yang menghubungkan afdeling
yang satu dengan yang lainnya, dan dengan pabrik. Lebar jalan utama 8 meter.
Jalan traspor, submain road, jalan primer, jalan afdeling atau jalan produksi yang
menghubungkan jalan utama dengan jalan koleksi. Lebar jalan traspor 6 meter.
Jalan koleksi (colleting road) atau jalan sekunder (jalan tengah) merupakan jalan
yang terletak di dalam blok-blok penanaman yang berfungsi sebagai tempat
pengumpulan hasil atau produksi kebun. Lebar jalannya 4 meter.
Jalan control atau jalan tersier merupakan jalan di dalam kebun yang berfungsi
sebagai sarana mengontrol kegiatan di kebun. Lebar jalannya 2-3 meter.
Pembuatan parit
Parit (drainase) merupakan saluran yang menghubungkan lembah bukit yang satu
dengan yang lainnya agar air dapat dialirkan menuju arah bawah dan akhir nya masuk
ke saluran pembuangan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali tanah sesuai
ukuran dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.
Pembuatan Teras
Berdasarkan derajat kemiringan lahan dikenal teras kontur (bersambung) dan
teras individu (tapak kuda). Teras bersambung untuk lahan memiliki kemiringan 4-29˚
dan teras individu dengan kemiringan 30-40˚
7. TANAH GAMBUT
Lahan gambut yang telah terdegradasi dan akan dimanfaatkan untuk melakukan
budidaya kelapa sawit perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Penilaian Kesesuaian Lahan
b. Pembukaan Lahan yang Baik
c. Tata Air (Water Management)
d. Pemadatan Gambut
e. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Jalan
f. Pelaksanaan Kultur yang Baik
g. Pemupukan
h. Waspada Terhadap Air
8. PENANAMAN KELAPA SAWIT
1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah
(legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena
dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi,
mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya
dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir
berada tepat di tengah lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan
tongkat berukuran tadi sebelum ajir dicabut untuk
penggalian lubang. Setelah lubang selesai, ajir harus dikembalikan pada
posisi tepat di tengah lubang.
9. 3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan
November, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram
bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke
dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk
kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun
dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10
ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1
botol SUPER NASA yang diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudian setiap 1
liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.